Analisis Faktor yang Mempengaruhi Strukt
ANALISIS PENGARUH AKTIVA BERWUJUD, UKURAN PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BM
Lita Christina
Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Internasional Batam
ABSTRAK
Perusahaan sebagai suatu badan hukum yang beroperasi sesuai dengan kebijakan
perekonomian tidak hanya berorientasi untuk mencapai laba maksimal, akan tetapi menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik untuk mempertahankan keberadaan perusahaan ditengah persaingan
ketat juga turut menjadi orientasi penting yang perlu dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan dapat menggunakan analisis struktur modal untuk mengetahui kinerja perusahaan dari
segi aspek pendanaan yang menggunakan debt to equity ratio sebagai indikator pengukuran.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal terdiri dari aktiva berwujud, ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kausal komparatif yang
menyatakan hubungan sebab akibat antar dua variabel sesuai dengan fakta kejadian yang sudah
terjadi (ex post facto). Penelitian ini menggunakan sampel lima periode (2007-2011) dari
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham Malaysia (BM) sebagai objek penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel aktiva
berwujud dan variabel profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Saham Malaysia (BM). Disamping itu, hasil penelitian ini menunjukkan tidak
terdapat perbedaan pengaruh antara dua variabel lainnya seperti: variabel ukuran perusahaan dan
variabel likuiditas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Saham Malaysia (BM).
Kata-kata kunci: struktur modal, aktiva berwujud, ukuran perusahaan, profitabilitas,
likuiditas.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman yang membawa dampak globalisasi bagi kehidupan
kita, banyak hal yang berubah dan melahirkan hal-hal baru dalam berbagai aspek kehidupan kita,
khususnya dalam sektor perekonomian. Perkembangan dalam sektor perekonomian ditandai
dengan lahirnya perusahaan-perusahaan baru yang selalu berusaha untuk memenuhi
keanekaragaman kebutuhan manusia, yakni dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, sampai
dengan kebutuhan tersier.
Menurut Lagarde (dalam Kertiyasa, 2012), indikator perekonomian global telah
menunjukkan adanya perbaikan, namun kegiatan perekonomian ini masih jauh dari kestabilan.
Kegiatan perekonomian global ditentukan oleh kontribusi dari perekonomian dari negara-negara
maju dan berkembang, salah satu negara berkembang yang akan diteliti adalah Negara Malaysia,
Malau (2012) menyatakan bahwa negara Malaysia yang merupakan negara yang sedang
berkembang juga memiliki perkembangan dibidang perekonomian, yakni pada kuartal ketiga tahun
2011, pertumbuhan ekonomi negara tetangga ini mencapai 5,8%. Pertumbuhan ini tinggi karena
permintaan domestik di negara Malaysia yang menguat setelah didorong ekpansi sektor rumah
tangga dan pengeluaran bisnis. Akan tetapi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
negara Indonesia pada kuartal yang sama, maka pertumbuhan ekonomi negara Malaysia masih
berada dibawah negara Indonesia. Meskipun demikian, negara Malaysia cenderung masih menjadi
negara pilihan bagi investor asing untuk negara di kawasan Asia (Aldo, 2012).
1
Napa dan Muljadi (dalam Yuniati, 2011) mendefinisikan perusahaan sebagai suatu entitas
yang beroperasi dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi
pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan nilai perusahaan dan
kemakmuran pemilik, serta untuk menghindari risiko kebangkrutan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perusahaan harus melakukan perencanaan struktur modal yang tepat, sehingga sumber
dana yang tersedia dalam perusahaan dapat dikelola dengan tepat.
Terdapat dua alternatif yang dapat digunakan perusahaan dalam struktur modal
perusahaan, yakni: sumber dana dari dalam yang berasal dari laba ditahan ataupun depresiasi dan
sumber dana dari luar yang berasal dari para kreditur yang menjadi hutang bagi perusahaan yang
terdiri dari hutang, saham biasa, dan saham preferen (Kolasinski, 2010). Berdasarkan uraian diatas,
penulis tertarik untuk untuk melakukan analisis mengenai struktur modal perusahaan pada
perusahaan-perusahaan negara Malaysia dengan judul: “Analisis Pengaruh Aktiva Berwujud,
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BM.”
KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Perencanaan struktur modal menjadi faktor kritis dalam menjamin keberlangsungan dari
suatu perusahaan, serta untuk mencegah risiko terjadinya kebangkrutan. Hal ini telah dibuktikan
oleh beberapa peneliti sebelumnya, salah satunya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Sabir
dan Malik (2012) menggunakan variabel independen (aktiva berwujud, ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas) dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi variabel
dependen (struktur modal) dengan menggunakan debt equity ratio pada sampel perusahaan negara
Pakistan dari periode 2005 sampai dengan 2010. Dimana hasil penelitian menunjukkan
profitabilitas memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal, sedangkan tiga
variabel lainnya seperti: aktiva berwujud, ukuran perusahaan, dan likuiditas memiliki pengaruh
signifika positif terhadap struktur modal.
Model penelitian yang telah dilakukan oleh Caglayan (2011) menggunakan variabel
independen (aktiva berwujud, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan pertumbuhan) dalam
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi variabel dependen (struktur modal) dengan
menggunakan debt equity ratio pada sampel perusahaan negara Turkish dari periode 2003 sampai
dengan 2007. Dimana hasil penelitian menunjukkan aktiva berwujud, ukuran perusahaan, dan
profitabilitas memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal, sedangkan
pertumbuhan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal yang
menunjukkan proporsi penggunaan hutang pada suatu perusahaan. Berikut terdapat beberapa
definisi dan penjelasan tentang struktur modal: Gitman (dalam Martan, 2010) menyatakan bahwa
bahwa struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan antara hutang jangka panjang
dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Terdapat definisi lain dari Riyanto (dalam
Wardani, 2012) tentang struktur modal yang menyatakan bahwa pemilihan susunan kualitatif pada
sisi aktiva akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan
kualitatif pada sisi pasiva yang terdiri dari hutang dan modal akan menentukan struktur keuangan
dan struktur modal perusahaan. Kartadinata (dalam Nurita, 2012) mendefinisikan secara jelas
pengertian dari struktur modal dengan menyatakan perbedaan antara struktur keuangan dengan
struktur modal.
Berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang akan
diuji adalah sebagai berikut:
H1:
Terdapat pengaruh secara signifikan antara aktiva berwujud terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM.
2
H2:
H3:
H4:
Terdapat pengaruh secara signifikan antara ukuran perusahaan terhadap struktur modal
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM.
Terdapat pengaruh secara signifikan antara profitabilitas terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM.
Terdapat pengaruh secara signifikan antara likuiditas terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang bersifat kuantitatif,
yaitu menggunakan data yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Jenis data yang digunakan
adalah data panel yang merupakan gabungan data time series dan cross section. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengunduh data sekunder dari Bursa Malaysia dengan kriteria pemilihan
sebagai berikut:
a.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham Malaysia (BM).
b.
Perusahaan manufaktur yang telah menyajikan laporan keuangan untuk 5 tahun terakhir,
yakni dari tahun 2007 sampai dengan 2011.
c.
Laporan keuangan perusahaan yang menyajikan laporan keuangan untuk 5 tahun terakhir
yang telah diaudit dan berakhir pada bulan Desember.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal yang dihitung dengan debt
to equity ratio (DER). Dimana debt to equity ratio mencerminkan besarnya proporsi hutang yang
digunakan perusahaan dalam struktur modal perusahaan. Rumus perhitungan DER dapat
diformulasikan sebagai berikut:
DER =
Total Hutang
Total Ekuitas
Sumber: Ellili dan Farouk (2011).
Aktiva berwujud merupakan rasio yang membandingkan aset tetap perusahaan terhadap
total aset. Dimana rasio aktiva berwujud menunjukkan besarnya aset tetap yang digunakan oleh
perusahaan. Rumus perhitungan aktiva berwujud dapat diformulasikan sebagai berikut:
Aktiva Berwujud =
Aset Tetap
Total Aset
Sumber: Najjar dan Petrov (2011).
Ukuran perusahaan menyatakan besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai
ekuitas, penjualan, dan total aset. Penelitian kali ini menggunakan analisis perbandingan antara
dua negara yang menyajikan laporan keuangan perusahaan dalam mata uang yang berbeda,
sehingga perhitungan ukuran perusahaan menggunakan fungsi logaritma (Ln) supaya terjadi
keseragaman hasil perhitungan meskipun menggunakan data dengan dua jenis mata uang yang
berbeda. Rumus perhitungan ukuran perusahaan dapat diformulasikan sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)
Sumber: Najjar dan Petrov (2011).
Profitabilitas merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aset perusahaan.
Dimana rasio return on asset (ROA) dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengefisiensikan penggunaan total aktiva perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan. Rumus perhitungan profitabilitas dapat diformulasikan sebagai berikut:
ROA =
Laba Bersih
Total Aset
Sumber: Najjar dan Petrov (2011).
3
Likuiditas merupakan rasio perbandingan antara total aset lancar terhadap total hutang
lancar. Dimana rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan dan kemampuan perusahaan
untuk menutupi hutang perusahaan. Rumus perhitungan likuiditas dapat diformulasikan sebagai
berikut:
Total Aset Lancar
Likuiditas =
Total Hutang Lancar
Sumber: Najjar dan Petrov (2011).
Statistik deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugusan data sehingga memberikan informasi yang berguna. Informasi-informasi
dari data uji dengan menggunakan metode statistik deskriptif seperti minimum, maksimum, mean,
dan standar deviasi (Nugroho, 2005).
Uji hipotesis menggunakan teknik regresi berganda karena model regresi dalam penelitian
ini terdiri dari lebih dari 1 (satu) variabel independen. Metode regresi berganda berguna untuk
menganalisis pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen (Nugroho,
2005). Analisis penelitian ini bertujuan memprediksi tingkat pengaruh dari variabel aktiva
berwujud, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas terhadap struktur modal.
Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Jika tingkat probabilitas < 0,05 maka model regresi dapat digunakan
untuk memprediksikan variabel dependen atau dapat dikatakan variabel independen secara
keseluruhan memberikan pengaruh pada variabel dependen (Nugroho, 2005).
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing–masing variabel independen dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Jika probabilitas lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka
variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika
probabilitas lebih besar atau sama dengan 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh
yang tidak signifikan terhadap variabel dependen (Nugroho, 2005).
Uji koefisien korelasi determinasi (adjusted R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Sedangkan sisanya dijelaskan
oleh faktor-faktor lain (Nugroho, 2005).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BM periode 2007-2011. Jumlah populasi
perusahaan yang terdaftar di BM sebanyak 843 perusahaan. Jumlah sampel yang memenuhi
kriteria sebanyak 245 perusahaan (1.225 data observasi) disajikan pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1
Jumlah Perusahaan Malaysia yang Dijadikan sebagai Sampel
Keterangan
Perusahaan yang terdaftar di BM 2007-2011
Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria
Perusahaan yang dijadikan sampel
Total data selama periode 5 tahun
Total data outlier
Total data setelah outlier
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Jumlah
843 perusahaan
(598) perusahaan
245 perusahaan
1.225 data
(578) data
647 data
Hasil pengolahan statistik deskriptif (BM) atas data-data tersebut disajikan pada Tabel 2 di
bawah ini:
4
Tabel 2
Statistik Deskriptif (BM)
Minimum Maksimum
0,04257
0,94011
0,00347
5,37628
14,76986
23,07853
-1,60410
1,42587
0,12338
10,91901
Model
N
647
Struktur Modal (DER)
647
Aktiva Berwujud
647
Ukuran Perusahaan
647
Profitabilitas
647
Likuiditas
647
Valid N (listwise)
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Rata-Rata
0,40310
0,31778
18,80354
0,02858
3,17948
Standar Deviasi
0,21590
0,26708
1,33717
0,14915
2,01468
Berdasarkan hasil uji F untuk model regresi (BM) diperoleh nilai F sebesar 443,031. Nilai
signifikansi model regresi (BM) adalah sebesar 0,000. Karena model memiliki nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut dapat digunakan untuk
memprediksi variabel struktur modal, atau dapat dikatakan aktiva berwujud, ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil uji F untuk model regresi
disajikan pada Tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3
Hasil Uji F (BM)
Negara
F
Sig.
Malaysia
443,031
0,000
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Kesimpulan
Signifikan
Berdasarkan hasil uji t model penelitian pada perusahaan Malaysia yang terdaftar di BM
seperti yang terpapar pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai t dari variabel aktiva berwujud
sebesar -2,330 dengan nilai signifikansi dari variabel aktiva berwujud sebesar 0,020. Nilai t dari
variabel ukuran perusahaan sebesar 15,427 dengan nilai signifikansi dari variabel ukuran
perusahaan sebesar 0,000. Nilai t dari variabel profitabilitas sebesar -5,315 dengan nilai
signifikansi dari variabel profitabilitas sebesar 0,000. Nilai t dari variabel likuiditas sebesar 36,276 dengan nilai signifikansi dari variabel likuiditas sebesar 0,000. Hasil uji t membuktikan
bahwa variabel aktiva berwujud, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas memiliki nilai
signifikansi dibawah 0,05 sehingga semua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
struktur modal (DER).
Tabel 4
Hasil Uji t (BM)
Unstandardized
Coefficients
Kesimpulan Hipotesis
Model
Sig.
t
B
-0,356
-5,256
0,000
(Constant)
-0,040
-2,330
0,020
Signifikan
Aktiva Berwujud
0,055
15,427
0,000
Signifikan
Ukuran Perusahaan
-0,167
-5,315
0,000
Signifikan
Profitabilitas
-0,081
-36,276
0,000
Signifikan
Likuiditas
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Persamaan regresi yang terbentuk berdasarkan hasil uji t (BM) pada Tabel 4 untuk model
regresi adalah sebagai berikut:
Struktur Modal = -0,356 – 0,040 Aktiva Berwujud + 0,055 Ukuran Perusahaan - 0,167
Profitabilitas - 0,081 Likuiditas + e
Variabel aktiva berwujud memiliki koefisien regresi sebesar -0,040 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,020. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel aktiva berwujud memiliki
5
pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. Hal ini berarti setiap peningkatan nilai
variabel aktiva berwujud sebesar 1% akan menurunkan nilai struktur modal sebesar 0,040%.
Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar 0,055 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal. Hasil ini membuktikan bahwa setiap
peningkatan nilai variabel ukuran perusahaan sebesar 1% akan meningkatkan nilai struktur modal
sebesar 0,055%.
Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar -0,167 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel profitabilitas memiliki
pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. Hasil ini membuktikan bahwa setiap
peningkatan nilai variabel profitabilitas sebesar 1% akan menurunkan nilai struktur modal sebesar
0,167%.
Variabel likuiditas memiliki koefisien regresi sebesar -0,081 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel likuiditas memiliki pengaruh signifikan
negatif terhadap struktur modal. Hasil ini membuktikan bahwa setiap peningkatan nilai variabel
likuiditas sebesar 1% akan menurunkan nilai struktur modal sebesar 0,081%.
Tabel 5 di bawah ini menyajikan perbandingan tingkat signifikansi dan pengaruh dari
setiap variabel independen terhadap variabel dependen pada sampel yang diteliti di Malaysia.
Tabel 5
Hasil Uji t Model Regresi di Malaysia
Variabel
Malaysia
B
Sig
Keterangan
-0,040
0,020
Signifikan
Aktiva Berwujud
0,055
0,000
Signifikan
Ukuran Perusahaan
-0,167
0,000
Signifikan
Profitabilitas
-0,081
0,000
Signifikan
Likuiditas
Variabel dependen: struktur modal (DER).
Berdasarkan hasil uji t negara Malaysia pada Tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa variabel
aktiva berwujud perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BM, variabel aktiva berwujud
perusahaan di Malaysia memiliki koefisien regresi sebesar -0.040 dengan tingkat signifikansi yaitu
sebesar 0,020. Nilai tersebut menunjukkan bahwa aktiva berwujud perusahaan-perusahaan
Malaysia memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal (DER) perusahaanperusahaan tersebut. Variabel kedua, ukuran perusahaan untuk perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di BM memiliki koefisien regresi sebesar 0,055 dengan tingkat signifikansi yaitu sebesar
0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan perusahaan-perusahaan Malaysia
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal (DER) perusahaan-perusahaan
tersebut. Variabel ketiga, variabel profitabilitas perusahaan di Malaysia memiliki koefisien regresi
sebesar -0,167 dengan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
profitabilitas perusahaan-perusahaan Malaysia berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur
modal (DER) perusahaan-perusahaan tersebut. Kemudian variabel terakhir, variabel likuiditas
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BM, variabel likuiditas perusahaan di Malaysia memiliki
koefisien regresi sebesar -0,081 dengan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,000. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan-perusahaan Malaysia berpengaruh signifikan negatif
terhadap struktur modal (DER) perusahaan-perusahaan tersebut.
Hasil pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi disajikan pada Tabel 6
dibawah ini:
6
Tabel 6
Hasil Uji Koefisien Determinasi (BM)
Negara
R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate (e)
0,857
0,734
0,732
0,11168606
Malaysia
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Hasil uji koefisien determinasi (adjusted R square) pada Tabel 6 menunjukkan bahwa
nilai adjusted R square sebesar 0,732. Hal ini menunjukkan bahwa 73,20% dari variabel dependen
(struktur modal) pada perusahaan Malaysia yang terdaftar di BM dapat dijelaskan oleh variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini yakni: aktiva berwujud, ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas; sedangkan sisanya sebesar 26,80% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
diluar dari variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Variabel aktiva berwujud pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BM memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal
perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki aktiva berwujud yang tinggi, pada
umumnya sudah memiliki pengembalian yang stabil untuk dijadikan sebagai sumber dana internal
sehingga perusahaan tidak membutuhkan sumber dana eksternal (Caglayan, 2011). Hasil
penelitian yang membuktikan bahwa variabel aktiva berwujud memiliki pengaruh signifikan
negatif terhadap struktur modal konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mazhar dan
Nasr (2006), Mazur (2007), Abor (2008), Olayinka (2011), dan Duca (2012). Namun hasil
penelitian ini, tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Shen (2008),
Buvanendra (2009), Chikolwa (2009), Ning dan Liu (2009), Afza dan Hussain (2011), dan Khan
(2012). Dengan demikian, aktiva berwujud dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang
digunakan untuk memprediksi besarnya struktur modal yang digunakan oleh perusahaan di negara
Malaysia.
Variabel independen ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BM memiliki pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini dikarenakan
perusahaan besar membutuhkan dana yang banyak, sehingga perusahaan yang besar cenderung
menggunakan proporsi hutang yang tinggi (Sabir dan Malik, 2012). Hasil penelitian yang
membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sabir dan Malik (2012).
Namun hasil penelitian ini, tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khan
(2012), dan Akhtar et al. (2012). Dengan demikian, ukuran perusahaan dapat dijadikan sebagai
salah satu faktor yang digunakan untuk memprediksi besarnya struktur modal yang digunakan oleh
perusahaan di negara Malaysia.
Variabel profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM memiliki
pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan
cenderung lebih memprioritaskan untuk menggunakan sumber dana internal (laba ditahan yang
diperoleh dari laba bersih) dalam perencanaan struktur modal ketimbang menggunakan sumber
dana eksternal (Frank dan Goyal, 2008). Hasil penelitian yang membuktikan bahwa variabel
profitabilitas memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal konsisten dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Abor (2008), Chikolwa (2009), Janbaz (2010), Olayinka (2011),
dan Bauer (2012). Namun hasil penelitian ini, tidak konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ramlall (2009), Rafique (2011), Sayeed (2011), Kebede (2011), dan Abdullah
(2011). Dengan demikian, profitabilitas dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang digunakan
untuk memprediksi besarnya struktur modal yang digunakan oleh perusahaan di negara Malaysia.
Variabel likuiditas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM memiliki pengaruh
signifikan negatif terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan
perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi cenderung akan memilih sumber dana internal untuk
7
investasi kedepannya, yang akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan terjadinya
kelebihan dana perusahaan, sehingga perusahaan dengan rasio likuiditas yang tinggi cenderung
memiliki hutang yang rendah dalam perencanaan struktur modal perusahaan (Tamulyte, 2012).
Hasil penelitian yang membuktikan bahwa variabel likuiditas memiliki pengaruh signifikan negatif
terhadap struktur modal konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ghatak (2011),
Paydar dan Bardai (2012). Namun hasil penelitian ini, tidak konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ibrahim dan Masron (2011), Taleb dan Shubiri (2011), dan Yusop et al. (2012)
yang membuktikan likuiditas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
Dengan demikian, likuiditas dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang digunakan untuk
memprediksi besarnya struktur modal yang digunakan oleh perusahaan di negara Malaysia.
Adapun keterbatasan sampel dalam penelitian ini, yaitu hanya terbatas pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Saham Malaysia, terdapat banyak perusahaan yang tidak memenuhi
persyaratan untuk dijadikan sampel, periode penelitian yang sempit, serta minimnya literaturliteratur pendukung yang didapatkan mengenai pengaruh aktiva berwujud, ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas terhadap struktur modal. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk
penelitian berikutnya adalah agar dapat memperluas populasi penelitian dan dapat mengumpulkan
lebih banyak teori-teori pendukung yang dapat dijadikan sebagai pembanding dalam rangka
pengambilan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2011. Capital Structure and Debt Maturity: Evidence from Listed Companies in Saudi
Arabia. Qatar: Qatar University.
Abor. 2008. Determinants of the Capital Structure of Ghanaian Firms. The African Economic
Research Consortium. Legon: University of Ghana Business School.
Afza dan Hussain. 2011. Determinants of Capital Structure Across Selected Manufacturing
Sectors of Pakistan. International Journal of Humanities and Social Science. Volume 1,
Number 12, Page 254-262.
Akhtar, Hussain, dan Mukhtar. 2012. The Determinants of Capital Structure: a Case from
Pakistan Textile Sector (Spinning Units). 2nd International Conference on Business
Management. Islamabad: National University Of Modern Languages.
Aldo. 2012. RIM : Memilih Malaysia Lebih Masuk Akal Dibanding Indonesia. [Online]
http://www.teknoup.com/news/12703/rim-memilih-malaysia-lebih-masuk-akaldibanding-indonesia. Diakses tanggal 19 Mei 2012.
Bauer. 2012. Determinants of Capital Structure Empirical Evidence from The Czech Republic.
Czech Journal of Economics and Finance. Volume 54, Page 1-21.
Buvanendra. 2009. Capital Structure Determinants: Eviedence from Manufacturing and Services
Sector Companies in Sri Lanka . Journal. Sri Lanka: University of Colombo.
Caglayan. 2011. An Empirical Investigation on The Determina nts of Capital Structures of Turkish
Firms. Middle Eastern Finance and Economics. Issue 9, Page 35-42.
Chikolwa. 2009. Determinants of Capital Structure for A-REITs. Digital Repository. Australia:
Queensland University of Technology.
Duca. 2012. What Determines The Capital Structure of Listed Firms in Romania. Journal.
Romania: The Bucharest University. Journal. New Zealand: The University of Waikato.
Ellili dan Farouk. 2011. Examining The Capital Structure Determinants: Empirical Analysis of
Companies Traded on Abu Dhabi Stock Exchange. International Research Journal of
Finance and Economics. Issue 67, Page 82-96.
Frank dan Goyal. 2008. Profits and Capital Structure. Hongkong: University of Science and
Technology.
Ghatak. 2011. A Study On The Determinants O f Capital Structure Of SME’S Manufacturing
Sector Organizations in India. The International Journal’s Research Journal of Commerce
& Behavioural Science. Volume 1, Number 2, Page 7-25.
8
Ibrahim dan Masron. 2011. Capital Structure and The Firm Determinants: Evidence from Small
and Medium Enterprises (SMEs) in Malaysia. 2011 International Conference on
Economics, Trade and Development. Volume 7, Page 25-28.
Janbaz. 2010. Capital Structure Decisions in The Iranian Corporate Sector . International Research
Journal of Finance and Economics. Issue 58, Page 24-31.
Kebede. 2011. The Determinants of Capital Structure in Ethiopian Small Scale Manufacturing
Cooperatives. Thesis. Arabian: Addis Ababa University.
Kertiyasa.
2012.
IMF:
Kondisi
Ekonomi
Global
Belum
Aman.
[Online]
http://economy.okezone.com/read/2012/02/27/213/583268/imf-kondisi-ekonom i-globalbelum-aman. Diakses tanggal 19 Mei 2012.
Khan. 2012. The Relationship of Capital Structure Decisions with Firm Performance: a Study of
The Engineering Sector of Pakistan . International Journal of Accounting and Financial
Reporting. Volume 2, Number 1, Page 245-262.
Kolasinski. 2011. Subsidiary Debt, Capital Structure and Internal Capital Markets. Washington:
University of Washington Business School.
Malau. 2012. Wow, Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Gapai 5,8 Persen. [Online]
http://www.tribunnews.com/2011/11/19/wow-pertumbuhan-ekonomi-malaysia-gapai-58persen. Diakses tanggal 19 Mei 2012.
Martan. 2010. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Faktor Ekstern, Faktor Intern terhadap
Kebijakan Struktur Modal dan Nilai Perusa haan. Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial.
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Mazhar dan Nasr. 2006. Determinants of Capital Structure Decisions Case of Pakistani
Government Owned and Private Firms. Journal. Pakistan: Islamabad.
Mazur. 2007. The Determinants of Capital Structure Choice: Evidence from Polish Companies.
International Atlantic Economic Society 2007. Volume 13, Page 495–514.
Najjar dan Petrov. 2011. Capital Structure of Insurance Companies in Bahrain. International
Journal of Business and Management. Volume 6, Number 11, Page 138-145.
Ning dan Liu. 2009. Empirical Research of the Capital Structure Influencing Factors of Electric
Power Listed Companies. International Journal of Marketing Studies. Volume 1, Number
1, Page 43-49.
Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik. Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Nurita. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, Non Debt Tax Shield, Dividen Payout
Ratio dan Likuiditas terhadap Struktur Modal. Semarang: Universitas Diponegoro.
Olayinka. 2011. Determinants of Capital Structure: Evidence from Nigerian Panel Data . African
Economic and Business Review. Volume 9, Number 1, Page 1-16.
Paydar dan Bardai. 2012. Leverage Behavior of Malaysian Manufacturing Companies a Case
Observation of the Industrial Sector’s Companies in Bursa Malaysia. International
Research Journal of Finance and Economics. Issue 90, Page 55-65.
Rafique. 2011. Effect of Profitability & Financial Leverage on Capital Structure: a Case of
Pakistan’s Automobile Industry. Economics and Finance Review. Volume 1, Number 4,
Page 50-58.
Ramlall. 2009. Determinants of Capital Structure Among Non-Quoted Mauritian Firms Under
Specificity of Leverage: Looking for a Modified Pecking Order Theory. International
Research Journal of Finance and Economics. Issue 31, Page 83-92.
Sabir dan Malik. 2012. Determinants of Capital Structure – A Study of Oil and Gas Sector of
Pakistan. Pakistan: Foundation University Islamabad.
Sayeed. 2011. The Determinants of Capital Structure for Selected Bangladeshi Listed Companies.
International Review of Business Research Papers. Volume 7, Number 2, Page 21-36.
Shen. 2008. The Determinants of Capital Structure in Chinese Listed Companies. Journal.
Australia: University of Ballarat.
Taleb dan Shubiri. 2011. Capital Structure Decisions and Debt Maturity Structure: an Empirical
Evidence from Jordan. The Journal of Commerce. Volume 3, Number 4, Page 49-60.
9
Tamulyte. 2012. The Determinants of Capital Structure in the Baltic States and Russia. Electronic
Publications of Pan-European Institute. (diakses tanggal 19 Mei 2012). Electronic
Publications of Pan-European Institute. United Kingdom: Pan-European Institute.
Wardani. 2012. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, da n Operating
Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahan Property dan Real Estate yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jakarta: Universitas Gunadarma.
Yuniati. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2009. Jurnal Ekonomi. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Yusop, Wahab, dan Amin. 2012. Determinants of Capital Structure of Malaysian Property
Developers. Middle-East Journal of Scientific Research. Volume 11, Number 8, Page
1013-1021.
10
PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BM
Lita Christina
Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Internasional Batam
ABSTRAK
Perusahaan sebagai suatu badan hukum yang beroperasi sesuai dengan kebijakan
perekonomian tidak hanya berorientasi untuk mencapai laba maksimal, akan tetapi menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik untuk mempertahankan keberadaan perusahaan ditengah persaingan
ketat juga turut menjadi orientasi penting yang perlu dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan dapat menggunakan analisis struktur modal untuk mengetahui kinerja perusahaan dari
segi aspek pendanaan yang menggunakan debt to equity ratio sebagai indikator pengukuran.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal terdiri dari aktiva berwujud, ukuran
perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kausal komparatif yang
menyatakan hubungan sebab akibat antar dua variabel sesuai dengan fakta kejadian yang sudah
terjadi (ex post facto). Penelitian ini menggunakan sampel lima periode (2007-2011) dari
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham Malaysia (BM) sebagai objek penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel aktiva
berwujud dan variabel profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Saham Malaysia (BM). Disamping itu, hasil penelitian ini menunjukkan tidak
terdapat perbedaan pengaruh antara dua variabel lainnya seperti: variabel ukuran perusahaan dan
variabel likuiditas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Saham Malaysia (BM).
Kata-kata kunci: struktur modal, aktiva berwujud, ukuran perusahaan, profitabilitas,
likuiditas.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman yang membawa dampak globalisasi bagi kehidupan
kita, banyak hal yang berubah dan melahirkan hal-hal baru dalam berbagai aspek kehidupan kita,
khususnya dalam sektor perekonomian. Perkembangan dalam sektor perekonomian ditandai
dengan lahirnya perusahaan-perusahaan baru yang selalu berusaha untuk memenuhi
keanekaragaman kebutuhan manusia, yakni dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, sampai
dengan kebutuhan tersier.
Menurut Lagarde (dalam Kertiyasa, 2012), indikator perekonomian global telah
menunjukkan adanya perbaikan, namun kegiatan perekonomian ini masih jauh dari kestabilan.
Kegiatan perekonomian global ditentukan oleh kontribusi dari perekonomian dari negara-negara
maju dan berkembang, salah satu negara berkembang yang akan diteliti adalah Negara Malaysia,
Malau (2012) menyatakan bahwa negara Malaysia yang merupakan negara yang sedang
berkembang juga memiliki perkembangan dibidang perekonomian, yakni pada kuartal ketiga tahun
2011, pertumbuhan ekonomi negara tetangga ini mencapai 5,8%. Pertumbuhan ini tinggi karena
permintaan domestik di negara Malaysia yang menguat setelah didorong ekpansi sektor rumah
tangga dan pengeluaran bisnis. Akan tetapi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
negara Indonesia pada kuartal yang sama, maka pertumbuhan ekonomi negara Malaysia masih
berada dibawah negara Indonesia. Meskipun demikian, negara Malaysia cenderung masih menjadi
negara pilihan bagi investor asing untuk negara di kawasan Asia (Aldo, 2012).
1
Napa dan Muljadi (dalam Yuniati, 2011) mendefinisikan perusahaan sebagai suatu entitas
yang beroperasi dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi
pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan nilai perusahaan dan
kemakmuran pemilik, serta untuk menghindari risiko kebangkrutan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perusahaan harus melakukan perencanaan struktur modal yang tepat, sehingga sumber
dana yang tersedia dalam perusahaan dapat dikelola dengan tepat.
Terdapat dua alternatif yang dapat digunakan perusahaan dalam struktur modal
perusahaan, yakni: sumber dana dari dalam yang berasal dari laba ditahan ataupun depresiasi dan
sumber dana dari luar yang berasal dari para kreditur yang menjadi hutang bagi perusahaan yang
terdiri dari hutang, saham biasa, dan saham preferen (Kolasinski, 2010). Berdasarkan uraian diatas,
penulis tertarik untuk untuk melakukan analisis mengenai struktur modal perusahaan pada
perusahaan-perusahaan negara Malaysia dengan judul: “Analisis Pengaruh Aktiva Berwujud,
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BM.”
KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Perencanaan struktur modal menjadi faktor kritis dalam menjamin keberlangsungan dari
suatu perusahaan, serta untuk mencegah risiko terjadinya kebangkrutan. Hal ini telah dibuktikan
oleh beberapa peneliti sebelumnya, salah satunya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Sabir
dan Malik (2012) menggunakan variabel independen (aktiva berwujud, ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas) dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi variabel
dependen (struktur modal) dengan menggunakan debt equity ratio pada sampel perusahaan negara
Pakistan dari periode 2005 sampai dengan 2010. Dimana hasil penelitian menunjukkan
profitabilitas memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal, sedangkan tiga
variabel lainnya seperti: aktiva berwujud, ukuran perusahaan, dan likuiditas memiliki pengaruh
signifika positif terhadap struktur modal.
Model penelitian yang telah dilakukan oleh Caglayan (2011) menggunakan variabel
independen (aktiva berwujud, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan pertumbuhan) dalam
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi variabel dependen (struktur modal) dengan
menggunakan debt equity ratio pada sampel perusahaan negara Turkish dari periode 2003 sampai
dengan 2007. Dimana hasil penelitian menunjukkan aktiva berwujud, ukuran perusahaan, dan
profitabilitas memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal, sedangkan
pertumbuhan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal yang
menunjukkan proporsi penggunaan hutang pada suatu perusahaan. Berikut terdapat beberapa
definisi dan penjelasan tentang struktur modal: Gitman (dalam Martan, 2010) menyatakan bahwa
bahwa struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan antara hutang jangka panjang
dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Terdapat definisi lain dari Riyanto (dalam
Wardani, 2012) tentang struktur modal yang menyatakan bahwa pemilihan susunan kualitatif pada
sisi aktiva akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan
kualitatif pada sisi pasiva yang terdiri dari hutang dan modal akan menentukan struktur keuangan
dan struktur modal perusahaan. Kartadinata (dalam Nurita, 2012) mendefinisikan secara jelas
pengertian dari struktur modal dengan menyatakan perbedaan antara struktur keuangan dengan
struktur modal.
Berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang akan
diuji adalah sebagai berikut:
H1:
Terdapat pengaruh secara signifikan antara aktiva berwujud terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM.
2
H2:
H3:
H4:
Terdapat pengaruh secara signifikan antara ukuran perusahaan terhadap struktur modal
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM.
Terdapat pengaruh secara signifikan antara profitabilitas terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM.
Terdapat pengaruh secara signifikan antara likuiditas terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang bersifat kuantitatif,
yaitu menggunakan data yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Jenis data yang digunakan
adalah data panel yang merupakan gabungan data time series dan cross section. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengunduh data sekunder dari Bursa Malaysia dengan kriteria pemilihan
sebagai berikut:
a.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham Malaysia (BM).
b.
Perusahaan manufaktur yang telah menyajikan laporan keuangan untuk 5 tahun terakhir,
yakni dari tahun 2007 sampai dengan 2011.
c.
Laporan keuangan perusahaan yang menyajikan laporan keuangan untuk 5 tahun terakhir
yang telah diaudit dan berakhir pada bulan Desember.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal yang dihitung dengan debt
to equity ratio (DER). Dimana debt to equity ratio mencerminkan besarnya proporsi hutang yang
digunakan perusahaan dalam struktur modal perusahaan. Rumus perhitungan DER dapat
diformulasikan sebagai berikut:
DER =
Total Hutang
Total Ekuitas
Sumber: Ellili dan Farouk (2011).
Aktiva berwujud merupakan rasio yang membandingkan aset tetap perusahaan terhadap
total aset. Dimana rasio aktiva berwujud menunjukkan besarnya aset tetap yang digunakan oleh
perusahaan. Rumus perhitungan aktiva berwujud dapat diformulasikan sebagai berikut:
Aktiva Berwujud =
Aset Tetap
Total Aset
Sumber: Najjar dan Petrov (2011).
Ukuran perusahaan menyatakan besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai
ekuitas, penjualan, dan total aset. Penelitian kali ini menggunakan analisis perbandingan antara
dua negara yang menyajikan laporan keuangan perusahaan dalam mata uang yang berbeda,
sehingga perhitungan ukuran perusahaan menggunakan fungsi logaritma (Ln) supaya terjadi
keseragaman hasil perhitungan meskipun menggunakan data dengan dua jenis mata uang yang
berbeda. Rumus perhitungan ukuran perusahaan dapat diformulasikan sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aset)
Sumber: Najjar dan Petrov (2011).
Profitabilitas merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aset perusahaan.
Dimana rasio return on asset (ROA) dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengefisiensikan penggunaan total aktiva perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan. Rumus perhitungan profitabilitas dapat diformulasikan sebagai berikut:
ROA =
Laba Bersih
Total Aset
Sumber: Najjar dan Petrov (2011).
3
Likuiditas merupakan rasio perbandingan antara total aset lancar terhadap total hutang
lancar. Dimana rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan dan kemampuan perusahaan
untuk menutupi hutang perusahaan. Rumus perhitungan likuiditas dapat diformulasikan sebagai
berikut:
Total Aset Lancar
Likuiditas =
Total Hutang Lancar
Sumber: Najjar dan Petrov (2011).
Statistik deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugusan data sehingga memberikan informasi yang berguna. Informasi-informasi
dari data uji dengan menggunakan metode statistik deskriptif seperti minimum, maksimum, mean,
dan standar deviasi (Nugroho, 2005).
Uji hipotesis menggunakan teknik regresi berganda karena model regresi dalam penelitian
ini terdiri dari lebih dari 1 (satu) variabel independen. Metode regresi berganda berguna untuk
menganalisis pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen (Nugroho,
2005). Analisis penelitian ini bertujuan memprediksi tingkat pengaruh dari variabel aktiva
berwujud, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas terhadap struktur modal.
Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Jika tingkat probabilitas < 0,05 maka model regresi dapat digunakan
untuk memprediksikan variabel dependen atau dapat dikatakan variabel independen secara
keseluruhan memberikan pengaruh pada variabel dependen (Nugroho, 2005).
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing–masing variabel independen dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Jika probabilitas lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka
variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika
probabilitas lebih besar atau sama dengan 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh
yang tidak signifikan terhadap variabel dependen (Nugroho, 2005).
Uji koefisien korelasi determinasi (adjusted R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Sedangkan sisanya dijelaskan
oleh faktor-faktor lain (Nugroho, 2005).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BM periode 2007-2011. Jumlah populasi
perusahaan yang terdaftar di BM sebanyak 843 perusahaan. Jumlah sampel yang memenuhi
kriteria sebanyak 245 perusahaan (1.225 data observasi) disajikan pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1
Jumlah Perusahaan Malaysia yang Dijadikan sebagai Sampel
Keterangan
Perusahaan yang terdaftar di BM 2007-2011
Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria
Perusahaan yang dijadikan sampel
Total data selama periode 5 tahun
Total data outlier
Total data setelah outlier
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Jumlah
843 perusahaan
(598) perusahaan
245 perusahaan
1.225 data
(578) data
647 data
Hasil pengolahan statistik deskriptif (BM) atas data-data tersebut disajikan pada Tabel 2 di
bawah ini:
4
Tabel 2
Statistik Deskriptif (BM)
Minimum Maksimum
0,04257
0,94011
0,00347
5,37628
14,76986
23,07853
-1,60410
1,42587
0,12338
10,91901
Model
N
647
Struktur Modal (DER)
647
Aktiva Berwujud
647
Ukuran Perusahaan
647
Profitabilitas
647
Likuiditas
647
Valid N (listwise)
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Rata-Rata
0,40310
0,31778
18,80354
0,02858
3,17948
Standar Deviasi
0,21590
0,26708
1,33717
0,14915
2,01468
Berdasarkan hasil uji F untuk model regresi (BM) diperoleh nilai F sebesar 443,031. Nilai
signifikansi model regresi (BM) adalah sebesar 0,000. Karena model memiliki nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut dapat digunakan untuk
memprediksi variabel struktur modal, atau dapat dikatakan aktiva berwujud, ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil uji F untuk model regresi
disajikan pada Tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3
Hasil Uji F (BM)
Negara
F
Sig.
Malaysia
443,031
0,000
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Kesimpulan
Signifikan
Berdasarkan hasil uji t model penelitian pada perusahaan Malaysia yang terdaftar di BM
seperti yang terpapar pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai t dari variabel aktiva berwujud
sebesar -2,330 dengan nilai signifikansi dari variabel aktiva berwujud sebesar 0,020. Nilai t dari
variabel ukuran perusahaan sebesar 15,427 dengan nilai signifikansi dari variabel ukuran
perusahaan sebesar 0,000. Nilai t dari variabel profitabilitas sebesar -5,315 dengan nilai
signifikansi dari variabel profitabilitas sebesar 0,000. Nilai t dari variabel likuiditas sebesar 36,276 dengan nilai signifikansi dari variabel likuiditas sebesar 0,000. Hasil uji t membuktikan
bahwa variabel aktiva berwujud, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas memiliki nilai
signifikansi dibawah 0,05 sehingga semua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
struktur modal (DER).
Tabel 4
Hasil Uji t (BM)
Unstandardized
Coefficients
Kesimpulan Hipotesis
Model
Sig.
t
B
-0,356
-5,256
0,000
(Constant)
-0,040
-2,330
0,020
Signifikan
Aktiva Berwujud
0,055
15,427
0,000
Signifikan
Ukuran Perusahaan
-0,167
-5,315
0,000
Signifikan
Profitabilitas
-0,081
-36,276
0,000
Signifikan
Likuiditas
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Persamaan regresi yang terbentuk berdasarkan hasil uji t (BM) pada Tabel 4 untuk model
regresi adalah sebagai berikut:
Struktur Modal = -0,356 – 0,040 Aktiva Berwujud + 0,055 Ukuran Perusahaan - 0,167
Profitabilitas - 0,081 Likuiditas + e
Variabel aktiva berwujud memiliki koefisien regresi sebesar -0,040 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,020. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel aktiva berwujud memiliki
5
pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. Hal ini berarti setiap peningkatan nilai
variabel aktiva berwujud sebesar 1% akan menurunkan nilai struktur modal sebesar 0,040%.
Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar 0,055 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal. Hasil ini membuktikan bahwa setiap
peningkatan nilai variabel ukuran perusahaan sebesar 1% akan meningkatkan nilai struktur modal
sebesar 0,055%.
Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar -0,167 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel profitabilitas memiliki
pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal. Hasil ini membuktikan bahwa setiap
peningkatan nilai variabel profitabilitas sebesar 1% akan menurunkan nilai struktur modal sebesar
0,167%.
Variabel likuiditas memiliki koefisien regresi sebesar -0,081 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel likuiditas memiliki pengaruh signifikan
negatif terhadap struktur modal. Hasil ini membuktikan bahwa setiap peningkatan nilai variabel
likuiditas sebesar 1% akan menurunkan nilai struktur modal sebesar 0,081%.
Tabel 5 di bawah ini menyajikan perbandingan tingkat signifikansi dan pengaruh dari
setiap variabel independen terhadap variabel dependen pada sampel yang diteliti di Malaysia.
Tabel 5
Hasil Uji t Model Regresi di Malaysia
Variabel
Malaysia
B
Sig
Keterangan
-0,040
0,020
Signifikan
Aktiva Berwujud
0,055
0,000
Signifikan
Ukuran Perusahaan
-0,167
0,000
Signifikan
Profitabilitas
-0,081
0,000
Signifikan
Likuiditas
Variabel dependen: struktur modal (DER).
Berdasarkan hasil uji t negara Malaysia pada Tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa variabel
aktiva berwujud perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BM, variabel aktiva berwujud
perusahaan di Malaysia memiliki koefisien regresi sebesar -0.040 dengan tingkat signifikansi yaitu
sebesar 0,020. Nilai tersebut menunjukkan bahwa aktiva berwujud perusahaan-perusahaan
Malaysia memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal (DER) perusahaanperusahaan tersebut. Variabel kedua, ukuran perusahaan untuk perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di BM memiliki koefisien regresi sebesar 0,055 dengan tingkat signifikansi yaitu sebesar
0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan perusahaan-perusahaan Malaysia
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal (DER) perusahaan-perusahaan
tersebut. Variabel ketiga, variabel profitabilitas perusahaan di Malaysia memiliki koefisien regresi
sebesar -0,167 dengan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,000. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
profitabilitas perusahaan-perusahaan Malaysia berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur
modal (DER) perusahaan-perusahaan tersebut. Kemudian variabel terakhir, variabel likuiditas
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BM, variabel likuiditas perusahaan di Malaysia memiliki
koefisien regresi sebesar -0,081 dengan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,000. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan-perusahaan Malaysia berpengaruh signifikan negatif
terhadap struktur modal (DER) perusahaan-perusahaan tersebut.
Hasil pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi disajikan pada Tabel 6
dibawah ini:
6
Tabel 6
Hasil Uji Koefisien Determinasi (BM)
Negara
R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate (e)
0,857
0,734
0,732
0,11168606
Malaysia
Sumber: Data sekunder diolah (2012).
Hasil uji koefisien determinasi (adjusted R square) pada Tabel 6 menunjukkan bahwa
nilai adjusted R square sebesar 0,732. Hal ini menunjukkan bahwa 73,20% dari variabel dependen
(struktur modal) pada perusahaan Malaysia yang terdaftar di BM dapat dijelaskan oleh variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini yakni: aktiva berwujud, ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas; sedangkan sisanya sebesar 26,80% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
diluar dari variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Variabel aktiva berwujud pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BM memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal
perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki aktiva berwujud yang tinggi, pada
umumnya sudah memiliki pengembalian yang stabil untuk dijadikan sebagai sumber dana internal
sehingga perusahaan tidak membutuhkan sumber dana eksternal (Caglayan, 2011). Hasil
penelitian yang membuktikan bahwa variabel aktiva berwujud memiliki pengaruh signifikan
negatif terhadap struktur modal konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mazhar dan
Nasr (2006), Mazur (2007), Abor (2008), Olayinka (2011), dan Duca (2012). Namun hasil
penelitian ini, tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Shen (2008),
Buvanendra (2009), Chikolwa (2009), Ning dan Liu (2009), Afza dan Hussain (2011), dan Khan
(2012). Dengan demikian, aktiva berwujud dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang
digunakan untuk memprediksi besarnya struktur modal yang digunakan oleh perusahaan di negara
Malaysia.
Variabel independen ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BM memiliki pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini dikarenakan
perusahaan besar membutuhkan dana yang banyak, sehingga perusahaan yang besar cenderung
menggunakan proporsi hutang yang tinggi (Sabir dan Malik, 2012). Hasil penelitian yang
membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sabir dan Malik (2012).
Namun hasil penelitian ini, tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khan
(2012), dan Akhtar et al. (2012). Dengan demikian, ukuran perusahaan dapat dijadikan sebagai
salah satu faktor yang digunakan untuk memprediksi besarnya struktur modal yang digunakan oleh
perusahaan di negara Malaysia.
Variabel profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM memiliki
pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan
cenderung lebih memprioritaskan untuk menggunakan sumber dana internal (laba ditahan yang
diperoleh dari laba bersih) dalam perencanaan struktur modal ketimbang menggunakan sumber
dana eksternal (Frank dan Goyal, 2008). Hasil penelitian yang membuktikan bahwa variabel
profitabilitas memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal konsisten dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Abor (2008), Chikolwa (2009), Janbaz (2010), Olayinka (2011),
dan Bauer (2012). Namun hasil penelitian ini, tidak konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ramlall (2009), Rafique (2011), Sayeed (2011), Kebede (2011), dan Abdullah
(2011). Dengan demikian, profitabilitas dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang digunakan
untuk memprediksi besarnya struktur modal yang digunakan oleh perusahaan di negara Malaysia.
Variabel likuiditas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BM memiliki pengaruh
signifikan negatif terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan
perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi cenderung akan memilih sumber dana internal untuk
7
investasi kedepannya, yang akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan terjadinya
kelebihan dana perusahaan, sehingga perusahaan dengan rasio likuiditas yang tinggi cenderung
memiliki hutang yang rendah dalam perencanaan struktur modal perusahaan (Tamulyte, 2012).
Hasil penelitian yang membuktikan bahwa variabel likuiditas memiliki pengaruh signifikan negatif
terhadap struktur modal konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ghatak (2011),
Paydar dan Bardai (2012). Namun hasil penelitian ini, tidak konsisten dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ibrahim dan Masron (2011), Taleb dan Shubiri (2011), dan Yusop et al. (2012)
yang membuktikan likuiditas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
Dengan demikian, likuiditas dapat dijadikan sebagai salah satu faktor yang digunakan untuk
memprediksi besarnya struktur modal yang digunakan oleh perusahaan di negara Malaysia.
Adapun keterbatasan sampel dalam penelitian ini, yaitu hanya terbatas pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Saham Malaysia, terdapat banyak perusahaan yang tidak memenuhi
persyaratan untuk dijadikan sampel, periode penelitian yang sempit, serta minimnya literaturliteratur pendukung yang didapatkan mengenai pengaruh aktiva berwujud, ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas terhadap struktur modal. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk
penelitian berikutnya adalah agar dapat memperluas populasi penelitian dan dapat mengumpulkan
lebih banyak teori-teori pendukung yang dapat dijadikan sebagai pembanding dalam rangka
pengambilan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2011. Capital Structure and Debt Maturity: Evidence from Listed Companies in Saudi
Arabia. Qatar: Qatar University.
Abor. 2008. Determinants of the Capital Structure of Ghanaian Firms. The African Economic
Research Consortium. Legon: University of Ghana Business School.
Afza dan Hussain. 2011. Determinants of Capital Structure Across Selected Manufacturing
Sectors of Pakistan. International Journal of Humanities and Social Science. Volume 1,
Number 12, Page 254-262.
Akhtar, Hussain, dan Mukhtar. 2012. The Determinants of Capital Structure: a Case from
Pakistan Textile Sector (Spinning Units). 2nd International Conference on Business
Management. Islamabad: National University Of Modern Languages.
Aldo. 2012. RIM : Memilih Malaysia Lebih Masuk Akal Dibanding Indonesia. [Online]
http://www.teknoup.com/news/12703/rim-memilih-malaysia-lebih-masuk-akaldibanding-indonesia. Diakses tanggal 19 Mei 2012.
Bauer. 2012. Determinants of Capital Structure Empirical Evidence from The Czech Republic.
Czech Journal of Economics and Finance. Volume 54, Page 1-21.
Buvanendra. 2009. Capital Structure Determinants: Eviedence from Manufacturing and Services
Sector Companies in Sri Lanka . Journal. Sri Lanka: University of Colombo.
Caglayan. 2011. An Empirical Investigation on The Determina nts of Capital Structures of Turkish
Firms. Middle Eastern Finance and Economics. Issue 9, Page 35-42.
Chikolwa. 2009. Determinants of Capital Structure for A-REITs. Digital Repository. Australia:
Queensland University of Technology.
Duca. 2012. What Determines The Capital Structure of Listed Firms in Romania. Journal.
Romania: The Bucharest University. Journal. New Zealand: The University of Waikato.
Ellili dan Farouk. 2011. Examining The Capital Structure Determinants: Empirical Analysis of
Companies Traded on Abu Dhabi Stock Exchange. International Research Journal of
Finance and Economics. Issue 67, Page 82-96.
Frank dan Goyal. 2008. Profits and Capital Structure. Hongkong: University of Science and
Technology.
Ghatak. 2011. A Study On The Determinants O f Capital Structure Of SME’S Manufacturing
Sector Organizations in India. The International Journal’s Research Journal of Commerce
& Behavioural Science. Volume 1, Number 2, Page 7-25.
8
Ibrahim dan Masron. 2011. Capital Structure and The Firm Determinants: Evidence from Small
and Medium Enterprises (SMEs) in Malaysia. 2011 International Conference on
Economics, Trade and Development. Volume 7, Page 25-28.
Janbaz. 2010. Capital Structure Decisions in The Iranian Corporate Sector . International Research
Journal of Finance and Economics. Issue 58, Page 24-31.
Kebede. 2011. The Determinants of Capital Structure in Ethiopian Small Scale Manufacturing
Cooperatives. Thesis. Arabian: Addis Ababa University.
Kertiyasa.
2012.
IMF:
Kondisi
Ekonomi
Global
Belum
Aman.
[Online]
http://economy.okezone.com/read/2012/02/27/213/583268/imf-kondisi-ekonom i-globalbelum-aman. Diakses tanggal 19 Mei 2012.
Khan. 2012. The Relationship of Capital Structure Decisions with Firm Performance: a Study of
The Engineering Sector of Pakistan . International Journal of Accounting and Financial
Reporting. Volume 2, Number 1, Page 245-262.
Kolasinski. 2011. Subsidiary Debt, Capital Structure and Internal Capital Markets. Washington:
University of Washington Business School.
Malau. 2012. Wow, Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Gapai 5,8 Persen. [Online]
http://www.tribunnews.com/2011/11/19/wow-pertumbuhan-ekonomi-malaysia-gapai-58persen. Diakses tanggal 19 Mei 2012.
Martan. 2010. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Faktor Ekstern, Faktor Intern terhadap
Kebijakan Struktur Modal dan Nilai Perusa haan. Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial.
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Mazhar dan Nasr. 2006. Determinants of Capital Structure Decisions Case of Pakistani
Government Owned and Private Firms. Journal. Pakistan: Islamabad.
Mazur. 2007. The Determinants of Capital Structure Choice: Evidence from Polish Companies.
International Atlantic Economic Society 2007. Volume 13, Page 495–514.
Najjar dan Petrov. 2011. Capital Structure of Insurance Companies in Bahrain. International
Journal of Business and Management. Volume 6, Number 11, Page 138-145.
Ning dan Liu. 2009. Empirical Research of the Capital Structure Influencing Factors of Electric
Power Listed Companies. International Journal of Marketing Studies. Volume 1, Number
1, Page 43-49.
Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik. Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Nurita. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Firm Size, Non Debt Tax Shield, Dividen Payout
Ratio dan Likuiditas terhadap Struktur Modal. Semarang: Universitas Diponegoro.
Olayinka. 2011. Determinants of Capital Structure: Evidence from Nigerian Panel Data . African
Economic and Business Review. Volume 9, Number 1, Page 1-16.
Paydar dan Bardai. 2012. Leverage Behavior of Malaysian Manufacturing Companies a Case
Observation of the Industrial Sector’s Companies in Bursa Malaysia. International
Research Journal of Finance and Economics. Issue 90, Page 55-65.
Rafique. 2011. Effect of Profitability & Financial Leverage on Capital Structure: a Case of
Pakistan’s Automobile Industry. Economics and Finance Review. Volume 1, Number 4,
Page 50-58.
Ramlall. 2009. Determinants of Capital Structure Among Non-Quoted Mauritian Firms Under
Specificity of Leverage: Looking for a Modified Pecking Order Theory. International
Research Journal of Finance and Economics. Issue 31, Page 83-92.
Sabir dan Malik. 2012. Determinants of Capital Structure – A Study of Oil and Gas Sector of
Pakistan. Pakistan: Foundation University Islamabad.
Sayeed. 2011. The Determinants of Capital Structure for Selected Bangladeshi Listed Companies.
International Review of Business Research Papers. Volume 7, Number 2, Page 21-36.
Shen. 2008. The Determinants of Capital Structure in Chinese Listed Companies. Journal.
Australia: University of Ballarat.
Taleb dan Shubiri. 2011. Capital Structure Decisions and Debt Maturity Structure: an Empirical
Evidence from Jordan. The Journal of Commerce. Volume 3, Number 4, Page 49-60.
9
Tamulyte. 2012. The Determinants of Capital Structure in the Baltic States and Russia. Electronic
Publications of Pan-European Institute. (diakses tanggal 19 Mei 2012). Electronic
Publications of Pan-European Institute. United Kingdom: Pan-European Institute.
Wardani. 2012. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, da n Operating
Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahan Property dan Real Estate yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jakarta: Universitas Gunadarma.
Yuniati. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2009. Jurnal Ekonomi. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Yusop, Wahab, dan Amin. 2012. Determinants of Capital Structure of Malaysian Property
Developers. Middle-East Journal of Scientific Research. Volume 11, Number 8, Page
1013-1021.
10