MICE Convention and Leisure for businessman
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Terminologi Judul
2.1.1 M.I.C.E. Convention
Bisnis MICE merupakan bisnis jasa kepariwisataan yang bergerak di
seputar Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pamerasn (Meeting, Incentive,
Convention, and Exhibition, yang disingkat MICE). Keempat jenis kegiatan
kepariwisataan ini merupakan usaha untuk memberi jasa pelayanan bagi suatu
pertemuan sekelompok orang, khususnya para pelaku bisnis, cendekiawan,
eksekutif pemerintah dan swasta, untuk membahas berbagai persoalan yang
berkaitan dengan kepentingan bersama, termasuk memamerkan produk-produk
bisnis.
Pertama, meeting merupakan rapat atau pertemuan sekelompok orang yang
tergabung dalam sebuah asosiasi, di mana perusahaan yang mempunyai kesamaan
minat dengan tujuan dan kepentingan membahas suatu permasalahan bersama.
Kedua, incentive mengacu pada perjalanan insentif yang merupakan suatu
kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk karyawan
dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka yang berkaitan
dengan penyelengaraan konvensi yang membahas perkembangan kegiatan
perusahaan yang bersangkutan dan/atau kegiatan pameran.
19
20
Ketiga, convention, yaitu pertemuan sekelompok orang (negarawan,
usahawan, cendekiawan, profesional dan sebagainya) untuk mambahas masalah
yang berkaitan dengan kepentingan bersama, biasanya dengan jumlah peserta
banyak.
Keempat,
memperagakan,
exhibition,
yaitu
memperkenalkan,
bentuk
kegiatan
mempromosikan,
dan
mempertunjukkan,
menyebarluaskan
informasi hasil produksi barang atau jasa maupun informasi visual di suatu tempat
tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk disaksikan langsung oleh masyarakat
dalam meningkatkan penjualan, memperluas pasar dan mencari hubungan dagang.
Usaha jasa MICE tidak dapat dipisahkan dari mata rantai usaha di bidang
kepariwisataan dan berbagai sektor usaha lainnya. Penyelenggaraan MICE selalu
melibatkan banyak sektor usaha atau industri dan banyak pihak, yang
menimbulkan pengaruh ekonomi berlipat ganda (multiplier effect) yang
menguntungkan dan dapat dirasakan oleh banyak pihak, khususnya karena dayapengeluaran finansial (spending power ) dari segmen MICE tinggi, sekitar 8-10
kali wisatawan biasa.
Di antara pihak yang potensial mendapatkan keuntungan besar bisnis
MICE adalah Percetakan, Hotel, Perusahaan Sovenir, Biro Perjalanan Wisata,
Transportasi, Professional Conference Organizer (PCO), Usaha Kecil dan
Menengah (UKM), dan Event Organizer.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
21
2.1.1.1 Perkembangan dunia MICE
Sejak tahun 1980-an kegiatan MICE di Indonesia menunjukan peningkatan
jumlah peserta yang tinggi dengan jumlah pengeluaran ratarata perhari sebesar
US$ 210 untuk setiap peserta konvensi. Dibandingkan dengan wisatawan yang
sengaja datang ke Indonesia untuk berwisata, pengeluaran mereka hanya sebesar
US$ 400 untuk 7-12 hari. Dengan demikian pengeluaran peserta wisata konvensi
juga membawa serta spouse (istrinya), anak atau bahkan temannya yang
berdampak pada pengeluaran peserta selama mengikuti kegiatan kovensi menjadi
lebih besar (Pendit, 1999).
Saat ini, Indonesia sudah berkembang menjadi salah satu negara tujuan
bisnis dan wisata. Hal itu dibuktikan dengan perolehan data dari Statistical Report
on Visitor Arrivals to Indonesia 2008–2010, yang menyebutkan bahwa kunjungan
wisatawan mancanegara untuk pertemuan, insentif, konvensi dan pameran atau
Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) mencapai 40.09% sementara
untuk wisatawan liburan 53,15% dan lainnya 6,76%.
Seperti contoh Bali dan Jakarta kedua kota ini sering dijadikan sebagai
destinasi MICE.Dengan begitu tingkat perekonomian kedua kota ini menjadi
sangat baik karena kota-kota yang dijadikan destinasi MICE biasanya mendapat
imbas berupa fasilitas pendukung seperti kuliner , hotel dan kearifan lokal lainnya.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
22
Berawal dari suksesnya Indonesia menyelenggarakan Konferensi AsiaAfrika di Bandung, pada tahun 1955, mulai disadari pentingnya memiliki Sumber
Daya Manusia yang handal dalam mengorganisir penyelenggaraan Konvensi, baik
tingkat Nasional maupun Internasional. Namun demikian, baru pada tahun 1991
melalui KepMen Parpostel No. KM.108/HM.703/MPPT-91, dan Keputusan
Dirjen Pariwisata No. Kep-06/U/IV/1992 pemerintah menerapkan tata laksana
Ketentuan Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran atau dalam
istilah lain disebut Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE).
2.1.1.2. Istilah-Istilah yang biasa dipakai dalam kegiatan MICE
1.
Delegate (Delegasi) adalah peserta resmi atas undangan dan telah
teregistrasi dapat bersifat perorangan atau mengatas namakan perwakilan
perusahaan, asosiasi, pemerintah dari dalam maupun luar negeri yang turut serta
secara aktif dalam penyelenggaraan konvensi.
2.
Co-Delegate (Delegasi Pembantu) adalah peserta urutan kedua dari peserta
utama (delegate) yang memiliki fungsi, tugas, hak dan kewajiban yang sama
sebagai peserta aktif dalam penyelenggaraan konvensi.
3.
Accompaniying Person adalah pendamping peserta yang tidak memiliki
hak dan kewajiban sebagai peserta aktif dan biasanya terdiri para isteri, anak, staf
dari peserta aktif konvensi.
4.
Spouse adalah isteri para peserta aktif yang turut mendampingi dalam
kegiatan konvensi. Observer adalah pengamat resmi yang telah teregistrasi dalam
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
23
penyelenggaraan konvensi dan tidak memiliki hak dan kewajiban sebagaimana
peserta aktif (biasanya berasal dari unsur perwakilan negara, asosiasi).
5.
VVIP adalah pejabat penting dari pemerintah, asosiasi yang mempunyai
hak previlage / kehormatan dalam penyelenggaraan konvensi.
6.
Decision Maker adalah pejabat eksekutif yang mempunyai wewenang
untuk mengambil suatu keputusan terhadap penetapan tempat penyelenggaran
konvensi.
7.
Professional Convention Organizer (PCO) adalah usaha jasa konvensi,
perjalanan insentif dan pameran yang telah mendapatkan lisensi untuk
merencanakan, mengorganisir suatu kegiatan MICE serta dan memberikan jasa
pelayanan bagi para pelaku dalam kegiatan tersebut.
8.
Steering Committee (SC) adalah Komite / Panitia Pengarah yang terdiri
dari sekelompok orang yang memiliki kredibilitas tertentu yang ditunjuk dan
diangkat berdasarkan keputusan yang mempunyai tugas memberikan pengarahan
tentang konsep/pola/bentuk penyelenggaraan konvensi.
9.
Organizing Committee (OC) adalah Komite / Panitia Penyelenggara yang
dibentuk berdasarkan keputusan yang terdiri dari sekelompok orang yang
memiliki kemampuan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam rincian
kegiatan dengan tugas merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan
kegiatan konvensi.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
24
10.
Host Country adalah negara / daerah yang menjadi tuan rumah
penyelenggaraan konvensi.
11.
Convention Bureau adalah suatu wadah / asosiasi dari kumpulan para
pengusaha penyedia tempat / venue konvensi di suatu daerah atau negara dan
secara resmi dapat menjadi anggota dari International Convention Bureau.
12.
Supplier Wisata Konvensi adalah suatu badan hukum atau usaha konvensi
perorangan atau sekelompok orang yang menyediakan sarana wisata konvensi
maupun jasa berupa venue, akomodasi, fasilitas dan sarana hiburan, perjalanan,
rekreasi dan souvenir .
13.
Sponsor Ship adalah badan hukum, asosiasi, sekelompok orang atau
organisasi, anggota masyarakat afiliasi, perusahaan, badan usaha swasta /
pemerintah, instansi pemerintah atau dermawan perorangan yang memberikan
kontribusinya berupa dukungan materiil budgetair atau non budgetair dalam
masalah pendanaan penyelenggaraan konvensi
(biasanya memuat
suatu
kompensasi imbalan dari penyelenggara).
14.
Official Programme adalah susunan acara kegiatan resmi yang dapat
diikuti oleh delegasi dan co delegasi secara keseluruhan sedangkan pendamping /
pengikut / observer hanya dapat mengikuti sebagian acara dari official
programme.
15.
Pre & Post Conference Tour adalah penyelenggaraan perjalanan wisata
khusus yang diperuntukan bagi delegasi konvensi yang diadakan sebelum atau
sesudah konvensi.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
25
16.
Social Event adalah acara kegiatan sosial yang diberikan kepada para
delegasi konvensi beserta pendamping berupa pertemuan selamat datang
(welcome party), malam kesenian serta acara khusus bagi para wanita (ladies
programme).
17.
Technical Visit adalah acara resmi mengunjungi obyek yang bersifat tehnis
yang ada hubungannya dengan tema pokok penyelenggaraan konvensi.
18.
Bid atau invitasi adalah suatu usaha untuk mengajukan permohonan /
penawaran mengundang calon pemrakarsa konvensi agar menyelenggarakan
kegiatan konvensinya di negara / tempat pengundang.
19.
Bid Document adalah dokumen yang berisi permohonan resmi untuk
pengajuan suatu penyelenggaraan konvensi yang disusun secara lengkap.
20.
Exhibitor adalah sekelompok orang yang memamerkan hasil karyanya
baik berupa produk maupun jasa kepada para delegasi konvensi dengan tujuan
komersiil.
21.
Professional Exhibition Organizer (PEO) adalah badan usaha yang
bertugas merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penyelenggaraan
suatu pameran secara profesional.
22.
Both Contractor adalah badan usaha yang menyediakan, menyewakan dan
menata peralatan stand pameran dari partisi-partisi berikut dengan tata lampu,
meja kursi, serta perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam suatu pameran secara
profesional
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
26
2.1.2 Leisure For Businessman
Akar kata leisure adalah kata Perancis kuno leisir yang berasal Latin licere,
yang berarti " to be allowed or to be lawful." Kata itu merupakan akar kata yang
sama untuk membentuk kata license. Dalam pengertian ini leisure berarti
kebebasan untuk melakukan apa saja yang kita mau secara relatif tanpa rasa
keterpaksaan.
Akar kata leisure yang lain adalah kata Yunani skole atau kata Latin schola ,
dari mana kata school (sekolah) berasal. Konteks pemakaian kata ini asalnya
adalah dimana seseorang dibebaskan dari keharusan bekerja (yang dilakukan oleh
budak), sehingga memiliki waktu luang yang bisa digunakan untuk hal-hal yang
disukai/disenangi, untuk membangun diri pribadi.
Dalam bahasa Indonesia, leisure sering disebut waktu senggang atau waktu
luang. Leisure atau waktu senggang dilaksanakan bukan dalam pengertian sebagai
waktu tidur atau waktu yang hampa. Leisure bukanlah kerja, sehingga ia memiliki
beberapa sifat-sifat sebagai non-work yaitu non-competitive dan non-utilitarian.
Selain itu, seharusnya leisure itu sendiri self rewarding dan intrinsically
pleasurable. Stevens mengatakan "leisure is really a state of mind, a habit of the
soul".
Seorang businessman (pengusaha jamak, lebih sering disebut sebagai
pengusaha) adalah seseorang terlibat dalam bisnis, di mana dalam melakukan
kegiatan tertentu, komersial atau industri, untuk tujuan menghasilkan arus kas,
penjualan, dan pendapatan dari kombinasi manusia, keuangan , modal intelektual
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
27
dan fisik yang bahan bakar lebih pembangunan ekonomi dan pertumbuhan.
Seorang pengusaha adalah contoh pebisnis.
Meskipun istilah biasanya mengacu pada pendiri, pemilik, atau pemegang
saham mayoritas bisnis, istilah ini kadang-kadang bergantian digunakan untuk
menggambarkan seorang eksekutif tingkat tinggi yang melakukan sehari-hari
berjalan dan manajemen usaha meskipun eksekutif tidak pemilik. Hal itu kadangkadang berarti seseorang yang terlibat dalam peran manajemen tingkat atas dari
sebuah perusahaan, perusahaan, perusahaan, perusahaan, organisasi, atau
lembaga. Hal ini terutama dapat diterapkan pada pendiri, pemilik, manajer,
eksekutif , atau administrator bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan
dari suatu perusahaan, perusahaan, organisasi, atau lembaga
Jadi leisure for businessman adalah sebuah konsep tempat santai untuk para
pebisnis.
2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi
Karena karakter dari bangunan ini adalah untuk bisnis maka proyek yang di
bangun lebih baik pada kawasan bisnis atau yang biasa disebut Central Business
District. Central Business District yang selanjutnya disebut CBD adalah distrik
pusat bisnis kota, biasanya ditandai dengan konsentrasi dan bangunan komersial
ritel.Pada Kota Medan yaitu CBD polonia atau Kecamatan Medan Polonia.
Kawasan
strategis
dari
sudut
kepentingan
pertumbuhan
ekonomi
sebagaimana ditetapkan adalah di Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan
Labuhan, Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Amplas, Pusat Kota (CBD
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
28
Polonia) yang menjadi pusat kegiatan primer kota. CBD Polonia, mencakup
kawasan bekas bandara Polonia dan kawasan sekitarnya.
Gambar 2.1 Peta Kecamatan Medan Polonia
Tabel 2.1 Tabel Peruntukan Lahan Kecamatan
No.
Kecamatan
Jenis Kegiatan
MICE/Pariwisata
Skors
Rerata
1
Medan
Belawan
Bahari
7,5
2
Medan
Marelan
Heritage,
Wisata
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
Eko
6,6
TEGAR(143406002)
29
3
Medan
Labuhan
Bahari, Heritage
7,2
4
Medan
Timur
Sport
5,5
5
Medan
Helvetia
MICE
6,7
6
Medan
Selayang
Sport, Kuliner
8,0
7
Medan
Polonia
MICE
7,4
8
Medan
Kota
Heritage,
Belanja,
Handicraft,
MICE
8,5
9
Medan
Area
Pusat
Kecil
Industri
6,0
10
Medan
Denai
Pusat
Kecil
Industri
6,3
11
Medan
Johor
Ekowisata
5,2
12
Medan
Tuntungan
Ekowisata
5,2
13
Medan
Sunggal
Kuliner,
Ekowisata
5,5
14
Medan
Petisah
Kuliner, MICE
6,7
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
30
Stake holder adalah Pemerintah Kota Medan, pelaku usaha dan masyarakat.
2.2.1 Ukuran Jalan
Dikarenakan aktivitas yang padat maka ukuran atau kelas jalan kalau bisa
yang paling tinggi atau yang paling besar, karena selain jumlah mobil ukuran
mobil yang masuk juga tergolong besar.
2.2.2. Aksesibilitas
Jalur masuk dan keluar site harus ada beberapa alternatif agar quantitas
kendaraan yang keluar bisa terbagi menjadi beberapa jalur sehingga bisa
menghindari terjadinya kemacetan.
2.2.3 Kenderaan Umum
Adanya kenderaan umum yang lewat agar para staff yang bekerja bisa lebih
mudah mencapai site dan lebih menghemat biaya
2.2.4 Kebisingan
Tingkat kebisingan yang dihasilkan cukup tinggi sehingga tidak boleh
diletakkan di tempat-tempat yang memang mengutamakan ketenangan seperti
vihara, kantor gubernur dan lain sebagainya
2.2.5 Posisi
Posisi site tidak boleh terlalu jauh sampai ke pinggiran kota karena dari segi
aksesibilitas lebih susah
2.2.6 Hotel
Kalau bisa dekat dengan hotel yang memiliki standar MICE
Kriteria Hotel untuk standar MICE :
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
31
Kolam Renang, Health Center, Sport center, Parking area, TV Satelit, F and B
Service, Bank, Telekomunikasi, Hairdresser, Mail and Post Facilities, Courier
Service, Play Center, Shopping Area
2.2.7 Inti Kota
Kalau bisa site di sekitar inti kota karena menurut penyelenggara
kebijakan (Bidang Ekonomi Bappeda Kota Medan dan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Medan) menegemukakan, bahka pengembangan MICE akan
diarahkan dalam rangka pengembangan kawasan MICE di Kota Medan yang
berpusat diinti kota
2.2.8. Keamanan
Daerah di sekitar site harus aman atau setidaknya tidak memiliki citra yang buruk.
2.2.9 Alternatif Transpotasi
Kalau bisa dekat dengan alternatif transportasi seperti stasiun kereta api atau
stasiun bis
2.2.10 Asri ( Hijau )
Kalau bisa di sepanjang jalan terdapat pohon-pohon rindang agar cuaca tidak
begitu panas dan pejalan kaki bisa lebih nayaman
2.2.11. Pedestrian
Jalur pedestrian harus tersedia dan kondisi yang cukup bagus
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
32
2.2.12 Utilitas Jalan
Keadaan utilitas harus bagus agar kenyamanan dari para pengunjung bisa
terjaga seperti contoh lampu jalan harus teresdia karena bisa saja acara yang
diadakan sampai malam hari
2.2.13 Tidak Boleh Banjir
Kawasan di sekitar site tidak boleh banjir karena selain mengganggu juga
dapat merusak citra
2.2.14 Site berbentuk Memanjang
Diusahakan site berbentuk memanjang karena tipolohi bangunan convention
adalah memanjang
2.3 Lokasi Site
2.3.1 Lokasi 1 : Tiara Convention Center
Lokasi : Jalan Imam Bonjol
Kecamatan : Medan Polonia
Luas : 1 ha
Kondisi Site : Bangunan Tiara Conventin Center
Utara : Bank ANZ
Timur : Citibank
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
33
Barat : Hotel Tiara
Selatan : Perumahan
Gambar 2.2 Peta Lokasi dalam Skala Kota Medan
Gambar 2.3 Peta Lokasi dalam Skala Kecamatan Medan Polonia
Lokasi berada di Kecamatan Medan Polonia, Medan ,Sumatera Utara.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
34
Gambar 2.4 Google Maps Tiara Convention Center
Lokasi berada d Jalan Imam Bonjol di lahan Tiara Convention Center
LOKASI
Gambar 2.5 Google Maps Tiara Convention Center 2
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
35
2.3.2 Alternatif Lokasi 2
LOKASI
Gambar 2.6 Lokasi 2
Lokasi : Jalan Cut Meutia
Luas : 1 ha
Kondisi Site : Lahan Hijau
Utara : Perumahan
Timur : Bank ANZ
Barat : Perumahan
Selatan : Hotel Tiara
Kriteria
Luas Lahan
Lokasi
Alternatif A = 1 ha (3)
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
Alternatif B = 1 ha (3)
TEGAR(143406002)
36
Tingkatan Jalan
Jalan Arteri Primer (3)
Pencapaian Ke Lokasi
Mudah
karena
diakses
dari
penjuru
Medan
Jalan Arteri Primer (3)
dapat Agak
susah
segala menggunakan
jika
angkutan
baik umum jenis angkot (2)
dengan kendaraan pribadi
maupun
angkutan
umum.(3)
Jangkauan
Terhadap Berada di pusat kota dan Berada di pusat kota dan
Struktur Kota
merupakan
daerah merupakan
pengembangan
Pusat
CBD, pengembangan
Pemerintahan, Pusat
Hutan
daerah
Kota,
Pusat Hutan
CBD,
Pemerintahan,
Kota,
Pusat
Pendidikan, Perkantoran, Pendidikan, Perkantoran,
Rekreasi
Indoor, Rekreasi
Permukiman.(3)
Fungsi
Indoor,
Permukiman.(3)
Pendukung Pertokoan, kantor, plaza, Pertokoan, kantor, plaza,
Sekitar Lokasi
hotel,
gedung hotel,
pemerintahan,
sarana pemerintahan,
pariwisata lainnya.(3)
Fungsi Eksisting
gedung
sarana
pariwisata lainnya.(3)
Tiara Convention Center Lahan Kosong. (2)
(3)
Kontur
Relatif Datar (3)
Entrance
Dapat
diakses
Relatif Datar (3)
dari
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
3 Hanya dapat diakses dari
TEGAR(143406002)
37
jalan.(3)
1 jalan saja.(1)
Kendaraan Pribadi
Baik (3)
Baik (3)
Kendaraan Umum
Baik (3)
Baik (2)
Pejalan Kaki
Baik (3)
Baik (1)
Jumlah Nilai
30
23
Peringkat
1
2
Aksesibilitas
2.4 Alasan Pemilihan Tiara Convention Center
Bangunan ini termasuk sudah tua tapi tetap memilki potensi yang cukup besar.
Sealin hadirnya hotel-hotel baru dan bangunan konvensi yang baru membuat
bangunan ini sangat sulit untuk bersaing dan kapasitas yang sedikit membuat
bangunan ini tidak memadai untuk acara-acara besar.
Alasan :
1. Luasan lahan mencukupi
2. Kriteria Hotel Tiara memenuhi syarat
3. Dengan merenovasi biaya lahan bisa digunakan untuk keperluan lainnya
seperti meningkatkan kualitas material
4. Sebagian modal yang tidak terpakai bisa digunakan untuk cadangan
sumber dana mengingat belum diketahui kondisi tiara sebenarnya baik dari
segi arsitektural maupun konstruksinya
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
38
2.4.1 Fasilitas Tiara Hotel
Gambar 2.7 Fasilitas Hotel Tiara
2.5 Data Site
2.5.1 Data Fisik Lingkungan
Kecamatan Medan Polonia merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kota Medan, dengan luas wilayah berdasarkan data administrasi adalah 901 Ha
dan ketinggian 8 (delapan) meter diatas permukaan laut (mdpl), secara
administrasi Kecamatan Medan Polonia ini terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu
Kelurahan Sari Rejo, Kelurahan Suka Damai, Kelurahan Polonia, Kelurahan
Anggrung dan Kelurahan Madras Hulu. Adapun Kecamatan Medan Polonia ini
berbatasan dengan wilayah sekitarnya, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Medan Petisah
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
39
Sebelah Selatan: Kecamatan Medan Johor
Sebelah Barat : Kecamatan Medan Baru
Sebelah Timur : Kecamatan Medan Maimun
2.5.2 Topografi dan Kemiringan Lahan
Berdasarkan pengamatan di lapangan, keadaan topografi, dan
kemiringan lereng di wilayah perencanaan pada umumnya didominasi oleh lahan
yang relatif datar pad pusat kecamatan dan cukup miring mendekati sungai,
dengan kemiringan lereng antara 0-7%. Melihat dari topografi yang berkisar
antara 15-27 meter dari permukaan laut, maka daerah cenderung landai (datar)
dapat
dikembangkan
sebagai
pengembangan
kawasan
permukiman
dan
pengembangan perkotaan.
2.5.3 Iklim/Klimatologi
Iklim yang tedapat di Kecamatan Medan Polonia sama dengan iklim yang
ada di Kota Medan sendiri yaitu mempunyai Iklim tropis dengan suhu minimum
menurut stasiun polonia pada tahun 2008 berkisar antara 23,5ºC - 33,2ºC serta
menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 21,3ºC - 24,1ºC dan
suhu maksimum berkisar antara 31,0ºC – 33,1ºC. Selanjutnya mengenai
kelembaban udara di wilayah Kecamatan Medan Polonia dan Kota Medan sendiri
rata-rata berkisar antara 84 – 85%. Dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,48
m/sec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 104,3 mm. Hari
hujan di Kecamatan Medan Polonia dan juga Kota Medan sendiri pada tahun 2007
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
40
rata-rata perbulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali
per bulannya 226,0 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 299.5 mm.
2.5.4 Hidrologi
Di kawasan perencanaan yaitu Kecamatan Medan Polonia mengalir 2 (dua)
sungai yaitu
Sungai Babura dan Sungai Deli. Kawasan perencanaan tidak
memanfaatkan air sungai tersebut sebagai air minum, mandi ataupun mencuci
karena kondisi air yang tidak memungkinkan untuk dipergunakan. Dalam hal ini
penduduk memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sampingan seperti
memancing, dan lainnya, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih seharihari sudah sebagian mendapat pelayanan air bersih dari PDAM dan air sumur
bawah tanah.
2.5.5 Peta Tata Guna Lahan
Gambar 2.8 Peta Peruntukkan Lahan
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
41
2.5.6. KETINGGIAN BANGUNAN
Ketinggian bangunan di Kecamatan Medan Polonia bervariasi, ketinggian
bangunan yang ada melalui kegiatan yang ada di kawasan tersebut. banyak
bangunan rumah tinggal sekaligus tempat usaha (ruko) yang memiliki bangunan 3
atau 4 lantai, kemudian untuk bangunan dengan kegiatan jasa komersil memiliki
ketinggian 4 sampai 8 lantai.Untuk bangunan tempat tinggal berdasarkan
pengamatan di lapangan, rata-rata terdiri 2-4 lantai atau 7 sampai 12 meter.
2.5.7 PRASARANA PERKOTAAN
2.5.7.1 Prasarana Irigasi/Pengairan dan Drainase
Prasarana Irigasi/Pengairan di Kecamatan Medan Polonia pada
umumnya masih memanfaatkan saluran alamiah, seperti sungai dan saluran irigasi
yang sifatnya semi permanen dan permanen. Sedangkan untuk saluran air buangan
dan drainase di Kecamatan Medan Polonia terdiri dari jenis saluran terbuka dan
tertutup. Jenis saluran air buangan yang terbuka dengan konstruksi beton terdapat
pada kawasan permukiman penduduk, dan jenis salauran tertutup umumnya
terdapat pada kawasan perdagangan, perumahan, sepanjang jalan utama.
2.5.7.2 Ketersediaan Air Bersih dan Saluran Air Limbah
Pengadaan air bersih kawasan perencanaan yaitu di Kecamatan Medan
Polonia sebagian besar sudah terpenuhi hal ini tampak pada jaringan pipa primer
(pipa warna biru) yang terpasang diatas permukaan tanah pada jaringan jalan.
Namun demikian masyarakat sebagaian ada juga menggunakan air sumur
dangkal, ini terlihat dari data yang diperoleh dari Kecamatan Medan Polonia
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
42
Dalam Angka Tahun 2008 bahwa dari 11.274 Rumah Tangga yang ada di
Kecamatan Medan Polonia hanya 6.400
2.5.7.3 Prasarana Energi Listrik
Prasarana energi listrik yang dikelola oleh PLN sudah memberikan
pelayanan bagi masyarakat di Kecamatan Medan Polonia, ini terlihat dari adanya
jaringan listrik yang terdapat di setiap jalan utama sampai jalan lokal di
Kecamatan Medan Polonia.
2.5.7.4 Prasarana Telekomunikasi
Jaringan komunikasi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam
kehidupan masyarakat yang semakin maju dan modern. Jaringan komunikasi
tumbuh dan berkembang begitu pesat sesuai dengan tuntunan kebutuhan
masyarakat, untuk mampu memberi berbagai fasilitas sesuai dengan peningkatan
kemajuan daerah yang semakin maju dan berkembang, khususnya di Kecamatan
Polonia
yang
menjadi
wilayah
perencanaan
sudah
terdapat
jaringan
telekomunikasi, ini terlihat dari banyaknya tower-tower telepon seluler yang
berada di Kecamatan Medan Polonia, serta adanya jaringan telkom kabel yang
mana terlihat dari jaringan telekomunikasi baik diatas maupun yang ditanam
didalam tanah.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
43
2.5.7.5 Persampahan
Sistem persampahan di Kecamatan Medan Polonia yang dihasilkan oleh
aktivitas masyarakat pada umumnya dikelola secara sistem pengumpulan,
pengangkutan dan pengelolaan yang terpadu. Sampah yang dihasilkan dikelola
oleh masyarakat secara individu dengan sistem tradisional yaitu dengan
membakar dan menimbun sampah. Pelayanan pengangkutan sampah yang ada
hanya di sebagian wilayah saja seperti di Jalan utama yaitu menggunakan sistem
angkutan seperti truk sampah, becak pengakut sampah.
2.6 Aspek Teknis
2.6.1 Kriteria Desain Convention
2.6.1.1 Akses
Mudah diidentifikasi pintu masuk dan keluar, dan signage eksternal yang
jelas, yang mungkin perlu akan diterangi.
Cukup ruang bongkar / muat untuk menampung beberapa acara.
Area drop off yang cukup besar
Pintu masuk yang mudah dikenali dan terlindungi dari hujan
Jelas diidentifikasi akses penyandang cacat.
Pada tempat-tempat yang lebih besar, sistem keamanan dan monitoring
pada loading dock.
Pintu masuk terpisah untuk staf.
Ruang penyimpanan besar
2.6.1.2 Parkir
Ruang parkir yang luas untuk mobil bongkar muat barang
Parkir untuk truk dengan ketinggian yang cukup
Parkir jangka panjang untuk truk yang digunakan untuk mengangkut
peralatan produksi dan menampilkan display pameran
Parkir yang terlindung bagi peserta.
Semua parkir, termasuk tempat parkir staf, harus aman.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
44
Parkir untuk penyandang cacat.
Akses langsung ke tempat lobi.
Arah yang jelas untuk keluar parkir mobil.
Stasiun kasir cukup (semua orang cenderung untuk meninggalkan
sekaligus).
Jalan keluar yang cukup, dengan jalur antrian yang memadai.
2.6.1.3 Signage
Signage yang jelas
Signage eksternal di permukaan tanah yang cukup untuk arah pejalan kaki
dan lalu lintas kendaraan.
Signage Sementara mis dengan layar elektronik untuk pengumuman acara
tertentu.
Tiang-tiang bendera untuk bendera klien atau spanduk.
Semua tanda-tanda eksternal menggunakan simbol-simbol yang universal
2.6.2 FLEKSIBILITAS RUANG
Fleksibilitas ruang adalah dimana suatu ruang dapat digunakan untuk beberapa
aktivitas yang berbeda karakter dan dapat dilakukan pengubahan susunan ruang
tanpa mengubah tatanan bangunan
Penggunaan partisi dapat dipertimbangkan untuk fleksibilitas ruang
Gambar 2.9 Contoh ruang assembly hall pada Jakarta Convention Center yang
dapat dibagi dengan partisi
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
45
Gambar 2.10 Contoh partisi lipat pada convention hall
2.6.3
PERALATAN
TEKNIS
YANG
DIPERLUKAN
UNTUK
CONVENTION
Untuk kenyamanan Anda semua area umum dilengkapi dengan fasilitas ini:
Line untuk audio dan sinyal video feed atau broadcast
Koneksi internet yang mudah dan cepat
Pengeras suara langit-langit untuk kepentingan umum dan latar belakang
musik
Pencahayaan Umum
AC
Cukup stop kontak pada dinding dan outlet telepon digital
The Main Lobby memiliki 5 63 Ampere / 3-phase sumber tenaga listrik
Setiap kamar memiliki fungsi:
Line untuk audio dan sinyal video feed atau broadcast
Koneksi internet yang mudah dan cepat
Pengeras suara langit-langit untuk kepentingan umum dan latar belakang
musik
Pencahayaan umum yang cukup untuk pameran
Air conditioning
Dinding dan lantai akustik pada tingkat tertentu untuk kenyamanan
pertemuan
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
46
Cukup stop kontak pada dinding dan outlet telepon digital
2.6.4 Peralatan portabel
150 DIS mikrofon konferensi portabel, dapat digunakan sebagai 3 sistem
yang terpisah
1200 infra-red penerima untuk mendengarkan SIS
72000 watt sistem loudspeaker dilengkapi konsol pencampuran audio dan
elektronik
Lebih dari 300000 watt tahap perlengkapan pencahayaan dengan berbagai
jenis dan model
Mikrofon, media player / recorder , prosesor sinyal
Sistem Snake (kabel, kotak split, ekor)
Hybrid sistem tele-conference melalui jaringan telepon umum
Digital dan telepon analog perangkat dengan keypad dan suara pesan
Modul Analog untuk memungkinkan penggunaan perangkat analog
(seperti mesinfaks, EDC dan analog modem) dalam jaringan telepon
digital
Terminal jaringan ISDN
2.6.5 Elektrikal
Sumber arus dari PLN dan dari generator sebagai energi cadangan. Jika
arus dari PLN padam, sebelum generator bekerja, digunakan satu daya
bebas gangguan Uninterupted Power Supply ( UPS ).
Penempatan generator di basemen.
Penempatan Shaft Elektrikal pada Core.
2.7 Studi Banding Proyek Sejenis
2.7.1 Jakarta Convention Center
JCC merupakan Pusat Konvensi di ibukota yang sering dijadikan tempat
diselenggarakannya kegiatan-kegiatan berskala nasional maupun internasional,
seperti konferensi PBB, pertemuan negara-negara APEC, pertemuan negaranegara
GNB.
Selain
itu
sering
dijadikan
tempat
diselenggarakannya
acara
penganugerahan, pementasan seni,konser musik, dan berbagai pameran.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
47
Beberapa fasilitas yang dimiliki JCC antara lain :
Plennary Hall dengan kapasitas 5000 kursi
Assembly Hall seluas 3.921 m2 yang dapat dibagi menjadi tiga ruangruang kecil
Dua Exhibition Halls (Hall A seluas 3.060 m2, Hall B seluas 5.850 m2)
dengan kapasitas 8000 orang.
13 Flexible Meeting Rooms dengan ukuran yang berbeda-beda
Main Lobby seluas 5.500m2 yang bersifat multifungsi.
Gambar 2.11 Denah JCC
Jakarta Convention Center terdiri atas beberapa hall besar dengan kapasitas
yang cukup besar. Plenary Hall yang berbentuk lingkaran, dapat memuat sampai
dengan 5000 tempat duduk, merupakan hall utama. Konsep ruang yang fleksibel,
memungkinkan fungsi Plenary Hall untuk diubah sesuai dengan kebutuhan, baik
untuk kegiatan konvensi maupun pameran. Selain itu terdapat Assembly Hall
dengan luas ruang 3.921m2 dapat dibagai menjadi tiga ruangan yang lebih kecil
sesuai dengan kebutuhan. Selain itu terdapat dua ruang pameran besar, yaitu
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
48
Exhibition Hall A dan Exhibition Hall B, dengan luas total 9.585m2, beberapa
ruang pertemuan sedang maupun kecil, dan lobby utama dengan luas 5.500m2,
yang dapat digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu sesuai dengan
kebutuhan acara.
Gambar 2.12 Denah JCC 2
Plenary Hall dirancang sangat fleksibel, dengan kapasitas sampai dengan
5000 orang, mulai dari kegitan konferensi yang bersifat formal, sampai dengan
konser musik yang hingar bingar. Dilengkapi dengan peralatan audio video yang
canggih termasuk 64 kamera video, dan sistem penerjemah yang dapat
mengakomodasi sampai dengan 8 bahasa. Assembly Hall dapat menampung 2500
orang untuk pertemuan dengan tempat duduk, dan 4500 orang untuk acara dengan
berdiri. Ruangnya yang fleksibel memungkinkan berbagai kegiatan untuk
dilakukan. Mulai dari gala dinner, ruang kelas, fashion show, launching produk,
sampai malam penganugerahan.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
49
Gambar 2.13 Denah JCC 3
Ruang pameran utama terdiri dari dua bagian, A dan B. Kedua ruangan
dihubungkan dengan koridor sehingga memungkinkan kedua ruangan untuk
dipakai secara bersama-sama. Selain itu terdapat 13 ruang-ruang pertemuan
sedang dan kecil, dengan kapasitas mulai dari 20 orang sampai dengan 1000
orang. Secara umum, penataan ruang-ruang utama tersebut diletakkan menyebar
dengan orientasi utama pada lobby utama. Sirkulasi pengunjung dari lobby utama
kemudian dipecah ke ruang-ruang sesuai dengan keperluannya. Hal ini memberi
keuntungan jika salah satu ruang saja yang terpakai, pintu masuk tetap melalui
lobby utama., sehingga sirkulasi menjadi lebih efisien. Jakarta Convention Center
juga mempunyai drop off yang cukup panjang. Hal ini untuk mengakomodasi
banyaknya pengunjung yang datang yang mencapai ribuan orang, dan kondisi
tapak yang berada di daerah perkotaan yang padat.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
50
Gambar 2.14 Denah JCC 4
Gambar 2.15 Interior JCC 5
Gambar 2.16 Interior JCC 6
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
51
Gambar 2.17 Interior JCC 7
Gambar 2.18 Interior JCC 8
Gambar 2.19 Interior JCC 9
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
52
Gambar 2.20 Interior JCC 10
Gambar 2.21 Interior JCC 11
2.7.2 Jogyakarta Expo Center
JEC terletak di bagian tenggara Yogyakarta, 10 menit dari Bandara
Adisucipto, 15 menit dari pusat kota dan 20 menit dari Stasiun Kereta Api Tugu.
Yogyakarta terletak di bagian tengah pulau Jawa, yang mana sangat strategis
sebagai tujuan wisata di Indonesia.
Untuk menuju Yogyakarta, hanya dibutuhkan waktu 1 jam perjalanan dari
Jakarta dan Bali melalui udara. Selain itu, Yogyakarta juga dapat dicapai dengan
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
53
transportasi darat seperti kereta api, bis, dan mobil pribadi dari beberapa kota di
Jawa.
Luas bangunan persegi : 17,090 meter persegi , terdiri dari :
Bima Hall, dengan luas 8.640 meter persegi ( 144 x 60 )
Yudhistira Hall, dengan luas 882 meter persegi ( 42 x 21 )
Arjuna Hall, dengan luas 1.260 meter persegi ( 60x21 )
Nakula - Sadewa VIP Room , dengan luas 90 meter persegi ( 6x15 )
Hanoman Room , dengan luas 144 meter persegi ( 8x18 )
Prefunction room , dengan luas 1.404 meter persegi ( 156 x 9 )
Dan ruangan tambahan lainnya.
2.7.2.1. Listrik
Listrik 690 KVA dipasok oleh PLN ( Pemerintah Electric Power Company ) dan
1000 KVA dari genset .
2.7.2.2. Pasokan air
5 ltr / dtk kapasitas dipasok oleh PDAM ( Perusahaan Air Minum Daerah ) dan 20
ltr / detik kapasitas air dari sumur .
2.7.2.3. Line telepon
48 saluran telepon yang tersedia untuk didistribusikan melalui PABX , Sampai
saat ini , ada 200 extentions yang tersedia dan dapat sampai dinilai sampai 500
extentions
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
54
2.7.2.4. Area parkir
Tersedia untuk 300 mobil dan dapat dikembangkan sampai 600 mobil , 40 bus dan
sepeda bermotor.
2.7.2.5. Outdoor exhibition
20 X 60 M ( 1.200 M2 ) lapangan outdoor tersedia untuk pameran ( event) dengan
lantai paving blok .
2.7.2.6. Nakula & Sadewa Room
Luas: 90 meter persegi
Panjang : 15 m
Lebar : 6 m
Dipisahkan menjadi 2 ruangan, masing-masing dengan kapasitas 8 orang
Ventilasi : AC split duct
Komunikasi : Telepon
Fasilitas : sofa, dapur, toilet
2.7.2.7. Selasar Area
Panjang : 156 m
Lebar : 9 m
Luas : 1404 meter persegi
Lantai : beton
Loading : 10 ton/m sq
Langit-langit : Gypsum
Tinggi : 8.8 - 12.4 m
Pintu kargo : 2 set
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
55
Ukuran : 5 (w) x 3.5(h) m
Pintu masuk & keluar : 7 set, masing-masing dari depan, belakang dan samping
Kapasitas listrik : 17,6 kVA
Sumber air : 54 mm dia, dari PDAM dan sumur
Penerangan langit-langit : 300 lux
Komunikasi : Telephone PABX 20, Internet 3 hub @ 128 connections, TV Cable
Ventilasi : AC split duct
Pemadam api : Hydrant dan manual call point
Sound system : Tersedia untuk panggilan dan pengumuman
2.7.2.8. Dapur
Luas : 216 meter persegi
Panjang : 36 m
Lebar : 6 m
Fasilitas : meja, meja cuci, air panas, lift barang, toilet
2.7.2.9. Lobi Atas
Luas : 432 meter persegi
Panjang : 36 m
Lebar : 12 m
2.7.2.10. Bima Hall
Gambar 2.22 JEC 1
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
56
Gambar 2.23 JEC 2
2.7.2.11. Arjuna Hall
Gambar 2.24 JEC 3
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
57
Gambar 2.25 JEC 4
2.7.2.12 Yudistira Hall
Gambar 2.26 JEC 5
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
58
Gambar 2.27 JEC 6
2.7.2.13. Hanomen Room
Gambar 2.28 JEC 7
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
59
Gambar 2.29 JEC 8
2.7.2.14. Nakula dan Sadewa
Gambar 2.30 JEC 9
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
60
Gambar 2.31 JEC 10
2.7.3 Studi Banding Leisure For Businessman
fX Sudirman atau disingkat dengan fX adalah sebuah pusat perbelanjaan yang
terletak di daerah Sudirman, Jakarta Selatan Mall ini memilki tema business and
entertainment center . Bagian yang paling khas dari mall ini adalah pada ruang
pertemuan yang didesain unik yang disebut Fpod
Gambar 2.32 fpod
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
61
Gambar 2.33 fpod 2
2.8 Studi Literatur Struktur Bentang Lebar
2.8.1 Pengertian Bangunan Bentang Lebar
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan
penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan
bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
62
bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi
bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori
dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang
lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan
modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap
beberapa sistem struktur bentang lebar.
Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatankegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk
kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung
pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan
lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur
tersebut.
Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem
struktur yaitu :
1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.
2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
3. Struktur Plan dan Grid
4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net
(jarring)
5. Struktur Cangkang
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
63
Sedangkan Sutrisno 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu :
Struktur ruang, yang terdiri atas :
Konstruksi bangunan petak (Struktur rangka batang)
Struktur rangka ruang
Struktur permukaan bidang, terdiri atas :
Struktur Lipatan
Struktur Cangkang
Membran dan Struktur Membran
Struktur Pneumatik
Struktur Kabel dan Jaringan
2.9 Studi Literatur Pengcahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang aman
dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek
yang dikerjakannya secara jelas dan cepat. Menurut sumbernya, pencahayaan
dapat dibagi menjadi :
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
64
2.9.1 Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi
listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada
suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurangkurangnya 1/6 daripada luas lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan
penggunaan pencahayaanbuatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap,
sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapatkeuntungan, yaitu:
Variasi intensitas cahaya matahari
Distribusi dari terangnya cahaya
Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
2.9.2. Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya
selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan
sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak
mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara
tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah
sebagai berikut:
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
65
Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni
melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta
kegiatan visual secara mudah dan tepat
Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara
mudah dan aman
Tidak
menimbukan
pertambahan
suhu
udara
yang
berlebihan pada tempat kerja
Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap
menyebar secara merata, tidak berkedip, tidakmenyilaukan,
dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan
meningkatkan prestasi.
Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat
dibedakan atas 3 macam yakni :
1. Sistem Pencahayaan Merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh
ruangan.
2. Sistem Pencahayaan Terarah
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu
arah tertentu. Sistem inicocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena
akan tampak lebih jelas.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
66
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya
tempat kerja yangmemerlukan tugas visual. Untuk mendapatkan pencahayaan
yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat
sesuai dengan kebutuhannya.
Sistem pencahayaan diruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi
5 macam yaitu:
1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang
perlu diterangi.
2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu
diterangi, sedangkan sisanyadipantulkan ke langit-langit dan dinding.
3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu
disinari, sedangka sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dindng.
4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah..
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
67
5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sistem pengcahyaan :
1.Performa visual
Bagaimana pencahayaan dapat menunjang kegiatan manusia pada interior.
Peran pencahayaan pada ruang antara lain fungsi secara fungsional dan estetika.
2. Kenyamanan Visual
Bagaimana cahaya dapat menunjang kegiatan manusia dengan memberikan
kenyamanan tanpasilau. Teknik pencahayaan dan arah cahaya yang benar akan
memberikan kenyamanan visualbagi pengguna ruang.
3. Pleasantness ( rasa senang )
Pencahayaan pada ruang selain berfungsi menunjang kegiatan juga
memounyai efek psikologiskepada pengguna ruang.
4. Energi dan biaya yang efektif
Penghematan konsumsi energy yang juga penghematan biaya pada
pencahayaan dapat dilakukan tanpa mengurangi standart kualitas yang diinginkan
dengan desain pengcahayaan yang efektif.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
68
2.10 Studi Literatur Sistem Akustik
2.10.1 Teknik Mendesain Ruang Akustik
Jika sebuah ruangan difungsikan untuk ruang percakapan, misalnya ruang
konferensi, ruang drama, ruang kelas dan ruang pengadilan, parameter akustik
utama yang harus diperhatikan adalah tingkat kejelasan suara ucapan (speech
intelligibility). Apabila tingkat kejelasan suara ucapan yang baik dapat dicapai,
maka informasi yang disampaikan oleh pembicara akan sampai dengan sempurna
pada pendengar. Untuk mencapai kondisi tersebut, hal-hal berikut harus
dipertimbangkan dalam desain akustik ruang percakapan:
1. Berapa tingkat bising yang diinginkan hadir dalam ruangan?
2. Berapa waktu dengung ruangan/Berapa ukuran ruangan/berapa banyak
permukaan penyerap suara yang harus dipasang?
3. bagaimana geometri ruangan? (berkaitan dengan pantulan, flutter echoe,
sound focusing dan difusi suara)
4. Apakah perlu dipasang sistem tata suara (sound reinforcement system)?
Point pertama berkaitan dengan beda level energi suara yang ingin didengarkan
dengan level bising latar belakang, atau yang biasa disebut Signal to Noise Ratio
(SNR). Bising latar belakang yang mungkin terjadi pada umumnya berasal dari:
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
69
Sumber bising eksternal (traffic noise, pesawat terbang, kereta api, dsb).
Hal ini harus dikendalikan dengan sistem insulasi pada dinding, lantai dan
langit-langit.
Sumber bising dari aktifitas di koridor, foyer atau toilet
Sistem tata udara (AC) dan sistem mekanik lainnya (pompa misalnya)
Pada umumnya tingkat bising yang diijinkan adalah antara 30-35 dB (25-30 dB
untuk ruang drama)
Point kedua berkaitan dengan berapa lama energi suara diharapkan
bertahan dalam ruangan. Karena besaran speech intelligibility pada dasarnya
adalah merupakan perbandingan antara energi suara yang datang ke pendengar
pada awal 50-80 ms dengan energi total yang dirasakan pendengar dalam ruangan,
maka waktu dengung ruangan menjadi sangat besar pengaruhnya. Waktu dengung
yang disarankan berkisar antara 0.7 – 1 detik, bergantung dari ukuran ruangan.
Untuk mencapai waktu dengung ruang yang disarankan inilah pemakaian bahan
penyerap energi suara diperlukan. Luasan permukaan yang menyerap suara dan
volume ruangan akan menentukan seberapa besar dengung dalam ruangan.
Point ketiga berkaitan dengan perilaku pemantulan suara dalam ruangan.
Hal ini dipengaruhi oleh bentuk ruang dan posisi pemantul dan penyerap di dalam
ruangan. Dinding dan langit-langit ruangan merupakan bagian permukaan ruang
yang digunakan untuk mengendalikan pola pemantulan. Beberapa hal berikut
perlu dijadikan catatan:
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
70
Dinding samping dan langit-langit sebaiknya dibuat dari permukaan yang
memantulkan suara, untuk mengoptimumkan pantulan energi suara dari
sumber sehingga memperkuat suara langsung.
Bagian bidang pertemuan antara dinding dan langit-langit sebaiknya
dibuat absorptive (menyerap suara).
Dinding belakang sebaiknya terbuat dari bahan penyerap suara atau
pendifuse suara (diffusor ), untuk menghindarkan terjadinya pantulan
dengan delay yang panjang (late refelctions).
Jarak pembicara dan pendengar dibuat sedekat mungkin (bentuk lantai
teater lebih baik dari pada datar)
Sebaiknya posisi pembicara lebih tinggi dari pendengar.
Berikan porsi pantulan awal (dalam rentang 50-80 ms) yang merata pada
seluruh daerah pendengar. (sebagai acuan praktis: beda jarak tempuh suara
langsung dan suara pantulan < 17 m)
Perhatikan secara khusus permukaan-permukaan yang sejajar, karena bisa
menimbulkan flutter echoe (pantulan berulang)
Hindari permukaan keras yang cekung (dome-like) karena akan
mengakibatkan sound focusing.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
71
2.11 Kesimpulan
Target dari pengunjung M.I.C.E adalah para pebisnis maka lokasi yang
dipilih adalah kawasan bisnis Kota Medan. Kondisi iklim di lokasi adalah tropis
maka desain bangunan yang dirancang harus respon terhadap iklim tropis.
Jakarta Convention Center memilki variasi ruangan yang lebih banyak dari
Yogyakarta Expo Center . Dari mulai auditorium, ruang rapat kecil dan lain-lain.
Dari segi tampak Yogyakarta Expo Center lebih mempunyai ciri khas tersendiri
seperti bangunan-bangunan jogya pada umumnya. Selain itu pada bangunan ini
terdapat ruang kota yang cukup besar yang tidak dimiliki JCC. Secara fleksibilitas
ruang Yogyakarta Expo Center memilki fleksibiltas ruang yang jauh lebih besar.
Sistem Pengcahyaan alami memilki efek yang lebih bagus tetapi karena
berada di negara tropis maka akan menimbulkan peningkatan suhu. Terdapat
beberapa jenis sistem pengcahayaan buatan tergantung dari aktivitas yang
dilakukan, jika kegiatannya adalah pameran maka yang paling tepat adalah sistem
pengcahayaan terpusat. Sistem akustik merupakan faktor paling penting dalam
mendesain konvensi. Dari mulai sistem akustik pada dinding sampai pemilihan
material langit-langit akan sangat berpengaruh terhadap kualitas akustik ruangan.
Suara dari mesin ac seperti AHU juga dapat berpengaruh jadi harus diletakkan
jangan terlalu dekat dengan aktivitas utama. Faktor yang paling penting adalah
pantulan dari sumber bunyi yang menghasilkan gema. Suara dari loudspeaker
akan memantul diantara dinding dan langit-langit.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
DESKRIPSI PROYEK
2.1 Terminologi Judul
2.1.1 M.I.C.E. Convention
Bisnis MICE merupakan bisnis jasa kepariwisataan yang bergerak di
seputar Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pamerasn (Meeting, Incentive,
Convention, and Exhibition, yang disingkat MICE). Keempat jenis kegiatan
kepariwisataan ini merupakan usaha untuk memberi jasa pelayanan bagi suatu
pertemuan sekelompok orang, khususnya para pelaku bisnis, cendekiawan,
eksekutif pemerintah dan swasta, untuk membahas berbagai persoalan yang
berkaitan dengan kepentingan bersama, termasuk memamerkan produk-produk
bisnis.
Pertama, meeting merupakan rapat atau pertemuan sekelompok orang yang
tergabung dalam sebuah asosiasi, di mana perusahaan yang mempunyai kesamaan
minat dengan tujuan dan kepentingan membahas suatu permasalahan bersama.
Kedua, incentive mengacu pada perjalanan insentif yang merupakan suatu
kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk karyawan
dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka yang berkaitan
dengan penyelengaraan konvensi yang membahas perkembangan kegiatan
perusahaan yang bersangkutan dan/atau kegiatan pameran.
19
20
Ketiga, convention, yaitu pertemuan sekelompok orang (negarawan,
usahawan, cendekiawan, profesional dan sebagainya) untuk mambahas masalah
yang berkaitan dengan kepentingan bersama, biasanya dengan jumlah peserta
banyak.
Keempat,
memperagakan,
exhibition,
yaitu
memperkenalkan,
bentuk
kegiatan
mempromosikan,
dan
mempertunjukkan,
menyebarluaskan
informasi hasil produksi barang atau jasa maupun informasi visual di suatu tempat
tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk disaksikan langsung oleh masyarakat
dalam meningkatkan penjualan, memperluas pasar dan mencari hubungan dagang.
Usaha jasa MICE tidak dapat dipisahkan dari mata rantai usaha di bidang
kepariwisataan dan berbagai sektor usaha lainnya. Penyelenggaraan MICE selalu
melibatkan banyak sektor usaha atau industri dan banyak pihak, yang
menimbulkan pengaruh ekonomi berlipat ganda (multiplier effect) yang
menguntungkan dan dapat dirasakan oleh banyak pihak, khususnya karena dayapengeluaran finansial (spending power ) dari segmen MICE tinggi, sekitar 8-10
kali wisatawan biasa.
Di antara pihak yang potensial mendapatkan keuntungan besar bisnis
MICE adalah Percetakan, Hotel, Perusahaan Sovenir, Biro Perjalanan Wisata,
Transportasi, Professional Conference Organizer (PCO), Usaha Kecil dan
Menengah (UKM), dan Event Organizer.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
21
2.1.1.1 Perkembangan dunia MICE
Sejak tahun 1980-an kegiatan MICE di Indonesia menunjukan peningkatan
jumlah peserta yang tinggi dengan jumlah pengeluaran ratarata perhari sebesar
US$ 210 untuk setiap peserta konvensi. Dibandingkan dengan wisatawan yang
sengaja datang ke Indonesia untuk berwisata, pengeluaran mereka hanya sebesar
US$ 400 untuk 7-12 hari. Dengan demikian pengeluaran peserta wisata konvensi
juga membawa serta spouse (istrinya), anak atau bahkan temannya yang
berdampak pada pengeluaran peserta selama mengikuti kegiatan kovensi menjadi
lebih besar (Pendit, 1999).
Saat ini, Indonesia sudah berkembang menjadi salah satu negara tujuan
bisnis dan wisata. Hal itu dibuktikan dengan perolehan data dari Statistical Report
on Visitor Arrivals to Indonesia 2008–2010, yang menyebutkan bahwa kunjungan
wisatawan mancanegara untuk pertemuan, insentif, konvensi dan pameran atau
Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) mencapai 40.09% sementara
untuk wisatawan liburan 53,15% dan lainnya 6,76%.
Seperti contoh Bali dan Jakarta kedua kota ini sering dijadikan sebagai
destinasi MICE.Dengan begitu tingkat perekonomian kedua kota ini menjadi
sangat baik karena kota-kota yang dijadikan destinasi MICE biasanya mendapat
imbas berupa fasilitas pendukung seperti kuliner , hotel dan kearifan lokal lainnya.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
22
Berawal dari suksesnya Indonesia menyelenggarakan Konferensi AsiaAfrika di Bandung, pada tahun 1955, mulai disadari pentingnya memiliki Sumber
Daya Manusia yang handal dalam mengorganisir penyelenggaraan Konvensi, baik
tingkat Nasional maupun Internasional. Namun demikian, baru pada tahun 1991
melalui KepMen Parpostel No. KM.108/HM.703/MPPT-91, dan Keputusan
Dirjen Pariwisata No. Kep-06/U/IV/1992 pemerintah menerapkan tata laksana
Ketentuan Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran atau dalam
istilah lain disebut Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE).
2.1.1.2. Istilah-Istilah yang biasa dipakai dalam kegiatan MICE
1.
Delegate (Delegasi) adalah peserta resmi atas undangan dan telah
teregistrasi dapat bersifat perorangan atau mengatas namakan perwakilan
perusahaan, asosiasi, pemerintah dari dalam maupun luar negeri yang turut serta
secara aktif dalam penyelenggaraan konvensi.
2.
Co-Delegate (Delegasi Pembantu) adalah peserta urutan kedua dari peserta
utama (delegate) yang memiliki fungsi, tugas, hak dan kewajiban yang sama
sebagai peserta aktif dalam penyelenggaraan konvensi.
3.
Accompaniying Person adalah pendamping peserta yang tidak memiliki
hak dan kewajiban sebagai peserta aktif dan biasanya terdiri para isteri, anak, staf
dari peserta aktif konvensi.
4.
Spouse adalah isteri para peserta aktif yang turut mendampingi dalam
kegiatan konvensi. Observer adalah pengamat resmi yang telah teregistrasi dalam
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
23
penyelenggaraan konvensi dan tidak memiliki hak dan kewajiban sebagaimana
peserta aktif (biasanya berasal dari unsur perwakilan negara, asosiasi).
5.
VVIP adalah pejabat penting dari pemerintah, asosiasi yang mempunyai
hak previlage / kehormatan dalam penyelenggaraan konvensi.
6.
Decision Maker adalah pejabat eksekutif yang mempunyai wewenang
untuk mengambil suatu keputusan terhadap penetapan tempat penyelenggaran
konvensi.
7.
Professional Convention Organizer (PCO) adalah usaha jasa konvensi,
perjalanan insentif dan pameran yang telah mendapatkan lisensi untuk
merencanakan, mengorganisir suatu kegiatan MICE serta dan memberikan jasa
pelayanan bagi para pelaku dalam kegiatan tersebut.
8.
Steering Committee (SC) adalah Komite / Panitia Pengarah yang terdiri
dari sekelompok orang yang memiliki kredibilitas tertentu yang ditunjuk dan
diangkat berdasarkan keputusan yang mempunyai tugas memberikan pengarahan
tentang konsep/pola/bentuk penyelenggaraan konvensi.
9.
Organizing Committee (OC) adalah Komite / Panitia Penyelenggara yang
dibentuk berdasarkan keputusan yang terdiri dari sekelompok orang yang
memiliki kemampuan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam rincian
kegiatan dengan tugas merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan
kegiatan konvensi.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
24
10.
Host Country adalah negara / daerah yang menjadi tuan rumah
penyelenggaraan konvensi.
11.
Convention Bureau adalah suatu wadah / asosiasi dari kumpulan para
pengusaha penyedia tempat / venue konvensi di suatu daerah atau negara dan
secara resmi dapat menjadi anggota dari International Convention Bureau.
12.
Supplier Wisata Konvensi adalah suatu badan hukum atau usaha konvensi
perorangan atau sekelompok orang yang menyediakan sarana wisata konvensi
maupun jasa berupa venue, akomodasi, fasilitas dan sarana hiburan, perjalanan,
rekreasi dan souvenir .
13.
Sponsor Ship adalah badan hukum, asosiasi, sekelompok orang atau
organisasi, anggota masyarakat afiliasi, perusahaan, badan usaha swasta /
pemerintah, instansi pemerintah atau dermawan perorangan yang memberikan
kontribusinya berupa dukungan materiil budgetair atau non budgetair dalam
masalah pendanaan penyelenggaraan konvensi
(biasanya memuat
suatu
kompensasi imbalan dari penyelenggara).
14.
Official Programme adalah susunan acara kegiatan resmi yang dapat
diikuti oleh delegasi dan co delegasi secara keseluruhan sedangkan pendamping /
pengikut / observer hanya dapat mengikuti sebagian acara dari official
programme.
15.
Pre & Post Conference Tour adalah penyelenggaraan perjalanan wisata
khusus yang diperuntukan bagi delegasi konvensi yang diadakan sebelum atau
sesudah konvensi.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
25
16.
Social Event adalah acara kegiatan sosial yang diberikan kepada para
delegasi konvensi beserta pendamping berupa pertemuan selamat datang
(welcome party), malam kesenian serta acara khusus bagi para wanita (ladies
programme).
17.
Technical Visit adalah acara resmi mengunjungi obyek yang bersifat tehnis
yang ada hubungannya dengan tema pokok penyelenggaraan konvensi.
18.
Bid atau invitasi adalah suatu usaha untuk mengajukan permohonan /
penawaran mengundang calon pemrakarsa konvensi agar menyelenggarakan
kegiatan konvensinya di negara / tempat pengundang.
19.
Bid Document adalah dokumen yang berisi permohonan resmi untuk
pengajuan suatu penyelenggaraan konvensi yang disusun secara lengkap.
20.
Exhibitor adalah sekelompok orang yang memamerkan hasil karyanya
baik berupa produk maupun jasa kepada para delegasi konvensi dengan tujuan
komersiil.
21.
Professional Exhibition Organizer (PEO) adalah badan usaha yang
bertugas merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penyelenggaraan
suatu pameran secara profesional.
22.
Both Contractor adalah badan usaha yang menyediakan, menyewakan dan
menata peralatan stand pameran dari partisi-partisi berikut dengan tata lampu,
meja kursi, serta perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam suatu pameran secara
profesional
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
26
2.1.2 Leisure For Businessman
Akar kata leisure adalah kata Perancis kuno leisir yang berasal Latin licere,
yang berarti " to be allowed or to be lawful." Kata itu merupakan akar kata yang
sama untuk membentuk kata license. Dalam pengertian ini leisure berarti
kebebasan untuk melakukan apa saja yang kita mau secara relatif tanpa rasa
keterpaksaan.
Akar kata leisure yang lain adalah kata Yunani skole atau kata Latin schola ,
dari mana kata school (sekolah) berasal. Konteks pemakaian kata ini asalnya
adalah dimana seseorang dibebaskan dari keharusan bekerja (yang dilakukan oleh
budak), sehingga memiliki waktu luang yang bisa digunakan untuk hal-hal yang
disukai/disenangi, untuk membangun diri pribadi.
Dalam bahasa Indonesia, leisure sering disebut waktu senggang atau waktu
luang. Leisure atau waktu senggang dilaksanakan bukan dalam pengertian sebagai
waktu tidur atau waktu yang hampa. Leisure bukanlah kerja, sehingga ia memiliki
beberapa sifat-sifat sebagai non-work yaitu non-competitive dan non-utilitarian.
Selain itu, seharusnya leisure itu sendiri self rewarding dan intrinsically
pleasurable. Stevens mengatakan "leisure is really a state of mind, a habit of the
soul".
Seorang businessman (pengusaha jamak, lebih sering disebut sebagai
pengusaha) adalah seseorang terlibat dalam bisnis, di mana dalam melakukan
kegiatan tertentu, komersial atau industri, untuk tujuan menghasilkan arus kas,
penjualan, dan pendapatan dari kombinasi manusia, keuangan , modal intelektual
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
27
dan fisik yang bahan bakar lebih pembangunan ekonomi dan pertumbuhan.
Seorang pengusaha adalah contoh pebisnis.
Meskipun istilah biasanya mengacu pada pendiri, pemilik, atau pemegang
saham mayoritas bisnis, istilah ini kadang-kadang bergantian digunakan untuk
menggambarkan seorang eksekutif tingkat tinggi yang melakukan sehari-hari
berjalan dan manajemen usaha meskipun eksekutif tidak pemilik. Hal itu kadangkadang berarti seseorang yang terlibat dalam peran manajemen tingkat atas dari
sebuah perusahaan, perusahaan, perusahaan, perusahaan, organisasi, atau
lembaga. Hal ini terutama dapat diterapkan pada pendiri, pemilik, manajer,
eksekutif , atau administrator bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan
dari suatu perusahaan, perusahaan, organisasi, atau lembaga
Jadi leisure for businessman adalah sebuah konsep tempat santai untuk para
pebisnis.
2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi
Karena karakter dari bangunan ini adalah untuk bisnis maka proyek yang di
bangun lebih baik pada kawasan bisnis atau yang biasa disebut Central Business
District. Central Business District yang selanjutnya disebut CBD adalah distrik
pusat bisnis kota, biasanya ditandai dengan konsentrasi dan bangunan komersial
ritel.Pada Kota Medan yaitu CBD polonia atau Kecamatan Medan Polonia.
Kawasan
strategis
dari
sudut
kepentingan
pertumbuhan
ekonomi
sebagaimana ditetapkan adalah di Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan
Labuhan, Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Amplas, Pusat Kota (CBD
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
28
Polonia) yang menjadi pusat kegiatan primer kota. CBD Polonia, mencakup
kawasan bekas bandara Polonia dan kawasan sekitarnya.
Gambar 2.1 Peta Kecamatan Medan Polonia
Tabel 2.1 Tabel Peruntukan Lahan Kecamatan
No.
Kecamatan
Jenis Kegiatan
MICE/Pariwisata
Skors
Rerata
1
Medan
Belawan
Bahari
7,5
2
Medan
Marelan
Heritage,
Wisata
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
Eko
6,6
TEGAR(143406002)
29
3
Medan
Labuhan
Bahari, Heritage
7,2
4
Medan
Timur
Sport
5,5
5
Medan
Helvetia
MICE
6,7
6
Medan
Selayang
Sport, Kuliner
8,0
7
Medan
Polonia
MICE
7,4
8
Medan
Kota
Heritage,
Belanja,
Handicraft,
MICE
8,5
9
Medan
Area
Pusat
Kecil
Industri
6,0
10
Medan
Denai
Pusat
Kecil
Industri
6,3
11
Medan
Johor
Ekowisata
5,2
12
Medan
Tuntungan
Ekowisata
5,2
13
Medan
Sunggal
Kuliner,
Ekowisata
5,5
14
Medan
Petisah
Kuliner, MICE
6,7
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
30
Stake holder adalah Pemerintah Kota Medan, pelaku usaha dan masyarakat.
2.2.1 Ukuran Jalan
Dikarenakan aktivitas yang padat maka ukuran atau kelas jalan kalau bisa
yang paling tinggi atau yang paling besar, karena selain jumlah mobil ukuran
mobil yang masuk juga tergolong besar.
2.2.2. Aksesibilitas
Jalur masuk dan keluar site harus ada beberapa alternatif agar quantitas
kendaraan yang keluar bisa terbagi menjadi beberapa jalur sehingga bisa
menghindari terjadinya kemacetan.
2.2.3 Kenderaan Umum
Adanya kenderaan umum yang lewat agar para staff yang bekerja bisa lebih
mudah mencapai site dan lebih menghemat biaya
2.2.4 Kebisingan
Tingkat kebisingan yang dihasilkan cukup tinggi sehingga tidak boleh
diletakkan di tempat-tempat yang memang mengutamakan ketenangan seperti
vihara, kantor gubernur dan lain sebagainya
2.2.5 Posisi
Posisi site tidak boleh terlalu jauh sampai ke pinggiran kota karena dari segi
aksesibilitas lebih susah
2.2.6 Hotel
Kalau bisa dekat dengan hotel yang memiliki standar MICE
Kriteria Hotel untuk standar MICE :
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
31
Kolam Renang, Health Center, Sport center, Parking area, TV Satelit, F and B
Service, Bank, Telekomunikasi, Hairdresser, Mail and Post Facilities, Courier
Service, Play Center, Shopping Area
2.2.7 Inti Kota
Kalau bisa site di sekitar inti kota karena menurut penyelenggara
kebijakan (Bidang Ekonomi Bappeda Kota Medan dan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Medan) menegemukakan, bahka pengembangan MICE akan
diarahkan dalam rangka pengembangan kawasan MICE di Kota Medan yang
berpusat diinti kota
2.2.8. Keamanan
Daerah di sekitar site harus aman atau setidaknya tidak memiliki citra yang buruk.
2.2.9 Alternatif Transpotasi
Kalau bisa dekat dengan alternatif transportasi seperti stasiun kereta api atau
stasiun bis
2.2.10 Asri ( Hijau )
Kalau bisa di sepanjang jalan terdapat pohon-pohon rindang agar cuaca tidak
begitu panas dan pejalan kaki bisa lebih nayaman
2.2.11. Pedestrian
Jalur pedestrian harus tersedia dan kondisi yang cukup bagus
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
32
2.2.12 Utilitas Jalan
Keadaan utilitas harus bagus agar kenyamanan dari para pengunjung bisa
terjaga seperti contoh lampu jalan harus teresdia karena bisa saja acara yang
diadakan sampai malam hari
2.2.13 Tidak Boleh Banjir
Kawasan di sekitar site tidak boleh banjir karena selain mengganggu juga
dapat merusak citra
2.2.14 Site berbentuk Memanjang
Diusahakan site berbentuk memanjang karena tipolohi bangunan convention
adalah memanjang
2.3 Lokasi Site
2.3.1 Lokasi 1 : Tiara Convention Center
Lokasi : Jalan Imam Bonjol
Kecamatan : Medan Polonia
Luas : 1 ha
Kondisi Site : Bangunan Tiara Conventin Center
Utara : Bank ANZ
Timur : Citibank
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
33
Barat : Hotel Tiara
Selatan : Perumahan
Gambar 2.2 Peta Lokasi dalam Skala Kota Medan
Gambar 2.3 Peta Lokasi dalam Skala Kecamatan Medan Polonia
Lokasi berada di Kecamatan Medan Polonia, Medan ,Sumatera Utara.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
34
Gambar 2.4 Google Maps Tiara Convention Center
Lokasi berada d Jalan Imam Bonjol di lahan Tiara Convention Center
LOKASI
Gambar 2.5 Google Maps Tiara Convention Center 2
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
35
2.3.2 Alternatif Lokasi 2
LOKASI
Gambar 2.6 Lokasi 2
Lokasi : Jalan Cut Meutia
Luas : 1 ha
Kondisi Site : Lahan Hijau
Utara : Perumahan
Timur : Bank ANZ
Barat : Perumahan
Selatan : Hotel Tiara
Kriteria
Luas Lahan
Lokasi
Alternatif A = 1 ha (3)
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
Alternatif B = 1 ha (3)
TEGAR(143406002)
36
Tingkatan Jalan
Jalan Arteri Primer (3)
Pencapaian Ke Lokasi
Mudah
karena
diakses
dari
penjuru
Medan
Jalan Arteri Primer (3)
dapat Agak
susah
segala menggunakan
jika
angkutan
baik umum jenis angkot (2)
dengan kendaraan pribadi
maupun
angkutan
umum.(3)
Jangkauan
Terhadap Berada di pusat kota dan Berada di pusat kota dan
Struktur Kota
merupakan
daerah merupakan
pengembangan
Pusat
CBD, pengembangan
Pemerintahan, Pusat
Hutan
daerah
Kota,
Pusat Hutan
CBD,
Pemerintahan,
Kota,
Pusat
Pendidikan, Perkantoran, Pendidikan, Perkantoran,
Rekreasi
Indoor, Rekreasi
Permukiman.(3)
Fungsi
Indoor,
Permukiman.(3)
Pendukung Pertokoan, kantor, plaza, Pertokoan, kantor, plaza,
Sekitar Lokasi
hotel,
gedung hotel,
pemerintahan,
sarana pemerintahan,
pariwisata lainnya.(3)
Fungsi Eksisting
gedung
sarana
pariwisata lainnya.(3)
Tiara Convention Center Lahan Kosong. (2)
(3)
Kontur
Relatif Datar (3)
Entrance
Dapat
diakses
Relatif Datar (3)
dari
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
3 Hanya dapat diakses dari
TEGAR(143406002)
37
jalan.(3)
1 jalan saja.(1)
Kendaraan Pribadi
Baik (3)
Baik (3)
Kendaraan Umum
Baik (3)
Baik (2)
Pejalan Kaki
Baik (3)
Baik (1)
Jumlah Nilai
30
23
Peringkat
1
2
Aksesibilitas
2.4 Alasan Pemilihan Tiara Convention Center
Bangunan ini termasuk sudah tua tapi tetap memilki potensi yang cukup besar.
Sealin hadirnya hotel-hotel baru dan bangunan konvensi yang baru membuat
bangunan ini sangat sulit untuk bersaing dan kapasitas yang sedikit membuat
bangunan ini tidak memadai untuk acara-acara besar.
Alasan :
1. Luasan lahan mencukupi
2. Kriteria Hotel Tiara memenuhi syarat
3. Dengan merenovasi biaya lahan bisa digunakan untuk keperluan lainnya
seperti meningkatkan kualitas material
4. Sebagian modal yang tidak terpakai bisa digunakan untuk cadangan
sumber dana mengingat belum diketahui kondisi tiara sebenarnya baik dari
segi arsitektural maupun konstruksinya
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
38
2.4.1 Fasilitas Tiara Hotel
Gambar 2.7 Fasilitas Hotel Tiara
2.5 Data Site
2.5.1 Data Fisik Lingkungan
Kecamatan Medan Polonia merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kota Medan, dengan luas wilayah berdasarkan data administrasi adalah 901 Ha
dan ketinggian 8 (delapan) meter diatas permukaan laut (mdpl), secara
administrasi Kecamatan Medan Polonia ini terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu
Kelurahan Sari Rejo, Kelurahan Suka Damai, Kelurahan Polonia, Kelurahan
Anggrung dan Kelurahan Madras Hulu. Adapun Kecamatan Medan Polonia ini
berbatasan dengan wilayah sekitarnya, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Medan Petisah
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
39
Sebelah Selatan: Kecamatan Medan Johor
Sebelah Barat : Kecamatan Medan Baru
Sebelah Timur : Kecamatan Medan Maimun
2.5.2 Topografi dan Kemiringan Lahan
Berdasarkan pengamatan di lapangan, keadaan topografi, dan
kemiringan lereng di wilayah perencanaan pada umumnya didominasi oleh lahan
yang relatif datar pad pusat kecamatan dan cukup miring mendekati sungai,
dengan kemiringan lereng antara 0-7%. Melihat dari topografi yang berkisar
antara 15-27 meter dari permukaan laut, maka daerah cenderung landai (datar)
dapat
dikembangkan
sebagai
pengembangan
kawasan
permukiman
dan
pengembangan perkotaan.
2.5.3 Iklim/Klimatologi
Iklim yang tedapat di Kecamatan Medan Polonia sama dengan iklim yang
ada di Kota Medan sendiri yaitu mempunyai Iklim tropis dengan suhu minimum
menurut stasiun polonia pada tahun 2008 berkisar antara 23,5ºC - 33,2ºC serta
menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 21,3ºC - 24,1ºC dan
suhu maksimum berkisar antara 31,0ºC – 33,1ºC. Selanjutnya mengenai
kelembaban udara di wilayah Kecamatan Medan Polonia dan Kota Medan sendiri
rata-rata berkisar antara 84 – 85%. Dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,48
m/sec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 104,3 mm. Hari
hujan di Kecamatan Medan Polonia dan juga Kota Medan sendiri pada tahun 2007
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
40
rata-rata perbulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali
per bulannya 226,0 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 299.5 mm.
2.5.4 Hidrologi
Di kawasan perencanaan yaitu Kecamatan Medan Polonia mengalir 2 (dua)
sungai yaitu
Sungai Babura dan Sungai Deli. Kawasan perencanaan tidak
memanfaatkan air sungai tersebut sebagai air minum, mandi ataupun mencuci
karena kondisi air yang tidak memungkinkan untuk dipergunakan. Dalam hal ini
penduduk memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sampingan seperti
memancing, dan lainnya, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih seharihari sudah sebagian mendapat pelayanan air bersih dari PDAM dan air sumur
bawah tanah.
2.5.5 Peta Tata Guna Lahan
Gambar 2.8 Peta Peruntukkan Lahan
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
41
2.5.6. KETINGGIAN BANGUNAN
Ketinggian bangunan di Kecamatan Medan Polonia bervariasi, ketinggian
bangunan yang ada melalui kegiatan yang ada di kawasan tersebut. banyak
bangunan rumah tinggal sekaligus tempat usaha (ruko) yang memiliki bangunan 3
atau 4 lantai, kemudian untuk bangunan dengan kegiatan jasa komersil memiliki
ketinggian 4 sampai 8 lantai.Untuk bangunan tempat tinggal berdasarkan
pengamatan di lapangan, rata-rata terdiri 2-4 lantai atau 7 sampai 12 meter.
2.5.7 PRASARANA PERKOTAAN
2.5.7.1 Prasarana Irigasi/Pengairan dan Drainase
Prasarana Irigasi/Pengairan di Kecamatan Medan Polonia pada
umumnya masih memanfaatkan saluran alamiah, seperti sungai dan saluran irigasi
yang sifatnya semi permanen dan permanen. Sedangkan untuk saluran air buangan
dan drainase di Kecamatan Medan Polonia terdiri dari jenis saluran terbuka dan
tertutup. Jenis saluran air buangan yang terbuka dengan konstruksi beton terdapat
pada kawasan permukiman penduduk, dan jenis salauran tertutup umumnya
terdapat pada kawasan perdagangan, perumahan, sepanjang jalan utama.
2.5.7.2 Ketersediaan Air Bersih dan Saluran Air Limbah
Pengadaan air bersih kawasan perencanaan yaitu di Kecamatan Medan
Polonia sebagian besar sudah terpenuhi hal ini tampak pada jaringan pipa primer
(pipa warna biru) yang terpasang diatas permukaan tanah pada jaringan jalan.
Namun demikian masyarakat sebagaian ada juga menggunakan air sumur
dangkal, ini terlihat dari data yang diperoleh dari Kecamatan Medan Polonia
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
42
Dalam Angka Tahun 2008 bahwa dari 11.274 Rumah Tangga yang ada di
Kecamatan Medan Polonia hanya 6.400
2.5.7.3 Prasarana Energi Listrik
Prasarana energi listrik yang dikelola oleh PLN sudah memberikan
pelayanan bagi masyarakat di Kecamatan Medan Polonia, ini terlihat dari adanya
jaringan listrik yang terdapat di setiap jalan utama sampai jalan lokal di
Kecamatan Medan Polonia.
2.5.7.4 Prasarana Telekomunikasi
Jaringan komunikasi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam
kehidupan masyarakat yang semakin maju dan modern. Jaringan komunikasi
tumbuh dan berkembang begitu pesat sesuai dengan tuntunan kebutuhan
masyarakat, untuk mampu memberi berbagai fasilitas sesuai dengan peningkatan
kemajuan daerah yang semakin maju dan berkembang, khususnya di Kecamatan
Polonia
yang
menjadi
wilayah
perencanaan
sudah
terdapat
jaringan
telekomunikasi, ini terlihat dari banyaknya tower-tower telepon seluler yang
berada di Kecamatan Medan Polonia, serta adanya jaringan telkom kabel yang
mana terlihat dari jaringan telekomunikasi baik diatas maupun yang ditanam
didalam tanah.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
43
2.5.7.5 Persampahan
Sistem persampahan di Kecamatan Medan Polonia yang dihasilkan oleh
aktivitas masyarakat pada umumnya dikelola secara sistem pengumpulan,
pengangkutan dan pengelolaan yang terpadu. Sampah yang dihasilkan dikelola
oleh masyarakat secara individu dengan sistem tradisional yaitu dengan
membakar dan menimbun sampah. Pelayanan pengangkutan sampah yang ada
hanya di sebagian wilayah saja seperti di Jalan utama yaitu menggunakan sistem
angkutan seperti truk sampah, becak pengakut sampah.
2.6 Aspek Teknis
2.6.1 Kriteria Desain Convention
2.6.1.1 Akses
Mudah diidentifikasi pintu masuk dan keluar, dan signage eksternal yang
jelas, yang mungkin perlu akan diterangi.
Cukup ruang bongkar / muat untuk menampung beberapa acara.
Area drop off yang cukup besar
Pintu masuk yang mudah dikenali dan terlindungi dari hujan
Jelas diidentifikasi akses penyandang cacat.
Pada tempat-tempat yang lebih besar, sistem keamanan dan monitoring
pada loading dock.
Pintu masuk terpisah untuk staf.
Ruang penyimpanan besar
2.6.1.2 Parkir
Ruang parkir yang luas untuk mobil bongkar muat barang
Parkir untuk truk dengan ketinggian yang cukup
Parkir jangka panjang untuk truk yang digunakan untuk mengangkut
peralatan produksi dan menampilkan display pameran
Parkir yang terlindung bagi peserta.
Semua parkir, termasuk tempat parkir staf, harus aman.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
44
Parkir untuk penyandang cacat.
Akses langsung ke tempat lobi.
Arah yang jelas untuk keluar parkir mobil.
Stasiun kasir cukup (semua orang cenderung untuk meninggalkan
sekaligus).
Jalan keluar yang cukup, dengan jalur antrian yang memadai.
2.6.1.3 Signage
Signage yang jelas
Signage eksternal di permukaan tanah yang cukup untuk arah pejalan kaki
dan lalu lintas kendaraan.
Signage Sementara mis dengan layar elektronik untuk pengumuman acara
tertentu.
Tiang-tiang bendera untuk bendera klien atau spanduk.
Semua tanda-tanda eksternal menggunakan simbol-simbol yang universal
2.6.2 FLEKSIBILITAS RUANG
Fleksibilitas ruang adalah dimana suatu ruang dapat digunakan untuk beberapa
aktivitas yang berbeda karakter dan dapat dilakukan pengubahan susunan ruang
tanpa mengubah tatanan bangunan
Penggunaan partisi dapat dipertimbangkan untuk fleksibilitas ruang
Gambar 2.9 Contoh ruang assembly hall pada Jakarta Convention Center yang
dapat dibagi dengan partisi
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
45
Gambar 2.10 Contoh partisi lipat pada convention hall
2.6.3
PERALATAN
TEKNIS
YANG
DIPERLUKAN
UNTUK
CONVENTION
Untuk kenyamanan Anda semua area umum dilengkapi dengan fasilitas ini:
Line untuk audio dan sinyal video feed atau broadcast
Koneksi internet yang mudah dan cepat
Pengeras suara langit-langit untuk kepentingan umum dan latar belakang
musik
Pencahayaan Umum
AC
Cukup stop kontak pada dinding dan outlet telepon digital
The Main Lobby memiliki 5 63 Ampere / 3-phase sumber tenaga listrik
Setiap kamar memiliki fungsi:
Line untuk audio dan sinyal video feed atau broadcast
Koneksi internet yang mudah dan cepat
Pengeras suara langit-langit untuk kepentingan umum dan latar belakang
musik
Pencahayaan umum yang cukup untuk pameran
Air conditioning
Dinding dan lantai akustik pada tingkat tertentu untuk kenyamanan
pertemuan
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
46
Cukup stop kontak pada dinding dan outlet telepon digital
2.6.4 Peralatan portabel
150 DIS mikrofon konferensi portabel, dapat digunakan sebagai 3 sistem
yang terpisah
1200 infra-red penerima untuk mendengarkan SIS
72000 watt sistem loudspeaker dilengkapi konsol pencampuran audio dan
elektronik
Lebih dari 300000 watt tahap perlengkapan pencahayaan dengan berbagai
jenis dan model
Mikrofon, media player / recorder , prosesor sinyal
Sistem Snake (kabel, kotak split, ekor)
Hybrid sistem tele-conference melalui jaringan telepon umum
Digital dan telepon analog perangkat dengan keypad dan suara pesan
Modul Analog untuk memungkinkan penggunaan perangkat analog
(seperti mesinfaks, EDC dan analog modem) dalam jaringan telepon
digital
Terminal jaringan ISDN
2.6.5 Elektrikal
Sumber arus dari PLN dan dari generator sebagai energi cadangan. Jika
arus dari PLN padam, sebelum generator bekerja, digunakan satu daya
bebas gangguan Uninterupted Power Supply ( UPS ).
Penempatan generator di basemen.
Penempatan Shaft Elektrikal pada Core.
2.7 Studi Banding Proyek Sejenis
2.7.1 Jakarta Convention Center
JCC merupakan Pusat Konvensi di ibukota yang sering dijadikan tempat
diselenggarakannya kegiatan-kegiatan berskala nasional maupun internasional,
seperti konferensi PBB, pertemuan negara-negara APEC, pertemuan negaranegara
GNB.
Selain
itu
sering
dijadikan
tempat
diselenggarakannya
acara
penganugerahan, pementasan seni,konser musik, dan berbagai pameran.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
47
Beberapa fasilitas yang dimiliki JCC antara lain :
Plennary Hall dengan kapasitas 5000 kursi
Assembly Hall seluas 3.921 m2 yang dapat dibagi menjadi tiga ruangruang kecil
Dua Exhibition Halls (Hall A seluas 3.060 m2, Hall B seluas 5.850 m2)
dengan kapasitas 8000 orang.
13 Flexible Meeting Rooms dengan ukuran yang berbeda-beda
Main Lobby seluas 5.500m2 yang bersifat multifungsi.
Gambar 2.11 Denah JCC
Jakarta Convention Center terdiri atas beberapa hall besar dengan kapasitas
yang cukup besar. Plenary Hall yang berbentuk lingkaran, dapat memuat sampai
dengan 5000 tempat duduk, merupakan hall utama. Konsep ruang yang fleksibel,
memungkinkan fungsi Plenary Hall untuk diubah sesuai dengan kebutuhan, baik
untuk kegiatan konvensi maupun pameran. Selain itu terdapat Assembly Hall
dengan luas ruang 3.921m2 dapat dibagai menjadi tiga ruangan yang lebih kecil
sesuai dengan kebutuhan. Selain itu terdapat dua ruang pameran besar, yaitu
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
48
Exhibition Hall A dan Exhibition Hall B, dengan luas total 9.585m2, beberapa
ruang pertemuan sedang maupun kecil, dan lobby utama dengan luas 5.500m2,
yang dapat digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu sesuai dengan
kebutuhan acara.
Gambar 2.12 Denah JCC 2
Plenary Hall dirancang sangat fleksibel, dengan kapasitas sampai dengan
5000 orang, mulai dari kegitan konferensi yang bersifat formal, sampai dengan
konser musik yang hingar bingar. Dilengkapi dengan peralatan audio video yang
canggih termasuk 64 kamera video, dan sistem penerjemah yang dapat
mengakomodasi sampai dengan 8 bahasa. Assembly Hall dapat menampung 2500
orang untuk pertemuan dengan tempat duduk, dan 4500 orang untuk acara dengan
berdiri. Ruangnya yang fleksibel memungkinkan berbagai kegiatan untuk
dilakukan. Mulai dari gala dinner, ruang kelas, fashion show, launching produk,
sampai malam penganugerahan.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
49
Gambar 2.13 Denah JCC 3
Ruang pameran utama terdiri dari dua bagian, A dan B. Kedua ruangan
dihubungkan dengan koridor sehingga memungkinkan kedua ruangan untuk
dipakai secara bersama-sama. Selain itu terdapat 13 ruang-ruang pertemuan
sedang dan kecil, dengan kapasitas mulai dari 20 orang sampai dengan 1000
orang. Secara umum, penataan ruang-ruang utama tersebut diletakkan menyebar
dengan orientasi utama pada lobby utama. Sirkulasi pengunjung dari lobby utama
kemudian dipecah ke ruang-ruang sesuai dengan keperluannya. Hal ini memberi
keuntungan jika salah satu ruang saja yang terpakai, pintu masuk tetap melalui
lobby utama., sehingga sirkulasi menjadi lebih efisien. Jakarta Convention Center
juga mempunyai drop off yang cukup panjang. Hal ini untuk mengakomodasi
banyaknya pengunjung yang datang yang mencapai ribuan orang, dan kondisi
tapak yang berada di daerah perkotaan yang padat.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
50
Gambar 2.14 Denah JCC 4
Gambar 2.15 Interior JCC 5
Gambar 2.16 Interior JCC 6
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
51
Gambar 2.17 Interior JCC 7
Gambar 2.18 Interior JCC 8
Gambar 2.19 Interior JCC 9
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
52
Gambar 2.20 Interior JCC 10
Gambar 2.21 Interior JCC 11
2.7.2 Jogyakarta Expo Center
JEC terletak di bagian tenggara Yogyakarta, 10 menit dari Bandara
Adisucipto, 15 menit dari pusat kota dan 20 menit dari Stasiun Kereta Api Tugu.
Yogyakarta terletak di bagian tengah pulau Jawa, yang mana sangat strategis
sebagai tujuan wisata di Indonesia.
Untuk menuju Yogyakarta, hanya dibutuhkan waktu 1 jam perjalanan dari
Jakarta dan Bali melalui udara. Selain itu, Yogyakarta juga dapat dicapai dengan
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
53
transportasi darat seperti kereta api, bis, dan mobil pribadi dari beberapa kota di
Jawa.
Luas bangunan persegi : 17,090 meter persegi , terdiri dari :
Bima Hall, dengan luas 8.640 meter persegi ( 144 x 60 )
Yudhistira Hall, dengan luas 882 meter persegi ( 42 x 21 )
Arjuna Hall, dengan luas 1.260 meter persegi ( 60x21 )
Nakula - Sadewa VIP Room , dengan luas 90 meter persegi ( 6x15 )
Hanoman Room , dengan luas 144 meter persegi ( 8x18 )
Prefunction room , dengan luas 1.404 meter persegi ( 156 x 9 )
Dan ruangan tambahan lainnya.
2.7.2.1. Listrik
Listrik 690 KVA dipasok oleh PLN ( Pemerintah Electric Power Company ) dan
1000 KVA dari genset .
2.7.2.2. Pasokan air
5 ltr / dtk kapasitas dipasok oleh PDAM ( Perusahaan Air Minum Daerah ) dan 20
ltr / detik kapasitas air dari sumur .
2.7.2.3. Line telepon
48 saluran telepon yang tersedia untuk didistribusikan melalui PABX , Sampai
saat ini , ada 200 extentions yang tersedia dan dapat sampai dinilai sampai 500
extentions
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
54
2.7.2.4. Area parkir
Tersedia untuk 300 mobil dan dapat dikembangkan sampai 600 mobil , 40 bus dan
sepeda bermotor.
2.7.2.5. Outdoor exhibition
20 X 60 M ( 1.200 M2 ) lapangan outdoor tersedia untuk pameran ( event) dengan
lantai paving blok .
2.7.2.6. Nakula & Sadewa Room
Luas: 90 meter persegi
Panjang : 15 m
Lebar : 6 m
Dipisahkan menjadi 2 ruangan, masing-masing dengan kapasitas 8 orang
Ventilasi : AC split duct
Komunikasi : Telepon
Fasilitas : sofa, dapur, toilet
2.7.2.7. Selasar Area
Panjang : 156 m
Lebar : 9 m
Luas : 1404 meter persegi
Lantai : beton
Loading : 10 ton/m sq
Langit-langit : Gypsum
Tinggi : 8.8 - 12.4 m
Pintu kargo : 2 set
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
55
Ukuran : 5 (w) x 3.5(h) m
Pintu masuk & keluar : 7 set, masing-masing dari depan, belakang dan samping
Kapasitas listrik : 17,6 kVA
Sumber air : 54 mm dia, dari PDAM dan sumur
Penerangan langit-langit : 300 lux
Komunikasi : Telephone PABX 20, Internet 3 hub @ 128 connections, TV Cable
Ventilasi : AC split duct
Pemadam api : Hydrant dan manual call point
Sound system : Tersedia untuk panggilan dan pengumuman
2.7.2.8. Dapur
Luas : 216 meter persegi
Panjang : 36 m
Lebar : 6 m
Fasilitas : meja, meja cuci, air panas, lift barang, toilet
2.7.2.9. Lobi Atas
Luas : 432 meter persegi
Panjang : 36 m
Lebar : 12 m
2.7.2.10. Bima Hall
Gambar 2.22 JEC 1
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
56
Gambar 2.23 JEC 2
2.7.2.11. Arjuna Hall
Gambar 2.24 JEC 3
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
57
Gambar 2.25 JEC 4
2.7.2.12 Yudistira Hall
Gambar 2.26 JEC 5
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
58
Gambar 2.27 JEC 6
2.7.2.13. Hanomen Room
Gambar 2.28 JEC 7
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
59
Gambar 2.29 JEC 8
2.7.2.14. Nakula dan Sadewa
Gambar 2.30 JEC 9
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
60
Gambar 2.31 JEC 10
2.7.3 Studi Banding Leisure For Businessman
fX Sudirman atau disingkat dengan fX adalah sebuah pusat perbelanjaan yang
terletak di daerah Sudirman, Jakarta Selatan Mall ini memilki tema business and
entertainment center . Bagian yang paling khas dari mall ini adalah pada ruang
pertemuan yang didesain unik yang disebut Fpod
Gambar 2.32 fpod
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
61
Gambar 2.33 fpod 2
2.8 Studi Literatur Struktur Bentang Lebar
2.8.1 Pengertian Bangunan Bentang Lebar
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan
penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan
bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
62
bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi
bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori
dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang
lebar kompleks merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan
modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap
beberapa sistem struktur bentang lebar.
Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatankegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk
kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung
pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan
lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur
tersebut.
Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem
struktur yaitu :
1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.
2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
3. Struktur Plan dan Grid
4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net
(jarring)
5. Struktur Cangkang
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
63
Sedangkan Sutrisno 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu :
Struktur ruang, yang terdiri atas :
Konstruksi bangunan petak (Struktur rangka batang)
Struktur rangka ruang
Struktur permukaan bidang, terdiri atas :
Struktur Lipatan
Struktur Cangkang
Membran dan Struktur Membran
Struktur Pneumatik
Struktur Kabel dan Jaringan
2.9 Studi Literatur Pengcahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang aman
dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek
yang dikerjakannya secara jelas dan cepat. Menurut sumbernya, pencahayaan
dapat dibagi menjadi :
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
64
2.9.1 Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi
listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada
suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurangkurangnya 1/6 daripada luas lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan
penggunaan pencahayaanbuatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap,
sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapatkeuntungan, yaitu:
Variasi intensitas cahaya matahari
Distribusi dari terangnya cahaya
Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
2.9.2. Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya
selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan
sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak
mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara
tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah
sebagai berikut:
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
65
Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni
melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta
kegiatan visual secara mudah dan tepat
Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara
mudah dan aman
Tidak
menimbukan
pertambahan
suhu
udara
yang
berlebihan pada tempat kerja
Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap
menyebar secara merata, tidak berkedip, tidakmenyilaukan,
dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan
meningkatkan prestasi.
Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat
dibedakan atas 3 macam yakni :
1. Sistem Pencahayaan Merata
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh
ruangan.
2. Sistem Pencahayaan Terarah
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu
arah tertentu. Sistem inicocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena
akan tampak lebih jelas.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
66
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya
tempat kerja yangmemerlukan tugas visual. Untuk mendapatkan pencahayaan
yang sesuai dalam suatu ruang, maka diperlukan sistem pencahayaan yang tepat
sesuai dengan kebutuhannya.
Sistem pencahayaan diruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi
5 macam yaitu:
1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang
perlu diterangi.
2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu
diterangi, sedangkan sisanyadipantulkan ke langit-langit dan dinding.
3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu
disinari, sedangka sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dindng.
4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah..
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
67
5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sistem pengcahyaan :
1.Performa visual
Bagaimana pencahayaan dapat menunjang kegiatan manusia pada interior.
Peran pencahayaan pada ruang antara lain fungsi secara fungsional dan estetika.
2. Kenyamanan Visual
Bagaimana cahaya dapat menunjang kegiatan manusia dengan memberikan
kenyamanan tanpasilau. Teknik pencahayaan dan arah cahaya yang benar akan
memberikan kenyamanan visualbagi pengguna ruang.
3. Pleasantness ( rasa senang )
Pencahayaan pada ruang selain berfungsi menunjang kegiatan juga
memounyai efek psikologiskepada pengguna ruang.
4. Energi dan biaya yang efektif
Penghematan konsumsi energy yang juga penghematan biaya pada
pencahayaan dapat dilakukan tanpa mengurangi standart kualitas yang diinginkan
dengan desain pengcahayaan yang efektif.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
68
2.10 Studi Literatur Sistem Akustik
2.10.1 Teknik Mendesain Ruang Akustik
Jika sebuah ruangan difungsikan untuk ruang percakapan, misalnya ruang
konferensi, ruang drama, ruang kelas dan ruang pengadilan, parameter akustik
utama yang harus diperhatikan adalah tingkat kejelasan suara ucapan (speech
intelligibility). Apabila tingkat kejelasan suara ucapan yang baik dapat dicapai,
maka informasi yang disampaikan oleh pembicara akan sampai dengan sempurna
pada pendengar. Untuk mencapai kondisi tersebut, hal-hal berikut harus
dipertimbangkan dalam desain akustik ruang percakapan:
1. Berapa tingkat bising yang diinginkan hadir dalam ruangan?
2. Berapa waktu dengung ruangan/Berapa ukuran ruangan/berapa banyak
permukaan penyerap suara yang harus dipasang?
3. bagaimana geometri ruangan? (berkaitan dengan pantulan, flutter echoe,
sound focusing dan difusi suara)
4. Apakah perlu dipasang sistem tata suara (sound reinforcement system)?
Point pertama berkaitan dengan beda level energi suara yang ingin didengarkan
dengan level bising latar belakang, atau yang biasa disebut Signal to Noise Ratio
(SNR). Bising latar belakang yang mungkin terjadi pada umumnya berasal dari:
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
69
Sumber bising eksternal (traffic noise, pesawat terbang, kereta api, dsb).
Hal ini harus dikendalikan dengan sistem insulasi pada dinding, lantai dan
langit-langit.
Sumber bising dari aktifitas di koridor, foyer atau toilet
Sistem tata udara (AC) dan sistem mekanik lainnya (pompa misalnya)
Pada umumnya tingkat bising yang diijinkan adalah antara 30-35 dB (25-30 dB
untuk ruang drama)
Point kedua berkaitan dengan berapa lama energi suara diharapkan
bertahan dalam ruangan. Karena besaran speech intelligibility pada dasarnya
adalah merupakan perbandingan antara energi suara yang datang ke pendengar
pada awal 50-80 ms dengan energi total yang dirasakan pendengar dalam ruangan,
maka waktu dengung ruangan menjadi sangat besar pengaruhnya. Waktu dengung
yang disarankan berkisar antara 0.7 – 1 detik, bergantung dari ukuran ruangan.
Untuk mencapai waktu dengung ruang yang disarankan inilah pemakaian bahan
penyerap energi suara diperlukan. Luasan permukaan yang menyerap suara dan
volume ruangan akan menentukan seberapa besar dengung dalam ruangan.
Point ketiga berkaitan dengan perilaku pemantulan suara dalam ruangan.
Hal ini dipengaruhi oleh bentuk ruang dan posisi pemantul dan penyerap di dalam
ruangan. Dinding dan langit-langit ruangan merupakan bagian permukaan ruang
yang digunakan untuk mengendalikan pola pemantulan. Beberapa hal berikut
perlu dijadikan catatan:
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
70
Dinding samping dan langit-langit sebaiknya dibuat dari permukaan yang
memantulkan suara, untuk mengoptimumkan pantulan energi suara dari
sumber sehingga memperkuat suara langsung.
Bagian bidang pertemuan antara dinding dan langit-langit sebaiknya
dibuat absorptive (menyerap suara).
Dinding belakang sebaiknya terbuat dari bahan penyerap suara atau
pendifuse suara (diffusor ), untuk menghindarkan terjadinya pantulan
dengan delay yang panjang (late refelctions).
Jarak pembicara dan pendengar dibuat sedekat mungkin (bentuk lantai
teater lebih baik dari pada datar)
Sebaiknya posisi pembicara lebih tinggi dari pendengar.
Berikan porsi pantulan awal (dalam rentang 50-80 ms) yang merata pada
seluruh daerah pendengar. (sebagai acuan praktis: beda jarak tempuh suara
langsung dan suara pantulan < 17 m)
Perhatikan secara khusus permukaan-permukaan yang sejajar, karena bisa
menimbulkan flutter echoe (pantulan berulang)
Hindari permukaan keras yang cekung (dome-like) karena akan
mengakibatkan sound focusing.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)
71
2.11 Kesimpulan
Target dari pengunjung M.I.C.E adalah para pebisnis maka lokasi yang
dipilih adalah kawasan bisnis Kota Medan. Kondisi iklim di lokasi adalah tropis
maka desain bangunan yang dirancang harus respon terhadap iklim tropis.
Jakarta Convention Center memilki variasi ruangan yang lebih banyak dari
Yogyakarta Expo Center . Dari mulai auditorium, ruang rapat kecil dan lain-lain.
Dari segi tampak Yogyakarta Expo Center lebih mempunyai ciri khas tersendiri
seperti bangunan-bangunan jogya pada umumnya. Selain itu pada bangunan ini
terdapat ruang kota yang cukup besar yang tidak dimiliki JCC. Secara fleksibilitas
ruang Yogyakarta Expo Center memilki fleksibiltas ruang yang jauh lebih besar.
Sistem Pengcahyaan alami memilki efek yang lebih bagus tetapi karena
berada di negara tropis maka akan menimbulkan peningkatan suhu. Terdapat
beberapa jenis sistem pengcahayaan buatan tergantung dari aktivitas yang
dilakukan, jika kegiatannya adalah pameran maka yang paling tepat adalah sistem
pengcahayaan terpusat. Sistem akustik merupakan faktor paling penting dalam
mendesain konvensi. Dari mulai sistem akustik pada dinding sampai pemilihan
material langit-langit akan sangat berpengaruh terhadap kualitas akustik ruangan.
Suara dari mesin ac seperti AHU juga dapat berpengaruh jadi harus diletakkan
jangan terlalu dekat dengan aktivitas utama. Faktor yang paling penting adalah
pantulan dari sumber bunyi yang menghasilkan gema. Suara dari loudspeaker
akan memantul diantara dinding dan langit-langit.
M.I.C.E CONVENTION DAN LEISURE FOR BUSINESSMAN
TEGAR(143406002)