07 111 124. Penyelidikan Terpadu Panas Bumi Daerah Bittuang
Buku 1 : Bidang Energi
PENYELIDIKAN TERPADU GEOLOGI, GEOKIMIA DAN GEOFISIKA
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG-KABUPATEN TANA TORAJA
SULAWESI SELATAN
Bakrun, Soetoyo, Dedi Kusnadi, Dudi Hermawan
Kelompok Program Penelitian Panas Bumi
SARI
Manifestasi panas bumi di daerah Bittuang berada pada ketinggian 1592-1680 m dpl, terdiri dari
airpanas Balla dan Cepeng dengan temperatur antara 37-97°C, pH=4-7, ditemukan juga batuan
alterasi dan adanya sublimasi belerang, namun konsentrasi gasnya tidak cukup signifikan,
sehingga tidak dapat digunakan dalam perhitungan geotermometer.
Daerah panas bumi Bittuang berada di lingkungan batuan vulkanik yang ditandai oleh banyak
dijumpainya struktur geologi yang berkembang di daerah ini.
Struktur yang mengontrol pemunculan airpanas ke permukaan adalah sesar normal berarah
baratlaut-tenggara, baratdaya-timurlaut dan berarah hampir utara-selatan. Struktur sesar
tersebut berupa zona depresi berarah baratlaut-tenggara.
Hasil kajian terpadu geologi, geokimia dan geofisika daerah panas bumi Bittuang mempunyai
luas daerah prospek sekitar 9 km2. Temperatur reservoir diduga sebesar 200°C,
dengan
temperatur cut-off 120°C.
Potensi terduga di daerah ini adalah sebesar 83 Mwe, sedangkan potensi sumberdaya
spekulatif sebesar 60 MWe dengan luas daerah prospek 6 km2, berada di bagian utara airpanas
Balla.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
111
Buku 1 : Bidang Energi
terdiri dari morfologi puncak Gunungapi
PENDAHULUAN
Karua,
tubuh
Gunungapi
Karua,
kaki
Daerah panas bumi Bittuang merupakan
Gunungapi Karua dan non-vulkanik Karua.
salah satu dari beberapa daerah panas
Satuan batuan di daerah ini terdiri dari satu
bumi yang tersebar di Provinsi Sulawesi
satuan batuan malihan, satu satuan batuan
Selatan.
sedimen, satu satuan batuan terobosan
Manifestasi
pada
umumnya
mempunyai temperatur rendah, akan tetapi
dan
di
(Gambar 2) .
daerah
ini
salah
satu
temperatur
delapan
satuan
batuan
vulkanik
o
airpanas mencapai 97 C, dengan pH asam
sampai
netral.
Data
demikian
Beberapa struktur sesar yang berkembang
dilakukan
terdiri dari : rim kaldera, yang merupakan
penyelidikan terpadu geologi, geokimia dan
bidang yang kolaps atau amblas yang
geofisika,
diakibatkan oleh terjadinya erupsi Gunung
memungkinkan
awal
untuk
yang
diharapkan
bisa
mendapatkan sistem panas bumi yang
dapat
dimanfaatkan
diharapkan
bisa
untuk
PLTP
memenuhi
Karua.
dan
kebutuhan
Sesar-sesar
normal
berarah
baratlaut-
energi nasional, sejalan dengan kebijakan
tenggara, baratdaya-timurlaut, dan berarah
pemerintah tentang energi nasional yang
hampir
memiliki target pada tahun 2025 energi
pemunculan manifetasi panas bumi Balla
baru terbarukan (diantaranya energi panas
dan Cepeng.
utara-selatan
yang
mengontrol
bumi) dapat memenuhi kebutuhan sekitar 5
% energi listrik nasional.
Sesar
mendatar
timurlaut
berarah
yang
baratdaya-
memotong
dan
Secara administratif daerah panas bumi
mengakibatkan pergeseran pada batuan
Bittuang
dan
termasuk
dalam
wilayah
Kabupaten Tana Toraja, Propinsi Sulawesi
Selatan.
Terletak pada posisi 119
o
57,24” – 119 45' 1,70" Bujur Timur (BT)
dan 2 50' 1,53" –
yang
sudah
terbentuk
sebelumnya.
36'
o
o
struktur
o
3 0' 0,86" Lintang
Selatan (LS), atau 790.832 – 806.000 mT
dan 9.668.000 – 9.686.453 mU pada
2
Hasil
pengamatan
manifestasi
temperatur
air
geokimia
panas
o
96.7 C,
Balla
pH
temperatur udara 22.5
netral,
o
C,
dari
dengan
pada
ditemukan
206,76 km atau luas kedua kecamatan
adanya sinter silika,
tersebut merupakan 13,05% dari seluruh
yang tinggi (9700 μmhos/cm), dan air
wilayah Kabupaten Tana Toraja (Gambar
panas berasa asin. Hasil ploting pada
1).
diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 (gambar 3),
daya hantar listrik
air panas termasuk tipe klorida
GEOLOGI DAN GEOKIMIA
dengan
SO4 cukup tinggi (378.58 mg/L). Pada
diagram Na-K-Mg airpanas tersebut berada
Daerah panas bumi Bittuang berada pada
pada zona partial equilibrium, dan juga
lingkungan batuan vulkanik, morfologinya
dalam keseimbangan pada diagram Cl-Li-
112
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Boron, mengindikasikan pembentukan air
Peta distribusi nilai CO2 Udara tanah,
panas di daerah panas bumi Bittuang,
memperlihatkan anomali tinggi > 1.5%
berhubungan dengan sumber panas bumi.
membentuk
yang
berarah
baratlaut-
mengacu
tenggara, konsentrasi CO2 antara 1.0-1.5
kepada Fournier 1981 melalui persamaan:
%, terdistribusi pada sebagian kecil daerah
Geotermometer
SiO2,
spot
o
T C = (1309)/(5.19 – log SiO2) - 273.15,
diperoleh
temperatur
kemungkinan
temperatur
penyelidikan.
o
170
C,
berhubungan
reservoir
di
Geotermometer
(Giggenbach)
diperoleh
dan
dengan
penyelidikan, sedangkan nilai < 1.0 %
terletak
sebagian
besar
daerah
penyelidikan.
daerah
Na/K
rata-rata
Hasil analisis konsentrasi Isotop
18
O dan 2H
(D) memperlihatkan posisi air panas Balla 1
dan Balla 2, terletak pada sebelah kanan
temperatur 200 °C.
dari
Hasil analisis gas menunjukkan dominasi
CO2
di
(96.676-97.935%
mol),
sedikit
mengandung NH3 (0.016-0.041 % mol), H2
garis
(gambar
meteoric
5),
(18O
water
indikasi
telah
shift)
terjadi
pengkayaan oksigen 18 pada air panas,
akibat
reaksi substitusi oksigen 18 dari
O2+Ar (0.197-0.6025
batuan dengan oksigen 16 dari fluida panas
mol), dan N2 yang rendah 1.797-2.688
pada saat terjadi interaksi fluida panas
%mol, tanpa terdeteksi adanya gas lainnya
dengan
seperti (SO2, H2S, HCl, CH4) dan H2O,
permukaan. Sedangkan
konsentrasi gas ini tidak cukup signifikan
Balla 3, Cepeng 2 dan air dingin Balla,
untuk aplikasi geotermometri gas dalam
terletak pada zona garis meteoric water
pendugaan temperatur bawah pemukaan di
(pencampuran
daerah ini.
meteorik, didukung oleh temperatur yang
(0.019-0.020 %mol)
batuan
sebelum
yang
muncul
ke
posisi air panas
di
dominasi
air
semakin rendah).
Peta distribusi Hg tanah (gambar 4),
memperlihatkan anomali relatif tinggi >240
GEOFISIKA
ppb terletak di sekitar lokasi batuan alterasi
dan air panas kelompok Balla membentuk
Anomali tinggi dari hasil survai geomagnet
pola kontur berarah utara-selatan, anomali
terdapat di sekitar airpanas Balla dan di
relatif
bagian
tinggi
diperkirakan
berhubungan
baratnya,
sedangkan
anomali
dengan sumber panas bumi di daerah
rendah di sekitar airpanas Cepeng terdapat
penyelidikan. Anomali tinggi di lintasan A
di bagian barat dan timurnya dan di bagian
bagian barat, diperkirakan berhubungan
selatan anomali rendah ini membuka ke
dengan fosil alterasi yang terletak sebelah
arah selatan cukup luas, diduga ada
barat di luar derah penyelidikan. Nilai Hg
kaitannya dengan batuan sedimen. Struktur
120-240 ppb berada pada sebagian kecil
bawah
daerah survai, sedangkan Hg 250 Ohm-m.
2 dan Balla. Kompleksitas kelurusan di
sekitar
komplek
mencerminkan
manifestasi
Bittuang
kompleksitas
struktur
Kelompok tahanan jenis
< 50 Ohm-m di
bagian utara dengan kontur membuka ke
geologi di daerah tersebut. Zona anomali
utara
dan sedikit di tenggara daerah
tinggi disekitar air panas Cepeng dan Balla
penyelidikan
ini ditimbulkan oleh blok batuan dengan
kemudian diikuti oleh tahanan jenis 50
densitas yang relatif lebih tinggi dari pada
100 Ohm-m di bagian utara lintasan B, C
batuan yang ada disekitarnya atau berupa
dan D dan bagian tengah dan ujung selatan
batuan intrusi (?) dan berperan sebagai
lintasan C, D, E, dan F. Tahanan jenis < 50
sumber panas dari sistem panas bumi di
Ohm-mi ini diperkirakan erat kaitannya
daerah ini.
dengan mata air panas Balla dan mata air
dengan
kontur
tertutup,
-
panas Cepeng. Kelompok tahanan jenis
Anomali positif yang relatif tinggi (>5 mgal),
rendah
pada anomali sisa dan pada penampang
hidrotermal
dan
gayaberat mengindikasikan adanya batuan
struktur/sesar.
Kelompok
intrusi
>100-250
di
daerah
penyelidikan
dan
ini
mungkin
Ohm-m
karena
alterasi
pengaruh
zona
yang
tahanan
jenis
diperkirakan
diperkirakan merupakan heat source (?)
berkaitan dengan satuan piroklastik kuarter
dari sistim panas bumi yang ada di daerah
G.Karua,
Bittuang.
tersebut
daerah penelitian ini. Kelompok tahanan
diperkirakan merupakan cairan magma sisa
jenis >250 Ohm-m terdiri dari tiga kelompok
dari batuan granit, granodiorit dan riolit. Air
yaitu : kelompok pertama berada di bagian
panas yang muncul di daerah penyelidikan
utara antara lintasan A dan B, anomali
umumnya
anomali
memanjang dengan arah utara-selatan,
negatif. Dari model dua dimensi pada
kelompok ke dua berada di utara lintasan F
114
Batuan
berada
intrusi
di
daerah
hampir
mendominasi
seluruh
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
dan kelompok ke tiga terdapat di bagian
Ohm-m, lapisan kedua, ketiga dan keempat
tenggara antara lintasan F, G (Gambar 7 ).
dengan harga tahanan jenis berturut-turut
antara 12-30 Ohm-m, 300-800 Ohm-m dan
Pada peta AB/2=1000 m ini, tahanan jenis
90-100 0hm-m. Struktur/sesar diperkirakan
50-100 Ohm-m tampak lebih sempit, di
antara E6500-E5500. Umumnya di kedua
bagian utara masih terbuka ke utara
penampang tersebut mempunyai lapisan-
(Gambar 8), sedangkan yang ada dibagian
lapisan dengan harga tahanan jenis yang
tenggara telah menjadi dua bagian yaitu
masih masuk kedalam satu kelompok.
pola kontur tertutup dan kontur terbuka
kearah tenggara. Hal ini mungkin akibat
DISKUSI
pengaruh alterasi dan adanya zona struktur
sesar. Tahanan jenis 100-250 Ohm-m
Peta kompilasi yang diperoleh dari hasil
masih tetap mendominasi daerah ini yang
penggabungan
mungkin
satuan
penyelidikan yaitu geologi, geokimia dan
piroklastik kuarter G. Karua. Tahanan jenis
geofisika sehingga diperoleh luas daerah
>250 Ohm-m di bagian utara lintasan B
prospek. Daerah prospek berada di sekitar
yang masih dengan pola kontur terbuka,
airpanas Balla dan Cepeng dan dibatasi
cenderung meluas kearah baratlaut, barat,
oleh Sesar-sesar normal berarah baratlaut-
baratdaya dan selatan.
tenggara, baratdaya-timurlaut, dan berarah
.
hampir utara-selatan. Daerah prospek ini
berkaitan
Penampang
dengan
tahanan
metode
sebenarnya
juga ditandai oleh anomali rendah pada
diperoleh dari penggabungan pemodelan
peta anomali Bouguer sisa dan anomali
dari
magnet total yang terkonsentrasi di sekitar
beberapa
titik
jenis
beberapa
sounding.
Pada
penampang AB (Gambar 9) terdapat enam
airpanas Balla dan Cepeng.
lapisan tahanan jenis. Lapisan pertama
merupakan lapisan penutup dengan harga
Peta tahanan jenis semu AB/2 = 1000
tahanan jenis antara 200-2560 Ohm-m.
meter
Lapisan kedua, ketiga, keempat, kelima
tahanan
dan keenam memiliki harga tahanan jenis
terdapat di sekitar mata air panas Balla dan
berturut-turut antara 350-450 Ohm-m, 40-
di bagian selatan lintasan F dan G. Posisi
50 Ohm-m, 250-400 Ohm-m, 65-90 Ohm-m
anomali tahanan jenis rendah terdapat juga
dan 300-500 Ohm-m. Lapisan tahanan
di bagian selatan yaitu di sebelah tenggara
jenis keempat dan keenam diperkirakan
mata air panas Cepeng (di E3900, suhu
sebagai perulangan dari lapisan kedua.
39.8oC). Tahanan jenis rendah dan mata air
menunjukkan
jenis
rendah
bahwa
<
100
anomali
Ohm-m
panas tersebut terletak pada zona depresi
CD
yang memanjang dari bagian baratlaut
terdapat empat lapisan tahanan jenis dan
hingga tenggara memotong lintasan D, E, F
EF terdapat lima lapisan tahanan jenis.
dan G. Luas daerah prospek panas bumi
Lapisan pertama berupa lapisan penutup
berdasarkan uraian tersebut yaitu di sekitar
berharga tahanan jenis antara 110 -1300
mata air panas Balla dan Cepeng, dihitung
Pada
penampang
tahanan
jenis
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
115
Buku 1 : Bidang Energi
± 9 km2 didukung oleh anomali tinggi dari
KESIMPULAN
peta anomali Hg tanah dan daerah prospek
ini masih membuka ke arah utara sehingga
1) Daerah
prospek
berada
disekitar
dihitung luas daerahnya untuk perhitungan
airpanas Balla dan Cepeng dengan
sumberdaya spekulatif yaitu sebesar 6 km².
luas daerah sebesar 9 km².
(Gambar 10).
2) Berdasarkan geologi tinjau terdapat
luas daerah prospek 6 km² di bagian
Hasil korelasi penampang sounding dengan
data geologi menunjukkan bahwa lapisan-
utara airpanas Balla.
3) Potensi terduga sebesar 83 MWe dan
lapisan tersebut diinterpretasikan sebagai
sumberdaya
lapisan penutup, aliran piroklastik, batupasir
Mwe.
dan batuan malihan. Penampang sounding
AB,
CD
dan
EF
ternyata
tidak
memperlihatkan suatu reservoar panas
bumi,
diperkirakan
masih
jauh
di
kedalaman.
spekulatif
sebesar
60
4) Hasil dari perolehan data sounding
belum didapat reservoir panas bumi,
diduga masih jauh dikedalaman.
5) Untuk mengetahui kedalaman reservoir
disarankan
untuk
dilakukan
survai
lanjutan dengan metode MT.
Hasil kajian geotermometer SiO2, diperoleh
temperatur 170 oC. Berdasarkan kajian dari
UCAPAN TERIMAKASIH
survai geologi dengan pertimbangan bahwa
temperatur cukup tinggi mencapai 97°C,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
terdapat
pada
Kepala Pusat Sumber Daya Geologi yang
lingkungan batuan vulkanik, maka diambil
telah memberikan ijin untuk menggunakan
untuk perhitungan geotermometer Na/K
data hasil penyelidikan dalam penulisan
(Giggenbach) rata-rata adalah 200 °C.
makalah ini. Penulis juga mengucapkan
Potensi terduga di daerah panas bumi
terima
Bittuang
dengan
penyelidikan terpadu geologi, geokimia dan
temperatur cut off 120 C. Selain potensi
geofisika daerah panas bumi Bittuang yang
terduga
telah membantu didalam penulisan ini.
fumarol,
diperoleh
terbentuk
83
MWe
o
terdapat
juga
sumberdaya
kasih
kepada
seluruh
tim
spekulatif dengan luas daerah hasil geologi
tinjau 6 km², rapat daya 10 MWe/km² dan
DAFTAR PUSTAKA
daerah ini termasuk kedalam medium
entalpi
(temperatur
sedang),
maka
1) Bemmelen,
diperoleh sumberdaya spekulatif sebesar
Geology of
60 MWe.
Hague, Netherlands.
van
R.W.,
1949.
The
Indonesia. Vol. I A. The
2) Bachri, Sjaiful & Alzwar, Muzil, 1975.
“Laporan
Inventarisasi
Kenampakan
Gejala Panas bumi Daerah Sulawesi
Selatan”, Dinas Vulkanologi, Bagian
116
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Proyek
Survei
Energi
Geotermal,
Bandung.
3) Fournier, R.O., 1981. “Application of
Water
Geochemistry
Exploration
Geothermal
and
Engineering”,
Reservoir
“Geothermal
System:
Principles and Case Histories”. John
Willey & Sons. New York.
4) Giggenbach, W.F., 1988. “Geothermal
Solute Equilibria Deviation of Na-K-Mg
– Ca Geo- Indicators”. Geochemica
Acta 52. pp. 2749 – 2765.
5) Yohana, T., 2007. Resty 2003 Plus.
Automatic
Iterative
Interpretation.
Steepest Descent.
6) Telford, W.M et al, 1982.
Geophysics,
Cambridge
Applied
University
Press. Cambridge.
7) Tim Survei Geologi, Geokimia, 2009.
Penyelidikan
Daerah
Geologi,
Panas
Kabupaten
Tana
Geokimia
Bumi
Bittuang,
Toraja,
Sulawesi
Selatan, Pusat Sumber Daya Geologi.
8) Yohana, T., dan Suhanto, E., 2004.
Panduan
Penggunaan
Program
GR2004.EXE. Untuk Intern
Subdit
Panas Bumi. DIM, Bandung.
9) Application Of Gravity Method For
Investigation Of Geothermal Prospects,
Geothermal Institute,The University Of
Auckland.
665.612
–
Geothermal
Geophysics
10) F. Nanlohi dkk (1992) dalam Geologi
Panas bumi Daerah Bittuang, Tana
Toraja, Sulawesi Selatan
11) N. Ratman dan S. Atmawinata (1993)
dalam
Geologi
Lembar
Mamuju,
Sulawesi.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
117
Buku 1 : Bidang Energi
Peta Indeks
Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penyelidikan
118
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 2. Peta Geologi Daerah Panas Bumi Bittuang
Cl
KETERANGAN:
Ma
AP.
AP.
AP.
AP.
AP.
tu r
ew
80
a te
BALLA 1
BALLA 2
BALLA 3
CEPENG 1
CEPENG 2
er
Vo
Ph
40
lca
nic
wa
te
rs
rs
60
iph
er
al
20
wa
ter
s
Steam heated waters
SO4
20
40
60
80
HCO3
Cl
Gambar 3. Diagram segitiga tipe air panas daerah panas bumi Bittuang,
Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
119
Buku 1 : Bidang Energi
PETA DISTRIBUSI Hg
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2335 .
2310
.
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.
2602
2494
1967
1585 ..
1614
.
.
2382
1992
2431
2495
2167
.
2614
2580
Totallang
2170
2571
.
2130
2367
.
2298 .
2449
.2149
G. Karua
. 2763
2124
9680000
.
.
2328
.
2500
.
Tokodo
G. Sarangsarang
2498
Buttu Sarangsarang
2174
2400
1930
6000 Meter
Keterangan:
2159
2121
2034
4000
G. Sarambusikore
2625
2180
.
. 2204
.
2062
1415.
> 240 ppb
1395
G. 2119
Tandung
2000
1507
.
Karua
2005
0
1485
G. Biang
Buttu
.
2118
2080
. 2549
2124
Paieppeng
2198
120 - 240 ppb
9678000
.
2198
2098
952
2061
.
RBK20
2086
G. Rattekarua
1396
.
1408
. 2075
2010
.
RBK18
G. Malibu
Buttu
1875
2020
RBK17
.
1330
1457
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
1927
9676000
Matande
S. Maulu
1521 .
1890
2007
G. Panusuk
< 120 ppb
1315
2000
1800
G. Pondan
.
. 1880
Mata air panas
1312
.
.1314
RBK6
D7000
G. Barereng
2012
1312
.
RBK15
1875
Rantekarua
RBK7
1310
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
.
1352
F3500
.
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
1498
E5000
B4500
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
.
1270
1395
.
.
Titik Pengamatan
1309
B7000
1625
1500
A6500
Rattebombong
Podon
9674000
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
1875
. 1972
A4000
9672000
Adong
B3500
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
A3500
Lepangan
1280
1313
A3000
Sungai Mangngala
1589
B3000
Pasaila
A2500
G. Tododok
1852
1500
9670000
G. Pio
G. Ruppu1625
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
Letek
B2000
1318
C2500
A1500
1357
Mata air dingin
G. Uma
. 1549
1269
.
1358
Daerah Perkampungan
1247
.
1334
1331
.
1424
Jalan Raya
.
1379
Bolong
Sungai dan anak sungai
1255
1327
1339
RBK12
G2500
1197
.
1440
1584
1340
E2000
B1500
C2000
1335
A500
G. Berang
1272
Kontur topografi selang 25 meter
1205
1241
1216
RBK13
G1500
1188
Fumarol
Manutun
1282
F500
B1000
G1000
Binotok
G500
Pongbatik
1407
1552
1271
G2000
F1500
E2500
D1000
Kole
F1000
G. Lissu
A1000 1337
1564
1375
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
F2000
B2500
1281
1534
1584
1760
1500
Ratekole
E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
. 1332
.
.
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1362
Tammuan
.
G. Appolo
.
1344
Alterasi
G. Rano
1208
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
G. Tombonantoban
121§
POSO
1580
1535
122§
Topo
Ondolean
. 1018
-2§
1068
1530
1597
9668000
792000
794000
796000
798000
800000
802000
804000
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
Lokasi penyelidikan
Gambar 4. Peta Sebaran Hg tanah, Daerah Panas Bumi Bittuang, Tana Toraja,
Provinsi Sulawesi Selatan.
120
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
-10
Keterangan :
Ap. Balla 1 (APB1)
Ap. Balla 2 (APB2)
Ap. Balla 3 (APB3)
Ap. Cepeng 2 (APC2)
Ad. Balla (ADB)
δD = 8δ18O+ 14
-20
18
M
δD (H2O)
W
L
-30
-40
-50
-60
-70
-12
-8
-10
-6
-4
δ
18O
-2
0
4
2
(H2O)
Gambar 5 Ploting Isotop 18O dan Deuterium daerah panas bumi Bittuang,
Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
PETA ANOMALI SISA BOUGUER
DAERAH PANASBUMI BITUANG, KAB. TANA TORAJA,
PROPINSI SULAWESI SELATAN
.
2335
2310
.
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.2602
2494
1967
.
2431
2495
2167
. 2580
2571
2614
2130
2367
2170
.
.
2298
. 2449
Totallang
.2149
G. Karua
.
2118
Buttu
. 2763
Karua
2625
2124
2005
9680000
.. 1614
1585
.
1992
2382
2500
.
2498
2062
2080
Tokodo
G. Sarangsarang
Buttu
Sarangsarang
2180
. .2204
2400
1930
-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1
2124
1
2
3
4
5
6
7
8
9
.
2198
2098
2061
2086
952
.
1396 .
1408
G. Rattekarua
. 2075
2010
G. Malibu
Buttu
.
1521
1875
1890
2020
2007
1457
.
G. Pondan
1750
2052
1927
Mata air panas
1315
.
. Matande
1330
S. Maulu
2000
1800
. 1807
0
Paieppeng
2198
G. Panusuk
6000
. 1415.
1395
. 2549
9678000
.1880
Titik Pengamatan
F3500
13121312
.
.
.1314
Rantekarua
1875
9676000
4000
Keterangan:
2121
2174
2034
2000
G. Sarambusikore
. 2159
G. 2119
Tandung
0
1485
. 1507
.
G. Biang
. 2328
.
1310
G. Barereng
2012
C
1625
1570
1505
G. Tombilangi
D
1352
.
.
1270
.
1395
Mata air dingin
. 1309
1693
1625
1500
Rattetobungin
1552
1500
TTG 0377
Uru
Balla
1498
1875
1485
1875G. Puang
.1972
9672000
1290
1853
. 1332
Pali
Lepangan 13131280
Kawangin
Sungai Mangngala
Tammuan
1734
1852
G. Pio
G. Ruppu1625
1500
1534
1500
1375
Kontur Anomali Bouguer
-20
1197
.
12711272
1241
Letek
Struktur
1216
B
Manutun
1440
1282
1337
A
Binotok
Pongbatik
1407
-3§
1580
. 1018
1068
-4§
1597
796000
798000
800000
802000
804000
Gambar 6. Peta anomali sisa Bouguer Daerah Panas Bumi Bittuang, Kab. Tana Toraja
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Topo
Ondolean
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
KENDARI
Lokasi penyelidikan
794000
122§
-2§
1208
9668000
792000
121§
POSO
Penampang Model
G. Tombonantoban
1535
1530
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
G. Rano
1335
G. Berang
1552
1205
1188
Kole
G. Lissu
1340
Kontur topografi selang 25 meter
1255
1327
1339
1318
1281
1584
1564
1584
1760
Ratekole
1340
Pemanukan
.
1234
TTG0379
Rateratte
Tungga
9670000
1368
Neneng
BINTUANG
1362
Pasaila
Sungai dan anak sungai
.
1379
Bolong
B
1250
A
G. Tododok
Rano
Pongren
Jalan Raya
1247
.
1334
1331
.
1424
Bungin
1487
Tirom 1375
Sappuko
Buttu
Salong
G. Appolo
Adong Baru
1269
.
1358
Tombilangi
1625
Sasan
14
G. Patongloan
1438
1523
1589
Daerah Perkampungan
G. Uma
.1549
Pasangtau
.
.
1344
Bolokan
1578
Rattebombong
Podon
.1539
9674000
. 1357
121
Buku 1 : Bidang Energi
9680000
G. Sarambusikore
2625
2005
PETA TAHANAN JENIS SEMU
AB/2=500 M
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
. 2159
2121
2500
2174
2034
.
2498
Buttu
Sarangsarang
G. Sarangsarang
2180
. .2204
2400
1930
2062
G. 2119
Tandung
2080
. 2549
2124
2198
9678000
.
2198
2098
2061
2086
952
G. Rattekarua
. 2075
2010
2000
1800
1875
1890
2020
2007
G. Panusuk
0
G. Pondan
1750
2052
1927
. 1807
2000
4000
6000
.1880
1875
9676000
G. Barereng
2012
1625
Keterangan:
1570
1505
G. Tombilangi
1625
1500
Rattebombong
Podon
. 1539
1485
1875G. Puang
Sappuko
G. Appolo
. 1332
Pali
Lepangan 13131280
Kawangin
Sungai Mangngala
1589
9670000
1500
1534
G. Pio
G. Ruppu1625
Sungai dan anak sungai
.
1234
TTG0379
Kontur topografi selang 25 meter
Letek
1318
1281
Kontur tanhanan jenis semu interval 25 Ohm-m
Kole
G. Lissu
1584
1564
1584
1760
1327
1339
Neneng
BINTUANG
Tammuan
Rateratte
Tungga
1852
Lokasi penyelidikan
Jalan Raya
Ratekole
1340
Pemanukan
1250
1362
Pasaila
G. Tododok
1734
Manutun
1440
1282
1337
1500
1375
1340
Binotok
G. Rano
1335
G. Berang
400
375
350
325
300
275
250
225
200
175
150
125
1580
1535
100
75
50
G. Tombonantoban
25
1552
0
1208
Pongbatik
1407
1530
-4§
1368
Tirom 1375
Salong
Buttu
Adong Baru
1290
Topo
Ondolean
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
KENDARI
Daerah Perkampungan
Bolong
Bungin
1487
.1972
1853
Mata air dingin
.
1424
Rano
Pongren
1498
1875
-3§
Uru
Balla
122§
-2§
Titik Pengamatan
F3500
121§
POSO
Tombilangi
1625
Sasan
14
G. Patongloan
1438
1523
.
G. Uma
.1549
1500
TTG 0377
Pasangtau
9672000
Mata air panas
Bolokan
1578
9674000
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
1693
Rattetobungin
1552
Ohm-m
1597
9668000
792000
794000
796000
798000
800000
802000
Gambar 7. Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=500 m daerah Bittuang
9680000
G. Sarambusikore
2625
2005
PETA SEBARAN TAHANAN JENIS SEMU
AB/2=1000 M
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
. 2159
2121
2500
2174
2034
.
2498
Buttu
Sarangsarang
G. Sarangsarang
2180
. .2204
2400
1930
2062
G. 2119
Tandung
2080
. 2549
2124
2198
9678000
.
2198
2098
2061
2086
952
G. Rattekarua
. 2075
2010
2000
1800
1875
1890
2020
2007
G. Panusuk
.1807
9676000
0
G. Pondan
1750
2052
1927
1875
2000
4000
Keterangan:
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
2012
1625
Mata air panas
1570
1505
G. Tombilangi
1625
1500
G. Patongloan
1438
1523
1498
1875
1485
1875G. Puang
.1972
. 1332
G. Tododok
1734
1852
9670000
G. Pio
G. Ruppu1625
1500
1534
Tammuan
1327
1339
Kontur topografi selang 25 meter
.
1234
TTG0379
Kontur tahanan jenis semu interval 25 Ohm-m
Letek
G. Lissu
Manutun
1440
1282
375
400
325
350
275
300
250
200
225
150
175
100
125
75
1208
25
G. Rano
Pongbatik
1407
50
Binotok
0
1337
1335
G. Berang
1552
G. Tombonantoban
1580
1535
1530
792000
Ratekole
1340
Pemanukan
Sungai dan anak sungai
Kole
1340
9668000
Jalan Raya
Bolong
1368
1318
1281
1584
1564
1584
1760
1500
1375
Lokasi penyelidikan
1250
Rateratte
Tungga
-4§
Daerah Perkampungan
Neneng
BINTUANG
1362
Pasaila
Topo
Ondolean
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
KENDARI
Rano
Pongren
Pali
Lepangan 13131280
Kawangin
Sungai Mangngala
1589
Mata air dingin
.
1424
Bungin
1487
Tirom 1375
Sappuko
Buttu
Salong
Adong Baru
G. Appolo
1290
1853
.
G. Uma
Uru
Balla
Titik Pengamatan
-3§
.1549
14
Pasangtau
9672000
F3500
Tombilangi
1625
Sasan
122§
-2§
Bolokan
1578
1500
TTG 0377
121§
POSO
1693
Rattetobungin
1552
Rattebombong
Podon
. 1539
9674000
6000
.1880
G. Barereng
1597
794000
796000
798000
800000
802000
Gambar 8. Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=1000 m daerah Bittuang
122
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Ohm-m
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 9. Penampang tahanan jenis sebenarnya AB daerah Bittuang
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
123
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 10. Peta Kompilasi Geologi, Geokimia dan Geofisika, Daerah panas bumi
Bittuang
124
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
PENYELIDIKAN TERPADU GEOLOGI, GEOKIMIA DAN GEOFISIKA
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG-KABUPATEN TANA TORAJA
SULAWESI SELATAN
Bakrun, Soetoyo, Dedi Kusnadi, Dudi Hermawan
Kelompok Program Penelitian Panas Bumi
SARI
Manifestasi panas bumi di daerah Bittuang berada pada ketinggian 1592-1680 m dpl, terdiri dari
airpanas Balla dan Cepeng dengan temperatur antara 37-97°C, pH=4-7, ditemukan juga batuan
alterasi dan adanya sublimasi belerang, namun konsentrasi gasnya tidak cukup signifikan,
sehingga tidak dapat digunakan dalam perhitungan geotermometer.
Daerah panas bumi Bittuang berada di lingkungan batuan vulkanik yang ditandai oleh banyak
dijumpainya struktur geologi yang berkembang di daerah ini.
Struktur yang mengontrol pemunculan airpanas ke permukaan adalah sesar normal berarah
baratlaut-tenggara, baratdaya-timurlaut dan berarah hampir utara-selatan. Struktur sesar
tersebut berupa zona depresi berarah baratlaut-tenggara.
Hasil kajian terpadu geologi, geokimia dan geofisika daerah panas bumi Bittuang mempunyai
luas daerah prospek sekitar 9 km2. Temperatur reservoir diduga sebesar 200°C,
dengan
temperatur cut-off 120°C.
Potensi terduga di daerah ini adalah sebesar 83 Mwe, sedangkan potensi sumberdaya
spekulatif sebesar 60 MWe dengan luas daerah prospek 6 km2, berada di bagian utara airpanas
Balla.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
111
Buku 1 : Bidang Energi
terdiri dari morfologi puncak Gunungapi
PENDAHULUAN
Karua,
tubuh
Gunungapi
Karua,
kaki
Daerah panas bumi Bittuang merupakan
Gunungapi Karua dan non-vulkanik Karua.
salah satu dari beberapa daerah panas
Satuan batuan di daerah ini terdiri dari satu
bumi yang tersebar di Provinsi Sulawesi
satuan batuan malihan, satu satuan batuan
Selatan.
sedimen, satu satuan batuan terobosan
Manifestasi
pada
umumnya
mempunyai temperatur rendah, akan tetapi
dan
di
(Gambar 2) .
daerah
ini
salah
satu
temperatur
delapan
satuan
batuan
vulkanik
o
airpanas mencapai 97 C, dengan pH asam
sampai
netral.
Data
demikian
Beberapa struktur sesar yang berkembang
dilakukan
terdiri dari : rim kaldera, yang merupakan
penyelidikan terpadu geologi, geokimia dan
bidang yang kolaps atau amblas yang
geofisika,
diakibatkan oleh terjadinya erupsi Gunung
memungkinkan
awal
untuk
yang
diharapkan
bisa
mendapatkan sistem panas bumi yang
dapat
dimanfaatkan
diharapkan
bisa
untuk
PLTP
memenuhi
Karua.
dan
kebutuhan
Sesar-sesar
normal
berarah
baratlaut-
energi nasional, sejalan dengan kebijakan
tenggara, baratdaya-timurlaut, dan berarah
pemerintah tentang energi nasional yang
hampir
memiliki target pada tahun 2025 energi
pemunculan manifetasi panas bumi Balla
baru terbarukan (diantaranya energi panas
dan Cepeng.
utara-selatan
yang
mengontrol
bumi) dapat memenuhi kebutuhan sekitar 5
% energi listrik nasional.
Sesar
mendatar
timurlaut
berarah
yang
baratdaya-
memotong
dan
Secara administratif daerah panas bumi
mengakibatkan pergeseran pada batuan
Bittuang
dan
termasuk
dalam
wilayah
Kabupaten Tana Toraja, Propinsi Sulawesi
Selatan.
Terletak pada posisi 119
o
57,24” – 119 45' 1,70" Bujur Timur (BT)
dan 2 50' 1,53" –
yang
sudah
terbentuk
sebelumnya.
36'
o
o
struktur
o
3 0' 0,86" Lintang
Selatan (LS), atau 790.832 – 806.000 mT
dan 9.668.000 – 9.686.453 mU pada
2
Hasil
pengamatan
manifestasi
temperatur
air
geokimia
panas
o
96.7 C,
Balla
pH
temperatur udara 22.5
netral,
o
C,
dari
dengan
pada
ditemukan
206,76 km atau luas kedua kecamatan
adanya sinter silika,
tersebut merupakan 13,05% dari seluruh
yang tinggi (9700 μmhos/cm), dan air
wilayah Kabupaten Tana Toraja (Gambar
panas berasa asin. Hasil ploting pada
1).
diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 (gambar 3),
daya hantar listrik
air panas termasuk tipe klorida
GEOLOGI DAN GEOKIMIA
dengan
SO4 cukup tinggi (378.58 mg/L). Pada
diagram Na-K-Mg airpanas tersebut berada
Daerah panas bumi Bittuang berada pada
pada zona partial equilibrium, dan juga
lingkungan batuan vulkanik, morfologinya
dalam keseimbangan pada diagram Cl-Li-
112
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Boron, mengindikasikan pembentukan air
Peta distribusi nilai CO2 Udara tanah,
panas di daerah panas bumi Bittuang,
memperlihatkan anomali tinggi > 1.5%
berhubungan dengan sumber panas bumi.
membentuk
yang
berarah
baratlaut-
mengacu
tenggara, konsentrasi CO2 antara 1.0-1.5
kepada Fournier 1981 melalui persamaan:
%, terdistribusi pada sebagian kecil daerah
Geotermometer
SiO2,
spot
o
T C = (1309)/(5.19 – log SiO2) - 273.15,
diperoleh
temperatur
kemungkinan
temperatur
penyelidikan.
o
170
C,
berhubungan
reservoir
di
Geotermometer
(Giggenbach)
diperoleh
dan
dengan
penyelidikan, sedangkan nilai < 1.0 %
terletak
sebagian
besar
daerah
penyelidikan.
daerah
Na/K
rata-rata
Hasil analisis konsentrasi Isotop
18
O dan 2H
(D) memperlihatkan posisi air panas Balla 1
dan Balla 2, terletak pada sebelah kanan
temperatur 200 °C.
dari
Hasil analisis gas menunjukkan dominasi
CO2
di
(96.676-97.935%
mol),
sedikit
mengandung NH3 (0.016-0.041 % mol), H2
garis
(gambar
meteoric
5),
(18O
water
indikasi
telah
shift)
terjadi
pengkayaan oksigen 18 pada air panas,
akibat
reaksi substitusi oksigen 18 dari
O2+Ar (0.197-0.6025
batuan dengan oksigen 16 dari fluida panas
mol), dan N2 yang rendah 1.797-2.688
pada saat terjadi interaksi fluida panas
%mol, tanpa terdeteksi adanya gas lainnya
dengan
seperti (SO2, H2S, HCl, CH4) dan H2O,
permukaan. Sedangkan
konsentrasi gas ini tidak cukup signifikan
Balla 3, Cepeng 2 dan air dingin Balla,
untuk aplikasi geotermometri gas dalam
terletak pada zona garis meteoric water
pendugaan temperatur bawah pemukaan di
(pencampuran
daerah ini.
meteorik, didukung oleh temperatur yang
(0.019-0.020 %mol)
batuan
sebelum
yang
muncul
ke
posisi air panas
di
dominasi
air
semakin rendah).
Peta distribusi Hg tanah (gambar 4),
memperlihatkan anomali relatif tinggi >240
GEOFISIKA
ppb terletak di sekitar lokasi batuan alterasi
dan air panas kelompok Balla membentuk
Anomali tinggi dari hasil survai geomagnet
pola kontur berarah utara-selatan, anomali
terdapat di sekitar airpanas Balla dan di
relatif
bagian
tinggi
diperkirakan
berhubungan
baratnya,
sedangkan
anomali
dengan sumber panas bumi di daerah
rendah di sekitar airpanas Cepeng terdapat
penyelidikan. Anomali tinggi di lintasan A
di bagian barat dan timurnya dan di bagian
bagian barat, diperkirakan berhubungan
selatan anomali rendah ini membuka ke
dengan fosil alterasi yang terletak sebelah
arah selatan cukup luas, diduga ada
barat di luar derah penyelidikan. Nilai Hg
kaitannya dengan batuan sedimen. Struktur
120-240 ppb berada pada sebagian kecil
bawah
daerah survai, sedangkan Hg 250 Ohm-m.
2 dan Balla. Kompleksitas kelurusan di
sekitar
komplek
mencerminkan
manifestasi
Bittuang
kompleksitas
struktur
Kelompok tahanan jenis
< 50 Ohm-m di
bagian utara dengan kontur membuka ke
geologi di daerah tersebut. Zona anomali
utara
dan sedikit di tenggara daerah
tinggi disekitar air panas Cepeng dan Balla
penyelidikan
ini ditimbulkan oleh blok batuan dengan
kemudian diikuti oleh tahanan jenis 50
densitas yang relatif lebih tinggi dari pada
100 Ohm-m di bagian utara lintasan B, C
batuan yang ada disekitarnya atau berupa
dan D dan bagian tengah dan ujung selatan
batuan intrusi (?) dan berperan sebagai
lintasan C, D, E, dan F. Tahanan jenis < 50
sumber panas dari sistem panas bumi di
Ohm-mi ini diperkirakan erat kaitannya
daerah ini.
dengan mata air panas Balla dan mata air
dengan
kontur
tertutup,
-
panas Cepeng. Kelompok tahanan jenis
Anomali positif yang relatif tinggi (>5 mgal),
rendah
pada anomali sisa dan pada penampang
hidrotermal
dan
gayaberat mengindikasikan adanya batuan
struktur/sesar.
Kelompok
intrusi
>100-250
di
daerah
penyelidikan
dan
ini
mungkin
Ohm-m
karena
alterasi
pengaruh
zona
yang
tahanan
jenis
diperkirakan
diperkirakan merupakan heat source (?)
berkaitan dengan satuan piroklastik kuarter
dari sistim panas bumi yang ada di daerah
G.Karua,
Bittuang.
tersebut
daerah penelitian ini. Kelompok tahanan
diperkirakan merupakan cairan magma sisa
jenis >250 Ohm-m terdiri dari tiga kelompok
dari batuan granit, granodiorit dan riolit. Air
yaitu : kelompok pertama berada di bagian
panas yang muncul di daerah penyelidikan
utara antara lintasan A dan B, anomali
umumnya
anomali
memanjang dengan arah utara-selatan,
negatif. Dari model dua dimensi pada
kelompok ke dua berada di utara lintasan F
114
Batuan
berada
intrusi
di
daerah
hampir
mendominasi
seluruh
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
dan kelompok ke tiga terdapat di bagian
Ohm-m, lapisan kedua, ketiga dan keempat
tenggara antara lintasan F, G (Gambar 7 ).
dengan harga tahanan jenis berturut-turut
antara 12-30 Ohm-m, 300-800 Ohm-m dan
Pada peta AB/2=1000 m ini, tahanan jenis
90-100 0hm-m. Struktur/sesar diperkirakan
50-100 Ohm-m tampak lebih sempit, di
antara E6500-E5500. Umumnya di kedua
bagian utara masih terbuka ke utara
penampang tersebut mempunyai lapisan-
(Gambar 8), sedangkan yang ada dibagian
lapisan dengan harga tahanan jenis yang
tenggara telah menjadi dua bagian yaitu
masih masuk kedalam satu kelompok.
pola kontur tertutup dan kontur terbuka
kearah tenggara. Hal ini mungkin akibat
DISKUSI
pengaruh alterasi dan adanya zona struktur
sesar. Tahanan jenis 100-250 Ohm-m
Peta kompilasi yang diperoleh dari hasil
masih tetap mendominasi daerah ini yang
penggabungan
mungkin
satuan
penyelidikan yaitu geologi, geokimia dan
piroklastik kuarter G. Karua. Tahanan jenis
geofisika sehingga diperoleh luas daerah
>250 Ohm-m di bagian utara lintasan B
prospek. Daerah prospek berada di sekitar
yang masih dengan pola kontur terbuka,
airpanas Balla dan Cepeng dan dibatasi
cenderung meluas kearah baratlaut, barat,
oleh Sesar-sesar normal berarah baratlaut-
baratdaya dan selatan.
tenggara, baratdaya-timurlaut, dan berarah
.
hampir utara-selatan. Daerah prospek ini
berkaitan
Penampang
dengan
tahanan
metode
sebenarnya
juga ditandai oleh anomali rendah pada
diperoleh dari penggabungan pemodelan
peta anomali Bouguer sisa dan anomali
dari
magnet total yang terkonsentrasi di sekitar
beberapa
titik
jenis
beberapa
sounding.
Pada
penampang AB (Gambar 9) terdapat enam
airpanas Balla dan Cepeng.
lapisan tahanan jenis. Lapisan pertama
merupakan lapisan penutup dengan harga
Peta tahanan jenis semu AB/2 = 1000
tahanan jenis antara 200-2560 Ohm-m.
meter
Lapisan kedua, ketiga, keempat, kelima
tahanan
dan keenam memiliki harga tahanan jenis
terdapat di sekitar mata air panas Balla dan
berturut-turut antara 350-450 Ohm-m, 40-
di bagian selatan lintasan F dan G. Posisi
50 Ohm-m, 250-400 Ohm-m, 65-90 Ohm-m
anomali tahanan jenis rendah terdapat juga
dan 300-500 Ohm-m. Lapisan tahanan
di bagian selatan yaitu di sebelah tenggara
jenis keempat dan keenam diperkirakan
mata air panas Cepeng (di E3900, suhu
sebagai perulangan dari lapisan kedua.
39.8oC). Tahanan jenis rendah dan mata air
menunjukkan
jenis
rendah
bahwa
<
100
anomali
Ohm-m
panas tersebut terletak pada zona depresi
CD
yang memanjang dari bagian baratlaut
terdapat empat lapisan tahanan jenis dan
hingga tenggara memotong lintasan D, E, F
EF terdapat lima lapisan tahanan jenis.
dan G. Luas daerah prospek panas bumi
Lapisan pertama berupa lapisan penutup
berdasarkan uraian tersebut yaitu di sekitar
berharga tahanan jenis antara 110 -1300
mata air panas Balla dan Cepeng, dihitung
Pada
penampang
tahanan
jenis
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
115
Buku 1 : Bidang Energi
± 9 km2 didukung oleh anomali tinggi dari
KESIMPULAN
peta anomali Hg tanah dan daerah prospek
ini masih membuka ke arah utara sehingga
1) Daerah
prospek
berada
disekitar
dihitung luas daerahnya untuk perhitungan
airpanas Balla dan Cepeng dengan
sumberdaya spekulatif yaitu sebesar 6 km².
luas daerah sebesar 9 km².
(Gambar 10).
2) Berdasarkan geologi tinjau terdapat
luas daerah prospek 6 km² di bagian
Hasil korelasi penampang sounding dengan
data geologi menunjukkan bahwa lapisan-
utara airpanas Balla.
3) Potensi terduga sebesar 83 MWe dan
lapisan tersebut diinterpretasikan sebagai
sumberdaya
lapisan penutup, aliran piroklastik, batupasir
Mwe.
dan batuan malihan. Penampang sounding
AB,
CD
dan
EF
ternyata
tidak
memperlihatkan suatu reservoar panas
bumi,
diperkirakan
masih
jauh
di
kedalaman.
spekulatif
sebesar
60
4) Hasil dari perolehan data sounding
belum didapat reservoir panas bumi,
diduga masih jauh dikedalaman.
5) Untuk mengetahui kedalaman reservoir
disarankan
untuk
dilakukan
survai
lanjutan dengan metode MT.
Hasil kajian geotermometer SiO2, diperoleh
temperatur 170 oC. Berdasarkan kajian dari
UCAPAN TERIMAKASIH
survai geologi dengan pertimbangan bahwa
temperatur cukup tinggi mencapai 97°C,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
terdapat
pada
Kepala Pusat Sumber Daya Geologi yang
lingkungan batuan vulkanik, maka diambil
telah memberikan ijin untuk menggunakan
untuk perhitungan geotermometer Na/K
data hasil penyelidikan dalam penulisan
(Giggenbach) rata-rata adalah 200 °C.
makalah ini. Penulis juga mengucapkan
Potensi terduga di daerah panas bumi
terima
Bittuang
dengan
penyelidikan terpadu geologi, geokimia dan
temperatur cut off 120 C. Selain potensi
geofisika daerah panas bumi Bittuang yang
terduga
telah membantu didalam penulisan ini.
fumarol,
diperoleh
terbentuk
83
MWe
o
terdapat
juga
sumberdaya
kasih
kepada
seluruh
tim
spekulatif dengan luas daerah hasil geologi
tinjau 6 km², rapat daya 10 MWe/km² dan
DAFTAR PUSTAKA
daerah ini termasuk kedalam medium
entalpi
(temperatur
sedang),
maka
1) Bemmelen,
diperoleh sumberdaya spekulatif sebesar
Geology of
60 MWe.
Hague, Netherlands.
van
R.W.,
1949.
The
Indonesia. Vol. I A. The
2) Bachri, Sjaiful & Alzwar, Muzil, 1975.
“Laporan
Inventarisasi
Kenampakan
Gejala Panas bumi Daerah Sulawesi
Selatan”, Dinas Vulkanologi, Bagian
116
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Proyek
Survei
Energi
Geotermal,
Bandung.
3) Fournier, R.O., 1981. “Application of
Water
Geochemistry
Exploration
Geothermal
and
Engineering”,
Reservoir
“Geothermal
System:
Principles and Case Histories”. John
Willey & Sons. New York.
4) Giggenbach, W.F., 1988. “Geothermal
Solute Equilibria Deviation of Na-K-Mg
– Ca Geo- Indicators”. Geochemica
Acta 52. pp. 2749 – 2765.
5) Yohana, T., 2007. Resty 2003 Plus.
Automatic
Iterative
Interpretation.
Steepest Descent.
6) Telford, W.M et al, 1982.
Geophysics,
Cambridge
Applied
University
Press. Cambridge.
7) Tim Survei Geologi, Geokimia, 2009.
Penyelidikan
Daerah
Geologi,
Panas
Kabupaten
Tana
Geokimia
Bumi
Bittuang,
Toraja,
Sulawesi
Selatan, Pusat Sumber Daya Geologi.
8) Yohana, T., dan Suhanto, E., 2004.
Panduan
Penggunaan
Program
GR2004.EXE. Untuk Intern
Subdit
Panas Bumi. DIM, Bandung.
9) Application Of Gravity Method For
Investigation Of Geothermal Prospects,
Geothermal Institute,The University Of
Auckland.
665.612
–
Geothermal
Geophysics
10) F. Nanlohi dkk (1992) dalam Geologi
Panas bumi Daerah Bittuang, Tana
Toraja, Sulawesi Selatan
11) N. Ratman dan S. Atmawinata (1993)
dalam
Geologi
Lembar
Mamuju,
Sulawesi.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
117
Buku 1 : Bidang Energi
Peta Indeks
Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penyelidikan
118
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 2. Peta Geologi Daerah Panas Bumi Bittuang
Cl
KETERANGAN:
Ma
AP.
AP.
AP.
AP.
AP.
tu r
ew
80
a te
BALLA 1
BALLA 2
BALLA 3
CEPENG 1
CEPENG 2
er
Vo
Ph
40
lca
nic
wa
te
rs
rs
60
iph
er
al
20
wa
ter
s
Steam heated waters
SO4
20
40
60
80
HCO3
Cl
Gambar 3. Diagram segitiga tipe air panas daerah panas bumi Bittuang,
Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
119
Buku 1 : Bidang Energi
PETA DISTRIBUSI Hg
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
2335 .
2310
.
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.
2602
2494
1967
1585 ..
1614
.
.
2382
1992
2431
2495
2167
.
2614
2580
Totallang
2170
2571
.
2130
2367
.
2298 .
2449
.2149
G. Karua
. 2763
2124
9680000
.
.
2328
.
2500
.
Tokodo
G. Sarangsarang
2498
Buttu Sarangsarang
2174
2400
1930
6000 Meter
Keterangan:
2159
2121
2034
4000
G. Sarambusikore
2625
2180
.
. 2204
.
2062
1415.
> 240 ppb
1395
G. 2119
Tandung
2000
1507
.
Karua
2005
0
1485
G. Biang
Buttu
.
2118
2080
. 2549
2124
Paieppeng
2198
120 - 240 ppb
9678000
.
2198
2098
952
2061
.
RBK20
2086
G. Rattekarua
1396
.
1408
. 2075
2010
.
RBK18
G. Malibu
Buttu
1875
2020
RBK17
.
1330
1457
RBK16
1750
RBK19
2052
. 1807
1927
9676000
Matande
S. Maulu
1521 .
1890
2007
G. Panusuk
< 120 ppb
1315
2000
1800
G. Pondan
.
. 1880
Mata air panas
1312
.
.1314
RBK6
D7000
G. Barereng
2012
1312
.
RBK15
1875
Rantekarua
RBK7
1310
D6750E8000
C8000 D6500
RBK141625
.
1352
F3500
.
1570
RBK5
F6500
D6300
1505
G. Tombilangi
E7500
1693
C7500 D6000
F6000
G6500 Rattetobungin
RBK4
1552
E7000
B6500
1578
Bolokan
C7000 D5500
F5500
G6000
E6500
RBK3
B6000
C6500 D5000
F5000
1500
Tombilangi1625
G5500
Sasan
RBK2
B5500
E6000
14
C6000 D4500
RBK8
F4500
Balla
G5000 Uru RBK1
E5500
B5000
C5500 D4000
F4000
G. Patongloan
Rano
1438
G4500
RBK9
Pongren
1498
E5000
B4500
C5000 D3500
Bungin F3500
G4000
RBK10
1487
1368
Tirom 1375
E4500
B4000 Sappuko
Buttu
C4500 D3000
F3000
Salong G3500
RBK11
Baru
.
1270
1395
.
.
Titik Pengamatan
1309
B7000
1625
1500
A6500
Rattebombong
Podon
9674000
A6000
. 1539
TTG 0377
A5500
Pasangtau
A5000
1523
A4500
1875
1485
G. Puang
1875
. 1972
A4000
9672000
Adong
B3500
Pali C4000
Kawangin
1290
1853
A3500
Lepangan
1280
1313
A3000
Sungai Mangngala
1589
B3000
Pasaila
A2500
G. Tododok
1852
1500
9670000
G. Pio
G. Ruppu1625
E3000
1234
TTG0379
C3000 D1500
Letek
B2000
1318
C2500
A1500
1357
Mata air dingin
G. Uma
. 1549
1269
.
1358
Daerah Perkampungan
1247
.
1334
1331
.
1424
Jalan Raya
.
1379
Bolong
Sungai dan anak sungai
1255
1327
1339
RBK12
G2500
1197
.
1440
1584
1340
E2000
B1500
C2000
1335
A500
G. Berang
1272
Kontur topografi selang 25 meter
1205
1241
1216
RBK13
G1500
1188
Fumarol
Manutun
1282
F500
B1000
G1000
Binotok
G500
Pongbatik
1407
1552
1271
G2000
F1500
E2500
D1000
Kole
F1000
G. Lissu
A1000 1337
1564
1375
E3500Neneng
BINTUANG
C3500 D2000
F2000
B2500
1281
1534
1584
1760
1500
Ratekole
E4000
1340
Pemanukan
D2500E3750
F2500
1250
G3000
. 1332
.
.
Rateratte
A2000
Tungga
1734
1362
Tammuan
.
G. Appolo
.
1344
Alterasi
G. Rano
1208
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
G. Tombonantoban
121§
POSO
1580
1535
122§
Topo
Ondolean
. 1018
-2§
1068
1530
1597
9668000
792000
794000
796000
798000
800000
802000
804000
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
-3§
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
-4§
KENDARI
Lokasi penyelidikan
Gambar 4. Peta Sebaran Hg tanah, Daerah Panas Bumi Bittuang, Tana Toraja,
Provinsi Sulawesi Selatan.
120
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 1 : Bidang Energi
-10
Keterangan :
Ap. Balla 1 (APB1)
Ap. Balla 2 (APB2)
Ap. Balla 3 (APB3)
Ap. Cepeng 2 (APC2)
Ad. Balla (ADB)
δD = 8δ18O+ 14
-20
18
M
δD (H2O)
W
L
-30
-40
-50
-60
-70
-12
-8
-10
-6
-4
δ
18O
-2
0
4
2
(H2O)
Gambar 5 Ploting Isotop 18O dan Deuterium daerah panas bumi Bittuang,
Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
PETA ANOMALI SISA BOUGUER
DAERAH PANASBUMI BITUANG, KAB. TANA TORAJA,
PROPINSI SULAWESI SELATAN
.
2335
2310
.
.2545
2510
2320
.
9682000
.
.2602
2494
1967
.
2431
2495
2167
. 2580
2571
2614
2130
2367
2170
.
.
2298
. 2449
Totallang
.2149
G. Karua
.
2118
Buttu
. 2763
Karua
2625
2124
2005
9680000
.. 1614
1585
.
1992
2382
2500
.
2498
2062
2080
Tokodo
G. Sarangsarang
Buttu
Sarangsarang
2180
. .2204
2400
1930
-11-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1
2124
1
2
3
4
5
6
7
8
9
.
2198
2098
2061
2086
952
.
1396 .
1408
G. Rattekarua
. 2075
2010
G. Malibu
Buttu
.
1521
1875
1890
2020
2007
1457
.
G. Pondan
1750
2052
1927
Mata air panas
1315
.
. Matande
1330
S. Maulu
2000
1800
. 1807
0
Paieppeng
2198
G. Panusuk
6000
. 1415.
1395
. 2549
9678000
.1880
Titik Pengamatan
F3500
13121312
.
.
.1314
Rantekarua
1875
9676000
4000
Keterangan:
2121
2174
2034
2000
G. Sarambusikore
. 2159
G. 2119
Tandung
0
1485
. 1507
.
G. Biang
. 2328
.
1310
G. Barereng
2012
C
1625
1570
1505
G. Tombilangi
D
1352
.
.
1270
.
1395
Mata air dingin
. 1309
1693
1625
1500
Rattetobungin
1552
1500
TTG 0377
Uru
Balla
1498
1875
1485
1875G. Puang
.1972
9672000
1290
1853
. 1332
Pali
Lepangan 13131280
Kawangin
Sungai Mangngala
Tammuan
1734
1852
G. Pio
G. Ruppu1625
1500
1534
1500
1375
Kontur Anomali Bouguer
-20
1197
.
12711272
1241
Letek
Struktur
1216
B
Manutun
1440
1282
1337
A
Binotok
Pongbatik
1407
-3§
1580
. 1018
1068
-4§
1597
796000
798000
800000
802000
804000
Gambar 6. Peta anomali sisa Bouguer Daerah Panas Bumi Bittuang, Kab. Tana Toraja
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Topo
Ondolean
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
KENDARI
Lokasi penyelidikan
794000
122§
-2§
1208
9668000
792000
121§
POSO
Penampang Model
G. Tombonantoban
1535
1530
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
G. Rano
1335
G. Berang
1552
1205
1188
Kole
G. Lissu
1340
Kontur topografi selang 25 meter
1255
1327
1339
1318
1281
1584
1564
1584
1760
Ratekole
1340
Pemanukan
.
1234
TTG0379
Rateratte
Tungga
9670000
1368
Neneng
BINTUANG
1362
Pasaila
Sungai dan anak sungai
.
1379
Bolong
B
1250
A
G. Tododok
Rano
Pongren
Jalan Raya
1247
.
1334
1331
.
1424
Bungin
1487
Tirom 1375
Sappuko
Buttu
Salong
G. Appolo
Adong Baru
1269
.
1358
Tombilangi
1625
Sasan
14
G. Patongloan
1438
1523
1589
Daerah Perkampungan
G. Uma
.1549
Pasangtau
.
.
1344
Bolokan
1578
Rattebombong
Podon
.1539
9674000
. 1357
121
Buku 1 : Bidang Energi
9680000
G. Sarambusikore
2625
2005
PETA TAHANAN JENIS SEMU
AB/2=500 M
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
. 2159
2121
2500
2174
2034
.
2498
Buttu
Sarangsarang
G. Sarangsarang
2180
. .2204
2400
1930
2062
G. 2119
Tandung
2080
. 2549
2124
2198
9678000
.
2198
2098
2061
2086
952
G. Rattekarua
. 2075
2010
2000
1800
1875
1890
2020
2007
G. Panusuk
0
G. Pondan
1750
2052
1927
. 1807
2000
4000
6000
.1880
1875
9676000
G. Barereng
2012
1625
Keterangan:
1570
1505
G. Tombilangi
1625
1500
Rattebombong
Podon
. 1539
1485
1875G. Puang
Sappuko
G. Appolo
. 1332
Pali
Lepangan 13131280
Kawangin
Sungai Mangngala
1589
9670000
1500
1534
G. Pio
G. Ruppu1625
Sungai dan anak sungai
.
1234
TTG0379
Kontur topografi selang 25 meter
Letek
1318
1281
Kontur tanhanan jenis semu interval 25 Ohm-m
Kole
G. Lissu
1584
1564
1584
1760
1327
1339
Neneng
BINTUANG
Tammuan
Rateratte
Tungga
1852
Lokasi penyelidikan
Jalan Raya
Ratekole
1340
Pemanukan
1250
1362
Pasaila
G. Tododok
1734
Manutun
1440
1282
1337
1500
1375
1340
Binotok
G. Rano
1335
G. Berang
400
375
350
325
300
275
250
225
200
175
150
125
1580
1535
100
75
50
G. Tombonantoban
25
1552
0
1208
Pongbatik
1407
1530
-4§
1368
Tirom 1375
Salong
Buttu
Adong Baru
1290
Topo
Ondolean
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
KENDARI
Daerah Perkampungan
Bolong
Bungin
1487
.1972
1853
Mata air dingin
.
1424
Rano
Pongren
1498
1875
-3§
Uru
Balla
122§
-2§
Titik Pengamatan
F3500
121§
POSO
Tombilangi
1625
Sasan
14
G. Patongloan
1438
1523
.
G. Uma
.1549
1500
TTG 0377
Pasangtau
9672000
Mata air panas
Bolokan
1578
9674000
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
1693
Rattetobungin
1552
Ohm-m
1597
9668000
792000
794000
796000
798000
800000
802000
Gambar 7. Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=500 m daerah Bittuang
9680000
G. Sarambusikore
2625
2005
PETA SEBARAN TAHANAN JENIS SEMU
AB/2=1000 M
DAERAH PANAS BUMI BITTUANG
KAB. TANATORAJA, SULAWESI SELATAN
. 2159
2121
2500
2174
2034
.
2498
Buttu
Sarangsarang
G. Sarangsarang
2180
. .2204
2400
1930
2062
G. 2119
Tandung
2080
. 2549
2124
2198
9678000
.
2198
2098
2061
2086
952
G. Rattekarua
. 2075
2010
2000
1800
1875
1890
2020
2007
G. Panusuk
.1807
9676000
0
G. Pondan
1750
2052
1927
1875
2000
4000
Keterangan:
Peta Indeks
119§
120§
DONGGALA
PALU
-1§
2012
1625
Mata air panas
1570
1505
G. Tombilangi
1625
1500
G. Patongloan
1438
1523
1498
1875
1485
1875G. Puang
.1972
. 1332
G. Tododok
1734
1852
9670000
G. Pio
G. Ruppu1625
1500
1534
Tammuan
1327
1339
Kontur topografi selang 25 meter
.
1234
TTG0379
Kontur tahanan jenis semu interval 25 Ohm-m
Letek
G. Lissu
Manutun
1440
1282
375
400
325
350
275
300
250
200
225
150
175
100
125
75
1208
25
G. Rano
Pongbatik
1407
50
Binotok
0
1337
1335
G. Berang
1552
G. Tombonantoban
1580
1535
1530
792000
Ratekole
1340
Pemanukan
Sungai dan anak sungai
Kole
1340
9668000
Jalan Raya
Bolong
1368
1318
1281
1584
1564
1584
1760
1500
1375
Lokasi penyelidikan
1250
Rateratte
Tungga
-4§
Daerah Perkampungan
Neneng
BINTUANG
1362
Pasaila
Topo
Ondolean
Tanoa
SULAWESI
Watu
Mamuju
MALILI
MASAMBA
MAMASAPALOPO
Sangkololo
Lelewawo
MAKALE
Kosali
Kalosi
POLEWALI
ENREKANG
MAJENE
PINRANG
Wawotobi
KENDARI
Rano
Pongren
Pali
Lepangan 13131280
Kawangin
Sungai Mangngala
1589
Mata air dingin
.
1424
Bungin
1487
Tirom 1375
Sappuko
Buttu
Salong
Adong Baru
G. Appolo
1290
1853
.
G. Uma
Uru
Balla
Titik Pengamatan
-3§
.1549
14
Pasangtau
9672000
F3500
Tombilangi
1625
Sasan
122§
-2§
Bolokan
1578
1500
TTG 0377
121§
POSO
1693
Rattetobungin
1552
Rattebombong
Podon
. 1539
9674000
6000
.1880
G. Barereng
1597
794000
796000
798000
800000
802000
Gambar 8. Peta Tahanan Jenis Semu AB/2=1000 m daerah Bittuang
122
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Ohm-m
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 9. Penampang tahanan jenis sebenarnya AB daerah Bittuang
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
123
Buku 1 : Bidang Energi
Gambar 10. Peta Kompilasi Geologi, Geokimia dan Geofisika, Daerah panas bumi
Bittuang
124
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009