Direktorat 4 Dana Perimbangan
DAMPAK KEBIJAKAN
DANA PERIMBANGAN
TERHADAP
EKONOMI MAKRO DI DAERAH
S U M A T E R A
K A L IM A N T A N
IR IA N J A Y A
J A V A
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
SUBDIT DUTEK FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN DANA
PINJAMAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1
LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RAPBN 2016
1. Pasal 23 UUD Amandemen Keempat;
2. UU No. 17 /2003 tentang Keuangan Negara;
3. UU No. 17 /2014 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD
yang mengamanatkan bahwa:
1. APBN sebagai wujud dari pengelolaan
2. Keuangan negara ditetapkan setiap tahun
dengan UU dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat;
3. RUU-APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas
bersama
DPR
pertimbangan DPD;
dengan
memperhatikan
a. APBN disusun dengan berpedoman kepada:
1.RKP;
2.Kerangka Ekonomi Makro; dan
3.Pokok-2 Kebijakan Fiskal.
PENYUSUNAN RAPBN
ASUMSI DASAR PENYUSUNAN APBN
1.
Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 % serta perkembangan
ekonomi global dan domestik yang tercermin pada asumsi
dasar ekonomi makro;
2.
Inflasi sebesar 4,7 %;
3.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar
Rp13.900 per dolar Amerika Serikat;
4.
Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan
sebesar 5,5 %;
5.
Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia’s
Price/ICP) sebesar 50 per dolar Amerika Serikat;
6.
Lifting minyak Indonesia sebesar 830 ribu barel/hari; dan
7.
Lifting gas sebesar 1.155 ribu barel setara minyak per hari .
Crude
PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
5
APBN 2016 UU
14/2015
UU Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas UU Nomor 14 Tahun 2015
tentang APBN TA 2016
POSTUR PERUBAHAN APBN TAHUN 2016
POSTUR PERUBAHAN APBN 2016
A PENDAPATAN NEGARA
1.PENERIMAAN DALAM NEGERI
2.PENERIMAAN PERPAJAKAN
3.PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
4.PENERIMAAN HIBAH
B BELANJA NEGARA
1.BELANJA PEMERINTAH PUSAT
2.TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
SEMULA
(Ribuan Rupiah)
1.882.545.849.136
1.820.514.056.476
1.546.664.648.856
273.849.407.620
2.031.792.660
MENJADI
(Ribuan Rupiah)
1.786.225.025.908
1.784.249.853.248
1.539.166.244. 581
245.083.608.667
1.975.172.660
2.095.724.699.824
1.325.551.377.296
770.173.322.528
2.082.948.885.885
1.306.695.982.113
776.252.903.772
C KESEIMBANGAN PRIMER
-88.238.241.688
-105.505.567.977
-213.178.850.688
-2,15%
-296.723.859.977
-2,35%
E PEMBIAYAAN DALAM NEGERI
1.PERBANKAN DALAM NEGERI
2.NONPERBANKAN DALAM NEGERI
272.780.657.271
5.498.309.778
267.282.347.493
299.250.779.509
25.360.731.260
273.890.048.249
PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO)
398.193.417
-2.526.919.532
D SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A-B)
% Defisit Anggaran terhadap PDB
RPJMN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN
2015-2019:
Memantapkan pembangunan
secara menyeluruh dengan
menekankan
pembangunan
keunggulan
kompetitif
perekonomian yang berbasis
SDA yang tersedia, SDM yang
berkualitas
serta
kemampuan IPTEK
No
SASARAN PEMBANGUNAN
1.
Sasaran Makro
2.
Sasaran pembangunan manusia dan masyarakat
3.
Sasaran pembangunan sektor unggulan
4.
SASARAN EKONOMI MAKRO
RPJMN
2015
2016
2019
PDB
5,8%
6,0% - 6,6%
Rata-rata 5 thn 7 %
Sasaran pembangunan dimensi pemerataan
Angka
Kemiskinan
10,3%
9,0% - 10,0%
5,0% - 6,0%
5.
Sasaran pembangunan kewilayahan dan antar
wilayah
Tingkat
Pengangguran
5,6%
5,2% - 5,5%
4,0% - 5,5%
6.
Sasaran pembungunan politik, hukum,
pertahanan dan keamanan
Didukung Stabilitas Ekonomi
Makro & Fiskal
RKP TAHUN 2016
PERPRES NO 45 TAHUN
2016
TENTANG
RENCANA KERJA
PEMERINTAH TAHUN 2017
Pasal 1
(1)Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017, yang selanjutnya disebut RKP Tahun
2017, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 1
(satu) tahun, yaitu tahun 2017 yang dimulai padatanggal 1 Januari 2017 dan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pasal 2
(1)RKP Tahun 2017 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2015 - 2019 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019, yang memuat Rancangan Kerangka Ekonomi Makro
tahun 2017, serta prioritas pembangunan, rencana kerja, dan pendanaannya.
KERANGKA EKONOMI MAKRO
TAHUN 2017 MELIPUTI :
• Pedoman bagi Pemerintah dalam menyusun RAPBN Tahun 2017;
•Pedoman bagi kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga Tahun 2017;
•Acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2017.
Ditetapkan pada tanggal 16 Agustus 2016
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1203
RINCIAN 169 DAERAH
TERKAIT PENUNDAAN PENYALURAN SEBAGIAN DAU
Penundaan DAU
Bulan September
Penundaan DAU
Bulan Oktober
Penundaan DAU
Bulan November
Penundaan DAU
Bulan Desember
Jumlah
Provinsi
26
1.183.913.211.79
7
1.183.913.211.79
7
1.183.913.211.7
97
1.183.913.211.7
97
Jumlah
Kabupaten
11
7
3.670.830.554.32
3
3.670.830.554.32
3
3.670.830.554.3
23
3.670.830.554.3
23
Jumlah
Kota
26
4.854.743.766.12
0
4.854.743.766.12
0
4.854.743.766.1
20
4.854.743.766.1
20
Anggaran Belanja Negara
Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
: 2.070.465.942.664.000
: 1.310.439.269.474.000
: 760.026.673.190.000
Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Transfer ke Daerah
Dana Desa
: 760.026.673.190.000
: 700.026.673.190.000
: 60.000.000.000.000
Dana Perimbangan
: 672.037.454.328.000
Dana Transfer Umum (DBH dan DAU)
: 495.555.243.892.000
Dana Transfer Khusus (DAK Fisik dan Non Fisik) : 176.482.210.436.000
Dampak Tidak
Tercapainya Target
Pendapatan Negara
1. Pemangkasan
Anggaran
di
Kementerian/Lembaga sebesar
64,7 T
2. Penundaan Dana Transfer ke
Daerah 2016 terdiri dari 169
Daerah Provinsi, Kab/kota Rp.
19.418.974.064.500
3. Penghentian penyaluran Dana
TFG/TP 2106 terdiri dari 180
Daerah Provinsi, Kab/kota Rp.
209.088.870,000
Tertundanya Program Pembangunan Infrastruktur di Daerah
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut:
1. Adanya pemangkasan anggaran APBD dimasing-masing
SKPD pada pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota;
2. Tanggal 8 April 2016 dikeluarkan SE-10/MK.07/2016
tentang Pengurangan/Pemotongan Dana Alokasi Khusus
Fisik Secara Mandiri Tahun Anggaran 2016, yaitu
Rasionalisasi pemangkasan DAK Fisik 10%; dan
3. Tertundanya penyaluran DAU sesuai PMK Nomor
125/PMK.07/2016
tentang
Penundaan
Penyaluran
Sebagian DAU Tahun 2016 tanggal 16 Agustus 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1203).
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENUNDAAN
DIDASARKAN
1. KAPASITAS FISKAL SUATU DAERAH BAIK ITU PROVINSI, KABUPATEN/KOTA;
2. KEBUTUHAN BELANJA DIDASARKAN KEBUTUHAN MASING MASING DAERAH;
3. POSISI SALDO KAS TAHUN 2016 YANG DIKATEGORIKAN SANGAT TINGGI,
TINGGI, CUKUP TINGGI, DAN SEDANG.
PENGHEMATAN BELANJA K/L DALAM RANGKA
PELAKSANAAN APBNP SESUAI DENGAN
INPRES NOMOR 8 TAHUN 2016
Penghematan dilakukan utamanya terhadap:
Belanja Honorarium;
Perjalanan Dinas;
Paket Meeting;
Langganan Daya dan jasa;
Honorarium Tim/Kegiatan;
Biaya Rapat;
Iklan;
Operasional Perkantoran Lainnya;
Pemeliharaan Gedung;
Peralatan Kantor serta Pembangunan Gedung Kantor;
Pengadaan Kendaraan;
Sisa Dana Lelang dan/atau Swakelola;
Anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakan/yang tidak akan
dilaksanakan hingga akhir tahun; serta
Kegiatan yang tidak mendesak/dapat dilanjutkan (carry over) ke
tahun anggaran berikutnya
22
TUGAS FUNGSI SUBDIT DUKUNGAN TEKNIS SESUAI DENGAN
PERMENDAGRI NO 43 TAHUN 2015
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. PENYIAPAN BAHAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
DANA PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH;
2. PENYIAPAN BAHAN PENGUMPULAN DAN DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH; DAN
3. PENYIAPAN BAHAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH .
Pasal 8 ayat 3 UU 23 Tahun
2014
Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Pusat
terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh
Daerah provinsi dilaksanakan oleh
lembaga pemerintah nonkementerian.
Menteri/kepala
Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah
Pusat
terhadap
penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan
oleh
Daerah
kabupaten/kota
dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat.
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) secara
nasional dikoordinasikan oleh Menteri
Dalam Negeri
24
FUNGSI
GUB SBG
WKL PEM
Pasal 8
Ayat (2)
UU 23/2014
KOORDINASI
Pem Kab/Kota
Pem Kab/Kota
dan instansi
dan instansi
vertikal
vertikal
Sinergitas pembangunan
& penyelenggaraan
pemerintahan
PEMBINAAN
Pemerintah
Pemerintah
Kabupaten/ Kota
Kabupaten/ Kota
Mempercepat
peningkatan kapasitas
Pemerintahan Kab/Kota
PENGAWASAN
Pemerintah
Pemerintah
Kabupaten/ Kota
Kabupaten/ Kota
• Penyelenggaran
Pemerintahan sesuai
NSPK
• Peningkatan akuntabilitas
• Menjaga kehidupan berbangsa
bernegara serta keutuhan NKRI
PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN
UMUM
dan
• Menjaga, mengamalkan & membangun
ideologi Pancasila kehidupan demokrasi
• Memelihara stabiiltas politik yg dinamis
• Menjaga
etika
dan
penyelenggaraan pemerintahan
norma
RADIOGRAM
MENDAGRI
1. No. T903/1259/KEUDA Tgl. 28 Maret 2016
2. No. T900/2145/KEUDA Tgl. 8 Juni 2016
3. No. T944/2311/Keuda Tgl. 21 Juni 2016
4. SE Mendagri No. 971/2721/SJ Tgl. 25 Juli 2016
Tentang transparansi dan akuntabilitas pemanfaatan dan
penggunaan dana dalam rangka otonomi khusus di provinsi
papua dan papua barat serta pemerintah aceh
RADIOGRAM
No. T903/1259/KEUDA
MENDAGRI
Tgl 28 Maret 2016
RADIOGRAM
No. T900/2145/KEUDA Tgl 8 Juni 201
MENDAGRI
No.T944/2311/Keuda Tgl 21 Juni 201
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI PENDAPATAN
30
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI BELANJA
31
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI PEMBIAYAAN
32
PEMDA YANG MELAPORKAN TRIWULAN I
PROVINSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Bangka Belitung
NTT
Jambi
Kepulaun Riau
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Bali
Maluku
Lampung
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Jawa Tengah
Gorontalo
Banten
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Barat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
KOTA
KABUPATEN
Lima puluh Kota
Empat Lawang
Tasikmalaya
Pandeglang
Muara Enim
Ogan Ilir
Konawe Selatan
Bekasi
Kolaka
Landak
Lebak
Bandung
Barito Utara
Kediri
Pesisir Selatan
Sukabumi
Subang
Purwakarta
Sorong
Serang
Musi Rawas
Hulu Sungai Selatan
Cirebon
Tanah Bumbu
Bolaang Mongondow
Barito Koala
Banjar
Katingan
Minahasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Kota Pontianak
Kediri
Cirebon
Padang
Bekasi
Malang
Banjarbaru
Semarang
Ambon
Tasikmalaya
Prabumulih
Depok
Tanjung Pinang
Makassar
Cilegon
PEMDA YANG MELAPORKAN TRIWULAN II
1.
2.
3.
PROVINSI
Gorontalo
Banten
Sulawesi
Tenggara
KABUPATEN
KOTA
TUGAS FUNGSI SUBDIT DUKUNGAN TEKNIS SESUAI DENGAN
PERMENDAGRI NO 43 TAHUN 2015
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. PENYIAPAN BAHAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
DANA PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH;
2. PENYIAPAN BAHAN PENGUMPULAN DAN DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH; DAN
3. PENYIAPAN BAHAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH .
36
DANA PERIMBANGAN
TERHADAP
EKONOMI MAKRO DI DAERAH
S U M A T E R A
K A L IM A N T A N
IR IA N J A Y A
J A V A
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
SUBDIT DUTEK FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN DANA
PINJAMAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1
LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RAPBN 2016
1. Pasal 23 UUD Amandemen Keempat;
2. UU No. 17 /2003 tentang Keuangan Negara;
3. UU No. 17 /2014 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD
yang mengamanatkan bahwa:
1. APBN sebagai wujud dari pengelolaan
2. Keuangan negara ditetapkan setiap tahun
dengan UU dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat;
3. RUU-APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas
bersama
DPR
pertimbangan DPD;
dengan
memperhatikan
a. APBN disusun dengan berpedoman kepada:
1.RKP;
2.Kerangka Ekonomi Makro; dan
3.Pokok-2 Kebijakan Fiskal.
PENYUSUNAN RAPBN
ASUMSI DASAR PENYUSUNAN APBN
1.
Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 % serta perkembangan
ekonomi global dan domestik yang tercermin pada asumsi
dasar ekonomi makro;
2.
Inflasi sebesar 4,7 %;
3.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar
Rp13.900 per dolar Amerika Serikat;
4.
Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan
sebesar 5,5 %;
5.
Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia’s
Price/ICP) sebesar 50 per dolar Amerika Serikat;
6.
Lifting minyak Indonesia sebesar 830 ribu barel/hari; dan
7.
Lifting gas sebesar 1.155 ribu barel setara minyak per hari .
Crude
PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
5
APBN 2016 UU
14/2015
UU Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas UU Nomor 14 Tahun 2015
tentang APBN TA 2016
POSTUR PERUBAHAN APBN TAHUN 2016
POSTUR PERUBAHAN APBN 2016
A PENDAPATAN NEGARA
1.PENERIMAAN DALAM NEGERI
2.PENERIMAAN PERPAJAKAN
3.PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
4.PENERIMAAN HIBAH
B BELANJA NEGARA
1.BELANJA PEMERINTAH PUSAT
2.TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
SEMULA
(Ribuan Rupiah)
1.882.545.849.136
1.820.514.056.476
1.546.664.648.856
273.849.407.620
2.031.792.660
MENJADI
(Ribuan Rupiah)
1.786.225.025.908
1.784.249.853.248
1.539.166.244. 581
245.083.608.667
1.975.172.660
2.095.724.699.824
1.325.551.377.296
770.173.322.528
2.082.948.885.885
1.306.695.982.113
776.252.903.772
C KESEIMBANGAN PRIMER
-88.238.241.688
-105.505.567.977
-213.178.850.688
-2,15%
-296.723.859.977
-2,35%
E PEMBIAYAAN DALAM NEGERI
1.PERBANKAN DALAM NEGERI
2.NONPERBANKAN DALAM NEGERI
272.780.657.271
5.498.309.778
267.282.347.493
299.250.779.509
25.360.731.260
273.890.048.249
PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO)
398.193.417
-2.526.919.532
D SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A-B)
% Defisit Anggaran terhadap PDB
RPJMN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN
2015-2019:
Memantapkan pembangunan
secara menyeluruh dengan
menekankan
pembangunan
keunggulan
kompetitif
perekonomian yang berbasis
SDA yang tersedia, SDM yang
berkualitas
serta
kemampuan IPTEK
No
SASARAN PEMBANGUNAN
1.
Sasaran Makro
2.
Sasaran pembangunan manusia dan masyarakat
3.
Sasaran pembangunan sektor unggulan
4.
SASARAN EKONOMI MAKRO
RPJMN
2015
2016
2019
PDB
5,8%
6,0% - 6,6%
Rata-rata 5 thn 7 %
Sasaran pembangunan dimensi pemerataan
Angka
Kemiskinan
10,3%
9,0% - 10,0%
5,0% - 6,0%
5.
Sasaran pembangunan kewilayahan dan antar
wilayah
Tingkat
Pengangguran
5,6%
5,2% - 5,5%
4,0% - 5,5%
6.
Sasaran pembungunan politik, hukum,
pertahanan dan keamanan
Didukung Stabilitas Ekonomi
Makro & Fiskal
RKP TAHUN 2016
PERPRES NO 45 TAHUN
2016
TENTANG
RENCANA KERJA
PEMERINTAH TAHUN 2017
Pasal 1
(1)Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017, yang selanjutnya disebut RKP Tahun
2017, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 1
(satu) tahun, yaitu tahun 2017 yang dimulai padatanggal 1 Januari 2017 dan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pasal 2
(1)RKP Tahun 2017 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2015 - 2019 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019, yang memuat Rancangan Kerangka Ekonomi Makro
tahun 2017, serta prioritas pembangunan, rencana kerja, dan pendanaannya.
KERANGKA EKONOMI MAKRO
TAHUN 2017 MELIPUTI :
• Pedoman bagi Pemerintah dalam menyusun RAPBN Tahun 2017;
•Pedoman bagi kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga Tahun 2017;
•Acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2017.
Ditetapkan pada tanggal 16 Agustus 2016
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1203
RINCIAN 169 DAERAH
TERKAIT PENUNDAAN PENYALURAN SEBAGIAN DAU
Penundaan DAU
Bulan September
Penundaan DAU
Bulan Oktober
Penundaan DAU
Bulan November
Penundaan DAU
Bulan Desember
Jumlah
Provinsi
26
1.183.913.211.79
7
1.183.913.211.79
7
1.183.913.211.7
97
1.183.913.211.7
97
Jumlah
Kabupaten
11
7
3.670.830.554.32
3
3.670.830.554.32
3
3.670.830.554.3
23
3.670.830.554.3
23
Jumlah
Kota
26
4.854.743.766.12
0
4.854.743.766.12
0
4.854.743.766.1
20
4.854.743.766.1
20
Anggaran Belanja Negara
Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
: 2.070.465.942.664.000
: 1.310.439.269.474.000
: 760.026.673.190.000
Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Transfer ke Daerah
Dana Desa
: 760.026.673.190.000
: 700.026.673.190.000
: 60.000.000.000.000
Dana Perimbangan
: 672.037.454.328.000
Dana Transfer Umum (DBH dan DAU)
: 495.555.243.892.000
Dana Transfer Khusus (DAK Fisik dan Non Fisik) : 176.482.210.436.000
Dampak Tidak
Tercapainya Target
Pendapatan Negara
1. Pemangkasan
Anggaran
di
Kementerian/Lembaga sebesar
64,7 T
2. Penundaan Dana Transfer ke
Daerah 2016 terdiri dari 169
Daerah Provinsi, Kab/kota Rp.
19.418.974.064.500
3. Penghentian penyaluran Dana
TFG/TP 2106 terdiri dari 180
Daerah Provinsi, Kab/kota Rp.
209.088.870,000
Tertundanya Program Pembangunan Infrastruktur di Daerah
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut:
1. Adanya pemangkasan anggaran APBD dimasing-masing
SKPD pada pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota;
2. Tanggal 8 April 2016 dikeluarkan SE-10/MK.07/2016
tentang Pengurangan/Pemotongan Dana Alokasi Khusus
Fisik Secara Mandiri Tahun Anggaran 2016, yaitu
Rasionalisasi pemangkasan DAK Fisik 10%; dan
3. Tertundanya penyaluran DAU sesuai PMK Nomor
125/PMK.07/2016
tentang
Penundaan
Penyaluran
Sebagian DAU Tahun 2016 tanggal 16 Agustus 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1203).
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENUNDAAN
DIDASARKAN
1. KAPASITAS FISKAL SUATU DAERAH BAIK ITU PROVINSI, KABUPATEN/KOTA;
2. KEBUTUHAN BELANJA DIDASARKAN KEBUTUHAN MASING MASING DAERAH;
3. POSISI SALDO KAS TAHUN 2016 YANG DIKATEGORIKAN SANGAT TINGGI,
TINGGI, CUKUP TINGGI, DAN SEDANG.
PENGHEMATAN BELANJA K/L DALAM RANGKA
PELAKSANAAN APBNP SESUAI DENGAN
INPRES NOMOR 8 TAHUN 2016
Penghematan dilakukan utamanya terhadap:
Belanja Honorarium;
Perjalanan Dinas;
Paket Meeting;
Langganan Daya dan jasa;
Honorarium Tim/Kegiatan;
Biaya Rapat;
Iklan;
Operasional Perkantoran Lainnya;
Pemeliharaan Gedung;
Peralatan Kantor serta Pembangunan Gedung Kantor;
Pengadaan Kendaraan;
Sisa Dana Lelang dan/atau Swakelola;
Anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakan/yang tidak akan
dilaksanakan hingga akhir tahun; serta
Kegiatan yang tidak mendesak/dapat dilanjutkan (carry over) ke
tahun anggaran berikutnya
22
TUGAS FUNGSI SUBDIT DUKUNGAN TEKNIS SESUAI DENGAN
PERMENDAGRI NO 43 TAHUN 2015
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. PENYIAPAN BAHAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
DANA PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH;
2. PENYIAPAN BAHAN PENGUMPULAN DAN DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH; DAN
3. PENYIAPAN BAHAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH .
Pasal 8 ayat 3 UU 23 Tahun
2014
Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Pusat
terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh
Daerah provinsi dilaksanakan oleh
lembaga pemerintah nonkementerian.
Menteri/kepala
Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah
Pusat
terhadap
penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan
oleh
Daerah
kabupaten/kota
dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat.
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) secara
nasional dikoordinasikan oleh Menteri
Dalam Negeri
24
FUNGSI
GUB SBG
WKL PEM
Pasal 8
Ayat (2)
UU 23/2014
KOORDINASI
Pem Kab/Kota
Pem Kab/Kota
dan instansi
dan instansi
vertikal
vertikal
Sinergitas pembangunan
& penyelenggaraan
pemerintahan
PEMBINAAN
Pemerintah
Pemerintah
Kabupaten/ Kota
Kabupaten/ Kota
Mempercepat
peningkatan kapasitas
Pemerintahan Kab/Kota
PENGAWASAN
Pemerintah
Pemerintah
Kabupaten/ Kota
Kabupaten/ Kota
• Penyelenggaran
Pemerintahan sesuai
NSPK
• Peningkatan akuntabilitas
• Menjaga kehidupan berbangsa
bernegara serta keutuhan NKRI
PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN
UMUM
dan
• Menjaga, mengamalkan & membangun
ideologi Pancasila kehidupan demokrasi
• Memelihara stabiiltas politik yg dinamis
• Menjaga
etika
dan
penyelenggaraan pemerintahan
norma
RADIOGRAM
MENDAGRI
1. No. T903/1259/KEUDA Tgl. 28 Maret 2016
2. No. T900/2145/KEUDA Tgl. 8 Juni 2016
3. No. T944/2311/Keuda Tgl. 21 Juni 2016
4. SE Mendagri No. 971/2721/SJ Tgl. 25 Juli 2016
Tentang transparansi dan akuntabilitas pemanfaatan dan
penggunaan dana dalam rangka otonomi khusus di provinsi
papua dan papua barat serta pemerintah aceh
RADIOGRAM
No. T903/1259/KEUDA
MENDAGRI
Tgl 28 Maret 2016
RADIOGRAM
No. T900/2145/KEUDA Tgl 8 Juni 201
MENDAGRI
No.T944/2311/Keuda Tgl 21 Juni 201
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI PENDAPATAN
30
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI BELANJA
31
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI PEMBIAYAAN
32
PEMDA YANG MELAPORKAN TRIWULAN I
PROVINSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Bangka Belitung
NTT
Jambi
Kepulaun Riau
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Bali
Maluku
Lampung
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Jawa Tengah
Gorontalo
Banten
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Barat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
KOTA
KABUPATEN
Lima puluh Kota
Empat Lawang
Tasikmalaya
Pandeglang
Muara Enim
Ogan Ilir
Konawe Selatan
Bekasi
Kolaka
Landak
Lebak
Bandung
Barito Utara
Kediri
Pesisir Selatan
Sukabumi
Subang
Purwakarta
Sorong
Serang
Musi Rawas
Hulu Sungai Selatan
Cirebon
Tanah Bumbu
Bolaang Mongondow
Barito Koala
Banjar
Katingan
Minahasa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Kota Pontianak
Kediri
Cirebon
Padang
Bekasi
Malang
Banjarbaru
Semarang
Ambon
Tasikmalaya
Prabumulih
Depok
Tanjung Pinang
Makassar
Cilegon
PEMDA YANG MELAPORKAN TRIWULAN II
1.
2.
3.
PROVINSI
Gorontalo
Banten
Sulawesi
Tenggara
KABUPATEN
KOTA
TUGAS FUNGSI SUBDIT DUKUNGAN TEKNIS SESUAI DENGAN
PERMENDAGRI NO 43 TAHUN 2015
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. PENYIAPAN BAHAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
DANA PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH;
2. PENYIAPAN BAHAN PENGUMPULAN DAN DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH; DAN
3. PENYIAPAN BAHAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH .
36