POLARIMETRI

“POLARIMETRI”
Analisa Kimia Terapan
KELOMPOK 2:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

ADE SURYO ATMOJO

(02)

DIAH AYU LESTARI

(12)

KUNI FARKHAH


(16)

NAELY ARIFAH FARKHAN
RATIH AMANDARI

(21)
(25)

YOGHA ARTHA PRY PRIHAMBODHO

(32)

SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG
(STEMBATEMA)
TAHUN PELAJARAN 2017-1018

PENGERTIAN
• Polarisasi
1. adalah Pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam sinyal atau reaksi
2.


elektromagnetik
peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak
menjadi satu arah getar

• Polarimetri adalah Suatu metode analisa yang berdasarkan pada
pengukuran daya putaran optis dan suatu larutan

• Senyawa Optis Aktif adalah Senyawa yang dapat memutar bidang
polarisasi

• Putaran Aktif adalah Sudut yang dilalui analizer ketika diputar dari
posisi silang ke posisi baru yang intensitasnya semkin berkurang
hingga nol

PRINSIP DASAR POLARIMETRI
• Prinsip Dasar Polarimetri adalah Pengukuran daya putar optis
suatu zat yang menimbulkan terjadinya putaran bidang getar
sinar terpolarisis


• Pemutaran bidang getar sinar terpolarisir oleh senyawa optis
aktif ada 2 macam, yaitu :
1. Dexro rotary (+), jika arah putarnya ke kanan atau sesuai
putaran jarum jam.
2. Levo rotary (-), jika arah putarnya ke kiri atau berlawanan
dengan putaran jarum jam.

CAHAYA TERPOLARISASI
• Cahaya terpolarisasi adalah senyawa yang mempunyai satu
arah getar dan arah getar tersebut tegak lurus terhadap arah
rambatnya.

• Ciri – ciri cahaya terpolarisis :
- Gelombang ke semua arah dan tegak lurus arah rambatnya
- Terdiri dari banyak gelombang dan banyak arah getar

• Perhitungan Rotasi Spesifik :

[ a ] = a/dc
• Keterangan :

a = Besar sudut yang terpolarisasi oleh suatu larutan dengan
konsentrasi
(gram zat terlarut + per ml larutan )
d = merupakan panjang lajur larutan ( dm )
c = merupakan konsentrasi ( gram/mL ).

• Kadar larutan dapat ditentukan dengan rumus :
% = 100 . α
=(α) .1

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BESAR SUDUT PUTARAN


Jenis Zat : Masing – masing zat memberikan sudut putaran
yang berbeda terhadap bidang getar sinar terpolarisasi

• Panjang Lajur Larutan dan Panjang Tabung : Jika lajur
larutan diperbesar maka putarannya juma semakin besar


• Suhu : Semakin tinggi suhu maka sudut putarannya semakin
kecil, hal ini disebabkan karena zat akan memuai dengan
naiknya suhu sehingga zat yang berada dalam tabung akan
berkurang

• Konsentrasi

Zat : Konsentrasi sebanding dengan sudut
putaran, jika konsentrasi dinaikkan maka putarannya
semakin besar

• Jenis

Sinar ( Panjang Gelombang ) : Pada panjang
gelombang yang berbeda, zat yang sama mempunyai nilai
putaran yang berbeda

• Pelarut

: Zat yang sama mempunyai nilai putaran yang

berbeda dalam pelarut yang berbeda

POLARIMETER
• Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik
yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang
terdapat dalam larutan

PRINSIP KERJA POLARIMETER
• Sinar yang datang dari sumber cahaya ( misal lampu natrium )

akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi ( polarizer ),
kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan dan akhirnya
menuju prisma terpolarisasi kedua. (Analizer) Polarizer tidak dapat
diputar, sedangkan analizer dapat diatur / diputarkan sesuai
keinginan

• Polarizer tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur

atau di putar sesuai keinginan. Bila polarizer dan analizer saling
tegak lurus (bidang polarisasinya juga tega lurus), maka sinar

tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma
polarisasi.

MACAM – MACAM
POLARIMETER
1. Spektropolarimeter
Jenis kolorimeter yang dapat digunakan untuk mengukur
aktivitas optik dan besarnya penyerapan pada alat ini, mula –
mula sinar berada dari lampu akan memulai suatu
monokromator dam melewati suatu polarisator untuk
menghasilkan sinar terpolarisir

2. Optical Rotary
spektropolarimeter

Dispersian

(

ORD


),

modif

dari

Prinsipnya juga sama, tetapi terdapat perbedaan yaitu pada
ORD ini sinar diatur berdasarkan tingkat polarisasinya, yaitu
pada frekuensi 12 Hz oleh motor driven yang menyebabkan
polarisatorbergerak – gerak dan membentuk sudut ½ derajat
atau lebih, selain itu seruaamplifier

3. Circular Dichrosim Apparatur ( CDP )
Modifikasi dari sprktrofotometer konvensional yang
digunakan untuk menentukan absorban. Nilai polarisasi
sekular ini dapat ditentukan dalam 2 langkah yaitu :
1) Sinar harus mengalami polarisasi bidang
2) Sinar terpolarisasi tersebut diubah menjadi komponen
terpolarisasi sirkular kanan dan sirkular kiri, untuk

mengubah komponen menjadi terpolarisasi sekular
kanan dan sekular kiri digunakan 3 tipe alat yaitu :
a. The Treinel Rhoub
b. Modulator Porketi Elektro – Optik
c. Modulator Tekanan Photo – Elastic

4. Saccari meter
• Saccharimeter adalah sebuah alat untuk mengukur
konsentrasi larutan gula umumnya dicapai dengan
menggunakan pengukuran indeks bias (refraktometer) atau
sudut rotasi polarisasi gula optik aktif (polarimeter).
Saccharimeter at the
Sugar Museum (Berlin).

GAMBAR DAN BAGIAN ALAT POLARIMETER

BAGIAN – BAGIAN ALAT
POLARIMETER
1)
2)

3)
4)

Lensa Kolimator = Untuk mensejajarkan sinar dari lampu
natrium / dari
sumber cahaya sebelum
masuk ke polarisator
Analisator = Untuk menganalisa sudut yang terpolarisasi
Tombol On = Untuk menghidupkan polarisator
Wadah Sampel = Wadah sampel berbentuk silinder yang
terbuat dari kaca
yang tertutup dikedia ujungnya
berukuran besar dan
yang lain berukuran kecil, p
=0.5 : 1 : 2 dm

5)

Tempat tabung / Kolom = Untuk memasukan kolom /
tabung pada saat

dianalisis

6) Polarisator = Menghasilkan sinar termolarisir
7) Sumber cahaya Monokromatis = Sinar
memancarkan sinar

8)

yang dapat
monokromatis

Skala Lingkar = Skala yang berbentuk melingkar dan
pembacaan skala
dilakukan jika telah
didapatkan pengamatan tepat

PROSEDUR PENGGUNAAN
POLARIMETER
• Pastikan tombol power pada posisi on dan biarkan selama 5-10 menit agar
lampu natriumnya siap digunakan

• Nyalakan lampu natrium
• Mengkondisikan ruang antara polarisator dan analisator dalam keadaan gelap
• Selalu mulai dengan menentukan keadaan nol (zero point) dengan mengisi

tabung sampel dengan aquades saja. Keadaan nol ini perlu untuk mengkoreksi
pembacaan atau pengamatan rotasi optik.Tabung sampel harus dibersihkan
sebelum digunakan agar larutan yang diisikan tidak terkontaminas izat lain.

• Putar sekrup polarisator sambil mengambil lewat teropong okuler, kemudian

atur kedudukan analisator sehingga muncul medan pandang yang sama terang
antara tengah dan kedua sisinya, catat skala yang ada

• Isi tabung gelas dan aquades letakkan dianalisator dan polarisator

• Pembacaan/pengamatan bergantung kepada tabung sampel
yang berisi larutan/pelarut dengan penuh. Perhatikan saat
menutup tabung sampel,harus dilakukan hati-hati agar didalam
tabung tidak terdapat gelembung udara.

• Amati perubahan medan padang melalui lensa okuler. Jika

berubah maka atur kedudukan analisator dengan muncul medan
padang semula, catat kedudukan skala analisator dan
mengulang 5x atau sampai diperoleh rata-ratanya

• Catat besarnya rotasi optic yang dapat terbaca pada skala. Tetapi
jangan hanya besar rotasi optiknya, arah rotasinya juga harus
dicatat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.

• Cuci tabung gelas dengan air bersih lalu bilas dengan aquades
• Ulangi langkah poin 4 dan 5 untuk larutan garam dengan
konsentrasi sembarang ( ± 1% )

THANKYOU…
ANY QUESTION?