no 1th ixjanuari 2015

Daftar Isi

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

10 BERITA UTAMA

Ekonomi Indonesia Bergerak dalam Tren Positif
Perekonomian Indonesia
masih tetap bergerak dalam
tren positif, namun sejumlah
indikator memberi sinyal yang
mengkhawatirkan dan dapat
memengaruhi tren positif itu,
seperti daya saing, kurs rupiah,
dan ekspor, yang masih lemah.
Tak kalah penting, diperlukan
suasana kondusif dan stabilitas
(politik) untuk mendukung
perkembangan ekonomi.

28 Nasional


62 Sosialisasi

Delegasi Parlemen Korsel: Indonesia-Korsel adalah Sahabat Sejati

Seminar Semarang: Urgensi Perubahan UUD NRI Tahun 1945

Editorial

....................................................

Suara Rakyat
Opini

...................................................

06

.................................................................


07

Wawancara
Pojok MPR

......................................................

20

.........................................................

47

Mata Pengamat

39 SELINGAN
Membangun Kejayaan di Laut
EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

80 Figur

Mira Lesmana

04

Ragam

.............................................

60

................................................................

72
3

K

Membangun Perekonomian Berbasis Laut

ONDISI perekonomian Indonesia pada

2015 diprediksi masih cukup baik. Ini
tercermin dari proyeksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia di 2015 sebesar 5,6 –
6%. Seperti ditulis dalam berita utama
Majelis edisi Januari ini, beberapa lembaga
seperti International Monetary Fund (IMF),
World Bank (Bank Dunia), Asia Development
Bank (ADB) optimistis terhadap perekonomian Indonesia. Kesimpulan dari semua
proyeksi itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 lebih baik dari pertumbuhan
ekonomi 2014 yang berkisar 5,4%.
Banyak lembaga juga meramalkan di 2015,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan
rupiah akan menguat. Laju inflasi diproyeksikan
akan turun. Beberapa faktor juga memengaruhi
pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan
investasi, konsumsi, perdagangan
internasional. Pasar Indonesia masih luas
menjadi daya tarik investor. Pengembangan
infrastruktur juga sedang dipercepat. Dari sisi
konsumsi, pemerintah bisa mempertahankan

konsumsi dengan menjaga stabilitas harga.
Sementara itu, perdagangan internasional
masih berkembang seiring moderatnya
pertumbuhan ekonomi global.
Di balik optimisme terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia, ada juga sinyal-sinyal
mengkhawatirkan dan dapat memengaruhi
tren positif itu. Misalnya, indikator daya saing
Indonesia yang masih tetap lemah. Ini
terefleksikan pada pelemahan kurs rupiah
yang tidak diikuti oleh kenaikan nilai ekspor
secara signifikan. Selain itu, beban keuangan

4

negara juga bertambah karena penurunan
target penerimaan negara dan masih
tingginya subsidi bahan bakar. Satu hal yang
tak kalah pentingnya adalah stabilitas politik
(dan keamanan), terutama pasca Pemilu

2014. Stabilitas (politik dan keamanan) ini
juga berpengaruh pada perkembangan
ekonomi Indonesia pada 2015.
Peralihan kepemimpinan dari Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono kepada
Presiden Joko Widodo juga mewarnai
proyeksi perekonomian Indonesia 2015.
Sedikit banyak peralihan kepemimpinan itu
akan mempengaruhi arah kebijakan ekonomi
Indonesia. Perbedaan arah kebijakan itu mulai
terlihat di awal-awal pemerintahan baru Joko
Widodo – Jusuf Kalla. Misalnya,
pemerintahan baru memfokuskan pada
pertumbuhan ekonomi berbasis kelautan
atau sering dipromosikan dengan Indonesia
sebagai poros maritim dunia.
Perubahan paradigma pembangunan itu
sah-sah saja. Mengutip ucapan Prof.
Ginandjar Kartasasmita dalam buku
“Bappenas dalam Sejarah Perencanaan

Pembangunan Indonesia 1945 – 2015”
(2012), paradigma pembangunan
senantiasa bisa berubah-ubah. Bahkan,
seringkali paradigma pembangunan itu
berulang karena paradigma memang tidak
mengenal dimensi waktu. Namun,
pembangunan pada dasarnya tetap harus
sesuai dengan tujuan berbangsa dan
bernegara seperti tercermin dalam alinea
keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

Pada masa Orde Baru, sebagai contoh,
paradigma pembangunan yang dipakai
adalah pertumbuhan ekonomi berbasis pada
pertanian. Dengan paradigma pembangunan
itu, Presiden Soeharto menyusun
pembangunan dalam beberapa tahapan
yang dikenal dengan Rencana Pembangunan
Lima Tahun (Repelita). Dengan basis
pertanian, pemerintah Orde Baru memulai

dengan membangun pertanian, kemudian
berlanjut pada industrialisasi (pertanian),
dan pada tahap berikutnya menjadikan Indonesia lepas landas sebagai negara
industri seperti negara maju lainnya.
Pemerintah Orde Baru mengerahkan
segenap daya dan upaya, termasuk
anggaran untuk membangun pertanian. Kala
itu, berbagai proyek bendungan dibangun di
beberapa tempat. Juga membangun dan
memperbaiki saluran irigasi. Para petani
mendapatkan berbagai penyuluhan,
termasuk bantuan sarana alat produksi,
seperti benih, pupuk, dan sebagainya.
Hasilnya, Indonesia mencapai swasembada
pangan pada 1984. Presiden Soeharto
mendapat penghargaan dari Organisasi
Pangan Dunia (FAO) di Paris, Perancis.
Berbasis pertanian itu, Indonesia mulai
bergerak dengan industrialisasi di sana-sini.
Namun, belum sempat pada tahap lepas

landas, krisis moneter dan ekonomi mendera
Indonesia pada 1997 - 1998. Semua rencana
porak poranda. Indonesia terpuruk karena
krisis ekonomi itu. Presiden Soeharto pun
jatuh dari tampuk kekuasaan. Paradigma

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

pembangunan pertanian pun mulai
ditinggalkan.
Kini, pemerintah baru hendak
membangun paradigma baru, yaitu
pembangunan berbasis kelautan. Sebut
saja, kegiatan nelayan, budi daya ikan,
perdagangan antarpulau, kegiatan di
pelabuhan, industri galangan kapal, wisata
bahari, dan lainnya. Dari pembangunan
kelautan ini diharapkan ada peningkatan
produksi (ikan), investasi (industri
kelautan), penyerapan tenaga kerja, dan

lainnya. Berikutnya, pendapatan rakyat
pun akan meningkat dan rakyat menjadi
sejahtera.
Maka paradigma pembangunan pun
digeser menjadi “prioritas pembangunan
perekonomian berorientasi pada wilayah
maritim yang terintegrasi dengan
pembangunan wilayah darat”. Proyeksi
pembangunan perekonomian maritim harus
dilengkapi dengan kalkulasi terhadap
perekonomian dan kesejahteraan rakyat
(potensi perekonomian maritim sebagai
solusi dan upaya percepatan pengentasan
kemiskinan dan pencapaian kesejahteraan
rakyat).

Bukan tanpa alasan bila pemerintah baru
memfokuskan pada laut. Pasalnya, potensi
sektor kelautan Indonesia sangat luar biasa.
Potensi itu mencapai Rp 3.000 triliun per

tahun. Nilai potensi kelautan Indonesia itu
meliputi perikanan US$ 32 miliar, wilayah
pesisir US$ 56 miliar, bioteknologi US$ 40
miliar, wisata bahari US$ 2 miliar, minyak
bumi US$ 21 miliar, dan transportasi laut
US$ 20 miliar.
Ditambah, Indonesia merupakan negara
kelautan terbesar di dunia yang memiliki
bentang laut luas dengan ribuan pulau besar
dan kecil. Indonesia juga negara dengan

pantai terpanjang di dunia setelah Kanada, dan
berada di posisi strategis di antara persilangan
dua benua dan dua samudra. Indonesia memiliki
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang terbentang
seluas 2,4 juta kilometer dengan berbagai
kandungan kekayaan alam yang siap
dieksplorasi. Selat Malaka menjadi jalur kapalkapal perdagangan dunia yang mencapai 45%
dari total perdagangan dunia.
Memulai dari awal, pemerintah harus
melakukan berbagai kebijakan dan upaya,
seperti membersihkan dari praktik illegal fishing, mendandani problem birokrasi, memudahkan proses investasi (untuk industri di sekitar
laut), membangun infrastruktur (pelabuhan,
jalan, listrik, dan sebagainya). Salah satunya,
pemerintah berencana membangun pelabuhanpelabuhan laut bertaraf internasional.
Berikutnya, Indonesia bisa mengarah
menjadi negara-negara seperti Amerika Serikat,
Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, yang kuat di
sektor kelautan. Jika eksplorasi sumber daya
laut berhasil memakmurkan rakyat, pemerintah
bisa mengulang keberhasilan yang pernah
dicapai pemerintah Orde Baru dalam pertanian
(swasembada beras). Kini, laut adalah masa
depan Indonesia. ❏

COVER
Edisi No.01/TH.IX/Januari 2015
Kreatif: Jonni Yasrul
Foto: Istimewa

PENASEHAT Pimpinan MPR-RI REDAKTUR AHLI Pimpinan Badan Sosialisasi: Ahmad Basarah, Edhy Prabowo, Alimin Abdullah, Bachtiar
Aly, Zainut Tauhid. Pimpinan Badan Pengkajian: Bambang Sadono, TB. Hasanuddin, Rambe Kamarulzaman, TB. Soenmandjaja, Martin
Hutabarat. Pimpinan Badan Penganggaran: Idris Laena, Guntur Sasono, Lukman Edy, Syarifuddin Suding, Muh. Asri Anas PENANGGUNG
JAWAB Eddie Siregar, Selfi Zaini PEMIMPIN REDAKSI Yana Indrawan DEWAN REDAKSI M. Rizal, Aip Suherman, Suryani, Ma’ruf Cahyono,
Tugiyana, Siti Fauziah REDAKTUR PELAKSANA Agus Subagyo KOORDINATOR REPORTASE Rharas Esthining Palupi REDAKTUR FOTO
Rades Rahardian, Budi Muliawan REPORTER Fatmawati, Assyifa Fadilla, Prananda Rizky, Y. Hendrasto Setiawan FOTOGRAFER Ari
Soeprapto, Teddy Agusman Sugeng, Wira, A. Ariyana, Agus Darto PENANGGUNG JAWAB DISTRIBUSI Elly Triani KOORDINATOR
DISTRIBUSI Elin Marlina STAF DISTRIBUSI Melissa, Alin, Suparmin, Asep Ismail, Ramos Siregar, Dony Melano SEKRETARIS REDAKSI
Wasinton Saragih TIM AHLI Syahril Chili, Jonni Yasrul, Ardi Winangun, Budi Sucahyo, Derry Irawan, M. Budiono ALAMAT REDAKSI Bagian
Pemberitaan & Hubungan Antarlembaga, Biro Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal MPR-RI Gedung Nusantara III, Lt. 5 Jl. Jend.
Gatot Subroto No. 6, Jakarta Telp. (021) 57895237, 57895238 Fax.: (021) 57895237 Email: humas@setjen.mpr.go.id

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

5

Wakil Presiden Boediono, Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Puan Maharani, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, dan
Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli, Hajriyanto Y. Thohari, dan Ahmad Farhan Hamid menghadiri Peringatan Pidato
Bung Karno 1 Juni 1945, yang dilaksanakan di Bengkulu
1 Juni 2014

Pertemuan Kepala Lembaga Negara
di Gedung MPR RI di hadiri: Presiden
SBY, Wakil Presiden Boediono, Ketua
DPD Irman Gusman, Ketua MA Hatta
Ali, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MK
Hamdan Zoelva, dan Ketua BPK Rizal
Djalil, dan Ketua MPR Sidarto
Danusubroto, Wakil Ketua MPR
Hajriyanto Y. Thohari, Ahmad Farhan
Hamid, Hj. Melani Leimena Suharli,
dan Dimyati Natakusumah.
7 Juli 2014

6

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

Ketua Tim Kajian Sistem Ketatanegaraan MPR RI, Jafar Hafsah, menyerahkan draf rancangan perubahan Tatib MPR
kepada Wakil Ketua Ahmad Farhan Hamid didampingi Wakil Ketua Melani Leimena Suharli dan Dimyati Natakusumah.
Turut menyaksikan, Ketua Tim Kerja Sosialisasi MPR RI Agun Gunanjar Sudarsa, Ketua Fraksi PKS MPR RI
Soenmanjaya, Rully Chairul Azwar (Ketua Fraksi Partai Golkar), Yasonna H. Laoly (Ketua Fraksi PDI Perjuangan), Martin
Hutabarat (Ketua Fraksi Partai Gerindra), Wahidin Ismail (Kelompok DPD), Zainut Tauhid (Fraksi PPP) dan lainnya.
13 Agustus 2014

Penyelenggaraan Hari Konstitusi 18 Agustus dan HUT ke-69
MPR RI pada 29 Agustus, MPR RI menggelar acara di Gedung
Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, dihadiri Wakil
Presiden RI dan keluarga anggota BPUPKI dan PPKI.
30 Agustus 2014

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

7

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Sidarto
Danusubroto didampingi para Wakil Ketua MPR membuka Sidang Paripurna
MPR Akhir Masa Jabatan Periode 2009-2014, berlangsung di ruang sidang
Gedung Nusantara, kompleks MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta.
22 September 2014

Sidang Awal Masa Jabatan Anggota MPR RI periode 2014-2019
1-3 Oktober 2014.

8

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

Pimpinan Sidang Sementara MPR, Maimanah Umar,
didampingi Ade Rezki Pratama menetapkan Pimpinan
MPR periode 2014–2019, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan
Wakil Ketua MPR Mahyudin, EE Mangindaan, Hidayat Nur
Wahid, dan Oesman Sapta Odang di Gedung Nusantara,
Kompleks MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta.
8 Oktober 2014

Jokowi mengucapkan sumpah sebagai Presiden, selanjutnya
pengucapan sumpah oleh Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden
Republik Indonesia, di hadapan 672 anggota MPR dan ratusan
undangan lainnya di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/
DPD Jakarta.
20 Oktober 2014

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

9

Tanya Jadwal LCC 4 Pilar Tahun 2015
Mohon diinformasikan jadwal LCC 4 Pilar
tingkat Provinsi seluruh Indonesia tahun
2015.
Anwari
Metro, Lampung

Setelah Dinyatakan Tak Bersalah
Saya adalah korban penyidikan fiktif dan
rekayasa hukum. Saya ditahan 3 bulan dan
tahanan kota 3 bulan. Di pengadilan saya
bebas murni dan jaksa kasasi, dan di MA
pun kasasi jaksa ditolak. Bagaimana keadilan
bagi saya yang telah kehilangan nama baik
dan pekerjaan, serta harga diri setelah
keputusan MA incrah. Saya buta hukum, jadi
tak bisa menuntut balik. Dimana keadilan saya
rakyat kecil yang tinggal di Sukadana Kayong
Utara ini.
Iswahyudi alias Daris
Sukadana, Kab. Kayong Utara
Sukadana

File Unduh PDF UUD Tidak Bisa
Di-download
Tolong diperbaiki link unduhan UUD.
Bagaimana sih e-goverment lembaga tinggi
nggak informatif.

konpensasi BBM pun kami tidak dapat,
masuk rumah sakit pun kami susah
mendapatkan kartu bantuan, karena kami
mengapung (miskin tapi tak dapat bantuan).
Maaf bila ada kata yang menyinggung, maaf
bila kami mengirim surat tidak pada
tempatnya.
Anton Awaludin, S.Pd
Jl. Dewi Sartika Ds
Cicalengka Kulon
Kec. Cicalengka, Kab. Bandung.

Kesehatan
Kepada bapak/ibu Ketua MPR/DPR RI
beserta jajarannya. Saya sedikit ingin
bertanya. Mengapa kesehatan tidak
termaktub dalam pasal UUD 1945, terutama
Pasal 33 mengenai Kesejahteraan Sosial.
Padahal kesehatan adalah salah satu
kesejahteraan sosial yang sangat penting.
Maka dari itu kami menyarankan untuk
evaluasi mengenai ini. Terima kasih.
Murzun, Cibitung

Permohonan Sosialisasi 4 Pilar
Tentang BBM naik
Yth. Majelis.
Kita melihat dampak naiknya BBM. Demo
para mahasiswa di sana sini. Walaupun
pekerjaan rumah yang berat itu telah
dilaksanakan, tapi efek kepada rakyat miskin
sangat terasa. Negara yang merdeka
hendaknya sangat memerhatikan rakyat
miskin.
Tangrivolsa
Jl. Sekip Mencirim, Perumahan
Sekip Residence
Medan.

Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua
Saya Ichsan selaku wakil ketua Forum
Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota
Makassar mau nanya bagaimana prosedur
mengadakan acara sosialisasi 4 Pilar
kebangsaan MPR RI, mengingat organisasi
kami terdiri dari etnis dan agama untuk
menambah wawasan kebangsaan. Oleh
karena itu kami mohon prosedur mengadakan
acara sosialisasi.....
Ichsan
Jl. Bajiminasa 2 Dalam No. 46
Makassar

Karikatur

Arif
Depok

Guru Honor SD Tak Bermasa Depan
Assalamu’alaikum,
Pimpinan MPR yang kami hormati. Betapa
semakin berat beban dan masa depan yang
kami rasakan dengan kenaikan harga BBM,
Kenaikan ini mengatrol harga kebutuhan
hidup(sembako) semakin menanjak naik.
Kami adalah guru honorer SD
berpenghasilan Rp 400.000/ bulan. Jika
dibandingkan dahulu ketika kuliah, rasanya
kuliah selama 5 tahun tidak ada artinya/tak
dihargai, dengan gaji Rp. 400,000. Ternyata,
penghasilan kami di bawah pemulung, kuli
sapu, pengemis. Sedangkan kami dituntut
untuk mendidik, mengajar baca tulis, hitung
sampai dituntut memperbaiki moral tingkah
laku penerus bangsa. Sedangkan bantuanbantuan dari pemerintah sepertinya tidak
diperuntukkan untuk kami. Sebagai contoh
10

ILUSTRASI: SUSTHANTO

Kami dengan senang hati menerima tulisan baik berupa ide, pendapat, saran
maupun kritik serta foto dari siapa saja dengan menyertai fotocopi identitas Anda.

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

ISTIMEWA

Fisi Partai, Semua Dirugikan

P

ARTAI politik terbelah, sepertinya

Islam. Namun pada masa itu, mereka

pengawasan dari pihak legislatif. Tanpa

menjadi tren di akhir 2014. Mereka

berpisah dilandasi bukan untuk kepentingan

pengawasan bisa membuat pembangunan

terbelah pastinya ada sebab yang

pribadi, harta, dan tahta. Dengan alasan

yang dilakukan menyimpang, seenaknya

mengakibatkan mereka memilih jalan sendiri

metode perjuangan, mereka mengambil

sendiri, dan tanpa menghiraukan

dan merasa yang paling sah. Tidak

langkah masing-masing dengan tujuan satu,

kepentingan rakyat.

terakomodasi dalam kepentingan, beda

Indonesia merdeka.

Oleh sebab itu di sini pentingnya kondisi

paham, serta ada naluri kekuasaan yang

Apa yang terjadi di masa Indonesia

legislatif yang sehat. Kondisi legislatif yang

mempunyai arah tak sama, merupakan faktor

sebelum merdeka, sepertinya berbanding

sehat bisa terbangun apabila kondisi di in-

yang menyebabkan fisi (membelah) pada

terbalik di saat kita sudah bebas dari

ternal partai dalam keadaan bugar,

partai terjadi.

cengkraman penjajah. Keterbelahan partai

maksudnya demokrasi dan dinamika terjadi

Terbelahnya partai tentu tidak hanya

disebabkan bukan dalam metode perjuangan

tanpa menimbulkan kekisruhan yang

merugikan internal mereka namun juga

tetapi metode kepentingan. Kepentingan

bermuara pada keterbelahan.

memperburuk pandangan partai politik di

sendiri

mata masyarakat. Setelah terbelah dalam

mengalahkan kepentingan bersama.

yang

lebih

dikedepankan

Memang tidak mudah melerai mereka yang
merasa paling benar. Mereka adalah politisi

sekup yang luas, KMP dan KIH, kini mereka

Bila partai sebagai alat yang paling formal

yang sudah kenyang makan asam garam.

terbelah dalam sekup masing-masing partai.

dalam memperjuangkan aspirasi rakyat

Pengalamannya banyak yang bisa menjadi

Dengan adanya kekisruhan di internal

mengalami kelumpuhan akibat berperkara

tauladan bagi pelanjutnya. Tapi di sini

partai maka roda organisasi akan terhambat.

dalam pengadilan, akibat mereka mengaku

pentingnya kita mengingatkan kepada

Surat pengesahan yang harus ditanda-

paling sah, lalu ke mana aspirasi rakyat yang

mereka agar mereka lebih bisa menahan diri

tangani pengurus pusat yang diajukan oleh

sudah menggunung hendak disalurkan?

agar ego yang dimiliki tidak ditumpahkan

pengurus di bawahnya, pastinya memakan

Bila partai mengalami kelumpuhan maka

waktu lama. Pasalnya surat itu ditujukan

pihak yang paling diuntungkan adalah

Diingatkan kepada mereka bahwa

kepada pengurus yang mana, terus kapan

eksekutif. Pihak eksekutif yang biasanya

keterbelahan itu tidak hanya merugikan in-

surat itu disahkan bila di antara mereka

bermitra atau dikontrol oleh pihak legislatif

ternal partai namun juga melemahkan fungsi

masih berpekara di pengadilan.

akan berjalan sendiri ketika legislatif masih

check and balances. Untuk itulah mereka

Fenomena partai atau organisasi meng-

sibuk dengan urusannya. Masyarakat bisa

kita dorong segera melakukan islah atau

alami keadaan yang demikian sebenarnya

saja bergembira ketika eksekutif melakukan

rujuk

bukan suatu hal yang baru. Di masa

program pembangunan tanpa terpengaruh

mengedepankan kepentingan bangsa dan

pergerakan Indonesia pun ada beberapa

oleh konflik yang terjadi di partai, namun

negara. ❏

organisasi yang terbelah, seperti Sarekat

menjadi masalah bila pembangunan itu tanpa

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

begitu saja untuk kepentingan sendiri.

dan

sepakat

untuk

lebih

AW

11

ISTIMEWA

Solidaritas Dunia Saat Bencana di Indonesia
BILA mengunjungi Aceh, kita akan

sebagai bentuk rasa kepedulian dan

Amerika misalnya mengirimkan kapal

merasakan mulusnya Jalan Amerika di saat

kemanusiaan. Rasa kemanusian yang

perang USS Simpson. China, Singapura,

menuju Meulaboh dari Kota Banda Aceh.

mereka miliki melebihi batas-batas sifat

Malaysia, dan Australia juga sama

Ketika waktu sholat tiba dan kebetulan

manusia yang terkadang memandang asal

mengirimkan kapal perang mereka bahkan

berada di Desa Neuheun, Kecamatan Mesjid

usul. Dengan ikhlas mereka menyumbang

China menambah dengan pesawat

Raya, Kabupaten Aceh Besar, kita bisa

dan membantu dari sebagaian yang mereka

pengintai. Tak hanya kapal laut yang

menunaikan kewajiban itu di Masjid Oman.

punya tanpa memandang siapa dan di mana

dibantukan Singapura, negara kota itu bahkan

Berada di Serambi Mekkah, sebagai manusia

korban berada.

menggunakan teknologi sonarnya untuk

biasa yang kadang kesehatan kurang fit,
rumah sakit Jerman juga siap melayani.

Bantuan yang datang dari penjuru dunia
itu tentu harus diterima dengan tangan

mendeteksi di mana lokasi pesawat itu
berada.

Nama-nama negara itu disematkan

terbuka dan mengucapkan rasa terima kasih

Bantuan pencarian itu dibutuhkan sebab

kepada infrastruktur dan fasilitas umum di

dan penghormatan kepada mereka. Tsunami

kita masih memiliki keterbatasan teknologi

provinsi paling barat Indonesia itu karena

yang meluluh lantakan sebagaian besar

dalam melacak objek-objek yang tersembunyi

kepedulian mereka di saat tsunami besar

daratan Aceh itu telah banyak menimbulkan

karena faktor kedalaman laut atau luasnya

melanda Aceh, 26 Desember 2004. Tsunami

kerusakan pada fasilitas dan infrastrukur

jangkauan. Dengan bantuan mereka maka

yang mengakibatkan 127 ribu orang

umum sehingga terlalu berat kalau

pekerjaan yang tidak mudah itu akan menjadi

meninggal dunia dan 93 ribu orang hilang,

ditanggung sendiri.

ringan.

memunculkan kepedulian dari banyak

Dengan adanya bantuan itu maka

Banyaknya bantuan yang datang ke-

negara. Negara yang jauh dari Indonesia dan

pemulihan Aceh menjadi lebih cepat dan

pada kita di saat mengalami bencana harus

bisa jadi tidak memiliki kantor kedutaan besar

ringan. Setelah 10 tahun tsunami, Aceh, kalau

dijadikan pelajaran bahwa solidaritas

yang berada di jalan yang strategis di

meminjam kata Dahlan Iskhan, melebihi

kemanusiaan bisa datang dari siapapun

Jakarta, seperti Venezuela dan Cuba, juga

sebelum terjadinya tsunami.

yang terkadang berbeda asal usul bahkan

hadir membantu korban tsunami.

Ketika pesawat Air Asia dengan nomer

ideologinya. Mereka ingin membantu

Kepedulian kepada korban akibat

penerbangan QZ 8501 yang kehilangan

karena sifat kemuliaan rasa manusianya.

hempasan air laut yang begitu dahsyatnya

kontak saat melakukan penerbangan dari

Solidaritas kemanusiaan mereka yang tidak

itu tak hanya datang dari negara-negara di

Surabaya ke Singapura, dan diduga jatuh di

memandang asal usul perlu kita resapi dan

dunia namun juga dari NGO (LSM) dan

dasar laut, solidaritas dunia pun kembali

dijadikan guru, sebab terkadang di antara

individu-individu kesohor seperti bintang film

datang ke Indonesia. Berbagai negara

kita ada yang menganggap bencana alam

mandarin, Jacky Chan; dan pesepakbola

seperti Amerika Serikat, Singapura, Malay-

adalah amarah Tuhan kepada manusia

dunia dari Portugal serta Real Madrid, Chris-

sia, China, Rusia, Australia, Thailand, dan

yang berdosa dan kita tak boleh

tian Ronaldo.

beberapa yang lain, menyatakan siap

menolongnya. ❏

Mereka membantu para korban tsunami

12

membantu pencarian.

AW

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

ISTIMEWA

Regenerasi Kepemimpinan

S

ETIAP lima tahun, partai politik

sosok yang baru maka kemapanan yang

sendiri. Sebab buru-buru adalah perbuatan

biasanya melakukan kongres, munas,

sudah terbangun akan terkoyak. Senior

yang beresiko maka resiko yang terjadi

atau muktamar. Dalam hajatan besar

dianggap sebagai pemersatu dan bila ada

adalah adanya Presiden seumur hidup atau

itu, agenda yang paling menarik dan

sosok baru ada kekhawatiran partai akan

sampai 30 tahun.

mendebar-debarkan adalah pemilihan ketua

terbelah.

Untuk itu sebaiknya seluruh anggota

atau ketua umum. Agenda lain seperti

Anggapan yang demikianlah yang

partai memikirkan pentingnya regenerasi.

masalah internal dan eksternal organisasi,

membuat regenerasi kepemimpinan tidak

Regenerasi itu bukan menunjukkan ketua

itu hanya sebagai pelengkap agar acara tak

berjalan. Tak heran bila ketua umum partai

lama gagal namun justru membuktikan ia

berlangsung hanya sehari atau dua hari.

dari dulu hingga saat ini orangnya itu-itu saja.

berhasil dalam menciptakan regenerasi.

Akibat yang demikian regenerasi menjadi

Kalau kita mempelajari ilmu hayat (biologi),

tersumbat.

makhluk yang mampu regenerasi yang akan

Di antara partai yang ada, di antaranya
sudah melakukan acara itu di akhir-akhir
tahun 2014. Sedang yang lain, akan

Dalam demokrasi dan AD/ART partai, bisa

bisa bertahan, tidak akan punah. Bila tidak

melakukan di awal-awal tahun 2015.

jadi tidak ada pembatasan umur seseorang

ada regenerasi hal demikian akan

Menarik dari acara itu adalah adanya sosok-

untuk maju menjadi ketua umum. Selain itu

membahayakan partai sebab akan

sosok baru atau muda yang ingin melanjutkan

dengan dalih setiap anggota mempunyai hak

menimbulkan ketergantungan pada satu

kepemimpinan partai politik. Mereka yang

dipilih dan memilih, maka hal yang demikian

sosok. Bila sosok itu hilang, maka partai itu

muda itu mempunyai cita-cita ingin melakukan

akan melapangkan sang senior akan tetap

akan termakan oleh ilmu hayat tadi,

perubahan di tubuh organisasi agar ke

terpilih kembali.

mengalami kepunahan.

depan lebih baik.

Secara demokrasi bisa saja sang senior

Agar bangsa ini tidak punah, maka selepas

Keinginan yang muda untuk menjadi

terpilih kembali dalam hajatan lima tahunan

reformasi ada langkah yang bijak dengan

nahkoda baru tentu tidak mudah dan harus

dan hal yang demikian sebagai langkah

mengamandemen Pasal 7 sehingga

melakukan perjuangan yang berat, pasalnya

yang sah namun secara etika itu

pengalaman masa lalu tak terulang. Dalam

sosok senior (ketua lama) dengan umur yang

menyebabkan suasana yang tidak sehat.

UUD NRI Tahun 1945 Pasal 7 menyatakan,

terbilang sudah di atas 60-an ingin tetap

Bukankah kita mempunyai pengalaman

Presiden dan Wakil Presiden memegang

mempertahankan kedudukannya.

dengan UUD Tahun 1945 Pasal 7 yang

jabatannya selama masa lima tahun, dan

Kalau kita lihat di lapangan, mereka yang

mengatakan, Presiden dan Wakil Presiden

sesudahnya dapat dipilih kembali dalam

senior biasanya berada di atas angin. Mereka

memegang jabatannya selama masa lima

jabatan yang sama, hanya untuk satu kali

mendapat dukungan dari elit partai. Elit partai

tahun, dan sesudahnya dapat dipilih

masa jabatan. Pasal ini merupakan pasal

mendukung sebab ada rasa dari sebagaian

kembali. Pendiri bangsa kita menyusun

regenerasi kepemimpinan nasional dan

yang cenderung mempertahankan

pasal yang demikian bisa jadi karena

sebaiknya juga diterapkan di seluruh

kemapanan atau stabilitas. Mereka yang

terburu-buru dan sifatnya sementara,

organisasi yang ada. ❏

sebagaian itu menganggap bila nanti ada

seperti dikatakan oleh Presiden Sukarno

EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

AW

13

B

BERITA UTAMA

ERITA UTAMA

Proyeksi Ekonomi 2015

Ekonomi Indonesia Bergerak
Dalam Tren Positif
Perekonomian Indonesia
masih tetap bergerak dalam
tren positif, namun sejumlah
indikator memberi sinyal
yang mengkhawatirkan dan
dapat memengaruhi tren
positif itu, seperti daya
saing, kurs rupiah, dan
ekspor, yang masih lemah.
Tak kalah penting,
diperlukan suasana kondusif
dan stabilitas (politik) untuk
mendukung perkembangan
ekonomi.
Zulkifli Hasan

B

EBERAPA lembaga telah melakukan proyeksi atas kondisi
ekonomi Indonesia 2015. International Monetary Fund (IMF),
Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), dan Macroeconomic Dashboard UGM termasuk diantara lembaga itu, hampir semua
menyimpulkan satu hal yang sama, yaitu Indonesia akan tetap
mengalami pertumbuhan ekonomi di atas 5% per tahun. Angka ini tak
jauh berbeda dengan pertumbuhan ekonomi pada 2014, khususnya
pada akhir tahun tercatat sekitar 5,3%.
Dari sudut pandang IMF, perekonomian dunia diperkirakan membaik.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 ini
sekitar 5,6% (naik dari pertumbuhan ekonomi 2014 yang mencapai
5,3%). IMF juga memperkirakan tingkat inflasi yang dialami Indonesia akan kembali pada kisaran 4,5% (bisa bertambah dan berkurang
1% dengan asumsi tidak terjadi kenaikan harga). Sementara defisit
transaksi berjalan yang dialami Indonesia sekitar 3% dari PDB dengan
cadangan devisa akhir 2014 sebesar US$ 105 miliar.
Sementara itu, Bank Dunia dan ADB lebih optimistis lagi dalam
melihat ekonomi Indonesia 2015. Bank Dunia memperkirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sekitar 5,6% (naik 0,3%
dari pertumbuhan ekonomi akhir 2014 sekitar 5,3%). Namun, Bank

14

Dunia melihat pertumbuhan Investasi di Indonesia masih tetap lemah.
Meski demikian, sektor ekspor Indonesia pada 2015 sedikit membaik
karena menguatnya permintaan global. Sedangkan untuk defisit
transaksi berjalan, Bank Dunia memperkirakan sebesar 2,9% dari
PDB dan inflasi diperkirakan mereda dan di bawah target inflasi
yang ditetapkan Bank Indonesia.
ADB juga membuat prediksi ekonomi Indonesia 2015 yang tak
jauh berbeda. ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia
dapat mencapai 6% pada 2015. ADB juga melihat tingkat konsumsi
masih tetap tumbuh cukup kuat, sedangkan inflasi berada di kisaran
moderat (kecuali bila harga BBM naik). ADB menyebutkan sektor
ekspor manufaktur diharapkan dapat memberi kontribusi yang baik
pada pertumbuhan.
Berbeda dengan beberapa lembaga di atas, Macroeconomic Dashboard UGM memberi sudut pandang yang lebih komprehensif.
Lembaga ini menyatakan, perekonomian Indonesia masih tetap
bergerak dalam tren positif namun sejumlah indikator memberi sinyal
yang mengkhawatirkan dan dapat memengaruhi tren positif itu.
Misalnya, indikator daya saing Indonesia yang masih tetap lemah. Ini
terefleksikan pada pelemahan kurs rupiah yang tidak diikuti oleh
EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

kenaikan nilai ekspor secara signifikan.
Macroeconomic Dashboard UGM juga
mengungkapkan beberapa sinyal penting
yang patut menjadi perhatian. Seperti, beban
keuangan negara yang meningkat akibat
proyeksi penurunan target penerimaan
negara dan masih tingginya subsidi BBM.
Meski pertumbuhan ekonomi diproyeksikan
naik dibanding 2014, Macroeconomic Dashboard UGM meminta pemangku kebijakan
memberi perhatian pada siklus PDB yang
diperkirakan akan turun. Satu hal lagi yang
penting bagi proyeksi ekonomi Indonesia
2015 adalah stabilitas politik pasca Pemilu
Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Stabilitas
(politik) ini akan mendukung perkembangan
ekonomi.
Stabilitas politik pasca Pemilu Legislatif dan
Pemilu Presiden juga menjadi perhatian Ketua
MPR Zulkifli Hasan saat ditanya tentang
EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

proyeksi ekonomi Indonesia 2015. Dalam
wawancara dengan Majelis, Zulkifli Hasan
juga berpendapat bahwa situasi (politik)
yang kondusif pada 2015 bisa mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik.
Zulkifli sudah melihat sinyal-sinyal
pertumbuhan ekonomi yang baik tersebut.
Salah satu indikatornya adalah suasana
kondusif saat pelantikan presiden dan wakil
presiden terpilih pada Oktober 2014.
“Terlihat sinyal bagus dalam
perekonomian Indonesia pada 2015 ini. Saat
pelantikan presiden dan wakil presiden oleh
MPR RI hadir beberapa tokoh dunia seperti
Perdana Menteri Australia, Menlu Australia,
dan sejumlah pemimpin dunia lainnya. Hal ini
diharapkan bisa membawa prospek baik
buat perekonomian Indonesia mendatang,”
katanya.
Dukungan dari negara-negara sahabat

cukup penting untuk mempererat kerjasama
ekonomi dan investasi. Bahkan Zulkifli
mengungkapkan adanya dukungan dari
negara-negara sahabat tersebut. Negaranegara itu menaruh kepercayaan kepada
Indonesia karena proses demokrasi yang
berlangsung baik seperti terlihat Pemilu 2014
yang berlangsung demokratis dan sukses.
“ Dari berbagai pertemuan saya dengan
perwakilan negara-negara sahabat, mereka
sangat mengapresiasi suksesnya rangkaian
proses demokrasi yang kita lalui, mulai dari
pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan
wakil presiden, sampai pada pelantikan
anggota parlemen baru dan pimpinannya
serta pelantikan presiden dan wakil presiden
terpilih. Hal ini membangkitkan kepercayaan
mereka terhadap Indonesia,” jelas politisi
Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Karena itu, Zulkifli mengajak masyarakat

15

BERITA UTAMA

Indonesia untuk mempertahankan suasana
dan situasi kondusif itu. Pertumbuhan
ekonomi 2014 dapat dijadikan sebagai
modal keberhasilan Indonesia dalam bidang
ekonomi dan telah menempatkan Indonesia
dalam posisi strategis secara regional dan
global. “Ini menandakan bahwa kita bangsa
yang berdaulat secara politik dan mandiri
dalam ekonomi. Untuk itulah kita semua
harus menciptakan suasana yang kondusif
dan kondisi yang nyaman agar
perekonomian kita terus tumbuh dan
berkembang,” harap Zulkifli yang juga
mantan Menteri Kehutanan dalam Kabinet

Okky Asokawati
16

Indonesia Bersatu periode 2009 – 2014.
Dalam konteks itu, Zulkifli mengatakan,
MPR mendukung penuh program
perekonomian untuk rakyat dan kerjasama
ekonomi, investasi, dengan negara-negara
sahabat. Dengan kewenangannya, MPR bisa
membantu dengan menjembatani bila terjadi
kendala. “MPR mendukung penuh program
perekonomian rakyat dan kerjasama
ekonomi dan investasi dengan negara
negara lain. MPR akan menjembatani dan
membantu jika ada kendala yang terjadi dalam
hubungan dengan parlemen dan
pemerintah,” katanya.

Tantangan 2015
Meskipun tumbuh optimisme dalam
menatap perekonomian Indonesia 2015,
namun Indonesia diproyeksikan tetap
menghadapi sejumlah tantangan pada 2015
ini. Pasalnya, 2015 merupakan tahun
pertama (awal) peralihan kepemimpinan dari
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
kepada Presiden Joko Widodo yang diyakini
sedikit banyak akan memengaruhi arah
kebijakan ekonomi Indonesia.
Selain transisi kepemimpinan, kondisi internal perekonomian Indonesia juga terus
mengalami dinamika. Nilai tukar rupiah yang
sempat mengkhawatirkan, misalnya, menjadi
isu utama pada awal 2015. Nilai rupiah yang
terus terdepresiasi tidak lain adalah dampak
buruk dari kinerja neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, pembuat kebijakan dan
pelaku ekonomi harus benar-benar cermat
melihat dan mengantisipasi kondisi ekonomi
ke depan dan menentukan arah kebijakan
ekonomi akibat dari pemberlakukan
Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 dan
pengaruh ekonomi global terhadap Indonesia.
Pengamat ekonomi, Ichsanuddin Noersy
memprediksi tidak akan ada perubahan fundamental dalam perekonomian Indonesia
2015. Dia memperkirakan nilai rupiah akan
jatuh ke level Rp 12.000 per dolar AS. Menurut
Ichsanuddin, basis pertumbuhan ekonomi
EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

Arif Suditomo

Ichsanuddin Noersy

Indonesia tetap berpijak pada kekuatan
konsumsi swasta dan rumah tangga.
“Melihat situasi seperti itu, saya mengorek
investasi, produksi, dan konsumsi yang ada.
Berpijak pada struktur ekonomi politik Indonesia saat ini, saya memprediksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai
5,4% dengan plus-minus 0,2%. Potensi ini
tetap dihantui oleh ketimpangan ekonomi
yang stagnan 0,43 dengan kecenderungan
meningkat,” kata Ichsanuddin yang beberapa
kali tampil dalam acara dialog yang
diselenggaran MPR dan TVRI dalam program
bertajuk “Jendela Anak Negeri”.
Masalah utamanya, menurut Ichsanuddin,
adalah situasi dan kondisi ekonomi politik Indonesia masih didominasi asing. “Saya kira
dengan berbekal pengetahuan dan

pengalaman saya yang minim, pemerintahan
Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak mengubah
secara fundamental. Ekonomi Indonesia
tetap terjajah dan kemerdekaan ekonomi
belumlah menjadi milik semua lapisan
masyarakat,” ujarnya.
Dalam pandangan yang lebih riil, anggota
MPR dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2009
– 2014, Arif Budimanta mengatakan berkaca
pada kondisi ekonomi domestik Indonesia
dan global, kebijakan pembangunan fiskal
dan moneter harus diarahkan untuk
menanggulangi kemiskinan, pengangguran,
defisit perdagangan. Di samping itu,
kebijakan fiskal harus diikuti dengan politik
anggaran yang memihak pada kelompok
marginal.
“Inflasi harus dikelola, khususnya yang

Arif Budimanta
EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

bersumber dari bahan makanan. Inflasi
harus dapat dikendalikan di bawah inflasi
umum. Selanjutnya, perbaikan dari sisi suplai
dan distribusi pun harus dilakukan secara
sistematis,” saran Arif yang juga Direktur
Megawati Institute.
Arif melanjutkan, lalu lintas devisa harus
dikelola dengan dasar mengutamakan
kepentingan dan daya tahan nasional.
“Situasi ekonomi global di mana ekonomi
Amerika Serikat mulai menguat, di sisi lain
pertumbuhan ekonomi Cina melemah, dan
harga minyak dunia turun, bisa dijadikan titik
balik bagi kebangkitan industri manufaktur
nasional,” katanya.
Sementara itu, anggota MPR dari Fraksi
PPP, Okky Asokawati, menyoroti hal penting
dan serius menghadapi 2015 adalah
bagaimana Indonesia menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Okky
menilai, untuk menghadapi tantangan MEA
2015, pemerintah Indonesia harus
memperkuat sumber daya manusia. Caranya,
melalui pemetaaan sekaligus penguatan
sumber daya di setiap provinsi dengan
menonjolkan keunggulan masing-masing.
Arif Suditomo, anggota MPR dari Fraksi
Partai Hanura, juga melihat MEA menjadi
tantangan yang dihadapi Indonesia pada
2015. Menurut Arif, jangka waktu hanya
beberapa bulan menjelang MEA adalah
waktu yang sangat pendek. “Indonesia
harus memanfaatkan waktu yang pendek
itu untuk meng-up grade (meningkatkan)
kualitas sumber daya manusia. Semua
pemangku kepentingan seperti pemerintah,
pendidik, DPR, kampus perguruan tinggi,
harus bekerjasama meningkatkan kualitas
SDM untuk mampu bersaing negara ASEAN
lainnya,” katanya.
Menurut Arif, Indonesia memiliki potensi di
semua sektor untuk bisa berdaya saing
dengan negara lain, karena potensi sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang
besar. Namun, potensi itu memerlukan
penguasaan teknologi. Arif menawarkan
perubahan atau perbaikan secara simultan
untuk meningkatkan daya saing menghadapi
MEA 2015. “Pemerintah perlu menciptakan
stimulus-stimulus seperti insentif pajak dan
lainnya. Semuanya harus bergerak, mulai
dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
makro ekonomi dan lainnya,” ujarnya. ❏
Derry Irawan/M. Budiono/Budi Sucahyo

17

BERITA UTAMA
Proyeksi Ekonomi 2015

Laut Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Fokus pemerintah baru untuk mengembangkan poros maritim dunia cukup strategis untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional serta wilayah. Pada periode pemerintahan ini, laut
menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.

D

UA unit kapal tangkap ikan asing
ditenggelamkan di sekitar perairan
Tanjung Pedas, Kecamatan Siantan,
Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan
Riau, pada Minggu 28 Desember 2014.
Penenggelaman kedua kapal itu berlangsung
cepat. Sekitar pukul 09.22 WIB, Komando
Armada RI Kawasan Barat meledakkan
kapal tangkap ikan asing pertama. Tidak
sampai lima menit, kapal MV Kour Son 77
berbobot 70 ton itu nyaris tak berbekas.
Kapal yang diawaki 6 ABK ini merupakan
hasil tangkapan KRI Sutedi Senoputra – 378
pada 14 November 2014.
Selanjutnya, kapal kedua KM G. Chawat
Chai 5. Kapal tangkap ikan asing ini
merupakan hasil tangkapan KRI Sultan
Hasanuddin – 366 pada 11 Desember 2014.
Kapal yang melakukan kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia itu diawaki 9 orang
nelayan. Sekitar pukul 10.00 WIB, kapal

18

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

dengan bobot 103 GT ditenggelamkan
dengan cara yang sama. Kapal ini juga nyaris
tak berbekas di perairan. Peledakan
dilakukan dengan penembakan senjata
mesin dari jarak 200 meter.
Sebelumnya, pada awal Desember 2014,
Komando Armada RI Kawasan Barat juga
meledakkan tiga kapal tangkap ikan asing
berbendera Vietnam. Kapal milik nelayan
asing ditenggelamkan di tempat yang sama,
perairan Anambas, Kepulauan Riau. TNI AL
menangkap tiga kapal milik nelayan Vietnam
yang melakukan kegiatan illegal fishing.
Dalam operasi ini, TNI AL mengerahkan empat
kapal perang Indonesia (KRI) di antaranya
KRI Sultan Hasanuddin, KRI Sutedi
Senaputra, KRI Todak, KRI Baracuda, dan
KN Bintang Laut milik Badan Koordinasi
Keamanan Laut (Bakorkamla).
Penenggelaman kapal tangkap ikan asing
merupakan tindakan tegas pemerintah baru

untuk menghentikan illegal fishing di
perairan Indonesia. Menurut Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti,
sudah banyak kapal yang berhasil
diamankan. Pemilik Susi Air ini menegaskan,
ada dua pilihan untuk kapal ilegal yang disita
yaitu ditenggelamkan atau dihibahkan ke
nelayan. Penenggelaman kapal tangkap ikan
asing untuk menjamin wilayah laut Indonesia bersih dari illegal fishing dan nelayan
dari bangsa sendiri bisa berdikari secara
ekonomi.
Langkah penenggelaman kapal merupakan salah satu upaya untuk menjadikan
laut sebagai fokus pembangunan ekonomi
pemerintah baru. Pasalnya, Indonesia
memiliki potensi maritim luar biasa. Beberapa
fakta berikut menunjukkan potensi itu.
Pertama, Indonesia merupakan negara
kelautan terbesar di dunia memiliki bentang
laut luas dengan ribuan pulau besar dan
EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

kecil. Jumlah pulau mencapai lebih dari
13.500 dan mencakup wilayah sepanjang
3.000 mil laut dari Sabang sampai Merauke.
Kedua, Indonesia merupakan negara
dengan pantai terpanjang kedua di dunia
(sekitar 81.000 km) setelah Kanada yang
memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Indonesia terletak pada posisi geografis
sangat strategis, terletak di antara
persilangan dua benua dan dua samudera
serta memiliki wilayah laut yang menjadi urat
nadi perdagangan dunia. Kekuatan inilah
yang mestinya merupakan potensi besar
untuk memajukan perekonomian Indonesia.
Ketiga, luas wilayah laut Indonesia
mencapai 3/4 dari seluruh wilayah Indonesia. Selat Malaka secara umum merupakan
jalur perdagangan strategis yang dilalui
kapal-kapal perdagangan dunia dengan volume perdagangan mencapai 45% dari total
nilai perdagangan seluruh dunia. Sampai saat
ini laut Indonesia berpotensi meningkat di
masa-masa datang, mengingat prospek
perkembangan perekonomian di wilayah
Asia masih menjanjikan.
Keempat, potensi laut Indonesia
memberikan peluang kesejahteraan dan
kemakmuran. Indonesia memiliki Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang terbentang
seluas 2,4 juta kilometer persegi dengan
berbagai potensi kekayaan alam yang siap
dieksploitasi. Potensi ekonomi tersebut
menjanjikan bagi prospek yang mampu
menyejahterakan rakyat.
Kelima, sebagai tambahan Data Food and
Agriculture Organization 2012 menunjukkan
Indonesia menempati peringkat ketiga
terbesar dunia dalam produksi perikanan di
bawah Tiongkok dan India. Selain itu,
perairan Indonesia menyimpan 70% potensi
minyak, karena terdapat kurang lebih 40
cekungan minyak di perairan Indonesia. Dari
angka itu, hanya 10% yang telah dieksplorasi
dan dimanfaatkan.

Susi Pudjiastuti

laut” dengan cara mengedepankan
pembangunan ekonomi berbasis sumber
daya kelautan (ocean based resource).
“Lihat negara-negara yang declare sebagai
negara maritim seperti Singapura, Tiongkok,
Amerika. Mereka bisa mengoptimalkan
sumber daya laut,” katanya.
Kontribusi sektor kelautan dalam
penerimaan negara maritim itu sudah di atas
30%. Negara-negara dengan potensi
kekayaan laut yang lebih kecil ketimbang Indonesia, seperti Islandia, Norwegia, Jepang,
Korea Selatan, Thailand dan Tiongkok,

Raksasa Sedang Tidur
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan
Sharif Cicip Sutardjo pernah berucap bahwa
salah satu ciri negara maritim adalah
menjadikan laut sebagai penopang
pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain,
pengembangan ekonomi kelautan mestinya
dijadikan sebagai prime mover
pembangunan ekonomi. Artinya, “menguasai
EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

kontribusi bidang kelautannya rata-rata
sudah mencapai 40% dari PDB. Sebaliknya,
sektor kelautan di Indonesia baru
menyumbang kurang dari 20%.
Kita bisa belajar dari Tiongkok dalam
memacu pertumbuhan ekonomi berbasis
sumber daya laut. Sejak diberlakukannya
sistem ekonomi pasar dan modernisasi
Tiongkok oleh Presiden Deng Xiaoping pada
1979, orientasi pembangunan kelautan
menjadi platform pembangunan ekonomi
negeri Tirai Bambu tersebut. Pembangunan
infrastruktur, industrialisasi dan kawasan
ekonomi khusus secara masif dan kolosal
diawali dari wilayah pesisir, mulai pantai
selatan seperti kota Shenzen dan
Guangzhou hingga pantai utara seperti
Shanghai dan Dalian.
Di sepanjang wilayah pesisir dibangun
pelabuhan laut kelas dunia, industri galangan
kapal, industri elektronik, otomotif, IT,
perikanan tangkap budi daya laut,
bioteknologi kelautan, dan beragam industri
lainnya. Setelah itu baru dibangun wilayahwilayah darat di bagian hulu (upland areas)
sesuai dengan potensi lokalnya.
Indonesia sebenarnya bisa melampui
Tiongkok. Sebab, potensi ekonomi maritim
kita diperkirakan minimal US$ 171 miliar per
tahun (Dekin, 2013). Data lain, Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat,
potensi bisnis sektor kelautan Indonesia
mencapai Rp 3.000 triliun per tahun. Nilai
potensi kelautan Indonesia tersebut meliputi
perikanan US$ 32 miliar, wilayah pesisir US$
56 miliar, bioteknologi US$ 40 miliar, wisata
bahari US$ 2 miliar, minyak bumi US$ 21 miliar,
dan transportasi laut US$ 20 miliar.
Tampak pentingnya laut untuk perdagangan antarpulau, kegiatan di pelabuhan, industri galangan kapal, penangkapan ikan, wisata bahari, dan lainnya.
Dampak positifnya sangat luas, yaitu
peningkatan produksi, investasi,
penyerapan tenaga kerja, pendapatan, dan
kesejahteraan rakyat. Namun ironisnya,
potensi tersebut ibarat “raksasa sedang
tidur” karena belum dimanfaatkan secara
optimal. Buktinya, potensi kekayaan pesisir
dan laut belum menjadi basis ekonomi
ditandai relatif kecilnya kontribusi ekonomi
kelautan dalam produk domestik bruto (PDB)
nasional. ❏
BS

Sharif Cicip Sutardjo
19

BERITA
WAWANCARA
UTAMA

Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI

Kita Harus Ciptakan Suasana Kondusif

B

AGAIMANA perekonomian nasional
pada 2015? Banyak lembaga telah
melakukan
proyeksi
atas
perekonomian Indonesia pada 2015.
Beberapa lembaga seperti International
Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, Asian
Development Bank (ADB), dan lainnya
memperkirakan perekonomian Indonesia
membaik. Pertumbuhan ekonomi,
misalnya, diperkirakan sekitar 5,6%.
Beberapa lembaga itu juga menyebutkan
optimisme terhadap perekonomian
Indonesia dilihat dari tingkat inflasi, defisit
transaksi berjalan, dan cadangan devisa.
Artinya, perekonomian Indonesia diprediksi
masih tetap bergerak dalam tren positif.
Namun, sejumlah indikator juga memberi
sinyal yang mengkhawatirkan, seperti
indikator daya saing Indonesia yang masih
tetap lemah, seperti tampak pada
pelemahan kurs rupiah.
Mengawali tahun 2015, Indonesia
dipimpin oleh pemerintahan baru di bawah
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla. Kabinet pemerintah baru pun
sudah terbentuk, yaitu Kabinet Kerja.
Bagaimana melihat prospek ekonomi 2015
pada awal pemerintahan baru ini? Berikut
pandangan Ketua MPR Zulkifli Hasan
terhadap prospek ekonomi 2015. Dalam
perbincangan dengan Majelis pada
20

Desember 2014, Zulkifli Hasan optimistis
bahwa perekonomian Indonesia tetap
bagus pada 2015 ini. Berikut petikan
wawancaranya.
Tahun 2015 merupakan tahun baru
bagi pemerintahan baru di bawah
Presiden Joko Widodo dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla serta Kabinet
Kerja. Bagaimana prediksi Bapak
melihat prospek ekonomi Indonesia
pada 2015 ini?
Terlihat sinyal bagus dalam perekonomian
Indonesia pada 2015. Saat pelantikan
presiden dan wakil presiden oleh MPR RI,
hadir beberapa tokoh dunia seperti Perdana
Menteri Australia, Menlu Amerika Serikat, dan
sejumlah pemimpin dunia lainnya. Hal ini
diharapkan bisa membawa prospek baik
buat perekonomian Indonesia mendatang.
Dari berbagai pertemuan saya dengan
perwakilan negara-negara sahabat, mereka
sangat mengapresiasi suksesnya rangkaian
proses demokrasi yang kita lalui, mulai dari
pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan
wakil presiden, sampai pelantikan anggota
parlemen baru dan pimpinan-pimpinannya
sampai pelantikan presiden dan wakil
presiden RI terpilih. Hal tersebut membangkitkan kepercayaan mereka terhadap
Indonesia dan ini akan berdampak baik.

Apa yang perlu diperhatikan pemerintah, juga rakyat, untuk mendorong
realisasi pengembangan perekonomian Indonesia ke depan?
Harus dipahami seluruh elemen masyarakat Indonesia adalah, Indonesia telah
berhasil dalam bidang ekonomi menempatkan posisinya dalam peran strategis, baik
skala regional maupun global. Ini menandakan bahwa kita bangsa yang berdaulat
secara politik, mandiri dalam ekonomi.
Untuk itulah kita semua, hal ini sudah saya
sampaikan berkali-kali, kita harus menciptakan kondisi yang kondusif, menciptakan
kondisi yang nyaman agar perekonomian kita
terus tumbuh berkembang.
Lalu bagaimana evaluasi Bapak soal
perekonomian Indonesia tahun-tahun
ke belakang?
Kondisi timpang penguasaan sumber
daya alam masih sangat tinggi. Rakyat sedikit
mengambil manfaat dari sumber daya alam
sendiri. Sedangkan menurut Pasal 33 UUD
NRI Tahun 1945 yang mengatur soal
perekonomian, pemanfaatan sumber daya
alam untuk kepentingan rakyat, namun
nyatanya masih banyak didominasi tangan
perorangan dan pihak tertentu.
Dulu waktu menjabat Menteri Kehutanan,
kami berusaha dengan keras mengatasi
masalah penguasaan sumber daya alam
EDISI NO.01/TH.IX/JANUARI 2015

tersebut, namun ternyata belum cukup. Masih
jauh dari harapan. Kami berharap, dengan
pemerintahan sekarang, perekonomian
Indonesia menjadi jauh lebih baik lagi.
Apakah program-program pemerintahan sekarang akan mampu mendongkrak perekonomian Indonesia
jauh lebih baik?
Ada program-program pemerintahan
sekarang yang baik dan ada juga yang
menurut saya kurang tepat diterapkan.
Contohnya soal kebijakan kenaikan harga
BBM bersubsidi. Pada kenyataannya, dari
pejabat negara-negara tetangga diperoleh
keterangan bahwa pertumbuhan ekonomi
saat ini tengah mengalami perlambatan.
Karena itu, permintaan terhadap bahan bakar
minyak menurun drastis sehingga harga
minyak dunia merosot tajam.

kemaritiman ini juga sangat diapresiasi
negara luar seperti negara Tiongkok.
Saat kunjungan Vice Chairman of the
National Committee of the Chinese Peoples
Political Consultative Conference (CPPCC),
Chen Xiaoguang dan delegasi, ke MPR RI
dan melakukan audiensi resmi dengan
Pimpinan MPR RI pada Desember 2014
ternyata Tiongkok juga sangat serius
mengembangkan soal kemaritiman.
Pengembangan bidang kemaritiman adalah
salah satu program besar Tiongkok juga.
Kemaritiman adalah visi besar pemerintahan Indonesia sekarang. Pemerintah
sekarang fokus ke bidang ekonomi kelautan,
juga angkutan melalui jalur laut atau tol laut.
Program itu kan tidak mungkin kita sendirian.
Kita bisa kerjasama. Karena itu, terbuka luas
kerjasama di bidang kemaritiman,

business to business, dan people to people
. Semua demi majunya perekonomian
Indonesia.
Tidak hanya dengan Tiongkok, hubungan
perekonomian pun akan ter