Laporan Kajian Arus Mudik_Rev 261016

LAPORAN
EVALUASI PENGELOLAAN ARUS MUDIK LEBARAN

”EVALUATION ON MASS-EXODUS MANAGEMENT DURING
IDUL FITRI HOLIDAY”

World Health Organization
dan
Pusat Krisis Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Bekerja sama dengan

Pusat Riset dan Respon Bencana
Universitas Indonesia
2016

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Research Center

EXECUTIVE SUMMARY

Indonesia is a country in the Southeast Asia which is recognized for its high
number of road accidents. Although Indonesia has joined the Global Road Safety
Movement, through the establishment of Presidential Decree No. 4 of 2013 on
the Program of the Decade of Action for Road Safety, the number of road
accidents remains high. Traffic accidents are very common in the period of
“mudik”, when people visit their relatives during the religious holiday such as Eid
al-Fitr, Christmas, and other festivals. The high number of these accidents can be
caused by the sudden increase on the number of vehicles along the “mudik”
route.
This study was conducted using a survey approach to the check point which is
the target set locations. The evaluation was completed on the implementation of
road safety management system; consist of pre-crash, during crash and postcrash management. Gap analysis of the implementation of road safety
management system was performed to determine the improvement to the
system. In addition, the risk factors, both health and safety risk factors as well as
potential natural disasters during this period, were identified
This study was done in three steps: desktop study -this will cover the evaluation
of guidelines and other existing documentation; observation and survey, as well
as data analysis. The recommendation for management improvement was
formulated at the end of this study.
Throughout the period of “mudik” on Eid in 2015, there were more than 5,800

cases of road accidents were recorded. The number of victims who suffered
serious injuries from the accidents reached more than 1,500 people, of which
75% of the cases involving motorcycle and the percentage of other victims
involving buses, trucks, cars and other types of transportation. While the number
of fatalities caused by the road accidents reached more than 1,600 victims.

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Research Center

Moreover, during the period of Eid in 2016, the number of road accidents
dropped to around 5,400 cases. However, the number of fatalities increased by
more than two times compared to the previous year to nearly 5,500 cases. The
number of victims with minor injuries was around 6,800 with 68% of the cases
involving motorcycle.
The evaluation of the implementation of the road safety management system
was conducted at Dinas Kesehatan and Pos Kesehatan along the “mudik” route.
Pos Kesehatan with the highest value of the fulfillment of crisis management of
health was in Garut with 86% score, followed by Tasikmalaya and Sragen
respectively by 79%, Ciamis by 75% and Pos Kesehatan in Solo and Boyolali with
71% score respectively. While Pos Kesehatan with the lowest fulfillment value

was in Karawang (30%), Situbondo (35%), Banyuwangi (36%), Subang,
Indramayu and Ngawi with score of 54% respectively.
Dinas Kesehatan with the highest fulfillment value was Dinas Kesehatan Garut by
86%, followed by Dinas Kesehatan Solo and Banyumas by 79% and 75%
respectively. On the other hand, Dinas Kesehatan with the lowest fulfillment
value was Dinas Kesehatan Karawang by 46%, Dinas Kesehatan Banyuwangi by
50% and Dinas Kesehatan Situbondo by 57%.
Furthermore, according the risk review, the areas which scored the lowest risk
level is Salatiga (0.10), Sragen (0.13) and Solo (0.14). In contrast, the area with
the highest risk level is Situbondo (0.54) and Banyuwangi (0.47).

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

2

RINGKASAN EKSEKUTIF
Indonesia adalah salah satu negara di kawasan Asia Tenggara dengan angka
kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Meskipun Indonesia telah bergabung dalam
Global Road Safety Movement melalui pembentukan Instruksi Presiden Nomor 4

tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, angka kecelakaan
lalu lintas masih saja tinggi. Kecelakaan lalu lintas sangat sering terjadi pada
periode mudik, saat masyarakat mengunjungi kerabat mereka pada saat hari
raya seperti Idul Fitri, Natal, dan hari raya lainnya. Tingginya angka kecelakaan
ini dapat disebabkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan secara tiba-tiba di
sepanjang jalur mudik.
Studi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survei pada check point
yaitu target lokasi yang ditetapkan. Evaluasi dilakukan terhadap penerapan
sistem manajemen keselamatan jalan, yang terdiri dari prakecelakaan, saat
kecelakaan dan pascakecelakaan. Analisis gap pelaksanaan sistem manajemen
keselamatan jalan akan digunakan untuk menentukan perbaikan sistem yang
dapat dilakukan. Selain itu, akan dilakukan identifikasi terhadap faktor risiko,
baik faktor risiko kesehatan dan keselamatan serta potensi bencana alam.
Studi ini dilakukan melalui tiga langkah, yaitu desktop study (mencakup evaluasi
pedoman dan dokumentasi lain yang ada) observasi dan survei, serta analisis
data. Rekomendasi untuk perbaikan manajemen akan dirumuskan pada akhir
penelitian ini.
Sepanjang periode mudik pada hari raya Idul Fitri 2015 (H-10 Idul Fitri dan H+10
Idul Fitri), ada lebih dari 5.800 kasus kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban yang
menderita luka berat akibat kecelakaan lalu lintas mencapai lebih dari 1.500

korban, dimana 75% kasus melibatkan pengguna sepeda motor, dan persentase
korban lainnya melibatkan pengguna bus, truk, mobil penumpang, dan jenis
transportasi lain. Sedangkan jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu
lintas mencapai lebih dari 1.600 korban.
Sedangkan pada periode mudik hari raya Idul Fitri 2016, jumlah angka kecelakan
lalu lintas menurun menjadi sekitar 5400 kasus. Namun kasus korban meninggal
Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

3

dunia akibat kecelakaan lalu lintas saat mudik 2016 meningkat lebih dari 2 kali
lipat dibandingkan tahun sebelumnya menjadi hampir 5.500 kasus. Kasus korban
dengan luka ringan masih berkisar di angka 6.800 kasus dengan 68% kasus
melibatkan pengguna sepeda motor.
Evaluasi penerapan sistem manajemen keselamatan jalan dilakukan pada pos
kesehatan dan dinas kesehatan di sepanjang jalur mudik. Pos kesehatan dengan
nilai pemenuhan manajemen krisis kesehatan yang paling tinggi berada di lokasi
Pos Kesehatan Garut sebesar 86%, diikuti Tasikmalaya dan Sragen masingmasing sebesar 79%, Pos Kesehatan Ciamis sebesar 75%, dan pos kesehatan di
Solo dan Boyolali masing-masing sebesar 71%. Sementara pos kesehatan

dengan nilai pemenuhan paling rendah berada di lokasi Pos Kesehatan Karawang
(30%), Situbondo (35%), Banyuwangi (36%), Subang, Indramayu dan Ngawi
masing-masing 54%.
Dinas kesehatan dengan nilai pemenuhan yang paling tinggi berada di Dinas
Kesehatan Garut sebesar 86%, diikuti Dinas Kesehatan Solo sebesar 79%, dan
Dinas Kesehatan Banyumas sebesar 75%. Sementara dinas kesehatan dengan
nilai pemenuhan yang paling rendah berada di Dinas Kesehatan Karawang
sebesar 46%, Dinas Kesehatan Banyuwangi sebesar 50%, dan Dinas Kesehatan
Situbondo sebesar 57%.
Sedangkan berdasarkan hasil kaji risiko, area yang memperoleh nilai tingkat
risiko paling rendah adalah Salatiga (0,10), Sragen (0,13), dan Solo (0,14).
Sedangkan area dengan tingkat risiko paling tinggi adalah Situbondo (0,54) dan
Banyuwangi (0,47).

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

4

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY......................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF.................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1.

Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2.

Tujuan........................................................................................................ 5

1.3.

Ruang Lingkup.......................................................................................... 5

1.4.


Waktu Pelaksanaan................................................................................... 6

1.5.

Tim Pelaksana........................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 8
2.1.

Prinsip Manajemen Risiko..........................................................................8

2.2.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2014..9

2.3.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016
10


2.4. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun
2011 13
2.4.1.

Pelayanan Kesehatan Saat Bencana.................................................13

2.4.2.

Manajemen Penanggulangan Bencana.............................................17

2.5.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013...................24

2.6.

Matriks Haddon tentang Faktor Risiko Kecelakaan Lalu Lintas................25

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.........................27
3.1.


Kerangka Konsep..................................................................................... 27

3.2.

Definisi Operasional................................................................................ 28

BAB IV METODE KAJIAN................................................................................... 34
4.1.

Desain Studi............................................................................................ 34

4.2.

Variabel Studi.......................................................................................... 34

4.3.

Metode Pengumpulan Data.....................................................................34


4.4.

Instrumen................................................................................................ 34

4.5.

Metode Analisis Data............................................................................... 35

4.5.1.

Metode Analisis Risiko.......................................................................35

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

5

4.5.2.

Metode Analisis Gap.........................................................................37

4.5.3.

Target dan Lokasi Survei...................................................................37

BAB V HASIL KAJIAN ARUS MUDIK LEBARAN 2016.....................................38
5.1.

Profil Area Lampung................................................................................ 38

5.1.1.

Pos Kesehatan Lampung...................................................................38

5.1.2.

Dinas Kesehatan Lampung...............................................................40

5.1.3.

Kaji Risiko Lampung..........................................................................43

5.2.

Profil Area Karawang............................................................................... 48

5.2.1.

Pos Kesehatan Karawang..................................................................48

5.2.2.

Dinas Kesehatan Karawang..............................................................51

5.2.3.

Kaji Risiko Karawang.........................................................................54

5.3.

Profil Area Subang................................................................................... 57

5.3.1.

Pos Kesehatan Subang......................................................................57

5.3.2.

Dinas Kesehatan Subang..................................................................59

5.3.3.

Kaji Risiko Subang............................................................................. 61

5.4.

Profil Area Garut...................................................................................... 64

5.4.1.

Pos Kesehatan Garut.........................................................................64

5.4.2.

Dinas Kesehatan Garut.....................................................................67

5.4.3.

Kaji Risiko Garut................................................................................ 70

5.5.

Profil Area Banjar..................................................................................... 75

5.5.1.

Pos Kesehatan Banjar.......................................................................75

5.5.2.

Kaji Risiko Banjar.............................................................................. 77

5.6.

Profil Area Tasikmalaya........................................................................... 79

5.6.1.

Pos Kesehatan Tasikmalaya..............................................................79

5.6.2.

Kaji Risiko Tasikmalaya.....................................................................81

5.7.

Profil Area Ciamis.................................................................................... 83

5.7.1.

Pos Kesehatan Ciamis.......................................................................83

5.7.2.

Kaji Risiko Ciamis.............................................................................. 85

5.8.

Profil Area Indramayu.............................................................................. 87

5.8.1.

Pos Kesehatan Indramayu.................................................................87

5.8.2.

Dinas Kesehatan Indramayu.............................................................89

5.8.3.

Kaji Risiko Indramayu........................................................................91

5.9.

Profil Area Cirebon................................................................................... 93

5.9.1.

Pos Kesehatan Cirebon......................................................................93

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

6

5.9.2.

Dinas Kesehatan Cirebon..................................................................95

5.9.3.

Kaji Risiko Cirebon............................................................................ 97

5.10.

Profil Area Banyumas.........................................................................100

5.10.1. Pos Kesehatan Banyumas...............................................................100
5.10.2. Dinas Kesehatan Banyumas............................................................103
5.10.3. Kaji Risiko Banyumas......................................................................105
5.11.

Profil Area Ngawi................................................................................ 112

5.11.1. Pos Kesehatan Ngawi......................................................................112
5.11.2. Kaji Risiko Ngawi............................................................................. 114
5.12.

Profil Area Sragen.............................................................................. 115

5.12.1. Pos Kesehatan Sragen.....................................................................115
5.12.2. Kaji Risiko Sragen........................................................................... 117
5.13.

Profil Area Solo................................................................................... 119

5.13.1. Pos Kesehatan Solo.........................................................................119
5.13.2. Dinas Kesehatan Solo.....................................................................121
5.13.3. Kaji Risiko Solo................................................................................ 123
5.14.

Profil Area Boyolali............................................................................. 124

5.14.1. Pos Kesehatan Boyolali...................................................................124
5.14.2. Kaji Risiko Boyolali..........................................................................126
5.15.

Profil Area Salatiga............................................................................. 128

5.15.1. Pos Kesehatan Salatiga...................................................................128
5.15.2. Dinas Kesehatan Salatiga...............................................................130
5.15.3. Kaji Risiko Salatiga..........................................................................132
5.16.

Profil Area Banyuwangi......................................................................133

5.16.1. Pos Kesehatan Banyuwangi............................................................133
5.16.2. Dinas Kesehatan Banyuwangi.........................................................136
5.16.3. Kaji Risiko Banyuwangi...................................................................138
5.17.

Profil Area Situbondo..........................................................................143

5.17.1. Pos Kesehatan Situbondo................................................................143
5.17.2. Dinas Kesehatan Situbondo............................................................145
5.17.3. Kaji Risiko Situbondo.......................................................................148
5.18. Analisis Pelaksanaan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT).......................................................................................................... 153
5.19.

Profil National Command Center (NCC)..............................................157

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

7

5.20.

Profil Bus dan Sepeda Motor..............................................................160

5.20.1. Bus.................................................................................................. 160
5.20.2. Sepeda Motor.................................................................................. 173
5.21.

Analisis Kecelakaan Nasional H-14 dan H+14 Lebaran......................191

5.21.1. Analisis Kecelakaan Nasional Lebaran Tahun 2015-2016................191
5.21.2. Analisis Kecelakaan Nasional H-10 Hari Bulan Puasa Tahun 2015 dan
2016 196
5.21.3. Analisis Kecelakaan Nasional Berdasarkan Jalur Mudik Lebaran Tahun
2016 200
5.22.

Analisis Kesenjangan Pemenuhan Terhadap ISO 39001.....................205

5.22.1. Tingkat Pemenuhan Pos Kesehatan................................................209
5.22.2. Tingkat Pemenuhan Dinas Kesehatan.............................................211
BAB VI KESIMPULAN & REKOMENDASI.......................................................213
6.1.

Kesimpulan............................................................................................ 213

6.2.1.

Profil Pos Kesehatan........................................................................213

6.2.2.

Profil Dinas Kesehatan....................................................................214

6.2.3.

Kaji Risiko........................................................................................ 215

6.2.

Rekomendasi......................................................................................... 216

6.2.1.

Berdasarkan Wilayah......................................................................216

6.2.2.

Pos Kesehatan................................................................................. 225

6.2.3.

Dinas Kesehatan............................................................................. 226

6.2.4.

Pengemudi Bus dan Motor..............................................................226

6.2.5. Peran Kementerian Kesehtan untuk Implementasi Instruksi Presiden
No. 4 Tahun 2013......................................................................................... 227
6.2.6.

Implementasi SPGDT......................................................................227

6.2.7.

National Command Center (NCC)...................................................227

REFERENSI....................................................................................................... 228
LAMPIRAN A – PANDUAN WAWANCARA.......................................................229
LAMPIRAN B – ANALISIS KESENJANGAN PEMENUHAN TERHADAP ISO
39001............................................................................................................... 237

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

8

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan....................................................................6
Tabel 2. Matriks Haddon tentang Faktor Risiko Kecelakaan.................................25
Tabel 3. Definisi Operasional................................................................................ 28
Tabel 4. Variabel Studi yang Diteliti.....................................................................34
Tabel 5. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Provinsi Lampung................................................................................................ 39
Tabel 6. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung................................................................................................ 41
Tabel 7. Hasil Kaji Risiko Area Lampung...............................................................43
Tabel 8. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Karawang........................................................................................... 48
Tabel 9. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang........................................................................................... 51
Tabel 10. Hasil Kaji Risiko Area Karawang............................................................54
Tabel 11. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Subang.............................................................................................. 57
Tabel 12. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang.............................................................................................. 59
Tabel 13. Hasil Kaji Risiko Area Subang................................................................61
Tabel 14. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Garut................................................................................................. 64
Tabel 15. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut................................................................................................. 68
Tabel 16. Hasil Kaji Risiko Area Garut...................................................................70
Tabel 17. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan Kota
Banjar.................................................................................................................. 75
Tabel 18. Hasil Kaji Risiko Area Banjar.................................................................77
Tabel 19. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Tasikmalaya....................................................................................... 79
Tabel 20. Hasil Kaji Risiko Area Tasikmalaya........................................................81
Tabel 21. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Ciamis................................................................................................ 83
Tabel 22. Hasil Kaji Risiko Area Ciamis.................................................................85
Tabel 23. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Indramayu......................................................................................... 87
Tabel 24. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Indramayu......................................................................................... 89
Tabel 25. Hasil Kaji Risiko Area Indramayu..........................................................91
Tabel 26. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Cirebon.............................................................................................. 93
Tabel 27. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon.............................................................................................. 96
Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

9

Tabel 28. Hasil Kaji Risiko Area Cirebon...............................................................97
Tabel 29. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Banyumas........................................................................................ 101
Tabel 30. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas........................................................................................ 103
Tabel 31. Hasil Kaji Risiko Area Banyumas.........................................................105
Tabel 32. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Ngawi............................................................................................... 112
Tabel 33. Hasil Kaji Risiko Area Ngawi................................................................114
Tabel 34. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Sragen............................................................................................. 115
Tabel 35. Hasil Kaji Risiko Area Sragen..............................................................117
Tabel 36. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan Kota
Solo.................................................................................................................... 119
Tabel 37. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kota Solo............................................................................................................ 121
Tabel 38. Hasil Kaji Risiko Area Solo...................................................................123
Tabel 39. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Boyolali............................................................................................ 125
Tabel 40. Hasil Kaji Risiko Area Boyolali.............................................................126
Tabel 41. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan Kota
Salatiga.............................................................................................................. 128
Tabel 42. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kota Salatiga...................................................................................................... 130
Tabel 43. Hasil Kaji Risiko Area Salatiga.............................................................132
Tabel 44. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Banyuwangi..................................................................................... 134
Tabel 45. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuwangi..................................................................................... 136
Tabel 46. Hasil Kaji Risiko Area Banyuwangi......................................................138
Tabel 47. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
Kabupaten Situbondo........................................................................................ 144
Tabel 48. Pemenuhan Elemen Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Situbondo........................................................................................ 146
Tabel 49. Hasil Kaji Risiko Area Situbondo.........................................................148
Tabel 50. Ketersediaan / Pelaksanaan Sistem Penanggulangan Sistem Gawat
Darurat Terpadu................................................................................................. 154
Tabel 51. Elemen persyaratan pada ISO 39001.................................................205
Tabel 52. Kategori Tingkat Pemenuhan..............................................................208
Tabel 53. Profil Pemenuhan Manajemen Krisis Kesehatan di Pos Kesehatan
berdasarkan Lokasi di Sumatera dan Jawa........................................................213
Tabel 54. Profil Pemenuhan Manajemen Krisis Kesehatan di Dinas Kesehatan
berdasarkan Lokasi di Sumatera dan Jawa........................................................215
Tabel 55. Kaji Risiko berdasarkan Lokasi............................................................216

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

10

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tingkat Kematian di Dunia Karena Kecelakaan di Jalan Raya Tahun
2001 s.d 2013........................................................................................................ 1
Gambar 2. Penyebab Kematian Penduduk Duni Usia 15 – 29 Tahun......................2
Gambar 3. Angka Kematian Berdasarkan Pengguna Jalan.....................................3
Gambar 4. Persebaran Kecelakaan Lalu Lintas di Jawa Barat pada H – 10 sampai
H + 10 Lebaran Tahun 2015.................................................................................. 4
Gambar 5. Prinsip Manajemen Risiko berdasarkan ISO 31000 Tahun 2009...........8
Gambar 6. Alur Evakuasi Korban dengan Sistem Noria.......................................16
Gambar 7. Siklus Penanggulangan Bencana........................................................18
Gambar 8. Alur Penyampaian Informasi Prabencana...........................................20
Gambar 9. Alur Penyampaian dan Konfirmasi Informasi Awal Kejadian Bencana 21
Gambar 10. Alur Penyampaian Informasi Penilaian Kebutuhan Cepat.................22
Gambar 11. Alur Penyampaian dan Konfirmasi Informasi Perkembangan Kejadian
Bencana............................................................................................................... 23
Gambar 12. Kerangka Konsep.............................................................................. 27
Gambar 13. Gambaran Pos Kesehatan di Provinsi Lampung...............................38
Gambar 14. Gambaran Pos Kesehatan Kabupaten Karawang..............................51
Gambar 15. Gambaran Pos Kesehatan di Kabupaten Garut.................................67
Gambar 16. Gambaran Pos Kesehatan Kota Banjar.............................................77
Gambar 17. Salah Satu Spanduk di Pos Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya.......81
Gambar 18. Gambaran Pos Kesehatan di Kabupaten Ciamis...............................85
Gambar 19. Gambaran Pos Kesehatan Kabupaten Banyumas...........................102
Gambar 20. Pemeriksaan Kesehatan di Pos Kesehatan ASDP Ketapang
Banyuwangi....................................................................................................... 134
Gambar 21. Salah Satu Ambulans yang Disiapkan di Pos Kesehatan Kabupaten
Situbondo.......................................................................................................... 143
Gambar 22. Kondisi NCC Jakarta........................................................................158
Gambar 23. Alur Layanan 119...........................................................................159
Gambar 24. Wawancara dengan Petugas NCC..................................................160
Gambar 25. Wawancara dengan Koordinator NCC.............................................160

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

11

DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Karakteristik Sopir Bus berdasarkan Jenis Kelamin..............................161
Grafik 2. Karakteristik Sopir Bus berdasarkan Usia............................................161
Grafik 3. Keluhan Kesehatan yang Dirasakan Sopir Bus....................................162
Grafik 4. Pemeriksaan Kesehatan Sopir Bus oleh Perusahaan...........................162
Grafik 5. Sopir Bus Familiar dengan Jalur Mudik yang Dilewati..........................163
Grafik 6. Perencanaan Perjalanan oleh Sopir Bus..............................................163
Grafik 7. Perencanaan Istirahat oleh Sopir Bus..................................................164
Grafik 8. Waktu yang Ditempuh Saat Perjalanan Normal...................................164
Grafik 9. Waktu yang Ditempuh Saat Perjalanan Macet.....................................165
Grafik 10. Penyuluhan Khusus Sebelum Mudik yang Diberikan Perusahaan
kepada Sopir Bus............................................................................................... 165
Grafik 11. Pemeriksaan Kendaraan Sebelum Mudik oleh Sopir / Mekanik Bus...166
Grafik 12. Komponen Kendaraan yang Diperiksa oleh Sopir / Mekanik Bus.......166
Grafik 13. Ada/Tidaknya Pergantian Sopir Selama Perjalanan...........................167
Grafik 14. Sistem Penggantian Sopir Bus Selama Perjalanan............................167
Grafik 15. Batas Durasi Sopir Bus Ketika Menyetir Selama Perjalanan..............168
Grafik 16. Jenis Kampanye Perilaku Sehat&Aman yang Pernah Dilihat oleh Sopir
Bus Selama Perjalanan...................................................................................... 168
Grafik 17. Hambatan yang Dirasakan Sopir Bus Selama Perjalanan..................169
Grafik 18. Pemeriksaan Kesehatan Sopir Bus Selama Dijalan............................169
Grafik 19. Pengetahuan Akan Adanya Pos Kesehatan Di Jalan...........................170
Grafik 20. Simulasi Penanggulanan Keadaan Darurat yang Diberikan Perusahaan
kepada Sopir Bus............................................................................................... 170
Grafik 21. Prosedur Keadaan Darurat Di Dalam Bus..........................................171
Grafik 22. Pelaksanaan Sosialisasi Prosedur Keadaan Darurat oleh Sopir Bus
kepada Penumpang........................................................................................... 171
Grafik 23. Pemasangan Nomor Darurat Di Bus..................................................172
Grafik 24. Nomor Kontak yang DIhubungi oleh Sopir Bus Ketika Dalam Keadaan
Darurat.............................................................................................................. 172
Grafik 25. Peralatan Penanganan Keadaan Darurat yang Tersedia Di Dalam Bus
.......................................................................................................................... 173
Grafik 26. Karakteristik Pengendara Motor berdasarkan Jenis Kelamin..............174
Grafik 27. Karakteristik Pengendara Motor berdasarkan Usia............................174
Grafik 28. Jarak Perjalanan Mudik Pengendara Motor........................................175
Grafik 29. Keluhan Kesehatan yang Dirasakan oleh Pengendara Motor.............175
Grafik 30. Kesiapan Fisik Pengendara Motor......................................................176
Grafik 31. Alasan Pengendara Mudik Menggunakan Motor................................176
Grafik 32. Komponen Kendaraan yang Diperiksa oleh Pengendara Motor.........177
Grafik 33. Pemeriksaan Kondisi Motor di Tempat Servis....................................177
Grafik 34. Pelaksanaan Servis Motor oleh Pengendara......................................178
Grafik 35. Pola Perjalanan Mudik Pengendara Motor..........................................178
Grafik 36. Jenis Alat Pelindung Diri yang Digunakan Selama Berkendara..........179
Grafik 37. Pengendara Motor Mengonsumsi Obat-Obatan Selama Perjalanan...179
Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

12

Grafik 38. Pengendara Motor yang Tetap Mengemudi Saat Lelah/Mengantuk
Ketika Berkendara.............................................................................................. 180
Grafik 39. Kedisiplinan & Kepatuhan Pengendara Motor Terhadap Rambu Lalu
Lintas................................................................................................................. 180
Grafik 40. Pengendara Motor Memperhatikan Kecepatan Ketika Berkendara....181
Grafik 41. Pengendara Motor Mengonsumsi Makanan Sembarangan................181
Grafik 42. Pengendara Motor Mencuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir
Sebelum Makan................................................................................................. 182
Grafik 43. Konsumsi Makanan Sehat oleh Pengendara Motor............................182
Grafik 44. Pengendara Motor Membuang Sampah Pada Tempatnya..................183
Grafik 45. Penggunaan Toilet yang Tersedia Saat Di Perjalanan oleh Pengendara
Motor................................................................................................................. 183
Grafik 46. Pengendara Motor Familiar dengan Jalur Mudik yang Dilewati..........184
Grafik 47. Pengendara Motor Mempelajari Jalur Mudik yang Akan Dilewati.......184
Grafik 48. Pemanfaatan Pos Kesehatan Selama Perjalanan oleh Pengendara Motor
.......................................................................................................................... 185
Grafik 49. Pemanfaatan Rest Area Di Sekitar Jalur Mudik oleh Pengendara Motor
.......................................................................................................................... 185
Grafik 50. Harapan Terkait Pelayanan Saat Mudik Tahun Depan yang Diinginkan
Pengendara Motor............................................................................................. 186
Grafik 51. Penggunaan Helm Ketika Berkendara...............................................186
Grafik 52. Pengetahuan Pengendara Motor Akan Nomor Darurat 119...............187
Grafik 53. Pengetahuan Pengendara Motor Akan Daerah Bencana/Rawan
Kecelakaan........................................................................................................ 187
Grafik 54. Antisipasi Keadaan Darurat oleh Pengendara Motor yang Mungkin
Terjadi Selama Perjalanan.................................................................................. 188
Grafik 55. Pengetahuan Pengendara Motor Akan Prosedur Tanggap Darurat....188
Grafik 56. Pengendara Motor Menyiapkan P3K Untuk Di Perjalanan..................189
Grafik 57. Waktu Keberangkatan Mudik Pengendara Motor...............................189
Grafik 58. Waktu Kepulangan Mudik Pengendara Motor....................................190
Grafik 59. Perbaikan Pelayanan Selama Mudik yang Disarankan Pengendara
Motor................................................................................................................. 190
Grafik 60. Kejadian Jumlah Kejadian Kecelakaan Selama H-14 dan H+14 Lebaran
Tahun 2015 & 2016............................................................................................ 191
Grafik 61. Jumlah Korban Kecelakaan Selama H-14 dan H+14 Lebaran Tahun
2015 & 2016...................................................................................................... 192
Grafik 62. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Hari Selama H-14 dan H+14 Lebaran
Tahun 2015 & 2016............................................................................................ 193
Grafik 63. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Waktu Kejadian Selama H-14 dan
H+14 Lebaran Tahun 2015 & 2016....................................................................194
Grafik 64. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Jam Kejadian Selama H-14 dan H+14
Lebaran Tahun 2015 & 2016.............................................................................. 194
Grafik 65. Jumlah Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan Selama H-14 dan H+14
Lebaran Tahun 2015 & 2016.............................................................................. 195
Grafik 66. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Jenis Kecelakaan Selama H-14 dan
H+14 Lebaran Tahun 2015 & 2016....................................................................196
Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

13

Grafik 67. Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas berdasarkan Tipe/Tingkatan pada H-10
Hari Bulan Puasa Tahun 2015 & 2016................................................................196
Grafik 68. Jumlah Korban Kecelakaan Selama H-10 Hari Bulan Puasa Tahun 2015
& 2016............................................................................................................... 197
Grafik 69. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Hari Selama H-10 Hari Bulan Puasa
Tahun 2015 & 2016............................................................................................ 197
Grafik 70. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Waktu Kejadian Selama H-10 Hari
Bulan Puasa Tahun 2015 & 2016.......................................................................198
Grafik 71. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Jam Kejadian Selama H-10 Hari Bulan
Puasa Tahun 2015 & 2016................................................................................. 198
Grafik 72. Jumlah Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan Selama H-10 Hari Bulan
Puasa Tahun 2015 & 2016................................................................................. 199
Grafik 73. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Jenis Kecelakaan Selama H-10 Hari
Bulan Puasa Tahun 2015 & 2016.......................................................................199
Grafik 74. Jumlah Kecelakaan yang Terjadi Selama H-10 dan H+10 di Jalur Mudik
Lebaran Tahun 2016.......................................................................................... 200
Grafik 75. Jumlah Kecelakaan H- 10 Lebaran sampai H + 10 Lebaran Ruas
Cikampek - Brebes............................................................................................. 200
Grafik 76. Jumlah Korban Kecelakaan di Jalur Mudik Lebaran Tahun 2016.........201
Grafik 77. Jumlah Kecelakaan berdasarkan Waktu Kejadian di Jalur Mudik Lebaran
Tahun 2016........................................................................................................ 202
Grafik 78. Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan di Jalur Mudik Lebaran Tahun 2016
.......................................................................................................................... 203
Grafik 79. Jenis Kecelakaan yang Terjadi di Jalur Mudik Lebaran Tahun 2016....204
Grafik 80. Pemenuhan ISO 39001:2012 di Pos Kesehatan.................................209
Grafik 81. Pemenuhan Pos Kesehatan Terhadap ISO 39001:2012......................210
Grafik 82. Pemenuhan ISO 39001:2012 di Dinas Kesehatan..............................211
Grafik 83. Pemenuhan Dinas Kesehatan terhadap ISO 39001:2012..................212

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Transportasi merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh
penduduk Indonesia. Hampir seluruh aktivitas diperlukan transportasi. Seperti
kegiatan ekonomi, sekolah, bekerja dan lain-lain termasuk kegiatan mudik
menjelang hari raya dan sesudahnya. Kebutuhan akan transportasi meningkat
pada kondisi ini dan sudah tentu aspek keselamatan menjadi sangat penting
untuk dipenuhi pada kegiatan transportasi ini. Jika tidak, maka kondisi ini akan
menjadi potensi terjadinya kecelakaan dan menimbulkan kerugian baik kerugian
fisik, finansial maupun aspek sosial.
Berdasarkan data WHO, disebutkan bahwa dari tahun ke tahun kecelakaan lalu
lintas belum juga dapat diturunkan.

Gambar 1. Tingkat

Kematian di Dunia
Karena Kecelakaan di Jalan Raya Tahun 2001 s.d 2013
Sumber: Global Status Report on Road Safety, WHO, 2015

Dampak dari kecelakaan tersebut juga sangat besar, WHO di dalam Global
Status Report on Road Safety, 2015 menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas
Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Research Center

adalah penyebab nomor 1 kematian penduduk di dunia pada usia 15 sampai 29
tahun. Seperti terlihat dari gambar 2 berikut.

Gambar 2. Penyebab Kematian Penduduk Duni Usia 15 – 29 Tahun
Sumber: Global Status Report on Road Safety, WHO, 2015

Disebutkan pula bahwa dampak dari tingginya angka kecelakaan di jalan raya
tersebut, menyebabkan penurunan 3% GDP (Growth Development Index) di
negara-negara di dunia dan 5% GDP di negara berpendapatan rendah sampai
sedang.
Di Indonesia, permasalahan kecelakaan lalu lintas juga menjadi perhatian besar.
Berdasarkan laporan survei keselamatan jalan di Asia Pasifik yang dilakukan
oleh WHO yaitu Road Safety in the South East Asia Region, tahun 2015,
diperoleh gambaran angka kematian pada kecelakaan di jalan raya. Angka
kematian tertinggi akibat kecelakaan pada kendaraan motor roda dua sebesar
36 % dan kecelakaan pada pengemudi bus/angkutan umum sebesar 35%,
sisanya adalah kematian akibat kecelakaan yang menimpa penumpang mobil,
pengendara/penumpang truk, sepeda dan pejalan kaki. Secara lengkap data ini
dapat dilihat pada Gambar 3.
Tingkat kecelakaan tidak mudah diturunkan karena berbagai faktor yang
berkontribusi terutama pada saat kepadatan lalu lintas, contohnya ketika musim
Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

2

mudik di hari raya. Sebagai gambaran, tingkat kecelakaan selama mudik tahun
2015 yang disampaikan Korps Lalu Lintas Polri, data menunjukkan angka
kecelakaan lalu lintas selama musim mudik Lebaran tahun 2015 menurun
dibandingkan tahun sebelumnya. Selisih angka kecelakaan yang pada 2014
mencapai, 3.888 kasus, tahun ini hanya mencapai 3.049 kasus, atau turun
sebesar 21,5 persen. Selain itu, untuk korban meninggal dunia, pada 2014
jumlahnya mencapai 714 orang. Sementara tahun ini, jumlah korban meninggal
mencapai 657 orang, atau turun sebesar 8 persen. Meskipun demikian, angkaangka kecelakaan tersebut juga masih relatif tinggi.
http://nasional.kompas.com/read/2015/07/26/21055101/Angka.Kecelakaan.Sela
ma.Mudik.2015.Turun.Dibanding.2014.

Gambar 3.

Angka
Kematian Berdasarkan Pengguna Jalan
Sumber: Road Safety in the South East Asia Region, WHO, 2015

Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah melalui Presiden sejalan dengan
Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 64/255 tanggal 10 Maret 2010
tentang Improving Global Road Safety melalui Program Decade of Action for

Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

3

Road Safety 2011-2020, mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan jalan.
Pada arus mudik Lebaran tahun 2015, setidaknya ada 5232 kecelakaan lalu
lintas di Indonesia yang tercatat. Sebagian besar kecelakaan ini melibatkan
kendaraan pribadi, seperti mobil dan sepeda motor dan juga angkutan umum
seperti bus antar provinsi maupun antarkota. Apabila dilihat dari tingkat
kecelakaan dan jenis kendaraan, setidaknya ada 1790 sepeda motor, 242 mini
bus dan 126 medium truk yang terlibat dalam kecelakaan berat. Sementara itu
apabila dilihat dari jumlah korban meninggal dunia dan jenis kendaraan,
setidaknya ada 7501 penumpang sepeda motor, 973 penumpang mini bus, dan
300 penumpang medium truk yang menjadi korban meninggal dunia selama H –
10 sampai H + 10 lebaran.
Dari total 5232 kecelakaan tersebut, 3412 diantaranya terjadi di jalur mudik
utama Pulau Jawa. Daerah ini adalah daerah yang paling ramai pada setiap arus

mudik lebaran.
Gambar 4. Persebaran Kecelakaan Lalu Lintas di Jawa Barat pada H – 10 sampai H + 10 Lebaran
Tahun 2015

Dengan maksud untuk mendapatkan permasalahan keselamatan transportasi
saat

arus

mudik

berdasarkan

data

sebagai

penguatan

studi

Evaluasi

Pengelolaan Arus Mudik Lebaran 2016, maka dilakukan kajian arus mudik
lebaran dengan menggunakan IRSMS (Integrated Road Safety Management
Disaster Research and Response Center
Integrated Laboratory and Researh Center

4

System).

IRSMS

merupakan

sebuah

situs

yang

menyediakan

data-data

kecelakaan di Indonesia dan dapat menjadi pusat untuk memahami kondisi
keselamatan jalan di Indonesia. Hal ini dikarenakan data kecelakaan dari IRSMS
sangat spesifik kepada siapa yang terlibat ( who), apa yang terjadi sebelum,
selama

dan

setelah

kecelakaan

terjadi

(what)

dan

bagaimana

sebuah

kecelakaan bisa terjadi (how) berdasarkan fakta dari hasil investigasi kepolisian
dan kesaksian para saksi di lapangan. Data-data ini dapat membantu identifikasi
daerah rawan kecelakaan pada saat mudik lebaran dan juga membantu evaluasi
daerah tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
bekerja sama dengan Pusat Riset dan Respon Bencana Universitas Indonesia,
bermaksud mengadakan survei/kajian risiko keselamatan dan analisis penyebab
kecelakaan selama mudik. Melalui studi ini diharapkan dapat memberikan
rekomendasi peningkatan implementasi kelima aspek keselamatan terutama
dalam penanganan pra dan pasca kecelakaan untuk menurunkan potensi
kerugian dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana khususnya pada kegiatan
transportasi selama mudik dan transportasi keseluruhan pada umumnya.

1.2. Tujuan
1. Mendapatkan gambaran dan tingkat risiko kesehatan, keselamatan dan
potensi bencana selama arus mudik.
2. Mendapatkan

gambaran

gap

analisis

implementasi

manajemen

penanganan pra dan pasca kecelakaan.
3. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan sistem penanganan pra
dan pasca kecelakaan selama arus mudik.
4. Melakukan kajian statistik deskriptif kecelakaan dan anatomi jenis maupun
penyebab

kecelakaan

pada

mudik

lebaran

tahun

2016

serta

membandingkan dengan kejadian pada mudik lebaran tahun