Akuntansi Keuangan II Sekuritas Delusi
AKUNTANSI KEUANGAN II
Rangkuman
Sekuritas Delusian dan Laba Per Saham
Oleh :
KELOMPOK 2
1. I MADE ARYA SUPUTRA
(A1C014054)
2. M. ICHSAN YUSRI
(A1C014069)
3. M ARIA RAMAWANDA U.
(A1C014078)
4. NI PUTU SETIA DEVI ASTINI
(A1C014089)
AKUNTANSI B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2016
SEKURITAS DELUSIAN DAN LABA PER SAHAM
Sekuritas Dilutif dan Skema Kompensasi
Skema kompensasi merupaakan program kompensasi yang diberikan perusahaan kepada
pihak-pihak yang terkait baik karyawan maupun nonkaryawan. Skema kompensasi dapat
diberikan dalam berbagai bentuk baik itu berupa kas maupun non kas. Salah satu bentuk
kompensasi yang bersifat nn kas yang seringkali diberikan perusahaan adalah kompensasi
saham. Kompensasi berbasis saham merupakan imbalan yang diberikan perusahaan kepada
pemasok barang atau jasa yang dapat mencakup pihak karyawan dan nonkaryawan yang mana
kompensasi tersebut berbentuk saham atau pengakuan kewajiban yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan pada harga saham atau instrument ekuitas perusahaan.
Kompensasi saham ini juga dapat berbentuk opsi saham yang diberikan kepadaa
karyawan atau yang lebih dikenal dengan nama Employer Stock Option Program (ESOP).
Berdasarkan bentuknya ESOP merupakan skema kompensasi yang diberikan perusahaan dalam
bentuk sekuritas dilutive yang melalui opsi saham.
Opsi Saham
Merupakan Kontrak yang diterbitkan investor untuk dijual ke investor lainnya dimana kontrak
tersebut memberikan opsi/hak bagi penerimannya untuk menjual/membeli suatu saham
perusahaan yang menjadi dasar perdagangan opsi tersebut dalam jumlah dan pada harga yang
telah ditetapkan sebelumnya tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu. Opsi saham memiliki
dua jenis yaitu opsi beli dan opsi jual.
Waran Saham
Merupakan opsi yang diberikan oleh perusahaan kepada pemilik waran untuk membeli saham
dengan harga tertentu dalam waktu tertentu. Perbedaannya dengan opsi saham adalah pihak yang
mengeluarkannya dan jenisnya. Waran dikeuarkaan oleh perusahaan penerbit saham sedangkan
opsi saham dikeluarkan oleh investor dan waran merupakan jenis yang merupakaan call option.
Utang Konversi
Merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi pemegangnya untuk
mengonversikannya menjadi perusahaan setelah, selama, atau pada tanggal tertentu setelah surat
utang dikeluarkan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada
penerbitaan obligasi tersebut.
Berikut beberapa bentuk dari utang konversi :
Utang konversi dengan fitur Konversi Sebagian
Utang Konversi dengan Fitur Konversi Seluruhnya
Utang Konversi dengan Fitur Konversi Wajib Seluruhnya
Perlakuan Akuntansi Utang Konversi
Utang Konversi merupakan instrument campuran yang memiliki kmponen utang dan juga
komponen ekuitas. PSAK 26 (Revisi 2010) Laba Per Saham menyatakann bahwa entitas harus
memisahkan kedua komponen tersebut dalam pengakuan dan penyajian.
Tahapan yang harus dilakukan oleh entitas adalah :
1. Tentukan total nilai pasar utang konversi dengan dua komponen liabilitas dan ekuitas.
2. Tentukan komponen liabilitas dengan menghitung nilai kini neto dari semua aliran
kontraktual kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan tingkat bunga pasar.
3. Kurangi komponen liabilitas yang dihitung dilangkah ke-2 dari nilai pasar obligasi
konversi akan diperoleh nilai ekuitas.
Akuntansi Saat Penyelesaian Obligasi Konvertif
1. Utang dilunasi Saat Jatuh Tempo
Kondisi ini terjadi apabila obligasi tidak dikonversi pada saat jatuh tempo. Apabila terjadi
hal ini maka perusahaan penerbit obligasi harus melunasi obligasinya atau membeli
kembali obligasi tersebut.
2. Konversi Obligasi pada Saat Jatuh Tempo
3. Konversi Obligasi pada Saat Sebelum Jatuh Tempo
4. Pembelian Kembali Sebelum Jatuh Tempo
Konversi Dipercepat
Perusahaan yang mengeluarkan obligasi dapat mendorong untuk dilakukan konversi lebih cepat.
Hal ini disebabkan karena perusahaan berkeinginan untuk menurunkan biaya bunga dan
memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas.
Saham Preferen Konversi
Merupakan saham yang memiliki keutamaan dalam pendistribusian laba. Seringkali saham
preferen ini juga memiliki fitur konversi. Saham preferen konversi adalah sekuritas saham utama
yang mana pemilik saham preferen dapat mengonversi menjadi saham biasa dalam jumlah yang
telah ditentukan sebelumnya.
Kompensasi Saham
Merupakan imbalan yang diberikan perusahaan kepada pemasok baarang atau jasa yang dapat
mencakup pihak karyawan dan non-karyawan yang mana kompensasi tersebut berbentuk saham
atau pengakuan kewajiban yang jumlahnya ditentukan berdasarkan pada harga saham atau
instrumen ekuitas perusahaan. Hal ini diatur dalam PSAK 53 (Revisi 2010) pembayaran berbasis
saham. Daam pembayaran berbasis saaham, entitas mengaakui barang atau jasa diterima pada
nilai wajar barang atau jasa diterima, kecuali jika nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi
secara andal. Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima
secara andal, maka entitas harus mengukur nilai barang dan jasa tersebut, dan kenaikan ekuitas
terkait, secara tidak langsung , dengan mengacu pada nilai wajar instrument ekuitas yang
diberikan.
Transaksi Dengan Karyawan
Untuk hal ini entitas harus mengukur nilai wajar jasa yang diterima dengan mengacu pada niai
wajaar instrument ekuitas yang diberikan , karena pada umumnya tidak mungkin untuk
mengestimasi nilai wajar jasa yang diterima secara andal. Nilai wajar instrument ekuitas tersebut
harus diukur pada tanggal pemberian. Tanggal pembelian adalah pada saat kedua belah pihak
menyetujui perjanjian pembayaran berbasis saham, dan. Secara umum, beban kompensasi diakui
pada periode ketika karyawan memberikan jasa , kecuali ditentukan lain .
Transaksi Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Menggunakan Kas
Apabila perusahaan memiliki transaksi dengan pembayaran berbasis saham yang mana
penyelesaian dari transaksi ini diselesaikan dengan kas, maka entitas harus mengukur barang
atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar liabilitas.
Transaksi Berbasis Saham yang Memberikan Pilihan Dalam Penyelesaian
Suatu entitas harus mengakui transaksi pembayaran berbasis saham yang mana persyaratan
perjanjian memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan
transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas atau dengan penerbitan instrument ekuitas
sebagai transaksi, pembayaran berbasis saham dengan penyelesaia kas, jika dan sepanjang entitas
telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau ekuitas jika dan sepanjang tidak
terdapat iabilitas yang timbul.
LABA PER SAHAM
Laba per saham merupakan informasi mengenai berapa jumlah laba yang dapat
didistribusikan kepada pemegang saham biasa per lembarnya. LPS menunjukkan seberpaa baik
perusahaan dapat mengelola modalnya sehingga menghasilkan profitabilitas lebih tinggi. LPS
akan sangat tergantung pada jumlah laba dan jumlah lembar saham yang beredar.
Perhitungan LPS untuk Perusahaan dengan Struktur Modal Sederhana
LPS =
Laba Per Saham
Juml. Rata-rata Tertimbang Saham Biasa
Laba residual merupakan laba bersih dikurangi dengan dividen saham utama.
Dalam semua perhitngan laba per saham, jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
selama periode bersangkutan merupakan dasar untuk melaporkan jumlah per saham. Saham yang
diterbitkan atau dibeli selama periode itu akan mempengaruhi jumlah saham yang beredar dan
harus ditimbang menurut bagian dari periode peredarannya. Dasar pemikiran untuk pendekatan
ini adalah mencari jumlah ekuivalen dari keseluruhan saham yang beredar tahun berjalan.
Perhitungan LPS untuk Perusahaan dengan Struktur Modal Kompleks
Laba Bersih Residual
LPS
= Jml. Rata-rata Tertimbang
Saham Biasa
+
Atau
-
Penyesuaian atas efek
berpotensi saham
biasa yang dilutif
LPS Dasar
LPS Dilusian
Perhitungan LPS dilusian menyesuaikan LPS dasar dengan efek berpotensi saham biasa
yang bersifat dilutive. Beberapa efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Opsi, waran, dan instrument keuangan sejenis
Instrumen yang dapat dikonversikan
Saham yang dapat ditempatkan secara kontijen
Kontrak yang dapat diselesaika dengan saham biasa atau kas
Opsi yang dibeli
Opsi jual yang diterbitkan
Dalam melakukan perhitungan LPS Dilusian, perlu dilakukan penyesuaian atau LPS
Dasar. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan melakukan penyesuaian terhadap Laba
Residual dan penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar.
1) Penyesuaian Terhadap laba residual (setelah pajak)
Setiap deviden dari efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive
Bunga dari efek berpotensi saham biasa yang dilutiif, yang diakui pada periode
bersangkutan
Perubahan pendapatan atau beban yang timbul dari konversi efek berpotensi
saham biasa yang sifatnya dilutive
2) Penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar.
Hal ini dilakukan dengan menambah jumlah rata-rata tertimbang dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang akan diterbitkan dengan asumsi semua efek berpotensi saham
dikonversikan menjadi saham biasa.
Tahap untuk menghitung LPS Dilusian adalah sebagai berikut :
1. Untuk setiap efek berpotensi saham biasa, tentukan efek per lembar dengan
mengasumsikan efek tersebut dikonversi atau dilaksanakan
2. Peringkat hasil perhitungan pada no 1 diatas dengan mengurutkan efek yang paling kecil
hingga yang terbesar efeknya terhadap LPS.
3. Dimulai dari LPS, hitung kembali LPS dengan menambah dampak LPS incremental yang
terkecil dari langkah ke-2 . Apabila hasil kalkulasi menghasilkan nilai LPS yang lebih
rendah dari LPS dasar atau sebelumnya, maka lanjutkan rekalkulasi berikutnya untuk
efek terkecil selanjutnya hingga semua efek yang dimiliki diperhitungkan dalam LPS
Dilusian. Apabila terdapat efek yang memberikan dampak incremental yang
meningkatkan nilai LPS maka efek tersebut tidak diperhitungkan dalam perhittungan LPS
Dilusian
Penyajian dan Pengungkapan
Apabila entitas memiliki kompensasi berbasis saham, maka entitas mengungkapkan informasi
yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami :
1. Sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu periode
2. Nilai wajar barang atau jasa yang diterima
3. Dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba atau rugi entitas dalam suatu
periode dan posisi keuangannya
Sedangkan berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan LPS, maka perusahaan harus
menyajikan LPS dasar dan LPS Dilusian pada laporan laba rugi untuk seluruh periode disajikan.
Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut ini :
1. Jumlah laba rugi yang dipakai sebagai pembilang dalam perhitungan LPS Dasar dan
Dilusian, dan rekonsiliasinya dengan laba rugi untuk periode yang bersangkutan.
2. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang dipakai sebagai penyebut dalam
perhitungan LPS Dasar dan Dilusian , dan reknsiliasi penyebut-penyebut satu dengan
yang lain.
Analisis Laporan Keuangan
1. Kualitas LPS
LPS akan sangat bergantung pada jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Jumlah
laba tersebut akan sangat bergantung pada kebijakan akuntansi yang digunakan oleh
perusahaan
2. Tren LPS
Apabila Perusahan memiliki LPS yang bertumbuh dan trennya menunjukkan arah yang
meningkat secara konsisten , maka perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, dan
jika sebaliknya maka investor perlu melakukan anaisis kinerja atas perusahaan tersebut
secara lebih mendalam.
LATIHAN 15.2
(“AKUNTANSI KEUANGAN MENEGAH BERBASIS PSAK” BUKU 2 ~ Dwi
Martani dkk)
Diketahui :
Berikut informasi saham biasa dari PT. WRDH
TANGGAL
PERUBAHAN
1 Januari 2015
1 Maret 2015
Saldo awal
Mengeluarkan saham baru
1 Juli 2015
Pemecahan saham (2:1)
1 Oktober 2015
31 Desember 2015
Membeli sahamnya sendiri (saham treasury)
Saldo akhir
JUMLAH
LEMBAR SAHAM
BIASA BEREDAR
1.000.000
150.000
1.150.000
1.150.000
2.300.000
(600.000)
1.800.000
Ditanya :
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan digunakan untuk menghitung Laba Per Saham
tahun 2015
Penyelesaian :
Tabel perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham
TANGGAL
1 Jan-1 Mar
1 Mar-1 Jul
1 Jul-1 Okt
1 Okt-1 Des
Jumlah
rata-rata
tertimbang saham yang
beredar
JUMLAH
SAHAM
BEREDAR
1.000.000
1.150.000
2.300.000
1.800.000
PENYAJIA
N
KEMBALI
FAKTOR
PEMBOBO
T
2
2
2/12
4/12
3/12
3/12
JUMLAH RATARATA
TERTIMBANG
SAHAM
333.333
766.667
575.000
450.000
2.125.000
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
yang akan digunakan dalam menghitung Laba Per Saham tahun 2015 adalah sebesar 2.125.000
Rangkuman
Sekuritas Delusian dan Laba Per Saham
Oleh :
KELOMPOK 2
1. I MADE ARYA SUPUTRA
(A1C014054)
2. M. ICHSAN YUSRI
(A1C014069)
3. M ARIA RAMAWANDA U.
(A1C014078)
4. NI PUTU SETIA DEVI ASTINI
(A1C014089)
AKUNTANSI B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2016
SEKURITAS DELUSIAN DAN LABA PER SAHAM
Sekuritas Dilutif dan Skema Kompensasi
Skema kompensasi merupaakan program kompensasi yang diberikan perusahaan kepada
pihak-pihak yang terkait baik karyawan maupun nonkaryawan. Skema kompensasi dapat
diberikan dalam berbagai bentuk baik itu berupa kas maupun non kas. Salah satu bentuk
kompensasi yang bersifat nn kas yang seringkali diberikan perusahaan adalah kompensasi
saham. Kompensasi berbasis saham merupakan imbalan yang diberikan perusahaan kepada
pemasok barang atau jasa yang dapat mencakup pihak karyawan dan nonkaryawan yang mana
kompensasi tersebut berbentuk saham atau pengakuan kewajiban yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan pada harga saham atau instrument ekuitas perusahaan.
Kompensasi saham ini juga dapat berbentuk opsi saham yang diberikan kepadaa
karyawan atau yang lebih dikenal dengan nama Employer Stock Option Program (ESOP).
Berdasarkan bentuknya ESOP merupakan skema kompensasi yang diberikan perusahaan dalam
bentuk sekuritas dilutive yang melalui opsi saham.
Opsi Saham
Merupakan Kontrak yang diterbitkan investor untuk dijual ke investor lainnya dimana kontrak
tersebut memberikan opsi/hak bagi penerimannya untuk menjual/membeli suatu saham
perusahaan yang menjadi dasar perdagangan opsi tersebut dalam jumlah dan pada harga yang
telah ditetapkan sebelumnya tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu. Opsi saham memiliki
dua jenis yaitu opsi beli dan opsi jual.
Waran Saham
Merupakan opsi yang diberikan oleh perusahaan kepada pemilik waran untuk membeli saham
dengan harga tertentu dalam waktu tertentu. Perbedaannya dengan opsi saham adalah pihak yang
mengeluarkannya dan jenisnya. Waran dikeuarkaan oleh perusahaan penerbit saham sedangkan
opsi saham dikeluarkan oleh investor dan waran merupakan jenis yang merupakaan call option.
Utang Konversi
Merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi pemegangnya untuk
mengonversikannya menjadi perusahaan setelah, selama, atau pada tanggal tertentu setelah surat
utang dikeluarkan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada
penerbitaan obligasi tersebut.
Berikut beberapa bentuk dari utang konversi :
Utang konversi dengan fitur Konversi Sebagian
Utang Konversi dengan Fitur Konversi Seluruhnya
Utang Konversi dengan Fitur Konversi Wajib Seluruhnya
Perlakuan Akuntansi Utang Konversi
Utang Konversi merupakan instrument campuran yang memiliki kmponen utang dan juga
komponen ekuitas. PSAK 26 (Revisi 2010) Laba Per Saham menyatakann bahwa entitas harus
memisahkan kedua komponen tersebut dalam pengakuan dan penyajian.
Tahapan yang harus dilakukan oleh entitas adalah :
1. Tentukan total nilai pasar utang konversi dengan dua komponen liabilitas dan ekuitas.
2. Tentukan komponen liabilitas dengan menghitung nilai kini neto dari semua aliran
kontraktual kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan tingkat bunga pasar.
3. Kurangi komponen liabilitas yang dihitung dilangkah ke-2 dari nilai pasar obligasi
konversi akan diperoleh nilai ekuitas.
Akuntansi Saat Penyelesaian Obligasi Konvertif
1. Utang dilunasi Saat Jatuh Tempo
Kondisi ini terjadi apabila obligasi tidak dikonversi pada saat jatuh tempo. Apabila terjadi
hal ini maka perusahaan penerbit obligasi harus melunasi obligasinya atau membeli
kembali obligasi tersebut.
2. Konversi Obligasi pada Saat Jatuh Tempo
3. Konversi Obligasi pada Saat Sebelum Jatuh Tempo
4. Pembelian Kembali Sebelum Jatuh Tempo
Konversi Dipercepat
Perusahaan yang mengeluarkan obligasi dapat mendorong untuk dilakukan konversi lebih cepat.
Hal ini disebabkan karena perusahaan berkeinginan untuk menurunkan biaya bunga dan
memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas.
Saham Preferen Konversi
Merupakan saham yang memiliki keutamaan dalam pendistribusian laba. Seringkali saham
preferen ini juga memiliki fitur konversi. Saham preferen konversi adalah sekuritas saham utama
yang mana pemilik saham preferen dapat mengonversi menjadi saham biasa dalam jumlah yang
telah ditentukan sebelumnya.
Kompensasi Saham
Merupakan imbalan yang diberikan perusahaan kepada pemasok baarang atau jasa yang dapat
mencakup pihak karyawan dan non-karyawan yang mana kompensasi tersebut berbentuk saham
atau pengakuan kewajiban yang jumlahnya ditentukan berdasarkan pada harga saham atau
instrumen ekuitas perusahaan. Hal ini diatur dalam PSAK 53 (Revisi 2010) pembayaran berbasis
saham. Daam pembayaran berbasis saaham, entitas mengaakui barang atau jasa diterima pada
nilai wajar barang atau jasa diterima, kecuali jika nilai wajar tersebut tidak dapat diestimasi
secara andal. Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar barang atau jasa yang diterima
secara andal, maka entitas harus mengukur nilai barang dan jasa tersebut, dan kenaikan ekuitas
terkait, secara tidak langsung , dengan mengacu pada nilai wajar instrument ekuitas yang
diberikan.
Transaksi Dengan Karyawan
Untuk hal ini entitas harus mengukur nilai wajar jasa yang diterima dengan mengacu pada niai
wajaar instrument ekuitas yang diberikan , karena pada umumnya tidak mungkin untuk
mengestimasi nilai wajar jasa yang diterima secara andal. Nilai wajar instrument ekuitas tersebut
harus diukur pada tanggal pemberian. Tanggal pembelian adalah pada saat kedua belah pihak
menyetujui perjanjian pembayaran berbasis saham, dan. Secara umum, beban kompensasi diakui
pada periode ketika karyawan memberikan jasa , kecuali ditentukan lain .
Transaksi Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Menggunakan Kas
Apabila perusahaan memiliki transaksi dengan pembayaran berbasis saham yang mana
penyelesaian dari transaksi ini diselesaikan dengan kas, maka entitas harus mengukur barang
atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai wajar liabilitas.
Transaksi Berbasis Saham yang Memberikan Pilihan Dalam Penyelesaian
Suatu entitas harus mengakui transaksi pembayaran berbasis saham yang mana persyaratan
perjanjian memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan
transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas atau dengan penerbitan instrument ekuitas
sebagai transaksi, pembayaran berbasis saham dengan penyelesaia kas, jika dan sepanjang entitas
telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau ekuitas jika dan sepanjang tidak
terdapat iabilitas yang timbul.
LABA PER SAHAM
Laba per saham merupakan informasi mengenai berapa jumlah laba yang dapat
didistribusikan kepada pemegang saham biasa per lembarnya. LPS menunjukkan seberpaa baik
perusahaan dapat mengelola modalnya sehingga menghasilkan profitabilitas lebih tinggi. LPS
akan sangat tergantung pada jumlah laba dan jumlah lembar saham yang beredar.
Perhitungan LPS untuk Perusahaan dengan Struktur Modal Sederhana
LPS =
Laba Per Saham
Juml. Rata-rata Tertimbang Saham Biasa
Laba residual merupakan laba bersih dikurangi dengan dividen saham utama.
Dalam semua perhitngan laba per saham, jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
selama periode bersangkutan merupakan dasar untuk melaporkan jumlah per saham. Saham yang
diterbitkan atau dibeli selama periode itu akan mempengaruhi jumlah saham yang beredar dan
harus ditimbang menurut bagian dari periode peredarannya. Dasar pemikiran untuk pendekatan
ini adalah mencari jumlah ekuivalen dari keseluruhan saham yang beredar tahun berjalan.
Perhitungan LPS untuk Perusahaan dengan Struktur Modal Kompleks
Laba Bersih Residual
LPS
= Jml. Rata-rata Tertimbang
Saham Biasa
+
Atau
-
Penyesuaian atas efek
berpotensi saham
biasa yang dilutif
LPS Dasar
LPS Dilusian
Perhitungan LPS dilusian menyesuaikan LPS dasar dengan efek berpotensi saham biasa
yang bersifat dilutive. Beberapa efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Opsi, waran, dan instrument keuangan sejenis
Instrumen yang dapat dikonversikan
Saham yang dapat ditempatkan secara kontijen
Kontrak yang dapat diselesaika dengan saham biasa atau kas
Opsi yang dibeli
Opsi jual yang diterbitkan
Dalam melakukan perhitungan LPS Dilusian, perlu dilakukan penyesuaian atau LPS
Dasar. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan melakukan penyesuaian terhadap Laba
Residual dan penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar.
1) Penyesuaian Terhadap laba residual (setelah pajak)
Setiap deviden dari efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive
Bunga dari efek berpotensi saham biasa yang dilutiif, yang diakui pada periode
bersangkutan
Perubahan pendapatan atau beban yang timbul dari konversi efek berpotensi
saham biasa yang sifatnya dilutive
2) Penyesuaian terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar.
Hal ini dilakukan dengan menambah jumlah rata-rata tertimbang dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang akan diterbitkan dengan asumsi semua efek berpotensi saham
dikonversikan menjadi saham biasa.
Tahap untuk menghitung LPS Dilusian adalah sebagai berikut :
1. Untuk setiap efek berpotensi saham biasa, tentukan efek per lembar dengan
mengasumsikan efek tersebut dikonversi atau dilaksanakan
2. Peringkat hasil perhitungan pada no 1 diatas dengan mengurutkan efek yang paling kecil
hingga yang terbesar efeknya terhadap LPS.
3. Dimulai dari LPS, hitung kembali LPS dengan menambah dampak LPS incremental yang
terkecil dari langkah ke-2 . Apabila hasil kalkulasi menghasilkan nilai LPS yang lebih
rendah dari LPS dasar atau sebelumnya, maka lanjutkan rekalkulasi berikutnya untuk
efek terkecil selanjutnya hingga semua efek yang dimiliki diperhitungkan dalam LPS
Dilusian. Apabila terdapat efek yang memberikan dampak incremental yang
meningkatkan nilai LPS maka efek tersebut tidak diperhitungkan dalam perhittungan LPS
Dilusian
Penyajian dan Pengungkapan
Apabila entitas memiliki kompensasi berbasis saham, maka entitas mengungkapkan informasi
yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk memahami :
1. Sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu periode
2. Nilai wajar barang atau jasa yang diterima
3. Dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba atau rugi entitas dalam suatu
periode dan posisi keuangannya
Sedangkan berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan LPS, maka perusahaan harus
menyajikan LPS dasar dan LPS Dilusian pada laporan laba rugi untuk seluruh periode disajikan.
Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut ini :
1. Jumlah laba rugi yang dipakai sebagai pembilang dalam perhitungan LPS Dasar dan
Dilusian, dan rekonsiliasinya dengan laba rugi untuk periode yang bersangkutan.
2. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang dipakai sebagai penyebut dalam
perhitungan LPS Dasar dan Dilusian , dan reknsiliasi penyebut-penyebut satu dengan
yang lain.
Analisis Laporan Keuangan
1. Kualitas LPS
LPS akan sangat bergantung pada jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Jumlah
laba tersebut akan sangat bergantung pada kebijakan akuntansi yang digunakan oleh
perusahaan
2. Tren LPS
Apabila Perusahan memiliki LPS yang bertumbuh dan trennya menunjukkan arah yang
meningkat secara konsisten , maka perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, dan
jika sebaliknya maka investor perlu melakukan anaisis kinerja atas perusahaan tersebut
secara lebih mendalam.
LATIHAN 15.2
(“AKUNTANSI KEUANGAN MENEGAH BERBASIS PSAK” BUKU 2 ~ Dwi
Martani dkk)
Diketahui :
Berikut informasi saham biasa dari PT. WRDH
TANGGAL
PERUBAHAN
1 Januari 2015
1 Maret 2015
Saldo awal
Mengeluarkan saham baru
1 Juli 2015
Pemecahan saham (2:1)
1 Oktober 2015
31 Desember 2015
Membeli sahamnya sendiri (saham treasury)
Saldo akhir
JUMLAH
LEMBAR SAHAM
BIASA BEREDAR
1.000.000
150.000
1.150.000
1.150.000
2.300.000
(600.000)
1.800.000
Ditanya :
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan digunakan untuk menghitung Laba Per Saham
tahun 2015
Penyelesaian :
Tabel perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham
TANGGAL
1 Jan-1 Mar
1 Mar-1 Jul
1 Jul-1 Okt
1 Okt-1 Des
Jumlah
rata-rata
tertimbang saham yang
beredar
JUMLAH
SAHAM
BEREDAR
1.000.000
1.150.000
2.300.000
1.800.000
PENYAJIA
N
KEMBALI
FAKTOR
PEMBOBO
T
2
2
2/12
4/12
3/12
3/12
JUMLAH RATARATA
TERTIMBANG
SAHAM
333.333
766.667
575.000
450.000
2.125.000
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
yang akan digunakan dalam menghitung Laba Per Saham tahun 2015 adalah sebesar 2.125.000