Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2001

Ke put usa n Pr e side n N o. 4 2 Ta h u n 2 0 0 1
Te nt a ng : Pe r uba ha n At a s Ke put usa n Pr e side n N o.
1 6 6 Ta h u n 2 0 0 0 Te n t a n g Ke duduk a n, Tuga s, Fungsi,
Ke w e na nga n, Su su n a n Or ga nisa si D a n Ta t a Ke r j a
Le m ba ga Pe m e r int a h N on D e pa r t e m e n Se ba ga im a na
Te la h Be be r a pa Ka li D iuba h Te r a k hir D e nga n
Ke put usa n Pr e side n N o. 1 6 Ta h u n 2 0 0 1

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,
Menim bang :
Bahw a dalam rangka m endukung t erselenggaranya t ert ib adm inist rasi
pem erint ah dipandang perlu m enyem purnakan Keput usan Presiden
Nom or 166 Tahun 2000 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kew enangan, Susunan Organisasi, dan Tat a kerj a Lem baga
Pem er int ah Non Depar t em en sebagaim ana t elah beber apa kali diubah
t er akhir dengan Keput usan Pr esiden Nom or 16 Tahun 2001;
Mengingat :
1.
Pasal 4 ayat ( 1) Undang- Undang Dasar 1945;
2.
Undang- undang Nom or 22 Tahun 1999 t ent ang Pem er int ah

Daerah ( Lem baran Negara Tahun 1999 Nom or 60, Tam bahan
Lem baran Negara Nom or 3839) ;
3.
Per at ur an Pem er int ah Noom r 25 t ahun 2000 t ent ang
Kew enangan Pem erint ah dan Kew enangan Propinsi sebagai
Daerah Ot onom ( Lem baga Negara Tahun 2000 Nom or 54,
Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3952) ;
4.
Keput usan Pr esiden Nom or 166 Tahun 2000 t ent ang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kew enangan, Susunan Organisasi
dan Tat a Ker j a Lem baga Pem er int ah Non Depar t em en
sebagaim ana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan
Keput usan Pr esiden Nom or 16 Tahun 2001;
Mem ut uskan :
Menet apkan :
Keput usan Pr esiden t ent ang Per ubahan at as Keput usan Presiden
Nom or 166 Tahun 2000 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kew enangan, Susunan Organisasi dan Tat a Kerj a Lem baga Pem erint ah
Non Depar t em en sebagaim ana t elah Beber apa Kali diubah t er akhir
dengan Keput usan Presiden Nom or 16 Tahun 2001.


Pasal 1
Beber apa ket ent uan dalam Keput usan Pr esiden Nom or 166 Tahun 2000
t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kew enangan, Susunan Organisasi dan
Tat a Kerj a Lem baga Pem erint ah Non Depart em en sebagaim ana t elah
bebr apa kali diubah t er akhir dengan Keput usan Pr esiden Nom or 16 Tahun
2001, diubah sebagai ber ikut :
1.

Ket ent uan Pasal 1 diubah, sehingga selur uhnya ber bunyi sebagai
ber ikut :
“ Pasal 1
( 1)

( 2)

2.

Lem baga Pem er int ah Non Depar t em en dalam Pem er int ah
Negar a Republik I ndonesia, yang selanj ut nya dalam

Keput usan Pr esiden ini disebut LPND adalah Lem baga
Pem er int ah Pusat yang dibent uk unt uk m elaksanakan
t ugas pem erint ah Pusat yang dibent uk unt uk
m elaksanakan t ugas pem er int ah t er t ent u dar i Pr esiden.
LPND berada di bawah dan bert anggung j awab kepada
Pr esiden.”

Ket ent uan Pasal 3 diubah, sehingga selur uhnya ber bunyi sebagai
ber ikut :
“ Pasal 3
LPND t er dir i dar i :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

j.
k.
l.
m.
n.

Lem baga Adm inist r asi Negar a disingkat LAN
Ar sip Nasional Republik I ndonesia disingkat ANRI ;
Badan Kepegaw aian Negara disingkat BKN;
Per pust akaan Nasional r epublik I ndonesia disingkat
PERPUSNAS;
Badan Perencanaan Pem bangunan Nasional disingkat
BAPPENAS;
Badan Pengendalian Dam pak Lingkungan disingkat
BAPEDAL;
Badan Pusat St at ist ik disingkat BPS;
Badan St andardisasi Nasional disingkat BSN;
Badan Pengaw as Tenaga Nuklir disingkat BAPETEN;
Badan Tenaga Nuklir disingkat BATAN;
Badan I nt elej en Negar a disingkat BI N;

Lem baga Sandi Negara disingkat LEMSANEG;
Badan Urusan Logist ik disingkat BULOG;
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional disingkat
BKKBN;

o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
aa.
3.
4.


Lem baga Penerbangan Ant ariksa Nasional disingkat
LAPAN;
Badan Koordinasi Survei dan Pem et aan Nasional disingkat
BAKOSURTANAL;
Badan Pengem bangan Keuangan dan Pem bangunan
disingkat BPKP;
Badan Pengem bangan Sum ber Daya Koperasi dan
Pengusaha Kecil dan Menengah disingkat BPS- KPKM;
Lem baga I lm u Penget ahuan I ndonesia disingkat LI PI ;
Badan Pengkaj ian dan Pener apan Teknologi disingkat
BPPT;
Badan Koordinasi Penanam an Modal disingkat BKPM;
Badan Pert anahan Nasional disingkat BPN;
Badan Pengaw as Obat dan Makanan disingkat BPOM;
Lem baga I nfor m asi Nasional disingkat LI N;
Lem baga Pert ahanan Nasional disingkat LEMHANNAS;
Badan Koordinasi Penanggulangan Kem iskinan disingkat
BKPK;
Badan Kependudukan Nasional disingkat BAKNAS.”


Ket ent uan Bagian Kedua Puluh Em pat , Pasal 70, Pasal 71 dan Pasal 72
dihapus.
Diant ar a Pasal 75 A.3 dan Pasal 76 disisipkan 3 ( t iga) Bagian baru,
sehingga selur uhnya ber bunyi sebagai ber ikut :
“ Ba gia n Ke dua Puluh Tuj uh
La m ba ga Ke t a ha na n N a siona l
Pasal 75 B.1
LEMHANNAS m em punyai t ugas m elaksanakan t ugas pem er int ah di
bidang pengkaj ian dan pendidikan st r at egik ket ahanan nasional sesuai
dengan ket ent uan per at ur an per undang- undangan yang berlaku.

Pasal 75 B.2
Dalam m elaksanakan t ugas sebagaim ana dim aksud dalam padal 75
B.1, LEMHANNAS m enyelenggar akan fungsi:
a.
Pengkaj ian st r at egis m engenai berbagai perm asalahan nasional
dan int er nasional;
b.
pengkaj ian secara berlanj ut m engenai Pancasila sebagai dasar

negara sert a penggem bangan, pem ant apan dan
pem asyarakat an Waw asan Nusant ara dan Ket ahanan Nasional;
c.
penyiapan kader - kader pem im pin t ingkat nasional;
d.
pelaksanaan evaluasi dan pengem bangan berbagai hasil kaj ian
st rat egis dan pem ant apan kader pim pinan bangsa;

e.

penyelenggaraan pem binaan dan pelayanan adm inist rasi um um
di bidang perencanaan um um , ket at ausahaan, organisasi, dan
t at a laksana, kepegaw aian, keuangan, kearsipan, persandian,
perlengkapan dan rum ah t angga.

Pasal 75 B.3
Dalam m enyelenggarakan fungsi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal
75 B.2, LEMHANNAS m em punyai kew enangan:
a.
penyusunan rencana nasional secara m akro dibidangnya;

b.
per um usan kebij akan di bidangnya unt uk m endukung
pem bangunan secara m akro;
c.
kew enangan lain yang m elekat dan t elah dilaksanakan sesuai
dengan ket ent uan per at ur an per undang- undangan yang
ber laku.
Ba gia n Ke dua Puluh D e la pa n
Ba da n Koor dina si Pe na nggula nga n Ke m isk ina n
Pasal 75 C.1
BKPK m em punyai t ugas m elaksanakan t ugas pem erint ahan dibidang
penanggulangan kem iskinan sesuai dengan ket ent uan per at ur an
perundang- undangan yang berlaku.
Pasal 75 C.2
Dalam m elaksanakan t ugas sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 75
C.1, BKPK m enyelenggarakan fungsi:
a.
pengkoordinasian pelaksanaan penanggulangan kem iskinan;
b.
pem binaan pelaksanaan penanggulangan kem iskinan;

c.
pengelolaan infor m asi per kem bangan pendudukan m iskin;
d.
penyelenggar aan pem binaan dan pelayanan adm inist rasi um um
di bidang perencanaan um um , ket at ausahaan organisasi dan
t at a laksana, kepegaw aian, keuangan, kearsipan, persandian,
dan rum ah t angga.

Pasal 75 C.3
Dalam m enyelenggar akan fungsi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal
75 C.2, BKPK m em punyai kew enangan :
a.
penyusunan rencana nasional secara m akro di bidangnya;
b.
per um usan kebij akan di bidangnya unt uk m endukung
pem bangunan secara m akro.

Ba gia n Ke dua Puluh Se m bila n
Ba da n Ke pe nduduk a n N a siona l
Pasal 75 D.1

BAKNAS m em punyai t ugas m elaksanakan t ugas pem er int ah di bidang
kependudukan sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang- undang
yang ber laku.
Pasal 75 D.2
Dalam m elaksanakan t ugas sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 75
D.1, BAKNAS m enyelenggar akan fungsi:
a.
m er um uskan dan m enet apkan kebij akan di bidang
kependudukan;
b.
penyelenggaraan perencanaan kependudukan;
c.
pengkaj ian dinam ika kependudukan;
d.
penyelenggaraan pengem bangan sist em inform asi dan
adm inist r asi kependudukan;
e.
koor dinasi pelaksanaan kependudukan;
f.
evaluasi pelaksanaan kependudukan.
Pasal 75 D.3
Dalam m enyelenggarakan fungsi sebagaim ana dim aksud dalam pasal
75 D.2, BAKNAS m em punyai kew enangan:
a.
penyusunan rencana nasional secara m akro di bidangnya;
b.
per um usan kebij akan di bidangnya unt uk m endukung
pem bangunan secara m akro;
c.
penet apan pedom an perencanaan kependudukan;
d.
penet apan kebij akan dinam ika kependudukan nasional;
e.
penet apan sist em infor m asi kependudukan;
f.
penet apan sist em adm inist r asi kependudukan;
g.
kew enangan lain yang m elekat dan t elah dilaksanakan sesuai
dengan ket ent uan per at ur an per undang- undangan yang
ber laku.”
5.

Ket ent uan Pasal 101 diubah, sehingga selur uhnya ber bunyi sebagai
ber ikut :
“ Pasal 101
( 1)
Dalam m elaksanakan t ugasnya, LPND dikoor dinasikan oleh
m ent er i yang m eliput i:
a.
Ment er i Koor dinat or Bidang Per ekonom ian bagi BPS,
BAPPENAS, BKPM dan BULOG;
b.
MEnt er i Koor dinat or Bidang Polit ik, Sosial dan Keam anan
bagi LEMSANEG dan LI N;

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
( 2)

6.

Ment er i Dalam Neger i dan Ot onom i Daer ah bagi BPN dan
BAKNAS;
Ment er i KEsehat an dan Kesej aht er aan Sosial bagi BPOM;
Ment er i Pendidikan Nasional bagi PERPUSNAS;
Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara bagi
BAN, BKN, BPKP dan ANRI ;
Ment er i Negara Lingkungan Hidup bagi BAPEDAL;
Ment er i Negar a Riset dan Teknologi bagi LI PI , LAPAN,
BPPT, BATAN, BAPETAN, BAKOSURTANAL dan BSN;
Ment eri Negara Pem berdayaan Perem puan Bagi BKKBN;
dan
Ment eri Negara Koperasi dan UKM bagi BPS- KPKM.

Bagi BKPK dalam pelaksanaan t ugasnya dikoor dinasikan oleh
Wakil Pr esiden.”

Ket ent uan Pasal 108 diubah, sehingga selur uhnya ber bunyi sebagai
ber ikut :
“ Pasal 108
( 1)
( 2)

( 3)

7.

Hak keuangan, adm inist rat if, dan fasilit as- fasilit as lain bagi
Kepala LPND diber ikan set ingkat dengan j abat an Eselon lb;
Segala pem biayaan yang diper lukan unt uk pelaksanaan t ugas
LPND dibebankan pada Anggaran Pendapat an Dan Belanj a
Negar a;
Segala pem biayaan yang diper lukan unt uk pelaksanaan t ugas
BULOG dibebankan pada Anggaran Pendapat an dan Belanj a
Negara dan sum ber dana lainnya sesuai dengan perat uran
perundang- undangan yang berlaku sam pai dengan selesainya
proses pengalihan kelem bagaan BULOG m enj adi Badan Usaha
m ilik Negar a.”

Diant ar a Pasal 108 dan Pasal 109 disisipkan 1 ( sat u) Pasal Baru yait u
Pasal 108A, yang ber bunyi sebagai ber ikut :
“ Pasal 108 A
( 1)
( 2)
( 3)

( 4)

Dalam m elaksanakan t ugasnya Kepala BI N dibant u oleh 5 ( lim a)
or ang St af Ahli;
St af Ahli sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) berada dibaw ah
dan bert anggung j aw ab kepada kepala BI N;
St af Ahli sebagaim ana dim aksud ayat ( 1) dan ayat ( 2)
m em punyai t ugas m em ber ikan t elaahan m engenai m asalah
t er t ent u sesuai bidang t ugasnya;
St af Ahli sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2)
adalah j abat an eselon lb;

( 5)

8.

St af Ahli sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2)
diangkat dan diber hent ikan oleh Pr esiden at as usul kepala BI N.

Ket ent uan Pasal 112 diubah, sehingga selur uhnya ber bunyi sebagai
ber ikut :
“ Pasal 112
Dengan ber lakunya Keput usan Pr esiden ini, m aka:
1.
Keput usan Pr esiden Nom or 19 Tahun 1981 t ent ang
Penyem purnaan Organisasi Badan Koordinasi I nt elej en Negara
sebagaim ana t elah diubah dengan Keput usan Pr esiden Nom or
64 Tahun 1989;
2.
Keput usan Pr esiden Nom or 31 Tahun 1983 t ent ang Badan
Pengaw asan Keuangan dan Pem bangunan;
3.
Keput usan Pr esiden Nom or 1 Tahun 1986 t ent ang Lem baga
I lm u Penget ahuan I ndonesia;
4.
Keput usan Pr esiden Nom or 33 Tahun 1988 t ent ang Lem baga
Penerbangan dan Ant ariksa Nasional sebagaim ana t elah diubah
dengan Keput usan Presiden Nom or 24 Tahun 1994;
5.
Keput usan Pr esiden Nom or 92 Tahun 1993 t ent ang Ar sip
Nasional Republik I ndonesia;
6.
Keput usan Pr esiden Nom or 4 Tahun 1994 t ent ang Lem baga
Ket ahanan Nasional;
7.
Keput usan Pr esiden Nom or 13 Tahun 1997 t ent ang Badan
St andar disasi Nasional;
8.
Keput usan Pr esiden Nom or 76 Tahun 1998 t ent ang Badan
Pengaw as Tenaga Nuklir;
9.
Keput usan Pr esiden Nom or 86 Tahun 1998 t ent ang Badan Pusat
St at ist ik;
10.
Keput usan Pr esiden Nom or 87 Tahun 1998 t ent ang Badan
Koor dinasi Sur vei dan Pem et aan Nasional;
11.
Keput usan Pr esiden Nom or 117 Tahun 1998 t ent ang Badan
Pengkaj ian dan Pener apan Teknologi;
12.
Keput usan Pr esiden Nom or 136 Tahun 1998 t ent ang Pokokpokok Or ganisasi Lem baga Pem er int ah Non Depar t em en
sebagim ana t elah diubah dengan Keput usan Presiden Nom or 82
Tahun 2000;
13.
Keput usan Pr esiden Nom or 197 Tahun 1998 t ent ang Badan
Tenaga Nuklir Nasional;
14.
Keput usan Pr esiden Nom or 8 Tahun 1999 t ent ang Lem baga
Adm inist rasi Negara sebagaim ana t elah diubah dengan
Keput usan Pr esiden Nom or 40 Tahun 2000;
15.
Keput usan Pr esiden Nom or 77 Tahun 1999 t ent ang Lem baga
Sandi Negar a;
16.
Keput usan Pr esiden Nom or 85 Tahun 1999 t ent ang Badan
Pengem bangan Kehidupan Ber negar a;

17.

Keput usan Pr esiden Nom or 95 Tahun 1999 t ent ang Badan
Kepegaw aian Negara;
18.
Keput usan Pr esiden Nom or 138 Tahun 1999 t ent ang Badan
Perencanaan Pem bangunan Nasional sebagaim ana t elah diubah
dengan Keput usan Presiden Nom or 83 Tahun 2000
19.
Keput usan Pr esiden Nom or 152 Tahun 1999 t ent ang Badan
Kesej aht er aan Sosial Nasional;
20.
Keput usan Pr esiden Nom or 153 Tahun 1999 t ent ang BAdan
I nfor m asi dan Kom unikasi Nasional sebagaim ana t elah diubah
dengan Keput usan Presiden Nom or 7 Tahun 2000;
21.
Keput usan Pr esiden Nom or 171 Tahun 1999 t ent ang Badan
Penanam an Modal dan Pem binaan Badan Usaha Milik Negara;
22.
Keput usan Pr esiden Nom or 5 Tahun 2000 t ent ang Badan
Adm inist r asi Kependudukan dan Mobilit as Penduduk;
23.
Keput usan Pr esiden Nom or 10 Tahun 2000 t ent ang Badan
Pengendalian Dam pak Lingkungan;
24.
Keput usan Pr esiden Nom or 11 Tahun 2000 t ent ang Badan
Pengem bangan Pariw isat a dan Kesenian;
25.
Keput usan Pr esiden Nom or 12 Tahun 2000 t ent ang Badan
Penet apan dan Pengendalian Penyediaan Prasarana dan saran
Peker j aan Um um ;
26.
Keput usan Pr esiden Nom or 20 Tahun 2000 t ent ang Badan
Koor dinasi Keluar ga Ber encana Nasional;
27.
Keput usan Pr esiden Nom or 29 Tahun 2000 t ent ang Badan
Urusan Logist ik;
28.
Keput usan Pr esiden Nom or 51 Tahun 2000 t ent ang Badan
Pengem bangan Sum ber Daya Koperasi dan Pengusaha Kecil
Menengah;
29.
Keput usan Pr esiden Nom or 67 Tahun 2000 t ent ang Badan
Per pust akaan Nasional Republik I ndonesia;
30.
Keput usan Pr esiden Nom or 95 Tahun 2000 t ent ang Badan
Per t anahan Nasional;
dinyat akan t idak ber laku.”
Pasal I I
keput usan Pr esiden ini m ulai ber laku pada t anggal dit et apkan.
Dit et apkan di Jakar t a
pada t anggal 27 Maret 2001
Pr esiden Republik I ndonesia
Tt d
Abdurrahm an Wahid
__________________________________