LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA.

(1)

Nama : Dwi Wahyu R

NIM : 11110241027

Jurusan : Kebijakan Pendidikan

KEBIJAKAN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

(3)

i

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya atas kesempatan dan kesehatan serta kekuatan, sehingga laporan kegiatan PPL tahun 2014 ini dapat disusun dengan tepat waktu.

Kegiatan PPL ini merupakan kegiatan yang menjadi wadah mahasiswa untuk mengasah kemampuan dan keterampilan yang didapat selama kuliah dan diaplikasikan di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

Kegiatan PPL terutama program individu ini bertujuan membantu mengembangkan potensi serta memberikan pengetahuan bagi masyarkat. Dengan harapan tersebut, kami sebagai pelaksana kegiatan, berusaha membuat perencanaan yang sistematis, yang secara nyata kami paparkan dalam penyusunan Laporan kegiatan PPL Tahun 2014. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Panitia Pelaksana Program KKN-PPLUniversitas Negeri Yogyakarta.

3. Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

4. Dosen Pembimbing KKN Dr.Arief Rohman,M.Si

5. Staff Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

6. Teman – Teman PPL

7. Semuapihak yang terlibat atas peranannya sehingga penyusunan laporan program individu ini telah selesai

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna tetapi penulis berharap, dengan diselesaikannya laporan ini dapat memberi informasi serta mendapatkan dukungan positif dari semua pihak khususnya penyelenggara KKN-PPL UNY 2014 dalam menindak lanjuti hasil laporan ini , kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Atas segala perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 28 September 2014


(4)

Kata Pengantar ……….i

Daftar Isi ……….ii

Lembar Pengesahan ……….iii

BAB I “ PENDAHULUAN”

A. Analisis Situasi ………..1

BAB II “ KEGIATAN KKN ”

A. Persiapan Program Kegiatan ………..5

B. Pelaksanaan Program Kegiatan KKN ……….……….6

C. Analisis Hasil Pelaksanaan ……….34

BAB III “ PENUTUP “

A. Kesimpulan ……….36

B. Saran ……….36

DAFTAR PUSTAKA ………..


(5)

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada Program Studi Kebijakan Pendidikan merupakan wadah untuk mengukur kemampuan mahasiswa selama proses perkuliahan berlangsung.Perencanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diawali dengan melakukan observasi untuk mendapatkan data dan informasi awal sebagai acuan dalam penyusunan program.Pelaksanaan program PPL terdiri dari 2 program yaitu program utama dan program lainnya (kegiatan yang dilakukan

berdasarkan hasil pengalaman di lokasi). Program utama PPL yaitu Argumentasi Politik

Pendanaan Pendidikan di Sekolah Dasar UPT Barat Kota Yogyakarta “ ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menghasilkan bahwa pendanaan di Kota Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dengan adanya beberapa kebijkan yaitu Jaminan Pendidikan Daerah ( JPD ) dan Bantun Operasional Daerah Kota Yogyakarta ( BOSDA ) yang menunjang perbaikan mutu pendidikan di Kota Yogyakarta .Pendanaannyapun sudah berjalan dengan baik. Adanya Kenaikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) 25 % atau Rp 287.128.557.094,00 dari dana yang telah ada di tahun 2013 yang lalu. Sementara itu, program PPL lainnya adalah Analisis KP 4, Entry Data SPJ, Sortir SPJ serta Evaluasi C1 dan KMS SMP Negeri dan SMA Negeri di Kota Yogyakarta.

Kata kunci: PPL, Argumentasi Pendanaan Pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta


(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yaitu lembaga pemerintah yang berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan. Tugas lembaga tersebut ialah membantu ketercapaian visi dan misi Kementrian Pendidikan Republik Indonesia. Lembaga ini beralamatkan di Jalan Hayam Wuruk Nomor 11, Yogyakarta. Namun, karena ada renovasi bangunan maka untuk sementara ini Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dipindah di Jalan A.M Sangaji Nomor 47, Yogyakarta.

1. Kondisi Fisik

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang berlokasi di Jalan A.M. Sangaji Nomor 47 berada di lingkungan SMK Negeri 2 Yogyakarta atau biasa dikenal dengan STM Jetis. Ruangan masing-masing bidang atau Subbag tidak terpusat menjadi satu. Terdapat 4 (empat) gedung di mana satu gedung terpisah dari bangunan SMK N 2 Yogyakarta, namun masih dalam satu lingkungan. Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berada di lantai 3 (tiga) gedung C. Ruangan Subbag Keuangan bersebelahan dengan Subbag ADP. Terdapat satu ruangan penyimpanan


(7)

2 brangkas, satu ruangan penyimpanan berkas, dan 12 meja kerja. Dari 12 meja kerja tersebut terdapat 10 komputer dan 5 printer, serta satu printer copy.

2. Keadaan Non Fisik

Pada Setiap Bagian Dinas Pendidikan Kota Yogayakarta memiliki visi misi yang satu. Adapun Visi Misi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Visi

Terwujudnya pendidikan berkualitas, berkarakter dan inklusif dengan dukungan sumber daya manusia yang profesional

2. Misi

1. Mewujudkan pendidikan berkualitas,

2. Mewujudkan pendidikan karakter,

3. Mewujudkan pendidikan untuk semua (inklusif)

4. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang professional

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan

Program PPL yang akan dilakukan ialah Metode yang akan di gunakan dalam


(8)

3 Barat Kota Yogyakarta “ ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini pada awalnya direncanakan pelaksanakannya dilakukan pada 2 temapat yaitu DPRD Kota Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakrta dengan rentan waktu pada awal bulan Juli sampai pertengahan bulan september 2014. Namun, karena keterbatasan waktu yang tersedia maka pelaksanaan penelitian ini hanya dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Dengan Subjek awal penelitian ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua komisi Anggaran Pendidikan ( A ) DPRD, Ketua Vraksi DPRD, Komisi D ( pendidikan ). Namun, dalam pelaksanaan subjek penelitian Kepala Sub Bagian Keuangan dan memperoleh data dari Web resmi DPRD Kota Yogyakarta. Penelitian ini akan mengambil sample sebagai uji penelitian tentang Pendanaan Pendidikan untuk Sekolah Dasar Yang berada di UPT Wilayah Barat Kota Yogyakarta. Adapun teknik pengumpulan data mengunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi , dan dokumentasi berupa rekaman suara dan juga foto meskipun tidak semuanya mau di foto tetapi penelitian ini tetap berjalan. Penelitian ini dimaksudka Untuk mengetahui Argumentasi Politik Pendanaan Pendidikan di Sekolah Dasar UPT Barat Kota Yogyakarta.

Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui tahap pertama yaitu persiapan meliputi koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta guna memperlancar pelaksanaan proses pengumpulan data. Tahap kedua pengumpulan data yang bersifat kualitatif. Tahap ketiga


(9)

4 pengolahan data menjadi data yang siap dianalisis. Tahap keempat analisis data yang dilakukan menggunakan teknik analisis Kualitatif deskriptif.


(10)

5

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A.Persiapan

Persiapan pelaksanaan program ini yakni koordinasi. Koordinasi yang pertama dilakukan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta bahwa pelaksanaan PPL telah dimulai sekaligus pengarahan mengenai program masing-masing peserta PPL Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

Koordinasi yang kedua yaitu dengan Kepala Bagian Keuangan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Koordinasi ini merupakan pemantapan program yang akan dilakukan dan pengarahan terhadap pelaksanaan program tersebut.

Koordinasi yang ketiga dilakukan dengan Kepala Bagian Jaminan Pendidikan Daerah (JPD). Koordinasi ini dilakukan guna memantapkan program yang akan dilaksanakan dan berkonsultasi mengenai data yang akan digunakan dalam pengumpulan data yang terdapat di arsip JPD.

Koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dosen Pembimbing untuk mempeoleh argumentasi dari Komisi di DPRD ( Dewan Perwkilan Rakyat Daerah ) Kota Yogyakarta.


(11)

6 Serangkain koordinasi tersebut merupakan tahap persiapan dalam pelaksnaan program PPL. Dengan begitu diharapkan pelaksanaan program dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

B.Pelaksanaan PPL

1. Program Utama PPL

Program utama PPL merupakan program kegiatan yang dilakukan selama praktek pengalama lapangan (PPL) sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan dibimbing oleh dosen epembimbing lapangan (DPL). Program individu PPL merupakan program yang telah dirancang yang berjudul ‘’ Argumentasi Politik Pendanaan Pendidikan di Sekolah Dasar UPT Barat Kota

Yogyakarta ‘’

Program individu PPL ini terlaksana mulai dari pengumpulan data yaitu mulai tanggal 16 Agustus 2014. Selanjutnya dilakukan analisis dan penyusunan laporan.

Dari Hasil wawancara ini adapun hasil tersebut dengan pedoman yang sudah ada dapat di sajikan sebagai berikut:

1. Reduksi

Dengan adanya pedoman dapat direduksi menurut 6 responden ini adalah Pendanaan 2013 untuk Pendidikan di Kota Yogyakarta , Nama


(12)

7 Sekolah Dasar yang berada di UPT Barat Kota Yogyakarta, Penjelasan Mengenai Ketersediaan, asal pendanaan dan Kendala Pendanaan

2. Tahap penyajian data

Adapun beberapa hasil dari penelitian wawancara kali ini dari 6 responden tersebut adalah Tahap Penyajian data ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan wawancara dengan Kepala Bagian Keuangan.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi data.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna yang

dikumpulkan dengan mencari hubungan , persamaan , atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dalam konsep dasar penelitian tersebut. Berikut ini hasil dari penelitian ini Dari data yang di peroleh di lapangan yang telah terlaksana dan sudah menjadi bahan rekab yang di peroleh di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang di kemukakan oleh Bpk.Agus Faturohman menunjukan Bahwa :

1) Pembahasan Pertama

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta dan Walikota Yogyakarta menetapkan tentang Peraturan Daerah Tentang anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Tahun anggaran 2013 sebagaimana yang


(13)

8 termuat dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013:

A. Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun anggaran 2013 ditetapkan sebagai berikut :

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 dengan rincian sebagai berikut:

1. Pendapatan Daerah Rp. 1.071.527.411.295,00

2. Belanja Daerah Rp. 1.134.964.779.286,00(-)

Surplus/(Defisit) (Rp. 63.437.367.991,00)

3. Pembiayaan Daerah :

a. Penerimaan Rp. 74.799.020.146,00

b. Pengeluaran Rp. 11.361.652.155,00(-)

Pembiayaan Netto Rp. 63.437.367.991,00(-)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan : Rp. 0,00

Dalam pasal 1 telah ditetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun anggaran 2013 beserta perhitungannya,sedangkan dalam pasal 2-4 memuat penjelasan perincian dana yang lebih spesifik mengenai angka-angka sebagaimana dalam pasal 1,yaitu sebagai berikut:


(14)

9

B. Pasal 2

1. Pendapatan Daerah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka

1 terdiri dari:

a) Pendapatan Asli Daerah sejumlah Rp 304.797.498.596,00

b) Dana Perimbangan sejumlah Rp 656.301.045.699,00

c) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sejumlah Rp

110.428.867.000,00

2. Pendapatan Asli Daerah sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

huruf a terdiri dari jenis pendapatan :

a) Pajak Daerah sejumlah Rp 192.838.243.650,00.

b) Retribusi Daerah sejumlah Rp 32.931.371.103,00.

c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sejumlah

Rp 11.546.395.612,00.

d) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sejumlah

Rp 67.481.488.231,00.

3. Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari pendapatan :

a) Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sejumlah

Rp 52.868.206.699,00.

b) Dana Alokasi Umum sejumlah Rp 597.212.209.000,00.


(15)

10

4. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c terdiri dari pendapatan :

a) Hibah sejumlah Rp 0,00.

b) Dana Darurat sejumlah Rp 0,00.

c) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

sejumlah

Rp 67.525.171.000,00.

d) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sejumlah Rp

30.422.296.000,00.

e) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau dari Pemerintah Daerah

Lainnya sejumlahRp 12.481.400.000,00.

C. Pasal 3

1. Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 terdiri dari :

a) Belanja Tidak Langsung sejumlah Rp 563.575.857.729,00.

b) Belanja Langsung sejumlah Rp 571.388.921.557,00.

2. Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

terdiri dari:

a) Belanja Pegawai sejumlah Rp 509.835.255.593,00.

b) Belanja Bunga sejumlah Rp 75.486.098,00.


(16)

11

d) Belanja Hibah sejumlah Rp 43.928.330.000,00.

e) Belanja Bantuan Sosial sejumlah Rp 5.277.000.000,00.

f) Belanja Bagi Hasil sejumlah Rp 0,00.

g) Belanja Bantuan Keuangan sejumlah Rp 2.459.786.038,00.

h) Belanja Tidak Terduga sejumlah Rp 2.000.000.000,00.

3. Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri

dari:

a) Belanja Pegawai sejumlah Rp 127.905.801.645,00.

b) Belanja Barang dan Jasa sejumlah Rp 321.926.007.229,00.

c) Belanja Modal sejumlah Rp 121.557.112.683,00.

D. Pasal 4

1. Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3

terdiri dari :

a) Penerimaan sejumlah Rp 74.799.020.146,00.

b) Pengeluaran sejumlah Rp 11.361.652.155,00.

2. Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari :

a) SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya sejumlah

Rp 74.599.020.146,00.

b) Pencairan Dana Cadangan sejumlah Rp 0,00.

c) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sejumlah


(17)

12

d) Penerimaan Pinjaman Daerah sejumlah Rp 0,00.

e) Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman sejumlah Rp 0,00.

f) Penerimaan Piutang Daerah sejumlah Rp 200.000.000,00.

3. Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a) Pembentukan Dana Cadangan sejumlah Rp 0,00.

b) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sejumlah Rp

10.000.000.000,00.

c) Pembayaran Pokok Utang sejumlah Rp 361.652.155,00.

d) Pemberian Pinjaman Daerah sejumlah Rp 1.000.000.000,00.

Berikut ini adalah “ PERATURAN WALIKOTA NOMOR 4

TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014” beserta perhitungannya ,sedangkan dalam pasal 2-4 memuat penjelasan perincian dana yang lebih spesifik mengenai angka-angka sebagaimana dalam pasal 1,yaitu sebagai berikut:

A. Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 dengan rincian sebagai berikut:

1. Pendapatan Daerah Rp. 1.210.102.185.890,00

2. Belanja Daerah Rp. 1.422.093.336.380,00 (-)


(18)

13 3. Pembiayaan Daerah :

a. Penerimaan Rp. 217.352.802.645,00 b. Pengeluaran Rp. 5.361.652.155,00 (-) Pembiayaan Netto Rp. 211.991.150.490,00 (-)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan : Rp. 0,00

B. Pasal 2

(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 terdiri dari :

a.Pendapatan Asli Daerah sejumlah Rp 404.272.607.099,00 b.Dana Perimbangan sejumlah Rp 685.422.901.391,00 c.Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sejumlah Rp 120.406.677.400,00

(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan :

a.Pajak Daerah sejumlah Rp 260.582.494.000,00 b.Retribusi Daerah sejumlah Rp 42.446.339.370,00

c.Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sejumlah Rp 12.590.281.406,00

d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sejumlah Rp 88.653.492.323,00


(19)

14 (3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan :

a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sejumlah Rp 64.430.649.391,00

b. Dana Alokasi Umum sejumlah Rp 618.742.352.000,00 c. Dana Alokasi Khusus sejumlah Rp 2.249.900.000,00

(4) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan :

a. Hibah sejumlah Rp 0,00

b. Dana Darurat sejumlah Rp 0,00

c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya sejumlah Rp 82.722.588.000,00

d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sejumlah Rp 24.187.647.000,00

e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau dari Pemerintah Daerah Lainnya sejumlah Rp 13.496.442.400,00

Pasal 3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 terdiri dari :

a. Belanja Tidak Langsung sejumlah Rp 597.086.571.899,00 b. Belanja Langsung sejumlah Rp 825.006.764.481,00


(20)

15 (2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja:

a. Belanja Pegawai sejumlah Rp 532.696.928.521,00 b. Belanja Bunga sejumlah Rp 32.402.075,00

c. Belanja Subsidi sejumlah Rp 0,00

d. Belanja Hibah sejumlah Rp 55.467.086.000,00

e. Belanja Bantuan Sosial sejumlah Rp 3.358.500.000,00

f. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa sejumlah Rp.0,00

g. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa, Partai Politik sejumlah Rp 2.531.655.303,00

h. Belanja Tidak Terduga sejumlah Rp 3.000.000.000,00

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja :

a. Belanja Pegawai sejumlah Rp 128.926.364.764,00

b. Belanja Barang dan Jasa sejumlah Rp 426.259.056.726,00 c. Belanja Modal sejumlah Rp 269.821.342.991,00

Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 terdiri dari :


(21)

16 b. Pengeluaran sejumlah Rp 5.361.652.155,00

(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan :

a. SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya sejumlah Rp 211.520.853.645,00 b. Pencairan Dana Cadangan sejumlah Rp 0,00

c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sejumlah Rp 0,00 d. Penerimaan Pinjaman Daerah sejumlah Rp 0,00

e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman sejumlah Rp 500.000.000,00 f. Penerimaan Piutang Daerah sejumlah Rp 5.331.949.000,00

(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan :

a. Pembentukan Dana Cadangan sejumlah Rp 0,00

b. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sejumlah Rp 5.000.000.000,00

c. Pembayaran Pokok Utang sejumlah Rp 361.652.155,00 d. Pemberian Pinjaman Daerah sejumlah Rp 0,00

Pasal 5

Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :


(22)

17

1. Lampiran I : Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2014;

2. Lampiran II : Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi Tahun Anggaran 2014;

3. Lampiran III : Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Tahun Anggaran 2014;

4. Lampiran IV : Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan

Daerah, Organisasi, Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2014;

5. Lampiran V : Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan

Keterpaduan Urusan. Pemerintahan Daerah dan Fungsi Dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara Tahun Anggaran 2014;

6. Lampiran VI : Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per

Jabatan Tahun Anggaran 2014;

7. Lampiran VII : Daftar Piutang Daerah Tahun Anggaran 2014;

8. Lampiran VIII : Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah

Tahun Anggaran 2014

9. Lampiran IX : Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan


(23)

18

10.Lampiran X : Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset

Lain-Lain Tahun Anggaran 2014;

11.Lampiran XI : Daftar Kegiatan-Kegiatan Tahun Anggaran

Sebelumnya Yang Belum Diselesaikan dan Dianggarkan Kembali Dalam Tahun Anggaran 2014;

12.Lampiran XII : Daftar Dana Cadangan Daerah Tahun Anggaran

2014;

13.Lampiran XIII : Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi

DaerahTahun Anggaran 2014;

14.Lampiran XIV: Rincian Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014;

Pasal 6

Walikota menetapkan Peraturan tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pasal 7

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Yogyakarta.


(24)

19 Pendanaan Di Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan Peraturan Walikota tentang

a. Jaminan Operasional Daerah (JPD)

Jaminan Pendidikan Daerah yang telah di keluarkan memalui PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN JAMINAN PENDIDIKAN DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA, Maksud diberikannya Jaminan Pendidikan Daerah adalah untuk peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan bagi penduduk Daerah dan penuntasan Wajib Belajar 12 (dua belas) tahun. Sebagai berikut :

Pasal 3

1) Tujuan diberikannya Jaminan Pendidikan Daerah adalah agar tidak ada

anak usia sekolah dari keluarga pemegang KMS yang tidak bersekolah karena alasan biaya.

2) Jaminan Pendidikan Daerah diberikan kepada peserta didik penduduk Daerah yang bersekolah di Daerah dan di Luar Daerah dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari anggota keluarga pemegang KMS dengan ketentuan :


(25)

20

b. anak angkat yang dibuktikan dengan penetapan pengadilan negeri

setempat atau akta pengangkatan anak;

c. anak tiri yang dibuktikan dengan akta kelahiran dan akta perkawinan /

surat nikah orangtua;

d. peserta didik penghuni panti asuhan di Kota Yogyakarta yang

bersekolah.

Pasal 4

Pemberian Jaminan Pendidikan Daerah berazaskan :

a. Objektif artinya bahwa penentuan sasaran penerimaan Jaminan

Pendidikan

Daerah harus memenuhi ketentuan sebagaimana dalam Pasal 3 Peraturan ini.

b. Transparan, artinya pelaksanaan Pemberian Jaminan Pendidikan

Daerah

bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orangtua peserta

didik.

c. Akuntabel, artinya pelaksanaan pemberian Jaminan Pendidikan Daerah


(26)

21 dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya.

d. Tidak diskriminatif, artinya setiap anak usia sekolah dari keluarga pemegang

KMS dapat memperoleh Jaminan Pendidikan Daerah tanpa membedakan suku,

agama dan golongan.

Adapun Jenis Jaminan Pendidikan Daerah Kota Yogyakarta menurut :

Pasal 5

1) Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Taman Kanak-kanak

(TK)

Negeri mendapatkan jaminan pendidikan berupa biaya pribadi untuk pembelian seragam;

2) Peserta didik pada satuan pendidikan TK/Raudhatul Atfal (RA) swasta

dan

Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) mendapatkan jaminan pendidikan

berupa biaya operasional, biaya investasi, dan biaya pribadi untuk pembelian


(27)

22 3) Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD)

negeri

mendapatkan jaminan pendidikan berupa biaya pribadi untuk pembelian

seragam dan buku;

4) Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) swasta, Madrasah Ibtidaiyah (MI) negeri dan swasta serta Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) mendapatkan jaminan pendidikan berupa biaya operasional, biaya investasi dan biaya pribadi untuk pembelian seragam dan buku;

5) Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) negeri mendapatkan jaminan pendidikan berupa biaya pribadi untuk pembelian seragam dan buku;

6) Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) swasta, Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri dan swasta serta Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) mendapatkan jaminan pendidikan berupa biaya operasional, biaya investasi, dan biaya pribadi untuk pembelian seragam dan buku;

7) Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) kelas X (sepuluh) mendapatkan jaminan pendidikan


(28)

23 berupa biaya operasional, biaya investasi, dan biaya pribadi pembelian seragam dan buku;

8) Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) / Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas) mendapatkan jaminan pendidikan berupa biaya operasional, biaya investasi , dan biaya pribadi untuk pembelian buku;

9) Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) kelas X (sepuluh) kelas mendapatkan jaminan pendidikan berupa biaya operasional, biaya investasi, dan biaya pribadi pembelian seragam dan buku;

10)Peserta didik pada jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas) mendapatkan jaminan pendidikan berupa biaya operasional , biaya investasi, dan biaya pribadi untuk pembelian buku.

Dalam Pelaksanaannya Jaminan Pendidikan Daerah haruslah memegang teguh aturan sebagai berikut :

Pasal 6

1) Kegiatan pemberian Jaminan Pendidikan Daerah dilaksanakan oleh


(29)

24 Pendidikan Daerah melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jaminan Pendidikan

Daerah.

2) Besaran Jaminan Pendidikan Daerah diatur lebih lanjut dengan

Keputusan Walikota.

3) Mekanisme pemberian Jaminan Pendidikan Daerah diatur lebih lanjut

dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan.

Pasal 7

Persyaratan penerima jaminan pendidikan daerah adalah Peserta didik penduduk Daerah pemegang kartu KMS yang sedang menempuh pendidikan pada jenjang pendidikan TK/RA/TKLB, SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK di Daerah atau di luar Daerah dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasal 8

Satuan pendidikan tidak diperbolehkan memungut biaya

pendidikan bagi peserta didik penduduk Daerah pemegang kartu KMS.

b. Bantuan Operasional Daerah Kota Yogyakarta ( Bosda )

Bantuan Operasional Daerah Kota Yogyakarta (BOSDA) pedomannya sebagai berikut :


(30)

25

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Yogyakarta.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Kota Yogyakarta.

3. Walikota adalah Walikota Yogyakarta.

4. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

5. Satuan Pendidikan Dasar adalah satuan pendidikan yang meliputi Taman Kanak-Kanak yang selanjutnya disingkat TK, Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat SD, dan Sekolah Menengah Pertama yang selan jutnya disingkat SMP.

6. Bantuan Operasional Sekolah Daerah yang selanjutnya disingkat Bosda

adalah bantuan operasional sekolah yang berasal dari Pemerintah Daerah yang digunakan untuk kegiatan operasional pembelajaran.

7. Belanja pegawai adalah belanja untuk pengeluaran honorarium atau upah dalam melaksanakan program dan kegiatan sekolah.


(31)

26 8. Belanja barang dan jasa adalah belanja untuk pengeluaran pembelian atau pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan.

9. Belanja modal adalah belanja yang digunakan untuk pengeluaran

pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud diberikannya Bosda adalah untuk membantu biaya operasional pendidikan yang diselenggarakan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Tujuan diberikannya Bosda adalah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

BAB III

PERUNTUKAN BOSDA


(32)

27 (1) Bosda diberikan kepada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan

Pemerintah Daerah meliputi TK, SD, dan SMP.

(2) Bosda dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasional yang terdiri

dari belanja pegawai, dan belanja barang dan jasa.

(3) Bosda tidak diperkenankan untuk membiayai pengeluaran jenis belanja modal.

BAB IV BESARAN BOSDA

Pasal 4

Besaran Bosda masing-masing sekolah diatur setinggi-tingginya sebagai berikut:

a. Besaran Bosda untuk TK sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah)

untuk setiap siswa pertahun, dengan rincian, untuk belanja pegawai Rp. 180.000,- (seratus delapan puluh ribu rupiah), dan belanja barang dan jasa Rp. 420.000,- (empat ratus dua puluh ribu rupiah)

b. Besaran Bosda untuk SD sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) untuk setiap siswa pertahun, dengan rincian, untuk belanja pegawai Rp. 225.000,- (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah), dan belanja barang dan jasa Rp. 525.000,- (lima ratus dua puluh lima ribu rupiah)


(33)

28 c. Besaran Bosda untuk SMP sebesar Rp. 1.000.000,- ( satu juta rupiah) untuk setiap siswa pertahun, dengan rincian, untuk belanja pegawai Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), dan belanja barang dan jasa Rp. 700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah)

d. Besaran Bosda yang dialokasikan pada setiap Satuan Pendidikan Dasar ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

BAB V

TATA CARA PEMBERIAN BOSDA

Pasal 5

(1) Bosda dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kota Yogyakarta.

(2) Dinas Pendidikan menyalurkan dana Bosda ke Satuan Pendidikan Dasar

dua kali dalam satu tahun.

(3) Mekanisme pengelolaan Bosda pada Satuan Pendidikan Dasar yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan.


(34)

29 Dalam hal pengelolaan Bosda ada sisa dana pada akhir tahun anggaran, maka sisa dana dimaksud harus disetor ke kas Daerah

Pasal 7

Dengan adanya pemberian Bosda oleh Pemerintah Daerah, maka Satuan Pendidikan Dasar yang diselenggarakan Pemerintah Daerah dilarang melakukan pungutan biaya satuan pendidikan kepada masyarakat.

Pasal 8

Satuan Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah harus melaksanakan pengelolaan Bosda sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BOSDA

Pasal 9

Pembinaan dan pengawasan pengelolaan Bosda dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berwenang di bidang pengawasan.

BAB VII


(35)

30 Pasal 10

Dengan adanya Peraturan ini, maka Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor18 Tahun 2013 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 11

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Dalam Pendanaan Pendidikan Harus sesuai dengan Peraturan yang telah di tetapkan karena pendanaan tersebut seharusnya habis karena untuk memaksilkan program. Pendanaan ini berdasarkan Pasal 1 Angka 48 UU Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 menyatakan bahwa penerimaan sumber dana atau alokasi dana bersumber kementerian negara/lembaga, alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah, dan alokasi anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik, tetapi tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pemerintah daerah memberikan subsidi / bantuan pembiayan penyelengaraan Subsidi / pembiayan penyelengaraan SDN ( sbpp-sdn ). Untuk tahun 2014


(36)

31 pendanaan pendidikan memang pada awalnya tahun 2013 lalu telah di ajukan kenaikan pendanaan sebesar 25% yaitu Rp 287.128.557.094,00 dari dana yang telah ada di tahun 2013 yang lalu , Pengaturan wali kota tersebut akan mengatur tentang gaji pegawai dan anggaran pendidikan.. Adapun Nama – Nama Sekolah Dasar yang berada di UPT Barat Kota

Yogyakarta Berikut ini adalah nama – nama Sekolah Dasar yang berada di

UPT Barat:

1. SD Kanisius Tegalmulyo

2. SD Kanisius Wirobrajan 1

3. SD Muhamadiyah Karangwaru Yogyakarta

4. SD Muhamadiyah Tegalrejo Yogyakarta

5. SD Muhammadiyah Kauman

6. SD Muhammadiyah Ngadiwinatan

7. SD Muhammadiyah Ngupasan 1

8. SD Muhammadiyah Ngupasan 2

9. SD Muhammadiyah Notoprajan

10.SD Muhammadiyah Pringgokusuman

11.SD Muhammadiyah Purwodiningratan 1

12.SD Muhammadiyah Purwodiningratan 2

13.SD Muhammadiyah Suronatan


(37)

32

15.SD Muhammadiyah Wirobrajan 3

16.SD Negeri Bangirejo 1 Yogyakarta

17.SD Negeri Bangirejo 2 Yogyakarta

18.SD Negeri Bangunrejo 1 Yogyakarta

19.SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta

20.SD Negeri Bener Yogyakarta

21.SD Negeri Blunyahrejo Yogyakarta

22.SD Negeri Bobkri Karangwaru Yogyakarta

23.SD Negeri Gedongtengen

24.SD Negeri Kanisius Notoyudan Yogyakarta

25.SD Negeri Karangrejo Yogyakarta

26.SD Negeri Marsudirin

27.SD Negeri Netral B

28.SD Negeri Netral C

29.SD Negeri Netral D

30.SD Negeri Ngabean

31.SD Negeri Ngupasan

32.SD Negeri Patangpuluhan

33.SD Negeri Petinggen Yogyakarta

34.SD Negeri Pingit Yogyakarta


(38)

33

36.SD Negeri Serangan

37.SD Negeri Sindurejan

38.SD Negeri Sosrowijayan Yogyakarta

39.SD Negeri Tamansari 1

40.SD Negeri Tamansari 2

41.SD Negeri Tamansari 3

42.SD Negeri Tegalmulyo

43.SD Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta

44.SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta

45.SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta

46.SD Pangudiluhur 1

2. Program Lainnya

Disamping Program Utama PPL adapula program yang mendukung lainya di antaranya :

a. Entri Data

Entri data ini berupa BKU , Pajak , dan Belanja Langsung b. Sortir Data

Melakukan pemilhan data SPJ ( Surat Pertanggung Jawaban ) dengan warna : merah , kuning, hijau , biru dan putih untuk bukti yang nantinya di serahkan inspectorat dan DP.DPK


(39)

34 Melakukan pemilahan data C1 yang bersekolah di Wilayah Kota Yogyakarta.meliputi jenjang SMP dan SMA

d. Analisis KP 4

Analisis ini dilakukan sebagai pengerjaan dari kegiatan Kelompok yang dilaksanakan oleh 3 orang yang berada di PPL Bagian Keuangan.

C.Analisis Hasil

Setalah penelitian “Argumentasi Politik Pendanaan Pendidikan di

Sekolah Dasar UPT Barat Kota Yogyakarta “ di kota Yogyakarta

dilaksanakan, terdapat analisa yang dapat di gambarkan. Aspek yang dianalis dalam pelaksanaan keluruhan, yang meliputi ketepatan waktu pelaksanaan, penyimpangan kegiatan, hasil yang dicapai dan hambatan dalam pelaksanaan program.

Dilihat dari pelaksanaannya, program ini tidak dapat dilaksanaan tepat waktu dan berjalan tidak terlalu mulus. Awalnya program ini direncanakan akan dimulai setelah dua minggu dari penerjunan. Namun dalam kenyataannya kegiatan tersebut terhambat karena pada waktu tersebut sedang dalam masa pengenalan lingkungan, sehingga perlu adaptasi dengan lingkungan tempat PPL dan mempunyai pekerjaan yang sangat menumpuk khususnya di Bidang Keuangan tempat PPL diadakan.


(40)

35 Pada Pengumpulan data terdapat hambatan yaitu banyaknya pekerjaan yang berada di Kantor Dinas Pendidikan sehingga menimbulkan keterbatasan dalam pengerjaannya.

Dalam analisis data juga mengalami kemunduran dan perpanjangan waktu. Hal ini terjadi karena bersamaan dengan waktu terdapat program-program PPL yang tak terduga ada, sehingga sebagai rasa hormat maka diputuskanlah untuk mengikuti dan melaksanaan program yang direncanakan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan bagian-bagiannya.

Namun dari program-program tersebutlah penulis mendapatkan

pengalaman kerja dan dapat mengetahui bagaimana tantangan kerja yang sebenarnya di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

Hambatan dalam pelaksanaan program analisis data ini selain yang disebut di atas adalah pencarian data yang berupa soft file dan hard file. sehingga kami harus menunggu dan mendapatkan waktu bertemu kepala bagian sangatlah sulit .Padahal jika melihat jadwal kegiatan, pada waktu itu sudah memasuki masa akhir pelaksanaan PPL. Hel tersebut tentunya memperpanjang waktu yang diperlukan untuk menganalisis data. Selain itu, diperlukan analisis kualitatif deskriptif dalam analisis data untuk dapat menyajikan data di atas. Jadi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut memerlukan jangka waktu yang cukup lama.


(41)

36

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program Utama Penelitian “Argumentasi Politik Pendanaan Pendidikan di

Sekolah Dasar UPT Barat Kota Yogyakarta “ ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menghasilkan bahwa pendanaan di Kota Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dengan adanya beberapa kebijkan yaitu Jaminan Pendidikan Daerah ( JPD ) dan Bantun Operasional Daerah Kota Yogyakarta ( BOSDA ) yang menunjang perbaikan mutu pendidikan di Kota Yogyakarta .Pendanaannyapun sudah berjalan dengan baik. Adanya Kenaikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) 25 % atau Rp 287.128.557.094,00 dari dana yang telah ada di tahun 2013 yang lalu.

Program Lainnya berupa Penyortiran data , evaluasi KMS serta C1 SMP dan SMA kota Yogyakarta, dan entri data yang dilakukan dilain program utama yang disebutkan di atas.

B. Saran

1. Perlunya Kelonggaran waktu dalam pengerjaan karena adapula

program kelompok yang harus dikerjakan serta Perlu koordinasi yang lebih matang dalam pengerjaan.


(42)

37 2. Perlu Transparasi mengenai pendanaan dan update informasi di blog resmi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sehingga masyarakat mengetahui Pendanaan apa saja dan bagaimana pelaksanaannya.


(1)

32

15.SD Muhammadiyah Wirobrajan 3

16.SD Negeri Bangirejo 1 Yogyakarta

17.SD Negeri Bangirejo 2 Yogyakarta

18.SD Negeri Bangunrejo 1 Yogyakarta

19.SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta

20.SD Negeri Bener Yogyakarta

21.SD Negeri Blunyahrejo Yogyakarta

22.SD Negeri Bobkri Karangwaru Yogyakarta

23.SD Negeri Gedongtengen

24.SD Negeri Kanisius Notoyudan Yogyakarta

25.SD Negeri Karangrejo Yogyakarta

26.SD Negeri Marsudirin

27.SD Negeri Netral B

28.SD Negeri Netral C

29.SD Negeri Netral D

30.SD Negeri Ngabean

31.SD Negeri Ngupasan

32.SD Negeri Patangpuluhan

33.SD Negeri Petinggen Yogyakarta

34.SD Negeri Pingit Yogyakarta


(2)

33

36.SD Negeri Serangan

37.SD Negeri Sindurejan

38.SD Negeri Sosrowijayan Yogyakarta

39.SD Negeri Tamansari 1

40.SD Negeri Tamansari 2

41.SD Negeri Tamansari 3

42.SD Negeri Tegalmulyo

43.SD Negeri Tegalrejo 1 Yogyakarta

44.SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta

45.SD Negeri Tegalrejo 3 Yogyakarta

46.SD Pangudiluhur 1

2. Program Lainnya

Disamping Program Utama PPL adapula program yang mendukung lainya di antaranya :

a. Entri Data

Entri data ini berupa BKU , Pajak , dan Belanja Langsung b. Sortir Data

Melakukan pemilhan data SPJ ( Surat Pertanggung Jawaban ) dengan warna : merah , kuning, hijau , biru dan putih untuk bukti yang nantinya di serahkan inspectorat dan DP.DPK


(3)

34 Melakukan pemilahan data C1 yang bersekolah di Wilayah Kota Yogyakarta.meliputi jenjang SMP dan SMA

d. Analisis KP 4

Analisis ini dilakukan sebagai pengerjaan dari kegiatan Kelompok yang dilaksanakan oleh 3 orang yang berada di PPL Bagian Keuangan.

C.Analisis Hasil

Setalah penelitian “Argumentasi Politik Pendanaan Pendidikan di

Sekolah Dasar UPT Barat Kota Yogyakarta “ di kota Yogyakarta

dilaksanakan, terdapat analisa yang dapat di gambarkan. Aspek yang dianalis dalam pelaksanaan keluruhan, yang meliputi ketepatan waktu pelaksanaan, penyimpangan kegiatan, hasil yang dicapai dan hambatan dalam pelaksanaan program.

Dilihat dari pelaksanaannya, program ini tidak dapat dilaksanaan tepat waktu dan berjalan tidak terlalu mulus. Awalnya program ini direncanakan akan dimulai setelah dua minggu dari penerjunan. Namun dalam kenyataannya kegiatan tersebut terhambat karena pada waktu tersebut sedang dalam masa pengenalan lingkungan, sehingga perlu adaptasi dengan lingkungan tempat PPL dan mempunyai pekerjaan yang sangat menumpuk khususnya di Bidang Keuangan tempat PPL diadakan.


(4)

35 Pada Pengumpulan data terdapat hambatan yaitu banyaknya pekerjaan yang berada di Kantor Dinas Pendidikan sehingga menimbulkan keterbatasan dalam pengerjaannya.

Dalam analisis data juga mengalami kemunduran dan perpanjangan waktu. Hal ini terjadi karena bersamaan dengan waktu terdapat program-program PPL yang tak terduga ada, sehingga sebagai rasa hormat maka diputuskanlah untuk mengikuti dan melaksanaan program yang direncanakan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan bagian-bagiannya.

Namun dari program-program tersebutlah penulis mendapatkan

pengalaman kerja dan dapat mengetahui bagaimana tantangan kerja yang sebenarnya di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

Hambatan dalam pelaksanaan program analisis data ini selain yang disebut di atas adalah pencarian data yang berupa soft file dan hard file. sehingga kami harus menunggu dan mendapatkan waktu bertemu kepala bagian sangatlah sulit .Padahal jika melihat jadwal kegiatan, pada waktu itu sudah memasuki masa akhir pelaksanaan PPL. Hel tersebut tentunya memperpanjang waktu yang diperlukan untuk menganalisis data. Selain itu, diperlukan analisis kualitatif deskriptif dalam analisis data untuk dapat menyajikan data di atas. Jadi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut memerlukan jangka waktu yang cukup lama.


(5)

36

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program Utama Penelitian “Argumentasi Politik Pendanaan Pendidikan di

Sekolah Dasar UPT Barat Kota Yogyakarta “ ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menghasilkan bahwa pendanaan di Kota Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dengan adanya beberapa kebijkan yaitu Jaminan Pendidikan Daerah ( JPD ) dan Bantun Operasional Daerah Kota Yogyakarta ( BOSDA ) yang menunjang perbaikan mutu pendidikan di Kota Yogyakarta .Pendanaannyapun sudah berjalan dengan baik. Adanya Kenaikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) 25 % atau Rp 287.128.557.094,00 dari dana yang telah ada di tahun 2013 yang lalu.

Program Lainnya berupa Penyortiran data , evaluasi KMS serta C1 SMP dan SMA kota Yogyakarta, dan entri data yang dilakukan dilain program utama yang disebutkan di atas.

B. Saran

1. Perlunya Kelonggaran waktu dalam pengerjaan karena adapula

program kelompok yang harus dikerjakan serta Perlu koordinasi yang lebih matang dalam pengerjaan.


(6)

37 2. Perlu Transparasi mengenai pendanaan dan update informasi di blog resmi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sehingga masyarakat mengetahui Pendanaan apa saja dan bagaimana pelaksanaannya.