145937 MQFM 2009 09 Editorial 11 September 2009
EDITORIAL MQ 92,3 FM YOGYAKARTA
Edisi Jum'at, 11 September 2009
Mempertanyakan Kepantasan Pelantikan DPR
Sahabat MQ/ AJI mumpung rupanya tak mengenal perubahan zaman// Ia
berjaya di zaman Orde Baru/ dan tetap berjaya di zaman reformasi yang telah
berjalan lebih dari 10 tahun ini// Di kedua zaman itu/ sama saja/ tatkala
mendapatkan peluang/ seseorang atau sekelompok orang berlomba
mendayagunakan dan memaksimalkan kesempatan/ untuk kepentingan
pribadi// Mumpung sedang berkuasa/ maksimalkanlah kesempatan itu untuk
mengeruk kekayaan negara/ dan menikmati berbagai kemewahan// Mumpung
sedang mengendalikan anggaran/ maka
belanjakanlah/ apa yang bisa
dibelanjakan//
Sahabat MQ/ Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat -DPR- dan DPRD
mendatang/ adalah contohnya// Sedikitnya 61 koma 8 miliar uang negara/
terhambur untuk melantik para wakil rakyat yang telah kita pilih pada pemilu
lalu// Pelantikan anggota dewan/ sejatinya adalah kegiatan biasa// Ia tidak lebih
dari hari pertama masuk sekolah/ bagi siswa baru// Lantas mengapa/ untuk
sebuah kehadiran pertama para wakil rakyat itu di gedung parlemen/ negara
harus menanggung dan menghamburkan uang sedemikian besar?//
Untuk hadir dalam pelantikan/ anggota DPRD di sebuah wilayah misalnya/ harus
mengenakan PIN kecil yang harganya dibanderol 5 juta rupiah per orang// Apa
pentingnya barang kecil itu/ dengan biaya semahal itu?// Apa pula perlunya
uang rakyat dipakai untuk membeli baju dinas para anggota DPRD/ yang ratarata juga mencapai 5 juta rupiah per orang?// Tidakkah lebih baik uang itu
untuk membantu rakyat yang tengah menjadi korban gempa?// Toh sejatinya/
mereka juga bukan orang yang tidak punya// Bahkan gajinya nanti-pun/ tidak
dapat dibilang kecil//
Sahabat MQ/ Pelantikan anggota dewan semestinya adalah titik tolak bagi wakil
rakyat/ untuk mulai membuktikan komitmen mereka dengan bekerja/ dan
mengabdi bagi kepentingan rakyat// Semangat yang seharusnya muncul dari
wakil rakyat/ adalah mendedikasikan diri dengan efisien dan efektif/ untuk
sebesar-besarnya demi kepentingan rakyat yang telah memilihnya/ dan
diwakilinya di parlemen// Semuanya itu harus murni demi kepentingan rakyat/
karena semua yang mereka lakukan/ dibiayai uang rakyat//
Bukan seperti yang hari ini terjadi// Dimana Pelantikan anggota dewan telah
berkembang menjadi hari pertama/ atas kebebasan mengumbar aji mumpung//
Yaitu mumpung menjadi anggota dewan/ mumpung memiliki posisi tawar/ dan
mumpung dibiayai oleh negara// Jika pada hari pertama masuk kerja saja/
anggota dewan sudah datang dengan semangat aji mumpung seperti itu/
bagaimana saat mereka berada di tengah-tengah masa jabatan/ atau saat masa
tugas mereka hampir berakhir?//
Sahabat MQ/ Banyaknya anggota DPR dan DPRD yang terjerat kasus korupsi/
adalah bukti mereka telah dijangkiti penyakit aji mumpung/ dan memelihara
semangat itu selama bekerja sebagai wakil rakyat// Tentu/ tidak semua anggota
dewan berperilaku negatif/ dan tidak seluruh wakil rakyat bermental minus//
Akan tetapi/ jumlahnya merupakan pengecualian sebab kebanyakan wakil rakyat
hasil Pemilu 2004/ adalah wakil rakyat yang memalukan// Bagaimana dengan
para anggota dewan hasil Pemilu 2009lalu ?//
Sahabat MQ/ Menganggarkan dana besar bagi pelantikan anggota dewan/ jelas
awal yang buruk// Karena itu/ harus ada upaya menghentikannya// Beranikah
wakil rakyat hasil Pemilu 2009 melakukannya?// Beranikah mereka menolak
dilantik dengan semangat aji mumpung?/// Wallahu'alam bissowab
Edisi Jum'at, 11 September 2009
Mempertanyakan Kepantasan Pelantikan DPR
Sahabat MQ/ AJI mumpung rupanya tak mengenal perubahan zaman// Ia
berjaya di zaman Orde Baru/ dan tetap berjaya di zaman reformasi yang telah
berjalan lebih dari 10 tahun ini// Di kedua zaman itu/ sama saja/ tatkala
mendapatkan peluang/ seseorang atau sekelompok orang berlomba
mendayagunakan dan memaksimalkan kesempatan/ untuk kepentingan
pribadi// Mumpung sedang berkuasa/ maksimalkanlah kesempatan itu untuk
mengeruk kekayaan negara/ dan menikmati berbagai kemewahan// Mumpung
sedang mengendalikan anggaran/ maka
belanjakanlah/ apa yang bisa
dibelanjakan//
Sahabat MQ/ Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat -DPR- dan DPRD
mendatang/ adalah contohnya// Sedikitnya 61 koma 8 miliar uang negara/
terhambur untuk melantik para wakil rakyat yang telah kita pilih pada pemilu
lalu// Pelantikan anggota dewan/ sejatinya adalah kegiatan biasa// Ia tidak lebih
dari hari pertama masuk sekolah/ bagi siswa baru// Lantas mengapa/ untuk
sebuah kehadiran pertama para wakil rakyat itu di gedung parlemen/ negara
harus menanggung dan menghamburkan uang sedemikian besar?//
Untuk hadir dalam pelantikan/ anggota DPRD di sebuah wilayah misalnya/ harus
mengenakan PIN kecil yang harganya dibanderol 5 juta rupiah per orang// Apa
pentingnya barang kecil itu/ dengan biaya semahal itu?// Apa pula perlunya
uang rakyat dipakai untuk membeli baju dinas para anggota DPRD/ yang ratarata juga mencapai 5 juta rupiah per orang?// Tidakkah lebih baik uang itu
untuk membantu rakyat yang tengah menjadi korban gempa?// Toh sejatinya/
mereka juga bukan orang yang tidak punya// Bahkan gajinya nanti-pun/ tidak
dapat dibilang kecil//
Sahabat MQ/ Pelantikan anggota dewan semestinya adalah titik tolak bagi wakil
rakyat/ untuk mulai membuktikan komitmen mereka dengan bekerja/ dan
mengabdi bagi kepentingan rakyat// Semangat yang seharusnya muncul dari
wakil rakyat/ adalah mendedikasikan diri dengan efisien dan efektif/ untuk
sebesar-besarnya demi kepentingan rakyat yang telah memilihnya/ dan
diwakilinya di parlemen// Semuanya itu harus murni demi kepentingan rakyat/
karena semua yang mereka lakukan/ dibiayai uang rakyat//
Bukan seperti yang hari ini terjadi// Dimana Pelantikan anggota dewan telah
berkembang menjadi hari pertama/ atas kebebasan mengumbar aji mumpung//
Yaitu mumpung menjadi anggota dewan/ mumpung memiliki posisi tawar/ dan
mumpung dibiayai oleh negara// Jika pada hari pertama masuk kerja saja/
anggota dewan sudah datang dengan semangat aji mumpung seperti itu/
bagaimana saat mereka berada di tengah-tengah masa jabatan/ atau saat masa
tugas mereka hampir berakhir?//
Sahabat MQ/ Banyaknya anggota DPR dan DPRD yang terjerat kasus korupsi/
adalah bukti mereka telah dijangkiti penyakit aji mumpung/ dan memelihara
semangat itu selama bekerja sebagai wakil rakyat// Tentu/ tidak semua anggota
dewan berperilaku negatif/ dan tidak seluruh wakil rakyat bermental minus//
Akan tetapi/ jumlahnya merupakan pengecualian sebab kebanyakan wakil rakyat
hasil Pemilu 2004/ adalah wakil rakyat yang memalukan// Bagaimana dengan
para anggota dewan hasil Pemilu 2009lalu ?//
Sahabat MQ/ Menganggarkan dana besar bagi pelantikan anggota dewan/ jelas
awal yang buruk// Karena itu/ harus ada upaya menghentikannya// Beranikah
wakil rakyat hasil Pemilu 2009 melakukannya?// Beranikah mereka menolak
dilantik dengan semangat aji mumpung?/// Wallahu'alam bissowab