ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
-1-
BAB 8
ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BIDANG CIPTA KARYA
10.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya
Untuk Kebijakan dan strategi Penyelenggaraan kegiatan Direktorat
Jenderal Cipta Karya diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan
tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya yang meliputi kegiatan
utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas),
dan kegiatan pembangunan (Bang).
Khusus untuk Direktorat Jenderal Cipta Karya, hampir semua tugas
pembangunan sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, baik
pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota, oleh karena itu peran
pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen. Cipta Karya lebih terfokus kepada
tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas). Tugas
pengaturan dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan strategi,
penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK), sdan
penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain
yang bersifat penyusunan perangkat peraturan. Sedangkan tugas
pembinaan dilakukan dalam bentuk pemberian bimbingan dan bantuan
teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk Tugas pengawasan, peran
pemerintah pusat dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi.
Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan ini didanai
oleh dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dalam penyelenggaran tugas pembangunan pola penyelenggaraan terdiri
dari kegiatan pembangunan yag bersifat pulih biaya (cost recovery) serta
kegiatan pembangunan yang bersifat tidak pulih biaya (non cost
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-2-
recovery). Untuk kegiatan pulih biaya tidak memerlukan bantuan dana
pemerintah pusat (APBN) dan dilakukan dengan pengusahaan dan
mandiri oleh swasta dan masyarakat. Untuk kegiatan yang bersifat tidak
pulih biaya, maka diperlukan peran pemerintah pusat dan daerah, dimana
peran pemerintah pusat hanya sebagai stimulan.
Selain pola penyelenggaraan kegiatan pembangunan yag bersifat cost
recovery
serta
non
menyelenggarakan
cost
recovery
pembangunan
Ditjen.
dengan
Cipta
Karya
pendekatan
juga
pola
pemberdayaan khususnya kegiatan yang mendorong peran serta
masyarakat dalam pembangunan lingkungannya.
Untuk tugas pembangunan ini juga ada melalui Dana Alokasi Khusus
(DAK) berupa bantuan khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dengan
kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain itu terdapat pola Hibah, yaitu
bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk melaksanakan kegiatan strategis nasional yang mendesak.
Kebijakan pembiayaan diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber
dana bagi dukungan pembinaan dan pengembangan permukiman, yaitu
sumber dana nasional (APBN), sumber dana lokal (APBD provinsi,
kabupaten, kota), serta sumber dana intenasional (bantuan luar negeri
berupa hibah/grant maupun pinjaman/loan) dari lembaga multilateral
(World Bank, Asian Development Bank, dll) serta lembaga donor bilateral.
Selain itu kebijakan pembiayaan diarahkan untuk dapat memanfaatkan
sumber dana non-pemerintah, yaitu sumber dana swasta dan sumber
dana masyarakat.
10.2 Profil Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Belanja
daerahterdiriatasBelanja
TidakLangsungdanBelanjaLangsung,
Belanjatidaklangsung
terdiridariBelanjaPegawai,BelanjaBunga,BelanjaSusidi,
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-3-
BelanjaHibah,BelanjaBantuanSosial,
BelanjaBagi
Hasil
Kepada
Provinsi/Kabupaten/KotadanPemerintahDaerah
Lainnya,BelanjaBantuanKeuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah
Daerah
Lainnya
serta
Belanja
Terduga.SementaraBelanjaLangsung
dariBelanjaPegawai,BelanjaBarang
Sebagaigambaranbelanjadaerah
Tidak
terdiri
dan
Jasadan
tahun
Belanja
Modal.
anggaran2008
hinggatahunanggaran2012 dapat dilihatdari beberapatabel di bawahini:
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-4-
Tabel10.1PerkembanganPendapatanDaerahdalam5TahunTerakhir
2016
PENDAPATAN DAERAH
(1)
2017
2018
2019
2020
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
PendapatanAsli
Daerah
PajakDaerah RetribusiDaerah
HasilPengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan Lain-LainPAD
DanaPerimbangan
DanaBagiHasil DanaAlokasiUmum
DanaAlokasiKhusus
Lain-Lain
PendapatanDaerah yangSah
PendapatanHibah
DanaDarurat DBHPajakdari
PemdaLainnya
DanaPenyesuaian&OtonomiKhusus
BantuanKeuangan Provinsi/PemdaLain
PendapatanLainnya
TotalPendapatan
*Catatan: Sementara Dalam Pendataan
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-5-
Tabel 10.2 Rekapitulasi Realisasi APBD Belanja Luwu Timur Tahun 2008 s.d 2012
No.
Realisasi Anggaran
A
Belanja (b.1 + b.2)
A.1
A.1.1
A.1.2
A.1.3
A.1.4
A.1.5
A.1.6
A.1.7
A.1.8
A.2.1
A.2.2
A.2.3
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Pegawai
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
Jasa
Belanja Modal
Tahun
2008
2009
2010
2011
Rata-Rata
Pertumbuhan
2012
563.672.762.327,00 725.998.675.865,00 516.006.469.440,00 579.555.754.672,00 676.264.955.258,00
16,48%
146.554.548.554,00 203.553.523.788,00 243.983.087.277,00 259.074.148.845,00 289.054.876.664,00
12,51%
109.201.428.622,00 148.920.309.915,00 196.565.796.132,00 224.843.484.272,00 251.962.308.498,00
72.480.000,00
3.130.000.000,00
2.718.278.000,00
19.270.541.634,00
4.342.475.000,00
2.288.065.000,00
841.500.000,00
3.999.843.485,00
4.217.620.778,00
2.939.710.000,00
1.207.497.000,00
342.773.577,00
870.058.665,00
1.374.743.876,00
1.573.756.635,00
3.816.561.305,00
32.947.866.355,00 47.045.033.723,00
22.554.384.857,00 25.374.722.938,00 29.497.457.861,00
18.500.000,00
282.987.000,00
18.56%
0%
25%
-5,67%
-3,92%
42,18%
-13,55%
25%
-9,89%
417.118.213.773,00 522.445.152.077,00 272.023.382.163,00 320.481.605.827,00 387.210.078.594,00
27.142.899.306,00
24.126.062.275,00
22.491.495.833,00
30.699.880.592,00
31.200.748.301,00
64.395.147.294,00
79.285.506.723,00
81.664.663.636,00 122.247.082.656,00 127.063.768.591,00
325.580.167.173,00 419.033.583.079,00 167.867.222.694,00 167.534.642.579,00 228.945.561.702,00
2,14%
14,67%
-31,30%
B. Pendapatan Daerah
PenerimaanPendapatandaerahterdiriatas PendapatanAsliDaerah, Pendapatan Transfer/DanaPerimbangan dan Lain-lain
Pendapatan
YangSah,baik
yang
bersumberdari
PemerintahProvinsimaupunPemerintah
Pusat.Sebagai
gambaranpendapatandaerahtahunanggaran2005hinggatahunanggaran2009 dapatdilihatdari beberapa tabel di bawahini.
Tabel 10.3 Rekapitulasi Realisasi APBD Belanja Luwu Timur Tahun 2008 s.d 2012
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-6-
No.
Realisasi Anggaran
A
Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3)
a.1
Pendapatan Asli Daerah
a.1.1
Pajak Daerah
a.1.2
Retribusi Daerah
Tahun
2008
2009
2010
2011
Rata-Rata
Pertumbuhan
2012
509.641.333.964,97 477.399.690.388,06 513.763.892.058,23 653.662.793.255,68 692.442.569.888,29
6,84 %
46.752.051.500,97
64.807.549.036,06
59.143.942.602,28
64.107.149.333,16
98.100.075.156,43
15,19%
9.158.867.327,00
14.572.269.375,39
16.875.521.864,00
40.554.348.573,00
69.822.893.882,93
37,78%
12.284.258.601,00
24.916.852.498,00
25.881.510.149,00
10.021.616.881,89
14.659.294.324,00
25,97%
1.408.415.518,48
3.102.414.418,54
3.131.057.907,13
3.223.465.104,00
5.247.215.444,80
23.900.510.054,49
22.216.012.744,13
13.255.852.682,15
10.307.718.774,27
8.370.671.504,70
a.1.4
Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan
Daerah yang sah
a.2
Dana Perimbangan (Transfer) 390.087.996.062,00 350.608.680.551,00 332.247.827.413,00 426.007.675.617,00 488.535.243.324,00
a.2.1
Dana Bagi Hasil
101.490.356.711,00
77.981.234.324,00
-9,63%
Dana Alokasi Umum
242.162.691.600,00 227.784.085.000,00 238.661.722.000,00 293.479.338.000,00 365.829.499.000,00
16,60%
a.1.3
a.2.2
a.2.3
a.3
Dana Alokasi Khusus
Lain-Lain Pendapatan yang
sah
74.958.595.551,00
65.437.605.413,00
28.148.500.000,00
90.943.237.617,00
41.585.100.000,00
44.724.510.000,00
6,88%
72.801.286.402,00
61.983.460.801,00 122.372.122.042,95 163.547.968.305,52 105.807.251.407,86
-5,15%
49.08%
-
14.965.905.383,00
-
1.150.000.000,00
73.109.000,00
a.3.2
Dana Darurat
-
-
-
-
-
a.3.3
Dana bagi hasil pajak dari
provinsi kepada kab/kota
65.458.497.913,00
29.337.339.714,00
64.449.225.174,95
83.899.194.331,52
56.738.564.437,86
-
9.371.291.000,00
48.987.964.192,00
68.083.688.880,00
36.681.273.000,00
7.215.288.489,00
8.308.924.704,00
8.934.932.676,00
10.415.085.094,00
12.314.304.970,00
a.3.5
a.3.6
-4,57%
47.866.000.000,00
Hibah
Dana Penyesuaian dan Dana
Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
provinsi/pemerintah daerah
lainnya
Pendapatan Daerah yang
Sah Lainnya
29,23%
46.434.947.751,00
a.3.1
a.3.4
24,24%
0%
28,79%
30,38%
12,45%
127.500.000,00
-
-
-
-
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-8-
C. Pembiayaan Daerah
1. PenerimaanPembiayaan
PenerimaanPembiayaanterdiri dari Sisalebih perhitunganAnggaranTahun
Lalu,penerimaan
kembalipemberianpinjaman,penerimaanpiutangdaerahdan
penerimaankembali danakemitraanpihakketiga.
RealisasiPenerimaan PembiayaanTahun Anggaran 2005-2009 bervariasi
tahun2005
realisasi
mencapai99,70persen,tahun2006mencapai102,94persen,
tahun2007mencapai99,58persen,tahun2008sebesar113,99persendan
tahun 2009 mencapai103,45persendari target yang direncanakan.
Sementara secarakumulatif target penerimaan pembiayaan pada tahun
2005-2009
sebesar
mencapai
Rp.
282,337,830,142.27
Rp.297,628,057,127.96
dengan
realisasi
atau105,42persen.Rata-
ratapertumbuhan targetpenerimaan pembiayaanselama tahun 2005–2009
sebesar37,28persen
danpertumbuhan
realisasi
rata-ratapersen,
sesuaidengantabel sebesar38,79berikut:
2. PengeluaranPembiayaan
PengeluaranPembiayaan terdiri dariPenggunaansisaUUDP, penyertaan
modal
pemerintahdaerah,pembayaranpokokutang.RealisasiPengeluaran
PembiayaanTahun
Anggaran
2005sampai
dengan
tahun2009
bervariasi,tahun
2005
realisasimencapai2.658,34persen,tahun2006mencapai2,226.48persen,tah
un
2007mencapai49,36persen,tahun2008sebesar174,85persendan
tahun2009
mencapai106,35persen
direncanakan.Sementara
dari
target
yang
secara kumulatif target pengeluaran
pembiayaan pada tahun 2005-2009 sebesar Rp.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-9-
23,658,392,112.00
denganrealisasimencapai
Rp.137,620,855,885.73atau581,70
persen.Rata-ratapertumbuhan
targetPengeluaran
tahun
Pembiayaanselama
tahun2009sebesar129,00
2005
persendanpertumbuhan
sampaidengan
realisasi
rata-
ratasebesar 52,46persen.
10.3 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar
investasi pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut
selama 3 tahun terakhir yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan
daerah dan masyarakat/swasta.
10.3.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber Dari APBN Dalam 5 Tahun
Meskipun pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung
jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan
infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM.
Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan
dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan
peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011). Data dana yang
dialokasikan untuk Kabupaten Luwu Timur perlu dianalisis untuk melihat
trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di Kabupaten
Luwu Timur.
Tabel 10.4
APBN Cipta Karya di Kabupaten Luwu Timur dalam 3 Tahun Terakhir
Sektor
1. Pengembangan Air Minum
2. Pengembangan PLP
3. Pengembangan Permukiman
4. Penataan Bangunan dan Lingkungan
TOTAL
2010
4.544.500
794.500
500.000
5.839.000
2011
1.515.100
2.822.500
3.337.600
2012
1.352.620
696.420
1.949.040
Sumber : Dinas PU dan Tata Ruang Kab. Luwu Timur, 2013
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 10 -
10.3.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumberdari APBD dalam 3 Tahun
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur memiliki tugas untuk membangun
prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah
Kabupaten Luwu Timur dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta
Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya
terhadap total belanja daerah dalam 3 tahun terakhir. Proporsi belanja
Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan
pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Perlu disusun tabel proporsi
berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada.
Tabel 10.5
Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan
Bidang Cipta Karya dalam 3 Tahun Terakhir
SEKTOR
2010
1. Pengembangan Air Minum
2. Pengembangan PLP
3. Pengembangan Permukiman
4. Penataan Bangunan dan
Lingkungan
TOTAL
2011
2012
-
-
159.141
96.000
-
-
5.333.872
10.370.35
7
1.808.255
-
-
-
159.141
96.000
17.512.48
4
Sumber : Dinas PU dan Tata Ruang Kab. Luwu Timur, 2013
Tabel10.6PerkembanganDDUB dalam5TahunTerakhir
Sektor
(1)
Tahun-1
Tahun–2
Tahun–3
Tahun-4
Tahun-5
Alokasi
APBN
DD
UB
Alokasi
APBN
DD
UB
Alokasi
APBN
DD
UB
Alokasi
APBN
DD
UB
Alokasi
APBN
DDUB
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Pengembangan
Air Minum
Pengembangan
PPLP
Pengembangan
Permukiman
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 11 -
Penataan
Bangunandan
Lingkungan
Total
*Catatan : Belum ada data
10.3.3 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang
Cipta Karya dalam 5 tahun
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua
fungsi, yaitu untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan
sosial (social oriented) sekaligus untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah
(profit oriented). Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum,
persampahan dan air limbah. Kinerja keuangan dan investasi perusahaan
daerah perlu dipahami untuk melihat kemampuan perusahaan daerah
dalam
meningkatkan
cakupan
dan
kualitas
pelayanan
secara
berkelanjutan. Pembiayaan dari perusahaan daerah dapat menjadi salah
satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta Karya.
10.3.4
Perkembangan
Investasi
KaryaBersumber dari Swasta
Pembangunan
Cipta
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki
pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam
pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama
Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi costrecovery atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan noncost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah
Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta PermenPPN No. 3
Tahun
2012
Tentang
Panduan
Umum
Pelaksanaan
Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 12 -
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25
tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Tabel11.7PerkembanganKPSBidangCK dalam5 TahunTerakhir
Kegiatan
Tahun
(1)
(2)
PengembanganAir Minum
Komponen
KPS
(3)
Satuan
Volume
(4)
Nilai(Rp)
SkemaKPS
Ket.
(5)
(6)
(7)
-…
-…
PengembanganPPLP
-…
-…
PengembanganPermukiman
-…
-…
PenataanBangunandanLingkungan
-…
-…
*Catatan
: Belum ada data
10.4 Proyeksi dan Rencana Investasi Bidang Cipta Karya
Untuk melihat kemampuan keuangan Kabupaten Luwu Timur dalam
melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke
depan (sesuai jangka waktu RPIJM) maka dibutuhkan analisis proyeksi
perkembangan APBD, rencana investasi perusahaan daerah, dan
rencana kerjasama pemerintah dan swasta.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 13 -
10.4.1 Proyeksi APBD 5 tahun ke depan
Proyeksi APBD Kabupaten Luwu Timur dalam lima tahun ke depan
dilakukan
dengan
melakukan
perhitungan
regresi
terhadap
kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi
atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka
diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun
ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi
tahun-tahun sebelumnya.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 14 -
Tabel 11.8
Proyeksi Pendapatan APBD Kab. Luwu Timur dalam 5 Tahun ke Depan
No
Uraian
Proyeksi PAD Kabupaten Luwu Timur
2013
2014
2015
2016
2017
Pendapatan Asli Daerah
1
Pajak
2
Retrubusi Daerah
3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
4
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Dana Perimbangan
72.446.609.025
40.582.231.200
20.442.477.825
3.583.125.000
7.838.775.000
451.037.651.715
76.068.939.476
79.872.386.390
83.866.005.710
88.059.305.995
42.611.342.760
44.741.909.890
46.979.005.385
49.327.955.654
21.464.601.716
22.537.831.800
23.664.723.390
24.847.959.560
3.762.281.250
3.950.395.300
4.147.915.065
4.355.310.818
8.230.713.750
8.642.249.400
9.074.361.870
9.528.079.964
473.589.533.300 497.269.009.670 522.132.460.154 548.239.083.161
1
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
2
Dana Alokasi Umum
3
Dana Alokasi Khusus
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1
Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi dan Pemda
2
Dan Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah
3
Daerah Lainnya
Jumalah Pendapatan
81.400.276.125
323.782.305.840
45.855.069.750
121.599.657.226
91.507.500.000
18.192.608.721
85.470.288.931
89.743.803.370
94.230.993.539
98.942.543.215
339.971.421.132 356.969.992.000 374.818.491.600 393.559.416.180
48.147.823.237
50.555.214.300
53.082.975.015
55.737.123.766
127.679.640.050 134.063.621.950 140.766.803.048 147.805143.200
96.082.875.000 100.887.018.750 105.931.369.688 111.227.938.172
19.102.239.150
20.057.351.100
21.060.218.655
22.113.229.588
11.899.548.505
645.083.917.966
12.494.525.900
13.119.252.100
13.775.214.705
14.463.975.440
677.338.112.826 711.205.018.010 746.765.268.911 784.103.532.356
Sumber : Hasil Analisa Data DDPPKAD Kab. Luwu Timur, 2013
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 15 -
10.4.2 Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah 5 tahun
kedepan
Beberapa kabupaten/kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak
dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah
maupun persampahan. Dalam hal ini, perusahaan daerah tersebut
umumnya memiliki rencana dalam lima tahun ke depan dalam bentuk
business plan. Informasi ini dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi
perusahaan daerah untuk pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya
dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu RPIJM.
10.4.3 Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang
Cipta Karya 5 Tahun ke Depan
Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah
Kabupaten Luwu Timur perlu menyusun daftar proyek potensial yang
dapat dikerjakan dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta di
bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke pihak swasta. Daftar proyek
potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi usulan program dan
kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan finansial dari
program tersebut.
Tabel11.9ProyekPotensialyangDapat
DibiayaidenganKPSdalam5 TahunKeDepan
Nama
Kegiatan
(1)
Deskripsi
Kegiatan
(2)
Biaya
Kegiatan(Rp)
(3)
Kelayakan
Finansial
Keterangan
(4)
IRR =...
(5)
*Catatan : Belum ada data Keterangan IRR:
InternalRateof Return
10.5 Analisis Keterpaduan Strategis Peningkatan Investasi
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 16 -
Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis
tingkat ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang
infrastruktur Cipta Karya yang meliputi sumber pemerintah pusat,
pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta dunia usaha dan
masyarakat. Kemudian, perlu dirumuskan strategi peningkatan investasi
pembangunan bidang Cipta Karya dengan mendorong pemanfaatan
pendanaan dari berbagai sumber.
10.5.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
Analisa ini dipergunakan untuk melihat kemampuan Kabupaten Luwu
Timur dalam membiayai investasi yang direncanakan di dalam program
Jangka Menengah (PJM). Dari hasil analisa perhitungan yang dilakukan
terhadap proyeksi pendapatan dalam 5 tahun kedepan, maka akan ada
dana yang dapat disisihkan sebagai pendamping di dalam program
investasi ini.
Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota,
Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat . Untuk
sektor air minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih
dominan dalam membiayai adalah pemerintah kabupaten/kota, sebaliknya
pada penanggulangan bencana, jalan negara, drainase makro pemerintah
pusat
lebih
dominan
dalam
membiayai
adalah
pemerintah
kabupaten/kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara,
drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.
Baik bantuan Luar negeri maupun dana pemerintah pusat ke pemerintah
kabupaten/kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan
harus didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini Pemerintah
Kabupaten/kota dan masyarakat (community based development).
Setelah melalui proses penilaian RPIJM oleh pemerintah kabupaten/kota,
maka selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaannya.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 17 -
Pada pelaksanaan pembiayaan, maka semua sumber pembiayaan yang
sudah disepakati antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat
(termasuk
dana bantuan luar negeri dirumuskan dalam Project
Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaan Program).
10.5.2 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah
dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan
program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu
menyusun suatu set strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi
pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena itu pada bagian ini,
Satgas RPIJM daerah agar merumuskan strategi peningkatan investasi
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa
aspek antara lain :
(1) Strategi peningkatan DDUB Kabupaten Luwu Timur dan
provinsi
(2) Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi
pengunaan anggaran;
(3) Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah
Kabupaten Luwu Timur
(4) Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha
dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya;
(5) Strategi pendanaan untuk
operasi,
pemeliharaan
dan
rehabiltasi infrastruktur permukiman yang sudah ada.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
BAB 8
ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BIDANG CIPTA KARYA
10.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya
Untuk Kebijakan dan strategi Penyelenggaraan kegiatan Direktorat
Jenderal Cipta Karya diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan
tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta Karya yang meliputi kegiatan
utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan (Turbinwas),
dan kegiatan pembangunan (Bang).
Khusus untuk Direktorat Jenderal Cipta Karya, hampir semua tugas
pembangunan sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, baik
pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota, oleh karena itu peran
pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen. Cipta Karya lebih terfokus kepada
tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas). Tugas
pengaturan dilakukan melalui penyusunan kebijakan dan strategi,
penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK), sdan
penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain
yang bersifat penyusunan perangkat peraturan. Sedangkan tugas
pembinaan dilakukan dalam bentuk pemberian bimbingan dan bantuan
teknis, supervisi serta konsultasi. Untuk Tugas pengawasan, peran
pemerintah pusat dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi.
Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan ini didanai
oleh dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Dalam penyelenggaran tugas pembangunan pola penyelenggaraan terdiri
dari kegiatan pembangunan yag bersifat pulih biaya (cost recovery) serta
kegiatan pembangunan yang bersifat tidak pulih biaya (non cost
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-2-
recovery). Untuk kegiatan pulih biaya tidak memerlukan bantuan dana
pemerintah pusat (APBN) dan dilakukan dengan pengusahaan dan
mandiri oleh swasta dan masyarakat. Untuk kegiatan yang bersifat tidak
pulih biaya, maka diperlukan peran pemerintah pusat dan daerah, dimana
peran pemerintah pusat hanya sebagai stimulan.
Selain pola penyelenggaraan kegiatan pembangunan yag bersifat cost
recovery
serta
non
menyelenggarakan
cost
recovery
pembangunan
Ditjen.
dengan
Cipta
Karya
pendekatan
juga
pola
pemberdayaan khususnya kegiatan yang mendorong peran serta
masyarakat dalam pembangunan lingkungannya.
Untuk tugas pembangunan ini juga ada melalui Dana Alokasi Khusus
(DAK) berupa bantuan khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dengan
kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain itu terdapat pola Hibah, yaitu
bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk melaksanakan kegiatan strategis nasional yang mendesak.
Kebijakan pembiayaan diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber
dana bagi dukungan pembinaan dan pengembangan permukiman, yaitu
sumber dana nasional (APBN), sumber dana lokal (APBD provinsi,
kabupaten, kota), serta sumber dana intenasional (bantuan luar negeri
berupa hibah/grant maupun pinjaman/loan) dari lembaga multilateral
(World Bank, Asian Development Bank, dll) serta lembaga donor bilateral.
Selain itu kebijakan pembiayaan diarahkan untuk dapat memanfaatkan
sumber dana non-pemerintah, yaitu sumber dana swasta dan sumber
dana masyarakat.
10.2 Profil Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Belanja
daerahterdiriatasBelanja
TidakLangsungdanBelanjaLangsung,
Belanjatidaklangsung
terdiridariBelanjaPegawai,BelanjaBunga,BelanjaSusidi,
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-3-
BelanjaHibah,BelanjaBantuanSosial,
BelanjaBagi
Hasil
Kepada
Provinsi/Kabupaten/KotadanPemerintahDaerah
Lainnya,BelanjaBantuanKeuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah
Daerah
Lainnya
serta
Belanja
Terduga.SementaraBelanjaLangsung
dariBelanjaPegawai,BelanjaBarang
Sebagaigambaranbelanjadaerah
Tidak
terdiri
dan
Jasadan
tahun
Belanja
Modal.
anggaran2008
hinggatahunanggaran2012 dapat dilihatdari beberapatabel di bawahini:
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-4-
Tabel10.1PerkembanganPendapatanDaerahdalam5TahunTerakhir
2016
PENDAPATAN DAERAH
(1)
2017
2018
2019
2020
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
PendapatanAsli
Daerah
PajakDaerah RetribusiDaerah
HasilPengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan Lain-LainPAD
DanaPerimbangan
DanaBagiHasil DanaAlokasiUmum
DanaAlokasiKhusus
Lain-Lain
PendapatanDaerah yangSah
PendapatanHibah
DanaDarurat DBHPajakdari
PemdaLainnya
DanaPenyesuaian&OtonomiKhusus
BantuanKeuangan Provinsi/PemdaLain
PendapatanLainnya
TotalPendapatan
*Catatan: Sementara Dalam Pendataan
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-5-
Tabel 10.2 Rekapitulasi Realisasi APBD Belanja Luwu Timur Tahun 2008 s.d 2012
No.
Realisasi Anggaran
A
Belanja (b.1 + b.2)
A.1
A.1.1
A.1.2
A.1.3
A.1.4
A.1.5
A.1.6
A.1.7
A.1.8
A.2.1
A.2.2
A.2.3
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Pegawai
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
Jasa
Belanja Modal
Tahun
2008
2009
2010
2011
Rata-Rata
Pertumbuhan
2012
563.672.762.327,00 725.998.675.865,00 516.006.469.440,00 579.555.754.672,00 676.264.955.258,00
16,48%
146.554.548.554,00 203.553.523.788,00 243.983.087.277,00 259.074.148.845,00 289.054.876.664,00
12,51%
109.201.428.622,00 148.920.309.915,00 196.565.796.132,00 224.843.484.272,00 251.962.308.498,00
72.480.000,00
3.130.000.000,00
2.718.278.000,00
19.270.541.634,00
4.342.475.000,00
2.288.065.000,00
841.500.000,00
3.999.843.485,00
4.217.620.778,00
2.939.710.000,00
1.207.497.000,00
342.773.577,00
870.058.665,00
1.374.743.876,00
1.573.756.635,00
3.816.561.305,00
32.947.866.355,00 47.045.033.723,00
22.554.384.857,00 25.374.722.938,00 29.497.457.861,00
18.500.000,00
282.987.000,00
18.56%
0%
25%
-5,67%
-3,92%
42,18%
-13,55%
25%
-9,89%
417.118.213.773,00 522.445.152.077,00 272.023.382.163,00 320.481.605.827,00 387.210.078.594,00
27.142.899.306,00
24.126.062.275,00
22.491.495.833,00
30.699.880.592,00
31.200.748.301,00
64.395.147.294,00
79.285.506.723,00
81.664.663.636,00 122.247.082.656,00 127.063.768.591,00
325.580.167.173,00 419.033.583.079,00 167.867.222.694,00 167.534.642.579,00 228.945.561.702,00
2,14%
14,67%
-31,30%
B. Pendapatan Daerah
PenerimaanPendapatandaerahterdiriatas PendapatanAsliDaerah, Pendapatan Transfer/DanaPerimbangan dan Lain-lain
Pendapatan
YangSah,baik
yang
bersumberdari
PemerintahProvinsimaupunPemerintah
Pusat.Sebagai
gambaranpendapatandaerahtahunanggaran2005hinggatahunanggaran2009 dapatdilihatdari beberapa tabel di bawahini.
Tabel 10.3 Rekapitulasi Realisasi APBD Belanja Luwu Timur Tahun 2008 s.d 2012
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-6-
No.
Realisasi Anggaran
A
Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3)
a.1
Pendapatan Asli Daerah
a.1.1
Pajak Daerah
a.1.2
Retribusi Daerah
Tahun
2008
2009
2010
2011
Rata-Rata
Pertumbuhan
2012
509.641.333.964,97 477.399.690.388,06 513.763.892.058,23 653.662.793.255,68 692.442.569.888,29
6,84 %
46.752.051.500,97
64.807.549.036,06
59.143.942.602,28
64.107.149.333,16
98.100.075.156,43
15,19%
9.158.867.327,00
14.572.269.375,39
16.875.521.864,00
40.554.348.573,00
69.822.893.882,93
37,78%
12.284.258.601,00
24.916.852.498,00
25.881.510.149,00
10.021.616.881,89
14.659.294.324,00
25,97%
1.408.415.518,48
3.102.414.418,54
3.131.057.907,13
3.223.465.104,00
5.247.215.444,80
23.900.510.054,49
22.216.012.744,13
13.255.852.682,15
10.307.718.774,27
8.370.671.504,70
a.1.4
Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan
Daerah yang sah
a.2
Dana Perimbangan (Transfer) 390.087.996.062,00 350.608.680.551,00 332.247.827.413,00 426.007.675.617,00 488.535.243.324,00
a.2.1
Dana Bagi Hasil
101.490.356.711,00
77.981.234.324,00
-9,63%
Dana Alokasi Umum
242.162.691.600,00 227.784.085.000,00 238.661.722.000,00 293.479.338.000,00 365.829.499.000,00
16,60%
a.1.3
a.2.2
a.2.3
a.3
Dana Alokasi Khusus
Lain-Lain Pendapatan yang
sah
74.958.595.551,00
65.437.605.413,00
28.148.500.000,00
90.943.237.617,00
41.585.100.000,00
44.724.510.000,00
6,88%
72.801.286.402,00
61.983.460.801,00 122.372.122.042,95 163.547.968.305,52 105.807.251.407,86
-5,15%
49.08%
-
14.965.905.383,00
-
1.150.000.000,00
73.109.000,00
a.3.2
Dana Darurat
-
-
-
-
-
a.3.3
Dana bagi hasil pajak dari
provinsi kepada kab/kota
65.458.497.913,00
29.337.339.714,00
64.449.225.174,95
83.899.194.331,52
56.738.564.437,86
-
9.371.291.000,00
48.987.964.192,00
68.083.688.880,00
36.681.273.000,00
7.215.288.489,00
8.308.924.704,00
8.934.932.676,00
10.415.085.094,00
12.314.304.970,00
a.3.5
a.3.6
-4,57%
47.866.000.000,00
Hibah
Dana Penyesuaian dan Dana
Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
provinsi/pemerintah daerah
lainnya
Pendapatan Daerah yang
Sah Lainnya
29,23%
46.434.947.751,00
a.3.1
a.3.4
24,24%
0%
28,79%
30,38%
12,45%
127.500.000,00
-
-
-
-
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-8-
C. Pembiayaan Daerah
1. PenerimaanPembiayaan
PenerimaanPembiayaanterdiri dari Sisalebih perhitunganAnggaranTahun
Lalu,penerimaan
kembalipemberianpinjaman,penerimaanpiutangdaerahdan
penerimaankembali danakemitraanpihakketiga.
RealisasiPenerimaan PembiayaanTahun Anggaran 2005-2009 bervariasi
tahun2005
realisasi
mencapai99,70persen,tahun2006mencapai102,94persen,
tahun2007mencapai99,58persen,tahun2008sebesar113,99persendan
tahun 2009 mencapai103,45persendari target yang direncanakan.
Sementara secarakumulatif target penerimaan pembiayaan pada tahun
2005-2009
sebesar
mencapai
Rp.
282,337,830,142.27
Rp.297,628,057,127.96
dengan
realisasi
atau105,42persen.Rata-
ratapertumbuhan targetpenerimaan pembiayaanselama tahun 2005–2009
sebesar37,28persen
danpertumbuhan
realisasi
rata-ratapersen,
sesuaidengantabel sebesar38,79berikut:
2. PengeluaranPembiayaan
PengeluaranPembiayaan terdiri dariPenggunaansisaUUDP, penyertaan
modal
pemerintahdaerah,pembayaranpokokutang.RealisasiPengeluaran
PembiayaanTahun
Anggaran
2005sampai
dengan
tahun2009
bervariasi,tahun
2005
realisasimencapai2.658,34persen,tahun2006mencapai2,226.48persen,tah
un
2007mencapai49,36persen,tahun2008sebesar174,85persendan
tahun2009
mencapai106,35persen
direncanakan.Sementara
dari
target
yang
secara kumulatif target pengeluaran
pembiayaan pada tahun 2005-2009 sebesar Rp.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
-9-
23,658,392,112.00
denganrealisasimencapai
Rp.137,620,855,885.73atau581,70
persen.Rata-ratapertumbuhan
targetPengeluaran
tahun
Pembiayaanselama
tahun2009sebesar129,00
2005
persendanpertumbuhan
sampaidengan
realisasi
rata-
ratasebesar 52,46persen.
10.3 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar
investasi pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut
selama 3 tahun terakhir yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan
daerah dan masyarakat/swasta.
10.3.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber Dari APBN Dalam 5 Tahun
Meskipun pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung
jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan
infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM.
Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan
dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan
peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011). Data dana yang
dialokasikan untuk Kabupaten Luwu Timur perlu dianalisis untuk melihat
trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di Kabupaten
Luwu Timur.
Tabel 10.4
APBN Cipta Karya di Kabupaten Luwu Timur dalam 3 Tahun Terakhir
Sektor
1. Pengembangan Air Minum
2. Pengembangan PLP
3. Pengembangan Permukiman
4. Penataan Bangunan dan Lingkungan
TOTAL
2010
4.544.500
794.500
500.000
5.839.000
2011
1.515.100
2.822.500
3.337.600
2012
1.352.620
696.420
1.949.040
Sumber : Dinas PU dan Tata Ruang Kab. Luwu Timur, 2013
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 10 -
10.3.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumberdari APBD dalam 3 Tahun
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur memiliki tugas untuk membangun
prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah
Kabupaten Luwu Timur dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta
Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya
terhadap total belanja daerah dalam 3 tahun terakhir. Proporsi belanja
Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan
pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Perlu disusun tabel proporsi
berdasarkan sektor-sektor Cipta Karya yang ada.
Tabel 10.5
Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan
Bidang Cipta Karya dalam 3 Tahun Terakhir
SEKTOR
2010
1. Pengembangan Air Minum
2. Pengembangan PLP
3. Pengembangan Permukiman
4. Penataan Bangunan dan
Lingkungan
TOTAL
2011
2012
-
-
159.141
96.000
-
-
5.333.872
10.370.35
7
1.808.255
-
-
-
159.141
96.000
17.512.48
4
Sumber : Dinas PU dan Tata Ruang Kab. Luwu Timur, 2013
Tabel10.6PerkembanganDDUB dalam5TahunTerakhir
Sektor
(1)
Tahun-1
Tahun–2
Tahun–3
Tahun-4
Tahun-5
Alokasi
APBN
DD
UB
Alokasi
APBN
DD
UB
Alokasi
APBN
DD
UB
Alokasi
APBN
DD
UB
Alokasi
APBN
DDUB
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Pengembangan
Air Minum
Pengembangan
PPLP
Pengembangan
Permukiman
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 11 -
Penataan
Bangunandan
Lingkungan
Total
*Catatan : Belum ada data
10.3.3 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang
Cipta Karya dalam 5 tahun
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua
fungsi, yaitu untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan
sosial (social oriented) sekaligus untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah
(profit oriented). Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum,
persampahan dan air limbah. Kinerja keuangan dan investasi perusahaan
daerah perlu dipahami untuk melihat kemampuan perusahaan daerah
dalam
meningkatkan
cakupan
dan
kualitas
pelayanan
secara
berkelanjutan. Pembiayaan dari perusahaan daerah dapat menjadi salah
satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta Karya.
10.3.4
Perkembangan
Investasi
KaryaBersumber dari Swasta
Pembangunan
Cipta
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki
pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam
pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama
Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi costrecovery atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan noncost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah
Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta PermenPPN No. 3
Tahun
2012
Tentang
Panduan
Umum
Pelaksanaan
Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 12 -
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25
tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Tabel11.7PerkembanganKPSBidangCK dalam5 TahunTerakhir
Kegiatan
Tahun
(1)
(2)
PengembanganAir Minum
Komponen
KPS
(3)
Satuan
Volume
(4)
Nilai(Rp)
SkemaKPS
Ket.
(5)
(6)
(7)
-…
-…
PengembanganPPLP
-…
-…
PengembanganPermukiman
-…
-…
PenataanBangunandanLingkungan
-…
-…
*Catatan
: Belum ada data
10.4 Proyeksi dan Rencana Investasi Bidang Cipta Karya
Untuk melihat kemampuan keuangan Kabupaten Luwu Timur dalam
melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke
depan (sesuai jangka waktu RPIJM) maka dibutuhkan analisis proyeksi
perkembangan APBD, rencana investasi perusahaan daerah, dan
rencana kerjasama pemerintah dan swasta.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 13 -
10.4.1 Proyeksi APBD 5 tahun ke depan
Proyeksi APBD Kabupaten Luwu Timur dalam lima tahun ke depan
dilakukan
dengan
melakukan
perhitungan
regresi
terhadap
kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi
atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka
diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun
ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi
tahun-tahun sebelumnya.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 14 -
Tabel 11.8
Proyeksi Pendapatan APBD Kab. Luwu Timur dalam 5 Tahun ke Depan
No
Uraian
Proyeksi PAD Kabupaten Luwu Timur
2013
2014
2015
2016
2017
Pendapatan Asli Daerah
1
Pajak
2
Retrubusi Daerah
3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
4
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Dana Perimbangan
72.446.609.025
40.582.231.200
20.442.477.825
3.583.125.000
7.838.775.000
451.037.651.715
76.068.939.476
79.872.386.390
83.866.005.710
88.059.305.995
42.611.342.760
44.741.909.890
46.979.005.385
49.327.955.654
21.464.601.716
22.537.831.800
23.664.723.390
24.847.959.560
3.762.281.250
3.950.395.300
4.147.915.065
4.355.310.818
8.230.713.750
8.642.249.400
9.074.361.870
9.528.079.964
473.589.533.300 497.269.009.670 522.132.460.154 548.239.083.161
1
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
2
Dana Alokasi Umum
3
Dana Alokasi Khusus
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1
Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi dan Pemda
2
Dan Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah
3
Daerah Lainnya
Jumalah Pendapatan
81.400.276.125
323.782.305.840
45.855.069.750
121.599.657.226
91.507.500.000
18.192.608.721
85.470.288.931
89.743.803.370
94.230.993.539
98.942.543.215
339.971.421.132 356.969.992.000 374.818.491.600 393.559.416.180
48.147.823.237
50.555.214.300
53.082.975.015
55.737.123.766
127.679.640.050 134.063.621.950 140.766.803.048 147.805143.200
96.082.875.000 100.887.018.750 105.931.369.688 111.227.938.172
19.102.239.150
20.057.351.100
21.060.218.655
22.113.229.588
11.899.548.505
645.083.917.966
12.494.525.900
13.119.252.100
13.775.214.705
14.463.975.440
677.338.112.826 711.205.018.010 746.765.268.911 784.103.532.356
Sumber : Hasil Analisa Data DDPPKAD Kab. Luwu Timur, 2013
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 15 -
10.4.2 Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah 5 tahun
kedepan
Beberapa kabupaten/kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak
dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah
maupun persampahan. Dalam hal ini, perusahaan daerah tersebut
umumnya memiliki rencana dalam lima tahun ke depan dalam bentuk
business plan. Informasi ini dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi
perusahaan daerah untuk pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya
dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu RPIJM.
10.4.3 Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang
Cipta Karya 5 Tahun ke Depan
Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah
Kabupaten Luwu Timur perlu menyusun daftar proyek potensial yang
dapat dikerjakan dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta di
bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke pihak swasta. Daftar proyek
potensial tersebut disusun berdasarkan identifikasi usulan program dan
kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan finansial dari
program tersebut.
Tabel11.9ProyekPotensialyangDapat
DibiayaidenganKPSdalam5 TahunKeDepan
Nama
Kegiatan
(1)
Deskripsi
Kegiatan
(2)
Biaya
Kegiatan(Rp)
(3)
Kelayakan
Finansial
Keterangan
(4)
IRR =...
(5)
*Catatan : Belum ada data Keterangan IRR:
InternalRateof Return
10.5 Analisis Keterpaduan Strategis Peningkatan Investasi
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 16 -
Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis
tingkat ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang
infrastruktur Cipta Karya yang meliputi sumber pemerintah pusat,
pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta dunia usaha dan
masyarakat. Kemudian, perlu dirumuskan strategi peningkatan investasi
pembangunan bidang Cipta Karya dengan mendorong pemanfaatan
pendanaan dari berbagai sumber.
10.5.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah
Analisa ini dipergunakan untuk melihat kemampuan Kabupaten Luwu
Timur dalam membiayai investasi yang direncanakan di dalam program
Jangka Menengah (PJM). Dari hasil analisa perhitungan yang dilakukan
terhadap proyeksi pendapatan dalam 5 tahun kedepan, maka akan ada
dana yang dapat disisihkan sebagai pendamping di dalam program
investasi ini.
Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota,
Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat . Untuk
sektor air minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih
dominan dalam membiayai adalah pemerintah kabupaten/kota, sebaliknya
pada penanggulangan bencana, jalan negara, drainase makro pemerintah
pusat
lebih
dominan
dalam
membiayai
adalah
pemerintah
kabupaten/kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara,
drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.
Baik bantuan Luar negeri maupun dana pemerintah pusat ke pemerintah
kabupaten/kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan
harus didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini Pemerintah
Kabupaten/kota dan masyarakat (community based development).
Setelah melalui proses penilaian RPIJM oleh pemerintah kabupaten/kota,
maka selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaannya.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- 17 -
Pada pelaksanaan pembiayaan, maka semua sumber pembiayaan yang
sudah disepakati antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat
(termasuk
dana bantuan luar negeri dirumuskan dalam Project
Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaan Program).
10.5.2 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah
dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan
program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu
menyusun suatu set strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi
pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena itu pada bagian ini,
Satgas RPIJM daerah agar merumuskan strategi peningkatan investasi
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa
aspek antara lain :
(1) Strategi peningkatan DDUB Kabupaten Luwu Timur dan
provinsi
(2) Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi
pengunaan anggaran;
(3) Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah
Kabupaten Luwu Timur
(4) Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha
dalam pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya;
(5) Strategi pendanaan untuk
operasi,
pemeliharaan
dan
rehabiltasi infrastruktur permukiman yang sudah ada.
RPI2JM 2016-2020
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan