BAB III AMAL USAHA PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BANDINGAN - PERKEMBANGAN DAKWAH MUHAMMADIYAH DI DESA BANDINGAN KECAMATAN KEJOBONG KABUP ATEN PURBALINGGA TAHUN 1962 - 2016 - repository perpustakaan

  dalam bidang amar maruf nahi munkar, Muhammadiyah juga bergerk aktif dibidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari salah satu latar belakang didirikannya Muhammadiyah yaitu lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku Khalifah Allah di atas bumi (Pasha dan Darban, 2009:102). Kenyataannya pendidikan yang ada di Indonesia lebih banyak pada mata pelajaran umum seperti matematika, IPA, IPS, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk mata pelajaran agama hanya ada satu mata pelajaran Agama Islam.

  Muhammadiyah berusaha untuk menghadirkan sekolah-sekolah yang menyediakan mata pelajaran umum dan pelajaran agamnya itu seimbang.

  Sekolah yang berada di bawah naungan Muhammadiyah pun sudah ada, dari Bustanul Athfal (BA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), SMA/SMK, dan Universitas Muhammadiyah. Setiap cabang Muhammadiyah memiliki sekolah yang berada di bawah naungannya.

  Misalnya di Cabang Muhammadiyah Bandingan ada beberapa sekolah yang berada di bawah naungan Muhammadiyah bagian pendidikan antara lain :

  1. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bandingan.

  Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah merupakan sekolah yang berada dibawah naungan Muhammadiyah bagian pendidikan. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) merupakan sekolah yang setara dengan sekolah dasar (SD) yang berada di bawah Dinas Pendidikan. Perbedaan antara sekolah MIM dan SD terdapat pada mata pelajarannya yaitu MIM seimbang antara mata pelajaran agama dengan mata pelajaran umum sedangkan di SD sebagian besar mata pelajaran lebih ke mata pelajaran umum.

  Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bandingan berdiri mulai tahun 1968. Pada saat itu MIM Bandingan sudah mempunyai bangunan sendiri walaupun seadanya. Dulu kelasnya hanya ada 3 ruang kelas dan pengajarnya juga hanya ada 1. Sarana prasarana berupa kursi dan meja pun sudah ada tetapi memang masih seadanya. Seiring berjalannya waktu dari segi bangunan dan guru mulai bertambah. Dana yang didapatkan untuk melengkapi sarana dan prasarana dari persyarikatan Muhammadiyah Bandingan (wawancara Bahrudin tanggal 31 Mei 2017).

  Dalam proses pembelajaran MIM Bandingan sampai sekarang masih menggunakan kurikulum KTSP, akan tetapi untuk pelajaran Agama Islam sedang dalam pendekatan untuk menggunakan kurikulum 2013. MIM Bandingan dalam menggunakan kurikulum yang dipakai mengikuti kebijakan yang dibuat oleh kementrian Agama. Sebenarnya MIM Bandingan pernah menerapkan kurikulum 2013 tetapi hanya satu semester saja, dan kembali menggunakan kurikulum KTSP. Pada tahun 2018 semua sekolah baik swasta maupun negeri harus sudah menggunakan kurikulum 2013. Akan tetapi dikarenakan MIM Bandingan merupakan sekolah swasta, kalau harus menggunakan kurikulum 2013 perlu persiapan yang banyak, karena MIM Bandingan belum memilki perangkat pebelajaran yang mendukung untuk pembelajran dengan menggunakan kurikulum 2013. Selain itu juga masih diperlukan pelatihan guru mengenai pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 (wawancara Hasti Nuraeni, S.Pd tanggal 23 Mei 2017).

  Mata pelajaran yang diajarkan lebih seimbang antara pelajaran umum dan pelajaran agama, dimana pelajaran agama dibagi menjadi beberapa mata pelajaran yaitu Bahasa Arab, fiqih, Akidah Akhlak, Qur’an Hadist, dan sejarah kebudayaan Islam (SKI). Dengan adanya pembagian mata pelajaran menjadi lebih dari satu maka diharapkan siswa dapat lebih memahami secara mendalam mengenai agama Islam karena sudah dipisah- pisah. Walaupun nantinya siswa di MIM akan lebih banyak waktu untuk belajar karena bertambahnya mata pelajaran yang mereka dapatkan di MIM, akan tetapi dengan begitu siswa menjadi memahami pelajaran agama Islam.

  Walaupun MIM Bandingan merupakan sekolah swasta, akan tetapi tenaga pendidik yang mengajar di MIM Bandingan semuanya sudah sarjana sesuai dengan bidangnya masing-masing. Seperti guru olahraga yang mengampu pelajaran olahraga merupakan lulusan sarjana dari bidang pendidikan olahraga. Jumlah guru yang ada di MIM Bandingan berjumlah 8 orang, dan 1 orang Kepala Sekolah yang juga mengajar, jadi jumlah pengajar di MIM Bandingan ada 9 orang.

  Selain memiliki tenaga pendidik yang sudah sarjana semua, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MIM Bandingan juga cukup memadai.

  Dengan adanya ruang kelas kelas, ruang UKS, ruang guru, halaman sekolah, dan lain sebagainya. Akan tetapi sarana berupa ruang kelas memang belum sesuai dengan standar kelas yang seharusnya. Karena MIM Bandingan hanya memiliki 7 ruang kelas sedangkan ssatu ruangan dipinjam oleh BA untuk ruangan mengajarnya, jadi tersisa 6 ruang kelas.

  Sedangkan kelas 3 dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas A dan B, hal ini karena jumlah siswa kelas 3 lebih dari 35. Padahal jumlah satu kelas yang efektif itu maksimal sampai 32 anak, maka dari itu kelas 3 dibagi menjadi 2, kelas 3B satu ruangan dengan ruang UKS. Dengan pembangunan yang dibiayai sendiri dan dengan bantuan dari yayasan MIM Bandingan senantiasa beusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi perangkat sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Seperti sarana ruang kelas, dan prasarana seperti meja,kursi, alat peraga, alat olahraga, dan lain sebagainya.

  Kendala yang dihadapai oleh MIM Bandingan adalah pola pikir masyarakat yang masih kurang percaya terhadap sekolah swasta. Banyak orang tua masih sering menganggap kalau sekolah negeri lebih baik dari sekolah swasta, dan tidak yakin kalau anaknya sekolah di sekolah swasta. Padahal saat ini sekolah swasta juga tidak kalah jauh dengan sekolah negeri yang ada. Dengan kendala yang seperti itu maka yang dilakukan MIM Bandingan dalam menarik minat orang tua agar menyekolahkan anaknya di MIM Bandingan adalah dengan cara merubah pola pikir masyarakat terlebih dahulu (wawancara Hasti Nuraeni tanggal 23 Mei 2017).

  Usaha yang dilakukan dalam mengubah pola pikir orang tua yang seperti itu adalah dengan cara menerapkan pendidikan Akhlak, yaitu dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif dan baik untuk anak. Sebagai contoh, mengadakan TPQ di sekolah, dan menerpkan kedisplinan kepada guru dan siswa MIM Bandingan. Selin itu usaha yang dilakukan MIM Bandingan dalam menarik orang tua dan anak-anak untuk sekolah di MIM Bandingan adalah dengan membuat kegatan kesenian yang sedang disenangi oleh masyarakat dan di sekolah lain belum ada seperti kenthongan. Yang paling utama adalah meningkatkan prestasi akademik siswa agar masyarakat percaya bahwa sekolah di swasta terutama di MIM Bandingan juga siswanya dapat berprestasi (wawancara Hasti Nuraeni tanggal 23 Mei 2017).

  Prestasi yang didapatkan oleh MIM Bandingan baik dalam bidang akademik maupun non akademik dapat memberikan bukti bahwa MIM Bandingan juga dapat menghasilkan anak berprestasi. Prestasi yang pernah didapat dalam bidang akademik antara lain selama beberapa tahun berturut-turut ada siswa berprestasi dengan nilai ujian sekolah tertinggitingkat kecamatan dan mendapatkan beasiswa dari kabupaten, mengikuti lomba matematika dan dapat masuk ke tingkat kabupaten,dan dapat menduduki peringkat ke 10 SD dan MI sekecamatan dari 38 sekolah (wawancara Hasti Nuraeni tanggal 23 Mei 2017).

  Dalam bidang non akademik prestasinya pun tidak kalah jauh dengan prestasi akademiknya, karena terakhir kali MIM Bandingan memenangkan lomba marching band yang akan tampil di tingkat Karesidenan. Selain itu juga ada lomba pidato Bahasa Arab, dan seni kaligrafi yang dapat dimenangkan oleh anak-anak MIM Bandingan. Pihak MIM Bandingan memang sering mengikutsertakan siswa-siswanya ke berbagai lomba karena dengan sering mengikuti event-event maka siswa akan mendapatkan pengalaman dan keberanian untuk tampil di luar sekolah (wawancara Hasti Nuraeni, S.Pd tanggal 23 Mei 2017).

  Prestasi yang didapat oleh MIM Bandingan baik akademik dan non akademik yang telah dicapai sedikit demi sedikit dapat mengubah pola pikir masyarakat yang berpendapat kalau sekolah negeri lebih baik dari pada sekolah swasta. Selain itu juga kegiatan-kegiatan yang membawa anak mejadi lebih baik, seperti adanya ekstrkurikuler Tapak Suci, pramuka, Tahfidz Quran, dan baca tulis quran (BTQ) yang wajib diikuti semua siswa setelah pembelajaran selesai juga menjadi dorongan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di MIM Bandingan. Saat ini MIM Bandingan sudah memiliki banyak siswa yang dulu hanya ada 110 siswa dari kelas 1 sampai kelas 6, sekarang jumlah siswanya sudah ada 186 siswa. Usaha yang akan terus dilakukan untuk menghadapi saingan antarsekolah yang semakin ketat adalah dengan terus melakukan inovasi, kreatif, dan mengtikuti perkembangan jaman yang sesuai dengan visi dan misi MIM Bandingan ( wawancara Hasti Nuraeni, S.Pd tanngtgtal 23 Mei 207) 2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah 03 Bandingtan.

  Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhamadiyah merupakan sekolah yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sekolah ini sama seperti MIM Bandingan yang berada dibawah Muhammadiyah di bagian pendidikan. MTs Muhammadiyah Bandingan mulai berdiri pada tahun 1970, dulunya merupakan pendidikan guru agama (PGA) yang beralih menjadi MTs Muhammadiyah 03 Bandingan. Beralihnya dari PGA ke MTs yaitu karena di wilayah lain terdapat juga PGA Muhammadiyah dan banyak yang beralih ke MTs Muhammadiyah, maka PGA yang ada di Bandingan pun beralih ke MTs dari awal 1970 (wawancara Aji Margono tanggal 22 April 2017).

  MTs Muhammadiyah 03 Bandingan dalam proses pembelajaranya masih menggunkan kurikulum KTSP. Mata pelajarananya pun sama dengan mata pelajaran yang ada di MIM Bandingan yaitu pelajaran umum dan agamanya seimbang. Hanya saja pada saat di MTs tinggal melanjutkan dan sedikit mengulang yang sudah diajarkan di MIM. Jumlah guru yag ada di MTs 03 Bandingan ada 23 guru dan 3 karyawan sekolah (wawancara Aji Margono tanggal 22 April 2017).

  Sarana dan prasarana yang ada di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan masih ada beberapa kekurangan. Sekolah ini memiliki ruang kelas sebanyak 15 ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Selain ruang kelas terdapat juga ruang perpustakaan, ruang guru, TU, koperasi sekolah, masjid sekolah dan juga terdapat halaman sekolah yang cukup luas. Terdapat ruangan laboratorium (TIK) untuk pembelajaran komputer siswa walaupun masih terbatas. Tidak bisa dipungkiri kalau pengembangan sarana dan prasaran untuk memenuhi kebutuhan sekolah baik dalam hal perangkat pembelajaran maupun hal lain masih terkendala masalah biaya karena dana yang didapat oleh sekolah hanya dari yayasan Muhammadiyah, akan tetapi meskipun dengan sarana dan prasarana yang seadanya sekolah tetap berusaha untuk memajukan sekolah (wawancara Aji Margono tanggal 22 April 2017).

  Fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah selain fasilitas yang menunjang bidang akademik, sekolah juga menyediakan fasilitas lain seperti kantin sekolah, masjid sekolah, dan ada juga sepeda milik sekolah yang dapat dipakai oleh siswa MTs Muhammadiyah 03 Bandingan. sepeda itu digunakan untuk membantu siswa yang rumahnya jauh dan masih dapat dijangkau dengan menggunakan sepeda. Siswa yang sekolah di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan rata-rata dari wilayah kecamatan Kejobong, tetapi ada juga dari wilayah kecamatan Kaligondang.

  Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa, pihak sekolah mengadakan ekstrakuriuler untuk kegiatan di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan antara lain sepak bola, bola voli, bulu tangkis, tapak suci, pramuka, dan marching band. Khusus pramuka karena Muhammadiyah terdapat juga Hisbul wathan (HW), maka setiap pramuka diselipi juga materi HW.

  Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti salah satu ekstra yanga ada di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan, pilihan yang akan mereka ambil terserah mereka dan sesuai bakat mereka, jadi sekolah hanya mengembangkan bakat yang sudah mereka miliki. Pembimbing dari setiap ekstra didatangkan dari luar sekolah yang sesuai dengan bidangnya, hal ini agar siswa dapat belajar langsung dari ahlinya.

  Prestasi yang dimiliki MTs Muhammadiyah 03 Bandingan tidak hanya di bidang akademik saja tetapi juga di bidang non akademik.

  Prestasi di bidang akademik antara lain pernah mengikuti olimpiade tingkat kecamatan, kabupate hingga provinsi. Dalam bidang non akademik prestasi diraih melalui ekstra yang ada seperti tapak suci yang berhasil ikut lomba hingga tingkat provinsi.

  Saingan antar sekolah semakin ketat baik sekolah negeri maupun sekolah swasta, mereka saling bersaing untuk menarik siswa baru. MTs Muhammadiyah 03 Bandingan pun melakukan beberapa usaha untuk menarik siswa agar sekolah di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan. Usaha yang dilakukan adalah dengan memperbaiki bentuk fisik atau bangunan yang ada di sekolah karena tidak bisa dipungkiri kalau siswa sebelum mendaftar ke sekolah mereka akan melihat fisik dari sekolah terlebih dahulu. Selain itu juga berusaha dengan menyeimbangkan prestasi akademik dan non akademik siswa. Dengan adanya keseimbangan prestasi, maka MTs Muhammadiyah 03 Bandingan selain dapat menjadikan siswa prestasi di bidang non akademik saja tetapi juga prestasi di bidang akademik (wawancara Aji Margono tanggal 22 April 2017).

  Walaupun masih banyak kekurangan yang dimiliki MTs Muhammadiyah Bandingan baik dari sarana maupun prasarana tetapi pihak sekolah akan tetap terus berusaha untuk memajukan sekolah agar ke depannya lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain. MTs Muhammadiyah dari tahun ke tahun mengalami perkembangan dari jumlah siswa yang mendaftarkan diri di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan walaupun hanya beberapa persen saja.

  B. Amal Usaha Muhammadiyah Cabang Bandingan Bidang Ekonomi.

  Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan juga memiliki Baitut Tanwil Muhammadiyah (BTM), meskipun BTM di Cabang Muhammadiyah baru mulai ada di pertengahan tahun 2015 yaitu pada masa periode Kamadi .

  Sebelum adanya BTM Cabang Muhammadiyah mendirikan koperasi Surya Sekawan yaitu pada masa periode Syamsuh A Zain. Akan tetapi pada masa akhir periode Kamadi Koperasi Surya Sekawan dialihkan ke BTM, hal ini karena dalam koperasi proses kerjanya atau simpan pinjam yang dilakukan masih belum syar

  ’i dan masih ada sedikit riba. Untuk itu Cabang Muhammadiyah Bandingan memutuskan untuk beralih ke BTM, dimana BTM dalam transaksi simpan pinjam sudah sesuai dengan syar ’i. Dalam koperasi transaksi simpan pinjam sudah ditentukan biaya jasanya misalkan jasa untuk simpan pinjam dikenakan 2 % dari dana yang ada. Sedangkan BTM tidak menggunakan hal seperti itu, tetapi dengan menggunakan perjanjian yaitu apabila BTM memberikan keuntungan maka bagi yang meminjam akan memberikan uang infak untuk pengurus, besar uangnya juga terserah pada peminjam uang BTM, pihak BTM tidak memberikan target. Hal inijuga dilakukan selain untuk menghindari riba juga karena Cabang Muhammadiyah Bandingan ingin dalam gerakannya dalam bidang amal usaha itu sesuai dengan ajaran Islam agar bermanfaat bagi dunia dan akhirat (wawancara Daryanto, S.Pd tanggal 23 Mei 2017).

  Modal yang didapatkan oleh pengurus BTM yaitu dari iuran wajib setiap ranting. Setiap ranting wajib memberikan modal sebesar Rp.

  10.000.000,-. Cabang Muhammadiyah Bandingan terdapat lima ranting, maka uang yang terkumpul sebanyak Rp. 50.000.000,- dan juga mendapatkan uang hibah dari orang yang meninggal sebesar Rp. 10.000.000,-. (wawancara Daryannto, S.Pd tanggal 23 Mei 2017).

  Selain itu modal juga didapatkan dari investasi perorangan terutama dari pengurus BTM itu sendiri wajib memberikan investasi untuk BTM.

  Sedikitnya investasi yang diberikan senilai Rp. 500.000,-. Selain dari pengurus BTM modal perorangan juga didapatkan dari pengurus Cabang Muhammadiyah Bandingan. Bagi warga yang berinvestasi maka orang tersebut wajib mendapatkan satu sertifikat investasi sebagai bukti bahwa ia telah melakukan investasi untuk BTM. Satu sertifikat dihargai dengan Rp.500.000,-. (wawancara Hanan Mukhtarom, S.Pd tanggal 22 April2017).

  BTM merupakan hal yang baru bagi warga Muhammadiyah Bandingan karena mereka hanya mengetahui mengenai koperasi Surya Sekawan, untuk itu pengurus BTM perlu memperkenalkan BTM kepada warga Muhammadiyah. Usaha yang dilakukan oleh pengurus BTM adalah dengan melakukan sosialisasi kepada warga Muhammadiyah. Sosialisasi dilakukan pada saat sedang ada pengajian, yaitu selain mengaji pengurus BTM juga mensosialisasikan mengenai BTM, dengan begitu warga Muhammadiyah menjadi tahu tentang BTM. Selain itu pengurus juga menghimbau warga Muhammadiyah untuk menjadi anggota BTM dan diharapkan dapat memberikan investasi kepada BTM.

  BTM memberikan pinjaman kepada semua orang yang membutuhkan, peminjamnya pun dari warga Muhammadiyah yang berasal dari lima Ranting Cabang Muhammadiyah Bandingan. BTM memang memberikan pinjaman kepada setiap orang yang membutuhkan akan tetapi sebelum meminjamkan pengurus BTM melihat lebih dahulu bagaimana orang yang meminjam akan bertanggung jawab atau tidak, karena BTM dalam memberikan pinjaman juga bisa mencapai nominal yang cukup besar. Apabila peminjam tidak bertanggung jawab untuk mengembalikan, maka akan terjadi kerugian bagi pihak BTM.

  Untuk menghindari hal tersebut maka pihak pengurus BTM mewajibkan kepada setiap Ranting untuk memberikan perwakilan untuk menjadi anggota BTM, jadi kalau ada yang meminjam dari Ranting lain dapat melalui perwakilan setiap Ranting, dengan begitu perwakilannya tersebut yang akan memberikan informasi kepada pengurus BTM terkait sifat orang yang akan dipinjami. Apabila perwakilan mengatakan dapat dipercaya dan bertanggung jawab maka BTM pun memberikan pinjaman (wawancara Hanan Mukhtarom, S.Pd tanggal 22 April 2017).

  Pinjaman yang dilakukan oleh BTM tidak hanya kepada warga Muhammadiyah tetapi juga meminjamkan kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Cabang Muhammadiyah Bandingan. Sekolah- sekolah biasanya terpaksa meminjam dari BTM karena apabila ada kebutuhan mendesak terkait kebutuhan untuk sekolah, seperti pembangunan dan memenuhi perangkat sekolah yang belum ada, sedangkan dana dari yayasan belum turun maka pihak sekolah meminjam ke BTM. Sebenarnya uang BTM dipinjamkan kepada semua orang yang menggunakan uang itu untuk brusaha, memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan keperluan perlengkapan sekolah karena tujuan BTM adalah memberikan kesejahteraan bagi warga Muhammadiyah (wawancara Daryanto tanggal 23 Mei 2017).

  Selama ini BTM dijalankan oleh tiga orang yaitu Daryanto (selakuu Ketua BTM), Hanan Mukhtarom, Fakhrudin dan perwakilan setiap ranting.

  Memang hanya mereka yang mengurusi BTM karena apabila menggunakan tenaga orang lain pihak BTM belum mampu memberikan upah kepada mereka.

  Mereka pun yang sekarang mengelola BTM tidak mendapatkan imbalan dalam arti mereka sukarelawan dalam mengelola BTM (wawancara Daryanto, S.Pd tanggal 23 Mei 2017).

  Dalam pengelolaan BTM terdapat kendala lebih-lebih amal usaha ini berkaitan dengan ekonomi. Kendala yang dihadapi oleh BTM Bandingan adalah bahwa yang berinvestasi di BTM masih kurang sedangkan peminjam dana dari BTM banyak. Jumlah uang yang ada di BTM tidak sebanding dengan dana yang dipinjam oleh peminjam. Selain itu adanya kredit macet yang dilakukan oleh peminjan, misalnya sudah jatuh tempo untuk menyicil uang pinjaman akan tetapi peminjam belum juga menyicil. Tetapi BTM Bandingan memberikan toleransi dengan memberikan kesempatan kepada peminjam untuk menabung dahulu uang yang mereka punya setelah terkumpul baru disetorkan kepada BTM.

  Selama BTM ada sudah meberikan banyak kontribusi kepada organisasi Muhammadiyah di Cabang Bandingan. Misalnya BTM membiayai kegiatan Musycab ke 47 pada tahun 2016. Semua biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan Muscyab dari BTM, hal ini karena BTM ingin memfokuskan pada bantuan setiap kegiatan organisasi Muhammadiyah di Cabang Bandingan. Dengan segala kekurangan BTM Bandingan akan terus memperbaiki dan untuk kedepanya BTM Bandingan dapat menjalankan program kerja yang sudah direncanakan yaitu mengangkat anggota yang dapat dipercaya untuk mengelola BTM, mempunyai kantor sendiri, karena selama ini setiap ada perkumpulan pengurus itu di tempat para pengurus secara bergilir, dan membenahi BTM Bandingan agar sesuai dengan lembaga keuangan BTM di pusat, seperti administrasinya harus diperbaiki ( wawancara Hanan Mukhtarom, S.Pd tanggal

  22 April 2017)

Dokumen yang terkait

PERKEMBANGAN ORGANISASI MUHAMMADIYAH DI DESA HARJOWINANGUN KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 1962-2015 (Suatu Analisis Historis) -

0 3 147

POLA DAN STRATEGI DAKWAH PIMPINAN CABANG IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH (IMM) TERHADAP MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG -

0 2 109

APLIKASI MENTORING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO BERBASIS ANDROID - repository perpustakaan

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KEBERLANGSUNGAN USAHA KERAJINAN BATOK KELAPA DI KELURAHAN PURBALINGGA WETAN, KECAMATAN PURBALINGGA, KABUPATEN PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 14

EFEKTIVITAS SALURAN DRAINASE DI KAWASAN KAMPUS II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 16

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS(Ananas comosus Merr)DI DESA SIWARAK, KECAMATAN KARANGREJA,KABUPATEN PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 12

MODEL TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 18

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI DISLOKASI SENDI PEMAIN FUTSAL PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN 2016 - repository perpustakaan

0 0 16

HUBUNGAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI MAHASISWA SEMESTER IV DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN 2016 - repository perpustakaan

0 0 15

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DESA LAMUK KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA - Elib Repository

0 0 51