Bahan Irjen dalam Rakor SPI 19 Januari 2016

Re viu La po ra n Ke ua ng a n da n
La po ra n Kine rja Ta hun 2015

Ke m e nriste kdikti
Pro f. Dr. Ja m a l Wiwo ho , SH., M.Hum .
Disampaikan dalam kegiatan Rapat Koordinasi SPI Tahun 2016
19 - 20 Januari 2016

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

1

1

UMUM

2

DASAR HUKUM
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH


Pasal 55 ayat (4) : Menteri/ Pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/ Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan
APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang
memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerj a,
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden
selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem
Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

3

DEFINISI SPI DAN SPIP
SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah
pusat dan pemerintah daerah
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)
4

5

RENCANA STRATEGIS ITJEN
KEP ITJEN NO. 663/G/HK/2015 Tgl 16 NOV 2015
MISI
1. Mewujudkan Pengawasan
Internal yang Berkualitas
dan Bernilai Tambah

TUJUAN
1. Meningkatkan Kualitas
dan Nilai Tambah

Pengawasan Internal

VISI
Tewujudnya Pengawasan Intern
Yang
Profesional
Dan
Berkualitas Untuk Mendorong
Ritek dan Dikti Yang Bermutu
Dan Berdaya Saing.

2. Mewujudkan SDM
Pengawasan Internal
Yang Profesional

2. Meningkatkan Kualitas
dan Integritas SDM
Pengawasan Internal

3. Mewujudkan Manajemen

Pengawasan Internal
Yang Berakuntabilitas

3. Meningkatkan Kualitas
dan Akuntabilitas
Dukungan Manajemen
Pengawasan Internal

6

KEBIJAKAN PELAKSANAAN TUGAS ITJEN KEMRISTEKDIKTI
TUGAS ITJEN:
Menyelenggarakan
pengawasan intern di
lingkungan Kemristek dan Dikti
PERPRES NO. 13 TAHUN
2015

1.
2.

3.
4.
5.

KEGIATAN
AUDIT
REVIU
EVALUASI
PEMANTAUAN
PENGAWASAN LAINNYA

PENGAWALAN

TUGAS DAN FUNGSI
KEMENRISTEK DAN DIKTI

Mencegah dan melindungi sesuatu
Dari ketidaknyamanan dan
kehancuran
Mencegah


Mendorong
Mengarahkan Menghentikan

PERAN DAN POSISI ITJEN
1. PEMBERI PERINGATAN DINI
2. KATALISATOR
3. KONSULTAN
7

1. Membangun komitmen seluruh jajaran Kemristekdikti, mulai dari pimpinan sampai staf
terbawah.
2. Membangun sinergitas dengan pihak-pihak terkait (BPKP, Auditi, dan SPI pihak ekternal
lainnya)

3. Mengoptimalkan Kapasitas Inspektorat Jenderal:
a. Mengoptimalkan peran dan layanan Inspektorat Jenderal audit kinerja, pemberian peringatan dini,
dan konsultasi.
b. Mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia Inspektorat Jenderal dengan kuantitas dan
kualitas yang memadai.

c. Menerapkan praktik-praktik pemeriksaan intern yang profesional.
d. Meningkatkan akuntabilitas dan manajemen kinerja Inspektorat Jenderal secara baik.
e. Membangun hubungan dan budaya organisasi yang baik dengan pihak-pihak lain yang terkait.
f. Menerapkan struktur tata kelola yang baik.

4. Mengoptimalkan Kapasitas dan Peran Satuan Pengawas Intern (SPI) PTN:
a. Meningkatkan peran dan fungsi SPI sebagai pengawal PTN
b. Mengupayakan penegasan struktur organisasi SPI PTN
c. Meningkatkan kapabilitas SDM SPI PTN
8

2

Reviu Laporan Keuangan 2015 Kemenristekdikti

9

Reviu
Penjelasan Pasal 48 Huruf b PP 60/08:
Yang dimaksud dengan “reviu” adalah penelaahan ulang

bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa
kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah
ditetapkan.

10

Pasal 49 (1) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 48 ayat (1) terdiri atas:
a. BPKP;
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern;
c. Inspektorat Provinsi; dan
d. Inspektorat Kabupaten/Kota.
Pasal 49 ayat (4) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern melakukan pengawasan terhadap seluruh
kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi kementerian
negara/lembaga yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
Pasal 57 (1) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional

melaksanakan pengawasan intern melakukan reviu atas laporan keuangan
kementerian negara/lembaga sebelum disampaikan menteri/pimpinan
lembaga kepada Menteri Keuangan.
11

Fokus audit BPK - Opini

12

Opini Standar Auditor

Opini WTP

Tidak ada
Pembatasan

Sesuai dengan
Paraturan UU
Sesuai dengan
SAP


Pengungkapan
yang Cukup
Bebas dari
Kesalahan
Material
13

Opini Audit Laporan Keuangan
OPINI BPK
No

Kementerian
2010

2011

2012

2013


2014

1

Dikbud

TMP

TMP

WDP

WTP

WTP

2

Ristek

WTP

WTP

WTP

WDP

WTP-DPP

14

Hal Penting dalam Hasil Audit BPK atas LK Kemristek
Tahun 2015 (SPI)
1. Penerimaan dan pengeluaran atas jasa layanan dan penggunaan
sarpras tidak sesuai ketentuan.
2. Pencairan dan pendistribusian belanja honor output kegiatan tidak dapat
diyakini kebenarannya
3. Selisih Aset Tetap Tanah

Hal Penting dalam Hasil Audit BPK atas LK Kemristek
Tahun 2015 (Kepatuhan)
1. Tidak membayar Sewa Rumah Negara
2. Pembayaran langsung biaya personel tidak sesuai ketentuan
3. Belanja barang untuk kegiatan tidak sesuai ketentuan/tidak layak
dibayarkan.
4. Kekurangan volume pekerjaan
15

Hal Penting dalam Hasil Audit BPK atas LK Kemdikbud Tahun 2015 (SPI)
1. Kelemahan pengendalian intern atas pengelolaan keuangan sebagai dampak
perubahan kebijakan dan nomenklatur organisasi berupa pendapatan hibah
langsung yang belum tercatat dalam mekanisme APBN.
2. Kelemahan pengendalian intern atas belanja negara Bantuan Sosial yang belum
dipertanggungjawabkan.
3. Kelemahan intern atas aset lancar yang terindikasi penyetoran dengan
menggunakan dana lain.
4. Kelemahan pengendalian internal atas aset tetap dan aset lainnya berupa
belumdilaksanakannya inventarisasi fisik aset minimal lima tahunan dan
penyajian aset dalam pengerjaan yang belum sesuai dengan SAP
Hal Penting dalam Hasil Audit BPK atas LK Kemristek Tahun 2015 (Kepatuhan)
1. PNBP terlambat setor dan digunakan langsung
2. Potensi Pendapatan yang belum/tidak dipungut
3. Pendapatan bunga jasa giro yang dipotong Pph
4. Penerimaan kas yang belum dilaporkan atau digunakan langsung
5. Pertanggungjawaban belanja barang tidak akuntabel atau tidak dilengkapi bukti
yang valid.
6. Pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas tidak sesuai ketentuan.
7. Kecurangan sistematis dalam pelaksanaan belanja barang.
16

KEBIJAKAN ITJEN DALAM PELAKSANAAN REVIU LAPORAN
KEUANGAN TAHUN 2016:
1. Reviu dilakukan secara pararel dengan saat penyusunan LK
2. Reviu LK Satker dilakukan oleh masing-masing SPI
3. Reviu yang dilakukan oleh SPI berpedoman pada Petunjuk
Teknis Reviu LK lingkup Kemenristekdikti yang akan diterbitkan
Inspektorat Jenderal.
4. Satker pusat dan satker yang tidak memiliki SPI, LK akan dieviu
oleh Inspektorat yang sesuai dengan wilayah kerja masingmasing.
5. Inspektorat Jendera lakan melakukan pemantauan dan
pendampingan untuk satker tertentu atau secara sampling.
6. Laporan Hasil Reviu dari masing-masing Satker agar
disampaikan paling lambat tanggal 28 Januari 2016 untuk
dikompilasi oleh Inspektur I.
17

3

Reviu Laporan Kinerja 2015 Kemenristekdikti

18

DASAR PELAKSANAAN REVIU LAPORAN KINERJA


Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.



Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.

Pasal 28 Perpres 29 Tahun 2014:
API P pada K/ L/ P melakukan reviu atas Laporan Kinerja dalam rangka meyakinkan
keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh
menteri/ pimpinan/ lembaga/ gubernur/ bupati/ walikota.
Hasil reviu dituangkan dalam pernyataan telah direviu dan ditandatangani oleh
API P.
19

Hasil Evaluasi Akuntabiltas Kinerja
Kementerian Ristekdikti Tahun 2015
NO

ASPEK YANG DIEVALUASI

Nilai
Maksimal

Nilai
Evaluasi

1

Perencanaan Kinerja

30

22,87

2

Pengukuran Kinerja

25

15,94

3

Pelaporan Kinerja

15

10,81

4

Evaluasi Kinerja

10

6,89

5

Capaian Kinerja

20

12,25

100

68,76

Total

20

1. Mereviu kembali Renstra, PK dan IKU yang merepresentasikan
Kemenristekdikti. Selanjutnya memperbaiki rumusan sasaran
strategis dan indikator kinerja kementerian kemudian
menjabarkan ke dalam berbagai sasaran strategis dan
indikator kinerja di Renstra Eselon I bahkan hingga pejabat
eselon III dan IV. Kemudian meneruskan performance cascade
ini hingga kinerja individu
2. Menyempurnakan aplikasi keuangan dan kinerja yang ada
sehingga mampu mengintegrasikan informasi keuangan dan
kinerja serta memudahkan penggunaannya

21

3. Meningkatkan kualitas hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
agar dapat memberikan penilaian dan rekomendasi atas
akuntabilitas kinerja masing-masing eselon I/unit kerja,
sehingga dapat ditindaklanjuti untuk perbaikan
perencanaan dalam bentuk langkah2 nyata;
4. Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas
dan manajemen kinerja diseluruh jajaran Kemenristek,
untuk mempercepat terwujudnya penerintahan yang
berkinerja dan akuntabel.

22

KEBIJAKAN ITJEN DALAM PELAKSANAAN REVIU LAPORAN
KINERJA TAHUN 2016:
1. Reviu Laporan Kinerja dilakukan secara pararel dengan saat penyusunan
laporan.
2. Reviu Laporan Kinerja Satker dilakukan oleh masing-masing SPI
3. Reviu Laporan Kinerja yang dilakukan oleh SPI berpedoman pada Petunjuk
Teknis Reviu Laporan Kinerja lingkup Kemenristekdikti yang akan diterbitkan
Inspektorat Jenderal.
4. Satker pusat dan satker yang tidak memiliki SPI, Laporan Kinerja akan dieviu
oleh Inspektorat yang sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.
5. Inspektorat Jenderal akan melakukan pemantauan dan pendampingan untuk
satker tertentu atau secara sampling.
6. Laporan Hasil Reviu dari masing-masing Satker agar disampaikan paling
lambat tanggal 19 Januari 2016 untuk dikompilasi oleh Inspektur III.

23

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN RISTEK DAN
PENDIDIKAN TINGGI
24