Psikoterapi pada anoreksia nervosa

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Gangguan makan ditandai dengan gangguan perilaku makan yang berat. Ada dua jenis
gangguan makan spesifik yaitu anoreksia nervosa dan bulimia nervosa. Anoreksia nervosa
ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan minimal normal. Bulimia
nervosa ditandai dengan episode makan berlebihan yang berulang diikuti dengan perilaku
yang berlawanan seperti dimuntahkan kembali, penyalahgunaan obat-obatan laksatif,
diuresis, puasa atau latihan berlebihan. Adanya gangguan persepsi tentang bentuk tubuh dan
berat badan merupakan tanda penting pada

anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.

Gangguan makan Not Otherwise Specified juga punya gangguan dalam persepsi tetapi tidak
dijumpai tanda untuk gangguan makan spesifik. Semua gangguan makan mempunyai onset
saat remaja.1,2
Anoreksia nervosa salah satu gangguan Psikiatri terberat yang ditemukan pada

remaja. Menurut Text Revision of the fourth edition of Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders ( DSM-IV-TR ), anoreksia nervosa ditandai dengan gangguan dimana
seseorang menolak untuk mempertahankan berat badan minimal normal, ketakutan
berlebihan akan bertambahnya berat badan, dan salah persepsi tentang bentuk tubuh dan berat
badannya.3,4
Sebagian gambaran anoreksia nervosa berhubungan dengan 65% kasus depresi, 34%
kasus fobia sosial dan 26% kasus gangguan obsesi kompulsi. Secara spesifik, individu malu
untuk terlihat makan di depan umum, sebagai fobia sosial, bisa obsesi dan kompulsi terhadap
makanan, sebagai Obsessive-Compulsive Disorder; atau bisa gangguan bayangan bentuk
tubuh, sebagai Body Dismorphic Disorder.1,4
Anoreksia nervosa merupakan gangguan kompleks yang melibatkan psikologis dan
medis, diperlukan rencana pengobatan yang komprehensif termasuk perawatan rumah sakit
bila perlu, individual and family therapy. 2,4

1.2.

Tujuan

Tujuan dari tulisan ini adalah menjelaskan tentang psikoterapi pada anoreksi nervosa.


4