Manajemen program parenting di sekolah dasar Islam terpadu Nurul Fikri Sidoarjo.
MANAJEMEN PROGRAM PARENTING
DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU NURUL FIKRI
SIDOARJO
SKRIPSI
Oleh:
ANISA IRMAWATI
NIM D33213027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2017
ABSTRAK
Anisa Irmawati (D33213027), 2017, Manajemen Program Parenting di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nurul Fikri Sidoarjo, Dosen Pembimbing I, Ali Mustofa, M.Pd. dan Dosen
Pembimbing II, Machfud Bachtiyar, M.Pd.I.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang manajemen program parenting beserta
dengan kendala dan solusi yang ada pada sekolah penyelenggara program parenting.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Dalam proses pencarian data,
Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara mendalam terhadap subjek penelitian,
dan dokumentasi. Dalam analisis dan interpretasi data, Peneliti menggunakan model Miles
and Huberman yaitu reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Sedangkan dalam uji
keabsahan data, Peneliti menggunakan uji dependability.
Pada perencanaan, sekolah membuat program kerja tahunan sebagai strategi awal dengan
melibatkan semua wali murid yang sangat berpengaruh keterlibatannya. Program kerja ini
direncanakan dengan melakukan rapat yang membahas tentang program parenting yang
bertujuan agar wali murid ikut serta dalam proses pendidikan anak. Pada pengorganisasian,
sekolah bekerja sama dengan para wali murid yang tergabung dalam Pengurus Komite yang
bertujuan untuk menjembatani adanya komunikasi antara sekolah dan wali murid. Panitia
sendiri diambil dari wali murid untuk yang skala besar, sedangkan untuk yang skala kecil
mengambil dari Ustadz dan Ustadzah. Pada pelaksanaannya sendiri biasanya dilaksanakan
rutin setiap satu tahun sekali. Untuk tempat pelaksanaan parenting skala kecil
dilaksanakan di sekolah dan parenting skala besar di luar sekolah karena kapasitas sekolah
yang tidak memadai. Proses evaluasi dilaksanakan setiap akhir kegiatan. Hal ini bertujuan
untuk mengevaluasi keseluruhan proses kegiatan dari mulai perencanaan sampai
pelaksanaan kegiatan parenting.
Dalam implementasinya, tentu terdapat kendala. Secara garis besar, faktor yang menjadi
kendala antara lain adalah masalah pendanaan dan tempat pelaksanaan parenting untuk
yang skala besar. Sedangkan untuk solusinya sendiri, biasanya pihak panitia mencarikan
dana melalui sponsorship dan mencarikan gedung yang sekiranya cukup untuk
menampung para peserta kegiatan.
Kata Kunci: manajemen, program, parenting.
iii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI............................... iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ....................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ v
MOTTO ................................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii
KATA PENGANTAR........................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian........................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 7
E. Definisi Konseptual.................................................................................... 8
F. Penelitian Terdahulu................................................................................... 10
G. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 12
iii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Program
1. Manajemen ........................................................................................... 14
2. Program................................................................................................ 24
3. Manajemen Program............................................................................ 26
B. Parenting
1. Pengertian Parenting ........................................................................... 27
2. Ruang Lingkup Parenting ................................................................... 29
3. Tipe-tipe Parenting ............................................................................. 34
4. Program-program Parenting ............................................................... 43
5. Faktor yang Mempengaruhi Parenting ............................................... 45
C. Manajemen Program Parenting ................................................................ 51
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian........................................................................... 52
2. Jenis Penelitian ..................................................................................... 53
B. Sumber Data dan Informan Penelitian
1. Sumber Data Penelitian ........................................................................ 54
2. Informan Penelitian .............................................................................. 55
C. Cara Pengumpulan Data ............................................................................ 55
D. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data .................................................... 60
E. Keabsahan Data ......................................................................................... 61
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek
1. Deskripsi Informan............................................................................... 64
iv
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Temuan Penelitian................................................................ 66
2. Analisis Hasil Temuan ......................................................................... 86
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan..................................................................................................... 95
B. Saran .......................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA
v
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan Wawancara ................................................................ 65
Tabel 4.2. Identitas Informan ................................................................................. 66
vi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Profil Sekolah
Lampiran II
: SK dan Kepengurusan Komite
Lampiran III : Program-program Komite
Lampiran IV : Smart Parenting
Lampiran V
: Struktur Kepengurusan Parenting
Lampiran VI : Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Parenting
Lampiran VII : Laporan Kegiatan Quantum Parenting
Lampiran VIII : Foto-foto Kegiatan Parenting
Lampiran IX
: Data Wali Murid SDIT Nurul Fikri Sidoarjo
Lampiran X
: Pedoman Teknik Pengambilan Data
Lampiran XI
: Transkrip Hasil Wawancara dan Observasi
vii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi membentuk kepribadian dan memahami
ilmu pengetahuan. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau
buruknya pribadi manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius
menangani bidang pendidikan,
sebab dengan sistem pendidikan yang baik
diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu
menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “Pendidika n
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.”1
Keluarga adalah pendidikan pertama dan utama. Anak lahir dalam
pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua tanpa ada yang
memerintah langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik bersifat sebagai
pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai pembimbing, sebagai pembina maupun
1
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 , (Jakarta:
CV. Mini Jaya Abadi, 2003), 5.
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
sebagai guru, dan pemimpin terhadap anak-anaknya. Anak menyerap norma-norma
pada anggota keluarga, baik ayah, ibu maupun kakak-kakaknya. Maka orang tua
dalam keluarga harus dan merupakan kewajiban untuk memperhatikan anakanaknya serta mendidiknya.2
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak. Maka di samping keluarga sebagai pusat pendidikan,
sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk membentuk pribadi
anak. Dengan sekolah anak dididik menjadi seorang ahli yang sesuai dengan bidang
dan bakat si anak. Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah
pendidikan keluarga, sehingga berfungsi untuk melanjutkan pendidikan keluarga
dengan guru sebagai ganti orang yang harus ditaati. 3 Guru berfungsi sebagai
pengganti orang tua. Maka bila guru dalam mendidik
anak benar-benar
melaksanakan tuntunan agama dengan baik sehingga membentuk kepribadian
peserta didik, akan nampak makin jelaslah fungsi sekolah sebagai alam pendidikan
kedua sesudah keluarga.
Sekolah merupakan keberlanjutan pendidikan anak yang telah dilakukan di
lingkungan keluarga, sekolah juga sebagai rumah kedua bagi anak. Tanggung
jawab sekolah dan keluarga adalah sama-sama memberikan pendidikan yang
terbaik bagi masa depan anak. Sudah seharusnya keluarga sebagai pendidikan
pertama dan sekolah sebagai pendidikan kedua selalu berkomunikasi untuk
2
3
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), 177.
Ibid, 181.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
senantiasa bersama-sama mendidik anak dan siswa. Dengan adanya komunikas i
antar orang tua dan sekolah diharapkan bersama-sama memberikan solusi terhadap
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
Orang tua dan sekolah merupakan dua unsur yang memiliki keterkaitan
yang kuat satu sama lain. Keterlibatan orang tua dan pendidikan anak harus terjalin
kerja sama yang baik antar kedua belah pihak. Orang tua mendidik anaknya di
rumah, dan di sekolah untuk mendidik anak diserahkan kepada pihak sekolah atau
guru sesuai dengan kesepahaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
dalam memperlakukan anak.
Untuk menjawab ini banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah
dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan parenting. Parenting ini ditujukan kepada
para orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga lain yang berperan secara langsung
dalam proses perkembangan anak. Penyelenggaraan parenting selama ini lebih
banyak dilaksanakan pada Pendidikan Anak Usia Dini, padahal interaksi anak
dengan lingkungan pendidikan berlangsung sepanjang hayat. Artinya bahwa
penerapan parenting juga sangat diperlukan di jenjang pendidikan dasar yaitu
Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyyah.
Memadukan pendidikan di sekolah dengan di rumah seharusnya menjadi
perhatian bagi para penyelenggara pendidikan. Layanan pendidikan tidak terbatas
pada anak di sekolah saja, melainkan lebih jauh menjadikan para orang tua sebagai
mitra kerja atau sebagai pendidik di rumah dengan cara menerapkan kegiatan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
parenting bagi para orang tua dari anak agar mampu menjalankan tugasnya sebagai
pendidik di rumah karena sebagian besar waktu anak dihabiskan di rumah.
Salah satu lembaga yang tengah mengembangkan program parenting
adalah SDIT Nurul Fikri Sidoarjo. SDIT Nurul Fikri Sidoarjo merupakan sebuah
sekolah yang berbasis Islam, sehingga seluruh kegiatan yang ada di sekolah
didasarkan pada ajaran dan syariat Islam. Program parenting adalah hal baru yang
ada dalam dunia pendidikan. Program tersebut tidak hanya bertujuan untuk
menjalin komunikasi dengan orang tua akan tetapi untuk membekali orang tua
dengan pengetahuan untuk mengasuh anak. Ada berbagai istilah yang digunaka n
untuk menyebut pendidikan orang tua ini seperti parenting education, parenting
school, parenting club, dan lain sebagainya. Belum banyak sekolah yang
menerapkan program parenting ini karena dalam pelaksanaannya kegiatan ini
membutuhkan waktu, sarana dan prasarana yang memadai.
SDIT Nurul Fikri Sidoarjo lebih kurang sudah 8 tahun melaksanaka n
program parenting. Bukan hal yang mudah dalam pelaksanaan program parenting,
karena dalam kegiatan parenting ini melibatkan orang tua murid. Program
parenting dalam lembaga ini mempunyai dua kegiatan antara lain Parent
Gathering dan Seminar Parenting. Setiap kegiatan tersebut memiliki tujuan
masing- masing.
Namun tidak setiap tingkat
kelas pada sekolah tersebut
melaksanakan semua kegiatan parenting secara bersamaan. Misalnya saja seperti
kegiatan Parent Gathering yang dilaksanakan hanya untuk wali murid kelas satu
sedangkan Seminar Parenting untuk seluruh wali murid dari kelas satu sampai
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
enam. Dalam program parenting ini orang tua diajarkan bagaimana cara mendid ik
anak sebagaimana yang telah diajarkan oleh guru pada murid di sekolah agar pada
saat di rumah, orang tua juga bisa mengajarkan seperti yang telah diajarkan oleh
guru. Jadi, pembelajaran baik di rumah maupun di sekolah menjadi selaras.
Manajemen adalah ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasia n,
pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja
dalam mencapai tujuan.4 Yang dimaksud seni di sini adalah seni dalam pengertian
yang lebih luas dan umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan,
serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam
menggunakan sumber daya alam (human and natural resources) secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan. Setiap program dalam dunia pendidikan tidak lepas
dari manajemen dalam pelaksanaannya. Karena suatu program selalu memilik i
siklus
yang berulang.
Sehingga
manajer
sekolah sangat berperan untuk
mensukseskan berbagai program yang telah direncanakan. Seorang manajer atau
pemimpin hendaknya mampu menjalankan fungsi- fungsi manajemen agar tujuan
dari program sekolah bisa terlaksana dengan baik.
Program parenting di SDIT Nurul Fikri tentunya memiliki kendala dari
mulai perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian serta pengawasan dalam setiap
kegiatannya. Kendala tersebut bisa disebabkan karena salah satu program ada yang
tidak dilaksanakan bersamaan oleh kelas satu sampai enam, selain itu juga orang
4
Siswanto H. B., Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), 28.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
tua yang belum tentu bisa hadir dalam setiap kegiatan yang telah terprogram. Jadi,
pihak sekolah pun harus memilih waktu yang tepat agar seluruh kegiatan bisa
terlaksana dengan baik dan manajemen kegiatan yang baik pula.
Berdasarkan latar belakang di atas, Peneliti tertarik untuk mengangkat tema
tentang manajemen program parenting dan mengadakan penelitian yang berjudul:
MANAJEMEN PROGRAM PARENTING DI SEKOLAH DASAR ISLAM
TERPADU
NURUL
FIKRI
SIDOARJO
yang
meliputi
perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi serta apa saja kendala berikut solusinya
dari program parenting.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan judul di atas, Penulis dalam penelitian ini menetapkan
pertanyaan penelitian yaitu tentang “Bagaimana manajemen program parenting di
SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?” dengan perincian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan program parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?
2. Bagaimana pengorganisasian program parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?
3. Bagaimana pelaksanaan program parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?
4. Bagaimana evaluasi program parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?
5. Apa saja kendala berikut solusinya dari program parenting di SDIT Nurul Fikri
Sidoarjo?
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menggambarkan perencanaan program parenting di SDIT Nurul Fikri
Sidoarjo.
2. Untuk menggambarkan pengorganisasian program parenting di SDIT Nurul
Fikri Sidoarjo.
3. Untuk menggambarkan pelaksanaan program parenting di SDIT Nurul Fikri
Sidoarjo.
4. Untuk menggambarkan evaluasi program parenting di SDIT Nurul Fikri
Sidoarjo.
5. Untuk menemukan kendala berikut solusinya dari program parenting di SDIT
Nurul Fikri Sidoarjo.
D. Manfaat Penelitian
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ilmiah tentang Manajemen
Program Parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo, manfaat yang diharapkan yaitu:
1. Dari sudut akademik
a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang pelaksanaan Manajemen
Program Parenting di sekolah.
b. Sebagai khazanah ilmu pengetahuan,
khususnya tentang Manajemen
Pendidikan di Indonesia.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
2. Dari sudut sosial praktis
a. Bagi Peneliti, untuk memperluas wawasan tentang strategi sekolah dalam
membentuk karakter peserta didik, dan sebagai syarat untuk memperole h
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
di UIN Sunan Ampel Surabaya.
b. Bagi SDIT Nurul Fikri Sidoarjo, sebagai masukan bagi pengelola sekolah
untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah.
c. Bagi UIN Sunan Ampel, untuk menambah koleksi hasil-hasil penelitia n
khususnya yang menyangkut Manajemen Parenting di sekolah.
E. Definisi Konseptual
Kesalahpahaman terhadap judul seringkali terjadi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan problematika dalam penelitian dan berimbas pada kurangnya
validitas serta akuransi pada sebuah penelitian. Oleh karena itu untuk menghindar i
terjadinya hal-hal tersebut maka akan dijelaskan terkait definisi dari beberapa
istilah dalam judul ini, yaitu:
1. Manajemen Program
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, dan pengendalia n
yang dilakukan
untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.5
Sedangkan menurut Charles O. Jones pengertian program adalah cara
yang disahkan untuk mencapai tujuan. 6
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Manajemen Program adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian dalam cara
yang disahkan untuk mencapai tujuan.
2. Parenting
Parenting yaitu segala hal yang berhubungan dengan bagaimana kita
sebagai orang tua mendidik dan membesarkan anak. 7
3. Manajemen Program Parenting
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen
Program Parenting adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian dalam cara yang disahkan untuk mencapai tujuan yang
dilakukan dalam berhubungan bagaimana kita sebagai orang tua mendidik dan
membesarkan anak.
5
Hikmat, foreword to Manajemen Pendidikan by Hikmat, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 7.
Ibid, 45.
7 Arresandi Setyono, Hypnoparenting, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), 26.
6
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
F. Penelitian Terdahulu
Rudi Hariawan, telah melakukan penelitian dengan judul “Implementas i
Parenting Education in School pada Jenjang Pendidikan Dasar di Lombok
Tengah”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi parenting
education in school pada jenjang pendidikan dasar di Lombok Tengah. Hasil
penelitian ini menerangkan bahwa penerapan parenting in school tidak terlaksana
secara terprogram.8
Elly Erlina Diana Watie, telah melakukan penelitian dengan judul
“Implementasi Smart Parenting untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di
Lembaga PAUD”. Sesuai dengan judul penelitian di atas, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengungkap secara mendalam tentang implementasi smart parenting
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lembaga PAUD. Hasil penelitia n
menerangkan bahwa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, maka ketekunan
dan keuletan dari para pendidik untuk bekerja sama dengan orang tua untuk
memperhatikan kondisi dan situasi anak demi tercapainya tujuan pembelajara n
sangatlah penting.9
Emi Lindasari, telah melakukan penelitian dengan judul “Manajeme n
Parenting dalam Meningkatkan Hubungan antara Sekolah dengan Orang Tua”.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan parenting mulai dari perencanaan,
Rudi Hariawan, “Implementasi Parenting Education in School pada Jenjang Pendidikan Dasar di
Lombok Tengah.” Jurnal Kependidikan 13, no. 1 (April 2013): 419.
9 Skripsi, Elly Erlina Diana Watie, Implementasi Smart Parenting untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran di Lembaga PAUD, (Semarang, UNNES, 2014).
8
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasinya. Hasil penelitian menunjukka n
bahwa untuk pelaksanaan program parenting sendiri perlu adanya keselarasan
antara orang tua dan sekolah agar orang tua peserta didik bisa hadir. Serta lebih
mengintensifkan komunikasi dengan orang tua peserta didik agar dapat mengik uti
segala program yang dijalankan sekolah. 10
Rahminur Diadha, telah melakukan penelitian dengan judul “Keterliba ta n
Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak”. Penelitia n
ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang apa saja faktor yang mempengar uhi
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya. Hasil penelitian ini menerangka n
bahwa orang tua bisa ikut terlibat dalam pendidikan anak dengan diwujudka n
dalam berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan oleh orang tua dan guru dalam
menjalin kerja sama baik di rumah ataupun di sekolah, guna memaksimalka n
perkembangan dan pendidikan anak di sekolah demi keuntungan mereka, anak, dan
program sekolah.11
Dari beberapa penelitian di atas, persamaan dari penelitian ini adalah
pembahasan mengenai program parenting di sekolah. Serta perbedaan penelitian di
atas dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pola manajemen sekolah dalam
program parenting.
Emi Lindasari, “Manajemen Parenting dalam Meningkatkan Hubungan antara Sekolah dengan Orang
Tua.” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 15, no. 7 (Mei 2014): 170.
11 Rahminur Diadha, “Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Taman KanakKanak.” Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran 2, no. 1 (Maret 2015): 70.
10
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
G. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian skripsi
ini adalah:
BAB I Akan membahas tentang Pendahuluan; dalam bab ini akan
dikemukakan hal yang sifatnya sebagai pengantar untuk memahami skripsi. Bab
ini dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan
dan manfaat penelitian, definisi konseptual, dan sistematika pembahasan.
BAB II Akan membahas tentang Landasan Teoritis; dalam bab ini
mengemukakan kajian teori yang mana di dalamnya menguraikan tentang segala
hal yang berkaitan dengan tinjauan tentang Manajemen Program Parenting, dengan
sub bab manajemen dan program parenting.
BAB III Akan membahas tentang Metode Penelitian; dalam bab ini berisi
tentang metode penelitian yang di dalamnya membahas tentang jenis dan
pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini serta dari mana
saja sumber yang diperoleh sekaligus bagaimana pengumpulan data dilakukan dan
metode yang sesuai dengan analisis penelitian ini.
BAB IV Akan membahas tentang Laporan Hasil Penelitian; dalam bab ini
berisi tentang gambaran objek penelitian, laporan hasil penelitian yang terdiri dari
deskripsi temuan, dan analisis hasil temuan.
BAB V Merupakan Penutup; yang berisi kesimpulan-kesimpulan dan
saran-saran dari hasil penelitian dan pembahasan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
Bagian akhir dari penelitian ini yaitu daftar pustaka yang menjadi daftar
bahan atau sumber bahan yang dapat berupa buku teks, makalah, skripsi, dan
sebagainya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Program
1. Manajemen
Manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisas i,
memimpin, dan mengendalikan atau mengawasi upaya organisasi dengan
segala aspek agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. 12
G. R. Terry mendefinisikan manajemen sebagai proses khas yang terdiri
atas tindakan-tindakan
perencanaan,
pengorganisasian,
pergerakan,
dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.13
Unsur manajemen (Tool of Management), biasa dikenal dengan 6
(enam) M, yaitu:14
1) Men, tenaga yang dimanfaatkan;
2) Money, anggaran yang dibutuhkan;
3) Materials, bahan atau material yang diperlukan;
4) Machines, mesin atau alat yang dipergunakan dalam berproduksi;
5) Methode, cara yang dipergunakan dalam bekerja;
12
Rohiat, Manajemen Sekolah, (Bandung: PT. Revika Aditama, 2011), 2.
Hikmat, Manajemen Pendidikan, 7.
14 Dojo Wijono, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan , (Surabaya: Airlangga
University Press, 1997), 16.
13
14
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
6) Market, pasar dan pemasaran hasil produksi yang dihasilkan.
Manajemen bagi setiap organisasi atau lembaga merupakan unsur
pokok yang harus dijalankan oleh setiap pimpinan organisasi atau lembaga
tersebut. Para pimpinan tersebut bertindak sebagai manajer sehingga harus
menggunakan sumber daya organisasi, keuangan, peralatan dan informasi serta
sumber daya manusia dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting bagi
setiap organisasi. Tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan (state goals)
mengandung arti bahwa para pemimpin atau manajer organisasi apapun
berupaya untuk mencapai berbagai hasil akhir spesifik, tentu saja harus unik
bagi masing- masing organisasi.
Proses manajerial dapat diartikan juga dengan proses kepemimpina n
dalam organisasi. Di dalamnya terdapat fungsi- fungsi manajemen, terutama
adanya pemimpin dan yang dipimpin. Dalam usaha untuk mencapai tujuan
terdapat beberapa unsur mendasar, yaitu:15
1) Organisasi sebagai wadah utama adanya manajemen;
2) Manajer, yang memimpin dan memikul tanggung jawab penuh
dalam organisasi;
3) Aturan main dalam organisasi yang disebut Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga;
15
Anton Athoila, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Fak. Syariah IAIN Sunan Gunung Djati, 2002),
4.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
4) Tujuan organisasi yang ditetapkan sebelumnya;
5) Perencanaan yang di dalamnya mengandung berbagai program yang
akan dilaksanakan;
6) Pengarahan, yang memberikan jalan pada sumber daya manus ia
yang ada dalam organisasi;
7) Teknik-teknik dan mekanisme pelaksanaan kegiatan organisasi;
8) Pengawasan terhadap semua aktivitas
organsisasi agar tidak
menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan;
9) Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan
organisasi sesuai dengan perencanaan;
10) Penempatan
personalitas
sesuai
dengan
keahlian
atau
profesionalitas pekerjaan masing-masing;
11) Evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan; dan
12) Pertanggung
dilaksanakan
jawaban akhir dari semua aktivitas
sesuai
dengan
tugas
yang telah
dan kewajiban
personil
organisasi.
Fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Menurut
Hikmat
dalam
bukunya
Manajemen
Pendidikan
menuliskan bahwa planning adalah Bahasa Inggris yang berasal dari kata
plan, artinya rencana, rancangan, maksud, atau niat. Planning berarti
perencanaan. Education, artinya pendidikan. Sehingga
planning atau
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
perencanaan pendidikan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dalam
pendidikan untuk masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan yang telah ditentukan.16
Jenis education of planning menurut prosesnya:
1) Policy education of planning (merupakan kebijakan pendidikan), yaitu
suatu planning pendidikan yang berisi kebijakan saja tanpa dilengkap i
oleh teknis pelaksanaan secara sistematis, seperti perencanaan yang
berkaitan
dengan garis besar proses pengorganisasian
lembaga
pendidikan.
2) Program education of planning adalah perencanaan pendidikan yang
merupakan penjelasan dan perincian dari policy education of planning;
program education of planning yang dibuat oleh badan-badan
kependidikan khusus yang mempunyai wewenang untuk melaksanaka n
policy education of planning.
3) Operational education of planning (perencanaan kerja pendidikan),
yaitu planning pendidikan yang memuat rencana cara-cara melakuka n
kegiatan pendidikan tertentu agar lebih berhasil dalam pencapaian
tujuan pendidikan dengan daya guna yang lebih tinggi (efektif dan
efisien). Dalam operational education of planning, yang lebih dititik
16
Hikmat, Manajemen Pendidikan, 102.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
beratkan
adalah
technical know-how ataupun
kecakapan
dan
keterampilan kerja dalam kependidikan.
Dalam perencanaan ini dimuat, antara lain:
1) Analisis program education of planning;
2) Prosedur pelaksanaan kegiatan kependidikan;
3) Metode-metode yang akan diterapkan dalam kegiatan pendidikan;
4) Tenaga pelaksana kegiatan yang profesional dalam pendidikan.
Menurut Ngalim Purwanto, langkah-langkah dalam perencanaan
pendidikan meliputi hal-hal berikut.
1) Menentukan dan merumuskan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
2) Meneliti
masalah-masalah
atau pekerjaan-pekerjaan
yang
akan
dilakukan dalam kependidikan.
3) Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan untuk
pengembangan pendidikan.
4) Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan kependidikan.
5) Merumuskan berbagai solusi dan alternatif pemecahan masalah.
Syarat-syarat dalam menyusun rencana pendidikan, yaitu sebagai
berikut.
1) Perencanaan pendidikan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
2) Bersifat sederhana, realistis, dan praktis.
3) Memuat segala uraian serta klarifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan
secara mendetail sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
4) Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan
serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.
5) Terdengar perimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan
digarap dalam perencanaannya itu, menurut urgensinya masing- masing.
6) Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta
kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia
dengan sebaik-baiknya.
7) Diusahakan agar tidak terjadi penggandaan pelaksanaan kegiatan.
Merencanakan
berarti
pula
memikirkan
penghematan
tenaga,
penghematan biaya dan waktu, juga membatasi kesalahan-kesala ha n
yang mungkin terjadi dan menghindari adanya pekerjaan rangkap yang
dapat menghambat jalannya penyelesaian atau dualisme kepemimpina n
dalam satu program yang harus dilaksanakan. 17
b. Pengorganisasian
Tugas
berikutnya
dari
manajer
adalah
melakukan
proses
pengorganisasian, yaitu proses menghubungkan orang-orang yang terlibat
dalam organisasi pendidikan dan menyatupadukan tugas serta fungsinya
dalam sistem jaringan kerja yang relationship antara satu dan yang lainnya.
Dalam proses pengorganisasian suatu lembaga pendidikan, manajer
menetapkan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara rinci
17
Ibid, 118.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
berdasarkan bagian-bagian dan bidang-bidangnya masing-masing sehingga
terintegrasikan
hubungan- hubungan
kerja yang
sinergis,
kooperatif,
humoris dan seirama dalam mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
Dalam menjalankan tugas pengorganisasian, beberapa hal yang
harus diperhatikan adalah:
1) Menyediakan fasilitas, perlengkapan, dan staf yang diperlukan untuk
melaksanakan rencana;
2) Mengelompokkan dan membagi kerja menjadi struktur organisasi yang
teratur;
3) Membentuk struktur kewenangan dan mekanisme koordinasi;
4) Menentukan metode kerja dan prosedurnya;
5) Memilih, melatih, dan memberi informasi kepada staf. 18
c. Pelaksanaan
Actuating merupakan fungsi manajemen yang kompleks dan
merupakan ruang lingkup yang cukup luas serta sangat berhubungan erat
dengan sumber daya manusia yang pada akhirnya actuating merupakan
pusat sekitar aktivitas-aktivitas manajemen. Actuating pada hakikatnya
adalah menggerakkan orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pergerakan merupakan kemampuan seseorang untuk memberika n
kegairahan, kegiatan, pengertian sehingga orang lain mau mendukung dan
18
Ibid, 119.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
bekerja dengan sukarela untuk
pendidikan
mencapai tujuan organisasi/lemb a ga
sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya. Fungsi
actuating berhubungan erat dengan sumber daya manusia. Oleh karena itu,
seorang pemimpin pendidikan dalam membina kerja sama, mengarahka n
dan mendorong kegairahan kerja pada bawahannya perlu memahami faktor
manusia dan pelakunya.19
Actuating dilakukan untuk memastikan bahwa personil dapat
melaksanakan tugas yang telah diberikan sesuai dengan harapan, target, dan
sasaran. Hal ini berarti melakukan pengarahan dengan memberika n
semangat dan dorongan kepada segenap karyawan sehingga dapat dan
mampu bekerja dengan penuh semangat sesuai dengan harapan untuk
mencapai
tujuan
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya.
Memberikan
kesempatan pengembangan diri melalui pendidikan dan pelatihan serta
memberikan motivasi karyawan supaya mau dan mampu bekerja. 20
d. Evaluasi
Dilihat dari segi bahasa, evaluasi berasal dari kata Bahasa Inggris ;
evaluation. Sedang dalam Bahasa Arab; al-Taqdir ( ) التقدير, dan dalam
Bahasa Indonesia; penilaian21 , yang akar katanya adalah value (Inggris), al-
19
Irjus Irawan, Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah Ed.1 Cet.1, (Yogyakarta:
Deepublish, 2015), 4-5.
20 Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, (Yogyakarta: Kanisius, 2008), 11.
21 Lihat KBBI, 400.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
Qimah (Arab), nilai (Indonesia).22
Sementara pendidikan merupakan
sebuah program. Program yang melibatkan sejumlah komponen yang
bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang telah
diprogramkan.23
Dengan demikian, secara harfiah evaluasi dapat diartikan sebagai
penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan pendidikan.
Sedangkan secara istilah menurut Edwin Wand and Gerald W.
Brown, evaluation refer to the act or process to determining the value of
something, yaitu suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu.24
Evaluasi
pendidikan
juga
diartikan
dengan
proses
untuk
memberikan kualitas yaitu nilai dari kegiatan pendidikan yang telah
dilaksanakan, yang mana proses tersebut berlangsung secara sistematis,
berkelanjutan, terencana, dan dilaksanakan sesuai prosedur. 25
Proses melakukan evaluasi mungkin saja berbeda sesuai persepsi
teori yang dianut, ada bermacam-macam cara. Namun evaluasi harus
memasukkan ketentuan dan tindakan sejalan dengan fungsi evaluasi, yaitu:
1) Memfokuskan evaluasi
22
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan Cet. 10, (Jakarta: Rajagrafindo, 2011), 1.
Puwanto, Evaluasi Hasil Belajar Cet. 3, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 1.
24 Ibid.
25 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Cet. 2, (Bandung: Rosdakarya, 2010), 5-6.
23
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
2) Mendesain evaluasi
3) Mengumpulkan informasi
4) Menganalisis informasi
5) Melaporkan hasil evaluasi
6) Mengelola evaluasi dan mengevaluasi evaluasi.
Demikian konsep tentang manajemen yang terdiri dari empat fungs i
umum yaitu perencanaan, pengorganisasian, actuating, dan evaluas i.
Keempat fungsi tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan sebuah
siklus yang tidak ada ujungnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian manajemen yang telah dijelaskan di
atas, maka dalam penelitian ini dapat dipahami bahwa manajemen merupakan
suatu
rangkaian
kegiatan
mulai
dari perencanaan,
pengorganisasia n,
pengarahan, pengendalian serta pengawasan dengan memanfaatkan sumber
daya manusia serta sumber-sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan
organisasi yang telah ditentukan. Selain itu, manajemen juga bisa disebut ilmu
dan seni untuk melaksanakan fungsi- fungsi manajemen, dimana fungsi- fungs i
manajemen tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan bersama, individu, dan
masyarakat secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
2. Program
Sedangkan menurut Charles O. Jones pengertian program adalah cara
yang disahkan untuk mencapai tujuan. 26 Program merupakan segala sesuatu
yang dilakukan dengan harapan akan mendatangkan hasil, pengaruh atau
manfaat.27
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah
kegiatan dapat dikategorikan sebuah program apabila mengandung unsur-uns ur
sebagai berikut:
a. Kegiatannya
direncanakan
atau dirancang
dengan seksama melalui
pemikiran yang cerdas;
b. Kegiatannya berlangsung secara berkesinambungan (ada keterkaitan antar
kegiatannya);
c. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi formal dan
nonformal;
d. Kegiatan tersebut merupakan dalam implementasinya melibatkan orang
banyak.
Program merupakan serangkaian kegiatan implementasi dari suatu
kebijakan. Secara umum, program diartikan sebagai “rencana” yang akan
dilakukan/dikerjakan oleh seseorang atau suatu organisasi dalam rangka
26
Hikmat, Manajemen Pendidikan, 45.
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi: Untuk Program Pendidikan dan
Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 9.
27
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
mencapai tujuan. Namun apabila program tersebut dikaitkan dengan evaluas i
program, maka program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan
yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangs ung
dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang
melibatkan sekelompok orang.28
Dari pengertian di atas, definisi program mencakup tiga persyaratan,
yaitu merupakan realisasi atau implementasi suatu kebijakan; berlangs ung
dalam waktu yang relatif lama, bukan kegiatan tunggal tetapi kegiatan jamak
yang berkesinambungan; dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatka n
sekelompok orang.
Program merupakan kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk
melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan dalam waktu yang tidak terbatas.
Oleh karena itu, kebijakan masih bersifat umum dan untuk melaksanaka n
kebijakan perlu disusun berbagai jenis program. 29 Menilik pengertian secara
khusus ini, maka sebuah program merupakan rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara berkelanjutan, dilihat dari waktu pelaksanaan biasanya
panjang. Selain itu, sebuah program juga tidak hanya terdiri dari satu kegiatan
melainkan rangkaian kegiatan yang membentuk satu sistem yang saling terkait
28
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman
Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan , (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 3.
29 Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013),
110.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
satu dengan lainnya
dengan melibatkan
lebih
dari satu orang untuk
melaksanakannya.
Program sebagai salah satu komponen perubahan terencana harus selalu
diperbaharui sesuai kebutuhan. Evaluasi program berfungsi untuk mengkaji
atau menelaah program melalui komponen-komponennya. Komponen penting
dalam suatu program adalah manusia sebagai sasaran program. Hal ini
sebagaimana dinyatakan oleh Harry P. Hatry dan Kathryn E. Newcomer bahwa
program merupakan seperangkat sumberdaya dan kegiatan yang diarahkan
pada satu atau lebih tujuan bersama, dan dipimpin oleh manajer atau tim
manajemen.30
Berdasarkan pada pengertian-pengertian
di atas, maka Peneliti
menyimpulkan bahwa program adalah rangkaian kegiatan-kegiatan atau
seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan.
3. Manajemen Program
Manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisas i,
memimpin, dan mengendalikan atau mengawasi upaya organisasi dengan
segala aspek agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. 31
30
Wholey, Joseph S., Harry P. Hatry and Kathryn E. Newcomer, Handbook of Practical Program
Evaluation, (CA: John Wiley & Sons, Inc., 2010), 5.
31 Rohiat, Manajemen Sekolah, 2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
Program merupakan segala sesuatu yang dilakukan dengan harapan
akan mendatangkan hasil, pengaruh atau manfaat. 32
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen program
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalia n
dalam cara yang disahkan untuk mencapai tujuan. Manajemen program
meliputi job desk, aturan, sasaran, target dan memerlukan hubungan kerja. Jadi,
pada proses ini
perlu
mengintegrasikan
sumber-sumber
yang
tidak
berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.
B. Parenting
1. Pengertian Parenting
Parenting yaitu segala hal yang berhubungan dengan bagaimana kita
sebagai orang tua mendidik dan membesarkan anak. 33
Secara terminologi parenting dapat didefinisikan sebagai proses
mengasuh anak. Di dalam Bahasa Indonesia kata mengasuh mengand ung
makna sebagai berikut:34
a. Metode atau cara orang tua mencukupi kebutuhan fisiologis dan psikologis
anak.
32
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi: Untuk Program Pendidikan dan
Penelitian, 9.
33 Arresandi Setyono, Hypnoparenting, 26.
34 E. B. Surbakti, Parenting Anak -Anak, (Jakarta: PT. Elex Media, 2012), 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
28
b. Metode atau cara orang tua membesarkan anak berdasarkan standar dan
kriteria yang orang tua tetapkan.
c. Metode atau cara orang tua mendidik dan mengajar anak.
d. Metode atau cara orang tua menanamkan dan memberlakukan tata nila i
kepada anak.
e. Metode atau cara orang tua mengajarkan dan menerapkan tata nilai rohani
kepada anak.
f.
Metode atau cara orang tua mengajarkan pola interaksi dan relasi yang patut
kepada anak.
g. Berkaitan
dengan
atau
menyangkut
hubungan
kekeluargaan
dan
kekerabatan orang tua dengan anak.
Secara ringkas, parenting dapat diartikan sebagai rangkaian tindakan,
perbuatan, dan interaksi orang tua untuk mendorong pertumbuhan dan
perkembangan anak agar mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola
asuh yang baik dan benar. Parenting tidak hanya kegiatan satu pihak atau satu
arah, dari orang tua kepada anak untuk mengasuh, mendidik, mengayo mi,
melindungi, atau membesarkan anak melainkan proses interaksi yang intensif
antara kedua pihak.35
Menurut pendapat Kagan sebagaimana
dikutip dari Sri Lestari,
melakukan tugas parenting berarti menjalankan serangkaian keputusan tentang
35
Ibid, 6.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
sosialisasi kepada anak. Lebih lanjut Levine sebagaimana yang dikutip dari Sri
Lestari menjelaskan bahwa tujuan universal parenting meliputi:
a. Menjamin kesehatan dan keselamatan fisik.
b. Mengembangkan
kapasitas
perilaku
untuk
menjaga
diri
dengan
pertimbangan ekonomis.
c. Pemenuhan kapasitas perilaku untuk memaksimalkan nilai-nilai budaya,
misalnya moralitas, kemuliaan, prestasi. 36
Adapun dalam Islam ada 7 aspek yang harus dipenuhi dalam mengasuh
anak yaitu: pendidikan jasmani, akal (intelektual), keindahan, emosi dan
psikologi, agama dan spiritual, akhlak, sosial dan politik. 37
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
parenting atau pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi orang tua
terhadap anak, bagaimana cara mengasuh orang tua pada anak. Seperti yang
telah diketahui bahwa pola pengasuhan yang diterapkan orang tua berpengaruh
terhadap pendidikan anak sehingga orang tua penting memperhatikan pola
pengasuhan yang diberikan pada anak baik di rumah maupun di sekolah.
2. Ruang Lingkup Parenting
Kualitas pengasuhan (parenting) yang baik adalah kemampuan orang
tua untuk memonitor
segala aktivitas
anak. Prinsip
pengasuhan
tidak
36
Sri Lestari, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 36.
Hasan Langgulung, Manusia Dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pustaka
Al-Husna, 1986), 363.
37
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30
menekankan pada siapa (pelaku) namun lebih menekankan pada aktivita s
perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karena itu, pengasuhan melip uti
pengasuhan fisik, pengasuhan mental dan pengasuhan sosial.
Mengacu pada pernyataan di atas, maka ruang lingkup pengasuhan anak
meliputi:
a. Pengasuhan fisik, yaitu mencakup semua aktivitas yang bertujuan agar anak
dapat bertahan hidup dengan baik dengan menyediakan kebutuhan dasarnya
seperti makan, minum, kehangatan, kebersihan, ketenangan waktu tidur,
dan kepuasan ketika membuang sisa metabolisme dalam tubuhnya. Jika
kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar manusia tidak
terpenuhi maka individu tidak akan bergerak untuk meraih kebutuhan yang
lebih tinggi. Jadi agar kemampuan atau potensi-potensi dasar pada manus ia
tersebut dapat berkembang dengan maksimal maka kebutuhan dasar
manusia juga harus terpenuhi dengan baik sebelum m
DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU NURUL FIKRI
SIDOARJO
SKRIPSI
Oleh:
ANISA IRMAWATI
NIM D33213027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2017
ABSTRAK
Anisa Irmawati (D33213027), 2017, Manajemen Program Parenting di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Nurul Fikri Sidoarjo, Dosen Pembimbing I, Ali Mustofa, M.Pd. dan Dosen
Pembimbing II, Machfud Bachtiyar, M.Pd.I.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang manajemen program parenting beserta
dengan kendala dan solusi yang ada pada sekolah penyelenggara program parenting.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Dalam proses pencarian data,
Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara mendalam terhadap subjek penelitian,
dan dokumentasi. Dalam analisis dan interpretasi data, Peneliti menggunakan model Miles
and Huberman yaitu reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Sedangkan dalam uji
keabsahan data, Peneliti menggunakan uji dependability.
Pada perencanaan, sekolah membuat program kerja tahunan sebagai strategi awal dengan
melibatkan semua wali murid yang sangat berpengaruh keterlibatannya. Program kerja ini
direncanakan dengan melakukan rapat yang membahas tentang program parenting yang
bertujuan agar wali murid ikut serta dalam proses pendidikan anak. Pada pengorganisasian,
sekolah bekerja sama dengan para wali murid yang tergabung dalam Pengurus Komite yang
bertujuan untuk menjembatani adanya komunikasi antara sekolah dan wali murid. Panitia
sendiri diambil dari wali murid untuk yang skala besar, sedangkan untuk yang skala kecil
mengambil dari Ustadz dan Ustadzah. Pada pelaksanaannya sendiri biasanya dilaksanakan
rutin setiap satu tahun sekali. Untuk tempat pelaksanaan parenting skala kecil
dilaksanakan di sekolah dan parenting skala besar di luar sekolah karena kapasitas sekolah
yang tidak memadai. Proses evaluasi dilaksanakan setiap akhir kegiatan. Hal ini bertujuan
untuk mengevaluasi keseluruhan proses kegiatan dari mulai perencanaan sampai
pelaksanaan kegiatan parenting.
Dalam implementasinya, tentu terdapat kendala. Secara garis besar, faktor yang menjadi
kendala antara lain adalah masalah pendanaan dan tempat pelaksanaan parenting untuk
yang skala besar. Sedangkan untuk solusinya sendiri, biasanya pihak panitia mencarikan
dana melalui sponsorship dan mencarikan gedung yang sekiranya cukup untuk
menampung para peserta kegiatan.
Kata Kunci: manajemen, program, parenting.
iii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI............................... iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ....................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ v
MOTTO ................................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii
KATA PENGANTAR........................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian........................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 7
E. Definisi Konseptual.................................................................................... 8
F. Penelitian Terdahulu................................................................................... 10
G. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 12
iii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Program
1. Manajemen ........................................................................................... 14
2. Program................................................................................................ 24
3. Manajemen Program............................................................................ 26
B. Parenting
1. Pengertian Parenting ........................................................................... 27
2. Ruang Lingkup Parenting ................................................................... 29
3. Tipe-tipe Parenting ............................................................................. 34
4. Program-program Parenting ............................................................... 43
5. Faktor yang Mempengaruhi Parenting ............................................... 45
C. Manajemen Program Parenting ................................................................ 51
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian........................................................................... 52
2. Jenis Penelitian ..................................................................................... 53
B. Sumber Data dan Informan Penelitian
1. Sumber Data Penelitian ........................................................................ 54
2. Informan Penelitian .............................................................................. 55
C. Cara Pengumpulan Data ............................................................................ 55
D. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data .................................................... 60
E. Keabsahan Data ......................................................................................... 61
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek
1. Deskripsi Informan............................................................................... 64
iv
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Temuan Penelitian................................................................ 66
2. Analisis Hasil Temuan ......................................................................... 86
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan..................................................................................................... 95
B. Saran .......................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA
v
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan Wawancara ................................................................ 65
Tabel 4.2. Identitas Informan ................................................................................. 66
vi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Profil Sekolah
Lampiran II
: SK dan Kepengurusan Komite
Lampiran III : Program-program Komite
Lampiran IV : Smart Parenting
Lampiran V
: Struktur Kepengurusan Parenting
Lampiran VI : Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Parenting
Lampiran VII : Laporan Kegiatan Quantum Parenting
Lampiran VIII : Foto-foto Kegiatan Parenting
Lampiran IX
: Data Wali Murid SDIT Nurul Fikri Sidoarjo
Lampiran X
: Pedoman Teknik Pengambilan Data
Lampiran XI
: Transkrip Hasil Wawancara dan Observasi
vii
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi membentuk kepribadian dan memahami
ilmu pengetahuan. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau
buruknya pribadi manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius
menangani bidang pendidikan,
sebab dengan sistem pendidikan yang baik
diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu
menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa “Pendidika n
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.”1
Keluarga adalah pendidikan pertama dan utama. Anak lahir dalam
pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua tanpa ada yang
memerintah langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik bersifat sebagai
pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai pembimbing, sebagai pembina maupun
1
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 , (Jakarta:
CV. Mini Jaya Abadi, 2003), 5.
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
sebagai guru, dan pemimpin terhadap anak-anaknya. Anak menyerap norma-norma
pada anggota keluarga, baik ayah, ibu maupun kakak-kakaknya. Maka orang tua
dalam keluarga harus dan merupakan kewajiban untuk memperhatikan anakanaknya serta mendidiknya.2
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak. Maka di samping keluarga sebagai pusat pendidikan,
sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk membentuk pribadi
anak. Dengan sekolah anak dididik menjadi seorang ahli yang sesuai dengan bidang
dan bakat si anak. Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah
pendidikan keluarga, sehingga berfungsi untuk melanjutkan pendidikan keluarga
dengan guru sebagai ganti orang yang harus ditaati. 3 Guru berfungsi sebagai
pengganti orang tua. Maka bila guru dalam mendidik
anak benar-benar
melaksanakan tuntunan agama dengan baik sehingga membentuk kepribadian
peserta didik, akan nampak makin jelaslah fungsi sekolah sebagai alam pendidikan
kedua sesudah keluarga.
Sekolah merupakan keberlanjutan pendidikan anak yang telah dilakukan di
lingkungan keluarga, sekolah juga sebagai rumah kedua bagi anak. Tanggung
jawab sekolah dan keluarga adalah sama-sama memberikan pendidikan yang
terbaik bagi masa depan anak. Sudah seharusnya keluarga sebagai pendidikan
pertama dan sekolah sebagai pendidikan kedua selalu berkomunikasi untuk
2
3
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), 177.
Ibid, 181.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
senantiasa bersama-sama mendidik anak dan siswa. Dengan adanya komunikas i
antar orang tua dan sekolah diharapkan bersama-sama memberikan solusi terhadap
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
Orang tua dan sekolah merupakan dua unsur yang memiliki keterkaitan
yang kuat satu sama lain. Keterlibatan orang tua dan pendidikan anak harus terjalin
kerja sama yang baik antar kedua belah pihak. Orang tua mendidik anaknya di
rumah, dan di sekolah untuk mendidik anak diserahkan kepada pihak sekolah atau
guru sesuai dengan kesepahaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
dalam memperlakukan anak.
Untuk menjawab ini banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah
dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan parenting. Parenting ini ditujukan kepada
para orang tua, pengasuh, dan anggota keluarga lain yang berperan secara langsung
dalam proses perkembangan anak. Penyelenggaraan parenting selama ini lebih
banyak dilaksanakan pada Pendidikan Anak Usia Dini, padahal interaksi anak
dengan lingkungan pendidikan berlangsung sepanjang hayat. Artinya bahwa
penerapan parenting juga sangat diperlukan di jenjang pendidikan dasar yaitu
Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyyah.
Memadukan pendidikan di sekolah dengan di rumah seharusnya menjadi
perhatian bagi para penyelenggara pendidikan. Layanan pendidikan tidak terbatas
pada anak di sekolah saja, melainkan lebih jauh menjadikan para orang tua sebagai
mitra kerja atau sebagai pendidik di rumah dengan cara menerapkan kegiatan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
parenting bagi para orang tua dari anak agar mampu menjalankan tugasnya sebagai
pendidik di rumah karena sebagian besar waktu anak dihabiskan di rumah.
Salah satu lembaga yang tengah mengembangkan program parenting
adalah SDIT Nurul Fikri Sidoarjo. SDIT Nurul Fikri Sidoarjo merupakan sebuah
sekolah yang berbasis Islam, sehingga seluruh kegiatan yang ada di sekolah
didasarkan pada ajaran dan syariat Islam. Program parenting adalah hal baru yang
ada dalam dunia pendidikan. Program tersebut tidak hanya bertujuan untuk
menjalin komunikasi dengan orang tua akan tetapi untuk membekali orang tua
dengan pengetahuan untuk mengasuh anak. Ada berbagai istilah yang digunaka n
untuk menyebut pendidikan orang tua ini seperti parenting education, parenting
school, parenting club, dan lain sebagainya. Belum banyak sekolah yang
menerapkan program parenting ini karena dalam pelaksanaannya kegiatan ini
membutuhkan waktu, sarana dan prasarana yang memadai.
SDIT Nurul Fikri Sidoarjo lebih kurang sudah 8 tahun melaksanaka n
program parenting. Bukan hal yang mudah dalam pelaksanaan program parenting,
karena dalam kegiatan parenting ini melibatkan orang tua murid. Program
parenting dalam lembaga ini mempunyai dua kegiatan antara lain Parent
Gathering dan Seminar Parenting. Setiap kegiatan tersebut memiliki tujuan
masing- masing.
Namun tidak setiap tingkat
kelas pada sekolah tersebut
melaksanakan semua kegiatan parenting secara bersamaan. Misalnya saja seperti
kegiatan Parent Gathering yang dilaksanakan hanya untuk wali murid kelas satu
sedangkan Seminar Parenting untuk seluruh wali murid dari kelas satu sampai
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
enam. Dalam program parenting ini orang tua diajarkan bagaimana cara mendid ik
anak sebagaimana yang telah diajarkan oleh guru pada murid di sekolah agar pada
saat di rumah, orang tua juga bisa mengajarkan seperti yang telah diajarkan oleh
guru. Jadi, pembelajaran baik di rumah maupun di sekolah menjadi selaras.
Manajemen adalah ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasia n,
pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja
dalam mencapai tujuan.4 Yang dimaksud seni di sini adalah seni dalam pengertian
yang lebih luas dan umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan,
serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam
menggunakan sumber daya alam (human and natural resources) secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan. Setiap program dalam dunia pendidikan tidak lepas
dari manajemen dalam pelaksanaannya. Karena suatu program selalu memilik i
siklus
yang berulang.
Sehingga
manajer
sekolah sangat berperan untuk
mensukseskan berbagai program yang telah direncanakan. Seorang manajer atau
pemimpin hendaknya mampu menjalankan fungsi- fungsi manajemen agar tujuan
dari program sekolah bisa terlaksana dengan baik.
Program parenting di SDIT Nurul Fikri tentunya memiliki kendala dari
mulai perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian serta pengawasan dalam setiap
kegiatannya. Kendala tersebut bisa disebabkan karena salah satu program ada yang
tidak dilaksanakan bersamaan oleh kelas satu sampai enam, selain itu juga orang
4
Siswanto H. B., Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), 28.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
tua yang belum tentu bisa hadir dalam setiap kegiatan yang telah terprogram. Jadi,
pihak sekolah pun harus memilih waktu yang tepat agar seluruh kegiatan bisa
terlaksana dengan baik dan manajemen kegiatan yang baik pula.
Berdasarkan latar belakang di atas, Peneliti tertarik untuk mengangkat tema
tentang manajemen program parenting dan mengadakan penelitian yang berjudul:
MANAJEMEN PROGRAM PARENTING DI SEKOLAH DASAR ISLAM
TERPADU
NURUL
FIKRI
SIDOARJO
yang
meliputi
perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi serta apa saja kendala berikut solusinya
dari program parenting.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan judul di atas, Penulis dalam penelitian ini menetapkan
pertanyaan penelitian yaitu tentang “Bagaimana manajemen program parenting di
SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?” dengan perincian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan program parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?
2. Bagaimana pengorganisasian program parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?
3. Bagaimana pelaksanaan program parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?
4. Bagaimana evaluasi program parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo?
5. Apa saja kendala berikut solusinya dari program parenting di SDIT Nurul Fikri
Sidoarjo?
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menggambarkan perencanaan program parenting di SDIT Nurul Fikri
Sidoarjo.
2. Untuk menggambarkan pengorganisasian program parenting di SDIT Nurul
Fikri Sidoarjo.
3. Untuk menggambarkan pelaksanaan program parenting di SDIT Nurul Fikri
Sidoarjo.
4. Untuk menggambarkan evaluasi program parenting di SDIT Nurul Fikri
Sidoarjo.
5. Untuk menemukan kendala berikut solusinya dari program parenting di SDIT
Nurul Fikri Sidoarjo.
D. Manfaat Penelitian
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ilmiah tentang Manajemen
Program Parenting di SDIT Nurul Fikri Sidoarjo, manfaat yang diharapkan yaitu:
1. Dari sudut akademik
a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang pelaksanaan Manajemen
Program Parenting di sekolah.
b. Sebagai khazanah ilmu pengetahuan,
khususnya tentang Manajemen
Pendidikan di Indonesia.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
2. Dari sudut sosial praktis
a. Bagi Peneliti, untuk memperluas wawasan tentang strategi sekolah dalam
membentuk karakter peserta didik, dan sebagai syarat untuk memperole h
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
di UIN Sunan Ampel Surabaya.
b. Bagi SDIT Nurul Fikri Sidoarjo, sebagai masukan bagi pengelola sekolah
untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah.
c. Bagi UIN Sunan Ampel, untuk menambah koleksi hasil-hasil penelitia n
khususnya yang menyangkut Manajemen Parenting di sekolah.
E. Definisi Konseptual
Kesalahpahaman terhadap judul seringkali terjadi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan problematika dalam penelitian dan berimbas pada kurangnya
validitas serta akuransi pada sebuah penelitian. Oleh karena itu untuk menghindar i
terjadinya hal-hal tersebut maka akan dijelaskan terkait definisi dari beberapa
istilah dalam judul ini, yaitu:
1. Manajemen Program
Manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, dan pengendalia n
yang dilakukan
untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.5
Sedangkan menurut Charles O. Jones pengertian program adalah cara
yang disahkan untuk mencapai tujuan. 6
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Manajemen Program adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian dalam cara
yang disahkan untuk mencapai tujuan.
2. Parenting
Parenting yaitu segala hal yang berhubungan dengan bagaimana kita
sebagai orang tua mendidik dan membesarkan anak. 7
3. Manajemen Program Parenting
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen
Program Parenting adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian dalam cara yang disahkan untuk mencapai tujuan yang
dilakukan dalam berhubungan bagaimana kita sebagai orang tua mendidik dan
membesarkan anak.
5
Hikmat, foreword to Manajemen Pendidikan by Hikmat, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 7.
Ibid, 45.
7 Arresandi Setyono, Hypnoparenting, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), 26.
6
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
F. Penelitian Terdahulu
Rudi Hariawan, telah melakukan penelitian dengan judul “Implementas i
Parenting Education in School pada Jenjang Pendidikan Dasar di Lombok
Tengah”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi parenting
education in school pada jenjang pendidikan dasar di Lombok Tengah. Hasil
penelitian ini menerangkan bahwa penerapan parenting in school tidak terlaksana
secara terprogram.8
Elly Erlina Diana Watie, telah melakukan penelitian dengan judul
“Implementasi Smart Parenting untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di
Lembaga PAUD”. Sesuai dengan judul penelitian di atas, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengungkap secara mendalam tentang implementasi smart parenting
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lembaga PAUD. Hasil penelitia n
menerangkan bahwa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, maka ketekunan
dan keuletan dari para pendidik untuk bekerja sama dengan orang tua untuk
memperhatikan kondisi dan situasi anak demi tercapainya tujuan pembelajara n
sangatlah penting.9
Emi Lindasari, telah melakukan penelitian dengan judul “Manajeme n
Parenting dalam Meningkatkan Hubungan antara Sekolah dengan Orang Tua”.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan parenting mulai dari perencanaan,
Rudi Hariawan, “Implementasi Parenting Education in School pada Jenjang Pendidikan Dasar di
Lombok Tengah.” Jurnal Kependidikan 13, no. 1 (April 2013): 419.
9 Skripsi, Elly Erlina Diana Watie, Implementasi Smart Parenting untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran di Lembaga PAUD, (Semarang, UNNES, 2014).
8
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasinya. Hasil penelitian menunjukka n
bahwa untuk pelaksanaan program parenting sendiri perlu adanya keselarasan
antara orang tua dan sekolah agar orang tua peserta didik bisa hadir. Serta lebih
mengintensifkan komunikasi dengan orang tua peserta didik agar dapat mengik uti
segala program yang dijalankan sekolah. 10
Rahminur Diadha, telah melakukan penelitian dengan judul “Keterliba ta n
Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak”. Penelitia n
ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang apa saja faktor yang mempengar uhi
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya. Hasil penelitian ini menerangka n
bahwa orang tua bisa ikut terlibat dalam pendidikan anak dengan diwujudka n
dalam berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan oleh orang tua dan guru dalam
menjalin kerja sama baik di rumah ataupun di sekolah, guna memaksimalka n
perkembangan dan pendidikan anak di sekolah demi keuntungan mereka, anak, dan
program sekolah.11
Dari beberapa penelitian di atas, persamaan dari penelitian ini adalah
pembahasan mengenai program parenting di sekolah. Serta perbedaan penelitian di
atas dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pola manajemen sekolah dalam
program parenting.
Emi Lindasari, “Manajemen Parenting dalam Meningkatkan Hubungan antara Sekolah dengan Orang
Tua.” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 15, no. 7 (Mei 2014): 170.
11 Rahminur Diadha, “Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini di Taman KanakKanak.” Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran 2, no. 1 (Maret 2015): 70.
10
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
G. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian skripsi
ini adalah:
BAB I Akan membahas tentang Pendahuluan; dalam bab ini akan
dikemukakan hal yang sifatnya sebagai pengantar untuk memahami skripsi. Bab
ini dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan
dan manfaat penelitian, definisi konseptual, dan sistematika pembahasan.
BAB II Akan membahas tentang Landasan Teoritis; dalam bab ini
mengemukakan kajian teori yang mana di dalamnya menguraikan tentang segala
hal yang berkaitan dengan tinjauan tentang Manajemen Program Parenting, dengan
sub bab manajemen dan program parenting.
BAB III Akan membahas tentang Metode Penelitian; dalam bab ini berisi
tentang metode penelitian yang di dalamnya membahas tentang jenis dan
pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini serta dari mana
saja sumber yang diperoleh sekaligus bagaimana pengumpulan data dilakukan dan
metode yang sesuai dengan analisis penelitian ini.
BAB IV Akan membahas tentang Laporan Hasil Penelitian; dalam bab ini
berisi tentang gambaran objek penelitian, laporan hasil penelitian yang terdiri dari
deskripsi temuan, dan analisis hasil temuan.
BAB V Merupakan Penutup; yang berisi kesimpulan-kesimpulan dan
saran-saran dari hasil penelitian dan pembahasan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
Bagian akhir dari penelitian ini yaitu daftar pustaka yang menjadi daftar
bahan atau sumber bahan yang dapat berupa buku teks, makalah, skripsi, dan
sebagainya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Program
1. Manajemen
Manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisas i,
memimpin, dan mengendalikan atau mengawasi upaya organisasi dengan
segala aspek agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. 12
G. R. Terry mendefinisikan manajemen sebagai proses khas yang terdiri
atas tindakan-tindakan
perencanaan,
pengorganisasian,
pergerakan,
dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.13
Unsur manajemen (Tool of Management), biasa dikenal dengan 6
(enam) M, yaitu:14
1) Men, tenaga yang dimanfaatkan;
2) Money, anggaran yang dibutuhkan;
3) Materials, bahan atau material yang diperlukan;
4) Machines, mesin atau alat yang dipergunakan dalam berproduksi;
5) Methode, cara yang dipergunakan dalam bekerja;
12
Rohiat, Manajemen Sekolah, (Bandung: PT. Revika Aditama, 2011), 2.
Hikmat, Manajemen Pendidikan, 7.
14 Dojo Wijono, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan , (Surabaya: Airlangga
University Press, 1997), 16.
13
14
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
6) Market, pasar dan pemasaran hasil produksi yang dihasilkan.
Manajemen bagi setiap organisasi atau lembaga merupakan unsur
pokok yang harus dijalankan oleh setiap pimpinan organisasi atau lembaga
tersebut. Para pimpinan tersebut bertindak sebagai manajer sehingga harus
menggunakan sumber daya organisasi, keuangan, peralatan dan informasi serta
sumber daya manusia dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting bagi
setiap organisasi. Tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan (state goals)
mengandung arti bahwa para pemimpin atau manajer organisasi apapun
berupaya untuk mencapai berbagai hasil akhir spesifik, tentu saja harus unik
bagi masing- masing organisasi.
Proses manajerial dapat diartikan juga dengan proses kepemimpina n
dalam organisasi. Di dalamnya terdapat fungsi- fungsi manajemen, terutama
adanya pemimpin dan yang dipimpin. Dalam usaha untuk mencapai tujuan
terdapat beberapa unsur mendasar, yaitu:15
1) Organisasi sebagai wadah utama adanya manajemen;
2) Manajer, yang memimpin dan memikul tanggung jawab penuh
dalam organisasi;
3) Aturan main dalam organisasi yang disebut Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga;
15
Anton Athoila, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Fak. Syariah IAIN Sunan Gunung Djati, 2002),
4.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
4) Tujuan organisasi yang ditetapkan sebelumnya;
5) Perencanaan yang di dalamnya mengandung berbagai program yang
akan dilaksanakan;
6) Pengarahan, yang memberikan jalan pada sumber daya manus ia
yang ada dalam organisasi;
7) Teknik-teknik dan mekanisme pelaksanaan kegiatan organisasi;
8) Pengawasan terhadap semua aktivitas
organsisasi agar tidak
menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan;
9) Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan
organisasi sesuai dengan perencanaan;
10) Penempatan
personalitas
sesuai
dengan
keahlian
atau
profesionalitas pekerjaan masing-masing;
11) Evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan; dan
12) Pertanggung
dilaksanakan
jawaban akhir dari semua aktivitas
sesuai
dengan
tugas
yang telah
dan kewajiban
personil
organisasi.
Fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Menurut
Hikmat
dalam
bukunya
Manajemen
Pendidikan
menuliskan bahwa planning adalah Bahasa Inggris yang berasal dari kata
plan, artinya rencana, rancangan, maksud, atau niat. Planning berarti
perencanaan. Education, artinya pendidikan. Sehingga
planning atau
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
perencanaan pendidikan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dalam
pendidikan untuk masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan yang telah ditentukan.16
Jenis education of planning menurut prosesnya:
1) Policy education of planning (merupakan kebijakan pendidikan), yaitu
suatu planning pendidikan yang berisi kebijakan saja tanpa dilengkap i
oleh teknis pelaksanaan secara sistematis, seperti perencanaan yang
berkaitan
dengan garis besar proses pengorganisasian
lembaga
pendidikan.
2) Program education of planning adalah perencanaan pendidikan yang
merupakan penjelasan dan perincian dari policy education of planning;
program education of planning yang dibuat oleh badan-badan
kependidikan khusus yang mempunyai wewenang untuk melaksanaka n
policy education of planning.
3) Operational education of planning (perencanaan kerja pendidikan),
yaitu planning pendidikan yang memuat rencana cara-cara melakuka n
kegiatan pendidikan tertentu agar lebih berhasil dalam pencapaian
tujuan pendidikan dengan daya guna yang lebih tinggi (efektif dan
efisien). Dalam operational education of planning, yang lebih dititik
16
Hikmat, Manajemen Pendidikan, 102.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
beratkan
adalah
technical know-how ataupun
kecakapan
dan
keterampilan kerja dalam kependidikan.
Dalam perencanaan ini dimuat, antara lain:
1) Analisis program education of planning;
2) Prosedur pelaksanaan kegiatan kependidikan;
3) Metode-metode yang akan diterapkan dalam kegiatan pendidikan;
4) Tenaga pelaksana kegiatan yang profesional dalam pendidikan.
Menurut Ngalim Purwanto, langkah-langkah dalam perencanaan
pendidikan meliputi hal-hal berikut.
1) Menentukan dan merumuskan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
2) Meneliti
masalah-masalah
atau pekerjaan-pekerjaan
yang
akan
dilakukan dalam kependidikan.
3) Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan untuk
pengembangan pendidikan.
4) Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan kependidikan.
5) Merumuskan berbagai solusi dan alternatif pemecahan masalah.
Syarat-syarat dalam menyusun rencana pendidikan, yaitu sebagai
berikut.
1) Perencanaan pendidikan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
2) Bersifat sederhana, realistis, dan praktis.
3) Memuat segala uraian serta klarifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan
secara mendetail sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
4) Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan
serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.
5) Terdengar perimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan
digarap dalam perencanaannya itu, menurut urgensinya masing- masing.
6) Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta
kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia
dengan sebaik-baiknya.
7) Diusahakan agar tidak terjadi penggandaan pelaksanaan kegiatan.
Merencanakan
berarti
pula
memikirkan
penghematan
tenaga,
penghematan biaya dan waktu, juga membatasi kesalahan-kesala ha n
yang mungkin terjadi dan menghindari adanya pekerjaan rangkap yang
dapat menghambat jalannya penyelesaian atau dualisme kepemimpina n
dalam satu program yang harus dilaksanakan. 17
b. Pengorganisasian
Tugas
berikutnya
dari
manajer
adalah
melakukan
proses
pengorganisasian, yaitu proses menghubungkan orang-orang yang terlibat
dalam organisasi pendidikan dan menyatupadukan tugas serta fungsinya
dalam sistem jaringan kerja yang relationship antara satu dan yang lainnya.
Dalam proses pengorganisasian suatu lembaga pendidikan, manajer
menetapkan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara rinci
17
Ibid, 118.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
berdasarkan bagian-bagian dan bidang-bidangnya masing-masing sehingga
terintegrasikan
hubungan- hubungan
kerja yang
sinergis,
kooperatif,
humoris dan seirama dalam mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
Dalam menjalankan tugas pengorganisasian, beberapa hal yang
harus diperhatikan adalah:
1) Menyediakan fasilitas, perlengkapan, dan staf yang diperlukan untuk
melaksanakan rencana;
2) Mengelompokkan dan membagi kerja menjadi struktur organisasi yang
teratur;
3) Membentuk struktur kewenangan dan mekanisme koordinasi;
4) Menentukan metode kerja dan prosedurnya;
5) Memilih, melatih, dan memberi informasi kepada staf. 18
c. Pelaksanaan
Actuating merupakan fungsi manajemen yang kompleks dan
merupakan ruang lingkup yang cukup luas serta sangat berhubungan erat
dengan sumber daya manusia yang pada akhirnya actuating merupakan
pusat sekitar aktivitas-aktivitas manajemen. Actuating pada hakikatnya
adalah menggerakkan orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pergerakan merupakan kemampuan seseorang untuk memberika n
kegairahan, kegiatan, pengertian sehingga orang lain mau mendukung dan
18
Ibid, 119.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
bekerja dengan sukarela untuk
pendidikan
mencapai tujuan organisasi/lemb a ga
sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya. Fungsi
actuating berhubungan erat dengan sumber daya manusia. Oleh karena itu,
seorang pemimpin pendidikan dalam membina kerja sama, mengarahka n
dan mendorong kegairahan kerja pada bawahannya perlu memahami faktor
manusia dan pelakunya.19
Actuating dilakukan untuk memastikan bahwa personil dapat
melaksanakan tugas yang telah diberikan sesuai dengan harapan, target, dan
sasaran. Hal ini berarti melakukan pengarahan dengan memberika n
semangat dan dorongan kepada segenap karyawan sehingga dapat dan
mampu bekerja dengan penuh semangat sesuai dengan harapan untuk
mencapai
tujuan
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya.
Memberikan
kesempatan pengembangan diri melalui pendidikan dan pelatihan serta
memberikan motivasi karyawan supaya mau dan mampu bekerja. 20
d. Evaluasi
Dilihat dari segi bahasa, evaluasi berasal dari kata Bahasa Inggris ;
evaluation. Sedang dalam Bahasa Arab; al-Taqdir ( ) التقدير, dan dalam
Bahasa Indonesia; penilaian21 , yang akar katanya adalah value (Inggris), al-
19
Irjus Irawan, Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah Ed.1 Cet.1, (Yogyakarta:
Deepublish, 2015), 4-5.
20 Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, (Yogyakarta: Kanisius, 2008), 11.
21 Lihat KBBI, 400.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
Qimah (Arab), nilai (Indonesia).22
Sementara pendidikan merupakan
sebuah program. Program yang melibatkan sejumlah komponen yang
bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang telah
diprogramkan.23
Dengan demikian, secara harfiah evaluasi dapat diartikan sebagai
penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan pendidikan.
Sedangkan secara istilah menurut Edwin Wand and Gerald W.
Brown, evaluation refer to the act or process to determining the value of
something, yaitu suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu.24
Evaluasi
pendidikan
juga
diartikan
dengan
proses
untuk
memberikan kualitas yaitu nilai dari kegiatan pendidikan yang telah
dilaksanakan, yang mana proses tersebut berlangsung secara sistematis,
berkelanjutan, terencana, dan dilaksanakan sesuai prosedur. 25
Proses melakukan evaluasi mungkin saja berbeda sesuai persepsi
teori yang dianut, ada bermacam-macam cara. Namun evaluasi harus
memasukkan ketentuan dan tindakan sejalan dengan fungsi evaluasi, yaitu:
1) Memfokuskan evaluasi
22
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan Cet. 10, (Jakarta: Rajagrafindo, 2011), 1.
Puwanto, Evaluasi Hasil Belajar Cet. 3, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 1.
24 Ibid.
25 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Cet. 2, (Bandung: Rosdakarya, 2010), 5-6.
23
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
2) Mendesain evaluasi
3) Mengumpulkan informasi
4) Menganalisis informasi
5) Melaporkan hasil evaluasi
6) Mengelola evaluasi dan mengevaluasi evaluasi.
Demikian konsep tentang manajemen yang terdiri dari empat fungs i
umum yaitu perencanaan, pengorganisasian, actuating, dan evaluas i.
Keempat fungsi tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan sebuah
siklus yang tidak ada ujungnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian manajemen yang telah dijelaskan di
atas, maka dalam penelitian ini dapat dipahami bahwa manajemen merupakan
suatu
rangkaian
kegiatan
mulai
dari perencanaan,
pengorganisasia n,
pengarahan, pengendalian serta pengawasan dengan memanfaatkan sumber
daya manusia serta sumber-sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan
organisasi yang telah ditentukan. Selain itu, manajemen juga bisa disebut ilmu
dan seni untuk melaksanakan fungsi- fungsi manajemen, dimana fungsi- fungs i
manajemen tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan bersama, individu, dan
masyarakat secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
2. Program
Sedangkan menurut Charles O. Jones pengertian program adalah cara
yang disahkan untuk mencapai tujuan. 26 Program merupakan segala sesuatu
yang dilakukan dengan harapan akan mendatangkan hasil, pengaruh atau
manfaat.27
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah
kegiatan dapat dikategorikan sebuah program apabila mengandung unsur-uns ur
sebagai berikut:
a. Kegiatannya
direncanakan
atau dirancang
dengan seksama melalui
pemikiran yang cerdas;
b. Kegiatannya berlangsung secara berkesinambungan (ada keterkaitan antar
kegiatannya);
c. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi formal dan
nonformal;
d. Kegiatan tersebut merupakan dalam implementasinya melibatkan orang
banyak.
Program merupakan serangkaian kegiatan implementasi dari suatu
kebijakan. Secara umum, program diartikan sebagai “rencana” yang akan
dilakukan/dikerjakan oleh seseorang atau suatu organisasi dalam rangka
26
Hikmat, Manajemen Pendidikan, 45.
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi: Untuk Program Pendidikan dan
Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 9.
27
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
mencapai tujuan. Namun apabila program tersebut dikaitkan dengan evaluas i
program, maka program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan
yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangs ung
dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang
melibatkan sekelompok orang.28
Dari pengertian di atas, definisi program mencakup tiga persyaratan,
yaitu merupakan realisasi atau implementasi suatu kebijakan; berlangs ung
dalam waktu yang relatif lama, bukan kegiatan tunggal tetapi kegiatan jamak
yang berkesinambungan; dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatka n
sekelompok orang.
Program merupakan kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk
melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan dalam waktu yang tidak terbatas.
Oleh karena itu, kebijakan masih bersifat umum dan untuk melaksanaka n
kebijakan perlu disusun berbagai jenis program. 29 Menilik pengertian secara
khusus ini, maka sebuah program merupakan rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara berkelanjutan, dilihat dari waktu pelaksanaan biasanya
panjang. Selain itu, sebuah program juga tidak hanya terdiri dari satu kegiatan
melainkan rangkaian kegiatan yang membentuk satu sistem yang saling terkait
28
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman
Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan , (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 3.
29 Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013),
110.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
satu dengan lainnya
dengan melibatkan
lebih
dari satu orang untuk
melaksanakannya.
Program sebagai salah satu komponen perubahan terencana harus selalu
diperbaharui sesuai kebutuhan. Evaluasi program berfungsi untuk mengkaji
atau menelaah program melalui komponen-komponennya. Komponen penting
dalam suatu program adalah manusia sebagai sasaran program. Hal ini
sebagaimana dinyatakan oleh Harry P. Hatry dan Kathryn E. Newcomer bahwa
program merupakan seperangkat sumberdaya dan kegiatan yang diarahkan
pada satu atau lebih tujuan bersama, dan dipimpin oleh manajer atau tim
manajemen.30
Berdasarkan pada pengertian-pengertian
di atas, maka Peneliti
menyimpulkan bahwa program adalah rangkaian kegiatan-kegiatan atau
seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan.
3. Manajemen Program
Manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisas i,
memimpin, dan mengendalikan atau mengawasi upaya organisasi dengan
segala aspek agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. 31
30
Wholey, Joseph S., Harry P. Hatry and Kathryn E. Newcomer, Handbook of Practical Program
Evaluation, (CA: John Wiley & Sons, Inc., 2010), 5.
31 Rohiat, Manajemen Sekolah, 2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
Program merupakan segala sesuatu yang dilakukan dengan harapan
akan mendatangkan hasil, pengaruh atau manfaat. 32
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen program
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalia n
dalam cara yang disahkan untuk mencapai tujuan. Manajemen program
meliputi job desk, aturan, sasaran, target dan memerlukan hubungan kerja. Jadi,
pada proses ini
perlu
mengintegrasikan
sumber-sumber
yang
tidak
berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.
B. Parenting
1. Pengertian Parenting
Parenting yaitu segala hal yang berhubungan dengan bagaimana kita
sebagai orang tua mendidik dan membesarkan anak. 33
Secara terminologi parenting dapat didefinisikan sebagai proses
mengasuh anak. Di dalam Bahasa Indonesia kata mengasuh mengand ung
makna sebagai berikut:34
a. Metode atau cara orang tua mencukupi kebutuhan fisiologis dan psikologis
anak.
32
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi: Untuk Program Pendidikan dan
Penelitian, 9.
33 Arresandi Setyono, Hypnoparenting, 26.
34 E. B. Surbakti, Parenting Anak -Anak, (Jakarta: PT. Elex Media, 2012), 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
28
b. Metode atau cara orang tua membesarkan anak berdasarkan standar dan
kriteria yang orang tua tetapkan.
c. Metode atau cara orang tua mendidik dan mengajar anak.
d. Metode atau cara orang tua menanamkan dan memberlakukan tata nila i
kepada anak.
e. Metode atau cara orang tua mengajarkan dan menerapkan tata nilai rohani
kepada anak.
f.
Metode atau cara orang tua mengajarkan pola interaksi dan relasi yang patut
kepada anak.
g. Berkaitan
dengan
atau
menyangkut
hubungan
kekeluargaan
dan
kekerabatan orang tua dengan anak.
Secara ringkas, parenting dapat diartikan sebagai rangkaian tindakan,
perbuatan, dan interaksi orang tua untuk mendorong pertumbuhan dan
perkembangan anak agar mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola
asuh yang baik dan benar. Parenting tidak hanya kegiatan satu pihak atau satu
arah, dari orang tua kepada anak untuk mengasuh, mendidik, mengayo mi,
melindungi, atau membesarkan anak melainkan proses interaksi yang intensif
antara kedua pihak.35
Menurut pendapat Kagan sebagaimana
dikutip dari Sri Lestari,
melakukan tugas parenting berarti menjalankan serangkaian keputusan tentang
35
Ibid, 6.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
sosialisasi kepada anak. Lebih lanjut Levine sebagaimana yang dikutip dari Sri
Lestari menjelaskan bahwa tujuan universal parenting meliputi:
a. Menjamin kesehatan dan keselamatan fisik.
b. Mengembangkan
kapasitas
perilaku
untuk
menjaga
diri
dengan
pertimbangan ekonomis.
c. Pemenuhan kapasitas perilaku untuk memaksimalkan nilai-nilai budaya,
misalnya moralitas, kemuliaan, prestasi. 36
Adapun dalam Islam ada 7 aspek yang harus dipenuhi dalam mengasuh
anak yaitu: pendidikan jasmani, akal (intelektual), keindahan, emosi dan
psikologi, agama dan spiritual, akhlak, sosial dan politik. 37
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
parenting atau pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi orang tua
terhadap anak, bagaimana cara mengasuh orang tua pada anak. Seperti yang
telah diketahui bahwa pola pengasuhan yang diterapkan orang tua berpengaruh
terhadap pendidikan anak sehingga orang tua penting memperhatikan pola
pengasuhan yang diberikan pada anak baik di rumah maupun di sekolah.
2. Ruang Lingkup Parenting
Kualitas pengasuhan (parenting) yang baik adalah kemampuan orang
tua untuk memonitor
segala aktivitas
anak. Prinsip
pengasuhan
tidak
36
Sri Lestari, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 36.
Hasan Langgulung, Manusia Dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pustaka
Al-Husna, 1986), 363.
37
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30
menekankan pada siapa (pelaku) namun lebih menekankan pada aktivita s
perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karena itu, pengasuhan melip uti
pengasuhan fisik, pengasuhan mental dan pengasuhan sosial.
Mengacu pada pernyataan di atas, maka ruang lingkup pengasuhan anak
meliputi:
a. Pengasuhan fisik, yaitu mencakup semua aktivitas yang bertujuan agar anak
dapat bertahan hidup dengan baik dengan menyediakan kebutuhan dasarnya
seperti makan, minum, kehangatan, kebersihan, ketenangan waktu tidur,
dan kepuasan ketika membuang sisa metabolisme dalam tubuhnya. Jika
kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar manusia tidak
terpenuhi maka individu tidak akan bergerak untuk meraih kebutuhan yang
lebih tinggi. Jadi agar kemampuan atau potensi-potensi dasar pada manus ia
tersebut dapat berkembang dengan maksimal maka kebutuhan dasar
manusia juga harus terpenuhi dengan baik sebelum m