BAHAN RAKOR KOMINFO DI BENGKALIS TAHUN 2016
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA DI PROVINSI
RIAU TAHUN 2017
Bappeda Provinsi Riau Tanggal 30 Maret 2016
(2)
VISI PEMBANGUNAN 2015 - 2019
Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan
Gotong - royong
(3)
KEBIJAKAN UMUM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN YANG BERSIH
KEBIJAKAN UMUM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN YANG BERSIH
NAWA CITA
1.2. Membuat pemerintah tidak absen
dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya.
1.4. Menolak negara lemah dengan
melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat dan terpercaya;
(4)
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2016
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2016
Perbaikan tatakelola pemerintahan merupakan salah
satu instrumen untuk menghadirkan kembali eksistensi negara dan pemerintah di tengah masyarakat serta untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Perbaikan tatakelola pemerintahan akan difokuskan
pada upaya untuk memperkuat pondasi dasar dalam rangka menciptakan keterbukaan informasi, memperluas partisipasi masyarakat, dan meningkatkan kapasitas birokrasi.
Tatakelola pemerintahan diarahkan untuk
memperkuat kapasitas pemerintah dan memperluas ruang partisipasi masyarakat, melalui strategi : peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik, Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan, peningkatan kapasitas birokrasi melalui pelaksanaan Reformasi birokrasi di pusat dan daerah, serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
(5)
VISI RPJMD PROVINSI
RIAU
TAHUN 2014–2019
“
Terwujudnya Provinsi Riau yang
Maju, Masyarakat Sejahtera,
Berbudaya Melayu dan Berdaya
Saing Tinggi, Menurunnya
Kemiskinan, Tersedianya Lapangan
Kerja serta Pemantapan Aparatur”
“
Terwujudnya Provinsi Riau yang
Maju, Masyarakat Sejahtera,
Berbudaya Melayu dan Berdaya
Saing Tinggi, Menurunnya
Kemiskinan, Tersedianya Lapangan
Kerja serta Pemantapan Aparatur”
(6)
9 MISI PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH
PROVINSI RIAU TAHUN 2014–2019
9 MISI PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH
PROVINSI RIAU TAHUN 2014–2019
1. Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur 2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan
3. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan 4. Menurunkan Kemiskinan
5. Mewujudkan Pemerintahan yang Handal dan Terpercaya serta Pemantapan Kehidupan Politik
6. Pembangunan Masyarakat yang Berbudaya Melayu, Beriman dan Bertaqwa
7. Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan
8. Meningkatkan Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup serta Pariwisata
9. Meningkatkan Peran Swasta dalam Pembangunan 1. Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur
2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan 3. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan 4. Menurunkan Kemiskinan
5. Mewujudkan Pemerintahan yang Handal dan Terpercaya serta Pemantapan Kehidupan Politik
6. Pembangunan Masyarakat yang Berbudaya Melayu, Beriman dan Bertaqwa
7. Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan
8. Meningkatkan Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup serta Pariwisata
9. Meningkatkan Peran Swasta dalam Pembangunan
(7)
NO SUB URUSAN KEWENANGAN PROVINSI 1 Informasi dan
Komunikasi Publik
Pengelolaan informasi dan komunikasi publik Pemerintah Daerah
provinsi
2 Aplikasi
Informatika a. Pengelolaan nama domain yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
dan sub domain di lingkup Pemerintah Daerah
provinsi.
b. Pengelolaan
e-government di lingkup Pemerintah Daerah
provinsi.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
(8)
8
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Riau
Tahun 2014-2018
TAHUN KELIMA 2018 Fokus Pemantapan Pembanguna n SDM, Perekonomia n Berkelanjuta n dan Aparatur dengan Menyelesaika n Target Kebijakan Tahun Sebelumnya TAHUN PERTAM A 2014 Pembanguna n Infrastruktur, Peningkatan Kualitas SDM, Sarana dan Prasarana Pemerintaha n, Meningkatka n Kapasitas Aparatur, serta Peningkatan Kesejahteraa n Rakyat TAHUN KEDUA 2015 Pembanguna n Infrastruktur, Peningkatan Kualitas SDM, Sarana dan Prasarana Pemerintaha n serta Penguatan Ekonomi Inklusif dalam Meningkatka n Kesejahteraa n Rakyat TAHUN KETIGA 2016 Fokus Kepada Pengembang an Budaya, Peningkatan Prestasi Penguatan Aparatur Pemerintaha n serta Pemantapan Pembanguna n Ekonomi, serta Melanjutkan Kebijakan Tahun Sebelumnya sesuai dengan Target Yang Telah Ditetapkan TAHUN KEEMPA T 2017 Menekankan pada Pemantapan Infrastruktur dan Aparatur Pemerintaha n Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraa n Rakyat, seta Melanjutkan Kebijakan Tahun Sebelumnya 8(9)
PENGUATAN DAN PEMBANGUNAN JARINGAN INFRASTRUKTUR
PENINGKATAN DAN PEMANTAPAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERDAYA SAING SERTA PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
PENINGKATAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA
PENINGKATAN SARANA PRASARANA, PEMANTAPAN APARATUR DAN
BIROKRASI PEMERINTAHAN
PENGEMBANGAN BUDAYA, OLAHRAGA, SENI DAN KEMASYARAKATAN
1
2
3
4
5
Prioritas Pembangunan Daerah
Tahun 2017
(10)
10
FOKUS PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU
TAHUN 2017
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
1. Penguatan dan Pembangunan Jaringan infrastruktur;
2. Peningkatan dan Pemantapan Pembangunan Ekonomi
Berdaya Saing serta
Peningkatan Kesejahteraan Rakyat;
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia;
4. Peningkatan Sarana Prasarana, Pemantapan Aparatur dan
Birokrasi Pemerintahan; 5. Pengembangan Budaya,
Olahraga, Seni dan Kemasyarakatan.
AGENDA UTAMA
PEMBANGUNAN DAERAH 1. Pariwisata Berbasis Budaya dan
Berorientasi Daya Saing; 2. Industrialisasi Potensi Lokal
(UMKM);
3. Pencegahan dan
Penanggulangan Bencana ; 4. Ketahanan pangan;
5. Peningkatan Aksessibilitas Sumber Daya Air dan Sanitasi; 6. Keseimbangan Pembangunan
Infrastruktur Daratan dan Pesisir.
(11)
11
PROSES PERENCANAAN TAHUN 2016
N
O TAHAPAN JADWAL/WAKTU TANGGAL TENTATIF
1 Rapat Teknis Bappeda Rancangan Awal RKPD 2017 dan Persiapan Tahapan Perencana Pembangunan Tahun 2016.
Minggu Ke – 3 Januari
2016 4 Februari 2016
2 Penyampaian Pokok-pokok Pikiran DPRD Minggu Ke – 3 Januari 2016 s/d Minggu Ke – 4 Februari 2016
Paling Lambat 22 Februari 2016
3 Rapat Konsolidasi Kepala SKPD, Evaluasi Pembangunan Daerah Serta Arah Kebijakan Tahun 2017
Minggu Ke – 1 Februari
2016 11 Februari 2016
4 Rakornis SKPD Minggu Ke-2 Februari 2016 s/d Minggu Ke-1 Maret 2016
Paling Lambat 4 Maret 2016
5 Input Usulan Pokok-pokok Pikiran DPRD Minggu Ke – 2 Februari 2016 10 – 14 Maret 2016
6 Input Renja SKPD/ Perangkat Daerah Minggu Ke – 3 Maret 2016 15 – 17 Maret 2016
7 Input Usulan Kabupaten/Kota Minggu Ke – 3 Maret 2016 17 – 20 Maret 2016
8 Konsultasi Publik Minggu Ke – 4 Maret 2016 21 Maret 2016
9 Forum SKPD Minggu Ke – 4 Maret 2016 22 – 31 Maret 2016
(12)
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 20142018
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 20142018
N
O SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM
1.
1 Meningkatnya Kualitas Akses Masyarakat di Daerah Perdesaan Meningkatkan Aksesibilitas Masyarakat di Daerah Perdesaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Komunikasi dan Informatika ke Pedesaan Program Pengembangan Infrastruktur Komunikasi dan Informatika 5. 3 Meningkatkan Transparansi Penyelenggara an Pemerintah Meningkatkan Transparansi Penyelenggara an Pemerintahan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Transparan
Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
Program Fasilitasi Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika Program Pengembangan Aplikasi Informatika Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik 12
(13)
PAGU INDIKATIF DAN PROGRAM
PRIORITAS SKPD TAHUN 2016
DINAS KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
Rp 56.841.999.800
•
PROGRAM PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI
DAN INFORMASI.
•
PROGRAM FASILITASI
PENINGKATAN SDM BIDANG
KOMUNIKASI DAN INFORMASI.
(14)
•
PROGRAM PENGEMBANGAN
APLIKASI INFORMATIKA.
•
PROGRAM PENGEMBANGAN
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PUBLIK.
•
PROGRAM PENYELENGGARAAN
POS DAN INFORMATIKA.
Lanjut
an
(15)
PRIORITAS DAERAH DAN PAGU
INDIKATIF SKPD TAHUN 2017
PRIORITAS DAERAH DAN PAGU
INDIKATIF SKPD TAHUN 2017
15
•
PENINGKATAN KUALITAS APARATUR DAN
BIROKRASI PEMERINTAHAN.
•
PEMBANGUNAN DAN PEMANTAPAN
INFRASTRUKTUR.
•
PENINGKATAN KUALITAS APARATUR DAN
BIROKRASI PEMERINTAHAN.
•
PEMBANGUNAN DAN PEMANTAPAN
INFRASTRUKTUR
.
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
•
BELANJA TIDAK LANGSUNG Rp.
14.063.303.125
•
BELANJA LANGSUNG Rp.
32.583.386.008
•
TOTAL PAGU INDIKATIF
Rp. 46.646.689.133
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
•
BELANJA TIDAK LANGSUNG Rp.
14.063.303.125
•
BELANJA LANGSUNG Rp.
32.583.386.008
•
TOTAL PAGU INDIKATIF
(16)
E-GOVERNMENT
E-GOVERNMENT
E-Government
adalah
penggunaan
teknologi informasi oleh pemerintah
untuk
memberikan
informasi
dan
pelayanan bagi warganya, urusan bisnis,
serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan.
E-Government dapat diaplikasikan pada
legislatif,yudikatif, atau administrasi
publik, untuk meningkatkan efisiensi
internal,
menyampaikan
pelayanan
publik, atau proses kepemerintahan
yang demokratis.
(17)
MODEL HUBUNGAN PENYELENGGARAAN
E-GOVERNMENT
1. G2C (government to citizen), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan masyarakat luas, misalnya melayanai kependudukan dan
administrasi.
2. G2B (government to business), adalah
pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan dunia usaha, misalnya pengurusan izin usaha, permintaan data statistik yang dibutuhkan
pengusaha, dan sebagainya.
3. G2G (government to government), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan lembaga pemerintah lain, departemen lain, pemerintah diatas atau dibawahnya, dan sebagainya.
4. G2E (government to employees), adalah
pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan pegawai pemerintah dan sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi
1. G2C (government to citizen), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan masyarakat luas, misalnya melayanai kependudukan dan
administrasi.
2. G2B (government to business), adalah
pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan dunia usaha, misalnya pengurusan izin usaha, permintaan data statistik yang dibutuhkan
pengusaha, dan sebagainya.
3. G2G (government to government), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan lembaga pemerintah lain, departemen lain, pemerintah diatas atau dibawahnya, dan sebagainya.
4. G2E (government to employees), adalah
pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan pegawai pemerintah dan sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi
(18)
Rencana dan Target
E-Government
Rencana dan Target
E-Government
Program E-Government ditargetkan pada tahun 2019 sudah diterapkan di tingkat Kabupaten/Kota dalam lima tahap yang masing-masing tahap
diberi tengat waktu selama satu tahun.
• Tahap pertama adalah membuat dan
menyeragamkan folder-folder yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan web masing-masing instansi pemerintahan.
• Pada tahap kedua, dilaksanakan proses
pengintegrasisan di setiap kementerian serta lembaga.
• Tahap ketiga, ditarget bahwa pemerintah sudah bisa melakukan uji coba penyatuan sistem
E-Government.
• Ditahap keempat, dilakukan peningkatan cyber security-nya setelah 50 persen website
terintegrasi dan meningkatkan cyber security -nya.
• Ditahap terakhir, pemerintah menargetkan bahwa 90 persen semua jaringan elektronik instansi pemerintahan sudah terintegrasi
Program E-Government ditargetkan pada tahun 2019 sudah diterapkan di tingkat Kabupaten/Kota dalam lima tahap yang masing-masing tahap
diberi tengat waktu selama satu tahun.
• Tahap pertama adalah membuat dan
menyeragamkan folder-folder yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan web masing-masing instansi pemerintahan.
• Pada tahap kedua, dilaksanakan proses
pengintegrasisan di setiap kementerian serta lembaga.
• Tahap ketiga, ditarget bahwa pemerintah sudah bisa melakukan uji coba penyatuan sistem
E-Government.
• Ditahap keempat, dilakukan peningkatan cyber security-nya setelah 50 persen website
terintegrasi dan meningkatkan cyber security -nya.
• Ditahap terakhir, pemerintah menargetkan bahwa 90 persen semua jaringan elektronik instansi pemerintahan sudah terintegrasi
(19)
MANFAAT PENERAPAN
E-GOVERNMENT
MANFAAT PENERAPAN
E-GOVERNMENT
1.Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat,
kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai
bidang kehidupan bernegara.
2.Meningkatkan Transparansi, kontrol, dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good
Governance di pemerintahan (bebas KKN). 3.Mengurangi secara signifikan total biaya
administrasi, relasi, dan integrasi yang
dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4.Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang 1.Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah
kepada para stakeholder-nya (masyarakat,
kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai
bidang kehidupan bernegara.
2.Meningkatkan Transparansi, kontrol, dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good
Governance di pemerintahan (bebas KKN). 3.Mengurangi secara signifikan total biaya
administrasi, relasi, dan integrasi yang
dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4.Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang
(20)
DESA MELEK INFORMASI DAN
TEKNOLOGI “DeMIT”
DESA MELEK INFORMASI DAN
TEKNOLOGI “DeMIT”
20
Dasar Hukum Penunjang DeMIT
• PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PERDESAAN.
• UU 11/2008 TENTANG ITE UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.
• UU 25/2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK.
• UU NO. 6 TAHUN 2014 PASAL 82 MASYARAKAT DESA BERHAK MENDAPATKAN INFORMASI MENGENAI
RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA .
• UU NO. 6 TAHUN 2014 PASAL 82 PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH WAJIB MENGEMBANGKAN
SISTEM INFORMASI DESA DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DLL.
(21)
TERIMA
(1)
E-GOVERNMENT
E-GOVERNMENT
E-Government
adalah
penggunaan
teknologi informasi oleh pemerintah
untuk
memberikan
informasi
dan
pelayanan bagi warganya, urusan bisnis,
serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan.
E-Government dapat diaplikasikan pada
legislatif,yudikatif, atau administrasi
publik, untuk meningkatkan efisiensi
internal,
menyampaikan
pelayanan
publik, atau proses kepemerintahan
yang demokratis.
(2)
MODEL HUBUNGAN PENYELENGGARAAN
E-GOVERNMENT
1. G2C (government to citizen), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan masyarakat luas, misalnya melayanai kependudukan dan
administrasi.
2. G2B (government to business), adalah
pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan dunia usaha, misalnya pengurusan izin usaha, permintaan data statistik yang dibutuhkan
pengusaha, dan sebagainya.
3. G2G (government to government), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan lembaga pemerintah lain, departemen lain, pemerintah diatas atau dibawahnya, dan sebagainya.
4. G2E (government to employees), adalah
pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan pegawai pemerintah dan sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan pemerintahan.
1. G2C (government to citizen), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan masyarakat luas, misalnya melayanai kependudukan dan
administrasi.
2. G2B (government to business), adalah
pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan dunia usaha, misalnya pengurusan izin usaha, permintaan data statistik yang dibutuhkan
pengusaha, dan sebagainya.
3. G2G (government to government), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan lembaga pemerintah lain, departemen lain, pemerintah diatas atau dibawahnya, dan sebagainya.
4. G2E (government to employees), adalah
pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan pegawai pemerintah dan sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan pemerintahan.
(3)
Rencana dan Target
E-Government
Rencana dan Target
E-Government
Program E-Government ditargetkan pada tahun 2019 sudah diterapkan di tingkat Kabupaten/Kota dalam lima tahap yang masing-masing tahap
diberi tengat waktu selama satu tahun.
• Tahap pertama adalah membuat dan
menyeragamkan folder-folder yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan web masing-masing instansi pemerintahan.
• Pada tahap kedua, dilaksanakan proses
pengintegrasisan di setiap kementerian serta lembaga.
• Tahap ketiga, ditarget bahwa pemerintah sudah bisa melakukan uji coba penyatuan sistem
E-Government.
• Ditahap keempat, dilakukan peningkatan cyber security-nya setelah 50 persen website
terintegrasi dan meningkatkan cyber security -nya.
• Ditahap terakhir, pemerintah menargetkan bahwa 90 persen semua jaringan elektronik instansi pemerintahan sudah terintegrasi
Program E-Government ditargetkan pada tahun 2019 sudah diterapkan di tingkat Kabupaten/Kota dalam lima tahap yang masing-masing tahap
diberi tengat waktu selama satu tahun.
• Tahap pertama adalah membuat dan
menyeragamkan folder-folder yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan web masing-masing instansi pemerintahan.
• Pada tahap kedua, dilaksanakan proses
pengintegrasisan di setiap kementerian serta lembaga.
• Tahap ketiga, ditarget bahwa pemerintah sudah bisa melakukan uji coba penyatuan sistem
E-Government.
• Ditahap keempat, dilakukan peningkatan cyber security-nya setelah 50 persen website
terintegrasi dan meningkatkan cyber security -nya.
• Ditahap terakhir, pemerintah menargetkan bahwa 90 persen semua jaringan elektronik instansi pemerintahan sudah terintegrasi
(4)
MANFAAT PENERAPAN
E-GOVERNMENT
MANFAAT PENERAPAN
E-GOVERNMENT
1.Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat,
kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai
bidang kehidupan bernegara.
2.Meningkatkan Transparansi, kontrol, dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good
Governance di pemerintahan (bebas KKN).
3.Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan integrasi yang
dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4.Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
1.Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat,
kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai
bidang kehidupan bernegara.
2.Meningkatkan Transparansi, kontrol, dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good
Governance di pemerintahan (bebas KKN).
3.Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan integrasi yang
dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4.Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
(5)
DESA MELEK INFORMASI DAN
TEKNOLOGI “DeMIT”
DESA MELEK INFORMASI DAN
TEKNOLOGI “DeMIT”
20
Dasar Hukum Penunjang DeMIT
• PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) PERDESAAN.
• UU 11/2008 TENTANG ITE UNDANG-UNDANG
INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.
• UU 25/2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK.
• UU NO. 6 TAHUN 2014 PASAL 82 MASYARAKAT DESA
BERHAK MENDAPATKAN INFORMASI MENGENAI
RENCANA DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA .
• UU NO. 6 TAHUN 2014 PASAL 82 PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH WAJIB MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI DESA DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DLL.
(6)