Dokumen

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI
Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal
di Perguruan Tinggi

SPMI, manfaat yang tak diragukan
Kukuh Hadi Nugroho *
*Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu

Abstract
SPMI, manfaat yang tak diragukan.
Kukuh Hadi Nugroho*)
Mutu yang dicari,
Setiap yang bersentuhan dengan mutu maka tidak akan pernah menurunkan kualitas suatu barang,
jasa maupun sumber daya manusia. Mutu perupakan hal yang dikejar dan dicari oleh siapapun
penikmat suatu layanan (customer), namun mutu merupakan barang langka yang sedang dan akan
diusahakan bagi setiap pemilik layanan (produsent). Kepuasan yang berbanding lurus dengan mutu
inilah yang memberikan jargon sendiri dikalangan pelanggan disaat disodori barang atau jasa
dengan berucap mutunya bagaimana ? . Hal ini yang menjadikan mutu tidak akan lepas dari
pembicaraan dari siapa saja yang akan ingin mendapatkan sesuatu maupun siapa saja yang akan
menghasilkan sesuatu di bidang apapun dia. Hal yang senada juga dialami oleh Perguruan Tinggi

Swasta, Perguruan Tinggi yang bergerak dalam bidang pendidikan. Mereka tidak luput dari yang
namanya mutu yang senantiasa akan ditanyakan bagi calon mahasiswa dan orang tuanya. Bahkan
tidak hanya itu tuntutan akan mutu ini di gulirkan oleh pemilik kebijakan atas Perguruan Tinggi
yakni Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi yang mengharuskan setiap pendidikan
tinggi memiliki standar mutu minimal yang wajib diterapkan. Namun kancah persaingan yang
semakin ketat dan kompetitif maka tidak mungkin setiap perguruan tinggi akan berpuas diri dengan
mutu minimal. Mereka akan berupaya menerapkan mutu yang unggul. Penjaminan mutu akan
dimulai dari tahapan awal masuk, saat proses dan keluaran yang kemuanya benar-benar bisa dilihat
dan dirasakan oleh semua kalangan penerima layanan. Mutu yang dihasilkan dari Perguruan Tinggi
tidak serta merta terbentuk dengan sendirinya, tapi mutu merupakan proses dan pentahapan yang
terus menerus sampai menuju mutu yang diharapkan. Perguruan Tinggi merupakan layanan jasa
yang melibatkan beberapa bidang dan unit kerja yang kompleks untuk menghasilkan mutu unggul.
Setiap kegiatan dari unit kerja yang ada di perguruan tinggi wajib berbasis mutu dan saling
melayani, berkoordinasi, dan bekerjasama mewujudkan mutu unggul di perguruan tingginya.
Perguruan Tunggi yang bermutu unggul maka memilki prestasi dan lulusan yang berkualitas. Kita
ambil contoh saat penerimaan mahasiswa baru, maka perguruan tinggi akan berupaya berfikir
bagaimana dalam proses awal mahasiswa baru ini dapat melakukan seleksi mahasiswa yang
berkualitas sesuai dengan harapan karena hal ini akan mempengaruhi nanti saat proses
perkuliahannya serta kualitas lulusannya. Selain itu yang dihasilkan dari penerapan mutu unggul di


perguruan tinggi yakni prestasi, baik sumber daya manusia maupun sistem tata kelola dari
perguruan tinggi tersebut. Maka manajemen mutu perguruan tinggi akan sangat berpengaruh
langsung terkait keberlangsungan perguruan tinggi ke depan yang dihadapkan perlombaan
kompetisi mutu dari tingkat regional, nasional dan kancah internasional dari seluruh perguruan
tinggi yang ada.
Rapi dan Tertata,
Manfaat dari Mutu yang kami rasakan adalah Rapi dan Tertata. Tidak bisa dipungkiri mutu akan
menjawab setiap langkah dari SDM yang akan melaksanakan kegiatan. Sistem pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, urut dan tertata sesuai koridor yang berlaku. Setiap
kegiatan operasional baik pra, proses dan pasca kegiatan dapat rapi dan tertata, terlebih lagi
masalah dokumentasi. Rapi dan tertatanya dalam tahapan pra Kegiatan; mulai dari
terdokumentasinya penetapan perencanaan dan target serta SK SDM yang bertanggungjawab.
Kemudian pada tahapan Proses; pelaksanaan sesuai rencana dan prosedur yanag berlaku dan
formulir kegiatan yang terdokumentasi sesuai bukti fisiknya. Rapi dan tertatanya pada tahapan
pasca kegiatan; Kepahaman atas mutu menjadikan setiap pengampu penanggung jawab kegiatan
operasional akan memperhatikan dengan benar langkah-langkah yang akan dilakukan dan
memperhatikan mutu yang akan diambil sesuai aturan yang berlaku. Dokumentasi menjadi rapi dan
tertata sesuai pihak terkait yang akan mengambil manfaat dari dokumentasi tersebut. Kita ambil
contoh Laporan Kegiatan setiap Semester oleh Ka.Prodi, maka pengambilan seluruh dokumen yang
diperlukan tinggal mengambil ditempat dimana mereka melakukan kegiatan tersebut, dokumen

tingal diambil dianalisa, dievaluasi dan diambil solusi atas kendala yang tercatat dalam dokumentasi
tersebut kemudian disuguhkan kepada pimpinan untuk diamil keputusannya dalam rangka
peningkatan mutu kegiatan berikutnya. Pengambilan kebijakan akan mudah dalam mengevaluasi
dan mengambil manfaat dari dokumentasi yang rapi dan tertata tersebut. Data dan dokumen yang
berbicara, karena sistem mutu yang yang sedang dibicarakan yang menhasilkan kepuasan dari
semua pihak. Rapi dan tertata dari sistem mutu yang dijalankan juga memudahkan dan cepat dalam
mencari dokumen, mudah dalam mencari solusi ditingkat manajemen operasional maupun tingkat
strategis.
Kepercayan yang terjaga,
Manfaat mutu yang dijalankan akan menjawab permasalahan transparansi dalam kegiataan yang
dilakuan oleh SDM. Sistem Mutu yang berjalan maka mengurangi kesalahpahaman dalam menilai
SDM dalam menjalankan kegiatannya. Mutu menjamin kepercayaan SDM yang sedang menjalankan
amanah pelaksanaan kegiatan dan menjaga kepercayaan atasan atau pimpinan dalam memberikan
amanah suatu kegiatan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika amanat telah disiasiakan, tunggu saja kehancuran terjadi. Ada seorang sahabat bertanya; bagaimana maksud amanat
disia-siakan? Nabi menjawab; Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah
kehancuran itu. (Bukhari 6015) Mutu berbicara SK pimpinan kepada SDM yang akan menjalankan
kegiatan operasional, dan kriteria SDM yang akan menjalankannya. Prosedur-prosedur dalam
anggaran dan membelanjakan angaran sudah diatur dalam ketentuan dan peraturan dalam sistem
mutu. Hal ini menjadikan adanya transparansi pra, proses dan pasca dari SDM yang diberikan
amanah dalam menjalankan kegiatan institusional.

Menjawab Akreditasi,
Manfaat mutu yang tidak bisa di bantah yakni menjawab pengakuan mutu dari eksternal yakni
akreditasi, bentuk pengakuan Pemerintah dan Masyarakat bagi perguruan tinggi swasta dengan
kriteria yang wajib dipenuhi. Namun semua ini akan terasa mudah jika Sistem Penjaminan Mutu
Internal sudah berjalan sebagaimana semestinya. Sangat terasa sekali Sistem penjaminan Mutu
Internal akan memudahkan dalam ini mengawal dan mengevaluasi perguruan tinggi secara internal.
Semua proses kegiatan operasional akan terkendali karena sudah diatur sedemikian rupa mulai dari

kebijakan mutu, Standar mutu, manual mutu, prosedur mutu, instruksi kerja, dan formulir kerja
yang kesemuanya mewakili kriteria dan borang yang ada di akreditasi perguruan tinggi. Pengawalan
internal yang komplek terkait mutu bagaimana mewujudkan visi misi institusi dikawal dengan benar
dengan sistem penjaminan mutu internal. Semua instrumen dalam borang akreditasi memang
berbasis data atau dokumen, ada landasan hukum semua kegiatan Perguruan Tinggi dalam
menjalankan rencana starategis dan rencana operasional. Semua alur dokumen pra, proses dan
pasca kegiatan terkumpul dalam dokumen yang terkendali dan terarsip dengan baik, dari mulai level
Top Manajemen, Middle Manajemen dan Low Manajemen. Keterkaitan mutu manajemen yang saling
menjaga dan saling memberikan jaminan mutu yang dikawal dengan sistem penjaminan mutu
internal ini. Maka tidak bisa dipungkiri manfaat dari Pelaksanaan Penjaminan Mutu Internal yang
berkesinambungan ini berdampak pada seluruh civitas akademika menjadi PD percaya diri terkait
akan menghadapi pihak manapun yang akan meng auditnya termasuk Akreditasi. Perguruan tinggi

yang menjalankan penjaminan mutu internal akan beroriantasi pada penyediaan dokumen yang
terkendali dan terarsip dengan baik dengan kata lain Biarkan data atau Dokumen yang berbicara .
Maka siapapun dari SDM atau civitas akademika Perguruan Tinggi akan mudah menjawab dan
bercerita dengan yakin kepada asesor yang meminta jawaban atas standar mutu yang sudah
dijalankan.
Kepuasan yang berkesinambungan,
Manfaat lain dari Sistem Penjaminan Mutu Internal, menjadi jawaban atas kepuasan siapa pun yang
akan bertanya tentang pengelolaan perguruan tinggi mulai dari internal yakni civitas akademika
perguruan tinggi (Yayasan, Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa), dan eksternal
yakni Lahan Praktek, Pengguna Alumni, Pemerintah, serta Bangsa dan Negara karena telah
memenuhi Undang Undang Dasar 1945 yakni ikut membantu dalam mencerdasakan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Kepuasan yang akan senantiasa mereka rasakan dengan adanya
penerapan ditingkat internal Perguruan Tinggi yakni sistem penjaminan mutu internal. Yayasan
sebagai Badan Penyelenggara pendidikan akan menaruh apresiaasi yang penuh, dengan penjagaan
manajemen mutu internal dengan laporan perkembangan perguruan tinggi tang terukur, Tenaga
pendidikan akan mudah dalam meningkatkan proses trasnsfer ilmu pengetahuan karena
terdokumentasi dan terevaluasi, Tenaga Kependidikan akan mudah dalam memberikan layanan
karena berdasakan standar prosedur yang telah ditetapkan. Kemudian Mahasiswa mendapatkan
pelayanan yang berbasis mutu yang tentu akan mendapatkan kepuasan dalam layanan. Pemerintah
yang terkait diatas Perguruan Tinggi juga akan mudah dalam melakukan pembimbingan karena

berbasis dokumen yang memudahkan dalam melakukan evaluasi eksternal perguruan tinggi. Lahan
praktek juga akan mudah menyesuaikan mutu yang diharapkan institusi dan akan terakomodir di
lahan praktek mahasiswa sehingga tercapai kompetensi yang ditargetkan. Kemudian yang tentu
akan banyak mendapatkan manfaat akan penjaminan mutu internal dan dirasakan yakni pengguna
alumni atau lahan kerja akan mendapatkan SDM yang sesuai kompetensinya dan tentu akan
meningkatkan mutu layanan di instansi tersebut. Perguruan Tinggi yang menerapkan Sistem
Penjaminan mutu Internal ini lah yang akan mendapatkan manfaat karena telah menjawab semua
hal yang diinginkan oleh pihak terkait, dengan kata lain membuat kepuasan yang
berkesinambungan. Perguruan tinggi inipun akhirnya mudah dikenal karena mutu nya, bahkan
menjadi rujukan perguruan tinggi lainnya.
Jangan Tunda Lakukan PPEPP,
Sistem penjaminan mutu Internal ini akan dapat dirasakan manfaat, keberadaannya hanya dengan
menerapkan PPEPP oleh Perguruan tinggi tersebut. Apa itu PPEPP, yakni Penetapan,
Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan. Setiap perguruan tinggi kami katakan wajib
menerapkan PPEPP jika ingin bicara mutu disegala bidang. Tidak ada kata yang sulit jika segera
dimulai diterapkan, karena tidak ada sejarahnya pemenang yang tidak mengalami hambatan. Setiap
Perguruan Tinggi yang berdiri pasti memilki potensi maju dan bermutu. Cara dan manajemennya

saja yang berbeda beda, maka penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal ini akan menjadi
standar baku yang dimilki yang akan menghantarkan ketahap demi tahap menjadi perguruan tinggi

yang bermutu unggul. Penjaminan Mutu ini akan menjadi terarah dan terukur serta memudahkan
perguruan tinggi yang bermutu. Setiap mutu memiliki instrumen dan kriteria yang akan dipenuhi,
maka perguruan tinggi akan memillih mutu yang bagaimana yang akan dituju melihat kemampuan
atau evaluasi diri dari perguruan tinggi tersebut. Merupakan keniscayaan bagi perguruan tinggi
tidak ingin naik derajat mutunya dan senantiasa ingin meningkat kualitas dalam segala hal dalam
mutu perguruan tinggi nya. Pentahapan peningkatan kualitas perguruan tinggi memperlukan proses
yang berkesinambungan yakni dimulai dari sekarang P Pertama membuat Penetapan yang tentunya
ada didalamnya perencanan yang melekat target yang akan dicapai. Kemudian P Kedua,
Pelaksanaan dimana senantiasa dijalankan apa yang sudah ditetapkan dengan menyelami
berberbagai rintangan dan hambatannya. Selanjutnya E yakni Evaluasi berupaya untuk ditinjau dari
pelaksanaan dengan evaluasi dan monitoring terhadap sistem yang berjalan untuk mendapatkan
penjaminan mutu atas target kegiatan yang dijalankan. Kemudian P Ketiga Pengendalian, Yakni
berupaya melihat secara mendalam keseluruhan Perencanaan, Pelaksanaan, serta Evaluasi untuk
mengendalikan arah dan menelaah hambatan yang berupaya dicarikan solusinya. Kemudian P yang
terakhir yakni Peningkatan, dimana Perguruan Tinggi mengambil langkah progresif untuk
meningkatkan dari ketercapaian dari target yang sudah dijalankan dengan satu tujuan Peningkatan
Mutu Perguruan Tinggi di kancah regional, nasional dan internasional. Kesemuanya akan berjalan
dengan adanya komitmen menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal dari seluruh unit kerja dari
level manajemen di perguruan tinggi.
*)Kukuh Hadi Nugroho, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKes) Madani Yogyakarta, 081328029988, e-mail : kukuhhadinugroho@gmail.com