Evaluasi Kadar Air Tanah, Bahan Organik dan Liat serta Kaitannya Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Pamatang Sidamanik merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten

Simalungun.

Kecamatan

ini

berbatasan

dengan

Kecamatan

Panei/Dolok Pardamean di sebelah utara dan Kecamatan Jorlang Hataran di
sebelah selatan. Kemudian di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Girsang
Simpangan Bolon dan di sebelah timur dengan Kecamatan Sidamanik.

Luas wilayah Kecamatan Pamatang Sidamanik adalah 137,80 km2.
Kecamatan ini terdiri dari 10 desa/nagori yakni Sipolha Horison, Pematang
Tambun Raya, Sihaporas, Jorlang Huluan, Bandar Manik, Sait Buttu Saribu,
Pematang Sidamanik, Sarimattin, Simattin dan Gorak ( BPS, 2014 ).
Kecamatan Pamatang Sidamanik merupakan daerah dengan ketinggian
antara 950 - 1100 meter di atas permukaan laut sehingga baik untuk
pengembangan tanaman pertanian dan perkebunan. Produk perkebunan yang
banyak dihasilkan antara lain teh sedangkan produk pertaniannya antara lain
cabai.
Luas lahan pertanaman teh di Kecamatan Pamatang Sidamanik yang
merupakan perkebunan milik PTPN IV Tobasari adalah seluas 1194,22 Ha
dengan luas tanaman menghasilkan 951 Ha dan jumlah produksi 13.233 Kg/Ha
(BPS, 2013). Kebun PTPN IV Tobasari terletak di Kecamatan Pamatang
Sidamanik, Kabupaten Simalungun dengan ketinggian antara 950 - 1100 meter
diatas permukaan laut.

3
Universitas Sumatera Utara

Apabila pengolahan lahan penanaman tanaman teh telah selesai dilakukan,

tanah perlu diratakan kembali. Dalam kurun waktu 1,5 atau 2 bulan setelah
tanaman ditanam, gulma mulai tumbuh dan perlu disiangi. Penyiangan dengan
cara manual perlu diulangi 1 bulan kecuali ada serangan hama dan penyakit.
Untuk Tanaman Baru penyiangan di ulang 20 hari sekali.
Pemupukan tanaman teh dapat diberikan melalui 2 cara, yaitu dengan
disebar di sekitar tanah dan melalui daun. Pupuk makro dengan jumlah yang
cukup besar lebih efektif diberikan lewat tanah. Tanaman teh mempunyai daerah
perakaran aktif pada jarak 30-40 cm dari batang utama dengan kedalaman 5-10
cm. Pada daerah akar aktif terjadi penyerapan hara yang intensif maka jarak
penempatan pupuk harus 30- 40 cm dari batang perdu teh.
Untuk menjaga lahan tanaman teh dari erosi maka dilakukan penanaman
pohon pelindung tetap dan sebaiknya ditanam 1 tahun sebelum atau bersamaan
waktu tanaman teh ditanam. Ada 2 macam tanaman pelindung yaitu tanaman
pelindung sementara dan tetap. Tanaman pelindung sementara dipakai jenis
Crotalaria sp dan Tephrosia sp. Tanaman bersifat ganda karena menambah

kesuburan tanah dimana bintil akar dapat mengikat unsur hara N. Setelah tanaman
teh berumur 2-3 tahun harus sudah ada pohon pelindung tetap yang ditanam
setahun sebelum teh ditanam atau bersamaan. Jenis pohon pelindung yang dipakai
yaitu mindi dan silver oak.


4
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1. Rincian luas lahan cabai dan produksinya di beberapa desa Kecamatan
Pamatang Sidamanik
No
Desa/ Nagori
Tanaman Cabai
Luas areal (Ha) Produksi/tahun (ton)
1. Pamatang Tambun Raya
15
250
2. Jorlang Huluan
8
3. Gorak
3
4,2
4
Sarimattin

1,5
30
5. Sihaporas
5
6. Saitbuttu Saribu
20
750
7. Sipolha Horison
5
12,5
8
Pematang Sidamanik
8
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan
Pangan Kecamatan Pamatang Sidamanik
Pengolahan lahan cabai di Kecamatan Pamatang Sidamanik umumnya
dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana seperti cangkul. Lahan
petanaman kemudian dibentuk bedengan. Beberapa petani menggunakan mulsa
dalam pertanaman. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perawatan, efisensi
unsur hara dan mengurangi terjadinya erosi. Selain itu, beberapa petani mengolah

lahan dengan menggunakan sistem guludan dan tumpang sari dengan beberapa
tanaman. Hal ini dilakukan untuk efisiensi lahan dan hasil yang diperoleh lebih
bervariasi.
Kadar Air Tanah
Tanah dengan kadar air lebih tinggi dari batas cair maka akan dapat
melekat pada alat pengolah tanah dan apabila kadar airnya bertambah lagi maka
tanah bersama air akan mengalir (Hardjowigeno, 1995).
Cara penetapan kadar air tanah : cara gravimetrik, tegangan dan hisapan,
hambatan listrik (blok tahanan) serta pembauran neutron (neutron scattering).
Cara gravimetrik merupakan cara yang paling umum dipakai. Pada penentuan

5
Universitas Sumatera Utara

kadar air ini, sejumlah tanah basah dikeringkan dalam oven pada suhu antara
100oC sampai 110oC untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan
merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah basah (Hakim, dkk., 1986).
Banyaknya kandungan air dalam tanah berhubungan erat dengan besarnya
tegangan air dalam tanah. Besarnya tegangan air menunjukkan besarnya tenaga
yang diperlukan untuk menahan air tersebut dalam tanah. Air dapat menyerap atau

ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi dan gravitasi, karena
air higroskopik dan air kapiler. Tanah tanah bertekstur liat, karena lebih halus
maka setiap satuan berat (gram) mempunyai luas pemukaan yang lebih besar
sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara lebih tinggi
(Hardjowigeno, 2003).
Faktor-faktor kadar dan ketersedian air tanah sebenarnya pada setiap
koefisien umumnya bervariasi terutama pada tekstur tanah. Kadar air tanah
bertekstur liat > lempung > pasir misalnya pada tegangan 1/3 atm (kapasitas
lapang) kadar air tanah pada masing-masing adalah sekitar 55 %. Hal ini terkait
dengan pengaruh tekstur terhadap koloid tanah, ruang pori dan luas permukaan
adsorbsi, yang makin halus teksturnya dan makin banyak, sehingga makin besar
kapasitas simpan airnya. Hasilnya berupa peningkatan kadar dan ketersediaan air
tanah ( Hanafiah, 2005).
Bahan Organik
Bahan organik tanah adalah komponen tanah yang berasal dari makhluk
hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) yang telah mati (Mukhlis, dkk, 2011).
Bahan organik tanah menyusun 5% bobot total tanah. Sumber primer bahan
organik tanah maupun seluruh fauna dan mikroflora adalah jaringan organik

6

Universitas Sumatera Utara

tanaman, baik berupa daun, batang/cabang, ranting, buah maupun akar, sedangkan
sumber sekundernya berupa jaringan organik fauna termasuk kotorannya serta
mikroflora (Hanafiah, 2009).
Pengukuran plastisitas pada profil tanah yang berbeda menunjukkan batas
plastis yang berbeda antara horizon lapisan atas dan lapisan dibawahnya.
Pengaruh ini jelas berhubungan dengan keberadaan bahan organik pada horizon
permukaan (Lubis, 2015).
Kandungan bahan organik tanah akan mempengaruhi porositas tanah
sehingga mempengaruhi besar densitas dan kadar air tanah, konsistensi (Braja et
al, 1993). Bertambahnya kandungan bahan organik akibat bertambahnya dosis
POG menyebabkan bertambahnya porositas tanah sehingga meningkatkan
kemampuan tanah memegang molekul air yang ditandai dengan bertambahnya
kadar air tanah pada batas plastis dan batas cair (Pramuhadi dan Dymaz, 2006).
Kuantitas dan kualitas input bahan organik akan berpengaruh pada
kandungan bahan organik tanah. Substrat organik dengan C/N rasio sempit (

Dokumen yang terkait

KajianHubungan Kadar Liat, Bahan Organik serta Kandungan Air terhadap Indeks Plastisitas Tanah pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun

0 2 64

Evaluasi Kadar Air Tanah, Bahan Organik dan Liat serta Kaitannya Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun

0 2 53

KajianHubungan Kadar Liat, Bahan Organik serta Kandungan Air terhadap Indeks Plastisitas Tanah pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun

0 0 13

KajianHubungan Kadar Liat, Bahan Organik serta Kandungan Air terhadap Indeks Plastisitas Tanah pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun

0 0 2

KajianHubungan Kadar Liat, Bahan Organik serta Kandungan Air terhadap Indeks Plastisitas Tanah pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun

0 0 2

Evaluasi Kadar Air Tanah, Bahan Organik dan Liat serta Kaitannya Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun

0 0 10

Evaluasi Kadar Air Tanah, Bahan Organik dan Liat serta Kaitannya Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun

0 0 2

Evaluasi Kadar Air Tanah, Bahan Organik dan Liat serta Kaitannya Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun

0 0 2

Evaluasi Kadar Air Tanah, Bahan Organik dan Liat serta Kaitannya Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun

0 0 2

Evaluasi Kadar Air Tanah, Bahan Organik dan Liat serta Kaitannya Terhadap Indeks Plastisitas Tanah Pada Beberapa Vegetasi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun

0 0 11