CALK Pemda 2008

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan
selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk
membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan
anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas
dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaataanya
terhadap peraturan perundang-undangan.
Pelaporan keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat
keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan :
1)

menyediakan informasi mengenai kesesuaian

cara memperoleh


sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan
peraturan perundang-undangan.
2)

menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan Pemerintah Daerah serta hasil-hasil yang telah
dicapai.

3)

menyediakan informasi mengenai upaya Pemerintah Daerah dalam
mendanai seluruh kegiatan dan mencukupi kebutuhan kas.

4)

menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi
Pemerintah Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka
pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan
pinjaman.


5)

menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan
Pemerintah Daerah, mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan
yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan Pemerintah Daerah
menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban,
ekuitas dana, dan arus kas Pemerintah Daerah.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sesuai Representasi Gubernur :
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
3. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007

tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
4. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2008
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Anggaran 2008;
5. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Anggaran 2008;
6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 17.1 Tahun 2007 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta;
7. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2008;
8. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 34 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2008;
dengan memperhatikan :
1.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


2.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;

4.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah ;

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan

2


6.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Bab I.

Pendahuluan

1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
1.3

Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
APBD

2.1. Ekonomi Makro
2.2. Kebijakan Keuangan
2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD
Bab III. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
3.1.

Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

Bab IV. Kebijakan Akuntansi
4.1.

Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
4.3.
Bab V.

Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan


5.1.

Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan
5.1.1. Pendapatan
5.1.2. Belanja
5.1.3. Pembiayaan
5.1.4. Aset
5.1.5. Kewajiban
5.1.6. Ekuitas Dana
5.1.7. Komponen-komponen Arus Kas

Bab VI. Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan
Bab VII. Penutup

3

BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro
Kondisi makro ekonomi DIY pada tahun 2006 kurang kondusif. Walaupun demikian
perekonomian DIY masih dapat tumbuh positif sebesar 3,71% lebih lambat dari laju
pertumbuhan tahun 2004 dan 2005 yang masing-masing tercatat sebesar 5,12% dan
4,74% serta lebih rendah dari pertumbunan ekonomi nasional sebesar 5,5% pada tahun
2006. Nilai PDRB DIY dengan menggunakan harga konstan tahun 2000 tercatat
Rp.17.539 Milyar pada tahun 2006, lebih tinggi dari nilai PDRB tahun 2005 sebesar
Rp. 16.911 milyar.
Angka pertumbuhan ekonomi DIY tersebut jauh lebih rendah dari proyeksi awal tahun
dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 4,40%-4,80%. Kondisi ini disebabkan masih
rendahnya daya beli masyarakat DIY walaupun kecenderungan suku bunga domestik
mengalami penurunan sejak pertengahan tahun 2006. Namun demikian pengaruh
kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005 dan terjadinya gempa tektonik tahun 2006
serta kenaikan harga beras pada akhir tahun 2006 sebagai akibat kemarau panjang yang
mengakibatkan tertundanya musim tanam.
Perkembangan ekonomi pada tahun 2006 terutama terkait dengan membaiknya kinerja
di 3 (tiga) sektor unggulan dalam perekonomian DIY yaitu sektor perdagangan, hotel
dan restauran, sektor jasa-jasa dan sektor bangunan, yang masing-masing memberikan
andil positif sebesar 1,14%, 1,14% dan 1,10%. Sementara itu sektor pertanian masih
menjadi sektor dominan di DIY, pada tahun 2006 merupakan kontributor terbesat

keempat terhadap perekonomian dengan andil positip sebesar 0.74%. Jika dilihat dari
angka pertumbuhannya, pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor bangunan sebesar
13,28%. Pertumbuhan tinggi yang dialami oleh sektor bangunan berkaitan dengan
aktifitas kegiatan rekonstruksi tempat tinggal, tempat usaha maupun bangunan publik
yang rusak akibat gempa tektonik, yang ditunjang dengan bantuan baik dari pemerintah
maupun swasta.
PDRB perkapita penduduk DIY tahun 2006 diperkirakan sebesar Rp 8,79 juta perkapita
pertahun, meningkat 15,60% dibandingkan tahun 2005 yang tercatat sebesar Rp 7,60

4

juta perkapita pertahun. Faktor inflasi yang mencapai 2 digit pada tahun 2006 (10,41%)
cukup berperan pada kenaikan nominal PDRB perkapita.
Dibidang ketenagakerjaan persoalan pengangguran masih menjadi permasalahan yang
harus diatasi karena kecenderungan makin tinggi tingkat pengangguran terbuka.
Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2006 sebesar 6.25% lebih rendah jika
dibandingkan denga tahun 2004 dan 2005 yang masing-masing tercatat sebesar 6,26%
dan 7,59%.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2006
tercatat sebesar Rp. 29.780,54 juta atau meningkat 17,16% dibandingkan tahun 2005

sebesar Rp 25.419,08 juta. Kontribusi empat sektor terbesar, berturut-turut dari yang
terbesar adalah sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor
pertanian dan industri pengolahan.
1. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Propinsi DIY dari tahun 2004 – 2006 mengalami penurunan
setiap tahunnya (rata-rata 0,71%) seperti tercermin pada diagram berikut ini.

Keterangan: * angka sementara
Sumber: Evaluasi Perekonomian DIY 2006 dan Prospeknya 2007
(BI 2006), diolah
Sejalan dengan optimisme laju pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan
semakin cepat pada tahun 2007, prospek perekonomian DIY juga diproyeksikan
akan membaik. Laju pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2007 diperkirakan tumbuh
berkisar 4,68%, atau lebih tinggi dari tahun 2006. Hal ini terutama dipicu oleh
5

sektor pertanian dan sektor bangunan yang diperkirakan tumbuh pesat. Sektor
pertanian produktivitasnya akan membaik setelah menghadapi kondisi cuaca yang
kurang kondusif, sedangkan sektor bangunan disebabkan berlangsungnya proses
rekonstruksi bangunan dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa. Selain itu,

industri pariwisata diperkirakan juga akan kembali menggeliat yang selanjutnya
akan mendorong kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Dengan melihat prospek ekonomi tahun 2007 tersebut diatas, pada tahun 2008
kondisi ekonomi DIY juga akan semakin baik dan stabil. Pertumbuhan ekonomi
akan mengalami kenaikan tidak jauh dari tahun 2007, yaitu sekitar 4,5 – 5%.
2. Peranan Sektoral
Peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB pada tahun 2006 menunjukkan
sektor perdagangan hotel dan restoran memberikan kontribusi terbesar (20,74%).
Peranan sektor berturut-turut dari yang tinggi ke rendah adalah sektor perdagangan
hotel dan restoran (20,74%), sektor pertanian (18,87%), sektor jasa-jasa (17,35%),
sektor industri pengolahan (13,87%), sektor pengangkutan dan komunikasi
(9,98%), sektor bangunan (9,01%), sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan
(8,62%), sektor listrik gas dan air bersih (0,86), dan sektor pertambangan dan
penggalian (0,70%), seperti tergambar dalam diagram di bawah ini.

Keterangan: 2006 angka sementara, 2007 angka proyeksi
Sumber: Evaluasi Perekonomian DIY 2006 dan Prospeknya 2007 (BI 2006), diolah.

6

3. Inflasi
Inflasi Propinsi DIY tahun 2001 – 2006 menunjukkan angka yang fluktuatif
tergantung kestabilan kondisi ekonomi pada saat itu. Tingkat inflasi tahun 2005
cukup tinggi hal ini terpengaruh oleh naiknya biaya produksi, merosotnya nilai
tukar rupiah dan naiknya suku bunga perbankan. Tingkat inflasi ini diprediksi akan
terus meningkat pada tahun 2006 dan 2007.
Selama tahun 2006 laju inflasi DIY menembus dua digit yakni 10,42% diatas inflasi
nasional sebesar 6,60%. Angka inflasi DIY merupakan angka inflasi tertinggi
diantara kota-kota di pulau Jawa dan peringkat ke lima di Indonesia, setelah
Lhokseumawe (11,47%, Banjarmasin (11,03%), Jambi (10,66%) dan Kendari
(10,57%). Kebijakan pemerintah terhadap harga komoditas barang strategis
(kenaikan harga dan kelangkaan BBM), dampak gempa dan kemarau panjang yang
melonjakkan harga kelompok bahan makanan terutama beras.
Disamping itu pengaruh faktor musiman seperti tahun ajaran baru dan musim
liburan juga mempunyai peran dalam mendorong inflasi DIY. Faktor lain yang juga
ikut mendukung adalah pencairan dana bantuan gempa yang terealisasi pada tahun
2006.
Sumber: Evaluasi Perekonomian DIY 2006 dan Prospeknya 2007 (BI 2006), diolah.

4. Investasi
Perkembangan realisasi investasi PMA/PMDN di Propinsi DIY secara komulatif
dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan seperti tercermin pada tabel sebagai
berikut:
TAHUN

PMDN

PMA
7

2001
2002
2003
2004
2005
2006

∑ Rp
1.814.240.365.869
1.961.732.260.090
2.405.274.896.480
2.401.966.867.693
2.251.066.507.693
2.144.879.085.707

∑ Proyek
114
121
120
120
120
116

∑ US$
129.108.237
106.640.524
140.414.202
168.807.744
204.852.734
208.865.309

∑ Proyek
45
49
59
57
64
71

Nilai Investasi (dalam juta rupiah) menurut jenisnya adalah sebagai berikut:
Jenis

2000

2001

2002

2003

2004

PMDN/PMA

445.231

576.783

265.543

755.605

173.987

Rumahtangga

582.667

1.366.120

1.516.760

1.735.355

2.318.447

Pemerintah

940.918

844.085

932.463

1.077.575

1.180.709

Non Fasilitas

1.808.381

1.472.034

2.917.798

2.420.751

3.630.217

TOTAL

3.777.198

4.259.022

5.110.478

5.989.266

7.303.360

Pencapaian investasi tahun 2006 untuk PMDN 2,14 trilyun mengalami penurunan
sebesar 4,75 %, sedangkan PMA 208.865.309 US$ mengalami kenaikan sebesar
1,96 % dibandingkan dari tahun 2005.
2.2. Kebijakan Keuangan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa Kebijakan Umum APBD (KUA)
disusun dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sebagai
dokumen rencana kerja tahunan daerah, RKPD disusun dengan mengacu Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020, tertanggal 11
Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJPD dan RPJMD, dalam
salah satu pernyataannya menyebutkan bahwa bagi daerah-daerah yang belum
melaksanakan Pilkada langsung, Renstra Daerah atau Propeda berlaku sebagai
dokumen perencanaan jangka menengah hingga berakhir masa bakti Kepala Daerah,

8

sehingga penyusunan RKPD dan KUA mengacu kepada Renstrada Propinsi DIY
Tahun 2004-2008.
RKPD Propinsi DIY sebagai dokumen rencana kerja daerah tahun 2008 dihasilkan
melalui proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi yang
merupakan forum para pemangku kepentingan (stakeholder) pembangunan daerah
dan forum kelanjutan dari musyawarah-musyawarah di tingkat Kabupaten/Kota.
KUA yang merupakan dokumen kebijakan daerah dalam satu tahun anggaran yang
menjadi petunjuk dan ketentuan umum yang disepakati sebagai pedoman penyusunan
RAPBD, memuat sasaran dan target pencapaian kinerja yang terukur dari setiap
urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi
belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi
yang mendasari. Asumsi yang dimaksud adalah mempertimbangkan perkembangan
ekonomi makro dan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal yang ditetapkan
pemerintah.

Dalam rangka penyusunan APBD diperlukan Prioritas dan Plafon Anggaran yang
disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk dijadikan sebagai
dasar penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2008.
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) merupakan dokumen sementara
yang memuat program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan
untuk setiap program dan kegiatan. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, penyusunan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara mengacu kepada Kebijakan Umum APBD
(KUA). Pada tanggal 3 Januari 2008 Pemerintah Propinsi DIY telah menetapkan
KUA Tahun 2008, yaitu dengan ditandatanganinya Nota Kesepakatan antara
Pemerintah Provinsi DIY dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DIY
Nomor: 1/KSP/I/2008 dan Nomor: 1/K/DPRD/2008 tentang Kebijakan Umum
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DIY Tahun Anggaran 2008.
Berdasarkan KUA Tahun 2008 tersebut disusun PPAS Provinsi DIY Tahun 2008 yang
selanjutnya dijadikan bahan pembahasan antara Eksekutif dan Legislatif untuk
disepakati dalam bentuk Nota Kesepakatan tentang Prioritas dan Plafon Anggaran
Provinsi DIY Tahun 2008. Prioritas dan Plafon Anggaran yang telah disepakati

9

tersebut selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja anggaran
(RKA) pada masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah menyebutkan bahwa Perubahan APBD dilakukan dengan terlebih dahulu
menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Perubahan APBD. Perubahan APBD
dilakukan setelah Perhitungan APBD tahun sebelumnya selesai ditetapkan. KUA
Perubahan APBD Provinsi DIY Tahun 2008 disusun dengan mendasarkan hal-hal
sebagai berikut:
 Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak pada bulan Mei tahun 2008
 Asumsi makroekonomi tidak mengalami perubahan
 Kewajiban terhadap Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota, berupa
bagi hasil pajak daerah.
 Kewajiban terhadap belanja langsung yang ada di setiap SKPD (kekurangan
pembayaran beban belanja listrik, telepon, internet, air minum dan lain-lain).
 Pergeseran anggaran antar Rincian Obyek Belanja dan pergeseran antar Obyek
Belanja dalam Jenis Belanja.
 Pembetulan penulisan dan penempatan kode rekening yang masih kurang tepat di
masing-masing SKPD.
 Penataan kembali belanja gaji pegawai berdasarkan realisasi gaji bulan Agustus
2008 dan adanya penyesuaian kenaikan tunjangan jabatan.
 Kewajiban belanja terhadap pendampingan dana dari pusat yang ada di SKPD.
 Penambahan pendapatan dan belanja daerah, sehubungan dengan terlampauinya
target penerimaan pendapatan
 Sisa Lebih Anggaran Tahun 2007
Sumber pendanaan APBD berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Implikasi kondisi makro
ekonomi 2008 terhadap sumber pendanaan APBD 2008, mengakibatkan sumber
pendanaan APBD 2008 mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terkait dengan
kondisi ekonomi yang semakin baik pasca terjadinya gempa bumi bulan Mei 2006.

10

Hal ini ditandai dengan pulihnya proses produksi barang dan jasa serta meningkatnya
daya beli di masyarakat. Pada tahun 2008 diperkirakan PDRB DIY naik berkisar 4,5%
s/d 5,0%. Demikian juga dengan aset-aset masyarakat dan pemerintah yang sudah
banyak direnovasi, pada tahun 2008 sudah dapat dipergunakan lagi untuk melakukan
kegiatan ekonomi.
Adanya kenaikan pendapatan tahun 2008 dari target semula, diantaranya disebabkan
adanya perubahan anggaran pendapatan naik sebesar 6,63% atau sebesar Rp 75
milyar, dari Rp 1,086 trilyun menjadi Rp 1,161 trilyun. Kenaikan pendapatan ini
antara lain didukung kenaikan retribusi dan pajak daerah yang meliputi PKB,
BBNKB dan PBB-KB. Rincian sumber pendanaan APBD tahun 2008 adalah sebagai
berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
PAD sebesar Rp632.872.311.654,13, dengan perincian Pajak Daerah sebesar
Rp525.185.354.193,35, Retribusi Daerah sebesarRp29.259.898.275,50; Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar Rp12.481.050.738,67
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp65.946.008.446,61.
2. Dana Perimbangan dan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Dana Perimbangan sebesar Rp601.802.167.488,00, dengan perincian Bagi Hasil
Pajak sebesar Rp70.549.425.301,00, Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar
Rp11.347.787,00, Dana Alokasi Umum sebesar Rp511.773.394.400,00 dan Dana
Alokasi Khusus sebesar Rp19.468.000.000,00.
Sedangkan

Dana

Transfer

Pemerintah

Pusat

Lainnya

adalah

sebesar

Rp314.880.000,00 yang merupakan Dana Penyesuaian.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

sebesar Rp23.620.587.265,26

merupakan dana hibah/sumbangan pihak ketiga

2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD
1. Dinas Pendidikan.

11

yang

Kinerja SKPD Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2008 Melaksanakan 16 program yang terdiri dari 92 kegiatan. Yang
terdiri dari:
-

Program Administrasi Layanan Perkantoran. Realisasi keuangan 88,99%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan
91,58%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan
78,85%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi Keuangan 80,66%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pendidikan Anak Usia Dini. Realisasi keuangan 78,70%, realisasi fisik
100%.

-

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Realisasi keuangan
87,62%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pendidikan Menengah. Realisasi keuangan 92,12%, realisasi fisik
100%.

-

Program Pendidikan Non Formal. Realisasi keuangan 80,34%, realisasi fisik
100%.

-

Program Pendidikan Luar Biasa. Realisasi keuangan 88,38%, realisasi fisik
100%.

-

Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Realisasi
keuangan 95,44%, realisasi fisik 100%.

-

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. Realisasi keuangan 86,69%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Pendidikan Tinggi. Realisasi keuangan 94,01%, realisasi fisik 100%.

Pemuda dan Olah Raga:
-

Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan. Realisasi keuangan 97,34%,
realisasi fisik 100%.

-

Proram Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup
Pemuda. Realisasi keuangan 94,25%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga. Realisasi keuangan
99,31%, realisasi fisik 100%.

12

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga. Realisasi keuangan
86,02%, realisasi fisik 100%.

2. Badan Perpustakaan Daerah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 89,00%..

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan
94,00%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi Keuangan 96,00%.

-

Program

Peningkatan

Pengembangan

Budaya

Baca

dan

Pembinaan

Perpustakaan. Realisasi Keuangan 93%.
3. Dinas Kesehatan.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi Program 99,24%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi Program
100,00%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Program
96,94%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi Program 98,00%.

-

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Realisasi Program 100,00%.

-

Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Realisasi Program 87,23%.

-

Program Pengawasan Obat dan Makanan. Realisasi Program 100,00%.

-

Program Promosi dan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Realisasi
Program 100,00%.

-

Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Realisasi Program 100,00%.

-

Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Realisasi Program 93,75%.

-

Program Pencegahan Penyakit Menular. Realisasi Program 81,16%.

-

Program Standardisasi Pelayanan Kesehatan. Realisasi Program 100,00%.

-

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. Realisasi Program 100,00%.

-

Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paruparu/RS Mata. Realisasi Program 91,67%.

-

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Realisasi Program
100,00%.

13

-

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita. Realisasi Program
77,94%.

-

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia. Realisasi Program 95,56%.

-

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan. Realisasi Program 52,34%.

4. Rumah Sakit Grhasia.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Target Capaian 100,00%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Target Capaian 100,00%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Target Capaian
100,00%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Target Capaian 100%.

-

Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Target Capaian 32,00%.

-

Program Standardisasi Pelayanan Kesehatan. Target Capaian 50,00%.

-

Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana RS Jiwa/RS Paruparu/RS Mata. Target Capaian 100,00%.

-

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS Jiwa/RS Paru-paru/RS Mata.
Target Capaian 100,00%.

5. Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Target Capaian 100,00%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Target Capaian 100,00%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Target Capaian
100,00%.

- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan.Target Capaian 100%.
-

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan. Target Capaian 100%.

-

Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong. Target capaian 100%.

-

Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong. Target capaian 100%.

-

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Target capaian 100%.

-

Program Inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan. Target capaian 100%.

- Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan
pengairan lainya. Target capaian 100%.
-

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku. Target capaian 100%.

14

-

Program Pengembangan dan Pengelolaan konservasi sungai, danau, dan SDA
lainya. Target capaian 100%.

-

Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum, dan air limbah. Target
capaian 100%.

-

Program Pengendalian Banjir. Target capaian 100%.

-

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. Target capaian
100%.

-

Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan. Target capaian 100%.

-

Program Pengembangan dan Pengelolaan Data dan Informasi SDA. Target
capaian 100%.

-

Program Pelayanan Jasa Pengujian. Target capaian 100%.

-

Program Pengaturan Jasa Konstruksi. Target capaian 100%.

-

Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi. Target capaian 100%.

-

Program Pengawasan Jasa Konstruksi. Target capaian 100%.

-

Program Pengembangan Perumahan. Target capaian 100%.

-

Program Lingkungan sehat Perumahan. Target capaian 100%.

-

Program Perencanaan Tata Ruang. Target capaian 100%.

-

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Target capaian 100%.

6. Badan Perencanaan Pembangunan (BAPEDA).
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Target Capaian 100,00%.
-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Target Capaian 100,00%.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Target Capaian
100,00%.

- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan.Target Capaian 100%.
-

Program Perencanaan Tata Ruang. Target Capaian 100%.

-

Program Pengembangan Data/ Informasi. Target Capaian 100%.

-

Program Kerjasama Pembangunan. Target Capaian 100%.

-

Program Penanganan Daerah Tertinggal. Target Capaian 100%.

-

Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan Besar. Target
Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah. Target Capaian 100%.

15

-

Program Perencanaan Pembangunan Daerah. Target Capaian 100%.

-

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Target Capaian 100%.

-

Program Perencanaan Sosial Budaya. Target Capaian 100%.

-

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam. Target
Capaian
100%.

-

Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana. Target Capaian
100%.

-

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. Target Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi. Target Capaian 100%.

7. Dinas Perhubungan.
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 89,38%,
realisasi fisik 97,14%.
-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan
82,03%, realisasi fisik 100,00%.

- Program Peningkatan Kapasitas Disiplin Aparatur. Realisasi keuangan 99,33%,
realisasi fisik 100,00%.
- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan
73,59%, realisasi fisik 100,00%.
- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi keuangan 90,13%, realisasi fisik 100,00%.
- Program Pembangunan Prasarana dan fasilitas Perhubungan. Realisasi keuangan
89,03%, realisasi fisik 91,50%.
- Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas
Angkutan Jalan. Realisasi keuangan 97,18%, realisasi fisik 100%.
- Program Peningkatan Pelayanan Angkutan. Realisasi keuangan 85,23%, realisasi
fisik 100%.
- Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan. Realisasi keuangan
46,07%, realisasi fisik 100%.
- Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas. Realisasi keuangan
96,41%, realisasi fisik 100%.
- Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. Realisasi
keuangan 78,9%, realisasi fisik 100%.

16

8. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Target Capaian 100,00%.
-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Target Capaian 100,00%.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Target Capaian
100,00%.

- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan.Target Capaian 100%.
-

Program Pengembangan Pengelolaan Persampahan. Target Capaian 100%.

-

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Target
Capaian 100%.

-

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. Target Capaian
100%.

-

Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam. Target
Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH. Target
Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Pengendalian Polusi. Target Capaian 100%.

-

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Target Capaian 100%.

9. Kantor Pemberdayaan Perempuan.
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Target Capaian 96,05%.
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Target Capaian 95,54%.
- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Target Capaian 27,00%.
- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan.Target Capaian 99,27%.
-

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan.
Target Capaian 99,46%.

- Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutaman Gender dan Anak. Target
Capaian 96,17%.
- Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. Target
Capaian 98,17%.
- Program Peningkatan Peranserta dan Kesetaraan Gender dalam pembangunan.
Target capaian 92,72%..
10.Dinas Sosial.

17

-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 98,29%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan
98,59%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Realisasi keuangan 100%, realisasi
fisik 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan
97,25%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi keuangan 99,99%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan
Penyandang salah Kesj Sosial (PMKS) Lainya. Realisasi keuangan 97,63%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. Realisasi keuangan
96,16%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pembinaan Anak Terlantar. Realisasi keuangan 98,48%, realisasi fisik
100%.

-

Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Trauma. Realisasi keuangan
99,85%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pembinaan Panti Asuhan/Jompo. Realisasi keuangan 95,52%, realisasi
fisik 100%.

-

Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial. Realisasi keuangan
91,92%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. Realisasi keuangan
92,71%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pengembangan Kehidupan Beragama. Realisasi keuangan 97,85%,
realisasi fisik 100%.

11.Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Target Kinerja 100%.
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Target Kinerja 100%.
- Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Target Kinerja 100%.
- Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Target Kinerja 100%.

18

- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Target Kinerja 100%.
- Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. Target Kinerja
9,53%.
- Program Peningkatan Kesempatan Kerja. Target Kinerja 48,97%.
- Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. Target
Kinerja 15,61%.
Transmigrasi:
-

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi. Target Kinerja 48,00%.

-

Program Tansmigrasi Lokal. Target Kinerja 22,5%.

-

Program Tansmigrasi Regional. Target Kinerja 48%.

12.Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 79,9%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan
92,15%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan
87,08%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi keuangan 98,67%, realisasi fisik 100%.

-

Program Penciptaan Iklim UKM yang Kondusif. Realisasi keuangan 93,45%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Realisasi keuangan
99,73%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan. Realisasi
keuangan 94,64%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang berpotensi Merusak
Lingkungan . Realisasi keuangan 84,11%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan. Realisasi keuangan
97,28%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pengembangan Bahan Bakar dan Energi. Realisasi keuangan 97,63%,
realisasi fisik 100%.

19

-

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. Realisasi
keuangan 96,64%, realisasi fisik 100%.

-

Program

Peningkatan

Kerjasama

Perdagangan

Internasional.

Realisasi

keuangan 100%, realisasi fisik 100%.
-

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor. Realisasi keuangan 99,85%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri. Realisasi keuangan
85,67%, realisasi fisik 100%.

-

Program Persaingan Usaha. Realisasi keuangan 92,86%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. Realisasi keuangan
90,57%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. Realisasi keuangan
93,88%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pembinaan Industri Rumah Tangga , Industri Kecil dan Menengah.
Realisasi keuangan 98,86%, realisasi fisik 100%.

13.Dinas Kebudayaan.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 0,85%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan
0,95%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan
0,53%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi keuangan 0,73%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pengembangan Nilai Budaya. Realisasi keuangan 0,94%, realisasi fisik
100%.

-

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. Realisasi keuangan 0,95%, realisasi
fisik 100%.

-

Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Realisasi keuangan 0,81%, realisasi
fisik 100%.

-

Program Pengembangan Kerjasama Pengelola Kekayaan Budaya. Realisasi
keuangan 0,61%, realisasi fisik 100%.

14.Dinas Ketentraman dan Ketertiban Umum.

20

-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 97,20%,
realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan
99,91%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan
99,63%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi keuangan 99,80%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Realisasi
keuangan 99,73%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal.
Realisasi keuangan 99,71%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan.
Realisasi keuangan 99,26%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat. Realisasi keuangan
99,57%, realisasi fisik 100%.

-

Program Pencegahan Dini Dalam Penanggulangan Korban Bencana Alam.
Realisasi keuangan 99,16%, realisasi fisik 100%.

-

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kep Da dan Wa Kep Da. Realisasi
keuangan 99,84%, realisasi fisik 100%.

15.Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-

Belanja Pegawai: Gaji dan Tunjangan . Realisasi Keuangan 100%.

16.Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
-

Belanja Pegawai: Gaji dan Tunjangan . Realisasi Keuangan 100%.

17.Sekretariat Daerah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 88,03%

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 92,062%

-

Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Dengan Capaian 96,46%

-

Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS. Dengan Capaian 89,35%

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dengan Capaian
75,63%

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 84,01%

21

-

Program Pengembangan Wilayah Perbatasan. Dengan Capaian 99,54%

-

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.
Dengan Capaian 99,84%

-

Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar. Dengan
Capaian 99,26%

-

Program Penataan Penguasaan , Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah. Dengan Capaian 98,88%

-

Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan. Dengan Capaian 100%

-

Program Penataan Administrasi Kependudukan . Dengan Capaian 33,13%

-

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan. Dengan Capaian
99,05%.

-

Program Pendidikan Politik Masyarakat. Dengan Capaian 98,98%

-

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KepDa dan WakepDa. Dengan
Capaian 81,85%

-

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi. Dengan Capaian
90,37%

-

Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah. Dengan Capaian
94,05%

-

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. Dengan Capaian 96,44%

-

Program Penataan Daerah Otonomi Baru. Dengan Capaian 99,47%

-

Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah. Dengan Capaian 98,04%

-

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan. Dengan Capaian 96,60%

-

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. Dengan Capaian 88,83%

-

Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan. Dengan Capaian
99,33%

-

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa. Dengan
Capaian 95,90%

-

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa. Dengan Capaian
99,62%.

-

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan. Dengan Capaian 94,19%

18. Sekretariat DPRD
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Realisasi keuangan 92,27%,
realisasi fisik 99,58%.

22

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Realisasi keuangan
83,99%, realisasi fisik 102,88%.

-

Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Realisasi keuangan 95,20%, realisasi
fisik 101,22%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi keuangan
37,26%, realisasi fisik 42,24%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Realisasi keuangan 85,52%, realisasi fisik 104,30%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah. Realisasi
keuangan 66%, realisasi fisik 92,80%.

19.Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 81,44%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 91,63%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dengan Capaian
83,45%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 84%.

-

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dengan Capaian 89,62%.

-

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota.
Dengan Capaian 74,73%.
-

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah. Dengan Capaian 82,27%.

20.Badan Pengawasan Daerah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dengan Capaian
100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinnerja dan
Keuangan. Dengan Capaian 98,85%.

23

-

Program

Peningkatan

Sistem

Pengawasan

Internal

dan

Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah. Dengan Capaian 100%.
-

Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan. Dengan Capaian 100%.

-

Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan. Dengan Capaian 100%.

-

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi. Dengan Capaian
100%.

21.Kantor Perwakilan Daerah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 95,7%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 95,1%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 97,4%.

-

Program Peningkatan Kerjasama Antar PemDa. Dengan Capaian 98,9%.

-

Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media. Dengan Capaian 97,7%.

-

Program Pengembangan Nilai Budaya. Dengan Capaian 99,8%.

-

Program Pengelolaaan Kekayaan Budaya. Dengan Capaian 95,5%.

22.Badan Pendidikan dan Pelatihan.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 100%.

-

program Peningkatan Pengembangan Sistem. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 100%.

-

Program Pendidikan Kedinasan. Dengan Capaian 100%.

-

program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur. Dengan Capaian 100%.

23.Kantor Arsip Daerah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dengan Capaian
100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 100%.

-

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan. Dengan Capaian 100%.

24

-

Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah. Dengan
Capaian 100%.

-

Program Pemeliharaan rutin/Berkala sarana dan prasarana Kearsipan. Dengan
Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi. Dengan Capaian 100%.

24.Badan Informasi Daerah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 100%.

-

Program Pengembangan Komunikasi, informasi dan media masa. Dengan
Capaian 100%.

-

Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi. Dengan
Capaian 100%.

-

Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi.
Dengan Capaian 100%.

-

Program Kerjasama Informasi dengan Mas Media. Dengan Capaian 100%.

25.Dinas Pertanian.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dengan Capaian
100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 20%.

-

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Dengan Capaian 20%.

-

Program Peningkatan Ketahanan Pangan. Dengan Capaian 20%.

-

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Petanian/Perkebunan. Dengan Capaian
20%.

-

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan. Dengan
Capaian 20%.

-

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Dengan Capaian 20%.

-

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan. Dengan Capaian 20%.

25

-

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. Dengan Capaian
20%.

-

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. Dengan Capaian 20%.

26.Dinas Kehutanan dan Perkebunan
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Realisasi keuangan
92,86%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Realisasi
keuangan 96,09%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dengan Realisasi
keuangan 95,06%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 98,55%.

-

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Dengan Capaian 96,22%.

-

Program Peningkatan Ketahanan Pangan. Dengan Capaian 98,56%.

-

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan. Dengan
Capaian 92,07%.

-

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Dengan Capaian
95,59%.

-

Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan. Dengan Capaian 95,40%.

-

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Dengan Capaian 97,03%.

-

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan. Dengan Capaian
86,98%.

-

Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan. Dengan Capaian
99,24%.

-

Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan. Dengan Capaian 93,80%.

27.Badan Pariwisata Daerah.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Capaian 100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian 100%.

-

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. Dengan Capaian 7%.

-

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. Dengan Capaian 7%.

-

Program Pengembangan Kemitraan.Dengan Capaian 6%.

26

28.Dinas Kelautan dan Perikanan.
-

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dengan Realisasi Fisik 100%.

-

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Dengan Realisasi Fisik
100%.

-

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dengan Realisasi Fisik
100%.

-

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan. Dengan Capaian fisik 100%.

-

Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Dengan Capaian fisik
100%.

-

Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumber Daya Kelautan. Dengan Capaian fisik 100%.

-

Program Peningkatan Mitigasi Bencana alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut.
Dengan Capaian fisik 100%.

-

Program Peningkatan Kegiatan Budidaya Kelautan dan Wawasan Maritim
kepada Masyarakat. Dengan Capaian fisik 100%.

-

Program Pengembangan Budidaya perikanan. Dengan Capaian fisik 100%.

-

Program engembangan Perikanan tangkap. Dengan Capaian fisik 100%.

-

Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan. Dengan Capaian fisik
100%.

-

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan. Dengan
Capaian fisik 100%.

-

Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, air payau, dan air tawar.
Dengan Capaian fisik 100%.

BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

27

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
KODE

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Anggaran

Realisasi

Perubahan

Berlebih/ (berkurang
(Rp)

(%)

URUSAN WAJIB
1

01

PENDIDIKAN

1

01 01

DINAS PENDIDIKAN
PENDAPATAN DINAS PENDIDIKAN

207.545.000,00

133.312.800,00

(74.232.200,00)

(35,77)

Pendapatan Retrebusi Daerah

207.545.000,00

133.312.800,00

(74.232.200,00)

(35,77)

94.972.939.779,00

87.740.153.764,00

(7.232.786.015,00)

(7,62)
(4,08)

1

01 01 00 00 5

BELANJA DINAS PENDIDIKAN

1

01 01 00 00 5

1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

46.493.444.779,00

44.598.652.097,00

(1.894.792.682,00)

1

01 01 00 00 5

1 Belanja Pegaw ai

46.493.444.779,00

44.598.652.097,00

(1.894.792.682,00)

(4,08)

1

01 01 00 00 5

2 BELANJA LANGSUNG

48.479.495.000,00

43.141.501.667,00

(5.337.993.333,00)

(11,01)

1

01 01 01 00 5

2 Program Pelay anan Administrasi Perkantoran

3.896.895.000,00

3.144.304.821,00

(752.590.179,00)

(19,31)

1

01 01 02 00 5

2 Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

3.390.000.000,00

3.104.461.915,00

(285.538.085,00)

(8,42)

1

01 01 05 00 5

2 Program Peningkartan Kapasitas SumberDay a Aparatur

40.000.000,00

31.540.000,00

(8.460.000,00)

(21,15)

1

01 01 06 00 5

2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

1

01 01 15 00 5

2 Program Pendidikan Anak Usia Dini

1

01 01 16 00 5

1

32.000.000,00

25.812.000,00

(6.188.000,00)

(19,34)

275.000.000,00

216.434.500,00

(58.565.500,00)

(21,30)

2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

2.087.000.000,00

1.828.688.190,00

(258.311.810,00)

(12,38)

01 01 17 00 5

2 Program Pendidikan Menengah

8.596.489.000,00

7.918.880.436,00

(677.608.564,00)

(7,88)

1

01 01 18 00 5

2 Program Pendidikan Non Formal

1.315.000.000,00

1.056.427.900,00

(258.572.100,00)

(19,66)

1

01 01 19 00 5

2 Program Pendidikan Luar Biasa

5.235.000.000,00

4.626.457.975,00

(608.542.025,00)

(11,62)

1

01 01 20 00 5

2 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

3.138.415.000,00

2.995.482.650,00

(142.932.350,00)

(4,55)

1

01 01 22 00 5

2 Program Manajemen Pelay anan Pendidikan

9.833.496.000,00

8.525.435.475,00

(1.308.060.525,00)

(13,30)

1

01 01 23 00 5

2 Program Pendidikan Tinggi

1.980.000.000,00

1.861.417.350,00

(118.582.650,00)

(5,99)

1

01 18 16 00 5

2 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

655.200.000,00

637.798.350,00

(17.401.650,00)

(2,66)

1

01 17 00 00 5

2 Program Peningkatan Upay a Penumbuhan Kew ira Usahaan

350.000.000,00

329.887.500,00

(20.112.500,00)

(5,75)

1

01 20 00 00 5

2 Program Pembinaan dan Pemasy arakatan Olah Raga

2.655.000.000,00

2.537.454.530,00

(117.545.470,00)

(4,43)

1

01 21 00 00 5

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

5.000.000.000,00

4.301.018.075,00

(698.981.925,00)

(13,98)

PENDAPATAN BADAN PERPUSTAKAAN DAERAH

25.000.000,00

22.091.000,00

(2.909.000,00)

(11,64)

Pendapatan Retrebusi Daerah

25.000.000,00

22.091.000,00

(2.909.000,00)

(11,64)

1.01 02

BADAN PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI DIY

1.01 02 01 00

5

BELANJA BADAN PERPUSTAKAAN DAERAH

7.873.104.486,00

7.253.933.770,00

(619.170.716,00)

(7,86)

1.01 02 01 00

5 1

BELANJA TIDAK LANGSUNG

4.369.640.886,00

4.033.125.856,00

(336.515.030,00)

(7,70)

1.01 02 01 00

5 1

Belanja Pegaw ai

4.369.640.886,00

4.033.125.856,00

(336.515.030,00)

(7,70)

1.01 02 01 00

5

2

BELANJA LANGSUNG

3.503.463.600,00

3.220.807.914,0