PENGARUH MODAL SOSIAL DAN BUDAYAORGANISASI TERHADAP KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) PROVINSI BANTEN - FISIP Untirta Repository

  

PENGARUH UH MODAL SOSIAL DAN BU BUDAYA

ORGAN ANISASI TERHADAP KINER ERJA

KOMIS

ISI PEMILIHAN UMUM (KP (KPU)

  

PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

Diajuk jukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh leh

Gelar Sar arjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Pu Publik

  

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Resty Nani Yustini

  

NIM 6661110277

FAKULTAS AS ILMU SOSIAL DAN ILMU PO U POLITIK

UNIVERSI RSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA RTAYASA

  

Alhamdulillahi robbil’alamin

Sujud syukur kepadamu ya Allah…

Dari sini aku belajar, bahwa kesehatan itu sangat

mahal dan penting adanya…

Kerena seseungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada

kemudahan (Asy-Syarh ayat 5 dan 6) Man Jadda Wajada…

  Skripsi ini kupersembahkan untuk Mama dan Aa, terima kasih untuk semua yang telah kalian berikan kepada hidup ku. Semoga persembahan

  

ABSTRAK

Resty Nani Yustini. NIM. 6661110277. Skripsi. Pengaruh Modal Sosial dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Provinsi Banten. Pembimbing I: Anis Fuad, S.Sos., M.Si dan Pembimbing II:

Deden M Haris, S.Sos., M.Si

  Penelitian dilatarbelakangi adanya kecemburuan terkait beban pekerjaan, pegawai tidak masuk lebih dari 108 hari, ketidakpercayaan bawahan pada atasan, disfungsi pejabat struktural, SDM tidak ahli dalam bidang IT, pegawai tidak mengetahui sepenuhnya tupoksi. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh modal sosial dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi sehingga metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitaif dengan metode asosiatif. Penentuan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik sampling jenuh sebanyak 41 orang. Berdasarkan penelitian diperoleh R square=0,305 (30,5%) artinya modal sosial dan budaya organisasi berpengaruh 30,5% terhadap kinerja organisasi dengan nilai korelasi (R)=0,512 sehingga terdapat hubungan dengan kategori kekuatan hubungan sedang antara ketiga variabel dan dari hasil regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi Y’=26,704+0,002X

  1 +0,384X 2 . Dari

  perhitungan signifikansi, terdapat pengaruh signifikan antara modal sosial dan budaya organisasi secara bersama sama terhadap kinerja organisasi. Modal sosial berpengaruh langsung ke kinerja organisasi dan berpengaruh tidak langsung yaitu dari modal sosial ke budaya organisasi sebagai intervening lalu ke kinerja organisasi. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,002 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung 0,511 atau total pengaruh modal sosial ke kinerja organisasi adalah 0,512. Sehingga terdapat mediasi yang signifikan sebesar 51,1%. Saran membina hubungan baik antara pegawai atau komisioner, meningkatkan kualitas pelayanan pada stakeholder, diadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

  Kata Kunci: Modal Sosial, Budaya Organisasi dan Kinerja Organisasi

  

ABSTRACT

Resty Nani Yustini. NIM. 6661110277. Thesis. The Influence Of Social Capital

And Organizational Culture On Performance In The General Election

st

  

Commission (KPU) Banten Province. 1 advisor: Anis Fuad, S.Sos., M.Si and

nd

  2 advisor: Deden M Haris, S.Sos., M.Si

Research backdrop of jealousy-related workload, employees absent from work

more than 108 days, mistrust of subordinates to superiors, official structural

dysfunction, lack of understanding of human resources in IT field, employees are

not fully aware of the duties. This study purposes to aim the influence of social

capital and organizational culture on organizational performance so that the

research method used is quantitative approach with associative method. Sampling

determination using probability saturated sampling technique to 41 peoples.

Based on research obtained R square = 0.305 (30.5%) means that social capital

and organizational culture affects 30.5% of the organization's performance with

the correlation value (R) = 0.512 means that there is a relationship with the

category of strength of the relationship was between the three variables and the

results of the regression multiple linear regression equation Y’ = 26.704 +

0,002X1 + 0,384X2. Results of calculation of significance, there is significant

influence between social capital and organizational culture together to

organizational performance. Social capital can affect directly to the performance

of the organization and can affect not directly to the culture of the organization as

an intervening and to the performance of the organization. The amount of direct

influence is 0.002, while the magnitude of the indirect effect 0.511 or total social

capital influence to the performance of the organization is 0.512. So there is a

significant mediation amounted to 51.1%. Suggestions fostering good relations

between employees or commissioners, improve the quality of service to

stakeholders, held some training to improve the quality of human resources.

  

Keywords: Social Capital, Organizational Culture and Organizational

Performance

KATA PENGANTAR

  Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-NYA yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammaad SAW, kepada keluarga serta sahabatnya. Alhamdullilah berkat rahmat, karunia dan ridho-Nya pula peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada pihak pihak yang telah banyak memberikan pengajaran, bantuan serta dukungan moral dan material dalam upaya penyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Modal Sosial

  

dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Provinsi Banten”. Penelitian ini tentu tak lepas dari bantuan banyak pihak yang

  selalu mendukung peneliti secara moril dan material. Untuk itu peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus merupakan Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan arahan dan motivasi selama proses perkuliahan.

  3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Mia Dwiana Widyaningtyas, M.Kom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Ismanto, S.Sos., MM., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ipah Ema J, S.IP., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing I Skripsi yang senantiasa ramah memberikan semangat dan motivasi, memberikan ilmu dan pengajaran selama proses penyusunan.

  9. Deden M Haris, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing II Skripsi yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti selama proses penyusunan.

  10. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah memberikan ilmu kepada peneliti.

  11. Mohamad Rukbi, SE, MM, Kepala Sub Bagian Organisasi dan Sumber Daya Manusia yang telah membantu selama proses penelitian dan juga telah memberikan ilmu dan pengajaran selama penelitian berlangsung.

  12. Ismail, SH, Kepala Sub Bagian Hukum yang telah membantu dan meluangkan waktu selama penelitian berlangsung di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten

  13. Hendro Sulstyo, S.Sos. M.Si, Kepala Sub Bagian Umum dan Logistik yang telah membantu selama penelitian berlangsung

  14. Dra. Hj. Enan Nadia, anggota komisioner yang telah membantu dan bersedia meluangkan waktu untuk membantu proses penelitian berlangsung.

  15. Syaeful Bahri, MM, anggota komisioner yang telah membantu dan memberikan ilmu dan pemahaman terkait penelitian di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten

  16. Kepada seluruh pegawai sekertariat dan anggota komisioner di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten yang membantu memberikan informasi dan data yang dibutuhkan peneliti selama proses penelitian.

  17. Mama yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa selama menyelesaikan penelitian ini.

  18. Ahmad Bandaniji yang telah memberikan motivasi, semangat dari awal masuk kuliah hingga lulus dan menjadi teman diskusi selama menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih untuk perjuangan yang tidak kenal lelah.

  19. Sahabat ladies, Dita Marsela Sufitri, Rizki Parhani, Fitri Maliani Nugraha, Nurul Fitri Sugiharto, Metta Miftahul Jannah, Ika Dewi Safitri, Nella Hani Rosa, Ayu Fitri Lestari, Ita Mafrohati, Anita yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

  20. Bestari Ratna Martasari dan teman teman KKM 44 lainnya yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam proses penyusunan skripsi ini.

  21. Keluarga Cemara Green House yang telah memberikan dukungan, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  22. Teman teman seperjuangan Ilmu Administrasi Negara angkatan 2011.

  23. Kepada semua pihak yang telah membantu peneliti mulai dari awal penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

  Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan yang semata-mata muncul karena keterbatasan wawasan peneliti.

  Untuk itu demi kesempurnaan skripsi ini, dengan senang hati peneliti bersedia menerima segala kritik dan saran pembaca sepenuhnya. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi mereka yang membacanya.

  Wassalamualaikum wr.wb Serang, November 2015

  Resty Nani Yustini

  DAFTAR ISI

  Halaman

  LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

  i

  DAFTAR ISI

  v

  DAFTAR TABEL

  viii

  DAFTAR GAMBAR

  x

  DAFTAR DIAGRAM

  xi

  DAFTAR LAMPIRAN

  xvii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

  1

  1.2 Identifikasi Masalah

  15

  1.3 Batasan Masalah

  15

  1.4 Rumusan Masalah

  16

  1.5 Tujuan Penelitian

  16

  1.6 Manfaat Penelitian

  17

  1.6.1 Aspek Teoritis

  17

  1.6.2 Aspek Praktis

  17 BAB II DESKRIPSI TEORI

  2.1 Deskripsi Teori

  18

  2.1.1 Modal Sosial

  18

  2.1.2 Budaya Organisasi

  27

  2.1.3 Kinerja Organisasi

  34

  2.2 Penelitian Terdahulu

  46

  2.3 Kerangka Berpikir Penelitian

  51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

  55

  3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian

  56

  3.3 Lokasi Penelitian

  56

  3.4 Variabel Penelitian

  56

  3.4.1 Definisi Konsep

  56

  3.4.2 Definisi Operasional

  61

  3.5 Instrument Penelitian

  63

  3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

  65

  3.7 Teknik Pengolahan dan Teknik Analisis Data

  66

  3.7.1 Metode Analisis Data

  67

  3.7.1.1 Uji Instrument

  67

  a. Uji Validitas

  67

  b. Uji Reliabilitas

  69

  3.7.1.2 Uji Normalitas

  70

  3.7.2 Uji Korelasi Product Moment

  71

  3.7.3 Uji Korelasi Ganda

  72

  3.7.4 Uji Analisis Regresi Linear Sederhana

  72

  3.7.5 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

  73

  3.7.6 Uji Parsial (Uji t)

  74

  3.7.6.1 Uji Hipotesis Pertama (Uji t)

  74

  3.7.6.1 Uji Hipotesis Kedua (Uji t)

  75

  3.7.7 Uji Simultan (Uji F)

  77

  3.7.7.1 Uji Hipotesis Ketiga (Uji t)

  77

  3.8 Jadwal Penelitian

  78 BAB IV PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian

  79

  4.1.1 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten

  79

  4.1.2 Kedudukan dan Tugas

  82

  4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

  93

  4.2.1 Hasil Uji Validitas Instrumen

  93

  4.2.3 Hasil Uji Normalitas 101

  4.3 Deskripsi Data 102

  4.3.1 Identitas Responden 102

  4.3.2 Tanggapan Responden Atas Kuesioner 107

  4.3.2.1 Analisis Item Pernyataan Variabel Modal Sosial (X

  1 ) 108

  4.3.2.2 Analisis Item Pernyataan Variabel Budaya Organisasi (X ) 132

  2

  4.3.2.3 Analisis Item Pernyataan Variabel Kinerja Organisasi (Y) 175

  4.4 Pengujian Hipotesis 205

  4.4.1 Hasil Uji Korelasi Product Moment 205

  4.4.2 Hasil Uji Korelasi Ganda 207

  4.4.3 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana 209

  4.4.4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda 213

  4.4.5 Hasil Uji Parsial 216

  4.4.5.1 Uji Hipotesis Pertama (Uji t) 216

  4.4.5.2 Uji Hipotesis Kedua (Uji t) 218

  4.4.6 Hasil Uji Simultan 219

  4.4.6.1 Uji Hipotesis Ketiga (Uji F) 219

  4.4.7 Analisis Jalur (Path Analysis) 221

  4.5 Interpretasi Hasil Penelitian 227

  4.6 Pembahasan 235

BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan 262

  5.2 Saran 264

DAFTAR PUSTAKA

  266

  LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  4.10 Tanggapan Responden Secara Keseluruhan Variabel Kinerja Organisasi (X

  2 )

  99

  4.6 Hasil Uji Reliabiltas Kinerja Organisasi (Y) 100

  4.7 Hasil Uji Normalitas 102

  4.8 Tanggapan Responden Secara Keseluruhan Variabel Modal Sosial (X

  1 )

  199

  4.9 Tanggapan Responden Secara Keseluruhan Variabel Budaya Organisasi (X

  2

  ) 200

  2 )

  98

  203

  4.11 Hasil Uji Korelasi Product Moment Modal Sosial (X

  1

  ) terhadap Kinerja Organisasi (Y) 206

  4.12 Hasil Uji Korelasi Product Moment Budaya Organisasi (X

  2 )

  terhadap Kinerja Organisasi (Y) 207

  4.13 Hasil Uji Korelasi Ganda Modal Sosial (X

  1 ) dan Budaya

  Organisasi (X

  2 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y) 208

  4.5 Hasil Uji Reliabiltas Budaya Organisasi (X

  )

  Tabel Halaman

  64

  1.1 Hasil Evaluasi Kinerja Organisasi Sekertariat Komisi Pemilihan Umum

  9

  2.1 Acuan Penelitian Terdahulu

  46

  3.1 Operasionalisasi Variabel Modal Sosial

  61

  3.2 Operasionalisasi Variabel Budaya Organisasi

  61

  3.3 Operasionalisasi Variabel Kinerja Organisasi

  62

  3.4 Skoring/Nilai

  3.5 Jadwal Penelitian

  1

  78

  4.1 Hasil Uji Validitas Modal Sosial (X

  1

  )

  95

  4.2 Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi (X

  2 )

  96

  4.3 Hasil Uji Validitas Kinerja Organisasi (Y)

  97

  4.4 Hasil Uji Reliabiltas Modal Sosial (X

  4.14 Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Sederhana Modal Sosial

  4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi Modal Sosial (X

  1 ) terhadap

  Kinerja Organisasi (Y) 211

  4.16 Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Sederhana Budaya Organisasi (X

  2 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y) 212

  4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi Budaya Organisasi (X

  2 ) terhadap

  Kinerja Organisasi (Y) 213

  4.18 Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda Modal Sosial (X

  1 ) dan Budaya Organisasi (X 2 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y)

  214

  4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi Modal Sosial (X

  1 ) dan Budaya

  Organisasi (X

  2 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y) 216

  4.20 Hasil Uji Parsial (Uji t) Modal Sosial (X ) terhadap Kinerja

  1 Organisasi (Y)

  217

  4.21 Hasil Uji Parsial (Uji t) Budaya Organisasi (X

  2 ) terhadap Kinerja

  Organisasi (Y) 218

  4.22 Hasil Uji Simultan (Uji F) Modal Sosial (X

  1 ) dan Budaya

  Organisasi (X

  2 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y) 220

  4.23 Analisis Jalur (Path Analysis) Hasil Uji Signifikasi Parameter Individual Modal Sosial (X ) Terhadap Budaya Organisasi (M)

  1

  223

  4.24 Hasil Uji Koefisien Determinasi Modal Sosial (X

  1 ) terhadap

  Budaya Organisasi (M) 224

  4.25 Analisis Jalur (Path Analysis) Hubungan Tidak Langsung Modal Sosial (X

  1 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y), Melalui Budaya

  Organisasi (M) 224

  4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi Modal Sosial (X

  1 ) dan Budaya

  Organisasi (M) terhadap Kinerja Organisasi (Y) 224

  4.27 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung 226

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman

  2.1 Komponen Modal Sosial

  25

  2.2 Kerangka Berpikir Pengaruh Modal Sosial dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten

  52

  4.1 Lokasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten

  81

  4.2 Panel Hubungan Langsung Modal Sosial (X

  1 ) Mempengaruhi

  Kinerja Organisasi (Y) 221

  4.3 Panel Hubungan Tidak Langsung Modal Sosial (X

  1 )

  Mempengaruhi Kinerja Organisasi (Y) Melewati Budaya Organisasi (M)

  221

  4.4 Model Analisis Jalur (Path Analysis) 222

  4.5 Hasil Model Analisis Jalur (Path Analysis) 225

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram Halaman

  4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 103

  4.2 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Usia 104

  4.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 105

  4.4 Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja 106

  4.5 Tanggapan Responden Terkait Jaringan Sosial/Kerja Kuat Terjalin Diantara Pegawai

  109

  4.6 Tanggapan Responden Terkait Hubungan Kerjasama Pegawai Dengan Rekan Kerja

  110

  4.7 Tanggapan Responden Terkait Motivasi Pegawai Untuk Memperkuat Jaringan Sosial/Kerja Dengan Pihak Luar 112

  4.8 Tanggapan Responden Terkait Informasi Pencapaian Kinerja Tiap Bagian Tersebar Merata Pada Seluruh Lapisan Pegawai 103

  4.9 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Melakukan Kegiatan Informal Untuk Meningkatkan Hubungan Kedekatan Antar Rekan Kerja

  115

  4.10 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Memberikan Ide dan Gagasan Dalam Mengembangkan Jaringan Sosial/Kerja 116

  4.11 Tanggapan Responden Terkait Setiap Pegawai Saling Percaya Dengan Pegawai Lain 118

  4.12 Tanggapan Responden Terkait Antara Pegawai Saling Percaya Dengan Anggota Komisioner 119

  4.13 Tanggapan Responden Terkait Saling Membantu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Merupakan Gambaran Kepercayaan Yang Cukup Tinggi

  121

  4.14 Tanggapan Responden Terkait Saling Percaya Antara Pegawai Menyebabkan Rasa Kekeluargaan Diantara Anggota Organisasi

  122

  4.15 Tanggapan Responden Terkait Kepercayaan Mampu

  4.16 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Memiliki Peraturan Tertulis Untuk Mengatur Aktivitas Pegawai

  125

  4.17 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Mematuhi Peraturan Di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten 127

  4.18 Tanggapan Responden Terkait Peraturan Di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Diterima Baik Oleh Seluruh Pegawai

  128

  4.19 Tanggapan Responden Terkait Kepatuhan Pegawai Pada Peraturan Mampu Menjaga Sistem Yang Terbangun Di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten 130

  4.20 Tanggapan Responden Terkait Kepatuhan Pegawai Pada Peraturan Mempermudah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Memiliki Tata Kelola Organisasi Yang Baik 131

  4.21 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Memiliki Cara Efektif Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Secara Optimal 133

  4.22 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Memiliki Inovasi Untuk Mengembangkan Cara Kerja Yang Baik 135

  4.23 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Diberi Kesempatan Untuk Menyelesaikan Masalah Pekerjaan Sendiri Sesuai Dengan Peraturan

  136

  4.24 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Bersedia Bertanggung Jawab Atas Resiko Yang Dihadapi Saat Menyelesaikan Pekerjaan

  138

  4.25 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Selalu Memperhatikan Setiap Rincian Pekerjaannya 139

  4.26 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Pegawai Menekankan Ketelitian Dalam Menyelesaikan Pekerjaan 141

  4.27 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Melakukan Pekerjaan Sesuai Dengan Prosedur Yang Telah Ditetapkan 142

  4.28 Tanggapan Responden Terkait Kompetensi Kerja Pegawai Merupakan Hal Utama di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten

  144

  4.29 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten Membuat Target Kerja Sebagai Panduan Bagi Pekerja

  145

  4.30 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Bekerja Dengan Sungguh Sungguh Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Dengan Waktu Yang Ditetapkan

  147

  4.31 Tanggapan Responden Terkait Satuan Perangkat Kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Telah Menghasilkan Kualitas Hasil Kinerja Sesuai Dengan Target Yang Ditentukan

  148

  4.32 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Diberi Kebebasan Memilih Cara Yang Dilakukan Untuk Mencapai Hasil Kinerja Yang Diharapkan

  150

  4.33 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Mematuhi Setiap Keputusan Yang Diambil Dari Dasil Rapat Pleno 151

  4.34 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Yang Melanggar Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten dikenakan Sanksi Yang Tegas 153

  4.35 Tanggapan Responden Terkait Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Berpengaruh Positif Terhadap Pembinaan Karakter Pegawai 154

  4.36 Tanggapan Responden Terkait Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Mempertimbangkan Kondisi Setiap Satuan Kerja Pegawai 156

  4.37 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Tim Kerja Telah Bekerja Sama Dengan Baik Dengan Rekan Kerja Lain di Komisi Pemilihan Umum Provinsi (KPU) Banten 157

  4.38 Tanggapan Responden Terkait Hubungan Kerja Rekan Kerja di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Berdasarkan Rasa Saling Menghormati 159

  4.39 Tanggapan Responden Terkait Pegawai di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Bekerja Dengan Mementingkan Kepentingan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Diatas Segalanya

  160

  4.40 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Bertanggung Jawab Atas Beban Kerja Yang Dibebankan 162

  4.41 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Bekerja Dengan Memiliki Kemauan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Baik 163

  4.42 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Mencari Cara Yang Efesien Untuk Melakukan Pekerjaan Lebih Baik Lagi 165

  4.43 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Dapat Memberikan Saran Dan Solusi Untuk Menyelesaikan Suatu Masalah Dalam Pekerjaan

  166

  4.44 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Memiliki Kepedulian Terhadap Anggota Organisasi Lain Apabila Mengalami Kesulitan Pekerjaan

  168

  4.45 Tanggapan Responden Terkait Stabilitas Kegiatan Di Lingkunngan Kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Tercapai Karena Lingkungan Kerja Yang Harmonis 169

  4.46 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Melakukan Evaluasi Kinerja Setelah Program Kerja Berlangsung

  171

  4.47 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Menjunjung Tinggi Nilai Nilai Budaya Organisasi Yang Diterapkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten 172

  4.48 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Menjaga Dan Mewariskan Budaya Organisasi Internal Yang Baik Dari Tiap Generasi 174

  4.49 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Berusaha Memberikan Pelayanan Demi Kepuasan Stakeholders 176

  4.50 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Telah Melakukan Sosialisasi Pemilu Secara Berkesinambungan

  178

  4.51 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Telah Memiliki Pedoman Teknis Terkait Penyelenggaraan Pemilu 179

  4.52 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Selalu Mengacu Pada Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis Terkait Penyelenggaraan Pemilu

  181

  4.53 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Melaksanakan Kegiatan Penyelenggaraan Pemilu Berdasarkan Waktu Yang Telah Ditentukan 182

  4.54 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Mendistribusikan Logistik Pemilu Dengan Tepat Waktu

  184

  4.55 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Merasa Puas Dengan Pembagian Beban Kerja Yang Ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten 185

  4.56 Tanggapan Responden Terkait Pegawai Merasa Puas Dengan Pencapaian Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten

  187

  4.57 Tanggapan Responden Terkait Anggota Organisasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Telah Mengakases Semua Infromasi Yang Dibutuhkan 188

  4.58 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Memberikan Pelatihan Terlebih Dahulu Bila Ada Sistem Baru di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten

  190

  4.59 Tanggapan Responden Terkait Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Mengadakan Pendidikan Pelatihan Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Secara Reguler 191

  4.60 Tanggapan Responden Terkait Pengadaan Barang Dan Jasa Terkait Pemilu Yang Dibutuhkan Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Telah Memakai Sistem E-Procurement 193

  4.61 Tanggapan Responden Terkait Sistem E-Procurement Yang Telah Diterapkan Meningkatkan Kinerja Organisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten 194

  4.62 Tanggapan Responden Terkait Relialisi Penggunaan Anggaran Telah Sesuai Dengan Perencanaan Yang Dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten 196

  4.63 Tanggapan Responden Terkait Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Yang Telah Dilakukan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

  197

DAFTAR LAMPIRAN

  19 Hasil Uji Korelasi Ganda Modal Sosial (X

  16 Hasil Uji Normalitas

  17 Hasil Uji Korelasi Product Moment Modal Sosial (X

  1 ) Terhadap Kinerja

  Organisasi (Y)

  18 Hasil Uji Korelasi Product Moment Budaya Organisasi (X

  2 ) Terhadap

  Kinerja Organisasi (Y)

  1

  )

  ) dan Budaya Organisasi (X

  2

  ) Secara Bersama Sama Terhadap Kinerja Organisasi (Y)

  20 Hasil Uji Regresi Sederhana Modal Sosial (X

  1 ) Terhadap Kinerja

  Organisasi (Y)

  21 Hasil Uji Regresi Sederhana Budaya Organisasi (X

  2 ) Terhadap Kinerja

  15 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Organisasi (Y)

  1 Permohonan Ijin Mencari Data

  2 Pemberian Ijin Mencari Data

  )

  3 Struktur Organisasi Sekertariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Bulan Februari 2015

  4 Struktur Organisasi Sekertariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Bulan Mei 2015

  5 Struktur Organisasi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten Periode 2013 s/d 2018

  6 Kuesioner Pengaruh Modal Sosial dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten

  7 Hasil Input Kuesioner Modal Sosial (X

  1 )

  8 Hasil Input Kuesioner Budaya Organisasi (X

  2

  9 Hasil Input Kuesioner Kinerja Organisasi (Y)

  14 Hasil Uji Reliabilitas Budaya Organisasi (X

  10 Hasil Uji Validitas Modal Sosial (X

  1 )

  11 Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi (X

  2

  )

  12 Hasil Uji Validitas Kinerja Organisasi (Y)

  13 Hasil Uji Reliabilitas Modal Sosial (X

  1 )

  2

  22 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Modal Sosial (X

  1 ) dan Budaya

  Organisasi (X ) Secara Bersama Sama Terhadap Kinerja Organisasi (Y)

  2

  23 Hasil Uji Parameter Individual Modal Sosial (X

  1 ) Terhadap Budaya

  Organisasi (M)

  24 Table F Statistics

  25 Table t Statistics

  26 Table Chi Square Statistics

  27 Table r (Korelasi Product Moment) Statistics

  28 Table d (Durbin-Watson) Statistics

  29 Daftar Hadir Pegawai Negeri Sipil Daerah Sekertariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten bulan Maret s/d Desember 2014

  30 Daftar Hadir Bimbingan

  31 Dokumentasi

  32 Curiculum Vitae

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Provinsi Banten merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari Jawa Barat, yang berbatasan dengan DKI Jakarta. Provinsi Banten sebagai unsur penanggungjawab untuk mewujudkan semua program semaksimal mungkin dalam setiap melaksanakan tugasnya. Agar semua dapat terlaksana dengan maksimal diperlukan kinerja dari semua komponen terkait, termasuk kinerja organisasi agar menjadi handal dan optimal sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

  Suatu organisasi dapat dikatakan efektif apabila tujuan organisasi atau nilai-nilai yang ditetapkan dalam visinya tercapai. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai-nilai yang disepakati bersama antara stakeholders dari organisasi yang bersangkutan. Akan tetapi seringkali visi organisasi dapat tercapai namun bukan secara sengaja atau sebagaimana direncanakan sehingga diperlukan nilai pengembanan misi organisasi dan keterkaitannya dengan pencapaian misi.

  Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2011 pasal 1 ayat (1) Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat Pemilu, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang menyelenggarakan Pemilu yang terdiri atas Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat, serta untuk memilih gubernur, bupati, dan walikota secara demokratis. Berdasarkan Undang- undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum pada

  pasal 1 ayat (6) Komisi Pemilihan Umum selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilu. Sedangkan berdasarkan pasal 1 ayat (7) Komisi Pemilihan Umum Provinsi selanjutnya disingkat KPU Provinsi, adalah Penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di provinsi dan pada

  pasal 1 ayat (8) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disingkat KPU Kabupaten/Kota, adalah Penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di kabupaten/kota Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan lembaga hirarkies, dimana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia merupakan lembaga regulator pembuat peraturan perundang-undangan terkait penyelenggaraan pemilu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi merupakan koordinator dan supervisi sedangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten/Kota merupakan implementator.

  Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai organisasi melakukan interaksi interaksi yang baik antar pegawai merupakan hal penting karena akan mempengaruhi eksistensi modal sosial pegawai. Eksistensi modal sosial pegawai menjadi penting karena mempengaruhi kinjerja pegawai yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja organisasi (Akdere, 2005). Selain itu modal sosial yang dimiliki oleh pegawai tersebut akan membentuk budaya organisasi, budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi (Luthans, 1998).

  Pencapaian hasil kerja atau kinerja dapat dinilai menurut pelaku, yaitu kinerja yang diraih individu (kinerja individu), oleh kelompok (kinerja kelompok), oleh institusi (kinerja organisasi) dan oleh suatu program atau kebijakan (kinerja program/kebijakan). Kinerja individu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang ditetapkan oleh kelompok atau institusi. Kinerja kelompok menggambarkan hasil yang ditetapkan sampai seberapa jauh suatu kelompok telah melaksanakan kegiatan kegiatan pokoknya sehingga mencapai hasil sebagaimana ditetapkan oleh institusi. Kinerja institusi berkenaan dengan sampai seberapa jauh suatu institusi telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi atau misi institusi. Sedangkan kinerja program atau kebijakan berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatan-kegiatan dalam program atau kebijakan telah dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan program atau kebijakan tersebut.

  Kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai hasil kerja organisasi dalam mencapai tujuannya yang tentu saja akan dipengaruhi oleh sumber daya fisik seperti sumber daya manusia maupun nonfisik seperti peraturan, informasi, dan kebijakan. Konsep kinerja organisasi juga menggambarkan bahwa setiap organisasi publik memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pengukurannya dapat dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada untuk melihat apakah organisasi tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan untuk mengetahui tujuannya sudah tercapai atau belum.

  Kinerja organisasi merupakan produk dari banyak faktor, termasuk struktur organisasi, pengetahuan, sumber daya bukan manusia, posisi strategis dan proses sumber daya manusia. Kinerja memerlukan strategi, tujuan dan integritas. Strategi merupakan integritas rencana tindak sangat luas untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, yang dimaksud dengan tujuan adalah memperbaiki produktivitas sumber daya manusia. Karena strategi bersifat terintegritas, semua faktor atau variabel saling berhubungan dan memberikan kontribusi pada kinerja.

  Sementara itu, integritas tidak hanya diperlukan untuk menghadapi keadaan, tetapi lebih penting lagi untuk proses perubahan yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa depan organisasi.

  Konsep modal sosial (social capital) sedang berkembang saat ini. Berkembangnya konsep ini didasari pemahaman bahwa modal sosial akan berpengaruh pada kinerja. Hal ini didukung beberapa riset yang menunjukkan adanya pengaruh modal sosial pada beberapa ukuran kinerja seperti: bukti dari urban publik school (Leana and Frits, 2006), modal sosial terhadap kinerja tenaga medis RSUD Talaud (Yosua, Haris dan Hosea, 2013), kinerja dosen berbasis modal sosial dan organisasional (Fauzan, 2012) dan pengaruh modal sosial terhadap kinerja anggota organisasi (Prayogo, 2003).

  Nahapiet dan Ghoshal (1998) membagi modal sosial menjadi tiga dimensi yang meliputi dimensi struktural, dimensi relasional, dan dimensi kognitif.

  Dimensi struktural merupakan pola hubungan antar orang dan interaksi sosial yang ada dalam organisasi. Dimensi struktural memiliki makna bahwa posisi seseorang dalam struktur interaksi akan memberinya keuntungan tertentu. Dengan demikian, seseorang yang memiliki interaksi yang baik dengan rekan kerjanya akan berkinerja dengan lebih baik. Adanya interaksi yang baik akan sangat kondusif untuk kerjasama yang baik antara anggota organisasi. Interaksi yang baik akan mengakibatkan intensitas hubungan kerja yang semakin baik dan menumbuhkan kedekatan antar karyawan. Dengan demikian, seseorang akan lebih mudah mendapatkan bantuan dan dukungan dari rekan kerjanya, misalnya seseorang akan bisa saling mengakses sumberdaya dan informasi dengan sesama rekan kerja. Hal ini akan memperlancar proses kerja anggota organisasi, yang akan membuat anggota organisasi tersebut berkinerja dengan lebih baik.

  Dimensi relasional merupakan asset yang diciptakan dan tumbuh dalam hubungan antar anggota organisasi yang mencakup kepercayaan (trust) dan kelayakan dipercaya (trustworthiness). Kepercayaan adalah atribut yang melekat dalam suatu hubungan. Kelayakan dipercaya merupakan atribut yang melekat pada individu yang terlibat dalam hubungan tersebut. Makin tinggi tingkat kepercayaan antar rekan kerja dalam suatu organisasi, orang-orang dalam Dalam kondisi saling mempercayai yang tinggi, orang akan lebih mampu bekerja dengan lebih baik dalam suatu social exchange dalam bentuk kerja sama dengan orang lain. Dengan demikian, dimensi relasional juga akan mempengaruhi proses kerja seseorang, sehingga akan membuat orang bekerja dengan lebih baik.

  Dimensi kognitif merupakan sumber daya yang memberikan representasi dan interpretasi bersama, serta menjadi sistem makna (system of meaning) antar pihak dalam organisasi. Nahapiet dan Ghoshal (1998) mendefinisikan dimensi ketiga ini sebagai shared languages (codes), shared narratives dan shared vision yang memfasilitasi pemahaman tentang tujuan kolektif dan cara bertindak dalam suatu sistem sosial. Shared languages (codes) dan shared narratives merupakan sarana orang berdiskusi dan bertukar informasi dalam menjalankan proses kerjanya. Jika ada shared languages (codes) dan shared narratives, komunikasi antara anggota organisasi akan lebih baik dan terbuka. Shared languages (codes) dan shared narratives juga akan mempengaruhi persepsi anggota organisasi.

  Adanya shared languages (codes) dan shared narratives akan menciptakan persepsi yang sama antar anggota organisasi yang akan mempercepat proses komunikasi untuk menunjang kinerja. Umumnya dimensi kognitif dalam bentuk

  

shared languages (codes) dan shared narratives akan mengarah ke pemahaman

  yang sama tentang tujuan organisasi (shared vision). Jika anggota organisasi memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan organisasi mereka akan bisa bekerja dengan lebih baik.

  Pada dasarnya modal sosial dalam organisasi tercipta dengan adanya kepercayaan antara individu baik dengan atasan, dengan bawahan atau sasama pegawai. Dalam hal ini kepercayaan merupakan modal penting untuk membina hubungan interaksi yang baik, selain itu bentuk modal sosial lainnya adalah jaringan sosial/kerja yang tercipta ketika kerja sama dalam menyelesaikan tujuan yang dalam hal ini adalah visi dan misi dalam organisasi dan terakhir adalah bentuk modal sosial berupa kepatuhan terhadap norma yang bisa berbentuk aturan atau kebijakan dalam organisasi. Modal sosial yang ada dalam organisasi merupakan hal penting dalam membentuk perilaku individu yang ada dalam organisasi.

  Untuk menggambarkan keterkaitan antara modal sosial dan budaya organisasi, pada dasarnya budaya organisasi merupakan suatu pemahaman terhadap nilai dan norma yang ada dalam lingkup organisasi yang dipahami dan dipatuhi oleh anggota organisasi. Budaya organisasi terbentuk oleh perilaku individu, sedangkan perilaku individu tersebut dibawa oleh modal sosial anggota organisasi.

  Dalam kinerja organisasi merupakan sebuah produk yang dipengaruhi oleh kinerja pegawai. Modal sosial yang dibawa oleh pegawai akan mempengaruhi kinerja pegawai yang secara langsung juga akan mempengaruhi kinerja organisasi. Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja organisasi adalah produktivitas pegawai. Hal ini berkaitan dengan bagaimana pegawai tersebut mengerjakan pekerjaan. Setiap pekerjaan dalam organisasi dilakukan dengan bekerjasama antara satu dengan lainnya sehingga visi dan misi dapat tercapai. satunya adalah modal sosial, apabila modal sosial yang ada sudah dimanfaatkan dengan baik oleh anggota organisasi akan secara tidak langsung mempermudah kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan yang dalam hal ini bila sudah tercapai akan mempengaruhi kinerja organisasi.