this file 1731 6999 1 PB

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KARYAWAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SURYA ASBES CEMENT GROUP MALANG)

Ratih Dwi Kartikasari
Bambang Swasto
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
ratihdk17@gmail.com

ABSTRACT
PT. Surya Asbestos Cement Group is a prayer One of asbestos cement producer, its located in Malang. The
author chose the company because the Singer Company is a Company That checklists Verify Program (K3)
Occupational Health and Safety BECAUSE PT. Surya Asbestos Cement Group thinks that employees are
entitled to get has been used K3 When WORK. Workforce should be protected from Danger and Disease
resulting from the work environment so that employees feel safe hearts complete the job. Employee
productivity is affected by health, WITH thus expected productivity of employees can be INCREASED to
review support the success of the Company's Business and achieve its business objectives. Objective singer
for a review conducted several reviews MORE ABOUT Profound influence of Safety (X1) and Health (X2)
Operating simultaneous and partial IN PERFORMANCE Employees (Y) PT. Surya Asbestos Cement Group.

The research method used is quantitative research and techniques using multiple linear regression analysis.
Acquisition analysis is applied to prove the contribution of the two model of managerial program Health
and Safety (K3), by 20.2% to form employee performance. It shows that the company has given a guarantee
for employees in order to work safely and reduce the risk of accidents and increased employee comfort
while working so that employees feel protected
Keywords
.

: Occupational Health and Safety (K3), Employee Performance

ABSTRAK
PT. Surya Asbes Cement Group adalah salah satu produsen asbes semen yang berlokasi di Kota Malang.
Penulis memilih perusahaan ini sebab perusahaan merupakan perusahaan yangmenerapkan program (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja karena PT. Surya Asbes Cement Group berfikir bahwa karyawan berhak
mendapatkan fasilitasK3 saat bekerja. Tenaga kerja perlu dilindungi dari bahaya dan penyakit yang
diakibatkan dari lingkungan kerja sehingga karyawan merasa aman dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh kesehatannya, dengan demikian diharapkan produktivitas kerja
karyawan dapat meningkat untuk mendukung keberhasilan bisnis perusahaan dan mencapai tujuan
usahanya.Tujuan penelitian ini untuk melakukan telaah lebih mendalam tentang pengaruh Keselamatan
Kerja (X1) dan Kesehatan Kerja (X2) karyawan dg cara simultan dan parsial kepada Kinerja Karyawan (Y)

PT. Surya Asbes Cement Group. Hanya penelitian kuantitatif yg bisa digunakan pada metode ini dan teknik
analisis regresi linier berganda. Perolehan analisis yang dterapkan mbuktikan kontribusi ke-2 model
program manajerial keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sebesar 20,2% untuk membentuk kinerja
karyawan. Hal ini memberitahukan bahwa perusahaan telah memberikan jaminan bagi karyawan supaya
bekerja dengan aman serta dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja dan meningkatnya kenyamanan
karyawan saat bekerja sehingga karyawan merasa dilindungi.
Kata kunci

: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kinerja Karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

89

PENDAHULUAN
Sumberdaya manusia digambarkan sebagai
tenagagakerja tidak terlepas dari masalahyang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
sewaktu bekerja. Hal tersebut dijelaskan lebih

jauh berdasarkan riset yang dilakukan Organisasi
Buruh Sedunia International Labour Oragnization
(ILO) yang menunjukkan bahwa mean 6000
karyawan atau buruh meninggal setiap hari dalam
kecelakaan kerja saat di lingkungan kerja. Jumlah
tersebut sama dengan seorangmeninggal setiap 15
detik atau dengan kata lain 2,2 juta pekerja per
tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan
dengan pekerjaan. Jumlah pekerja atau buruhpria
yang meninggal dua kali lebih banyak
dibandingkan pekerja atau buruh perempuan,
karena pria lebih mungkin melakukan pekerjaan
berbahaya atau beresiko, (Suardi, 2005).
PT. Surya Asbes Cement Group merupkan
salah satu produsen asbes semen yang berlokasi di
Kota Malang. Penulis memilih perusahaan ini
karena perusahaan tersebut menerapkan program
K3 karena PT. Surya Asbes Cement Group mikir
seumpama setiap pekerja/karyawan mendapatkan
haknya berupa fasilitas keselamatan dan kesehatan

kerja. Snantiasa melindungi pekerja dari bahaya
dan penyakit akibat dari pekerjaan dan lingkungan
saat kerja sangat dibutuhkan oleh pekerja agar
merka merasa aman saat bekerja. Kesehatan
pekerja akan berpengaruh terhadap produktivitas
kerjanya, hal tersebutdiharapkan produktivitas
kerja karyawan dapat meningkat agar keberhasilan
sebuah bisnis perusahaan untuk membangun dan
menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Program (K3) Keselamatan dan Kesehatan
Kerja sangat penting untuk dilaksanakan di
perusahaan mengingat karakteristik bahan asbes
yang bersifat destruktif dan sangat berbahaya bagi
kesehatan pekerja. Asbes adalah bentuk serat
mineral silika yg termasuk dalam kelompok
amphibole dan serpentine dari mineral-mineral
pembentuk batuan, termasuk: amosite,actinolite
(asbes coklat, grunnerite, cummingtonite),
chrysotile (asbes putih), anthophyllite, tremolite,
crocidolite (asbes biru), atau campuran yang

sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari
mineral-mineral tersebut. Menurut pengetahuan
dari International Labour Organization (ILO),
debu asbes yang terhisap dalam sistem pernafasan
akan menjadikan luka dan bengkaknya paru-paru,
cancer paru-paru, cancer batang tenggorokan,
cancer bagian saluran pernapasan seperti kanker
peritoneumatau pleura.
Berbagai ancaman paparan debu asbes
tersebut memberikan gambaran tentang resiko

kerja yang dihadapi pekerja perusahaan PT. Surya
Asbes Cement Group. Memperhatikan hal itu,
maka peraturan K3 dalam perusahaan ini perlu
dibahas lebih jauh sebab penerapan K3 bisa
berdampak untuk meningkatkan produktivitas
kerja pada pekerja/karyawan sehingga tujuan
perusahaan lebih mudah dicapai.
KAJIAN PUSTAKA
Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja diartikan sebagai
keselamatan kerja yang berkaitan dengan alat
kerja,mesin, proses pengelolahan tempat kerja,
lingkungannya serta system melakukan pekerjaan
(Sama’mur, 1986:1).
Megginson
dalam
Mangkunegara
(2004:61) keselamatan kerja dijelaskan sebagai
berikut “Keselamatan kerja diilustrasikan sebagai
suatu kondisi yang aaman dari kesengsaraan,
kerusakan di tempat kerja dan kerugian”.
Berdasarkan uraian di atas dapatdi Tarik
sebuah kesimpulanbahwa keselamatan kerja
adalah situasi dmn pekerja merasa aaman dan
nyamaan dengan lingkungan kerja dan
berpengaruh kepada produktivitas dan kualitas
bekerja. Rasa nyaman muncul dalam diri buruh
atau karyawan, apakah buruh merasa nyaman
dengan alat pelindung diri untuk keselamatan

kerja, alat-alat yang digunakan,tata letak ruang
kerja dan bebaan kerja yang diperoleh saat
bekerja.
Kesehatan Kerja
Menurut
Moenir
(1983:207)
yang
dimaksud dengan kesehatan kerja merupakan
“Sebuah usaha dan keadaan yang seorang individu
mempertahankan kondisi kesehatannya saat dalam
aktivitas bekerja”.
Menurut Soepomo (1985:75) “Kesehatan
kerja digambarkan sebagai bentuk usaha-usaha
danaturan-aturan
untuk
menjaga
tenaga
kerja/karyawan dari kejadiaan atau keadaan
yangbersifat

merugikan
kesehatan
saat
buruh/karyawan tersebut melakukan pekerjaan
dalam suatu hubungan kerja”.
Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kesehatan kerja merupakan
suatu usaha yang diterapkan sebuah aturan-aturan
untuk menjaga kondisi karyawan/tenaga kerja dari
kejadian atau keadaan yang dapat merugikan
kesehatan buruh/karyawan, baik keadaan yang
sehat,fiisik ataupun sosiial sehingga akan didapat
kemungkinan bekerja lebih optimal dan produktif.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

90

Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan pelaksanaan tugas

pekerkerjaan yang dikerjakan seseorang atau
sekelompok pekerja dalam kurunwaktu tertentu
dan dapat diiukur hasilnya. Hal itu bisa berkaitan
dengan jumlah kuantitas dan kualitas pekerjaan
yang bisa diselesaikan seseorang atau individu
dalam waktu tertentu. Beberapa pendapat yang
membahas tentang pengukuran kinerja seperti di
bawah ini menjadi dasar penentuan variabel
kinerja. ada beberapa cara untuk mengukur
kinerja, Menurut Swasto (2003:26) yaitu:
a) Kuantitas/jumlah pekerja
b) Kualitas kerja pekerja
c) Pengetahuan tentang pekerjaan karyawan
d) Pendapat atau pernyataan yang disampaikan
e) Keputusan yang diambil
f) Perencanaan kerja karyawan/buruh
g) Daerah organisasi kerja
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil kerja berkenaan dengan hasil
pekerjaan

yang
dicapai/didapat
oleh
pegawai/karyawan dalam suatu periodewaktu.
Dalam hal ini kinerja berkaitan dengan kuantitas
maupun kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Produktivitas
Menurut Umar (2003) produktivitas yang
digambarkan sebagai bentuk sikap mental yang
selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan
setiap harinya harus lebih baik. Secara umum
produktivitas dapat didefinisikan sebagai hasil
sebuah perbandingan antara sebuah hasil dengan
sesuatu yang dicapai (output) berdasarkan
keseluruhan keseluruhan sumberdaya yang
digunakan (input).
Produktivitas kerja sangat menarik untuk
dibahas sebab mengukur hasil kerja manusia
dengan
segala

permasalahan
yang
ada
didalamnya. Pengukuran atau cara identifikasi
produktivitas kerja jika dilihat sistem pemasukan
fisik barang atau waktu dalam satuan waktu kerja
diterima secara luas, namun jikadiawasidari setiap
harinya, pengukuran tsb pd umumnya kurang
maksimal, dikarenakan adanya variaan jmlh yang
dibutuhkan utk menciptakan 1 unit produk yang
beda. Oleh sebab itu dpt memakai metode yang
tepat untuk mengukur waktu tenaga kerja seperti
dengan berjam, hari,bulan bahkan tahun
pengeluaran dirubah kedalam bagian-bagian
pekerja yg diartikan sbagai jumlah kerja yang

dapat dilakukan 1 jam oleh /pekerja yang
terpercaya dan bekerja sesuai dengan SOP.
Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti dilihat dari tekat kerja
yang besar, skill kerja yang sesuai dengan tugas
kerja, budaya dan lingkungan kerja yang nyaman
dan aman, gaji yg sanggup memenuhi kebutuhan
hidup, hubungan kerja yang harmonisantar
pekerja dan jaminan sosial yang diperoleh
(Sinungan, 2005).
Hipotesis
Hal-hal yang bisa mempengaruhi kinerja
karyawan pada dasarnya berbeda-beda disetiap
karyawan, karena hal tsb bisa timbul dari dalam
dan luar karyawan seperti K3, lingkungan kerja.
Usaha meningkatkan kinerja pegawai menjadi
peran dalam pembentukaan yg lebiih besar
melalui pendkatan yg memberikan arti terhadap
K3 yang efektif dan adanya lingkungan keerja.
Faktor (K3) Keselamatan dan Kesehatan
Kerja bisa memicu pekerja agar bersikap
danberperilaaku berbuat dan bekerja lebih
maksimal lagi demi mencapai tujuan perusahaani,
akan tetapi karyawan akan bekerja seoptimal
mungkin bila perusahaan memperhatikannya.
PT. Surya Asbes Cement Group adalah
perusahaan yang bergerak di bidang produksi
berbagai jenis asbes semen. Perusahaan ini
menggunakan bahan baku yang dikategorikan
sebagai bahan kimia industri yang berbahaya bagi
kesehatan
karyawan.
Kondisi
tersebut
memunculkan risiko terkait dengan tingkat
kesehatan karyawan yang pada akhirnya akan
menimbulkan dampak turunnya produktivitas
kerja sehingga secara umum kinerja karyawan
akan rendah.
Keselamatan kerja (x1)

H2
H1

Keselamatan kerja (x2)

Kinerja karyawan (y)

H3

Gamber 1. Kerangka hipotesis penelitian

Berdasarkan kerangka hipotesis pada
gambar 2, maka dapat ditetapkan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
H1 Diduga kinerja karyawan sebagai variabel (Y)
dipengaruhi yang signifikan secara simultan (K3)
Keselamatan kerja sebagai variabel (X1) dan
kesehatan kerja sebagai varibel (X2).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

91

H2 Diduga ada pengaruh yg signifikan variabel
Keselamatan kerja (X1) thadap kinerja karyawan
(Y).

Kinerja karyawan (Y) signifikan atau tidak.
Rumus yang dipakai untuk penelitian ini yaitu :
thitung =

H3 Diduga ada pengaruh yg signifikan variabel
Kesehatan keerja (X2) thadap kinerja karyawa(Y).
METODEPENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini merupkan
penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis
linear berganda untuk mengiji hipotesis. Analiisis
regresi linier berganda dpt dgunakan apabila
trdapat jumlah variabel independennya minimal 2
atau lebih. Analisiis regresi linier brganda
brtujuan untuk menguji pngaruh antaara variabel
independentterhadap variabel dependent baik
scara parsial maupun bersama-sama atau simultan.
Analisis regresi linier berganda juga berguna
untuk mengetahui variabel independent manakah
yang paling berpengaruh terhadap variabel
dependent dengan menggunakan atau menghitung
persamaan regresi linier berganda dirumuskan
sebagai berikut:
Y

b
se

Tebel 1. Pengukuran skor menggunakan skala
Likert
No Jawaban Responden
Skor
1
Sangat Setuju
5
2
Setuju
4
3
Netral
3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2011:20)
Dari penskoran skala Likert di atas, dapat
ditentukan besarnya kelas (panjang interval)
dengan rumus (Supranto, 2000:64) :
c = Xn – X1
k

= a + b1X1 + b2X2

Keterangan :
Y
= Variabel dependent (Terikat) (Kinerja
Karyawan)
a
= Konstanta
X1
= Variabel bebas (independent)
(Keselamatan Kerja)
X2
= Variabel bebas (independent)
(Kesehatan Kerja)
b1, b2 = Koefisien regresi

HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis deskripsi terhadap variabel
penelitian merupakan pendekatan perhitungan
statistik dengan mentabulasi dan menghitung data
hasil penelitian sehingga menghasilkan output
untuk menarik kesimpulan. Sifat-sifat data dapat
diketahui dengan cara menghitung nilai central
tendency (ukuran nilai central) yaitu nilai mean
dan median.

Uji Simultan (Uji F)

Tabel 2. Nilai rata-rata variabel

Analisis Uji F digunakan untuk
mengetahui hubungan yang positif atau negatifnya
dan
signifikan
antara
variabel-variabel
Keseelamatan kerja(X1) dan Kesehaatan kerja
(X2) secara simultan dengan variabel Kiinerja
Karyawan (Y). Analisis uji F dapat dihitung
dengan menggunakan rumus dari Sugiyono
(2010:257) :
R2 / k
Fh =
(1  R 2 ) /( N  k  1)
Uji Parsial (Uji t)
Analisis Uji t digunakan untuk menguji
koefisien regresi secara parsial dan mengetahui
pengaruh variabel-variabel Keselamatan kerja
(X1) dan Keseehatan kerja (X2) thadap variable

No

Variabel

Rentang Mean
Indikator

1

Kesehatan kerja

2,83 – 2,91

2

Keselamatan Kerja

2,78 – 3,15

3

Kinerja karyawan

2,80 – 3,02

Sumber : data penelitian diolah
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Normalitas dgunakan utk menguji
apaakah data tersebar dan mengikuti pola
distribusi normal, berarti data tersebar tdk jauh
dari nilai mean yang dihasilkan. Pengujian
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

92

normalitas data dilakukan dengan mengamati
sebaran data pada grafik sebagai berikut:

program SPSS 18 yang hasilnya dapat dilihat pada
ringkasan analisis statistik sebagai berikut:
Tabel 4. Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Variabel
Keselamatan Kerja
(X1)
Kesehatan Kerja
(X2)
Kinerja (Y)

Gambar 2 Uji Normalitas

Grafik di atas menunjukkan bahwa penyebaran
data mengikuti pola garis melintang yang
merupakan garis mean. Dengan demikian
penyebaran data tidak menjauh dari nilai mean
dan cenderung mengikuti pergerakannya. Kondisi
tersebut dapat diartikan bahwa data yang ada
dalam penelitian ini tersebar secara normal
sehingga memenuhi asumsi normalitas data.
Uji Asumsi non Multikolinieritas, pengujian
statistik menggunakan bantuan SPSS 13 dalam
penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut:
Tabel

3. Hasil Pengujian
Multikolinearitas
Variabel

Asumsi

Non

Tolerance

VIF

Keselamatan Kerja (X1)

0,992

1,084

Kesehatan Kerja (X2)
Sumber : Data primer diolah

0,992

1,084

Data
tersebut
enunjukkan
bahwa
keseluruhan nilai VIF variabel bebas mempunyai
nilai VIF < 10 dengan tolerance mendekati 1.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa data penelitian
terbebas dari gejala multikolinearitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis
regresi
digunakan
untuk
mengetahui pengaruh variabel independent yaitu
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap
veriabel
dependentyaitukinerja
karyawan.
Estimasi parameter atau koefisien regresi
digunakan sistem pengolahan data dengan bantuan

Konstanta
R
R.Square
F hitung
F tabel
Sig F
t tabel

B
0,736
0,213

t hitung
3,868

Sig
0.000

2,325

0.037

= 1,138
= 0.450
= 0,202
= 8,241
= 3,13
= 0,001
= 1,99

Sumber : data penelitian diolah
Persamaan regresi yang dihasilkan
memberikan makna atau arti sebagai berikut:
1) Konstanta sebesar 1,138 menunjukkan bahwa
kinerja karyawan cukup tinggi dalam persepsi
responden sebelum adanya pengaruh keselamatan
dan kesehatan kerja (B1,B2 = 0). Hal tersebut
menunjukkan bahwa pada dasarnya tingkat kinerja
seorang buruh/karyawan berada pada posisi yang
cukup tinggi.
2) Koefisien regresi pada variabel keselamatan
kerja sebesar 0,736 menunjukkan bahwa
pelaksanaan program-program keselamatan kerja
mampu memberikan dampak pada peningkatan
kinerja karyawan . Hal ini dibuktikan oleh nilai
koefisien yang bertanda positif. Dengan demikian
dapat
diartikan
bahwa
program-program
keselamatan kerja yang dilaksanakan dengan baik
dapat digunakan sebagai pendorong peningkatan
kinerja karyawan.
3) Koefisien regresi paada variabel kesehatan
kerja sebesar 0,213 menunjukkan bahwa upaya
perusahaan untuk menjaga kesehatan kerja baik
melalui
program-program
kesehatan
bagi
karyawan maupun kesehatan lingkungan kerja
memberikan dampak pada peningkatan kinerja
karyawan. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien
yang tidak bertanda negatif. Hal tersebut memiliki
makna atau arti bahwa program-program
kesehatan kerja dapat meningkatkan kinerja
karyawan.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

93

Pembahasan dan Implikasi Penelitian
Secara
keseluruhan
hasil
analisis
menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas atau
independent seperti keselamatan dan kesehatan
kerja yang mengarah kepada pengartian dan
makna bahwasannya ke2 model program
manajerial SDM tsb, scara paarsial berefek
signifikan trhadap variabel terikat yaitu kinerja
karyawan. Hal tersebut berarti kebijakan
manajemen untuk menjalankan program tersebut
berdasarkan aturan yang berlaku maupun
kesesuaian dengan harapan karyawan merupakan
upaya yang sangat tepat untuk menunjang kinerja
karyawan
yang
akan
bedampak
pada
produktivitas. Faktor ini sejalan dg didukungnya
keseluruhan hipotesa yg ditetapkan dlm
penelitian.
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan kontribusi kedua model program
manajerial tersebut keselamatan dan kesehatan
kerja (K3), yaitu sebesar 20,2% dalam
membentuk kinerja karyawan. Hal tersebut
menunjukkan
bahwa
perusahaan
telah
memberikan fasilitas berupa jaminan (K3)
karyawan agar merasa aman bekerja serta dapat
mengurangi resiko kecelakaan kerja serta
meningkatnya kenyamanan lingkungan bekerja
sehingga karyawan merasa dilindungi saat kerja.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, hasil
penelitian ini mendukung dengan penelitian
sebelumnya seperti penelitian yang dilakukan
Sulistyarini, (2006); Okky, (2011); danMalinasari,
(2011) yang menunjukkan bahwa X1 dan X2
berpengaruh signifikan terhadap Y.
Persoalan prlindungan tenaga kerja terus
ditingkatkan seiring dengan meningkatnya resiko
kecelakaan kerja, terutama bagi perusahaan yang
menggunakan berbagai bahan kimia berbahaya
dalam proses produksinya. Resiko untuk
terjadinya kecelakaan kerja bisa atau dapat
dikarenakan oleh kondisi lingkungan kerja yang
kurang aman bisa berbentuk seperti tindakan atau
perilaku tenaga kerja yang tidak aman (Dessler,
1986). Kondisi demikian tentunya menuntut
perusahaan agar perlindungan tenaga kerja dapat
dipenuhi, paling tidak sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh pemerintah. Disamping sebagai

suatu kewajiban berkaitan dengan hak tenaga
kerja, terjaminnya keselamatan tenaga kerja akan
berkontribusi positif terhadap kinerja karyawan.
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat
resiko kecelakaan kerja maupun hal-hal lain yang
dapat mengganggu kesehatan karyawan di
lingkungan kerja, hal tersebut akan berdampak
pada meningkatnya kinerja karyawan, dan pada
gilirannya akan meningkatkan efisiensi dalam
proses manajerial perusahaan sendiri. Efisiensi
tersebut berkaitan dengan menurunnya biayayang
dikeluarkan perusahaan untuk kesehatan dan
asuransi, tingkat kompen karyawan dan
pembayaran langsuung berhubungan dengan
fleksibilitas, kecelakaan/musibah lebih minimal
dan adaptabilitas yang besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa memiliki.
Hasil penelitian ini memberikan implikasi
bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk
mempertahankan, bahkan meningkatkan kinerja
karyawan yang telah berhasil dibangun. Dalam
sudut pandang resiko kecelakaan kerja upaya ini
dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas
program yg terhubung dg keselamatan dan
kesehatan kerja ialah dalam penelitian ini maupun
memperluas dg pengembangan program lain yang
menunjang seperti fasilitas asuransi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarakan
analisis
data
dan
pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti,
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Variabel indepeenden keseelamatan kerja (X1)
dan variabel indepeendenkesehatan kerja (X2)
secara simultan atau parsial berpengaruh
signiifikan yg baik trhadap kinerja karyawan.
Kontribusi yg diberikan variabel bebaas
keselamatan kerja dan kesehatan kerja cukup
besar, artinya juga didapati bantuan dan
sumbangan dari variabel lain diluar dalam
penelitian. Hubungan dari keselamatan dan
kesehatan kerja dengan kinerja karyawan
sifatnya searah atau positif yang cukup kuat.
2) Keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja
(X2) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y). Pengaruhnya
sifatnya positif yang berarti bahwa
peningkatan program-program keselamatan
kerja maupun kesehatan kerja akan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

94

menyebabkan peningkatan kinerja karyawan.
Pengaruh dominan diberikan oleh keselamatan
kerja didasarkan pada nilai koefisien regresi
yang lebih besar dan probabilitas kesalahan
(signifikansi) terkecil dibandingkan dengan
variabel lain dalam penelitian ini.
B. Saran
Saran yang dapat penulis ajukan
berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1) Perusahaan harus mempertahankan kebijakan
pengurangan resiko kecelakaan kerja melalui
berbagai program K3 karena secara empiris
memberikan
kontribusi
positif
bagi
peningkatan kinerja karyawan yang pada
akhirnya akan meningkatkan efisiensi
produksi
serta
produktivitas
kerja
buruh/karyawan pada perusahaan secara
umum.
2) Peneliti berikutnya perlu mengembangkan
berbagai aspek yang terkait dengan penelitian
ini dengan memperluas kajian sehingga lebih
luas kesimpulan dan manfaat penelitian
tentang keselamatan dan kesehatan kerja,
mengingat resiko kerja dalam suatu
perusahaan produksi tidak pernah dapat
dihilangkan, bahkan cenderung meningkat.
Pengembangan penelitian dapat dilakukan
dengan cakupan tentang kesesuaian dengan
standar pemerintah dan keterlibatan tenaga
kerja/karyawan dalam perencanaan hingga
proses pelaksanaan program-program tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gerry. 1986. Personal Manajer.
Diterjemahkan
oleh
Agus
Dharma1986.Manajemen
Personalia
Teknikdan
Konsep
Modern.Erlangga.
Jakarta.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001.
Manajemen Sumber
Daya Manusia
Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya,
Bandung.

Jaminan kerja terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan (Studi PadaPT. PJB UP Brantas
Karangkates-Kab.Malang),Jurnal
IlmiahUniversitas Brawijaya Indonesia,Vol
1 No 1.
Okky, A. S. 2011. Pengaruh Kesehatan dan
Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Bagian Produksi PT.
Indmira Citra Tani Nusantara di
Yogyakarta.
Skripsi
di
Universitas
Pembangunan Veteran Yogyakarta.
Riduwan & Kuncoro. 2011. Cara Menggunakan
dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur).
Bandung: Alfabeta
Sama’mur. 1986. Keselamatan Kerja dan
Pencegahan Kecelakaan.Penerbit Gunung
Agung, Jakarta
Sinungan, M. 2005. Produktivitas : Apa dan
Bagaimana. Bumi Aksara, Jakarta.
Soepomo, Iman. 1985. Hukum Perburuan Bidang
Kesehatan Kerja. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Suardi, R. 2005. Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. Penerbit PPM,
Jakarta.
Sulistyarini, W. R. 2006. Pengaruh Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
Produktivitas Karyawan Pada CV Sahabat
Klaten. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri. Diambil pada 20 September 2015
dari idb4.wikispaces.com/file/view/rd4005.
pdf
Umar, Husein. 2003. Riset Sumber Daya Manusia
dalam Organisasi. Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama.

Moenir, A.S. 1983. Pendekatan Manusia dan
Organisasi
Terhadap
PembinaanKepegawaian. Cetakan Ke – 1.
Gunung Agung. Jakarta.
Malinasari,
N.
2011.Pengaruh
Program
Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)dan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 44 No.1 Maret 2017|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

95