SK 17 2017 Ka BKPM KLIK 32 KI

SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
NOMOR 17 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN KEPALA BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN
KAWASAN INDUSTRI TERTENTU UNTUK KEMUDAHAN INVESTASI
LANGSUNG KONTRUKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a. bahwa dalam rangka mendukung percepatan realisasi
investasi kepada perusahaan yang telah mendapatkan
Izin

Investasi/Izin


Prinsip

Penanaman

Modal

yang

berlokasi di Kawasan Industri tertentu untuk dapat
langsung melaksanakan konstruksi dan secara pararel
mengurus perizinan dan nonperizinan yang diperlukan,
Badan Koordinasi Penanaman Modal telah menetapkan
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Penetapan Kawasan
Industri Tertentu untuk Kemudahan Investasi Langsung
Konstruksi;
b. bahwa

berdasarkan


perkembangan

pelaksanaan

Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi serta hasil
verifikasi tim terhadap beberapa kawasan industri yang
diusulkan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota tahun
2016, perlu dilakukan perubahan terhadap Keputusan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 24
Tahun
Tertentu

2016

tentang

untuk

Konstruksi;


Penetapan

Kemudahan

Kawasan

Investasi

Industri
Langsung

-2 -

c. bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
tentang

Perubahan

Atas

Keputusan

Kepala

Badan

Koordinasi Penanaman Modal Nomor 24 Tahun 2016
tentang Penetapan Kawasan Industri Tertentu untuk
Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi.

Mengingat


: 1. Undang-Undang

Nomor

25

Tahun

2007

tentang

Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4843);
2. Undang-Undang

Nomor


3

Tahun

2014

tentang

Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5492);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2015 tentang
Izin Usaha Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 365, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5806);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang
Kawasan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 365, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5806);
5. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan

Pelayanan

Terpadu

Satu

Pintu

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
221);
6. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara
Izin Prinsip Penanaman Modal (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1478) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 8 Tahun
2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1623);


-3 -

7. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara
Perizinan dan Nonperizinan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1479);
8. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1480);
9. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1481).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN
MODAL


TENTANG

KEPALA

BADAN

NOMOR

24

PERUBAHAN

KOORDINASI

TAHUN

2016

ATAS


KEPUTUSAN

PENANAMAN
TENTANG

MODAL

PENETAPAN

KAWASAN INDUSTRI TERTENTU UNTUK KEMUDAHAN
INVESTASI LANGSUNG KONSTRUKSI.

PERTAMA

: Ketentuan DIKTUM PERTAMA Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 24 Tahun 2016
tentang Penetapan Kawasan Industri Tertentu untuk
Kemudahan

Investasi


Langsung

Konstruksi

diubah

sehingga DIKTUM PERTAMA berbunyi sebagai berikut:
Menetapkan Kawasan Industri tertentu yang menerapkan
Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Kepala ini.

KEDUA

: Ketentuan DIKTUM KEEMPAT Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 24 Tahun 2016
tentang Penetapan Kawasan Industri Tertentu untuk
Kemudahan

Investasi

Langsung

Konstruksi

diubah

sehingga DIKTUM KEEMPAT berbunyi sebagai berikut:
Perusahaan yang telah memperoleh Izin Investasi/Izin
Prinsip Penanaman Modal dari Pelayanan Terpadu Satu

-4 -

Pintu Pusat di Badan Koordinasi Penanaman Modal atau
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Dinas Penanaman Modal
dan

Pelayanan

Terpadu

Satu

Pintu

Provinsi

atau

Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Dinas Penanaman Modal
dan

Pelayanan

Terpadu

Satu

Pintu

Provinsi

Kabupaten/Kota, dengan lokasi proyek di Kawasan
Industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM
PERTAMA, diperbolehkan untuk melaksanakan langsung
kegiatan kontruksi sepanjang memenuhi Tata Tertib
Kawasan Industri.

KETIGA

: Keputusan

Kepala

ini

mulai

berlaku

pada

tanggal

ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam Keputusan Kepala ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Februari 2017

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
THOMAS TRIKASIH LEMBONG

-5 -

LAMPIRAN
KEPUTUSAN

KEPALA

BADAN

KOORDINASI

PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2017
TENTANG
KEPALA

PERUBAHAN
BADAN

ATAS

KEPUTUSAN

KOORDINASI

PENANAMAN

MODAL NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG
PENETAPAN KAWASAN INDUSTRI TERTENTU
UNTUK

KEMUDAHAN

INVESTASI

LANGSUNG

KONSTRUKSI

DAFTAR KAWASAN INDUSTRI UNTUK LOKASI PENERAPAN
KEMUDAHAN INVESTASI LANGSUNG KONSTRUKSI
No.

1.

2.

3.

4.

Kawasan Industri

Kawasan Industri Kendal

Perusahaan Kawasan

Lokasi (Kabupaten/

Industri

Kota – Provinsi)

PT. Kawasan Industri

Kabupaten Kendal,

Kendal

Provinsi Jawa Tengah

Kawasan Industri Bukit

PT. Karyadeka Alam

Kota Semarang,

Semarang Baru/BSB

Lestari

Provinsi Jawa Tengah

Kawasan Industri Wijaya

PT. Kawasan Industri

Kota Semarang,

Kusuma

Wijayakusuma

Provinsi Jawa Tengah

Kawasan Industri Java

PT. Berkah Kawasan

Kabupaten Gresik,

Integrated Industrial and

Manyar Sejahtera

Provinsi Jawa Timur

PT. ISDN Bantaeng Corp.

Kabupaten Bantaeng,

Port Estate/JIIPE
5.

Kawasan Industri
Bantaeng/KIBA

Provinsi Sulawesi
Selatan

6.

7.

Kawasan Industri Terpadu

PT. Multimas Nabati

Kabupaten Serang,

Wilmar/KITW

Asahan

Provinsi Banten

Kawasan Industri Modern

PT. Modern Industrial

Kabupaten Serang,

Cikande Industrial

Estate

Provinsi Banten

Kawasan Industri

PT. Krakatau Industrial

Kota Cilegon, Provinsi

Krakatau Industrial Estate

Estate Cilegon

Banten

Estate/MCIE
8.

Cilegon/KIEC

-6 -

No.

9.

Kawasan Industri

Perusahaan Kawasan

Lokasi (Kabupaten/

Industri

Kota – Provinsi)

Kawasan Industri Bekasi

PT. Bekasi Fajar

Kabupaten Bekasi,

Fajar Industrial

Industrial Estate, Tbk.

Provinsi Jawa Barat

PT. Lippo Cikarang, Tbk.

Kabupaten Bekasi,

Estate/BFIE
10.

Kawasan Industri Delta
Silicon 8

11.

Kawasan Industri
Karawang Internasional
Industrial City/KIIC

Provinsi Jawa Barat
- PT. Maligi Permata
Industrial Estate

Kabupaten Karawang,
Provinsi Jawa Barat

- PT. Karawang Tatabina
Industrial Estate

12.

Kawasan Industri

PT. Suryacipta Swadaya

Suryacipta City of Industry
13.

14.

Kabupaten Karawang,
Provinsi Jawa Barat

Kawasan Industri GT Tech

PT. Bintang Puspita

Kabupaten Karawang,

Park

Dwikarya

Provinsi Jawa Barat

Kawasan Industri

PT. Kawasan Industri

Kabupaten Deli

Medan/KIM

Medan

Serdang, Provinsi
Sumatera Utara

15.

Kawasan Industri Artha
Industrial Hill

- PT. Karawang Cipta
Persada

Kabupaten Karawang,
Provinsi Jawa Barat

- PT. Daya Kencanasia
16.

Kawasan Industri

PT. Puradelta Lestari

Greenland International

Kabupaten Bekasi,
Provinsi Jawa Barat

Industrial Center/GIIC
17.

18.

Kawasan Industri

PT. Jababeka

Kabupaten Bekasi,

Jababeka Tahap III

Infrastruktur

Provinsi Jawa Barat

Kawasan Industri Kota

PT. Besland Pertiwi

Kabupaten

Bukit Indah Industrial City

Purwakarta dan
Kabupaten Karawang,
Provinsi Jawa Barat

19.

Kawasan Industri

PT. Indotaisei Indah

Kabupaten

Indotaisei Kota Bukit

Development

Purwakarta dan

Indah

Kabupaten Karawang,
Provinsi Jawa Barat

20.

Kawasan Industri

PT. Jawa Tengah Lahan

Kabupaten Demak,

Jatengland Industrial Park

Andalan

Provinsi Jawa Tengah

Sayung/JIPS

-7 -

No.

21.

22.

23.

24.

Kawasan Industri

Kawasan Industri Maspion

Perusahaan Kawasan

Lokasi (Kabupaten/

Industri

Kota – Provinsi)

PT. Maspion Industrial

Kabupaten Gresik,

Estate

Provinsi Jawa Timur

PT. Kawasan Industri

Kabupaten Tuban,

Gresik

Provinsi Jawa Timur

Kawasan Industri

PT. Batamindo

Kota Batam, Provinsi

Batamindo Industrial Park

Investment Cakrawala

Kepulauan Riau

Kawasan Industri Bintang

PT. Bintang Propertindo

Kota Batam, Provinsi

Kawasan Industri Tuban

Industrial Park II
25.

Kawasan Industri Kabil
Integrated Industrial
Estate

Kepulauan Riau
- PT Kabil Citranusa
(KCN)

Kota Batam, Provinsi
Kepulauan Riau

- PT Kabil Indonusa
Estate (KIE)

26.

Kawasan Industri West

PT. Batam Sentralindo

Point Maritime Industrial

Kota Batam, Provinsi
Kepulauan Riau

Park
27.

28.

Kawasan Industri Dumai

PT. Kawasan Industri

Kota Dumai, Provinsi

Dumai

Riau

Kawasan Industri

Perusahaan Daerah Kota

Kota Balikpapan,

Kariangau

Balikpapan

Provinsi Kalimantan
Timur

29.

30.

31.

32.

Kawasan Berikat

PT. Kawasan Berikat

Provinsi DKI Jakarta

Nusantara

Nusantara (Persero)

Kawasan Industri Jakarta

PT. Jakarta Industrial

Industrial Estate/JIEP

Estate Pulogadung

Kawasan Industri

PT. Multikarya

Kabupaten Bekasi,

Marunda Center

Hasilprima

Provinsi Jawa Barat

Kawasan Industri Lobam

PT. Bintan Inti Industrial

Kabupaten Bintan,

Estate

Provinsi Kepulauan

Provinsi DKI Jakarta

Riau
KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN
MODAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
THOMAS TRIKASIH LEMBONG