Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang
bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit.
PT. Apindowaja Ampuh Persada berdiri pada September 1991 dan berlokasi di
Jalan K.L. Yos Sudarso Km. 10,5 No. 56 Medan, Sumatera Utara. Adapun pendiri
sekaligus pemilik perusahaan ini adalah Sofyan Tantono dan E.Tantono.
perusahaan ini memiliki luas areal sebesar 5625 m2.
PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan sistem make to order
dimana permintaan produk sangat bervariasi dari segi jumlah dan spesifikasi
sesuai dengan permintaan pelanggan. Hasil produksi sebagian besar diekspor ke
Malaysia. Dalam menjalankan proses produksinya, teknologi produksi yang
digunakan PT. Apindowaja Ampuh Persada bersifat mekanik dimana operator
yang mengendalikan pergerakan mesin-mesin yang ada.

2.2. Organisasi dan Manajemen
Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orangorang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya

yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Organisasi dapat pula didefenisikan sebagai struktur pembagian kerja dan struktur
tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama
secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

2.2.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang digunakan PT. Apindowaja Ampuh Persada
adalah struktur organisasi lini dan fungsional. Disebut lini karena tiap kepala
bagian divisi memerintah secara langsung bawahannya, dan bawahan hanya
bertanggung jawab kepada kepala bagian bidangnya. Disebut juga fungsional
karena suatu bagian dapat berhubungan dengan anggota maupun kepala bagian
secara langsung.
Struktur organisasi PT. Apindowaja Ampuh Persada dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

2.2.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Apindowaja Ampuh
Persada dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Adapun tugas dan tanggung
jawab setiap bagian dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama
Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional pabrik dan
kelangsungannya serta pengembangan dari perusahaan tersebut.

Direktur utama

Kabag
Produksi

Kabag
Keuangan

Accounting

Kasir

Bag
pembubutan


Bag
Pengeboran

Bag
Pemotongan

Bag
pengelesan

Bag
pengerolan

Kabag Teknik

Bag
Perakitan

Penyetelan/
QC


Bag
perawatan
mesin

Hubungan fungsional

Hubungan lini/ garis

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Apindowaja Ampuh Persada

Bag Listrik

Kabag
Personalia

Satpam

Kabag
Penerimaan/
pengiriman


Bag
Persediaan

Bag
pemasaran

Adapun tugas Direktur adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengarahkan dan menganalisa dan mengevaluasi serta
menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan.
b. Bertugas mengawasi kebijaksanaan dan tindakan setiap kepala bagian dan
menjalin hubungan baik.
c. Melaksanakan kontrak-kontrak dengan pihak luar.
2. Kepala Bagian Keuangan
Kepala Bagian Keuangan bertanggung jawab atas semua hal yang
berhubungan dengan administrasi dan keuangan perusahaan.
Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi penggunaan dana, barang dan peralatan pada masing-masing
departemen dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan keuangan dan

administrasi perusahaan.
3. Kepala Bagian Produksi
Kepala Bagian Produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi
berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.
Adapun tugas Kepala Bagian Produksi adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai
pabrik seperti pemotongan, pembubutan, perakitan, dan proses lainnya.
b. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan
pembagian tugas bagi setiap bawahannya.

c. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat
mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat
dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya
4. Kepala Bagian Teknik
Adapun tugas Kepala Bagian Teknik adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan dan kebutuhan listrik
demi kelancaran produksi.
b. Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas-tugas di bagian perawatan
mesin dan listrik.

5. Kepala Bagian Personalia
Adapun tugas Kepala Bagian Personalia adalah :memiliki tanggung jawab
mengelola kegiatan bagian personalia dan umum, mengatur kelancaran
kegiatan ketenagakerjaan,

hubungan industrial dan umum, menyelesaikan

masalah yang timbul dilingkungan perusahaan dan bertanggung jawab
terhadap kinerja karyawan perusahaan.
Adapun tugas dari Kepala Bagian Personalia adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan

pengangkatan

dan

pemberhentian

karyawan


dan

menyelesaikan konflik antara sesama karyawan dan atasan dengan
bawahan.
b. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan
c. Membantu pimpinan dalam promosi dan mutasi karyawan
d. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan.

5. Kepala Bagian Penerimaan dan Pengiriman
Kepala Bagian Penerimaan dan Pengiriman bertanggung jawab atas proses
pemesanan bahan baku serta pengiriman produk akhir ke konsumen. Adapun
tugas Kepala Bagian Penerimaan dan Pengiriman adalah :
a. Mendata jumlah bahan baku yang dibeli dari perusahaan lain.
b. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan.
c. Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan yang
mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga pendistribusian dan
promosi.
6. Accounting
Adapun tugas bagian Akuntansi adalah membantu Kepala Bagian Keuangan
dalam hal kegiatan administrasi dan keuangan.

7. Kasir
Adapun tugas Kasir adalah sebagai berikut :
a. Menerima dan mengeluarkan uang untuk berbagai keperluan.
b. Memberikan secara langsung upah atau gaji karyawan yang telah
ditetapkan oleh atasan.
8. Bagian Pembubutan
Adapun tugas Bagian Pembubutan adalah bertanggung jawab atas semua
proses pembubutan seluruh spare part yang akan dihasilkan.
9. Bagian Pengeboran
Adapun tugas Bagian Pengeboran adalah bertanggung jawab atas semua
proses pengeboran seluruh spare part yang akan dihasilkan.

10. Bagian Pemotongan
Adapun tugas Bagian Pemotongan adalah bertanggung jawab atas semua
proses pemotongan seluruh spare part yang akan dihasilkan.
11. Bagian Pengelesan
Adapun tugas Bagian Pengelesan adalah bertanggung jawab atas semua proses
pengelesan seluruh spare part yang akan dihasilkan.
12. Bagian Pengerolan
Adapun tugas Bagian Pengerolan adalah bertanggung jawab atas semua proses

pengerolan seluruh spare part yang akan dihasilkan.
13. Bagian Perakitan
Adapun tugas Bagian Perakitan adalah memasang/ merakit seluruh komponen/
spare part menjadi produk digester/ screwpress.
14. Penyetelan/ QC
Adapun tugas bagian Penyetelan/ QC adalah bertanggung jawab atas kualitas
produk apakah sudah siap untuk dikirim atau belum melalui penyetelan
produk.
15. Bagian Perawatan Mesin
Adapun tugas Bagian Perawatan Mesin adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengecekan dan mencatat keadaan mesin/peralatan secara
berkala (rutin) atau pada saat-saat diperlukan dan melaporkannya kepada
kepala bagian teknik.
b. Melakukan perawatan dan perbaikan secara berkala atau saat-saat yang
diperlukan.

16. Bagian Listrik
Adapun tugas Bagian Listrik adalah melakukan pemeriksaan kebutuhan listrik
secara berkala yang dipakai untuk produksi.
17. Satpam

Adapun tugas Satpam adalah sebagai berikut :
a. Menjaga keamanan dan melaksanakan kegiatan pengamanan di seluruh
kompleks perusahaan.
b. Mengambil tindakan pengamanan dan perlindungan ketika tejadi
gangguan keamanan di dalam kompleks perusahaan.
18. Bagian Persediaan
Adapun tugas Bagian Persediaan adalah sebagai berikut :
a. Mencatat jumlah persediaan material yang masuk dan keluar.
b. Memeriksa persediaan material (control stock) sehingga pada saat
diperlukan selalu tersedia.
19. Bagian Pemasaran
Adapun tugas Bagian Pemasaran adalah bertugas untuk melakukan pemasaran
koordinasi penjualan langsung baik ekspor maupun impor.

2.2.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan demi berjalannya gerak langkah
perusahaan didasari atas kebutuhan setiap bagian lahan kerja. Tenaga kerja pada
PT. Apindowaja Ampuh Persada terbagi kepada dua bagian, yaitu:

1. Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak berhubungan
langsung terhadap berjalannya proses produksi, tetapi berdampak terhadap
berjalannya proses produksi, baik dalam bidang manajemen ataupun
administratif. Tenaga kerja tidak langsung PT. Apindowaja Ampuh Persada
berjumlah 14 orang.
2. Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang berhubungan langsung
terhadap pembuatan produk. PT. Apindowaja Ampuh Persada memiliki 35
tenaga kerja langsung dimana 12 orang karyawan tetap dan 23 orang
karyawan harian .
Pembagian shift kerja yang diterapkan di PT. Apindowaja Ampuh Persada
hanyalah satu shift kerja dengan lama jam kerja 8 jam/hari dan jumlah hari kerja 6
hari/minggu. Jadwal kerja dimulai pada pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB. Apabila
jumlah permintaan tinggi maka dilakukan overtime mulai pukul 16.00 WIB –
20.00 WIB. Daftar tenaga kerja pada PT. Apindowaja Ampuh Persada dapat
dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Daftar Tenaga Kerja
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Keterangan Tenaga Kerja
Pimpinan perusahaan
Kabag keuangan
Kabag produksi
Kabag Teknik
Kabag personalia
Kabag penerimaan dan pengiriman
Karyawan kerja tidak langsung
Karyawan kerja langsung tetap
Karyawan kerja langsung tidak tetap

Jumlah
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
8 orang
12 orang
23 orang

2.2.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada diatur
berdasarkan status karyawan, dimana pemberian upah pada dasarnya ditetapkan
berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, dan sebagainya dari
karyawan yang bersangkutan. Pajak atas upah menjadi tanggung jawab masingmasing karyawan. Pengupahan pada perusahaan ini terdiri atas :
1. Upah pokok
2. Insentif
3. Tunjangan makan
Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan
yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur. Selain upah pokok yang diterima
oleh karyawan, perusahaan memberikan suatu jaminan sosial dan tunjangan
kepada karyawan. Adapun tunjangan yang diberikan antara lain :
1.

Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru

2.

Tanggungan kecelakaan kerja.

2.3. Proses Produksi
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai bahan baku, bahan tambahan,
bahan penolong, standar mutu bahan baku dan produk jadi, uraian proses
produksi, mesin dan peralatan yang digunakan serta utilitas yang mendukung
seluruh proses produksi di perusahaan.

2.3.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan
produk yang memiliki persentase yang paling besar dibandingkan bahan-bahan
lainnya dan akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut
dalam proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi.
PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan bahan baku berupa
potongan besi. Sumber bahan baku diperoleh dari pengecoran logam Indo dan
hasil impor dari luar negeri (Jerman, Singapura, dan Cina).

2.3.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam proses produksi
dalam rangka meningkatkan mutu produk dimana bahan ini merupakan bagian
dari produk. Bahan tambahan yang digunakan adalah PT Apindowaja Ampuh
Persada adalah cat tahan panas yang digunakan untuk memberikan warna pada
produk digester dan screwpress.

2.3.3. Bahan Penolong
Bahan

penolong

adalah

bahan

yang

digunakan

dalam

rangka

memperlancar proses produksi dan bahan ini bukan bagian dari produk akhir.
Bahan penolong yang digunakan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada adalah
LPG dan oksigen yang digunakan untuk proses pemotongan plat baik yang tipis
maupun yang tebal dari berbagai macam ukuran yang diperlukan dalam proses
produksi.

2.3.4. Standar Mutu Bahan Baku
Standar mutu sangat perlu untuk ditingkatkan dan dipertahankan guna
menjaga standar kualitas produk akhir. Standar yang diterapkan ini sangat
mempengaruhi kualitas produk yang ingin dipasarkan dan berani bersaing dengan
perusahaan sejenis. PT. Apindowaja Ampuh Persada selalu menempatkan kualitas
terhadap produk sebagai hal yang terpenting. Perusahaan selalu meyakinkan
kualitas pasokan dari para pemasoknya karena perusahaan mengawasi secara
penuh kualitas dan proses produksinya. Untuk standard material harus dipastikan
bebas dari korosi yang berlebihan, kerusakan seperti cacat permukaan, perubahan
bentuk seperti tekuk dan puntir. Selain itu material harus dikontrol untuk
memastikan bahwa material dengan standar yang berbeda atau material yang cacat
tidak tercampur dengan material yang telah lolos uji penerimaan, dan material
harus disimpan dalam kondisi yang bagus. Dan oleh karena itulah perusahaan
melakukan strategi proaktif untuk mengidentifikasi potensi sumber masalah dalam
penyediaan serta melakukan pengawasan yang ketat.
Perusahaan tetap berhubungan erat dengan pelanggan utama. PT
Apindowaja Ampuh Persada juga memberikan masukan-masukan tentang
perubahan-perubahan yang mungkin diperlukan dalam peraturan atau jenis-jenis
material yang diperlukan di masa yang akan datang.

2.3.5. Standar Mutu Produk
Standar mutu produk digester

yang ditetapkan perusahaan PT.

Apindowaja Ampuh Persada dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Standar Mutu Digester Model AP-2
Kriteria
Capacity
Volume
Steam
Uji hidrostatis
Diameter kulit luar
Tinggi
Tebal plat baja
Tebal plat baja ringan
Power
Putaran

Standar Mutu
12 - 17 ton/ FFB/ Hour
3200 – 3500 litres
3,5 kg/cm2
6,5 kg/cm2
2800 mm
3100 mm
12 mm
9 mm
30 HP
1500 rpm

Sumber : PT. Apindowaja Ampuh Persada

Standar mutu produk screwpress yang ditetapkan perusahaan PT.
Apindowaja Ampuh Persada dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Standar Mutu Screwpress Model AP-12 dan AP-17
Kriteria
Capacity
Type
Worm Dimension
Revolution
Power Consumtion
Reducer
Machine Length
Machine Width
Machine Height
Nett Weight
Gross Weight

Standar Mutu
AP-12
AP-17
10 - 15 ton/ FFB/ Hour
15 - 18 ton/ FFB/ Hour
Horizontal double screw worm Horizontal double screw worm
Φ 275 mm x 1015 mm LONG Φ 305 mm x 1100 mm LONG
10 - 13 RPM
10 - 12 RPM
22KW/ 30HP
30KW/ 40HP
Helical In – Line Gear Reducer Helical In – Line Gear Reducer
or Cyclo Drive Speed Reducer or Cyclo Drive Speed Reducer
4100 mm
4935 mm
1335 mm
1475 mm
955 mm
1075 mm
5000 KGS
6000 KGS
6000 KGS
6500 KGS

Sumber : PT. Apindowaja Ampuh Persada

Sedangkan untuk standar mutu seluruh spare part yang dihasilkan oleh
perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada tidak dapat ditentukan karena
bergantung terhadap pesanan konsumen.

2.3.6. Uraian Proses Produksi
Proses produksi sparepart pada PT. Apindowaja Ampuh Persada berbedabeda. Berikut ini adalah contoh proses produksi Main Shaft.
1.

Pemotongan besi
Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan,
dimana disesuaikan dengan besar sparepart yang akan dibentuk pada proses
selanjutnya. Dalam hal ini digunakan meteran untuk mengukur panjang
potongan besi

2.

Pengelasan
Pada stasiun ini, komponen yang akan dilas cukup dimasukkan ke dalam mal
(cetakan) dan dilas. Setelah pengelasan dilakukan, produk setengah jadi
diangkut ke stasiun pembubutan.

3.

Pembubutan besi
Pada proses ini, produk setengah jadi dibubut untuk memperoleh bentuk yang
sesuai dengan ukuran yang telah diukur dengan menggunakan jangka sorong.
Sisa pembubutan (scrap) mesin ditumpukkan dilantai produksi.

4.

Produk setengah jadi diproses dengan mesin rol
Pada proses ini, produk setengah jadi di rol sehingga membentuk bentuk
bulatan panjang yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan

5.

Proses terakhir produk setengah jadi diproses dengan mesin boring
Proses terakhir yaitu pengeboran pada mesin boring untuk mendapat lubang
pada main shaft.

6.

Pengecatan
Setelah proses, produk diangkut menuju stasiun pengecatan. Pengecatan
dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Produk yang sudah selesai
dikemas dalam kotak prouk dan disimpan ke gudang produk. Berikut ini FPC
dari Main Shaft.

PACKING

CAT

S-7

T-12

DITUMPUK DI GUDANG

PACKING DIANGKUT KE PENGEPAKAN

POTONGAN BESI

S-6

T-10

DITUMPUK DI GUDANG

S-1

DITUMPUK DI PENUMPUKAN PIPA
BESI

CAT DIANGKUT KE STASIUN
PENGECATAN

T-1

DIANGKUT KE MESIN POTONG

I-1

DIUKUR DENGAN METERAN

O-1

POTONGAN BESI DIPOTONG DENGAN MESIN
POTONG

T-3

DIANGKUT KE MESIN LAS

O-2

POTONGAN BESI DILAS

T-5

POTONGAN BESI DIANGKUT KE MESIN BUBUT T-4

I-2

DIUKUR DENGAN JANGKA SORONG

T-2

SCRAP DIKELUARKAN DARI DAERAH KERJA
MESIN

S-2

SCRAP DITUMPUK DI LANTAI

S-3

O-3

SCRAP DITUMPUK DI LANTAI

DIPROSES MEGGUNAKAN MESIN BUBUT

T-5
T-6

SCRAP DIKELUARKAN DARI DAERAH KERJA
MESIN

POTONGAN BESI DIANGKUT KE MESIN ROL

SCRAP DIKELUARKAN DARI DAERAH KERJA
MESIN

S-4

SCRAP DITUMPUK DI LANTAI

T-8

SCRAP DIKELUARKAN DARI DAERAH KERJA
MESIN

S-5

SCRAP DITUMPUK DI LANTAI

DIPROSES MEGGUNAKAN MESIN ROL
O-4

T-7

O-5

POTONGAN BESI DIANGKUT KE MESIN
BORING

DIPROSES MEGGUNAKAN MESIN BORING

T-9

DIANGKUT KE STASIUN PENGECATAN

O-6

DICAT

T-11

DIANGKUT KE STASIUN PENGEPAKAN

O-7

PACKING

T-13

DIANGKUT KE GUDANG PRODUK

S-8

DISIMPAN

AP2

Gambar 2.2. Flow Process Chart Main Shaft

Proses produksi secara keseluruhan dapat dilihat pada Flow Process Chart
di Lampiran.

2.3.7. Mesin dan Peralatan
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya
membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah
diubah menjadi sebuah keluaran dan melakukan tugas yang telah disetel.
Adapun jenis dari mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT
Apindowaja Ampuh Persada adalah sebagai berikut :
1. Nama Mesin

: Mesin las

Merk/ Type

: BX 160

Arus

: 160 A

Jumlah

: 10 unit

2. Nama Mesin

: Mesin Bor

Merk/ Type

: Radial

Voltage

: 380 V

Diameter maksimum

: 115 mm

Kecepatan putaran

: 150-2100 rpm

Kedalaman pemakanan

: 150 mm

Jumlah

: 5 Unit

3. Nama Mesin
Merk/ Type

: Automatic Cutting
: LG TGC 100-SB

Voltage

: 380 V

Daya

: 200 Watt

Diameter maksimum

: 120 mm

Jumlah

: 2 unit

4. Nama Mesin

: Mesin potong

Tebal maksimum

: 5 mm

Diameter maksimum

: 1200 mm

Jumlah

: 4 unit

5. Nama Mesin

: Mesin gerinda duduk

Diameter batu gerinda

: 125 mm

Kecepatan

: 5500 rpm

Jumlah

: 2 unit

6. Nama Mesin

: Mesin Bubut

Merk/ Type

: ZMM Metalik CM 8

Putaran

: 850 rpm

Jumlah

: 12 Unit

7. Nama Mesin

: Mesin Scrap

Merk/ Type

: Hudong/4503537

Daya

: 3000 Watt

Jumlah

: 5 unit

8. Nama Mesin

: Mesin Remer

Merk/ Type

: Sudco

Daya

: 2 HP

Jumlah

: 1 unit

9. Nama Mesin

: Mesin Rol

Merk/ Type

: Heisteel type ASY –HA no70479

Daya

: 60 HP

Phasa

: 3 Phasa

Jumlah

: 2 Unit

10. Nama Mesin

: Mesin Boring

Merk/ Type

: Radial

Voltage

: 380 V

Diameter maksimum

: 250 mm

Kecepatan putaran

: 300-3000 rpm

Kedalaman pemakanan

: 200 mm

Jumlah

: 4 Unit

Adapun peralatan yang digunakan oleh PT. Apindowaja Ampuh Persada
dalam proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Kereta sorong
Fungsi

: Alat angkut untuk memindahkan material yang digerakkan
dengan cara manual

Jumlah

: 5 unit

2. Crane
Fungsi

: Alat untuk memindahkan beban yang berat yang dilengkapi katrol

Jumlah

:2 unit

3. Meteran
Fungsi

: Mengukur ukuran plat yang digunakan

Jumlah

: 20 unit

4. Jangka Sorong
Fungsi

: Mengukur diameter dan ukuran dari pembentukan lubang dan

Profil yang digunakan pada pembubutan
Jumlah

: 12 unit

5. Kawat las
Fungsi

: Digunakan sebagai logam pengisi pada proses pengelesan

Jumlah

: 5 kotak

2.3.8. Utilitas
Utilitas merupakan fasilitas pendukung yang digunakan untuk kelancaran
dalam melakukan proses produksi pada lantai produksi. Adapun fasilitas
pendukung yang digunakan pada PT. Apindowaja Ampuh Persada adalah arus
listrik. PT. Apindowaja Ampuh Persada menggunakan arus listrik yang bersumber
dari PLN dan generator pembangkit listrik tenaga diesel.

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma BLOCPLAN di PT. Apindowaja Ampuh Persada

20 112 197

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 25

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 1 8

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada Chapter III VII

1 3 107

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 2

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 40

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma BLOCPLAN di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma BLOCPLAN di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 1 8

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma BLOCPLAN di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 21