brosur forenas 2016 new

PROSES DAN MATERI FORENAS
day 1

day 2

SEMINAR

LOKAKARYA

1. Panggilan dan Kepeloporan Pelayanan Kesehatan
Kristen Nasional: Dulu, Kini dan Konteks yang Akan
Datang.

PEMBICARA :
o Sigit Wijayanta, MSi, PhD (Pakar SDGs)
o Prof. DR. Kresnayana Yahya, MSc (Pakar Statistika

ITS)

PEMBICARA :
oTheofransus Litaay, LLM, PhD (Staff Kepresidenan RI)

o Patricia Norimarna (Presidium GKIA)

WISATA ALAM
Menikmati keindahan alam Maluku.

Informasi Awal

Pembaruan Tata Kelola RS Kristen Kini dan yang Akan
Datang.

Pararel II :

Strategi Sinergi, Kesinambungan dan Kelestarian untuk
Kepeloporan dalam Pembangunan Kesehatan Nasional.
Strategi Sinergi, Kesinambungan dan Kelestarian untuk
Kepeloporan dalam Pembangunan Kesehatan
Indonesia Bagian Timur.

BUSINESS MEETING
INTERNAL ORGAN

Rapat internal PELKESI terkait rekomendasi untuk
pelaksanaan program di akhir masa kepengurusan.

day 3

Indonesian Christian Association for Health Services (ICAHS)

Pararel I :

Pararel III :

2. Panggilan dan Kepeloporan Pelayanan Kesehatan
Kristen di Indonesia Bagian Timur: Dulu, Kini dan
Konteks yang Akan Datang.

Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI)

SOCIAL EVENTS
Kegiatan sosial berupa pengobatan kataraks dan
hemoroid, serta pemeriksaan pap-smear.


Forum
Refleksi
Nasional

PENDAFTARAN DAN BIAYA
Rp. 500.000

Biaya pendaftaran sebesar
/peserta (sudah termasuk seminar kit, konsumsi selama kegiatan, penginapan
disiapkan di rumah-rumah jemaat, dan penjemputan dari bandara ke lokasi kegiatan PP).
Bagi peserta yang ingin menginap di hotel atas biaya sendiri, berikut nama-nama hotel terdekat dan room-rate-nya:
a. Hotel Mutiara. Rp. 300.000 (single), Rp. 400.000 (twin). Telp : (0911) 353-873.
b. Hotel Orchid. Rp. 400.000. Telp : (0911) 346-363.
c. Hotel Hero. Rp. 440.000 (single), Rp. 465.000 (twin). Telp : (0911) 355-973.
Untuk pendaftaran, silahkan mengisi formulir pendaftaran yang tersedia dan kirimkan kembali ke Seknas PELKESI, beserta
bukti pembayaran, melalui fax di (021) 78-222-83, atau email ke pelkesi@cbn.net.id, atau via whatsapp ke 0818-877781 atau 0813-2883-7686. Pendaftaran kami tunggu selambat-lambatnya hingga tanggal 19 September 2016.
Biaya pendaftaran ditransfer ke:

Bank BRI Cab. Cut Mutiah Jakarta

Acc. No. 0230-0100-0472-305, A/N : Persatuan Pelayanan Kris Kesehatan Ind
Untuk pertanyaan dan informasi lainnya, silahkan menghubungi Seknas PELKESI di (021) 78-222-35.

Ambon, 2 - 4 Oktober 2016

LATAR BELAKANG

TEMA DAN SUB-TEMA

Dalam pembukaan Anggaran Dasar PELKESI pada alinea pertama menyatakan bahwa sesungguhnya Kasih Allah di dalam

Tema: “Lihat Aku hendak membuat sesuatu yang baru” (Yesaya 43: 19a)

Kristus tersedia bagi semua manusia. Pelayanan Kristen untuk kesehatan adalah merupakan upaya mengembalikan manusia

PELKESI ditantang agar menjadi PELKESI baru. Untuk itu Forenas adalah forum bagi segenap anggota dan organ untuk

ke dalam kedudukan dan fungsinya, sehingga mencapai martabatnya yang penuh menurut peta dan gambar Allah (Kejadian 1 :

melakukan reposisi, redefinisi dan transformasi serta pembaharuan segala hal agar tetap eksis dalam pelayanan bahkan


26). Dengan kata lain PELKESI diberi mandat untuk mengembalikan keutuhan ciptaan Tuhan, di bumi Indonesia. Dalam

kembali menjadi “trend setter” pelopor dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

realitanya, kondisi shalom yang menjadi visi PELKESI masih jauh dari kenyataan. Selama 24 tahun dari 1990 ke 2014,
Indonesia hanya berhasil menurunkan persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional sebesar 3,85%
(dari 15,10% ke 11,25%), jauh dari target 7,55% di tahun 2015. Selama 24 tahun angka kematian ibu baru dapat ditekan dari

Sub-tema: “Mengukuhkan karya pelayanan kristen untuk kesehatan di Indonesia yang
sinergis, berkesinambungan dan professional”

390 (tahun 1991) menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Prevalensi HIV dan AIDS masih cukup tinggi yaitu 0,46% pada

Sub tema adalah pernyataan strategik yang ditetapkan dalam Munas PELKESI yang lalu, yang kembali mengingatkan perlunya

tahun 2014, sementara degradasi lingkungan makin parah karena jumlah emisi CO2 meningkat dari 247.522Gg CO2e (tahun

membangun sinergi dan profesionalisasi terus menerus, apabila PELKESI ingin bertumbuh dan menjadi berkat. Komitmen


2000) menjadi 356.823Gg CO2e (tahun 2008), sementara keanekaragaman hayati makin menurun, dan risiko bencana makin

sinergi perlu dioperasionalisasikan dalam langkah strategik yang konkrit dalam memperkuat linkage pelayanan dalam sistem

meningkat. Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diterapkan di awal pemerintah Jokowi merupakan angin segar bagi

JKN antara PPK 1, PPK 2 dan PPK 3 PELKESI, juga antara Unit Pelayanan RS, Unit Pelayanan Pendidikan dan Unit Pelayanan

akses universal pelayanan kesehatan di Indonesia. Pada akhir tahun 2015 tercatat 156,7 juta rakyat Indonesia ikut JKN. Ini

Extramurral/PHC yang dilandasi spiritualitas pelayanan yang kuat. Komitmen profesional perlu diterjemahkan secara konkret

berarti problem aksesabilitas dan affordabilitas pelayanan kesehatan mulai tertangani, walau dari sisi ketersediaan

baik dalam tata kelola/governing maupun dalam pelayanan. Kita tidak bisa amatiran lagi, suka tidak suka kita berada di arena

(availabilities) dan kualitas pelayanan masih jauh dari harapan. JKN juga memberi dampak positif bagi RS Madya Pratama non

pertandingan industri kesehatan. Kalau tidak profesional pasti mati. Ini pula yang harus menjadi bahan refleksi bagi para


pemerintah yang secara umum kinerja operasional dan finansialnya tertopang dari sistem ini. Walau demikian efisiensi

pemilik dan gereja agar juga menyerahkan lembaga milik Tuhan ini pada anak-anak Gereja yang profesional dan berkompeten.

pelayanan JKN masih menjadi tantangan, tiap tahun JKN defisit, tahun ini sampai tujuh trilyun rupiah, sementara itu RS sudah
terlanjur menggantungkan hidupnya pada BPJS. Apabila terjadi kebangkrutan atau turbulensi politik sebagaimana pernah
terjadi di USA, ini merupakan bencana bagi RS-RS yang tergantung pada BPJS termasuk RS anggota PELKESI.

OUTPUT YANG DIHARAPKAN

Pada satu sisi tantangan pelayanan kesehatan yang makin kompleks, kapasitas PELKESI dalam pembangunan kesehatan
masyarakat di Indonesia makin berkurang. PELKESI yang dulu sebagai “trend setter” pelopor baik dalam konsep kesehatan
holistik, pelayanan kesehatan primer, pelayanan keluarga berencana, sistem kesehatan nasional dan daerah dan berbagai
kepeloporan lainnya, sekarang ini menurun drastis, dan menjadi “follower”. Ini terjadi karena Unit-unit Kesehatan anggota
PELKESI banyak disibukkan dengan berbagai problem internal pengembangan organisasi, sementara lembaga pelayanan
kesehatan swasta lain lebih progresif dalam merespons kebutuhan masyarakat yang berkembang sesuai konteks. Dari sisi
kuantitas, kita jauh tertinggal dengan perkembangan RS-RS nirlaba baik yang berbasis keagamaan maupun non keagamaan.
Lebih ketinggalan lagi kalau dibandingkan dengan rumah sakit dan korporasi perumahsakitan pencari laba baik di tingkat
nasional maupun regional Asia. Sementara unit-unit pelayanan kesehatan lain sudah mampu membangun sinergi rujukan yang
konsisten antara pemberi layanan kesehatan tingkat satu, dua dan tiga sehingga bisa mendapatkan benefit optimal dari sistem

JKN serta dapat memberikan added value bagi kelompok menengah ke atas yang membutuhkan pelayanan lebih di luar sistem
jaminan nasional. Unit-unit Kesehatan anggota PELKESI mengalami degradasi dalam kuantitas seperti jumlah klinik, tidak
punya linkage referral yang dijamin SJN serta menghadapi problem manajemen operasional lainnya khususnya ketenagaan di
berbagai unit pelayanan kesehatan PELKESI di tempat terpencil yang telah lama melayani tempat tersebut. Dari sisi kualitas,
dari 73 RS anggota PELKESI, saat ini baru 20% saja yang terakreditasi versi 2012 KARS.

Melihat tantangan ini, dalam rangka melaksanakan mandat Perkumpulan PELKESI dalam ART pasal 3, PELKESI akan
menyelenggarakan Forum Refleksi Nasional (FORENAS) yang pertama, yang merupakan pertemuan reflektif perjalanan
perkumpulan setelah melewati setengah periode masa kepengurusan.

1. Dirumuskannya posisi PELKESI saat ini (where we are now) apabila diperhadapkan dengan panggilan Visi dan Misi sesuai
AD/ART, konteks pembangunan kesehatan di Indonesia dan “industri” pelayanan kesehatan baik secara nasional dan
secara khusus di Indonesia Bagian Timur (IBT).
2. Dirumuskannya pembelajaran positif (best practice) kepeloporan peran PELKESI di tingkat Nasional dan Regional secara
khusus di IBT sebagai referensi penyusunan strategi baru ke depan.
3. Berdasarkan output no 1 dan 2 di atas, diharapkan dapat disusun strategi dan fokus program baru di sisa akhir
kepengurusan PELKESI sampai tahun 2018.
4. Meningkatnya persekutuan, solidaritas dan kebersamaan antar unit PELKESI, dan dengan jemaat/gereja tuan rumah,
sehingga FORENAS ini memberi manfaat konkret kepada peserta dan tuan rumah.


TEMPAT & WAKTU KEGIATAN
Hari/Tanggal : Minggu - Selasa, 2-4 Oktober 2015
Tempat
: Baileo Oikumene
Jl. Pattimura
Ambon, Maluku
Waktu
: dimulai pada pukul 08.00 WIT (2/10)
selesai pada pukul 18.00 WIT (4/10)