phoca 2. Perda RPJMD

(1)

1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA TAHUN 2011 – 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TIMOR TENGAH UTARA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah secara terarah, berkelanjutan dan berkeadilan, perlu menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;

b. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagaimana dimaksud dalam huruf a, menjadi pedoman dan acuan pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

c. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sebagaimana diamanatkan dalam pasal 150 ayat (3) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2011 – 2015;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah – daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah – daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);


(2)

2

2. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);

3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

4. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomo 82, Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);


(3)

3

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014; 17. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;


(4)

4

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

20. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 001 Seri E Nomor 001 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0011);

21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 17 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur 2009 – 2013 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 017 Seri E Nomor 009, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0025);

22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010 – 2030 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 Nomor 02 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0045);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 6);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Kabupaten Timor Tengah Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 7);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 8);


(5)

5

26. Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 9 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 21); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 10 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara 2008 – 2028 (Lembaran Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 19).

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA dan

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA TAHUN 2011 – 2015


(6)

6

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Timor Tengah Utara.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara. 3. Bupati adalah Bupati Timor Tengah Utara.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara.

5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah selanjutnya disingkat RPJMD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 6. Rencana Kerja Pembangunan Daerah selanjutnya disingkat RKPD, adalah dokumen

perencanaan pembangunan daerah periode 1 (satu) tahun.

7. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan strategis SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

8. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

9. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

10. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.

BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 2

RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang memuat visi, misi, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan untuk periode 2011 - 2015.

Pasal 3

(1) Pemerintah Daerah, pihak swasta dan seluruh komponen masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara wajib melaksanakan program-program pembangunan daerah yang tertuang dalam lampiran sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.


(7)

7

(2) Dalam penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran tahunan daerah,

Pemerintah Daerah dan DPRD wajib menyesuaikannya dengan RPJMD.

Pasal 4

(1) RPJMD merupakan pedoman dan acuan bagi penyusunan Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan SKPD untuk jangka menengah.

(2) RPJMD merupakan pedoman dan acuan bagi penyusunan RKPD sebagai dokumen perencanaan tahunan daerah.

BAB III

SISTEMATIKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 5

Sistematika RPJMD 2011 – 2015 meliputi 10 (sepuluh) bab yang terdiri dari : Bab I : Pendahuluan

Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan Bab IV : Analisis Isu-Isu Strategis

Bab V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bab VI : Strategi dan Arah Kebijakan

Bab VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Bab VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Bab X : Penutup

BAB IV

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 6

(1) Bupati melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap RPJMD.

(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah, pelaksanaan rencana pembangunan daerah, dan evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah.


(8)

(9)

9

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 4 TAHUN 2011

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA TAHUN 2011 – 2015

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menggariskan bahwa kepala daerah otonom yang terpilih secara demokratis melalui suatu mekanisme pemilihan secara langsung oleh rakyat, diwajibkan antara lain untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD tersebut merupakan terjemahan dan penjabaran dari visi, misi dan program yang telah disampaikan kepala daerah pada masa kampanye. Penyusunan RPJMD bertitik tolak pada permasalahan dan isu-isu strategis daerah sebagai sasaran bidik dan fokus perhatian pemerintah daerah untuk menangani dan menyelesaikan problema dimaksud. Di samping itu, perlu diperhatikan pula potensi daerah yang dapat dikembangkan untuk menjawab berbagai problema yang dihadapi.

Penyusunan dokumen kebijakan publik tersebut sedapat mungkin didasarkan pada pendekatan teknokratis, partisipatif, politis serta top down dan bottom up. Melalui keempat pendekatan ini, akan dihasilkan suatu dokumen perencanaan yang sistematis, terarah dan terukur, mencerminkan aspirasi rakyat yang membutuhkan sentuhan pemerintah, sesuai dengan ide dan cita-cita kepala daerah untuk membangun daerah (sesuai permasalahan dan potensi daerah), substansinya selaras dan sinergis dengan dokumen-dokumen perencanaan pada level provinsi dan pusat, serta dijadikan sebagai pedoman dan acuan bagi dokumen-dokumen perencanaan lain (yang berlaku untuk periode tahunan serta skala dan/atau ruang yang lebih kecil yakni SKPD.

Hal ini sejalan dengan managemen pembangunan yang ideal, bahwa pembangunan yang berkualitas harus diawali dengan suatu perencanaan yang baik, yang memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Pola pembangunan yang demikian akan menjamin prinsip berkelanjutan dan berkeadilan. Artinya bahwa RPJMD mampu menjamin keberlajutan pembangunan dari satu tahap ke tahap yang lain baik dalam periode yang bersangkutan maupun antar periode dan dapat


(10)

10

mewujudkan keadilan karena sifat perencanaannya yang komprehensif. Upaya perwujudan pembangunan daerah secara berkelanjutan dan berkeadilan dimaksud membutuhkan intervensi kebijakan pemerintah daerah melalui suatu rencana yang matang.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2)

Pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan jangka menengah daerah dan pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah mencakup kebijakan RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja (Rencana Kerja) SKPD melalui pemantauan dan supervisi. Sementara evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan jangka menengah daerah mencakup RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja SKPD untuk mengetahui perkembangan tingkat capaian serta kesesuaian antara target dan realisasi kinerja program dan daya serap anggaran.


(11)

11

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas


(1)

6

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Timor Tengah Utara.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara. 3. Bupati adalah Bupati Timor Tengah Utara.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara.

5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah selanjutnya disingkat RPJMD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 6. Rencana Kerja Pembangunan Daerah selanjutnya disingkat RKPD, adalah dokumen

perencanaan pembangunan daerah periode 1 (satu) tahun.

7. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan strategis SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

8. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

9. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

10. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.

BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 2

RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang memuat visi, misi, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan untuk periode 2011 - 2015.

Pasal 3

(1) Pemerintah Daerah, pihak swasta dan seluruh komponen masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara wajib melaksanakan program-program pembangunan daerah yang tertuang dalam lampiran sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.


(2)

7

(2) Dalam penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran tahunan daerah,

Pemerintah Daerah dan DPRD wajib menyesuaikannya dengan RPJMD.

Pasal 4

(1) RPJMD merupakan pedoman dan acuan bagi penyusunan Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan SKPD untuk jangka menengah.

(2) RPJMD merupakan pedoman dan acuan bagi penyusunan RKPD sebagai dokumen perencanaan tahunan daerah.

BAB III

SISTEMATIKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 5

Sistematika RPJMD 2011 – 2015 meliputi 10 (sepuluh) bab yang terdiri dari : Bab I : Pendahuluan

Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan Bab IV : Analisis Isu-Isu Strategis

Bab V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bab VI : Strategi dan Arah Kebijakan

Bab VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Bab VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Bab X : Penutup

BAB IV

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 6

(1) Bupati melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap RPJMD.

(2) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah, pelaksanaan rencana pembangunan daerah, dan evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah.


(3)

(4)

9

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 4 TAHUN 2011

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA TAHUN 2011 – 2015

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menggariskan bahwa kepala daerah otonom yang terpilih secara demokratis melalui suatu mekanisme pemilihan secara langsung oleh rakyat, diwajibkan antara lain untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD tersebut merupakan terjemahan dan penjabaran dari visi, misi dan program yang telah disampaikan kepala daerah pada masa kampanye. Penyusunan RPJMD bertitik tolak pada permasalahan dan isu-isu strategis daerah sebagai sasaran bidik dan fokus perhatian pemerintah daerah untuk menangani dan menyelesaikan problema dimaksud. Di samping itu, perlu diperhatikan pula potensi daerah yang dapat dikembangkan untuk menjawab berbagai problema yang dihadapi.

Penyusunan dokumen kebijakan publik tersebut sedapat mungkin didasarkan pada pendekatan teknokratis, partisipatif, politis serta top down dan bottom up. Melalui keempat pendekatan ini, akan dihasilkan suatu dokumen perencanaan yang sistematis, terarah dan terukur, mencerminkan aspirasi rakyat yang membutuhkan sentuhan pemerintah, sesuai dengan ide dan cita-cita kepala daerah untuk membangun daerah (sesuai permasalahan dan potensi daerah), substansinya selaras dan sinergis dengan dokumen-dokumen perencanaan pada level provinsi dan pusat, serta dijadikan sebagai pedoman dan acuan bagi dokumen-dokumen perencanaan lain (yang berlaku untuk periode tahunan serta skala dan/atau ruang yang lebih kecil yakni SKPD.

Hal ini sejalan dengan managemen pembangunan yang ideal, bahwa pembangunan yang berkualitas harus diawali dengan suatu perencanaan yang baik, yang memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Pola pembangunan yang demikian akan menjamin prinsip berkelanjutan dan berkeadilan. Artinya bahwa RPJMD mampu menjamin keberlajutan pembangunan dari satu tahap ke tahap yang lain baik dalam periode yang bersangkutan maupun antar periode dan dapat


(5)

10

mewujudkan keadilan karena sifat perencanaannya yang komprehensif. Upaya perwujudan pembangunan daerah secara berkelanjutan dan berkeadilan dimaksud membutuhkan intervensi kebijakan pemerintah daerah melalui suatu rencana yang matang.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2)

Pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan jangka menengah daerah dan pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah mencakup kebijakan RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja (Rencana Kerja) SKPD melalui pemantauan dan supervisi. Sementara evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan jangka menengah daerah mencakup RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja SKPD untuk mengetahui perkembangan tingkat capaian serta kesesuaian antara target dan realisasi kinerja program dan daya serap anggaran.


(6)

11

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas