PERDA NO 18 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN B I A Y A CETAK KTP

PE M E RIN TA H D A E RA H
KA B U P A TE N P A C ITA N
P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N P A C ITA N
N O M O R i8 T A H U N 2010
TE N TA N G
RE TRIB U S I P E N G G A N TIA N B I A Y A C E T A K K A R T U T A N D A

PEN D U D U K

D A N A K T A C A TA TA N S IPIL
D E N G AN R A H M A T TU H AN YAN G M A H A

ESA

B U P A TI P A C ITA N ,
M en imb a n g

a.

b.


M enginga t

:

bahwa dengan berlakunya U ndang- U ndang N omor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retrib u si Daerah, Retrib u si Penggantian
B iaya Cetak Ka rtu Tanda Penduduk dan Akta Catatan S ipil termasuk
salah satu jenis retribusi yang menjadi kewenangan Kabupaten.
b ahwa berdasarkan pertimbangan tersebut h u ru f a, perlu menetapkan
Peraturan D aerah Kabupaten Pacitan tentang Retrib u si Penggantian
B iaya Cetak Ka rtu Tanda Penduduk dan A k ta Catatan S ipil.

1. . U ndang- U ndang N omor 12 Tahu n 1950 tentang Pembentukan DaerahD aerah Kabupaten di Lingku ngan Propinsi Jawa Timu r;
2.
U ndang- U ndang N omor 1 Tahu n 1974 tentang Perkawinan {Lembaran
Negara Tahu n 1974 N omor 1, Tambahan Lembaran Negara N omor
3019);
3.

U ndang- U ndang N omor 8 Tahu n 1981 tentang H u ku m Acara Pidana

(Lembaran Negara Tahu n 1981 N omor 76, Tambahan Lembaran Negara
N omor 3209);

4.

U ndang- U ndang N omor 23 Tahu n 2002 tentang Perlindungan Ana k
(Lemb aran Negara Tahu n 2002 N omor 109, Tambahan Lembaran
Negara N omor 4235);

5.

U ndang- U ndang N omor 10 Tahu n 2004 tentang Pembentukan Feraturan
Perundang-undangan (Lemb aran Negara Tahu n 2004 N omor 53,
Tambahan Lembaran Negara N omor 4389);

6.

U ndang- U ndang N omor 32 Tahu n 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 N omor 37, Tambahan Lembaran Negara
N omor 4437) sebagaimana telah beberapa ka li diu bah terakhir dengan

U ndang- U ndang N omor 12 Ta h m 2008 (Lemb aran Negara Tahun 2008
N omor 59, Tambahan Lembaran Negara N omor 4844);

7.

U ndang- U ndang N omor 33 Tahu n 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah D aerah (Lembaran Negara
Tahu n 2004 N omor 20, Tambahan Lemb aran Negara N omor 4438);
U ndang- U ndang N omor 12 Tahu n 2006 tentang Kewarganegaraan
(Lemb aran Negara Tahun 2006 N omor 63, Tambahan Lembaran Negara
N omor 4634);

8.

9.

U ndang- U ndang N omor 23 Tahu n 2006 tentang Administrasi
Kependu du kan (Lembaran Negara Tahu n 2006 N omor 124, Tambahan
Lemb aran Negara N omor 4674);
' ^•


*

10. U ndang- U ndang N omor 28 Tahu n 2009 tentang Pajak Daerah dan
retrib u si Daerah (Lemb aran Negara Ta hu n 2009 N omor 25, Tambahan
Lemb aran Negara N omor 5049);
11.

Peraturan Pemerintah N omor 58 Tahu n 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahu n 2005 N omor 14, Tambahan
Lemb aran Negara N omor 4578);

12. Peraturan Pemerintah N omor 79 Tahu n 2005 Tenlang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Pcnyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lemb aran Negara Tahu n 2005 N omor 48);
13. Peraturan Pemerintah N omor 37 Tahu n 2007 tentang Pelaksanaan
U ndang- U ndang N omor 23 Tahu n
2006 tentang Administrasi
Kependu du kan (Lembaran Negara Tahu n 2007 N omor 80, Tambahan
Lembaran Negara N omor 4736);

14. Peraturan Pemerintah N omor 69 Tahu n 2010 tentang Pemberian dan
Pemanfaatan Insentif Pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lemb aran Negara Tahu n 2010 N omor 119, Tambahan Lembaran
Negara N omor 5161);
15. Peraturan Menteri D alam Negeri N omor 4 Tahu n 1997 Tentang
Penyidik Pegawai Negeri S ipil D i Lingku ngan Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Menteri D alam Negeri N omor 13 Tahu n 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan D aerah sebagaimana telah diu bah
dengan Peraturan Menteri N omor 59 Tahu n 2007;
17. Peraturan D aerah Kabupaten Daerah Tingkat I I Pacitan N omor 7 Tahu n
1988 tentang Penyidik Pegawai N egeri S ipil (PPNS) d i Lingku ngan
Pemerintah Kabupaten Pacitan (Lemb aran D aerah Kabupaten Tingkat I I
Pacitan Tahu n 1988 N omor 8/B);
18. Feraturan D aerah Kabupaten Pacitan N omor 7 Tahu n 2006 tentang
Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan D aerah Kabupaten Pacitan;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor 20 Tahu n 2007 tentang
Organisasi D inas Daerah Kabupaten Pacitan;
20. Peraturan D aerah Kabupaten Pacitan N omor 2 Tahu n 2009 tentang
Penyelenggaraan Administrasi Kependu du kan.
D engan Persetu ju a n B ers a ma

D E W A N P E R W A KIL A N R A KY A T D A E RA H KA B U P A TE N P A C ITA N
dan
B U P A TI P A C ITA N
M E M U TU S KAN
M en eta p ka n

:

P E RA TU RA N

D AE RAH

TE N TA N G

P E N G G A N TIA N B IA Y A C E TA K K A R T U TA N D A
D A N A K T A C A T A T A N S IPIL

R E TR I B U S I
PE N D U D U K


B AB I
KE TE N TU A N U M U M
Pasal 1
D alam Peraturan D aerah in i, yang dimaksu d dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Pacitan.
2. Pemerintah D aerah adalah Pemerintah Kabupaten Pacitan;
3. B u pati adalah B u pa ti Pacitan;
4. Instansi Pemungut Retrib u si adalah D mas Kependu du kan dan Catatan S ipil Kabupaten
Pacitan.

5. Pejabat yang ditu nju k adalah pegawai yang dib eri tugas tertentu d i b idang retribusi daerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
6. D oku men Kependu du kan adalah doku men resmi yang diterb itkan oleh instansi Pelaksana
yang mempu nyal kekuatan hu ku m sebagai alat b u kti au tentik yang dihasllkan dari pelayanan
pendaharan penduduk dan pencatatan s ipil.
7. Jasa U m u m adalah jasa yang disediakan atau dib erikan oleh Pemerintah Daerah u ntu k tujuan
kepentingan dan kemanfaatan u mu m serta dapat dinikma ti oleh orang prib adi atau Badan.
8. Retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil yang
selanjutnya disebut Retrib u si adalah pu ngu tan D aerah kepada orang prib adi sebagai
pembayaran atas jasa penerbitan doku men kependudukan.

9. Surat Setoran Retrib u si Daerah, yang selanjutnya disingkat S S RD , adalah b u kti pembayaran
atau penyetoran retrib u si yang telah dilaku kan dengan menggunakan formu lir atau telah
dilaku kan dengan cara Iain ke kas daerah mela lu i tempat pembayaran yang ditu nju k oleh
B u pati.
10. Surat Ketetapan Retrib u si Daerah, yang selanjutnya disingkat S KRD , adalah surat ketetapan
retribusi yang menentu kan besamya ju mla h pokok retrib u si yang terutang.
11. Surat Tagihan Retrib u si Daerah, yang selanjutnya disingkat S TRD , adalah surat untuk
melakukan tagihan retrib u si dan/alau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.
12. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpu n dan mengolah data, keterangan,
dan/atau b u kti yang dilaksanakan secara ob jektif dan profesional berdasarkan suatu standar
pemeriksaan u ntu k mengu ji kepatuhan pemenuhan kewajiban retribu si daerah dan/atau u ntu k
tujuan la in dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi
daerah.
13. Penyidikan tindak pidana d i b idang retribusi adalah serangkaian tindakan yang dilaku kan oleh
Penyidik u ntu k mencari serta mengu mpu lkan b u kti yang dengan b u kti itu membuat terang
tindak pidana d i b idang retrib u si daerah yang teija di serta menemu kan tersangkanya.

B AB I I
N A M A , O B JE K, S U B JE K RE TRIB U S I
r


Pasal 2

Dengan nama Retrib u si Penggantian B iaya Cetak Ka rtu Tanda Penduduk dan Akta Catatan S ip il,
dipu ngu t retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penerbitan doku men kependudukan.
Pa s a l3
Ob jek Retrib u si sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 2 adalah pelayanan penerbitan doku men
kependudukan yang bempa:
a. kartu tanda pendu du k;
b. kartu keterangan bertempat tinggal;
c. kartu identitas kerja;
d. kartu penduduk sementara;
e. kartu keluarga; dan
f. akta catatan s ipil yang raeliputi
1) . akta perkawman;
2) . akta perceraian;
3) . akta pengesahan dan pengakuan anak;
4) . akta ganti nama b agi warga negara asing; dan
5) . akta kematian.


Pasal 4
Subjek Retrib u si adalah orang prib adi atau badan yang mendapatkan pelayanan penerbitan
doku men kependudukan sebagaimana dimaksu d dalam pasal 3.
Pasal 5
W ajib Retrib u si adalah orang prib a di atau badan yang mendapatkan pelayanan penerbitan
doku men kependudukan.
B A B 111
G O L O N G A N RE TRIB U S I
Pasal 6
Retribusi digolongkan sebagai retribu si jasa u mu m
B AB IV
T A T A C A RA P E N G H ITU N G A N RE TRIB U S I
Pasal 7
Besamya Retrib u si yang temtang dihitu ng berdasarkan perkalian antara tingkat penggunaan jasa
dengan ta rif Retrib u si.
BABY
C A R A M E N G U K U R T I N G K A T P E N G G U N A A N JAS A
Pa s a l8
(1) .Tmgkat penggunaan jasa sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 7 adalah ju mla h penggunaan
jasa yang dijadikan dasar alokasi beban b iaya yang d ip iku l Pemerintah Daerah u ntu k

penyelenggaraan jasa pelayanan penerbitan doku men kependudukan.
(2) .Cara mengu ku r tingkat penggunaan jasa sebagaimana dimaksu d pada ayat (!), didasarkan
pada jenis dan ju mla h doku men kependudukan yang diterb itkan u ntu k sellap pemohon.
B AB V I
P RIN S IP P E N E T A P A N S T R U K T U R D A N T A R I F R E T R I B U S I
Pasal 9
Prinsip penetapan struktur Retrib u si didasarkan pada jenis doku men kependudukan yang
diterbitkan dan status kewarganegaraan pencari doku men.
Pasal 10

(1) ,PrinsIp dalam pcnetapan ta rif Retribu si ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan
jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas
pengendalian atas pelayanan tersebut.
(2) .B iaya penyediaan jasa sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) melipu ti biaya pencetakan dan
pengadministrasian.

B AB V II
S TRU KTU R D A N TA R IF RE TRIB U S I
Pasal 11
Struktur dan ta rif Retrib u si adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran Peraturan Daerah in i
Pasal 12
(1) Ta r if Retribu si ditmja u kemb ali palmg lama 3 (tiga) tahu n sekali.
(2) Penmjauan ta r if Retrib u si sebagaimana dimaksu d pada ayat
memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.

(1)

dilaku kan

dengan

(3) Penetapan ta r if retrib u si sebagaimana dimaksu d pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan
B u pati.
B AB V I I I
h U S A RE TRIB U S I D A N S A A T RE TRIB U S I TE R U TA N G

Pasal 13
(1) Masa retrib u si adalah ja ngka wa ktu yang lamanya sama dengan ja ngka wa ktu dokumen
kependudukan dan akta catatan s ipil.
(2) Retrib u si tenitang dalam masa retribu si sejak diterb itkan doku men kependudukan dan catatan
sipil, atau sejak diterb itkan S KRD .
B AB IX
W I L A Y A H P E M U N G U TA N RE TRIB U S I
Pasal 14
Retribusi dipu ngu t d i wila ya h Daerah.
BABX
T A T A C A R A P E M U N G U TA N RE TRIB U S I
Pasal 15
(1) Retrib u si dipu ngu t dengan menggunakan S KRD atau doku men Iain yang dipersamakan.
(2) Tata cara pelaksanaan pemungutan Retrib u si ditetapkan dengan Peraturan B u pati.
Pasal 16
(1) .Tata cara pembayaran Retrib u si dilaku kan dengan cara tu nai
(2) .Tempat pembayaran retrib u si dilaku kan ditempat/lokasi pelayanan penerbitan doku men
kependudukan dilaku kan..
(3) .Hasil pemungutan retrib u si disetor secara b ru to ke Kas U m u m Daerah dalam wa ktu 1 X 24
ja m.
B AB X I
PE N G U RAN G AN , KE RIN G A N A N D A N
P E M B E B A S A N RE TRIB U S I
Pasal 17
(1) . B u pati dapat memb erikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retrib u si.
(2) .Pengurangan dan/atau keringanan retrib u si sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) dib erikan
dengan melihat kemampuan W a jib Retrib u si.

(3) . Pembebasan Retrib u si sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) dib erikan dengan melihat fiingsi
objek Retrib u si.
(4) . Pengurangan, keringanan dan pembebasan retribu si ditetapkan dengan Keputusan B u pati.
(5) . B u pati dapat melimpahkan kewenangan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi
sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) kepada pejabat yang ditu nju k.
(6) .Ketentuan leb ih lanjut mengenm tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan
pembebasan retribu si diatu r dengan Peraturan B u pati.
B AB X II
KE D ALU W ARS A PE N A G IH A N
Pasal 18
(1) H a k u ntu k melaku kan penagihan Retrib u si menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3
(tiga) tahun terhitu ng sejak saat terutangnya Retrib u si, kecu ali j ik a W a jib Retribusi
melakukan tu idak pidana d i b idang Retrib u si.
(2) Kedaluwarsa penagihan Retrib u si sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) tertangguh jik a :
a. diterb itkan Surat Tegiu a n; atau
b. ada pengakuan u tang Retrib u si dari W a jib Retrib u si, b aik langsung maupun tidak
langsung.
(3) D alam hal diterb itkan Surat Tegu ran sebagaimana dimaksu d pada ayat (2) hu ru f a,
kedaluwarsa penagihan dihitu ng sejak tanggal diterimanya Surat Tegu ran tersebut.
(4) Pengakiren u tang Retrib u si secara langsung sebagaimana dimaksu d pada ayat (2) hu ru f b
adalah W ajib Retrib u si dengan kesadarannya menyatakan masih mempu nyai utang Retrib u si
dan b elu m melunasinya kepada Pemerintah D aerah.
(5) Pengakiran u tang Retrib u si secara tidak langsung sebagaimana dimaksu d pada ayat (2) hu ru f
b dapat diketahu i dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan
permohonan keberatan oleh W a jib Retrib u si.
Pasal 19
(1) Piutang Retrib u si yang tidak mu ngkm ditagih la gi karena hak u ntu k melaku kan penagihan
sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
(2) B u pati menetapkan Kepu tu san Penghapusan Piu tang Retrib u si yang sudah kedaluwarsa
sebagaimana dimaksu d pada ayat (1).
(3) Tata cara penghapusan piu tang Retrib u si yang sudah kedaluwarsa diatur dengan Peraturan
B u pati.
B AB XIII
I N S E N TI F P E M U N G U T A N
Pasal 20
(1) . Instansi yang melaksanakan Pemungutan Retrib u si, dib erikan insentif atas dasar pencapaian
kmeij a tertentu.
(2) . Penetapan ins entif sebagaimana dimaksu d pada ayat ( I) ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan B elanja Daerah Kabupaten Pacitan.
(3)

Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksu d pada ayat ( I) diatur
dengan Peraturan B u pati.
B AB XIV
PE M E RIKS AAN
Pasal 21

(1) B u pati atau pejabat yang ditu nju k berwenang melaku kan pemeriksaan u ntu k mengu ji
kepatuhan pemenuhan kewajib an Retrib u si dalam rangka melaksanakan peraturan perundangundangan Retrib u si.

(2) W ajib Retrib u si yang diperiksa wa jib :
a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan b u ku atau catatan objek Retrib u si yang terutang;
b . memb erikan kesempatan imtu k memasu ki tempat atau ruangan yang dianggap perlu dan
memb erikan bantuan gu na kelancaran pemeriksaan; dan/atau
c. memb erikan keterangan yang diperlu kan.
(3) Ketentuan leb ih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan Retrib u si diatu r dengan Peraturan
B u pati.
B AB XV
S A N KS I
B a gia n Perta ma
S a nks i A d min is tr a s i
Pasal 22
(1) D alam hal W a jib Retrib u si tertentu tidak membayar tepat pada waktu nya atau ku rang
membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) setiap bu lan
dari Retrib u si yang teru tang yang tida k atau ku rang dibayar dan ditagih dengan menggunakan
S TRD
(2) Penagihan Retrib u si terutang sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) dida hu lu i dengan Surat
Teguran sebanyak-banyaknya 3 (tiga) ka li dengan ja ngka w a ktu masing- masing paling lama
3 (tiga) hari kerja setelah ja tu h tempo pembayaran.
B a gia n Ked u a
S a nks i Pida na
Pasal 23
W ajib Retrib u si yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga meru gikan keuangan Daerah
diancam pidana ku ru ngan paling lama 3 (tiga) b u lan atau pidana denda pa ling banyak 3 (tiga) ka li
ju mla h Retrib u si terutang yang tidak atau ku rang dibayar.
B AB X V I
PE N YID IKAN
Pasal 24
(1) Pejabat Pegawai N egeri S ip il tertentu d i lingku ngan Pemerintah Daerah dib eri wewenang
khusus sebagai Penyidik u ntu k melaku kan penyidikan tindak pidana d i bidang Retrib u si,
sebagaimana dimaksu d dalam U ndang- U ndang H u k u m Acara Pidana.
(2) Penyidik sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu d i
Imgitungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) W ewenang Penyidik sebagaimana dimaksu d pada ayat ( I ) adalah: .
a. menerima, mencari, mengu mpu lkan, dan mencliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana d i bidang Retribusi agar keterangan atau laporan tersebut menjadi
leb ih lengkap dan jelas;
b . meneliti, mencari, dan mengu mpu lkan keterangan mengenai orang prib adi atau Badan
tentang kebenaran perbuatan yang dilaku kan sehubungan dengan tindak pidana Retrib u si;
c. meminta keterangan dan bahan b u kti dari orang prib adi atau B adan sehubungan dengan
tindak pidana d i bidang Retrib u si;
d. memeriksa b u ku , catatan, dan doku men la in berkenaan dengan tindak pidana d i bidang
Retrib u si;
c. melakukan penggeledahan u ntu k mendapatkan bahan b u kti pembu ku an, pencatatan, dan
doku men Iain, serta melaku kan penyitaan terhadap bahan b u kti tersebut;

f.

meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana d i
bidang Retrib u si;

g.

menyu ru h b erhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada
saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau
doku men yang dib awa;

h.
i.

memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retrib u si;
memanggil orang u ntu k didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau
• saksi; •. ; ..li
...
..i^' ' -' -' -^
••
j . menghentikan penyidikan; dan/atau
k.

melaku kan tindakan Iain yang perlu imtu k kelancaran penyidikan tindak pidana d i bidang
Retribu si sesuai dengan ketentuan peraturan penmdang-undangan.

(4) Penyidik sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) memberitahu kan dimu lainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut U m u m mela lu i Penyidik pejabat Polisi
Negara Repu b lik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatu r dalam U ndang- U ndang
H u ku m Acara Pidana.



..

B AB XVII
KE TE N TU AN PE RALIH AN
.Pasal 25
Pada saat Perturan D aerah in i b erlaku , Retrib u si yang masih terutang masih dapat ditagih selama
jangka wa ktu 5 (lima ) tahu n terhitu ng sejak saat terutang.
B AB XVIII
K E T E N T U A N P E N U TU P
Pasal 26
Pada saat Peraturan D aerah in i mu la i b erl^cu , maka Peraturan D aerah Kab u paten Pacitan N omor
ten
3 Tahu n 2009 tentang
Retrib u si Pelayanaii Administrasi Kependu du kan dinyatakan dicabut dan
tidak berlaku la g!
Pasal 27
Feraturan Daerah in i mu la i b erlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan D aerah in i dengan
penempatannya dalam Lemb aran D aerah Kabupaten Pacitan.
... . . .

. .

• • " " ' . [

T• •

• '



' -

.

-

•-

.

. D itetapkan d i Pacitan
. padatanggal J l l - I Z

- 2010

W A K I L B U P A TI P A C I T A N

G.

S O E D IB J O

PE N JE LAS AN
A TA S
P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N P A C ITA N
N O M O R.../ ^ .
T A H U N 2010
TE N TA N G
RE TRIB U S I P E N G G A N TIA N B I A Y A C E T A K K A R T U T A N D A P E N D U D U K
D A N A K T A C A T A T A N S IPIL
I.

UMUM
D alam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat d i bidang Administrasi
Kependudukan guna terciptanya tertib daministrasi kependudukan, Pemerintah Daerah
menyediakan dan memb erikan Pelayanan penerbitan dokmnen kependudukan untuk tujuan
kepentingan dan kemanfaatan u mu m.
U ntidc menyediakan dan memb erikan Pelayanan penerbitan doku men kependudukan yang
b aik dan memadai, diperlu kan du ku ngan pembiayaan yang memadai pu la. D u ku ngan
pembiayaan tn l harus diga li dari berbagai macam sumber Pendapatan A s l i Daerah, yang salah
satimya adalah bersumber dari Retrib u si Daerah, oleh karena itu maka penyediaan dan
pemberian pelayanan penerbitan dokumen kependudukan dikenakan retribu si daerah dengan
nama Retrib u si Penggantian B iaya Cetak Ka rtu Tanda Penduduk dan Akta Catatan S ip il,
yang mana berdasarkan Pasal 156 U ndang-U ndang N omor 28 Tahu n 2009 tentang Pajak
Daerah dan retrib u si Daerah menyatakan bahwa Retrib u si ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.
Dengan dib erlaku kannya Peraturan Daerah in i, diharapkan kemampuan Daerah u ntu k
membiayai kebutuhan pengcluarannya d i bidang penerbitan doku men kependudukan semakin
memadai, sehingga Icualitas dan kuantitas pelayanan penerbitan doku men kependudukan
semakin b aik kedepan.

I I . PAS AL D E M I PAS AL
Pasal 1
C u ku pjelas.
Pasal 2
C u ku pjelas.
Pasal 3
C u ku pjela s .
Pasal 5
C u ku pjelas.
Pasal 5
C u ku pjelas.
Pasal6
C u ku pjelas.
Pasal7
C u ku pjelas.

Pasal 8
Ayat (1)
C u ku pjelas.
Aya t (2)
Ya ng dimaksu d dengan jenis dan ju mla h doku men kependudukan yang diterb itkan
adalah jenis dan ju mla h doku men yang diterb itkan dan dib erikan kepada pemohon.
Pasal9
Yang dimaksu d dengan status kewarganegaraan pencari doku men adalah status W N I atau
W N A.
Pasal 10
C u ku pjelas.
Pasal I I
C u ku pjelas.
Pasal 12
C u ku pjelas.
Pasal 13
C u ku pjelas.
Pasal 14
C u ku pjelas.
Pasal 15
C u ku pjelas.
Pasal 16
C u ku pjelas.
Pa s a in
C u ku pjelas.
Pasal 18
C u ku pjelas.
Pasal 19
Cu ku p jelas.
Pasal 20 :
Ayat (1)
Yang dimaksu d dengan "instansi yang melaksanakan pemu ngu tan" adalah
dinas/badan/lembaga yang tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pemungutan
Retrib u si.
Aya t (2)
Pemberian besamya Insentif dilaku kan melalu i pembahasan yang dilaku kan oleh
Pemerintah Daerah dengan alat kelengkapan D ewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang memb idangi masalah keuangan.
Ayat (3)
C u ku pjela s
Pasal 21
C u ku pjelas.

Pasal 22
C u ku pjelas.
Pasal 23
C u ku pjelas.
Pasal 24
C u ku pjelas.
Pasal 25
C u ku pjelas
Pasal 26
C u ku pjela s
Pasal 27
C u ku pjela s

LAM PIRAN

: P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N
NOMOR
:li
l8
T A H U N 2010
T A N G G A LtMt
%\
^ M-^
2010

S TRU KTU R D A N TA R IF RE TRIB U S I
P E N G G A N TIA N B U Y A C E T A K K A R T U TA N D A P E N D U D U K D A N A K T A C A T A T A N S IPIL

NO
1
A

JE N IS P E L A Y A N A N
2

TA R IF RE TRIB U S I

KE T.

t"p /
3

4

KARTU TAN D A PE N D U D U K
1.

WNI
a. B a m
b . Peipanjangan biasa
2. W N A (O rang As in g tingga l tetap)
B

KA RTU KE TE R A N G A N B E RTE M PA T TI N G G A L
1 Surat Keterannan Temnat Tins oa l fSICTTI Orann As ine (Tiin Tinepa l
Terbatas)
2. Surat Keterangan O ra ng Terlantar (S KO T)

C

KA R TU ID E N TITA S KE R J A

D

KA R TU P E N D U D U K S E M E N TA RA
3. Surat Keterangan Pindah (SKP)
4. Surat Keterangan Pindah D atang (S KPD )
5. Surat Keterangan Pindah ke Lu ar N egeri (S PLN )
3. Surat Keterangan D atang dari Lu ar N egeri ( S KD L N )
4. Surat Keterangan Pengganti Tanda Identitas ( S KTI)

E

KA RTU KE L U A RG A
1, Penduduk W N I
2. Penduduk W N A ( Tingga l Teta p )

0,0.100.000,-

20.000,0.0.-

50.000,50.000,100.000,100.000,50.000,-

15.000,50.000,-

PA C ITA N

A K T A C A T A T A N S IPIL
1. A k ta Perkawinan
a. W N I
1. D ilaksanakan d i D inas D u kca pil
2. D ilaksanakan d i lu ar D inas D u kca pil
b . O rang As ing tinggal tetap

50.000,100.000,-

1. D ilaksanakan d i D inas D u kca pil
2. D ilaksanakan d l lu ar D inas D u kca pil

100.000,200.000,-

A k ta Perceraian
a. W N I
b . O rang asing tinggal tetap

50.000,100.000,-

Catatan pinggir Pengesahan da n Pengakuan An a k
a. W N I
b . O ra ng asing tinggal tetap

150.000,250.000,-

Per doku men
Per doku men

Catatan pinggir G anti N a ma b agi W arga Negara As in g

100.000,-

Per doku men

A k ta Kema tia n
a. W N I
b. W N A

10.000.50.000,-

WA

C ITAN

H . G . S O E D IB J O