PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMoR:t tgltu rot, TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENGUMUMAN DAN PEMERIKSAAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang: a. bahwa be

GUBERNUR RIAU
PERATURAN GUBERNUR RIAU
NOMoR : t tgltu*

rot,

TENTANG

TATA CARA PENDAFTARAN, PENGUMUMAN DAN PEMERIKSAAN
LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR RIAU,

Menimbang:

a.

bahwa berdasarkan Ketentuan pasal

4 ayat (1) peraturan

Komisi pemberantasan Korupsi Repubtik Indonesia Nomor O7
Tahun 2016 tentang Tata Cara pendaftaran, pengumumam
dan pemeriksaan Harta Kekayaan penyelenggari. Negara,
menyatakan bahwa penyeienggara._, Nelara wajib
menyampaikan Laporan Harta Kekayaan penyelenggara
Negara kepada Komisi pemberantasan Korupsi;

bahwa p_en-gelolaan Laporan Harta Kekayaan penyelenggara
Negara di Lingkungan pemerintah provinsi Riau iiperlukan
suatu pedoman dalam hal pendaftaran, pengumuman dan
Pemeriksaan agar lebih terarah, terpadu dan ak-untabel;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b, perlu menitapkan p-eraturan Gubernur
b.

tentang Tata Cara pendaftaran, pengumuman

dan
Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan penyelenggara Negara
di Lingkungan pemerintah provinsi Riau.


Mengingat

:

1.

Undang-Undang Nomor 61 Tahun 19Sg tentang penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang
Pembentukan Daerah_Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera
Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1957 Nomor 75) Sebagai Undang_Undang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1SSA Nlmor It2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
7646\:

2.U-ndang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Xolusi,-tan

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonisia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3851);
3.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO2 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak pidana Korupsi (Lembarai Negara
Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 137, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

42SO),

sebagaimana telah diubah dengan Undang_Undang Nomor lij
Tahun 2015 Tentang peneiapan perituran pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

tentang Komisi pemberantasan Korupsi menjadi Undang_
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5698);
4. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2OI4 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, TambaL'an Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23

Tahun 2OI4 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor Sg, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);


6.

Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor I14, Tambahan Lembaran Neqara
Republik Indonesia Nomor 5887);

7.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 201,4 Nomor 32).
MEMUTUSI(AN:

Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG TATA CARA
PENDAFTAMN, PENGUMUMAN DAN PEMERIKSAAN

LAPORAN HARTA KEKAYMN PENYELENGGAM NEGARA DI
LiNGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal

1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan
1. Gubernur adalah Gubernur Riau.

2.
3.
4.
5.

:

Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Riau.
Komisi Pemberantasan Korupsi yang selanjutnya disingkat KPK adalah
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana. dimaksud
dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2OO2 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Inspektorat adalah Inspektorat Daerah Provinsi Riau;
Penyelenggara Negara adalah Penyelenggara Negara yang menjalankan
fungsi eksekutif, legislatif dan pejabat lain yang fungsinya dan tugas
pokoknya berkaitan dengan penyelenggara Negara atau pejabat publik
Iainnya dilingkungan Pemerintah provinsi Riau.

6.

Harta kekayaan adalah harta benda berupa benda bergerak atau tidak
bergerak, berwujud atau.tidak berwujud, termasuk hai dan ke*a3iba'
lainnya yang dapat dinilai dengan uang yang dimiliki oleh penyelenlgara
Negara beserta isteri/suami dan anak yang masih dalam tanggulian
Penyelenggara Negara, baik atas nama penyelenggara Negara atiu- oring
lain, yang diperoleh sebelum dan seiama - penyelenggara Negara
memangku jabatannya.

7.

Laporan le{g Kekayaan Penyelenggara Negara yang selanjutnya

disingkat LHKPN adalah laporan dalam bentuk cetak dan/atau bentuk
lainnya tentang uraian dan rincian informasi mengenai Harta Kekayaan,
data pribadi, termasuk penghasilan, pengeluaran dan data lainnya atas

8.

9.

Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Pendaftaran adalah Mekanisme penyampaian dan penerimaan Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara oleh penyelenggara Negara kepada
Komisi Pemberantasan Korupsi.

Pengumuman adalah Pemberitahuan Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara oleh penyelenggara Negara kepada publik atas
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang telah disampaikan

kepada Komisi Pemberantasan Korupsi melalui media elektronik atau non
elektronik.
10. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk menguji kepatuhan,

kelengkapan, keberadaan, dan kewajaran Harta Kekayaan yang
dicantumkan di dalam Laporan Harta Kekayaan penyelenggara Negara.
Pasal 2

Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagal pedoman pelaksanaan
pendaftaran, pengumuman dan pemeriksaan LHKPN dilingkungan Pemerintah
Daerah.
Pasal 3

LHKPN yang telah diumumkan tidak dapat dijadikan dasar baik oleh
Penyelenggara Negara maupun pihak manapun juga untuk menyatakan bahwa
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara tidak terkait pidana.
BAB Ii
PENDAFTARAN LHKPN

Bagian Kesatu
Penyampaian LHKPN
Pasal 4

(1)


Penyelenggara Negara wajib menyampaikan LHKPN kepada KpK pada
saat:

a.

pengangkatan sebagai Penyelenggara Negara pada saat pertama kali

menjabat;
b.

pengangkatan kembali sebagai Penyelenggara Negara setelah

berakhirnya masa jabatan atau pensiun; atau
c. berakhirnya masa jabatan atau pensiun sebagai penyelenggara Negara.

(21 Penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
dalam jangka waktu paiing lambat 3 (tiga) bulan tlrhiiung sejak saat
pengangkatan pertama/pengangkatan kembali/berakhirnya jabatan
sebagai Penyelenggara Negara.


Pasal 5
(1)

(2)

Penyampaian LHKPN selama penyelenggara Negara menjabat dilakukan
secara- periodik setiap 1 (satu) tahun sekali atis Harta kekayaan yang
diperoleh sejak tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Dejembei.
Penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
dalam jangka waktu paling lambat tanggar 3 r Maret tahun berikutnva.
Pasal 6

(1)

Penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud dalam pasar 4 dan pasal 5
dapat diserahkan secara langsung ke KpK atau melalui Inspektorat.

(2)

LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang_kurangnya

memuat:
a. nama;
b. jabatan;
c. instansi:
d. tempat dan tanggal lahir;
e. alamatl
f. identitas istri atau suami;
g. identitas anak;
h. jenis, nilai dan asal usul perolehan Harta Kekayaan yang dimiliki;
i. besarnya penghasilan dan pengeluaran;
j. surat kuasa mendapatkan data keuangan;
k. surat kuasa mengumumkan Harta Kekayaan; dan
L surat pernyataan.
(3)

LHKPN merupakan dokumen

(4)

Inspektorat secara aktif

milik negara.
memantau dan menginventarisir terkait

penyampaian LHKPN oleh Penyelenggara Negara dilingkungan pemerintah
Daerah dan membuat Laporan Rekapitulasi yang selanjutnya
disampaikan kepada Gubernur paling lambat Minggu Kedua Bulan Maiet
pada Tahun yang berkenaan.
Bagian Kedua
Penerimaan LHKPN
Pasal 7
(1)

(2)

(3)

KPK akan melakukan verifikasi administratif atas LHKPN

yang
disampaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.
Verifikasi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan meneliti ketepatan LHKPN serta kelengkapan bukti pendukung
yang dilampirkan sesuai dengan petunjuk pengisian formulir LHKPN.
Bukti pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (21 paling sedikit
memuat salinan dokumen yang menerangkan kepemilikan Harta
Kekayaan pada lembaga keuangan.

Pasal 8

(1)

(2)
(3)

Apabila berdasarkan hasil verifikasi administratif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 dinyatakan penyampaian LHKPN belum lengkap, xex akan
menyampaikan pemberitahuan kepada penyelenggara Nega; mengenai
bagian-bagian dari Formulir LHKpN dan bukti p-ndukung yang masih
harus diperbaiki dan/atau dilengkapi oleh penyelenggara Ne[ara. "
Peny-elenggara Negara w_ajib menyampaikan perbaikan atau kerengkapan
lambat 14 lempat
IIKPN sebagaimana dimatsud pada ayat (1) paling
belas) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan. D_ alam hal Penyelenggara Negara tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana
penyelenggara Negara dianggap menyairpaikan
pada
(2),
ayat
$!1-1t

Dokumen yang terkait

WALIKOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA TANJUNGPINANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan kete

0 0 11

WALIKOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA TANJUNGPINANG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

0 0 16

WALIKOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA TANJUNGPINANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

0 0 106

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

0 0 53

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

0 0 38

PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 40 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BENGKULU, a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 39 Peraturan

0 0 49

PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG TARIF LAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BENGKULU,

0 1 29

TENTANG TATA CARA PERGESERAN ANGGARAN BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON,

0 0 28

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 141 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

0 0 35

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KAMUS NAMA-NAMA JABATAN PELAKSANA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. bahwa dalam upaya mendukung penyelenggaraan ma

0 0 99