Guardian Of Deli Sultanate's Gift

BAB 2
DRAGON, SPLITTING CANNON AND TALES OF JADE PRINCESS

Pengumpulan data eksisting kondisi site sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan
pengamatan keadaan sekitar lokasi site, dapat dijumpai sebuah jalan buntu pada
sisi kiri kompleks istana dan jalan meriam pada sisi kanan kompleks istana. Pada
bagian seberang sungai terdapat komplek perumahan Multatuli. Terdapat sebuah
rumah sakit pada sebagian sisi belakang site Istana Maimun yaitu rumah sakit
Martha Friska, akses dari komplek perumahan Multatuli menuju rumah sakit
dihubungkan dengan sebuah jembatan yang secara tidak langsung menjadi akses
menuju lokasi site dari komplek tersebut (lihat gambar 2.1).

Gambar 2.1. Jembatan penghubung komplek Multatuli dengan komplek Istana Maimun.

16

Universitas Sumatera Utara

17

Terlihat dari peta google map bahwa sebagian lahan komplek Istana Maimun

merupakan lahan rumah sakit itu sendiri. Muncul pertanyaan dibenak perancang
tentang kepemilikan tanah rumah sakit ini. Pada saat sesi wawancara dengan
pihak pengurus perancang menanyakan hal tersebut, ternyata pihak kesultanan
Deli menyewakan sebagian lahan kepada pihak rumah sakit sebagai lahan parkir
dan bangunan tempat generator selama 5 tahun (lihat gambar 2.2). Namun
perancang rasa pihak rumah sakit juga menggunakan sebagian lahannya sebagai
tempat bangunan emergency unit mereka (lihat gambar 2.3).

Gambar 2.2. Suasana lahan parkir rumah sakit Martha Friska.

Gambar 2.3. Tampak belakang bangunan unit gawat darurat Martha Friska.

Universitas Sumatera Utara

18

Terlepas dari masalah kepemilikan tanah mengenai lahan parkir dan bangunan
rumah sakit, perancang melanjutkan pengembangan ide untuk tema individual.
Ada hal yang menarik perhatian perancang disekitar lingkungan komplek Istana
Maimun, yaitu sebuah bangunan kecil dengan gaya adat Karo pada bagian sisi kri

depan Istana Maimun (lihat gambar 2.4). Pertanyaan muncul "mengapa ada
bangunan dengan adat Karo di daerah lingkungan bangunan yang memiliki gaya
adat Melayu yang kental?". Dari hasil wawancara dengan yayasan pengurus,
diketahui bahwa bangunan itu adalah sebuah bangunan tempat bersemayamnya
meriam puntung yang pada awalnya tidak ada kompleks istana.

Gambar 2.4. Bangunan adat Karo tempat bersemayam meriam puntung.

Meriam puntung yang ada dibangunan tersebut berasal dari legenda putri hijau
yang sering diceritakan turun temurun oleh kalangan kesultanan deli dan juga di
tanah Karo. Sekilas mengenai legenda putri hijau, "Pada zaman dahulu kala pada
kesultanan timur (kerajaan Haru) sekitar 10 km dari kampung deli tua ada
seorang putri yang cantik jelita dan memancarkan cahaya hijau sehingga disebut
sebagai putri hijau. Putri ini memiliki 2 saudara laki-laki, Mambang Yazid

Universitas Sumatera Utara

19

(saudara tua putri hijau) dan Mambang Hayali. Kecantikan putri hijau sangat

terkenal hingga diketahui oleh raja Aceh. Terpesona dengan kecantikan putri
hijau, raja Aceh ingin melamar putri hijau namun lamanran tersebut ditolak oleh
kedua saudara putri hijau. Raja Aceh merasa hal itu seperti penghinaan terhadap
dirinya, maka beliau pun menyerang kerajaan Haru. Ketika penyerangan itu
kerajaan Haru dilindungi oleh Mambang Yazid, ketika keadaan semakin sengit
Mambang Yazid menjelma menjadi sebuah meriam yang menembaki prajurit aceh
terus menerus hingga pecah menjadi 2 bagian. Bagian belakang terdampar di
labuhan deli dan bagian lainnya di tanah karo. Putri hijau pun di tawan dan
dikurung di peti kaca dan dibawa menuju kerajaan aceh, namun ketika sampai di
Ujung Jambo Aye, putri hijau memohon untuk melakukan sebuah upacara
sebelum diturunkan dari kapal. Atas permohonan putri hijau diberikan sejumlah
beras dan telur untuk persembahan upacaranya. Ketika upacara dimulai, tibatiba angin kencang berhembus kuat dan muncul seekor naga yang merupakan
penjelmaan dari saudara putri hijau yang lainnya Mambang Hayali datang dan
menggunakan rahangnya yang besar mengambil peti kaca tersebut dan
membawanya kedalam laut" (Sinar,1991).
Dari hasil wawancara juga ditemukan bahwa istri dari sultan Deli sendiri berasal
dari tanah Karo. Setelah membaca legenda putri hijau maka muncul sebuah tema
awal yaitu "Guardian of Jade Princess Palace" dengan rencana siteplan
perumahan membentuk badan naga dan bangunan satunya berbentuk meriam
puntung yang dililit badan naga menghadap ke istana supaya menciptakan impresi

bahwa Istana Maimun dijaga oleh mereka karena sesuai dengan legenda kedua

Universitas Sumatera Utara

20

saudara laki-laki dari putri yang menjelma sebagai naga dan meriam senantiasa
menjaga putri hijau. Perancang mengambil kata "putri hijau" karena perancang
menemukan bahwa ada yang menyebutkan bahwa Istana Maimun sering disebut
sebagai istana putri hijau.
Sebelum memutuskan tema tersebut sebagai tema fixed, perancang mencoba
mencari studi-studi yang memperkuat bahwa Istana Maimun disebut sebagai
istana putri hijau, namun ternyata perancang tidak dapat menemukan studi-studi
literatur yang mendukung pernyataan tersebut.
Faktor lain yang membuat perancang tidak menggunakan judul tema ini ialah
hasil pemrograman jumlah unit yang harus dipenuhi untuk bangunan apartemen
yang tidak memungkinkan perancang untuk membuat perumahan dalam bentuk
kawasan perumahan dan dari hasil pemrograman diketahui bangunan yang bisa
dibangun maksimal 10 lantai dengan ketinggian maksimal 45 meter (Keputusan
Menhub Np. 18 Tahun 1991 Tentang KKOP bandar udara polonia).

Tema utama pada studio perancangan arsitektur 6 ini menggunakan tema
arsitektur muka sungai, dimana muka sungai merupakan sebuah tempat yang
memiliki potensial yang tinggi untuk dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi
maupun tempat hunian dengan konsep menghadap muka sungai. Pada umumnya
memang lokasi muka sungai pada sebuah kota merupakan tempat yang kotor dan
kumuh dan sering dilupakan, namun lokasi ini tempat sangat dihargai dan
memiliki nilai yang tinggi terlebih pada kasus proyek ini sungai Deli memiliki
nilai sejarah yang tinggi. Muka sungai pada sebuah daerah akan menjadi tempat

Universitas Sumatera Utara

21

yang sangat menarik untuk dikunjungi apabila dirancang dengan sedemikian rupa.
Penyelesaian sebuah rancangan muka sungai pada umumnya memaksimalkan
sebagai public area berupa river walk maupun dibuat sebagai outdoor cafe. Halhal yang perlu diperhatikan pada perancangan muka sungai adalah pengukuran
level ketinggian air untuk mencegah banjir, hal ini sangat menpengaruhi desain
yang ada selain tingkat ketinggian air, hal lain yang harus diperhatikan ialah nilai
sejarah pada sungai tersebut seperti halnya pada kasus sungai Deli (Mathur dan
Gupta, 2012).

Penelusuran arsitektur muka sungai dilanjuti dengan studi tema kelompok yaitu
tema urban heritage tourism. Pada zaman globalisasi sekarang nilai heritage
suatu negara sangat sering dicari oleh kalangan turis domestik maupun turis dari
mancanegara, hal ini tentu akan mempengaruhi peningkatan sektor ekonomi dan
pariwisata pada sebuah daerah jika tempat bersejarah menjadi kunjungan yang
sangat diminati oleh turis. Terlebih dari peningkatan sektor ekonomi dan
pariwisata, suatu daerah tentunya juga harus memperhatikan pengembangan
kembali suatu tempat atau bangunan bersejarah dalam konteks urban atau kota.
(Chang; dkk, 1996). Oleh karena itu dalam kasus proyek studio perancangan
arsitektur 6 harus memperhatikan konteks sejarah pada bangunan yang ada
dimana Istana Maimun itu sendiri dan juga konteksnya pada skala urban dengan
harapan dapat meningkatkan perkembangan sektor ekonomi dan pariwisata pada
kota.
Berhubung dengan judul tema awal tidak dapat di implementasikan maka
perancang mulai mencari ide tema baru untuk kasus proyek ini. Penelusuran studi

Universitas Sumatera Utara

22


banding terhadap proyek yang sama perancang lakukan dan proyek perancang
jumpai ialah sebuah proyek perumahan/apartemen berada pada salah satu kota di
Inggris. Lokasi proyek berada di kota Bath, sebuah kota yang memiliki sejarah
yang cukup panjang dan merupakan kota warisan dunia oleh UNESCO. Proyek
ini berada disisi sungai Avon dan dekat dengan jembatan Victoria (lihat gambar
2.5). Pendekatan yang dilakukan oleh arsitek untuk merancang bangunan modern
namun tetap menhargai konteks yang ada pada kota Bath ialah dengan mengikuti
unsur spasial pada bangunan yang ada di sekitar kota Bath yaitu bentuk "crescent"
(lihat gambar 2.6). Ia menemukan beberapa jenis sudut "crescent” pada bangunan
crescent, kemudian ia pun mengimplementasikannya dengan pada rencana
siteplan proyek tersebut dan mengenai bentuk bangunan ia menggunakan tipologi
bangunan lama yang ada dan membuatnya menjadi sesuatu yang lebih modern
tetapi tidak mengurangi konteks yang ada (lihat gambar 2.7).

Gambar 2.5. Proyek Bath western riverside (sumber: www.alisonbrooksarchitects.com).

Universitas Sumatera Utara

23


Gambar 2.6. Royal crescent pada kota Bath (sumber: design and access
statement for Crest Nicholson by ABA).

Gambar 2.7. Beberapa jenis bentuk spatial bangunan pada kota Bath (sumber:
design and access statement for Crest Nicholson by ABA).

Dari studi banding tersebut perancang mendapatkan sebuah inspirasi untuk
menggunakan penerapan unsur geometri pada Istana Maimun untuk kedua
bangunan yang akan dibangun. Berhubung dengan Istana Maimun itu sendiri
sebagai konteks dan tetap menggunakan kata "Guardian" maka ide untuk judul
tema yang baru ialah "Guardian of the Deli Sultanate's Gift". Kata "Deli
Sultanate's Gift" memiliki arti berkah kesultanan Deli, dimana kata berkah berasal
dari arti kata Maimoon. Maimoon berasal dari bahasa arab yang memiliki arti
"berkah" atau "barokah". Dalam bahasa Inggris kata berkah seharusnya disebut

Universitas Sumatera Utara

24

"Blessing" daripada "Gift", pemilihan kata "Gift" berasal dari impresi bahwa

berkah itu adalah sebuah hadiah dari Yang Maha Kuasa maka perancang memilih
kata "Gift" sebagai arti berkah tersebut. Perlu diketahui Istana Maimun merupakan
simbol kemakmuran dan berkah dari kesultanan Deli karena pembangunan istana
memungkinkan karena penghasilan dari perkebunan tembakau.
Alasan pemilihan judul tema karena perancang ingin kedua bangunan baru ini bisa
menciptakan sebuah kesan melindungi Istana Maimun, karena kata "Guardian"
sendiri memiliki arti pelindung atau penjaga. Ibarat dua pengawal yang senantiasa
menjaga dan melindungi raja mereka, dimana Istana Maimun menggambarkan
seorang raja yang agung yang harus dilindungi dan dijaga (lihat gambar 2.8).

Gambar 2.8. Ilustrasi pengawal raja (sumber: comicbookmovie.com).

Universitas Sumatera Utara