s pgsd penjas 1205279 chapter1

(1)

1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan jasmani merupakan usaha dengan menggunakan aktivitas otot besar sehingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Pendidikan jasmani memiliki kedua komponen bermain dan olahraga, tetapi tidak mesti harus selalu ada keduanya,baik salah satu atau lengkap dalam takaran yang berimbang antara keduanya. Mengingat namanya pendidikan jasmani adalah aktivitas fisik yang mempunyai tujuan pendidikan. Yang akan dicapai adalah pendidikan, tapi olahraga dari bermain meskipun keduanya dapat di pakai dalam proses pendidikan tidak selalu mengandung takaran pendidikan sebagai tujuan yang penting. Keberhasilan pendidikan jasmani di sekolah dasar tergantung pada peran aktif guru dan penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah dasar oleh guru hendaknya dilakukan dengan memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga akan mendukung keberhasilan pembelajaran itu sendiri.

Pendidikanjasmani adalah bentuk pendidikan yang memberikan perhatian pada pengajaran pengetahuan, sikap dan keterampilan gerak manusia menurut Seaton 1974 (dalam Mardiana Dkk, 2008, hlm. 15). Pendidikan jasmani mempunyai keunikan dibandingkan dengan pendidikan yang lain, yaitu yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan karakter dan sifat sosial yang lebih besar untuk di wujudkan dalam praktik pengajaran.

Namun berdasarkan fakta dan pengamatan di lapangan bahwa dalam proses pembelajaran khususnya lompat jauh, sebagian siswa cenderung kurang aktif melakukan gerak, siswa kurang fokus terhadap materi yang dipelajarinya, kurangnya kemampuan teknik dasar dari siswa, jumlah sarana dan prasarana yang kurang memadai, intensitas pertemuan mengajar yang kurang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, hal ini akan mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak sesuai dengan Standar


(2)

Ketuntasan Minimal (SKM) yang telah ditetapkan.Ketidakjelasan dalam tata urutan dan tingkat kesukaran tugas-tugas ajar pun turut mempersulit siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Sehingga diperlukan seorang guru yang mengetahui tentang pola atau metode penerapan pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam melaksanakan tugas gerak.

Pendidikan jasmani dikemas dalam pengalaman belajar atau tugas-tugas gerak. Ada beberapa aspek tujuan pendidikan jasmani yaitu aspek psikomotor, kognitif dan afektif. Psikomtor mencakup tentang kemampuan gerak seorang siswa. Kognitif mencakup pengetahuan siswa dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, sedangkan afektif lebih kepada sikap siswa, bagaimana cara siswa bersosialisasi, dan konsep diri siswa tersebut. Biasanya ketiga aspek ini muncul saat kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani dituangkan dalam sebuah model permainan yang mencakup psikomotor, kognitif, dan afektif.

Disini peran guru merupakan hal yang penting dalam membangun tumbuh kembang siswa. Guru harus mempunyai kemampuan dalam mengembangkan keterampilan motorik anak, guru yang cerdas akan memberikan pembelajaran pendidikan jasmani yang didalamnya mencakup aspek-aspek penting tentang bagaimana memelihara kebugaran jasmaninya dan mengembangkan pemahaman tentang prinsip-prinsip. Selain itu aneka pengalaman gerak anak dalam memperoleh standar sosial tentang bagaimana anak itu berinteraksi dengan temannya dan memperoleh konsep diri.

Pengertian atletik adalah bagian dari olahraga yang terdiri dari beberapa jenis olahraga sekaligus, dimana secara keseluruhan olahraga tersebut dapat dikelompokan menjadi tiga cabang besar, yakni: lari, lempar, lompat. Atletik

merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa yunani, yaitu athlonyang

memiliki arti kontes atau perlombaan. Didalam atletik terdapat tiga cabang olahraga besar yang kemudian dibagi menjadi beberapa kategori seperti cabang lari, cabang lempar dan cabang lompat. Pada cabang lompat ada beberapa kategori perlombaan seperti lompat tinggi, lompat galah, lompat ganda dan lompat jauh.

Salah satu aktivitas fisik dalam program pendidikan jasmani adalah lompat jauh. Lompat jauh dalam atletik adalah melakukan tolakan dengan satu kaki, baik


(3)

untuk lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, maupun lompat tinggi galah. Lompat jauh yaitu suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas, ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada suatu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Menurut Muhtar (2012, hlm, 52) hal-hal yang perlu diketahui dalam lompat jauh yaitu :

1. Lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu

dari awalan dengan daya vertikal yang dihasilkan dari kekuatan kaki

tolak. Resultante dari kedua gaya menentukan gerak parabola dari titik

pusat gravitasi.

2. Kecepatan lari awalan dan besarnya sudut tolakan merupakan komponen

unsur-unsur yang menentukan pencapaian jarak lompatan.

3. Gerak yang dibuat diudara (sesudah tolakan) disebut teknik

lompatan/gaya. Gaya dari lompat jauh diantaranya, gaya jongkok, gaya menggantung dan gaya jalan diudara.

Lompat jauh terdiri dari awalan, tumpuan (tolakan), melayang dan mendarat. Keempat unsur ini merupakan suatau kesatuan yaitu urutan lompat yang tidak terputus.

Menurut Muhtar tahun 2009(dalam jurnal mimbar pendidikan dasar, 2016, volume.7).

Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jauh, selain atlet itu harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi gerak, juga harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan lompat jauh serta dapat melakukannya dengan cepat, luwes dan lancar.

Menurut Hay (1988, hlm, 342)

The long jump run up has two main phases acceleration phases during which the athlete produces a stereotyped stride pattern and a zeroing phases during which the athlete adjusts their stride pattern to eliminate the spatial errors that have accrued during the firsh phase.

Lompat jauh memiliki dua fase utama yaitufase akselerasi selama atlet menghasilkan pola langkah stereotip dan fase zeroing-in di mana atlet menyesuaikan pola langkah mereka untuk menghilangkan kesalahan tata ruang yang telah diperoleh selama fase pertama.


(4)

Tabel 1.1

Data Hasil Tes Awal Lompat Jauh Gaya Jongkok Kelas V SDN SindangwangiKecamatan Situraja Kabupaten Sumedang

Keterangan :

Berdasarkan nilai KKM yaitu 75. Target 90%

a. Nilai 1 apabila terdapat satu indikator.

b. Nilai 2 apabila terdapat dua indikator.

c. Nilai 3 apabila terdapat tiga indikator

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Risma Hidayat L √ √ √ √ 7 44 √

2 Aep Saepuloh L √ √ √ √ 13 81 √

3 Anugrah Bangsa L √ √ √ √ 7 44 √

4 Dik Dik Asidik L √ √ √ √ 13 81 √

5 Dandi Jamaludin L √ √ √ √ 14 88 √

6 Faisal Rusdiana L √ √ √ √ 7 44 √

7 Iwan Sanusi L √ √ √ √ 13 81 √

8 Lastri P √ √ √ √ 7 44 √

9 Muhamad Sofyan L √ √ √ √ 6 37 √

10 Nur Laela Sari P √ √ √ √ 8 50 √

11 Nugroho Cahyanto L √ √ √ √ 14 88 √

12 Riska Herdiani Putri P √ √ √ √ 13 81 √

13 Rangga Haidar

Ramdani L √ √ √ √ 7 44 √

14 Rendi Wahyudi L √ √ √ √ 13 81 √

15 Robby Nurmansyah L √ √ √ √ 7 44 √

16 Siti Nur Komalatari P √ √ √ √ 7 44 √

17 Siti Nuryani P √ √ √ √ 7 44 √

18 Siti Nur Faridah P √ √ √ √ 5 31 √

19 Taufiq Muhammad

Alfariz L √ √ √ √ 13 81 √

20 Wina Siti Maesyaroh P √ √ √ √ 8 50 √

21 Kosasih Abdul Azis L √ √ √ √ 7 44 √

22 Ridwan Nur Fadilah L √ √ √ √ 7 44 √

23 Nazar Setyana L √ √ √ √ 13 81 √

9 - 10 4 10 1 10 2 2 9 7 5 11 3 3 6 216 1351 9 14

39,13 - 43,48 17,39 43,48 4,35 43,48 8,69 8,69 39,13 30,43 21,74 47,83 13,04 13,04 26,09 939,13 5873,9 39,13 60,87 Jumalah

%

Ket. Sikap Awalan Sikap Tolakan Sikap Melayang Sikap Mendarat

T TT

No Nama Siswa L/P

Aspek Yang Dinilai


(5)

d. Nilai 4 apabila terdapat empat indikator

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Skor ideal : 16

Nilai : X 100%

Indikator :

1. Sikap Awalan

a. Melakukan lari terlebih dahulu

b. Melakukan lari dengan secepat cepatnya

c. Tidak melewati garis atau batas tolakan

d. Tidak merubah kecepatan langkah saat akan menolak

2. Sikap Tolakan

a. Kaki menginjak papan tolakan

b. Posisi badan lebih ditegakkan

c. Kedua lengan diayunkan kedepan atas

d. Melakukan tolakan

3. Sikap Melayang

a. Kedua lutut tertekuk

b. Kedua lengan di samping kepala

c. Badan seimbang selama melayang

d. Saat akan mendarat kaki dan lengan di luruskan kedepan secara bersamaan

4. Sikap Mendarat

a. Mendarat pada bak lompat

b. Keduan kaki dan tumit kaki agak rapat

c. Lutut tertekuk dan mengeper dalam posisi jongkok

d. Kedua lengan didepan menyentuh tempat pendaratan serta pandangan

kedepan

Berdasarkan data hasil tes pada saat observasi langsung ke SDN Sindangwangi, pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, dari 23 siswa kelas V SDN SindangwangiKecamatan Situraja Kabupaten Sumedang 60,87 % (14 orang) tidak bisa melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan baik, sedangkan 39,13 % (9 orang) bisa melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan baik.


(6)

Data diatas menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran penjas materi lompat jauh gaya jongkok kurang bervariatif, sehingga murid seringkali lupa tentang teknik lompat jauh gaya jongkokyang diberikan oleh gurunya dan mempengaruhi dalam hasil belajar mengenai pembelajaran penjas materi lompat jauh gaya jongkok, dari penyebab masalah yang dijelaskan diatas peneliti perlu memberikan alternatif atau solusi yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang, peneliti mendapatkan beberapa permasalahan.

Adapun permasalahannya diantaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran

a. Perencanaan yang kurang matang.

b. Kurang memperhatikan IPKG dalam pembuatan perencanaan

pembelajaran.

c. Perencanaan dalam alat pembelajaran kurang dipersiapkan.

2. Guru dalam menyampaikan pembelajaran

a. Penyampaian guru dalam menjelaskan materi kurang efektif, cendrung

monoton dan kurang bervariasi.

b. Hanya menggunakan konsep komando sehingga siswa menjadi jenuh.

c. Kurangnya menciptakan suasana yang merangsang siswa untuk bersifat

kritis.

d. Kemampuan manajemen waktu yang kurang terkontrol.

e. Kurangnya inovasi dalam pembelajaran.

3. Aktivitas siswa

a. Siswa mudah jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

b. Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam melakukan lompat jauh gaya

jongkok yang baik.

c. Beberapa siswa tidak percaya diri dalam melakukan lompatan

dikarenakan takut.


(7)

a. Minimnya fasilitas sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana sehingga proses pembelajaran pun terhambat,

b. Alat dan media pembelajaran yang tersedia kurang dikembangkan.

c. Siswa tidak mencapai KKM

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti akan merealisasikannya kedalam

judul “Penerapan Permainan Lompat Tali untuk Meningkatkan Gerak Dasar

Lompat Jauh Gaya Jongkok”.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik. Pembelajaran yang diberikan kepada siswa harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dengan memberikan bentuk-bentuk pembelajaran yang menyenangkan. Karena fakta dilapangan ketika pelaksanaan pembelajaran banyak siswa yang mengeluh karena bosan atau jenuh, disininah tingkat kretif seorang guru sangat penting untuk mengemas sebuah pembelajaran semakin menarik mungkin dan dapat menumbuhkan daya tarik tersendiri bagi siswa.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok

menggunakan permainan lompat tali?

2. Bagaimana kinerja guru pada pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok menggunakan permainan lompat tali?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok menggunakan permainan lompat tali?

4. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok menggunakan permainan lompat tali?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran penerapan permainan lompat tali untuk meningkatkan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.

Berdasarkan masalah yang dipaparkan dan pembahasan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:


(8)

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui permainan lompat tali dengan target 90% pada siswa kelas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja.

2. Mengetahui kinerja guru pada pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok dengan menggunakan permainan lompat tali dengan target 90% pada siswa kelas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja.

3. Mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya

jongkok dengan menggunakan permainan lompat tali dengan target 90% pada siswa kelaas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja.

4. Mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

dalam permainan lompat tali dengan target 90% pada siswa kelas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja.

D.ManfaatPenelitian

Adapun beberapa manfaat dari hasil penilitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:

1. Manfaat dari Segi Teori

a. Sumbangan pemikiran bagi kepentingan progresif pendidikan

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, penelitian yang lebih luas, dan berguna pula untuk kegiatan yang bertujuan untuk pemanduan minat dan bakat,

b. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang meneliti hal-hal yang ada

relevansi atau korelasinya dengan masalah penelitian ini.

c. Dapat meningkatkan hasil dari pembelajaran, meningkatkan minat dan

bakat.

2. Manfaat dari Segi Kebijakan

a. Pembelajaran penjas di SD bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

kognitif, afektif, dan tentunya psikomotor melalui aktivitas fisik,

pembelajaran dengan menggunakan permainan lompat tali

memungkinkan ketiga aspek tersebut tercapai,

b. Pembelajaran penjas tidak hanya pelaksanaan pembelajaran tetapi

mencakup perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, dengan dibuatnya perencanaan yang baik dan benar akan mempengaruhi kualitas


(9)

pelaksanaan pembelajaran dan tentunya hasil belajar yang lebih maksimal.

c. Untuk membiasakan peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran,

bertukar pendapat dan saling memberikan gagasan.

3. Manfaatdari Segi Praktik

a. Pada permainan karet pemain boleh melompati tali karet dengan berbagai

cara antara lain: (1) Melompati tali karet langsung tanpa menyentuh karet, (2) Melompati tali karet dengan bantuan tarikan/kaitan kaki, (3) Melompati tali karet dengan bantuan tarikan tangan, (4) Melompati tali karet dengan bantuan kaki dan tangan.

b. Sebagai bahan dasar tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di sekolah

dasar dan meningkatkan proses, hasil pendidikan dan pembelajaran.

c. Hasil dari pembelajaran penjas tidak hanya aktivitas fisik yang

meningkat, yang terpenting adalah afektif siswa sehingga dengan terbentuknya sikap positif yang di dapatkan dalam pembelajaran penjas akan menjadi bekal dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Manfaat dari Segi Aksi Sosial

a. Pembelajaran penjas di SD pada umumnya hanya mementingkan

tercapainya hasil belajar berupa aktivitas fisik, sedangkan pada kenyataannya yang terpenting dari pembelajaran adalah kualitas dari sikap yang ditimbulkan melalui pembelajaran, dengan pembelajaran yang mengakomodir untuk tercapainya kognitif, afektif dan psikomotor akan membentuk kualitas siswa dari berbagai aspek.

b. Pembelajaran penjas di SD dengan cara yang menyenangkan dapat

meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

c. Pembelajaran dengan cara yang menyenangkan memungkinkan siswa

untuk lebih kreatif, dengan kreativitas yang terbentuk melalui pembelajaran yang menyenangkan akan membentuk siswa yang juga kreatif di kehidupan bermasyarakat.


(10)

E.Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Permainan Lompat Tali untuk

Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai dalam Gerak Dasar Gaya Jongkok”,

adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini yaitu:

SKRIPSI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Signifikansi Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Hakekat Pendidikan Jasmani 2. Pembelajaran Pendidikan Jasmani

3. Perkembangan dan

Karakteristik anak SD

4. Lompat Jauh

5. Lompat Jauh Gaya

Jongkok

6. Permainan karet

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain

Penelitian

B. Partisipan dan

Tempat Penelitian

C. Pengumpulan Data

D. Analisis Data

E. Isu Etik

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan

1. Paparan Data

Awal

2. Paparan Data

Siklus I

3. Paparan Data

Siklus II

4. Paparan Data

Siklus III

B. Pembahasan

1. Pembahasan

Data Siklus I

2. Pembahasan

Data Siklus II

3. Pembahasan

Data Siklus III

4. Pembahasan

Keseluruhan Data Siklus I, II, dan III BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan B. Implikasi C. Rekomendasi Bagan 1.1


(1)

d. Nilai 4 apabila terdapat empat indikator

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Skor ideal : 16

Nilai : X 100%

Indikator : 1. Sikap Awalan

a. Melakukan lari terlebih dahulu

b. Melakukan lari dengan secepat cepatnya c. Tidak melewati garis atau batas tolakan

d. Tidak merubah kecepatan langkah saat akan menolak 2. Sikap Tolakan

a. Kaki menginjak papan tolakan b. Posisi badan lebih ditegakkan

c. Kedua lengan diayunkan kedepan atas d. Melakukan tolakan

3. Sikap Melayang

a. Kedua lutut tertekuk

b. Kedua lengan di samping kepala c. Badan seimbang selama melayang

d. Saat akan mendarat kaki dan lengan di luruskan kedepan secara bersamaan 4. Sikap Mendarat

a. Mendarat pada bak lompat

b. Keduan kaki dan tumit kaki agak rapat

c. Lutut tertekuk dan mengeper dalam posisi jongkok

d. Kedua lengan didepan menyentuh tempat pendaratan serta pandangan kedepan

Berdasarkan data hasil tes pada saat observasi langsung ke SDN Sindangwangi, pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, dari 23 siswa kelas V SDN SindangwangiKecamatan Situraja Kabupaten Sumedang 60,87 % (14 orang) tidak bisa melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan baik, sedangkan 39,13 % (9 orang) bisa melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan baik.


(2)

Data diatas menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran penjas materi lompat jauh gaya jongkok kurang bervariatif, sehingga murid seringkali lupa tentang teknik lompat jauh gaya jongkokyang diberikan oleh gurunya dan mempengaruhi dalam hasil belajar mengenai pembelajaran penjas materi lompat jauh gaya jongkok, dari penyebab masalah yang dijelaskan diatas peneliti perlu memberikan alternatif atau solusi yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang, peneliti mendapatkan beberapa permasalahan.

Adapun permasalahannya diantaranya sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran

a. Perencanaan yang kurang matang.

b. Kurang memperhatikan IPKG dalam pembuatan perencanaan pembelajaran.

c. Perencanaan dalam alat pembelajaran kurang dipersiapkan. 2. Guru dalam menyampaikan pembelajaran

a. Penyampaian guru dalam menjelaskan materi kurang efektif, cendrung monoton dan kurang bervariasi.

b. Hanya menggunakan konsep komando sehingga siswa menjadi jenuh. c. Kurangnya menciptakan suasana yang merangsang siswa untuk bersifat

kritis.

d. Kemampuan manajemen waktu yang kurang terkontrol. e. Kurangnya inovasi dalam pembelajaran.

3. Aktivitas siswa

a. Siswa mudah jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

b. Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok yang baik.

c. Beberapa siswa tidak percaya diri dalam melakukan lompatan dikarenakan takut.


(3)

a. Minimnya fasilitas sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana sehingga proses pembelajaran pun terhambat,

b. Alat dan media pembelajaran yang tersedia kurang dikembangkan. c. Siswa tidak mencapai KKM

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti akan merealisasikannya kedalam judul “Penerapan Permainan Lompat Tali untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok”.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik. Pembelajaran yang diberikan kepada siswa harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dengan memberikan bentuk-bentuk pembelajaran yang menyenangkan. Karena fakta dilapangan ketika pelaksanaan pembelajaran banyak siswa yang mengeluh karena bosan atau jenuh, disininah tingkat kretif seorang guru sangat penting untuk mengemas sebuah pembelajaran semakin menarik mungkin dan dapat menumbuhkan daya tarik tersendiri bagi siswa.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok menggunakan permainan lompat tali?

2. Bagaimana kinerja guru pada pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok menggunakan permainan lompat tali?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok menggunakan permainan lompat tali?

4. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok menggunakan permainan lompat tali?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran penerapan permainan lompat tali untuk meningkatkan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok.

Berdasarkan masalah yang dipaparkan dan pembahasan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:


(4)

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui permainan lompat tali dengan target 90% pada siswa kelas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja.

2. Mengetahui kinerja guru pada pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan permainan lompat tali dengan target 90% pada siswa kelas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja.

3. Mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan permainan lompat tali dengan target 90% pada siswa kelaas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja.

4. Mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dalam permainan lompat tali dengan target 90% pada siswa kelas V SDN Sindangwangi Kecamatan Situraja.

D.ManfaatPenelitian

Adapun beberapa manfaat dari hasil penilitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:

1. Manfaat dari Segi Teori

a. Sumbangan pemikiran bagi kepentingan progresif pendidikan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, penelitian yang lebih luas, dan berguna pula untuk kegiatan yang bertujuan untuk pemanduan minat dan bakat,

b. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang meneliti hal-hal yang ada relevansi atau korelasinya dengan masalah penelitian ini.

c. Dapat meningkatkan hasil dari pembelajaran, meningkatkan minat dan bakat.

2. Manfaat dari Segi Kebijakan

a. Pembelajaran penjas di SD bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan tentunya psikomotor melalui aktivitas fisik, pembelajaran dengan menggunakan permainan lompat tali memungkinkan ketiga aspek tersebut tercapai,

b. Pembelajaran penjas tidak hanya pelaksanaan pembelajaran tetapi mencakup perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, dengan dibuatnya perencanaan yang baik dan benar akan mempengaruhi kualitas


(5)

pelaksanaan pembelajaran dan tentunya hasil belajar yang lebih maksimal.

c. Untuk membiasakan peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran, bertukar pendapat dan saling memberikan gagasan.

3. Manfaatdari Segi Praktik

a. Pada permainan karet pemain boleh melompati tali karet dengan berbagai cara antara lain: (1) Melompati tali karet langsung tanpa menyentuh karet, (2) Melompati tali karet dengan bantuan tarikan/kaitan kaki, (3) Melompati tali karet dengan bantuan tarikan tangan, (4) Melompati tali karet dengan bantuan kaki dan tangan.

b. Sebagai bahan dasar tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di sekolah dasar dan meningkatkan proses, hasil pendidikan dan pembelajaran. c. Hasil dari pembelajaran penjas tidak hanya aktivitas fisik yang

meningkat, yang terpenting adalah afektif siswa sehingga dengan terbentuknya sikap positif yang di dapatkan dalam pembelajaran penjas akan menjadi bekal dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Manfaat dari Segi Aksi Sosial

a. Pembelajaran penjas di SD pada umumnya hanya mementingkan tercapainya hasil belajar berupa aktivitas fisik, sedangkan pada kenyataannya yang terpenting dari pembelajaran adalah kualitas dari sikap yang ditimbulkan melalui pembelajaran, dengan pembelajaran yang mengakomodir untuk tercapainya kognitif, afektif dan psikomotor akan membentuk kualitas siswa dari berbagai aspek.

b. Pembelajaran penjas di SD dengan cara yang menyenangkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

c. Pembelajaran dengan cara yang menyenangkan memungkinkan siswa untuk lebih kreatif, dengan kreativitas yang terbentuk melalui pembelajaran yang menyenangkan akan membentuk siswa yang juga kreatif di kehidupan bermasyarakat.


(6)

E.Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Permainan Lompat Tali untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Tungkai dalam Gerak Dasar Gaya Jongkok”, adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini yaitu:

SKRIPSI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Signifikansi Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Hakekat Pendidikan Jasmani 2. Pembelajaran Pendidikan Jasmani

3. Perkembangan dan

Karakteristik anak SD

4. Lompat Jauh

5. Lompat Jauh Gaya

Jongkok

6. Permainan karet

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain

Penelitian

B. Partisipan dan

Tempat Penelitian

C. Pengumpulan Data

D. Analisis Data

E. Isu Etik

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan

1. Paparan Data

Awal

2. Paparan Data

Siklus I

3. Paparan Data

Siklus II

4. Paparan Data

Siklus III

B. Pembahasan

1. Pembahasan

Data Siklus I

2. Pembahasan

Data Siklus II

3. Pembahasan

Data Siklus III

4. Pembahasan

Keseluruhan Data Siklus I, II, dan III BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan B. Implikasi C. Rekomendasi Bagan 1.1