OPTIMASI DISTRIBUSI BERAS MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN ( STUDI KASUS : PERUM BULOG DIVRE SULAWESI TENGAH ) | Fandi | JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN 7457 24753 1 PB
JIMT
Vol. 9 No. 1 Juni 2012 (Hal. 52 - 64)
Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan
ISSN
: 2450 – 766X
OPTIMASI DISTRIBUSI BERAS MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN
( STUDI KASUS : PERUM BULOG DIVRE SULAWESI TENGAH )
A. Fandi1, A. Sahari2, Rais3
1,2Program
Studi Matematika Jurusan Matematika FMIPA
3Program
Studi Statistik Jurusan Matematika FMIPA
Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah bertugas melayani salah satu penyaluran beras raskin di delapan
Kecamatan
yang ada di Kota Palu. Dalam memenuhi kebutuhannya, Perum BULOG mengalami kendala
terhadap tingginya biaya pendistribusian beras raskin dari gudang BULOG ketitik distribusi, sehingga penyaluran
beras raskin dilakukan dua bulan sekali. Penelitian Optimalisasi Distribusi Beras Menggunakan Metode
Hungarian bertujuan untuk meminimumkan biaya pendistribusian beras yang dilakukan oleh instansi Perum
BULOG untuk bulan April-Mei sebesar Rp 26.262.000,-/2 bulan. Jumlah ini lebih hemat sebesar Rp 251.750,-,
bila dibandingkan dengan biaya pendistribusian raskin oleh Perum BULOG pada bula April-Mei sebesar Rp
26.513.750,-/2 bulan.
Kata kunci
I.
: Metode Hungarian, Optimasi, BULOG
Pendahuluan
Perum BULOG Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tengah merupakan salah satu dari beberapa
instansi pemerintah yang bertugas melayani penyaluran beras miskin (Raskin) yang diajukan oleh
Pemerintah Daerah (PEMDA). Tujuannya adalah untuk menyelenggarakan usaha logistik pangan
pokok yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah mendistribusikan beras Raskin didelapan Kecamatan
di Kota yaitu Palu Utara, Palu Timur, Palu Barat, Palu Selatan, Tawaili, Tatanga, Mantikulore, dan
Ulujadi. Dalam satu bulan jumlah Raskin yang didistribusikan di Kota Palu sebanyak 204.720 kg,
sedangkan jumlah penerima beras bersubsidi tersebut mencapai 13.648 Rumah Tangga Sasaran
(RTS) yang tersebar di delapan kecamatan yang ada di Kota Palu. Perum BULOG Divre Sulawesi
Tengah berharap kebutuhan beras RTS di Kota Palu dapat terpenuhi. Namun dalam kenyataanya
52
kebutuhan tersebut tampaknya masih sulit terpenuhi, karena terkendala tingginya biaya pendistribusi
beras dari gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan titik penyaluran Raskin yang ada di
Kota Palu. Sehingga pendistribusian Raskin untuk delapan Kecamatan dilakukan dua bulan dengan
jumlah 409.440 kg.
Sawit, Djanuardi, dan Partini (2003) menjelaskan terdapat tiga alokasi beras yang digunakan,
yaitu alokasi beras untuk Raskin (BerasMiskin), Cadangan Beras Pemerintah (CBP), dan Operasi
Pasar Murni (OPM).
Mempertimbangkan kondisi-kondisi di atas, Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah
memerlukan optimasi jaringan distribusi penyaluran beras sehingga proses distribusi dapat
dijalankan seefisien mungkin. Optimasi dengan mempertimbangkan jarak Gudang BULOG Divre
Sulawesi Tengah ketitik distribusi dan biaya transportasi yang sesuai dengan jarak yang ditempuh
dalam penyaluran beras dari gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah ketitik distribusi. Dengan
optimasi jaringan distribusi, diharapkan dapat diperoleh konfigurasi jaringan distribusi yang dapat
menghasilkan total biaya logistik distribusi beras yang minimal.
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan masalah dengan model program linear, diantaranya dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode Hungarian. Salah satu metode yang digunakan untuk
masalah penugasan optimal adalah metode Hungarian (Taha, 1996).
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika dari Hongaria yang
bernama D. Koing pada tahun 1916. Metode berhubungan dengan pemberian tugas pekerjaan
terhadap karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, dimana setiap karyawan akan mengerjakan
satu pekerjaan. Sehingga dari pemberian tugas kepada karyawan akan diperoleh biaya optimal
(Aminudin, 2005).
II.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini data akan diolah secara manual dan menggunakan program komputer.
Pengujian manual dengan menggunakan metode Hungarian, sedangkan program komputer yang
digunkan adalah menggunakan sofware Quantitatif Method (QM) windows Kemudian hasilnya akan
dianalisis dan bandingkan
dengan nilai yang dikeluarkan oleh Perum BULOG Divre Sulawesi
Tengah.
53
III.
Hasil dan Pembahasan
Model optimalisasi adalah suatu model yang digunakan untuk masalah penugasan dalam
mendistribusikan Raskin dari gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah menuju delapan Kecamatan
yang ada di Kota Palu. Dalam hal ini, yang berperan sebagai sumber adalah pekerjaan (tugas) dan
sebagai tujuan adalah daerah (Kecamatan).
Tujuan
dari optimalisasi ini
adalah untuk
meminimumkan biaya penugasan atau
memaksimalkan keuntungan dari penugasan. Dimana �
sebagai variabel keputusan penugasan
pekerja i ke daerah j, � sebagai biaya penugasan pekerja i ke daerah j.
Fungsi tujuan :
�=∑= ∑
�=∑= ∑
�=� �
=
=
� �
� �
+� �
........................................................ (1)
........................................................ (2)
+ …+� �
........................................................ (3)
dimana :
1, jika pekerjaan i ditugaskan ke daerah j
xij = {
0, jika pekerjaan i tidak ditugaskan ke daerah j
dengan fungsi kendala :
∑ = � = ; = , ,…,
∑
=
........................................................ (4)
� = ; = , ,…,
........................................................ (5)
dimana :
Z
= fungsi tujuan untuk meminimumkan biaya
�
= variabel keputusan penugasan pekerja i ke daerah j
m
= jumlah objek (individu atau sumber daya)
n
= jumlah tugas/pekerjaan yang akan diselesaikan
�
= biaya penugasan pekerja i ke daerah j
Adapun biaya pendistribusian Raskin dari gudang Bulog Divre Sulawesi Tengah ke
Kecamatan yang ada di Kota Palu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1 :
Data Pendistribusian Raskin dari Gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan
Kecamatan di Kota Palu pada Bulan April-Mei 2013 (dalam Kg)
KECAMATAN
Palu Utara
KELURAHAN
RTS
KG/BULAN
KG/2BULAN
Mamboro
514
7,710
15,420
Taipa
207
3,105
6,210
Kayumalue Pajeko
355
5,325
10,650
54
Kayumalue Ngapa
Tawaili
Palu Timur
Mantikulore
Palu Barat
Ulujadi
462
6,930
13,860
1,538
23,070
46,140
Pantoloan
823
12,345
24,690
Panau
305
4,575
9,150
Lambara
202
3,030
6,060
Baiya
235
3,525
7,050
1,565
23,475
46,950
Besusu Barat
505
7,575
15,150
Besusu Tengah
117
1,755
3,510
Besusu Timur
258
3,870
7,740
Lolu Utara
377
5,655
11,310
Lolu Selatan
215
3,225
6,450
1,472
22,080
44,160
Tondo
366
5,490
10,980
Tanamodindi
319
4,785
9,570
Kawatuna
319
4,785
9,570
Lasoani
134
2,010
4,020
Poboya
73
1,095
2,190
Layana Indah
413
6,195
12,390
Talise
510
7,650
15,300
2,134
32,010
64,020
Ujuna
316
4,740
9,480
Baru
168
2,520
5,040
Siranindi
67
1,005
2,010
Balaroa
450
6,990
13,500
Kamonji
161
2,415
4,830
Lere
311
4,665
9,330
1,473
22,095
44,190
Tipo
253
3,795
7,590
Kabonena
270
4,050
8,100
Donggala Kodi
460
6,900
13,800
Buluri
364
5,460
10,920
Silae
230
3,450
6,900
Watusampu
220
3,300
6,600
55
Palu Selatan
Tatanga
1,797
26,955
53,910
Birobuli Selatan
218
3,270
6,540
Tatura Selatan
286
4,290
8,580
Tatura Utara
587
8,805
17,610
Birobuli Utara
601
9,015
18,030
Petobo
358
5,370
10,740
2,050
30,750
61,500
Nunu
305
4,575
9,150
Palupi
132
1,980
3,960
Tavanjuka
127
1,905
3,810
Duyu
444
6,660
13,320
Pengawu
273
4,095
8,190
Boyoge
220
3,300
6,600
1,501
22,515
45,030
13,530
202,950
405,900
Total
(Sumber : Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah)
Berdasarkan tabel 1 diatas, biaya transportasi dan bongkar muat dari Gudang BULOG Divre
Sulawesi Tengah kedelapan Kecamatan untuk dua bulan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2 :
Daftar Biaya Transportasi Pendistribusian Raskin dan Biaya Bongkar Muat dari Gudang
BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan Kelurahan pada Bulan April-Mei 2013 (dalam
Kg)
Kecamatan
Kelurahan
Biaya
Biaya
Jumlah
Kapasitas
Transportasi
Bongkar Muat
Biaya
(Kg)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(A)
(B)
(A + B)
Palu Utara
Tawaili
Taipa
6,210
500.000
77.625
577.625
Kayumalue Pajeko
10,650
560.000
133.125
693.125
Kayumalue Ngapa
13,860
630.000
173.250
803.250
Mamboro
15,420
700.000
192.750
892.750
46,140
2.390.000
576.750
2.966.750
7.680
500.000
96.000
596.000
Pantoloan
56
Palu Timur
Panau
9,150
560.000
114.375
674.375
Baiya + Lambara
13.110
630.000
163.875
793.875
Pantoloan
17.010
700.000
212.625
912.625
46,950
2.390.000
586.875
2.976.875
Besusu Timur
7.740
500.000
96.750
596.750
Besusu Tengah +
9.960
560.000
124.500
684.500
Lolu Utara
11,310
630.000
141.375
771.375
Besusu Barat
15,150
700.000
189.375
889.375
44,160
2.390.000
552.000
2.942.000
Lasoani + Poboya
6.210
500.000
77.625
577.625
Tanamodindi
9,570
560.000
119.625
679.625
Tondo
10,980
560.000
137.250
697.250
Kawatuna
9,570
560.000
119.625
679.625
Layana Indah
12,390
630.000
154.875
784.875
Talise
15,300
700.000
191.250
891.250
64,020
3.510.000
800.250
4.310.250
Baru + Siranindi
7.050
500.000
88.125
588.125
Ujuna
9.480
560.000
118.500
678.500
Balaroa
13,500
630.000
168.750
798.750
Kamonji + Lere
14.190
700.000
177.375
877.000
44,190
2.390.000
552.375
2.942.375
Kabonena
8,100
500.000
101.250
601.250
Silae
6,900
500.000
86.250
585.250
Buluri
10,920
560.000
136.000
696.500
Donggala Kodi
13,800
630.000
172.500
802.500
Tipo + Watusampu
14.190
700.000
177.375
877.375
53,910
2.890.000
673.875
3.563.875
Birobuli Selatan
6,540
500.000
81.750
581.750
Petobo
10,740
500.000
134.250
694.250
Tatura Selatan +
11.610
560.000
141.325
771.325
Birobuli Utara
15.000
630.000
187.500
887.500
Tatura Utara
17,610
700.000
220.125
920.125
Lolu Selatan
Mantikulore
Palu Barat
Ulujadi
Palu Selatan
Birobuli Utara
57
Tatanga
61,500
3.090.000
768.750
3.858.750
Palupi + Tavanjuka
7.770
500.000
97.375
597.375
Nunu
9,150
560.000
114.375
674.375
Duyu
13,320
630.000
166.500
796.500
Pengawu + Boyoge
14.790
700.000
184.875
884.875
45,030
2.390.000
562.875
2.952.875
405,900
21.440.00
5.073.750
26.513.750
Total
(Sumber : Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah)
Tabel 3 :
Daftar Biaya Distribusii dari Gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan
Kecamatan di Kota Palu pada Bulan April-Mei (dalam ratusan ribu rupiah)
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
577.625
596.750
577.625
596.000
581.750
597.375
588.125
1.187.500
M2
2.056.500
684.500
693.125
674.375
694.250
674.375
678.500
696.500
M3
784.875
771.375
803.250
793.875
771.325
796.500
798.750
802.500
M4
891.250
889.375
892.750
912.625
1.807.625
884.875
877.000
877.500
Dari
Berdasarkan tabel 3 diatas bahwa biaya pendistribusian beras raskin dari gudang BULOG
Divre Sulawesi Tengah kedelapan kecamatan yakni Kematan Mantikulore, Kecamatan Palu Timur,
Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Tawaili, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Tatanga,
Kecamatan Palu Barat dan Kecamatan Ulujadi di Kota Palu dapat dibulatkan kedalam (ratusan ribu
rupiah).
Dari tabel 3 yang telah dibulatkan kedalam (ratusan ribu rupiah) dapat diformulasikan
kedalam program Linear dengan menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala sebagai berikut :
Meminimumkan :
Z = � �
+� �
+� �
+� �
� �
+� �
+� �
+� �
� �
Z =
� �
�
+
.
�
+� �
+� �
�
+
+
�
�
+
+
�
+� �
�
+
+
�
�
+
+
�
+� �
�
+
+
�
�
+
+
�
+� �
+� �
+� �
�
+
+
�
�
+
�
+� �
+� �
+� �
+� �
+� � +� �
+� �
+� �
+� �
+� �
+� �
+� �
+� �
+
+� �
+
+� �
+
........................................................ (6)
�
+
+
�
+
�
�
+
+
�
+
�
+ .
+
� +
�
�
+ .
+
�
+
�
�
+
�
+
+
�
........................................................ (7)
58
dengan batasan :
�
+ �
+ �
+ �
+ �
+ �
+ �
+�
=1
�
+ �
+�
+ �
+ �
+ �
+ �
+�
=1
�
�
+ �
+�
+ � +�
+�
+ �
+ �
+ �
�
+ �
+ �
+ �
=1
�
+ �
+ �
+ �
=1
�
�
+ �
+ �
+ �
+ �
+ �
=1
+ �
=1
+ �
+ �
+ �
+ �
+�
+�
=1
=1
�
+ �
+ �
+ �
=1
�
+ �
+ �
+ �
=1
�
�
+ �
+ �
+ �
+ �
+ �
=1
+ �
= 1 ........... (8)
Langkah Pertama : Menuliskan tabel biaya penugasan berdasarkan tabel 3 yang telah dibulatkan
kedalam (ratusan ribu rupiah)
Tabel 4 :
Ke
Biaya Penugasan (ratusan ribu rupiah)
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
578
597
578
596
582
597
588
1.187
M2
2.056
684
693
674
694
674
678
696
M3
785
771
803
794
771
796
799
802
M4
891
889
893
913
1.808
885
877
877
Dari
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sumber (pekerjaan) tidak sama dengan tujuan (daerah)
atau jumlah baris tidak sama dengan kolom, maka yang diperlukan adalah Dummy. Jika jumlah
pekerjaan > jumlah daerah yang dituju, maka kita memerlukan Dummy
daerah, jika jumlah
pekerjaan < jumlah daerah yang dituju, maka kita memerlukan Dummy pekerjaan. Sehingga tabel
diatas akan menjadi :
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
578
597
578
596
582
597
588
1.187
M2
2.056
684
693
674
694
674
678
696
Dari
59
M3
785
771
803
794
771
796
799
802
M4
891
889
893
913
1.808
885
877
877
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Langkah Kedua : Memilih sel terkecil pada baris dan kolom, kemudian mengurangi sel lain dengan
sel terkecil. Karena setiap kolomnya sudah nol, maka yang akan diselesaikan adalah barisnya.
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
578
597
578
596
582
597
588
1.187
M2
2.056
684
693
674
694
674
678
696
M3
785
771
803
794
771
796
799
802
M4
891
889
893
913
1.808
885
877
877
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
Ket :
Ke
= sel terkecil pada setiap baris
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
0
19
0
18
4
19
10
609
M2
1.382
10
19
0
20
0
4
22
M3
14
0
32
23
0
25
28
31
M4
14
12
16
36
931
8
0
0
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
60
Langkah Ketiga : Menarik garis seminimal mungkin, baik secara vertikal maupun secara horisontal
yang meliputi semua sel yang bernilai nol.
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
0
19
0
18
4
19
10
609
M2
1.382
10
19
0
20
0
4
22
M3
14
0
32
23
0
25
28
31
M4
14
12
16
36
931
8
0
0
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
Langkah Keempat : Uji optimalisasi yaitu jika jumlah garis sama dengan jumlah kolom/baris maka
diteruskan langkah ketujuh. Jika belum optimal maka kembali kelangkah kelima
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
0
19
0
18
4
19
10
609
M2
1.382
10
19
0
20
0
4
22
M3
14
0
32
23
0
25
28
31
M4
14
12
16
36
931
8
0
0
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
Karena banyaknya garis yang ditarik sama dengan banyak kolom/baris, maka tabel tersebut
pemecahannya sudah optimal sehingga dilanjutkan pada langkah selanjutnya yaitu langkah ketujuh.
Langkah ketujuh : Melakukan penugasan dengan mengkombinasikan pekerjaan-daerah pada sel-sel
bernilai nol. Penetapannya dilakukan dengan cara :
a.
Memilih sel pada baris dan kolom yang memiliki nilai nol.
b.
Dimulai dari baris dan kolom yang hanya memiliki satu sel bernilai nol disebut penugasan 1.
c.
Melakukan pada baris dan kolom yang lainnya sehingga semua penugasan terlaksana
61
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
0
19
0
18
4
19
10
609
M2
1.382
10
19
0
20
0
4
22
M3
14
0
32
23
0
25
28
31
M4
14
12
16
36
931
8
0
0
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
578
597
578
596
582
597
588
1.187
M2
1.382
684
693
674
694
674
678
696
M3
785
771
803
794
771
796
799
802
M4
891
889
893
913
1.808
885
877
877
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
Ke
Dari
Langkah Kedelapan : Menghitung biaya penugasan
Jadwal
Biaya
Penugasan
(Ratusan ribu)
Jadwal Penugasan
Biaya
(Ratusan ribu)
M1
MTK
578
M1
PUT
578
M2
TWL
674
M2
TTG
674
M3
PTM
771
M3
PSL
771
M4
PBR
877
M4
ULJ
877
Jadi biaya yang dikeluarkan oleh Perum BULOG adalah Rp 578 x (6) + Rp 674 x (4) + Rp 771 x (4)
+ Rp 877 (4) + Rp 578 x (4) + Rp 674 x (4) + Rp 771 x 5 + Rp 877 x (5) = Rp (3.468 + 2.696 + 3.084
+ 3.508 + 2.312 + 2.696 + 3.855 + 4.385) = Rp 26.262.00,-
62
Berdasarkan tabel diatas, maka penugasan yang dilakukan untuk meminimumkan biaya
pendistribusian Raskin dari Gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah menuju kedelapan Kecamatan
dengan menggunakan Metode Hungarian diperoleh biaya sebesar Rp 26.262.000,-
Langkah Kesembilan : Menentukan pasangan penugasan
Pekerjaan
Daerah
578
MTK
578
PTM
M1
PUT
M2
684
684
TWL
771
M3
PSL
771
TTG
887
PBR
887
ULJ
M4
Gambar 1 : Penugasan yang Optimal dari Pekerja (Gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah)
kedelapan Kecamatan (dalam ratusan ribu rupiah).
Dari Gambar 1 terdapat penugasan yang optimal, dimana penugasan ini dilakukan oleh
pekerja untuk mendistribusikan Raskin dari gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan
Kecamatan yaitu Mobil (M1) ditugaskan ke Kecamatan Mantikulore (MTK) sebanyak delapan (8) kali
pemuatan dengan biaya penugasan sebesar Rp 4.624.000,- dan Kecamatn Palu Utara (PUT)
sebanyak enam (6) kali pemuatan dengan biaya penugasan sebesar Rp 3.468.000,-. Mobil (M2)
ditugaskan ke Kecamatan Tawaili (TWL) sebanyak lima (5) kali pemuatan dengan biaya penugasan
sebesar Rp 3.370.000,- dan Kecamatan Tatanga (TTG) sebanyak lima (5) kali pemuatan dengan
biaya penugasan sebesar Rp 3.370.000,-. Mobil (M3) ditugaskan ke Kecamatan Palu Timur (PTM)
sebanyak tiga (3) kali pemuatan dengan biaya penugasan Rp 2.313.000,- dan Kecamatn Palu
Selatan (PSL) sebanyak lima (5) kali pemuatan dengan biaya penugasan sebesar Rp 3.855.000,-.
Dan mobil (M4) ditugaskan ke Kecamatn Ulujadi (ULJ) sebanyak tiga (3) kali pemuatan dengan biaya
Rp 2.631.000,- dan Kecamatn Palu Barat (PBR) sebanyak tiga (3) kali pemuatan dengan biaya Rp
63
2.631.000,- yang dilakukan oleh Perum BOLOG Divre Sulawesi Tengah dalam dua bulan untuk
mendistribusikan Raskin kepada masyarakat yang ada di Kota Palu.
IV.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas bahwa pendistribusian beras raskin dari gudang BULOG
Divre Sulawesi Tengah menuju kedelapan Kecamatan yang ada di Kota Palu pada bulan April-Mei
2013 dengan menggunakan metode Hungarian dapat disimpulkan bahwa biaya minimum yang
harus dikeluarkan oleh Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah dalam pendistribusian beras raskin
untuk bulan April-Mei sebesar Rp 26.262.000,- per 2 bulan. Jumlah ini lebih hemat sebesar Rp
251.750,-, bila dibandingkan dengan biaya pendistribusian raskin oleh Perum BULOG Divre
Sulawesi Tengah pada bula April-Mei sebesar Rp 26.513.750,- per 2 bulan.
Daftar Pustaka
[1].
Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Erlangga. Jakarta
[2].
Sawit. M. H. Djanuardi. B. dan Pertini. K. 2003. BULOG Baru Menyelaraskan Kegiatandan
Memantapkan Tugas Nasional. Jakarta: Perum BULOG.
[3].
Taha. A. H. 1996. Riset Operasi Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta.
64
Vol. 9 No. 1 Juni 2012 (Hal. 52 - 64)
Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan
ISSN
: 2450 – 766X
OPTIMASI DISTRIBUSI BERAS MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN
( STUDI KASUS : PERUM BULOG DIVRE SULAWESI TENGAH )
A. Fandi1, A. Sahari2, Rais3
1,2Program
Studi Matematika Jurusan Matematika FMIPA
3Program
Studi Statistik Jurusan Matematika FMIPA
Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah bertugas melayani salah satu penyaluran beras raskin di delapan
Kecamatan
yang ada di Kota Palu. Dalam memenuhi kebutuhannya, Perum BULOG mengalami kendala
terhadap tingginya biaya pendistribusian beras raskin dari gudang BULOG ketitik distribusi, sehingga penyaluran
beras raskin dilakukan dua bulan sekali. Penelitian Optimalisasi Distribusi Beras Menggunakan Metode
Hungarian bertujuan untuk meminimumkan biaya pendistribusian beras yang dilakukan oleh instansi Perum
BULOG untuk bulan April-Mei sebesar Rp 26.262.000,-/2 bulan. Jumlah ini lebih hemat sebesar Rp 251.750,-,
bila dibandingkan dengan biaya pendistribusian raskin oleh Perum BULOG pada bula April-Mei sebesar Rp
26.513.750,-/2 bulan.
Kata kunci
I.
: Metode Hungarian, Optimasi, BULOG
Pendahuluan
Perum BULOG Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tengah merupakan salah satu dari beberapa
instansi pemerintah yang bertugas melayani penyaluran beras miskin (Raskin) yang diajukan oleh
Pemerintah Daerah (PEMDA). Tujuannya adalah untuk menyelenggarakan usaha logistik pangan
pokok yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah mendistribusikan beras Raskin didelapan Kecamatan
di Kota yaitu Palu Utara, Palu Timur, Palu Barat, Palu Selatan, Tawaili, Tatanga, Mantikulore, dan
Ulujadi. Dalam satu bulan jumlah Raskin yang didistribusikan di Kota Palu sebanyak 204.720 kg,
sedangkan jumlah penerima beras bersubsidi tersebut mencapai 13.648 Rumah Tangga Sasaran
(RTS) yang tersebar di delapan kecamatan yang ada di Kota Palu. Perum BULOG Divre Sulawesi
Tengah berharap kebutuhan beras RTS di Kota Palu dapat terpenuhi. Namun dalam kenyataanya
52
kebutuhan tersebut tampaknya masih sulit terpenuhi, karena terkendala tingginya biaya pendistribusi
beras dari gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan titik penyaluran Raskin yang ada di
Kota Palu. Sehingga pendistribusian Raskin untuk delapan Kecamatan dilakukan dua bulan dengan
jumlah 409.440 kg.
Sawit, Djanuardi, dan Partini (2003) menjelaskan terdapat tiga alokasi beras yang digunakan,
yaitu alokasi beras untuk Raskin (BerasMiskin), Cadangan Beras Pemerintah (CBP), dan Operasi
Pasar Murni (OPM).
Mempertimbangkan kondisi-kondisi di atas, Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah
memerlukan optimasi jaringan distribusi penyaluran beras sehingga proses distribusi dapat
dijalankan seefisien mungkin. Optimasi dengan mempertimbangkan jarak Gudang BULOG Divre
Sulawesi Tengah ketitik distribusi dan biaya transportasi yang sesuai dengan jarak yang ditempuh
dalam penyaluran beras dari gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah ketitik distribusi. Dengan
optimasi jaringan distribusi, diharapkan dapat diperoleh konfigurasi jaringan distribusi yang dapat
menghasilkan total biaya logistik distribusi beras yang minimal.
Ada beberapa cara untuk menyelesaikan masalah dengan model program linear, diantaranya dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode Hungarian. Salah satu metode yang digunakan untuk
masalah penugasan optimal adalah metode Hungarian (Taha, 1996).
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli matematika dari Hongaria yang
bernama D. Koing pada tahun 1916. Metode berhubungan dengan pemberian tugas pekerjaan
terhadap karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, dimana setiap karyawan akan mengerjakan
satu pekerjaan. Sehingga dari pemberian tugas kepada karyawan akan diperoleh biaya optimal
(Aminudin, 2005).
II.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini data akan diolah secara manual dan menggunakan program komputer.
Pengujian manual dengan menggunakan metode Hungarian, sedangkan program komputer yang
digunkan adalah menggunakan sofware Quantitatif Method (QM) windows Kemudian hasilnya akan
dianalisis dan bandingkan
dengan nilai yang dikeluarkan oleh Perum BULOG Divre Sulawesi
Tengah.
53
III.
Hasil dan Pembahasan
Model optimalisasi adalah suatu model yang digunakan untuk masalah penugasan dalam
mendistribusikan Raskin dari gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah menuju delapan Kecamatan
yang ada di Kota Palu. Dalam hal ini, yang berperan sebagai sumber adalah pekerjaan (tugas) dan
sebagai tujuan adalah daerah (Kecamatan).
Tujuan
dari optimalisasi ini
adalah untuk
meminimumkan biaya penugasan atau
memaksimalkan keuntungan dari penugasan. Dimana �
sebagai variabel keputusan penugasan
pekerja i ke daerah j, � sebagai biaya penugasan pekerja i ke daerah j.
Fungsi tujuan :
�=∑= ∑
�=∑= ∑
�=� �
=
=
� �
� �
+� �
........................................................ (1)
........................................................ (2)
+ …+� �
........................................................ (3)
dimana :
1, jika pekerjaan i ditugaskan ke daerah j
xij = {
0, jika pekerjaan i tidak ditugaskan ke daerah j
dengan fungsi kendala :
∑ = � = ; = , ,…,
∑
=
........................................................ (4)
� = ; = , ,…,
........................................................ (5)
dimana :
Z
= fungsi tujuan untuk meminimumkan biaya
�
= variabel keputusan penugasan pekerja i ke daerah j
m
= jumlah objek (individu atau sumber daya)
n
= jumlah tugas/pekerjaan yang akan diselesaikan
�
= biaya penugasan pekerja i ke daerah j
Adapun biaya pendistribusian Raskin dari gudang Bulog Divre Sulawesi Tengah ke
Kecamatan yang ada di Kota Palu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1 :
Data Pendistribusian Raskin dari Gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan
Kecamatan di Kota Palu pada Bulan April-Mei 2013 (dalam Kg)
KECAMATAN
Palu Utara
KELURAHAN
RTS
KG/BULAN
KG/2BULAN
Mamboro
514
7,710
15,420
Taipa
207
3,105
6,210
Kayumalue Pajeko
355
5,325
10,650
54
Kayumalue Ngapa
Tawaili
Palu Timur
Mantikulore
Palu Barat
Ulujadi
462
6,930
13,860
1,538
23,070
46,140
Pantoloan
823
12,345
24,690
Panau
305
4,575
9,150
Lambara
202
3,030
6,060
Baiya
235
3,525
7,050
1,565
23,475
46,950
Besusu Barat
505
7,575
15,150
Besusu Tengah
117
1,755
3,510
Besusu Timur
258
3,870
7,740
Lolu Utara
377
5,655
11,310
Lolu Selatan
215
3,225
6,450
1,472
22,080
44,160
Tondo
366
5,490
10,980
Tanamodindi
319
4,785
9,570
Kawatuna
319
4,785
9,570
Lasoani
134
2,010
4,020
Poboya
73
1,095
2,190
Layana Indah
413
6,195
12,390
Talise
510
7,650
15,300
2,134
32,010
64,020
Ujuna
316
4,740
9,480
Baru
168
2,520
5,040
Siranindi
67
1,005
2,010
Balaroa
450
6,990
13,500
Kamonji
161
2,415
4,830
Lere
311
4,665
9,330
1,473
22,095
44,190
Tipo
253
3,795
7,590
Kabonena
270
4,050
8,100
Donggala Kodi
460
6,900
13,800
Buluri
364
5,460
10,920
Silae
230
3,450
6,900
Watusampu
220
3,300
6,600
55
Palu Selatan
Tatanga
1,797
26,955
53,910
Birobuli Selatan
218
3,270
6,540
Tatura Selatan
286
4,290
8,580
Tatura Utara
587
8,805
17,610
Birobuli Utara
601
9,015
18,030
Petobo
358
5,370
10,740
2,050
30,750
61,500
Nunu
305
4,575
9,150
Palupi
132
1,980
3,960
Tavanjuka
127
1,905
3,810
Duyu
444
6,660
13,320
Pengawu
273
4,095
8,190
Boyoge
220
3,300
6,600
1,501
22,515
45,030
13,530
202,950
405,900
Total
(Sumber : Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah)
Berdasarkan tabel 1 diatas, biaya transportasi dan bongkar muat dari Gudang BULOG Divre
Sulawesi Tengah kedelapan Kecamatan untuk dua bulan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2 :
Daftar Biaya Transportasi Pendistribusian Raskin dan Biaya Bongkar Muat dari Gudang
BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan Kelurahan pada Bulan April-Mei 2013 (dalam
Kg)
Kecamatan
Kelurahan
Biaya
Biaya
Jumlah
Kapasitas
Transportasi
Bongkar Muat
Biaya
(Kg)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(A)
(B)
(A + B)
Palu Utara
Tawaili
Taipa
6,210
500.000
77.625
577.625
Kayumalue Pajeko
10,650
560.000
133.125
693.125
Kayumalue Ngapa
13,860
630.000
173.250
803.250
Mamboro
15,420
700.000
192.750
892.750
46,140
2.390.000
576.750
2.966.750
7.680
500.000
96.000
596.000
Pantoloan
56
Palu Timur
Panau
9,150
560.000
114.375
674.375
Baiya + Lambara
13.110
630.000
163.875
793.875
Pantoloan
17.010
700.000
212.625
912.625
46,950
2.390.000
586.875
2.976.875
Besusu Timur
7.740
500.000
96.750
596.750
Besusu Tengah +
9.960
560.000
124.500
684.500
Lolu Utara
11,310
630.000
141.375
771.375
Besusu Barat
15,150
700.000
189.375
889.375
44,160
2.390.000
552.000
2.942.000
Lasoani + Poboya
6.210
500.000
77.625
577.625
Tanamodindi
9,570
560.000
119.625
679.625
Tondo
10,980
560.000
137.250
697.250
Kawatuna
9,570
560.000
119.625
679.625
Layana Indah
12,390
630.000
154.875
784.875
Talise
15,300
700.000
191.250
891.250
64,020
3.510.000
800.250
4.310.250
Baru + Siranindi
7.050
500.000
88.125
588.125
Ujuna
9.480
560.000
118.500
678.500
Balaroa
13,500
630.000
168.750
798.750
Kamonji + Lere
14.190
700.000
177.375
877.000
44,190
2.390.000
552.375
2.942.375
Kabonena
8,100
500.000
101.250
601.250
Silae
6,900
500.000
86.250
585.250
Buluri
10,920
560.000
136.000
696.500
Donggala Kodi
13,800
630.000
172.500
802.500
Tipo + Watusampu
14.190
700.000
177.375
877.375
53,910
2.890.000
673.875
3.563.875
Birobuli Selatan
6,540
500.000
81.750
581.750
Petobo
10,740
500.000
134.250
694.250
Tatura Selatan +
11.610
560.000
141.325
771.325
Birobuli Utara
15.000
630.000
187.500
887.500
Tatura Utara
17,610
700.000
220.125
920.125
Lolu Selatan
Mantikulore
Palu Barat
Ulujadi
Palu Selatan
Birobuli Utara
57
Tatanga
61,500
3.090.000
768.750
3.858.750
Palupi + Tavanjuka
7.770
500.000
97.375
597.375
Nunu
9,150
560.000
114.375
674.375
Duyu
13,320
630.000
166.500
796.500
Pengawu + Boyoge
14.790
700.000
184.875
884.875
45,030
2.390.000
562.875
2.952.875
405,900
21.440.00
5.073.750
26.513.750
Total
(Sumber : Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah)
Tabel 3 :
Daftar Biaya Distribusii dari Gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan
Kecamatan di Kota Palu pada Bulan April-Mei (dalam ratusan ribu rupiah)
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
577.625
596.750
577.625
596.000
581.750
597.375
588.125
1.187.500
M2
2.056.500
684.500
693.125
674.375
694.250
674.375
678.500
696.500
M3
784.875
771.375
803.250
793.875
771.325
796.500
798.750
802.500
M4
891.250
889.375
892.750
912.625
1.807.625
884.875
877.000
877.500
Dari
Berdasarkan tabel 3 diatas bahwa biaya pendistribusian beras raskin dari gudang BULOG
Divre Sulawesi Tengah kedelapan kecamatan yakni Kematan Mantikulore, Kecamatan Palu Timur,
Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Tawaili, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Tatanga,
Kecamatan Palu Barat dan Kecamatan Ulujadi di Kota Palu dapat dibulatkan kedalam (ratusan ribu
rupiah).
Dari tabel 3 yang telah dibulatkan kedalam (ratusan ribu rupiah) dapat diformulasikan
kedalam program Linear dengan menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala sebagai berikut :
Meminimumkan :
Z = � �
+� �
+� �
+� �
� �
+� �
+� �
+� �
� �
Z =
� �
�
+
.
�
+� �
+� �
�
+
+
�
�
+
+
�
+� �
�
+
+
�
�
+
+
�
+� �
�
+
+
�
�
+
+
�
+� �
+� �
+� �
�
+
+
�
�
+
�
+� �
+� �
+� �
+� �
+� � +� �
+� �
+� �
+� �
+� �
+� �
+� �
+� �
+
+� �
+
+� �
+
........................................................ (6)
�
+
+
�
+
�
�
+
+
�
+
�
+ .
+
� +
�
�
+ .
+
�
+
�
�
+
�
+
+
�
........................................................ (7)
58
dengan batasan :
�
+ �
+ �
+ �
+ �
+ �
+ �
+�
=1
�
+ �
+�
+ �
+ �
+ �
+ �
+�
=1
�
�
+ �
+�
+ � +�
+�
+ �
+ �
+ �
�
+ �
+ �
+ �
=1
�
+ �
+ �
+ �
=1
�
�
+ �
+ �
+ �
+ �
+ �
=1
+ �
=1
+ �
+ �
+ �
+ �
+�
+�
=1
=1
�
+ �
+ �
+ �
=1
�
+ �
+ �
+ �
=1
�
�
+ �
+ �
+ �
+ �
+ �
=1
+ �
= 1 ........... (8)
Langkah Pertama : Menuliskan tabel biaya penugasan berdasarkan tabel 3 yang telah dibulatkan
kedalam (ratusan ribu rupiah)
Tabel 4 :
Ke
Biaya Penugasan (ratusan ribu rupiah)
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
578
597
578
596
582
597
588
1.187
M2
2.056
684
693
674
694
674
678
696
M3
785
771
803
794
771
796
799
802
M4
891
889
893
913
1.808
885
877
877
Dari
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sumber (pekerjaan) tidak sama dengan tujuan (daerah)
atau jumlah baris tidak sama dengan kolom, maka yang diperlukan adalah Dummy. Jika jumlah
pekerjaan > jumlah daerah yang dituju, maka kita memerlukan Dummy
daerah, jika jumlah
pekerjaan < jumlah daerah yang dituju, maka kita memerlukan Dummy pekerjaan. Sehingga tabel
diatas akan menjadi :
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
578
597
578
596
582
597
588
1.187
M2
2.056
684
693
674
694
674
678
696
Dari
59
M3
785
771
803
794
771
796
799
802
M4
891
889
893
913
1.808
885
877
877
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Langkah Kedua : Memilih sel terkecil pada baris dan kolom, kemudian mengurangi sel lain dengan
sel terkecil. Karena setiap kolomnya sudah nol, maka yang akan diselesaikan adalah barisnya.
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
578
597
578
596
582
597
588
1.187
M2
2.056
684
693
674
694
674
678
696
M3
785
771
803
794
771
796
799
802
M4
891
889
893
913
1.808
885
877
877
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
Ket :
Ke
= sel terkecil pada setiap baris
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
0
19
0
18
4
19
10
609
M2
1.382
10
19
0
20
0
4
22
M3
14
0
32
23
0
25
28
31
M4
14
12
16
36
931
8
0
0
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
60
Langkah Ketiga : Menarik garis seminimal mungkin, baik secara vertikal maupun secara horisontal
yang meliputi semua sel yang bernilai nol.
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
0
19
0
18
4
19
10
609
M2
1.382
10
19
0
20
0
4
22
M3
14
0
32
23
0
25
28
31
M4
14
12
16
36
931
8
0
0
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
Langkah Keempat : Uji optimalisasi yaitu jika jumlah garis sama dengan jumlah kolom/baris maka
diteruskan langkah ketujuh. Jika belum optimal maka kembali kelangkah kelima
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
0
19
0
18
4
19
10
609
M2
1.382
10
19
0
20
0
4
22
M3
14
0
32
23
0
25
28
31
M4
14
12
16
36
931
8
0
0
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
Karena banyaknya garis yang ditarik sama dengan banyak kolom/baris, maka tabel tersebut
pemecahannya sudah optimal sehingga dilanjutkan pada langkah selanjutnya yaitu langkah ketujuh.
Langkah ketujuh : Melakukan penugasan dengan mengkombinasikan pekerjaan-daerah pada sel-sel
bernilai nol. Penetapannya dilakukan dengan cara :
a.
Memilih sel pada baris dan kolom yang memiliki nilai nol.
b.
Dimulai dari baris dan kolom yang hanya memiliki satu sel bernilai nol disebut penugasan 1.
c.
Melakukan pada baris dan kolom yang lainnya sehingga semua penugasan terlaksana
61
Ke
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
0
19
0
18
4
19
10
609
M2
1.382
10
19
0
20
0
4
22
M3
14
0
32
23
0
25
28
31
M4
14
12
16
36
931
8
0
0
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
MTK
P.TM
P.UT
TWL
P.SL
TTG
P.BR
ULJ
M1
578
597
578
596
582
597
588
1.187
M2
1.382
684
693
674
694
674
678
696
M3
785
771
803
794
771
796
799
802
M4
891
889
893
913
1.808
885
877
877
D1
0
0
0
0
0
0
0
0
D2
0
0
0
0
0
0
0
0
D3
0
0
0
0
0
0
0
0
D4
0
0
0
0
0
0
0
0
Dari
Ke
Dari
Langkah Kedelapan : Menghitung biaya penugasan
Jadwal
Biaya
Penugasan
(Ratusan ribu)
Jadwal Penugasan
Biaya
(Ratusan ribu)
M1
MTK
578
M1
PUT
578
M2
TWL
674
M2
TTG
674
M3
PTM
771
M3
PSL
771
M4
PBR
877
M4
ULJ
877
Jadi biaya yang dikeluarkan oleh Perum BULOG adalah Rp 578 x (6) + Rp 674 x (4) + Rp 771 x (4)
+ Rp 877 (4) + Rp 578 x (4) + Rp 674 x (4) + Rp 771 x 5 + Rp 877 x (5) = Rp (3.468 + 2.696 + 3.084
+ 3.508 + 2.312 + 2.696 + 3.855 + 4.385) = Rp 26.262.00,-
62
Berdasarkan tabel diatas, maka penugasan yang dilakukan untuk meminimumkan biaya
pendistribusian Raskin dari Gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah menuju kedelapan Kecamatan
dengan menggunakan Metode Hungarian diperoleh biaya sebesar Rp 26.262.000,-
Langkah Kesembilan : Menentukan pasangan penugasan
Pekerjaan
Daerah
578
MTK
578
PTM
M1
PUT
M2
684
684
TWL
771
M3
PSL
771
TTG
887
PBR
887
ULJ
M4
Gambar 1 : Penugasan yang Optimal dari Pekerja (Gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah)
kedelapan Kecamatan (dalam ratusan ribu rupiah).
Dari Gambar 1 terdapat penugasan yang optimal, dimana penugasan ini dilakukan oleh
pekerja untuk mendistribusikan Raskin dari gudang BULOG Divre Sulawesi Tengah kedelapan
Kecamatan yaitu Mobil (M1) ditugaskan ke Kecamatan Mantikulore (MTK) sebanyak delapan (8) kali
pemuatan dengan biaya penugasan sebesar Rp 4.624.000,- dan Kecamatn Palu Utara (PUT)
sebanyak enam (6) kali pemuatan dengan biaya penugasan sebesar Rp 3.468.000,-. Mobil (M2)
ditugaskan ke Kecamatan Tawaili (TWL) sebanyak lima (5) kali pemuatan dengan biaya penugasan
sebesar Rp 3.370.000,- dan Kecamatan Tatanga (TTG) sebanyak lima (5) kali pemuatan dengan
biaya penugasan sebesar Rp 3.370.000,-. Mobil (M3) ditugaskan ke Kecamatan Palu Timur (PTM)
sebanyak tiga (3) kali pemuatan dengan biaya penugasan Rp 2.313.000,- dan Kecamatn Palu
Selatan (PSL) sebanyak lima (5) kali pemuatan dengan biaya penugasan sebesar Rp 3.855.000,-.
Dan mobil (M4) ditugaskan ke Kecamatn Ulujadi (ULJ) sebanyak tiga (3) kali pemuatan dengan biaya
Rp 2.631.000,- dan Kecamatn Palu Barat (PBR) sebanyak tiga (3) kali pemuatan dengan biaya Rp
63
2.631.000,- yang dilakukan oleh Perum BOLOG Divre Sulawesi Tengah dalam dua bulan untuk
mendistribusikan Raskin kepada masyarakat yang ada di Kota Palu.
IV.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas bahwa pendistribusian beras raskin dari gudang BULOG
Divre Sulawesi Tengah menuju kedelapan Kecamatan yang ada di Kota Palu pada bulan April-Mei
2013 dengan menggunakan metode Hungarian dapat disimpulkan bahwa biaya minimum yang
harus dikeluarkan oleh Perum BULOG Divre Sulawesi Tengah dalam pendistribusian beras raskin
untuk bulan April-Mei sebesar Rp 26.262.000,- per 2 bulan. Jumlah ini lebih hemat sebesar Rp
251.750,-, bila dibandingkan dengan biaya pendistribusian raskin oleh Perum BULOG Divre
Sulawesi Tengah pada bula April-Mei sebesar Rp 26.513.750,- per 2 bulan.
Daftar Pustaka
[1].
Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Erlangga. Jakarta
[2].
Sawit. M. H. Djanuardi. B. dan Pertini. K. 2003. BULOG Baru Menyelaraskan Kegiatandan
Memantapkan Tugas Nasional. Jakarta: Perum BULOG.
[3].
Taha. A. H. 1996. Riset Operasi Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta.
64