Presentasi Penjaminan Mutu di Kopertis 3 5 Agustus 2015 OK

SISTEM PENJAMINAN MUTU
PERGURUAN TINGGI

Oleh:
Alsuhendra
(Ketua Pusat Monitoring dan Evaluasi LPjM
UNJ

DASAR PENTINGNYA SISTEM
PENJAMINAN MUTU DI
PERGURUAN TINGGI

KEBIJAKAN: SPM-PT (1)
UU-RI No 12 TAHUN 2012 TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI
Pasal 51
(1)Pendidikan tinggi yang bermutu merupakan
pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan
yang mampu secara aktif mengembangkan
potensinya
dan

menghasilkan
ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi yang berguna
bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
(2)Pemerintah
menyelenggarakan
sistem
Penjaminan mutu pendidikan tinggi untuk
mendapatkan pendidikan bermutu.

KEBIJAKAN: SPM-PT
(2)
UU-RI No 12 TAHUN 2012
TENTANG PENDIDIKAN
TINGGI

KEBIJAKAN: SPM-PT (3)
UU-RI No 12 TAHUN 2012 TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI
Pasal 53

Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:
a.
sistem penjaminan mutu internal yang
dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; dan
b. sistem penjaminan mutu eksternal yang
dilakukan melalui akreditasi.

KEBIJAKAN: SPM-PT (4)
UU-RI No 12 TAHUN 2012 TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI
Pasal 54
(1) Standar pendidikan tinggi terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi
ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu
badan yang bertugas menyusun dan
mengembangkan
Standar
Nasional

Pendidikan Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi ditetapkan
oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu
pada
Standar
Nasional
Pendidikan Tinggi.

KEBIJAKAN: SPM-PT (5)
UU-RI No 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN
TINGGI

Pasal 54
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a merupakan satuan standar yang
meliputi standar nasional pendidikan,
ditambah dengan standar penelitian dan
standar pengabdian kepada masyarakat.

(3)
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
dikembangkan dengan memperhatikan
kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan untuk
mencapai tujuan pendidikan tinggi.

KEBIJAKAN: SPM-PT (5)
UU-RI No 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN
TINGGI

Pasal 54
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) huruf b terdiri
atas sejumlah standar dalam bidang
akademik
dan
nonakademik
yang

melampaui Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
(5)
Dalam mengembangkan Standar
Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, Perguruan Tinggi
memiliki
keleluasaan
mengatur
pemenuhan Standar Nasional Pendidikan

Permendikbud 050 tahun 2014
Pasal 1

Permendikbud 050 tahun 2014
Pasal 2

Permendikbud 050 tahun 2014
Pasal 3


Permendikbud 050 tahun 2014
Pasal 5

Permendikbud 050 tahun 2014
Pasal 5

Permendikbud 050 tahun 2014
Pasal 8

Permendikbud 050 tahun 2014
Pasal 11

KESIMPULAN SPM-PT

• Sistem Penjaminan
Mutu
Internal merupakan
kegiatan
sistemik yang dilakukan oleh perguruan
tinggi untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan

oleh perguruan tinggi sendiri dan dilakukan secara
berkelanjutan.
• Sistem Penjaminan mutu Eksternal merupakan
kegiatan sistemik yang dilakukan oleh BAN-PT atau
lembaga mandiri lain yang diakui oelh Pemeintah
guna mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi
untuk dan atas nama masyarakat, sebagai bentuk

PENTINGNYA SISTEM
PENJAMINAN MUTU

PENJAMINAN MUTU PERGURUAN
TINGGI
”Proses
perencanaan,
pemenuhan,
pengendalian, dan pengembangan standar
pendidikan tinggi secara konsisten dan
berkelanjutan,
sehingga

pemangku
kepentingan (stakeholders) internal dan
eksternal
perguruan
tinggi,
yaitu
mahasiswa, dosen, karyawan, masyarakat,
dunia usaha, asosiasi profesi, pemerintah
memperoleh kepuasan atas kinerja dan
keluaran perguruan tinggi”

TUJUAN PENJAMINAN MUTU
PERGURUAN TINGGI
Terjaminnya mutu penyelenggaraan
pendidikan
tinggi
baik
pada
masukan, proses, maupun keluaran
berdasarkan peraturan perundangundangan, nilai dasar, visi, dan misi

perguruan
tinggi.
Kegiatan
penjaminan mutu ini merupakan
perwujudan
akuntabilitas
dan
transparansi perguruan tinggi.

TUJUAN SPMI
• SPMI bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan tinggi
yang diselenggarakan oleh setiap perguruan tinggi,
melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi,
dalam rangka mewujudkan visi serta memenuhi
kebutuhan pemangku kepentingan internal dan eksternal
perguruan tinggi.
• Mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara
penyelenggaraan perguruan tinggi dengan Standar
Nasional Pendidikan, maupun standar yang ditetapkan
oleh perguruan tinggi sendiri berdasarkan visi dan

kebutuhan dari stakeholders. Dengan demikian,
perguruan tinggi dinyatakan bermutu apabila perguruan
tinggi tersebut mampu:
a. menetapkan dan mewujudkan visinya melalui
pelaksanaan misinya;
b. menjabarkan visinya ke dalam sejumlah standar;
c. memenuhi, mengendalikan, dan mengembangkan

• Sistem Penjaminan Mutu 
tumbuh budaya
mutu :
menetapkan
dan
memiliki
standar,
melaksanakan
standar,
mengevaluasi
pelaksanaan
standar

dan
meningkatkan standar secara
berkelanjutan
(Continuous
Quality Improvement)



Penjaminan Mutu dibutuhkan oleh
perguruan tinggi untuk :
 memeriksa dan mengendalikan
mutu,
 meningkatkan mutu,
 memberikan jaminan pada
stakeholders,
 standardisasi,
 persaingan nasional dan
internasional,


pengakuan lulusan
 Memastikan seluruh kegiatan
institusi berjalan dengan baik dan
terus meningkat secara
berkesinambungan
 Membuktikan kepada seluruh
stakeholders bahwa institusi
bertanggung jawab (accountable)
untuk mutu seluruh kegiatannya


DEFINISI DAN PEMAHAMAN SPM-PT

◊ Definisi Mutu
 Mutu adalah memenuhi atau melebihi
keinginan pelanggan dan stakeholders
secara konsisten.
 Mutu adalah kesesuaian dengan
kegunaan dan tujuan
 Mutu adalah kesesuaian dengan
spesifikasi dan standar yang
ditentukan/berlaku
 Mutu adalah sifat dan karakteristik
produk atau jasa yang memenuhi
kebutuhan/harapan pelanggan (ISO

Unsur Mutu SPMPT
Masukan

Proses

Silabus/GBPP/SAP
- Mahasiswa
- Pengajar
- Piranti dan
Peralatan
- Lingkungan
- Anggaran
- Dokumen
- Peraturan
- dll.

- Proses instruksi
- Kegiatan
pendukung:
riset,
administrasi
akademik,
- Layanan
akademik,
- dll.

Keluara
n
- Lulusan
- Pencapaian
lain

Pihak-Pihak
Terkait / Pelanggan
(Stakeholders)
- Institusi
Pendidikan
Tinggi
- Pasar Tenaga Kerja
- Orang Tua
Mahasiswa
- Pemerintah
- Mahasiswa,
- dll.

STRATEGIC

PLAN(S) QUALITY ASSURANCE

PATHS WHICH
REPRESENT THE
STRATEGIC
PLAN OPTIONS

Desired End
Point
Position

1
2

3
Current
Position

TIME

GAP

SINERGISME TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PUBLIKASI PATENT
PENGUASAAN
IPTEK DAN SENI
RU
A
g
R B kan &
A
a
J
l
N A ar be huan i
A
H
lat geta olog
BA
n
pe etod
m

PENDIDIKAN
PENINGKATAN
PENGETAHUAN
DIKTAT, BUKU
MODUL
-angka kredit
-gaji
-penghargaan

PENELITIAN

AS
AL
AH
ca
AN
ra
pro
TE
so
b
RA
l
e
lvin
m
PA
g
N

DIKMAS YANMAS
PENGETAHUAN PRAKTEK

KARIR DAN
KESEJAHTERAAN
DOSEN

PE
RM

-angka kredit
-dana penelitian
-penghargaan

PENGABDIAN
KEPADA
MASYARAKAT
JASA NILAI-NILAI
BARU

-angka kredit
-dana jasa kerjasama
-penghargaan

Ket: Dalam Pelaksanaan Tridharma Terjadi Bina Kemampuan Akademik Dan Manajemen

TAHAPAN PEMBENTUKAN BUDAYA MUTU
DI UNIVERSITS NEGERI JAKARTA
2006-2010

2010-2014

2014-2017
Dorongan Eksternal

Dorongan Eksternal
Dorongan Eksternal

Motivasi Internal
Motivasi InternalInternally Driven
Internally Driven
Ing Ngarso
Sung Tulodho

Motivasi Internal
Internally Driven

Ing Madya
Tut Wuri Handayani
Mangun Karso

DEFINISI MUTU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BERMUTU ADALAH PENDIDIKAN YANG MAMPU
MELAMPAUI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN MEMENUHI
KEPUASAN PELANGGAN

MEMENUHI SNP/
MANDIRI

BELUM MENCAPAI SNP/
PRA STANDAR

MELAMPAUI SNP/
 SP-BI
 SP-BERKEUNGGULAN
LOKAL

Standar Mutu Berdasarkan PP.No.19
Tahun 2005 Tentang SNP

Standar Lain
(Melampaui SNP)

Internally
driven

8
Standar Minimal
(SNP)

Wajib

a. Penelitian dan publikasi
b. Pengabdian kepada
masyarakat;
c. Sistem informasi;
d. Kerjasama institusional
dalam dan luar negeri;
e. Kemahasiswaan;
f. Suasana akademik;
g. Sumber pendanaan
(revenue generating);
h. Bidang lain sesuai ciri
khas perguruan tinggi
yang bersangkutan.

1. Standar Isi
2. Sandar Proses
3. Standar Kompetensi
Lulusan
4. Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan
Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
Pendidikan

SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI
(SPM-PT)
Kegiatan
penjaminan
mutu
perguruan
tinggi
dilaksanakan dalam sebuah sistem yang disebut
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT),
yang terdiri atas:
a. Penjaminan mutu yang dilaksanakan secara
sistemik oleh perguruan tinggi sendiri (internally
driven) yang disebut sebagai Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI);
b. Penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh badan/
lembaga di luar perguruan tinggi yang disebut
sebagai Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Badan/lembaga di luar perguruan tinggi yang
melaksanakan SPME dapat beraras nasional
ataupun internasional dengan syarat diakui oleh
Pemerintah. SPME dikenal sebagai akreditasi,

• Kegiatan penjaminan mutu perguruan tinggi harus
didukung oleh ketersediaan data dan informasi
tentang perguruan tinggi secara akurat, lengkap,
dan mutakhir.
• Data dan informasi tersebut dikelola oleh suatu
pangkalan data pada masing-masing perguruan
tinggi.
• Data dan informasi yang berasal dari pangkalan
data pada masing-masing perguruan tinggi
dihimpun, dikelola, dan dikendalikan oleh suatu
Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) pada aras
Nasional yang dikelola oleh Ditjen Dikti.
• Hasil pelaksanaan SPMI oleh masing-masing
perguruan tinggi merupakan bahan dalam
pelaksanaan SPME atau akreditasi oleh BAN-PT
dan/atau lembaga mandiri lainnya (nasional,
regional
dan
internasional)
yang
diakui
Pemerintah.

Secara skematik SPM-PT dapat digambarkan sebagai
berikut:

Sistem Penjaminan Mutu Perguruan
Tinggi
Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal
(SPME)
SNP

M

Sistem Penjaminan
Mutu Internal
(SPMI)
SNP

SNP

Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT)
SNP

STRATEGI PELAKSANAAN SPM-PT
• Menurut Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003. Pemerintah berwenang
untuk menentukan kebijakan nasional dan
standar nasional pendidikan untuk menjamin
mutu pendidikan nasional. Oleh karena itu,
Pemerintah menetapkan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) di dalam PP No. 19 tahun
2005, yang harus dipenuhi atau bahkan
dilampaui oleh setiap perguruan tinggi.
Artinya, agar setiap perguruan tinggi
dinyatakan bermutu maka perguruan tinggi
tersebut harus memenuhi atau melampaui
SNP.

• Kebijakan nasional untuk menjamin mutu
pendidikan tinggi, khususnya melalui
SPMI,
yang
ditetapkan
Pemerintah
bersifat sebagai pedoman yang dapat
diikuti oleh perguruan tinggi untuk
dikembangkan sendiri oleh masingmasing perguruan tinggi sesuai dengan
nilai dasar, visi, dan misi perguruan
tinggi tersebut. Dengan demikian, peran
Ditjen
Dikti
adalah
membantu,
menginspirasi,
mendorong,
atau
memfasilitasi pelaksanaan SPMI oleh
perguruan tinggi.

Ditjen Dikti telah:
a. menerbitkan Buku SPM-PT yang berisi
penjelasan tentang SPMI, SPME, dan
PDPT, yang dilengkapi dengan praktik
baik SPMI di beberapa perguruan
tinggi di Indonesia;
b. melakukan diseminasi atau sosialisasi
SPM-PT sejak tahun 2008, dan
pelatihan SPMI;
c.
melakukan
evaluasi
terhadap
implementasi SPMI pada sebagian
besar perguruan tinggi di Indonesia
yang telah melaksanakan SPMI.

Oleh karena pelaksanaan SPMI bersifat
internally driven sesuai dengan kebutuhan,
kesadaran, dan kesiapan setiap perguruan
tinggi, maka perguruan tinggi di Indonesia
diharapkan mampu untuk:
a.
menggalang
komitmen
untuk
menjalankan SPMI;
b.
menetapkan,
memenuhi,
mengendalikan, dan mengembangkan
SPMI;
c. melakukan benchmarking penjaminan
mutu
pendidikan
tinggi
secara
berkelanjutan, baik ke dalam maupun ke
luar negeri.

TAHAP
PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI SPMI
a. Pembuatan dokumen atau buku SPMI yang
berisi:
• Kebijakan SPMI, yang antara lain berisi definisi,
konsep, tujuan, strategi, berbagai standar dan/atau
standar turunan, prioritas;
• Manual SPMI, yang antara lain berisi panduan untuk
menetapkan, memenuhi, mengendalikan, dan
mengembangkan/meningkatkan standar; pedoman
atau petunjuk/instruksi kerja bagi stakeholders
internal yang harus menjalankan mekanisme
tersebut;
• Standar SPMI, yang berisi antara lain minimum 8
(delapan) standar bagi pendidikan tinggi sebagaimana
diatur dalam PP. No.19 tahun 2005 tentang SNP
dan/atau standar turunan dari kedelapan standar tsb.
Penambahan jumlah standar selain kedelapan SNP

• Formulir SPMI, yang antara lain berisi
berbagai formulir yang berfungsi sebagai
instrumen untuk merencanakan,
menerapkan, mengendalikan, dan
mengembangkan standar. Formulir yang
telah diisi disebut sebagai rekaman
mutu, dan berfungsi sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan.
b. Pelaksanaan dan Pengendalian, antara
lain melalui proses monitoring, auditing,
dan evaluating;
c. Pengembangan SPMI sebagai sebuah
sistem.

MODEL PENGORGANISASIAN SPMI
Sesuai
dengan
karakteristik,
ketersediaan
dan
kemampuan
sumber
daya
pada
masing-masing
perguruan
tinggi,
pengorganisasian
SPMI
pada
prinsipnya dapat dilakukan melalui salah satu dari 3
(tiga) model yang lazim berikut ini:
a. Pengorganisasian SPMI melalui unit khusus SPMI,
yaitu perguruan tinggi membentuk badan/kantor/tim
yang bertugas melaksanakan SPMI di lingkungan
perguruan tinggi;
b. Pengorganisasian SPMI secara terintegrasi pada
manajemen perguruan tinggi, yaitu perguruan tinggi
tidak membentuk badan/kantor/tim, melainkan
menugaskan pelaksanaan SPMI kepada pejabat
struktural pada setiap aras manajemen;
c. Pengorganisasian SPMI melalui pembentukan badan/
kantor/tim yang bertugas melaksanakan SPMI,

MODEL MANAJEMEN KENDALI MUTU DALAM
SPMI


Apapun model pengorganisasian SPMI, perguruan
tinggi perlu memilih model manajemen kendali
dalam
SPMI.
Terdapat
beberapa
model
manajemen yang dapat dipilih, misalnya Model
PDCA (Plan, Do, Check, Action).
• Dalam memilih model manajemen kendali mutu
SPMI, perguruan tinggi wajib memilih model
manajemen yang memungkinkan terjadinya
kaizen
atau
peningkatan/perbaikan/
pengembangan secara berkelanjutan (continuous
quality improvement) mutu pendidikan tinggi di
perguruan tinggi yang bersangkutan.

Manajemen Kendali Mutu SPMI
PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan
kaizen atau peningkatan mutu berkelanjutan (continuous
improvement) di perguruan tinggi

SDCA

PDCA

Ka

SDCA

SDCA

PDCA

im

SDCA

PDCA

en
iz

/c

ti
n
o

us
o
nu

pr

em
v
o

t
en

S : Standard

PDCA

SDCA

Quality first
Stakeholder - in
The next process is
our stakeholder
Speak with data
Upstream
management

MODEL–MODEL SPM- PT

Model SPM-PT DIKTI

MODEL DASAR PENJAMINAN MUTU
DIKTI
pelaksanaan

BENCHMARKING

STANDAR
MUTU

EVALUASI
DIRI

peningkatan mutu

PERANGKAT DOKUMEN SPMPT
MONITORING
Buku Panduan
a. Pelaksanaan
dan Monitoring
b. Audit Internal
c. Peningkatan
Mutu

BENCHMARKING

Pelaksanaan

Monitoring

Buku Panduan Sistem
SPMPT

ASESMEN, EVALUASI
SPMPT

DIKTI

Standar

Standar Baru

Evaluasi Diri

Audit Internal

Peningkatan Mutu
Rumusan Koreksi

PDPT+

SIKLUS PENJAMINAN MUTU UNJ

Model ISO 9001- 2008
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Prinsip Dasarnya :
Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus)
Kepemimpinan (Leadership)
Melibatkan Semua Orang (Involment of People)
Pendekatan Proses (Process Approach)
Pengelolaan Organisasi Menggunakan
Pendekatan Sistem (Systems Approach to
Management)
Peningkatan Perbaikan Berkelanjutan (Continual
Improvement)
Pendekatan Fakta Dalam Pengambilan Keputusan
(Factual Approach to Decision Making)
Hubungan Kemitraan Yang saling Menguntungkan
(Mutually Beneficial Supplier Relationship)

Model SMM ISO 9001 : 2008
Continual Improvement of the
Quality Management System

S
T
A
K
E
H
O
L
D
E
R

R
e
q
u
I
r
e
m
e
n
t
s

Management
responsibility

Resource
manageme
nt

Input

Product
realization

Measuremen
t,
analysis,
improvement

Output

produk

S
a
t
I
s
f
a
c
t
I
o
n

S
T
A
K
E
H
O
L
D
E
R



Substansi utama SMM adalah penerapan
PDCA, yaitu:
a. Plan, adanya perencanaan
b. Do, adanya pelaksanan dari apa
yang sudah direncanakan
c. Check, adanya monitoring,
pemeriksaan, pengukuran dan
evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil pelaksanaan termasuk Audit
Mutu Internal
d. Action, adanya tindak lanjut dan
perbaikan dari hasil evaluasi

P.D.C.A

.

Plan

Action

Do
Check

PRASYARAT UNTUK MEMBANGUN DAN
MELAKSANAKAN SPMI PT

Agar perguruan tinggi dapat membangun dan
melaksanakan SPMI, dibutuhkan 4 (empat) hal utama
berikut ini:
a. Komitmen dari semua unsur dalam perguruan tinggi
b.
Perubahan
paradigma
dari
paradigma
ketergantungan pada pengawasan dan pengendalian
vertikal oleh Pemerintah, ke paradigma otonomi
dalam pengawasan/ pengendalian melalui SPMI oleh
perguruan tinggi itu sendiri.
c. Perubahan sikap para pengelola perguruan tinggi
yang semula bekerja tanpa standar dan tanpa
memerhatikan visi perguruan tinggi, menjadi sikap
patuh (comply) pada standar yang merupakan
penjabaran visi perguruan tinggi.
d. Pengorganisasian SPMI melalui pembentukan badan/
kantor/tim,
atau
dengan
cara
menugaskan



SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN ISO
DAPAT MEMBANTU PERGURUAN
TINGGI DALAM MENCAPAI BUDAYA
MUTU
( Bukan satu satunya)

ROH PENJAMINAN MUTU
adalah
CONTINOUS QUALITY IMPROVMENT


PENGUATAN
1.

PENERAPAN ISO FOKUS PADA PROSES

2.

PENGENDALIAN DOKUMEN

3.

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN

4.

DLL

PENGEMBANGAN PADA
PENDIDIKAN
1.

LINGKUP ATAU CAKUPAN ISO / APA YANG
DI ISOKAN ?

2.

PERLUASAN LINGKUP

3.

INSPIRASI SISTEM PADA UNIT LAIN

4.

Contoh “PASTI PAS” di POM BENSIN

DOKUMEN YANG
DIBUTUHKAN
 MANUAL MUTU







KEBIJAKAN MUTU
SASARAN MUTU
SOP
WEWENANG DAN TUGAS
INSTRUKSI KERJA
FORMULIR-FORMULIR

Dokumen dalam Sistem Mutu SPMI-PT berdasarkan
ISO

Aras 1

Aras 2

APA?
MM
(Manual (Sesuai standar Mutu)
Mutu)
BAGAIMANA?
MP
(Langkah kerja apa,
(Manual Prosedur) bagaimana, mengapa,
kapan, di mana?)

Aras 3

IK (Instruksi Kerja)/
DP (Dokumen Pendukung)/
BO (Borang)/Rekaman

RINCI
(Langkah kerja rinci
deskripsi tugas
setiap
Catatan: Aras Dokumen dapat dikelompokkanindividu/kelompok)
dalam SATU manual
teknis bila diperlukan

QUALITY DOCUMENTS (Formulir,
Borang, dll)
Dokumen tertulis yang berfungsi untuk mencatat/
merekam hal atau informasi atau kegiatan tertentu
sebagai bagian tak terpisahkan dari Standar Mutu dan
Manual Mutu atau Prosedur Mutu,
Fungsinya
 alat untuk mencapai/memenuhi/mewujudkan isi
standar mutu;
 alat untuk memantau, mengontrol, mengendalikan,
mengkoreksi, mengevaluasi pelaksanaan SPMI-PT;
 bukti otentik untuk mencatat/merekam pelaksanaan
SPMI-PT secara periodik.

Istilah Kebijakan di Perguruan
Tinggi
Kebijakan Perguruan Tinggi,
 Kebijakan Akademik
 Kebijakan SPMI-PT (Kebijakan
Mutu),
Tiga istilah yang berbeda walaupun
dalam beberapa hal akan saling
berkaitan.


Kebijakan Perguruan
Tinggi


pernyataan tentang arah, dasar, nilainilai, tujuan, strategi, prinsip, dan
sistem manajemen penyelenggaraan
jasa pelayanan pendidikan tinggi
secara menyeluruh yang dibuat dan
dilaksanakan oleh sebuah PT dalam
rangka mewujudkan visi, misi, dan
tujuan institusi
(RENSTRA PERGURUAN TINGGI)

Kebijakan Akademik


pernyataan tertulis yang diturunkan
dari Kebijakan PT namun khusus
hanya menyangkut bidang akademik,
yaitu kurikulum, proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan
aspek lain yang secara langsung
berhubungan dengan persoalan
akademik

Kebijakan Mutu (SPMI) (1)


dokumentasi tertulis berisi garis
besar penjelasan tentang
bagaimana suatu PT memahami,
merancang, dan melaksanakan
SPMI dalam penyeleng-garaan
pelayanan pendidikan tinggi kepada
masyarakat sehingga terwujud
budaya mutu pada PT tersebut

Kebijakan Mutu (SPMI) (2)


Kebijakan Mutu (Quality Policy)
harus memuat kata "komitmen
untuk memenuhi persyaratan
dan terus-menerus
memperbaiki efektifitas sistem
manajemen mutu" organisasi
(universitas, fakultas, program
studi)

Kebijakan Mutu (SPMI) (3)




dalam dokumen ini ada penjelasan
mengenai latar belakang atau
alasan, tujuan, strategi, prinsip, dan
arah PT untuk menjamin dan
meningkatkan mutu dalam setiap
kegiatannya.
Kebijakan Mutu (SPMI-PT) dibuat dan
ditetapkan oleh pimpinan PT

2. Kebijakan Mutu

Kebijakan
Mutu
adalah
suatu
kebijakan dasar dalam pengelolaan
pendidikan tinggi, sistem dan proses
pembelajaran,
lulusan yang ingin
dihasilkan/ dicapai, implementasi
dan
pengembangan
sistem
manajemen mutu, yang diturunkan
dari Misi dan Visi serta kebutuhan
dan persyaratan pelanggan dan
stakeholders.

Manfaat Kebijakan Mutu






menjelaskan kepada para
pemangku kepentingan PT tentang
SPMI-PT yang bersangkutan secara
ringkas padat namun utuh dan
menyeluruh;
menjadi dasar atau „payung‟ bagi
seluruh standar, manual, dan
formulir SPMI-PT;
membuktikan bahwa SPMI-PT yang
bersangkutan terdokumentasikan.

MANUAL MUTU/QUALITY
MANUAL


Manual SPMI-PT adalah dokumen tertulis
berisi petunjuk praktis mengenai cara,
langkah, atau prosedur tentang
bagaimana SPMI-PT dilaksanakan,
dievaluasi, dan ditingkatkan mutunya
secara berkelanjutan, oleh pihak-pihak
yang bertanggung-jawab untuk
melaksanakannya pada semua aras
dalam PT

MANUAL MUTU









Prinsip dasar sistem
manajemen mutu
Tujuan
Perangkat dan dokumen
sistem
Proses aktifitas mutu yang
ada dan interaksinya
Kebijakan Mutu

STANDAR MUTU (QUALITY STANDARD)
Dokumen tertulis berisi berbagai
kriteria, ukuran, patokan atau
spesifikasi dari seluruh kegiatan
penyelenggaraan pendidikan tinggi
dalam mewujudkan visi dan misinya,
agar dapat dinilai bermutu sesuai
dengan ketentuan perundangundangan sehingga memuaskan para
pemangku kepentingan internal dan
eksternal PT

FUNGSI STANDAR MUTU






alat untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan PT;
indikator untuk menunjukkan level mutu PT;
tolok ukur yang harus dicapai oleh semua pihak di
dalam PT sehingga menjadi faktor pendorong untuk
bekerja dengan, atau bahkan melebihi, standar;
bukti otentik kepatuhan PT terhadap peraturan
perundang-undangan dan bukti kepada publik
bahwa PT yang bersangkutan benar memiliki dan
memberikan layanan pendidikan dengan
menggunakan standar

RUJUKAN SPMI-PT
1. UU-RI (khususnya No 20
tahun 2003 tentang
Sisdiknas dan No 12
tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Pemerintah
3. Permendiknas
4. Kepdirdikti
5. Buku SPM-PT Dikti 2010
6. Renstra Perguruan Tinggi

 SASARAN MUTU DAN RENCANA MUTU 
STANDAR MUTU
 ORGANISASI MUTU DAN HUBUNGANNYA
DENGAN UNIT LAIN
 WAKIL MANAJEMEN
 GARIS BESAR SISTEM MANAJEMEN MUTU
YANG DITERAPKAN

Sasaran Mutu
Merupakan Standar Mutu yang
diturunkan dari Kebijakan Mutu
bersifat strategis, spesifik, dapat
diukur, realistik, dan dapat dicapai
dalam kurun waktu tertentu.

WEWENANG DAN TUGAS

Merupakan dokumen yang
menjelaskan tentang
wewenang dan tugas setiap
jabatan yang tercakup dalam
lingkup penerapan Sistem
Penjaminan Mutu.

DAFTAR CATATAN MUTU
Merupakan catatan hasil pelaksanaan
Sistem Penjaminan Mutu yang harus
disimpan dan dipelihara sesuai
dengan standar catatan mutu

SOP
Prosedur Kerja :
adalah pedoman kerja berisi
mekanisme dan urutan/proses kerja
dari suatu kegiatan/aktifitas pada satu
unit
dalam rangka menunjang penerapan
sistem manjemen mutu
- urutan kerja
- yang mengerjakan/penanggung
jawab
- kapan / berapa lama mengerjakan

INSTRUKSI KERJA
Instruksi Kerja adalah dokumen
mekanisme kerja yang mengatur
secara rinci dan jelas urutan suatu
aktifitas yang hanya melibatkan
satu fungsi saja sebagai pendukung
Prosedur Mutu atau Prosedur Kerja

PEMBANGUNAN, IMPLEMENTASI DAN
PENGEMBANGAN SPM- PT

◊ Tahapan dan Persyaratan didalam
Pembangunan , implementasi dan
pengembangan SPM- PT, dalam hal
ini didasarkan pada pengalaman
FT UNJ adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan



Komitmen sivitas akademika
Tim Sistem Penjaminan Mutu

 GPjM
 TPjM






Lingkup SMM : akademik, administrasi,
keuangan, dan kemahasiswaan
Seleksi mitra
Pelatihan
dll

2. Tahap Pembangunan dan
Pendokumentasian Perangkat Sistem



Pelatihan Penyusunan Dokumen
Penyusunan dokumen
 Kebijakan mutu
 Manual Mutu
 Sasaran mutu
 SOP
 Instruksi Kerja
 Formulir-formulir

Metode penyusunan

~ dari bawah  pelatihan, diskusi
~ dari atas  konsep dari tim/BPM
 evaluasi/masukan dari
unit

3. Tahap Implementasi dan Evaluasi









Sosialisasi
Penerapan Sistem Mutu oleh
seluruh unit
Monitoring dan Evaluasi
Audit Internal
Evaluasi melalui RTM (Rapat
Tinjauan Manajemen.
Audit Eksternal

SIKLUS IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU

Manual, Standar,
Peraturan,
Pedoman,

Kebijakan Mutu
Sasaran Mutu,
Prosedur Mutu

Tindakan
Perbaikan
SPM

Audit
Eksternal

Pelaksanaan

Monitoring dan
Evaluasi

RTM

Audit Internal

4. Tahap Perbaikan dan
Penyempurnaan
Hasil implementasi dan evaluasi merupakan
masukan untuk langkah perbaikan dan
penyempurnaan Sistem Penjaminan Mutu
Prosedur Mutu
Sasaran & Rencana Mutu
Wewenang & Tanggungjawab
Catatan Mutu
Sistem Mutu
Dilakukan terus menerus (Continual
Improvement)
Prinsip : PDCA dilakukan.






KENDALA-KENDALA SPM-PT
1. Komitmen Pimpinan

2. Sumber Daya Manusia
(SDM)
- kemauan
- kemampuan
3. Sistem/Teknologi Informasi

Orientasi dan Sasaran Implementasi
SPM








Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan

Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem

Dokumentasi
Kerja
Organisasi
Tenaga Kerja (SDM)
Evaluasi
Akademik
Mutu Sendiri

Manual Prosedur (Prosedur
Operasional Standar, SOP)




dokumen tertulis yang dapat dirancang
untuk menampung bagan alir (flow chart)
atau mekanisme yang menggambarkan
bagaimana proses /tahapan suatu kegiatan.
Pada prosedur mutu ini juga dapat
dicantumkan durasi waktu maksimum untuk
setiap tahap, siapa yang bertanggungjawab
untuk melakukan sesuatu pada setiap
tahapnya, dstnya.

Daftar SOP Bidang Standar Isi
1.
2.
3.
4.
5.

6.

SOP Penyusunan Kurikulum
SOP Peninjauan dan Penyempurnaan Kurikulum
SOP Penyusunan Silabus
SOP Peninjauan dan Penyempurnaan Silabus
SOP Monitoring dan Evaluasi Peninjauan dan
Penyempurnaan Kurikulum
SOP Monitoring dan Evaluasi Peninjauan dan
Penyempurnaan Silabus

Daftar SOP Bidang Standar
Proses
1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.

SOP Penyusunan Jadwal Kuliah dan Penunjukkan
Dosen Pengampu
SOP Penetapan Jadwal Kuliah Semester
SOP Pelaksanaan Perkuliahan Sesuai Jadwal dan
Perkuliahan Pengganti
SOP Bimbingan Skripsi
SOP Pelaksanaan Ujian Skripsi
SOP Monitoring dan Evaluasi Awal Perkuliahan
SOP Monitoring dan Evaluasi Akhir Perkuliahan

Daftar SOP Bidang Standar
Dosen
1.
2.

3.
4.
5.
6.

7.

SOP Perekrutan Dosen
SOP Peningkatan Kualitas Dosen (Studi Lanjut
dan Pelatihan Singkat)
SOP Pengurusan Kenaikan Pangkat Dosen
SOP Pembinaan Dosen Muda
SOP Pembinaan Calon Professeor
SOP Penetapan Beban Kinerja Dosen tiap
Semester
SOP Laporan Kinerja Dosen

Daftar SOP Standar Penilaian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP

Penyusunan Soal Ujian (UTS, UAS)
Pelaksanaan UTS
Pelaksanaan UAS
Penetapan nilai akhir mahasiswa
Penetapan tim Penilai Tugas Akhir (Skripsi)
Penetapan Nilai Tugas Akhir (Skripsi)
Penetapan Yudisium Lulusan
Monev Pelaksanaan UTS dan UAS
Monev Pelaksanaan Ujian Tugas Akhir

Daftar SOP Bidang Standar
SarPras
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP
SOP

Pengadaan Bahan Praktikum
Pengadaan Alat dan Perkakas Kerja
Perawatan Ruang Kelas
Perawatan Sarana Ruang Kelas
Perawatan Ruang Laboratorium
Perawatan Sarana Ruang Laboratorium
Perawatan Sarana RuangAdministrasi
Penetapan Ruang Kelas Sesuai jadwal Prodi
Penetapan Ruang Kelas kuliah Pengganti

Daftar SOP Standar Pengelolaan
1.
2.
3.
4.
5.

SOP
SOP
SOP
SOP
SOP

Pemilihan Dekan
Pemilihan Ketua Jurusan/Program Studi
Pemilihan Senat
Monitoring Kinerja Jurusan/Prodi
Evaluasi Kinerja Jurusan/Prodi

Daftar SOP Standar Keuangan
1.
2.

3.

4.
5.

SOP Penyusunan Rencana Kerja
SOP Penetapan Keuangan Fakultas, Jurusan,
Prodi
SOP Pengajuan dan Pertanggungjawaban UP dan
TUP
SOP Pencairan Keuangan Jurusan/Prodi
SOP Laporan dan Pertanggungjawaban
Keuangan

lpjm_unj_2006@yahoo.co.id
www.unj.ac.id/lpjm