L.D. Tahun 2012 No. 2 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP Akta Catatan Sipil

BUPATI TOJO UNAPERATURAN DAERAH KABUPATEN
TOJO UNA-UNA
UNA
NOMOR 2 TAHUN 2012
TENTANG
RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK
DAN AKTA CATATAN SIPIL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TOJO UNA-UNA,
Menimbang

: a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal tertib
administrasi kependudukan, cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan
sipil perlu dikelola dalam bentuk Retribusi;
b. bahwa retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta
catatan sipil merupakan salah satu pendapatan daerah guna membiayai
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah;
c. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 110 ayat (1) huruf c Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi
Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
merupakan salah satu jenis Retribusi yang dapat dipungut oleh Kabupaten

sehingga perlu diatur dengan Peraturan Daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi
Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;

Mengingat

: 1.
2.
3.

4.

5.
6.
7.
8.
9.

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3029);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Tojo Una-Una di Propinsi Sulawesi Tengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4342);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674);

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-

10.

11.

12.
13.
14.


Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736);
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata cara pemberian
dan pemanfaatan insentif pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);
Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata
cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;
Peraturan Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tojo Una-Una (Lembaran Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2008 Nomor 6);
Peraturan Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Nomor 35 Tahun 2008 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
(Lembaran Daerah Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2008 Nomor 35);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
dan

BUPATI TOJO UNA-UNA
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK
KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang di maksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Tojo Una-Una.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
3. Kepala Daerah adalah Bupati Tojo Una-Una.
4. Dinas adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tojo Una-Una.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tojo UnaUna.
6. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Tojo Una-Una.
7. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang masuk secara sah serta

bertempat tinggal di wilayah Indonesia sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
8. Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat dengan KK adalah kartu identitas keluarga yang
memuat data tentang nama, susunan dan hubungan keluarga serta karateristik anggota
keluarga.
9. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat dengan KTP adalah bukti diri sebagai
legitimasi penduduk yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten yang berlaku diseluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Pencatatan sipil adalah Pencatatan Peristiwa Penting yang dialami oleh seseorang pada
Register Catatan Sipil oleh unit kerja yang mengelola Administrasi Kependudukan.
11. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi: Kelahiran, Lahir,
Kematian, Perkawinan, Perceraian, Pembatalan Perkawinan, Pembatalan Perceraian,
Pengangkatan, pengakuan dan Pengesahan Anak, Perubahan Nama, Perubahan
Kewarganegaraan dan Peristiwa lainnya.
12. Pengakuan Anak adalah pengakuan secara Hukum dari seorang Bapak terhadap anaknya
yang diluar ikatan perkawinan yang sah atas persetujuan Ibu kandung anak tersebut.
13. Pengesahan Anak adalah pengesahan status hukum seorang anak yang di luar ikatan
Perkawinan yang sah, menjadi anak sah sepasang Suami Istri.

14. Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan
Kepentingan dan Kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

15. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
16. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan sipil yang
selanjutnya disebut Retribusi adalah pembayaran atas penggantian biaya cetak dan
penerbitan KTP, Kartu keluarga dan Akta Catatan Sipil.
17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah Surat Ketetapan
Retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang.
18. Surat ketetapan Retribusi Daerah lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah
Surat Ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena
jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak
terutang.
19. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah Surat untuk
melakukan tagihan Retribusi dan/ atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.
20. Penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan oleh penyidik pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Tojo Una-Una, yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti
yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi
serta menemukan tersangkanya.
BAB II

NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
dipungut retribusi atas pelayanan jasa Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta
Catatan Sipil.
Pasal 3
Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil adalah
pelayanan :
a. Kartu tanda penduduk;
b. Kartu keterangan bertempat tinggal;
c. Kartu Identitas Kerja;
d. Kartu Penduduk sementara;
e. Kartu identitas penduduk musiman;
f. Kartu keluarga;dan
g. Akta catatan sipil yang meliputi akta perkawinan, akta perceraian, akta pengesahan dan
pengakuan anak, akta ganti nama bagi warga Negara asing, dan akta kematian.
Pasal 4
(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi yang menggunakan / menikmati pelayanan
Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil.
(2) Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk
pemungut atau pemotong retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta
Catatan Sipil.
BAB III
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil digolongkan
sebagai Retribusi Jasa Umum.
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 6
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan
Sipil yang dicetak.
BAB V
PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 7
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi ditetapkan dengan memperhatikan biaya
penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan efektifitas

pengendalian atas pelayanan tersebut.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya pencetakan dan
pengadministrasian.
(3) Dalam hal penetapan tarif sepenuhnya memperhatikan biaya penyediaan jasa, penetapan
tarif hanya untuk menutup sebagian biaya.
BAB VI
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 8
(1). Penerbitan dokumen hasil pendaftaran penduduk bagi Warga Negara Indonesia :
a. Kartu keluarga.
= Rp 20.000.b. Perubahan data dan/atau pengganti di karenakan
hilang / rusak untuk kartu keluarga.
= Rp 20.000.c. Kartu tanda penduduk
= Rp 35.000.d. Perubahan data dan / atau pengganti di karenakan
hilang/ rusak untuk Kartu Tanda Penduduk.
= Rp 25.000.e. Kartu Penduduk Sementara.
= Rp 20.000.f. Kartu Identitas Penduduk Musiman.
= Rp 25.000.g. Kartu keterangan bertempat tinggal
= Rp. 25.000,(2). Kartu Keterangan tempat tinggal penduduk bagi Orang Asing yang mendapatkan izin tinggal
tetap.

a. Kartu keluarga.
= Rp 60.000.b. Kartu Tanda Penduduk
= Rp 40.000.Kartu keterangan tempat tinggal bagi Orang Asing
c. yang mendapatkan izin tinggal terbatas.
= Rp 40.000.(3).Penerbitan Dokumen hasil Pencatatan Sipil Kutipan Akta Perkawinan Warna Negara Indonesia :
a. Kutipan Akta Perkawinan.
= Rp 150.000.b. Penggantian di karenakan hilang/rusak
= Rp 150.000.(4). Penerbitan Dokumen hasil Pencatatan Sipil Kutipan Akta Perkawinan bagi Orang Asing:
a. Kutipan Akta Perkawinan.
= Rp 250.000.b. Penggantian di karenakan hilang/rusak
= Rp 250.000.(5) Penerbitan Dokumen hasil Pencatatan Sipil Kutipan Akta Perceraian bagi Warga Negara
Indonesia:
a. Kutipan Akta Perkawinan.
= Rp 100.000.b. Penggantian di karenakan hilang/rusak
= Rp 100.000.(6) Penerbitan Dokumen hasil Pencatatan Sipil Kutipan Akta Perceraian bagi Orang Asing:
a. Kutipan Akta Perceraian
= Rp 300.000.b. Penggantian di karenakan hilang/rusak
= Rp 300.000.(7) Penerbitan Dokumen hasil Pencatatan Sipil Kutipan Akta Pengakuan Anak bagi Warga Negara
Indonesia:
Kutipan Akta Pengakuan Anak
= Rp 50.000.(8) Penerbitan dokumen hasil Pencatatan Sipil kutipan atau Pengakuan Anak bagi Orang Asing:
Kutipan Akta Pengakuan Anak
= Rp 500.000.(9) Penerbitan Dokumen hasil Pencatatan Sipil Akta kematian :
a. Akta Kematian.
b. Pengganti Akta Kematian di karenakan hilang/rusak

= Rp
= Rp

30.000.30.000.-

BAB VII
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 9
Retribusi yang terutang dipungut di Wilayah Daerah.
BAB VIII
PEMUNGUTAN RETRIBUSI
Bagian Kesatu
Tata Cara Pemungutan
Pasal 10
(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain
dipersamakan.
(3) Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

yang

Bagian Kedua
Masa Retribusi dan Saat Retribusi Terutang
Pasal 11
Masa retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib
retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari pemerintah daerah yang
bersangkutan.
Pasal 12
Retribusi terutang terjadi pada saat diterbitkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.
Bagian Ketiga
Tata Cara Pembayaran
Pasal 13
(1) Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.
(2) Untuk retribusi yang terutang berdasarkan jangka waktu pemakaian, pembayaran
retribusi di lakukan setelah berakhirnya jangka waktu pemakaian.
(3) Retribusi yang terhutang di lunasi pada saat di terbitkan SKRD atau dokumen yang di
persamakan.
(4) Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran retribusi diatur dengan
Peraturan Bupati.
BAB IX
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 14
(1) Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap
bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan
menggunakan STRD.
(2) Penagihan retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didahului dengan surat
teguran.
BAB X
PENAGIHAN
Pasal 15
(1) Pengeluaran Surat Teguran/Surat Peringatan/Surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan
pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran/Surat Peringatan/Surat lain
yang sejenis, wajib retribusi harus melunasi retribusi terutang.
(3) Surat Teguran/Surat Peringatan/Surat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dikeluarkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditujuk.
(4) Tata cara penagihan retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB XI
KEDALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 16
(1). Hak untuk melakukan penagihan retribusi menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3
(tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali jika wajib retribusi melakukan
tindak pidana dibidang retribusi.
(2). Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh jika:
a. diterbitkan Surat Teguran; atau
b. ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik langsung maupun tidak langsung.
(3). Dalam hal diterbitkan surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya surat teguran tersebut.
Pasal 17
(1) Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan
sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
(2) Bupati menetapkan keputusan penghapusan Piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dengan Peraturan
Bupati.
BAB XII
PENGAWASAN
Pasal 18
Bupati menunjuk Pejabat tertentu untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaaan
Peraturan Daerah ini.
BAB XIII
INSETIF PEMUNGUTAN
Pasal 19
(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusi dapat diberi insentif atas dasar
pencapaian kinerja tertentu.
(2) Pemberian insetif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui Anggaran
Pendapatan dan Belnja Daerah.
(3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
BAB XIV
PENYIDIKAN
Pasal 20
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang
khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang retribusi
daerah, sebagaimana dimaksud dalam undang-undang hukum acara pidana;
(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu
dilingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
(3) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut
menjadi lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan
tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dibidang
Retribusi Daerah;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan
tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;
d. Memeriksa buku, catatan dan dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana
dibidang Retribusi Daerah;
e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan
dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
f. meminta bantuan Tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana
dibidang Retribusi Daerah;
g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat
pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda
dan/atau dokumen yang dibawa;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka/saksi;
j. Menghentikan penyidikan;dan
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang
Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum melalui penyidik pejabat polisi
Negara rebublik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
hukum acara pidana.
BAB XV
KETENTUAN PIDANA
Pasal 21
(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan Keuangan
Daerah, diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling
banyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penerimaan Negara.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Peraturan Bupati sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah ini sudah ditetapkan paling lama 6
(enam) bulan sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
Pasal 23
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tojo Una-Una.

Ditetapkan di Ampana
pada tanggal

2012

BUPATI TOJO UNA-UNA,

DAMSIK LADJALANI