Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Self-Esteem pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga Jawa Tengah T1 462009048 BAB V
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
disimpulkan
mengenai
gambaran self-esteem pada lanjut usia di Panti Wredha Salib
Putih Salatiga.
Partisipan 1 memiliki self-esteem yang tinggi karena
partisipan dapat mengendalikan dirinya dan orang lain (power)
dengan
baik,
(competence)
partisipan
dalam
juga
menyapu
mengetahui
keunggulan
halaman,virtue
(ketaatan
individu dan kemampuan memberi contoh) partisipan juga
mampu mengendalikan emotion dengan baik ketika tidak
dijenguk sanak saudara. Pada aspek significance didapatkan
hasil sedang.
Partisipan 2 memiliki self-esteem yang rendah karena
partisipan merasa tidak nyaman tinggal di panti dan merasa
tidak di terima oleh keluarga (significance), partisipan juga tidak
dapat mengendalikan diri sendiri dan orang lain bahkan
partisipan
selalu
bergantung
pada
orang
partisipan tidak dapat mengendalikan emotion
lain
(power),
dengan baik
karena bila merasa kesal partisipan selalu memukul-mukul
79
80
dada, kepada dan perutnya, competence juga rendah. Hasil
tinggi ditunjukan pada aspek virtue.
Partisipan 3 memiliki self-esteem yang tinggi karena
partisipan merasa nyaman tinggal di panti dan merasa
berharga
bagi
keluarga
(significance),
partisipan
dapat
mengendalikan diri sendiri dan orang lain dari prasangka buruk
(power),
bernyanyi
partisipan
dan
sadar
selalu
betul
kemampuannya
menyanyikan
lagu-lagu
dalam
kidung
(competence), partisipan juga memegang teguh norma agama
yang dianutnya dengan tidak melanggar peraturan agama dan
selalu mengikuti ibadah rutin (virtue), partisipan juga mampu
mengendalikan emotion dengan baik.
Partisipan 4 memiliki self-esteem
yang tinggi karena
partisipan merasa senang tinggal di panti dan merasa berharga
bagi
keluarga
mengendalikan
(significance),
teman-teman
partisipan
di
panti
juga
(power)
dapat
dengan
membantunya dalam menyiapkan sajian, partisipan memiliki
bakat menari dan menyanyi yang selalu di tunjukkan saat tamu
datang (competence), partisipan selalu memegang teguh
ajaran agama yang dianutnya dan tidak melanggar (virtue),
partisipan juga dapat menahan emosinya saat keluarga tidak
datang.
81
Partisipan 5 memiliki self-esteem
yang tinggi karena
partisipan merasa senang dan nyaman tinggal di panti dan
merasa berharga bagi keluarga (significance), partisipan juga
dapat mengendalikan teman yang sedang ada masalah dan
memberi masukan (power), partisipan memiliki kemampuan
dalam memijit sehingga sering membantu teman-temannya bila
sedang sakit dengan memijit (competence), partisipan juga
memegang teguh ajaran agamanya dan selalu membaca
firman (virtue). Tetapi partisipan memiliki emotion yang rendah.
5.2. Saran
Penelitian ini merupakan bagian dari gambaran selfesteem pada lanjut usia di Panti Wredha Salib Putih. Dengan
adanya saran-saran ini dapat menjadi masukan yang berharga
bagi semua pihak yang terkait.
1. Bagi pengasuh lanjut usia di Panti Wredha
Perlu adanya kegiatan yang bisa meningkatkan self-esteem
dan
keakraban
para
lanjut
usia.
Misalnya
dengan
memberikan terapi aktifitas lansia yang berupa perkenalan
kembali jati diri lansia kepada teman-temannya. Kegiatan ini
dilakukan secara rutin dan terjadwal.
82
2. Bagi lanjut usia di Panti Wredha
Binalah hubungan yang hangat dan dekat, karena satu
sama lain saling membutuhkan dan saling menguntungkan.
3. Bagi Ilmu Keperawatan
Bisa
mengembangkan
model
asuhan
keperawatan
(pengkajian, diagnosis, perencanaan dan evaluasi) bagi
lanjut usia yang mengalami masalah mental
4. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneruskan penelitian
ini disarankan untuk meneliti self-esteem pada lanjut usia
yang memiliki kelainan fisik karena penampilan fisik
dianggap menarik atau tidak menarik akan membawa akibat
yang menyenangkan bahkan tidak menyenangkan pada
self-esteem.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
disimpulkan
mengenai
gambaran self-esteem pada lanjut usia di Panti Wredha Salib
Putih Salatiga.
Partisipan 1 memiliki self-esteem yang tinggi karena
partisipan dapat mengendalikan dirinya dan orang lain (power)
dengan
baik,
(competence)
partisipan
dalam
juga
menyapu
mengetahui
keunggulan
halaman,virtue
(ketaatan
individu dan kemampuan memberi contoh) partisipan juga
mampu mengendalikan emotion dengan baik ketika tidak
dijenguk sanak saudara. Pada aspek significance didapatkan
hasil sedang.
Partisipan 2 memiliki self-esteem yang rendah karena
partisipan merasa tidak nyaman tinggal di panti dan merasa
tidak di terima oleh keluarga (significance), partisipan juga tidak
dapat mengendalikan diri sendiri dan orang lain bahkan
partisipan
selalu
bergantung
pada
orang
partisipan tidak dapat mengendalikan emotion
lain
(power),
dengan baik
karena bila merasa kesal partisipan selalu memukul-mukul
79
80
dada, kepada dan perutnya, competence juga rendah. Hasil
tinggi ditunjukan pada aspek virtue.
Partisipan 3 memiliki self-esteem yang tinggi karena
partisipan merasa nyaman tinggal di panti dan merasa
berharga
bagi
keluarga
(significance),
partisipan
dapat
mengendalikan diri sendiri dan orang lain dari prasangka buruk
(power),
bernyanyi
partisipan
dan
sadar
selalu
betul
kemampuannya
menyanyikan
lagu-lagu
dalam
kidung
(competence), partisipan juga memegang teguh norma agama
yang dianutnya dengan tidak melanggar peraturan agama dan
selalu mengikuti ibadah rutin (virtue), partisipan juga mampu
mengendalikan emotion dengan baik.
Partisipan 4 memiliki self-esteem
yang tinggi karena
partisipan merasa senang tinggal di panti dan merasa berharga
bagi
keluarga
mengendalikan
(significance),
teman-teman
partisipan
di
panti
juga
(power)
dapat
dengan
membantunya dalam menyiapkan sajian, partisipan memiliki
bakat menari dan menyanyi yang selalu di tunjukkan saat tamu
datang (competence), partisipan selalu memegang teguh
ajaran agama yang dianutnya dan tidak melanggar (virtue),
partisipan juga dapat menahan emosinya saat keluarga tidak
datang.
81
Partisipan 5 memiliki self-esteem
yang tinggi karena
partisipan merasa senang dan nyaman tinggal di panti dan
merasa berharga bagi keluarga (significance), partisipan juga
dapat mengendalikan teman yang sedang ada masalah dan
memberi masukan (power), partisipan memiliki kemampuan
dalam memijit sehingga sering membantu teman-temannya bila
sedang sakit dengan memijit (competence), partisipan juga
memegang teguh ajaran agamanya dan selalu membaca
firman (virtue). Tetapi partisipan memiliki emotion yang rendah.
5.2. Saran
Penelitian ini merupakan bagian dari gambaran selfesteem pada lanjut usia di Panti Wredha Salib Putih. Dengan
adanya saran-saran ini dapat menjadi masukan yang berharga
bagi semua pihak yang terkait.
1. Bagi pengasuh lanjut usia di Panti Wredha
Perlu adanya kegiatan yang bisa meningkatkan self-esteem
dan
keakraban
para
lanjut
usia.
Misalnya
dengan
memberikan terapi aktifitas lansia yang berupa perkenalan
kembali jati diri lansia kepada teman-temannya. Kegiatan ini
dilakukan secara rutin dan terjadwal.
82
2. Bagi lanjut usia di Panti Wredha
Binalah hubungan yang hangat dan dekat, karena satu
sama lain saling membutuhkan dan saling menguntungkan.
3. Bagi Ilmu Keperawatan
Bisa
mengembangkan
model
asuhan
keperawatan
(pengkajian, diagnosis, perencanaan dan evaluasi) bagi
lanjut usia yang mengalami masalah mental
4. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneruskan penelitian
ini disarankan untuk meneliti self-esteem pada lanjut usia
yang memiliki kelainan fisik karena penampilan fisik
dianggap menarik atau tidak menarik akan membawa akibat
yang menyenangkan bahkan tidak menyenangkan pada
self-esteem.