Tindakan Pemkab Sleman, Atasi Merebaknya Formalin
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
: Tindakan Pemkab Sleman, Atasi Merebaknya Formalin
Lokasi
: Sleman
Reporter & Camerawan : Widi
Tanggal Liputan
: 5 Januari 2005
Menindaklanjuti informasi yang berkembang dimasyarakat / terkait penyalahgunaan Formalin / Dinas
perindustrian kabupaten Sleman bergerak cepat // Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
penyalahgunaan obat-obatan berbahaya kedalam makanan / diantaranya pementauan kesentra industri makanan
yang diduga menggunakan formalin atau boraks / yakni sentra industri tahu di wilayah Krapyak,margoagung
Seyegan / Somodaran Banyuraden Gamping / Purwomartani Kalasan / Sindumartani Kalasan dan Caturharjo
Sleman // Dari Industri ini ditemukan bahwa dalam pengawetan tahu para pengusaha menggunakan kunyit
setelah sebelumnya direbus //
Mencermati hasil sweeping Balai Besar POM DIY dipasar-pasar yang berada di kabupaten sleman / bahwa
ditemukan mie basah dan ikan asin menggunakan formalin / namun setelah ditelusuri ternyata mie basah yang
mengandung formalin berasal dari pabrik mie basah dari luar kabupaten sleman //
Penjelasan rinci ini disampaikan Ir. Riyadi Martoyo. MM / kepala dinas P2KPM kabupaten Sleman kepada
wartawan tadi pagi bersama beberapa Instansi terkait untuk menindak lanjuti berbagai kegiatan pengawasan
penggunaan Formalin dan sejenisnya //
Riyadi menjelaskan bahwa dinas terkait saat ini menghimbau agar para pedagang atau pengusaha makanan
mengurus sertifikat bahwa hasil produksinya bebas formalin dan zat berbahaya // Dijelaskan pula bahwa saat ini
telah disusun Raperda yang mengatur Tata Niaga Bahan Berbahaya //
Pihaknya juga menghimbau agar para penjual dan pasar swalayan menempel selebaran bahwa makanan yang
dijual bebas formalin dan zat berbahaya sembari menunggu proses sertifikasi //
-----Statement: Ir. Riyadi Martoyo. MM / kepala dinas P2KPM kabupaten Sleman----Note: Ada statement khusus...dicari aja ya...
Sementara itu dr. Joko Hastaryo M.Kes / kepala bidang penanggulangan penyakit dan penyehatan lingkungan /
mengungkapkan dari ratusan pengusaha makanan yang ada dikabupaten sleman / baru 7 yang sudah mengurus
sertifikat // Untuk itu pihaknya dalam waktu dekat ini akan mengadakan uji petik //
-----Statement: dr. Joko Hastaryo M.Kes / Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit ----dan Penyehatan Lingkungan
Note: orang nya kurus disamping bembicara yang pertama...
Data dari dinas perindustrian menunjukkan saat ini / jumlah industri tahu terbanyak berada di wilayah Karpyak
Margoagung Seyegan //
Pada akhir penjelasannya Riyadi Martoyo mengatakan bahwa / saat ini masyarakat juga harus waspada terhadap
barang yang terbuat dari melamin / seperti piring mangkok garpu maupun sendok // Pada akhir tahun kemarin
Balai Besar POM dan YLKI melakukan penelitian terhadap beberapa produk barang yang terindikasi
menggunakan bahan turunan dari formalin yang melebihi ambang batas // Saat ini sudah ditetapkan bahwa
mangkuk atau cangkir muk bertutup merek Iniks / Golden Dragon / Fanda dan Hoover mengandung zat kimia
berbahaya // Zat ini bisa bercampur dengan makanan atau minuman dan masuk kedalam tubuh / terutama ketika
makanan atau minuman tersebut dalam keadaan panas //
-----Statement: Ir. Riyadi Martoyo. MM / kepala dinas P2KPM kabupaten Sleman----Note: Ada statement khusus...dicari aja ya...
Gejala makanan yang menggunakan formalin dalam kadar yang tinggi adalah / mual muntah dan diare // Pada
waktu lama / zat ini akan menyarang susunan saraf pusat dan ginjal //
Widi melaporkan u AKJ RBTV
BISA DITAMBAHKAN VISUAL PEMBUATAN TAHU DI BERITA KUNJUNGAN BI KE INDUSTRI
TAHU
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1
Judul
: Tindakan Pemkab Sleman, Atasi Merebaknya Formalin
Lokasi
: Sleman
Reporter & Camerawan : Widi
Tanggal Liputan
: 5 Januari 2005
Menindaklanjuti informasi yang berkembang dimasyarakat / terkait penyalahgunaan Formalin / Dinas
perindustrian kabupaten Sleman bergerak cepat // Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
penyalahgunaan obat-obatan berbahaya kedalam makanan / diantaranya pementauan kesentra industri makanan
yang diduga menggunakan formalin atau boraks / yakni sentra industri tahu di wilayah Krapyak,margoagung
Seyegan / Somodaran Banyuraden Gamping / Purwomartani Kalasan / Sindumartani Kalasan dan Caturharjo
Sleman // Dari Industri ini ditemukan bahwa dalam pengawetan tahu para pengusaha menggunakan kunyit
setelah sebelumnya direbus //
Mencermati hasil sweeping Balai Besar POM DIY dipasar-pasar yang berada di kabupaten sleman / bahwa
ditemukan mie basah dan ikan asin menggunakan formalin / namun setelah ditelusuri ternyata mie basah yang
mengandung formalin berasal dari pabrik mie basah dari luar kabupaten sleman //
Penjelasan rinci ini disampaikan Ir. Riyadi Martoyo. MM / kepala dinas P2KPM kabupaten Sleman kepada
wartawan tadi pagi bersama beberapa Instansi terkait untuk menindak lanjuti berbagai kegiatan pengawasan
penggunaan Formalin dan sejenisnya //
Riyadi menjelaskan bahwa dinas terkait saat ini menghimbau agar para pedagang atau pengusaha makanan
mengurus sertifikat bahwa hasil produksinya bebas formalin dan zat berbahaya // Dijelaskan pula bahwa saat ini
telah disusun Raperda yang mengatur Tata Niaga Bahan Berbahaya //
Pihaknya juga menghimbau agar para penjual dan pasar swalayan menempel selebaran bahwa makanan yang
dijual bebas formalin dan zat berbahaya sembari menunggu proses sertifikasi //
-----Statement: Ir. Riyadi Martoyo. MM / kepala dinas P2KPM kabupaten Sleman----Note: Ada statement khusus...dicari aja ya...
Sementara itu dr. Joko Hastaryo M.Kes / kepala bidang penanggulangan penyakit dan penyehatan lingkungan /
mengungkapkan dari ratusan pengusaha makanan yang ada dikabupaten sleman / baru 7 yang sudah mengurus
sertifikat // Untuk itu pihaknya dalam waktu dekat ini akan mengadakan uji petik //
-----Statement: dr. Joko Hastaryo M.Kes / Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit ----dan Penyehatan Lingkungan
Note: orang nya kurus disamping bembicara yang pertama...
Data dari dinas perindustrian menunjukkan saat ini / jumlah industri tahu terbanyak berada di wilayah Karpyak
Margoagung Seyegan //
Pada akhir penjelasannya Riyadi Martoyo mengatakan bahwa / saat ini masyarakat juga harus waspada terhadap
barang yang terbuat dari melamin / seperti piring mangkok garpu maupun sendok // Pada akhir tahun kemarin
Balai Besar POM dan YLKI melakukan penelitian terhadap beberapa produk barang yang terindikasi
menggunakan bahan turunan dari formalin yang melebihi ambang batas // Saat ini sudah ditetapkan bahwa
mangkuk atau cangkir muk bertutup merek Iniks / Golden Dragon / Fanda dan Hoover mengandung zat kimia
berbahaya // Zat ini bisa bercampur dengan makanan atau minuman dan masuk kedalam tubuh / terutama ketika
makanan atau minuman tersebut dalam keadaan panas //
-----Statement: Ir. Riyadi Martoyo. MM / kepala dinas P2KPM kabupaten Sleman----Note: Ada statement khusus...dicari aja ya...
Gejala makanan yang menggunakan formalin dalam kadar yang tinggi adalah / mual muntah dan diare // Pada
waktu lama / zat ini akan menyarang susunan saraf pusat dan ginjal //
Widi melaporkan u AKJ RBTV
BISA DITAMBAHKAN VISUAL PEMBUATAN TAHU DI BERITA KUNJUNGAN BI KE INDUSTRI
TAHU
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1