Kajian Terhadap Upaya Peningkatan Jumlah Realisasi Kredit di PT. Sarana Sumut Ventura Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sumber pembiayaan dari perbankan saat ini sangat berat dirasakan oleh
kalangan pengusaha, karena tingkat bunga pinjaman yang dibebankan oleh bank
relatif cukup tinggi, sementara peningkatan produksi serta pemasaran produknya
belum cukup untuk menutup beban bunga tersebut. Akibat dari keadaan ini
banyak pengusaha khususnya pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang
menunda bahkan mengurungkan niatnya untuk melakukan pengembangan
usahanya.
Sumber pembiayaan dari modal ventura merupakan salah satu alternatif
bentuk pembiayaan yang dapat dijadikan sebagai sumber pembiayaan oleh
perusahaan skala kecil dan menengah namun mempunyai potensi untuk
berkembang dimasa datang. Modal Ventura adalah suatu jenis pembiayaan berupa
penyertaan modal dalam jangka waktu tertentu oleh Perusahaan Modal Ventura
(PMV) kepada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) baik perorangan, kelompok,
maupun usaha berbadan hukum dengan pola pembagian keuntungan yang akan
ditentukan bersama oleh PMV dan PPU (Rahayu, 2005).
PT. Sarana Sumut Ventura di Jl. Abdullah Lubis Medan merupakan salah
satu PMV di kota Medan yang fokus pada pembiayaan bagi pengusaha mikro,

kecil dan menengah. Berbagai upaya dilakukan perusahaan agar realisasi
pembiayaan kredit dapat meningkat setiap tahunnya, namun mulai 2010 hingga

2011, realisasi berkas pengajuan kredit yang disetujui mengalami penurunan
seperti terlihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Berkas Pengajuan dan Realisasi Pembiayaan di
PT. Sarana Sarana Sumut Ventura
Berkas
Persentase
Tahun
Realisasi
Pengajuan
(%)
2009
315
202
64,13
2010
185
99

53,51
2011
110
55
50,91
Sumber : PT. Sarana Sumut Ventura Medan, 2011

Dari Tabel 1.1. terlihat bahwa jumlah berkas yang disetujui atau realisasi
pembiayaan/kredit yang diajukan setiap tahunnya mengalami penurunan hingga
50,91%. Realisasi kredit yang terus menurun tentunya akan mempengaruhi
pendapatan perusahaan. Dalam setiap pengajuan kredit yang diajukan tentunya
calon debitur ingin disetujui, namun pihak Sarana Sumut Ventura memiliki
penilaian kebijakan dalam menilai kelayakan untuk memperoleh kredit
berdasarkan standar operasional perkreditan. Menurut Astiko dalam Adrian
(2011) penurunan pendapatan lembaga keuangan dari kredit disebabkan oleh
kebijakan kedit, standar operasional perkreditan dan pelayanan kredit.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan

uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan


masalah yakni “Realisasi pembiayaan di PT. Sarana Sumut Ventura Medan
mengalami penurunan dari tahun 2009 hingga 2011”
1.3. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah :
a. Mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi debitur dalam
mengajukan kredit di Sumut Ventura.

b. Merumuskan kebijakan yang efektif

untuk diimplementasikan dalam

peningkatan realisasi pembiayan di PT. Sarana Sumut Ventura Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada berbagai pihak
antara lain :
a. PT. Sarana Sumut Ventura Medan, apakah kebijakan yang ada saat ini
sudah sesuai dengan kondisi persaingan yang dihadapi dalam persaingan
jasa pembiayaan usaha kecil mikro dan menengah.
b. Program Magister Manajemen Pasca Sarjana USU sebagai tambahan

referensi dalam bidang perkreditan.
c. Penulis, untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan
dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang manajemen pemasaran,
khususnya permasalahan yang berhubungan dengan pemasaran kredit.
d. Sebagai referensi untuk penulis berikutnya, dalam mempelajari dan
melakukan penetian terhadap permasalahan yang berhubungan dengan
pemasaran kredit.

1.5. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup :
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit dibatasi pada 3 (tiga)
faktor yakni Kebijakan Kredit, Persepsi Standar Operasional Perkreditan
dan Pelayanan Kredit.
b. Nasabah yang telah diterima pengajuan kreditnya pada tahun 2011.