ANALISIS PENGARUH ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN TUGAS DAN EVALUASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOMISI PEMILIHAN UMUM SE-PROVINSI LAMPUNG
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN TUGAS DAN EVALUASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOMISI
PEMILIHAN UMUM SE-PROVINSI LAMPUNG
Oleh
Zikriyanti Kurnia Dini
Salah satu fungsi anggaran yaitu sebagai alat perencanaan. Di dalam perencanaan anggaran ada beberapa karakteristik tujuan anggaran. Diantara karakteristik tujuan anggaran yaitu partisipasi anggaran, kejelasan tugas dan evaluasi anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan tugas dan evaluasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Se-Provinsi Lampung.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 50 orang pegawai yang diambil dari 7 (tujuh) Satuan Kerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten dan Kota dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Lampung. Data yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer. Data penelitian ini akan dikumpulkan dengan menggunakan bantuan kuesioner yang akan dikirimkan melalui post. Kuesioner di penelitian ini menggunakan kuesioner dalam penelitian Istiyani (2009) dengan beberapa perbaikan redaksional kalimat tanpa mengubah makna pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis pertama: partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Se-Provinsi Lampung, Hipotesis kedua : kejelasan tugas tidak berpengaruh positif terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Se-Provinsi Lampung, hipotesis ketiga: evaluasi anggaran tidak berpengaruh positif terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Se-Provinsi Lampung
(2)
ABSTRAK
ANALYSIS THE EFFECT OF BUDGETARY PARTICIPATION, CLARITY OF TASKS AND BUDGET EVALUATION OF EMPLOYEE PERFORMANCE THROUGHOUT THE ELECTORAL COMMISSION OF LAMPUNG PROVINCE
By
Zikriyanti Kurnia Dini
One of the functions that the budget as a planning tool. Inside there are some characteristics of the budget planning budget goals. Among the characteristics that budget goals budgetary participation, clarity of tasks and budget evaluation. This study aims to determine the effect of budgetary participation, clarity of tasks and budget evaluation positive effect on the performance of the National Election Commission of Lampung Province.
This study used a sample of 50 employees who were taken from seven (7) Unit of General Election Commission and the City and District of Lampung Provincial Election Commission. The data used in this study are primary data. This research data will be collected with the help of a questionnaire that will be sent through the post. The questionnaire in this study using questionnaires in research Istiyani (2009) with some improvements editorial sentence without changing the meaning of the question. The results showed the first hypothesis: budget participation has positive influence on the performance of the National Election Commission of Lampung Province, the second hypothesis: the clarity of the task is not a positive influence on the performance of the National Election Commission Lampung Province, the third hypothesis: the evaluation of the budget is not a positive influence on the performance of the Election Commission General Lampung Province.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Tanjung Karang pada 23 Januari 1984, anak dari pasangan Bapak Yusuf Syarwani, S.E dan Ibu Nurrahma.
Penulis memulai jenjang pendidikan di SD Negeri XVII Muara Enim pada tahun 1990-1996. Pada tahun 1996-1999 penulis meneruskan pendidikan ke SLTPN I Kalianda, dan pada tahun 1999-2002 menempuh pendidikan pada SMU AL-Kautsar Bandar Lampung.
Tahun 2003 terdaftar sebagai mahasiswa Diploma 3 Akuntansi Universitas Lampung dan menyelesaikan studi pada tahun 2006. Penulis meneruskan pendidikan ke jenjang S1 Akuntansi Universitas Lampung pada tahun 2006.
(8)
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dalam kehidupan ini, dan kupersembahkan skripsi ini kepada orangtuaku, Bpk Yusuf Syarwani, SE dan Ibu Nurrahma yang selalu mendoakan setiap langkahku
(9)
SANWACANA
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, kasih sayang, dan karunia-Nya. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW.
Skripsi dengan judul“ANALISIS PENGARUH ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN TUGAS DAN PARTISIPASI ANGGARAN
TERHADAP KINERJA PEGAWAI KOMISI PEMILIHAN UMUM
SE-PROVINSI LAMPUNG“ ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Strata 1 pada program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih setulus hati kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung beserta staff.
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E.,M.Si., Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
3. Bapak Sudrajat S.E., M.Acc., Akt selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
(10)
4. Ibu Dr.Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Reni Oktavia, S.E., M.Si., Akt. Terima kasih atas bimbingan, waktu, saran, masukan, dan kesempatan yang telah Ibu berikan, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Einde Evana, S.E.,M.Si., Akt Terima kasih atas saran dan kritik yang membangun agar penulis bisa membuat skripsi ini lebih baik.
7. Seluruh dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah menyalurkan ilmu selama penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
8. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, khusunya jurusan akuntansi.
9. Kedua Orang Tuaku tercinta yang telah dengan tulus mendoakan dan memberi semangat hidup, perhatian dan kasih sayang yang tak terhitung sejak ku kecil, dan Terimakasih untuk Keluarga atas perhatian dan doanya selama ini.
10. Teman-teman Mahasiswa S1 Akuntansi Non Reguler yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
(11)
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, tetapi penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Bandar Lampung, Oktober 2014 Penulis,
(12)
✁✁
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
RIWAYAT HIDUP... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERSEMBAHAN... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 3
1.4 Manfaat Penelitian... 4
II. TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 5
2.1 Teori ... 5
2.2 Definisi dan Karakteristik Anggaran Sektor Publik... 9
2.3 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis ... 10
2.3.1 Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dengan Kinerja ... 10
2.3.2 Hubungan Antara Kejelasan Tujuan Anggaran dengan Kinerja 11 2.3.3 Hubungan Antara Evaluasi Anggaran dengan Kinerja... 12
2.2 Model Penelitian ... 12
III. METODELOGI PENELITIAN... 13
(13)
✂✂
3.2 Data Penelitian ... 14
3.3 Alat Statistik ... 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 31
4.1 Responden ... 17
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 17
4.2.1 Variabel Partisipasi ... 18
4.2.2 Variabel Kejelasan Tujuan Kerja... 19
4.2.3 Variabel Evaluasi Kinerja Anggaran ... 20
4.2.4 Variabel Kinerja ... 21
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 23
4.3.1 Uji Normalitas ... 24
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 24
4.3.3 Uji Linieritas ... 25
4.3.4 Uji Oto-korelasi ... 25
4.3.5 Uji Multikolinieritas ... 26
4.4 Pengujian dan Pembahasan Hipotesis Penelitian ... 26
4.4.1 Hipotesis Pertama... 27
4.4.2 Hipotesis Kedua ... 28
4.4.3 Hipotesis Ketiga ... 28
V. SIMPULAN DAN SARAN... 30
5.1 Simpulan... 30
5.2 Keterbatasan dan Saran ... 30
DAFTAR PUSTAKA... 32
(14)
✄✄
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner
Lampiran 2: Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Lampiran 3:Hasil Responden
(15)
LAMPIRAN I
Contoh Kuesioner
ITEM PERTANYAAN PENELITIAN
Pernyataan berikut ini berkaitan dengan kinerja Bapak/Ibu sebagai pimpinan pembuat usulan Rencana Kegiatan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam Unit Kerja Bapak/Ibu. Kami sangat mengharapkan pendapat Bapak/Ibu semua sesuai dengan kondisi di tempat kerja Bapak/Ibu dan berdasarkan
pengalaman nyata selama ini. Mohon Bapak/Ibu memilih jawaban dengan skala yang paling tepat dengan menyilang atau melingkari nomor yang tersedia di bawah ini dengan ketentuan sebagai berikut.
Keterangan :
• Sangat setuju = 5
• Setuju = 4
• Ragu-ragu = 3
• Tidak setuju = 2
• Sangat tidak setuju = 1
Partisipasi Penganggaran:
No. Urutan pertanyaan Jawaban
1. Pengaruh terhadap proses penyusunan
rencana anggaran. 5 4 3 2 1
2. Saya aktif terlibat dalam proses
perencanaan “bottom up” 5 4 3 2 1
3. Penerimaan pendapat atas penetapan
perencanaan anggaran 5 4 3 2 1
4. Kepuasan akan Rencana anggaran 5 4 3 2 1
5. Pertemuan dengan staf untuk rencana
anggaran 5 4 3 2 1
6. Kontribusi dan partisipasi aktif dalam
penyusunan rencana anggaran 5 4 3 2 1
7. Pertimbangkan pendapat atas proses
penyusunan anggaran 5 4 3 2 1
8. Kendala waktu, menjadikan ketidaksesuaian
(16)
Kejelasan Tujuan Kerja:
No. Urutan pertanyaan Jawaban
1. Pemahaman atas Tujuan Rencana Kerja 5 4 3 2 1
2. Tujuan kerja RKA-SKPD adalah hal yang
penting dan perlu diprioritaskan 5 4 3 2 1
3. Ketidakjelasan tujuan kerja anggaran 5 4 3 2 1
4. Pemahaman sepenuhnya atas cara
pelaksanaan anggaran 5 4 3 2 1
5.
Kesesuaian antara Tujuan RKA-SKPD dengan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
5 4 3 2 1
Evaluasi Kinerja Anggaran:
No. Urutan pertanyaan Jawaban
1.
Pimpinan menyebutkan RKA-SKPD ketika berbicara mengenai efisiensi dan efektivitas kepada saya sebagai kepala unit
5 4 3 2 1
2.
Pimpinan saya menganggap bahwa saya sendiri yang bertanggung jawab atas penyimpangan anggaran dalam Unit saya
5 4 3 2 1
3.
Pimpinan tidak puas dengan penjelasan saya atas penyimpangan anggaran dalam unit saya
5 4 3 2 1
4.
Pimpinan membicarakan kepada saya mengenai peningkatan pekerjaan untuk memenuhi tujuan RKA-SKPD
5 4 3 2 1
5.
Pimpinan akan menunjukkan
ketidakpuasannya mengenai anggaran unit saya bila tidak tercapai
5 4 3 2 1
6.
Penyimpangan anggaran yang besar dalam unit saya telah mendapat komentar dari pimpinan, karena mengakibatkan prestasi saya yang buruk
5 4 3 2 1
7.
Saya telah menjelaskan kepada pimpinan mengenai item-item anggaran yang
melampaui RKA-SKPD karena tidak dapat saya kendalikan
5 4 3 2 1
(17)
No. Urutan pertanyaan Jawaban 1. Target permulaan rencana anggaran selalu
ditetapkan serasional mungkin 5 4 3 2 1
2. Biasanya target yang ditetapkan mudah
dicapai 5 4 3 2 1
3. Saya selalu merevisi target anggaran yang
ditetapkan setelah berjalan 6 bulan 5 4 3 2 1
4.
Saya perlu mengetahui penyebab
penyimpangan anggaran untuk kelompok maupun individu dalam unit saya
5 4 3 2 1
5. Saya harus kerja keras untuk mencapai target
setelah direvisi 5 4 3 2 1
6.
Atasan saya sering bersikap kritis terhadap penentuan target, karena itu anggaran ditetapkan dengan baik
5 4 3 2 1
7. Proyek-proyek di unit kerja saya mengikuti
kebutuhan dan prioritas masyarakat setempat 5 4 3 2 1
8.
Kebutuhan dan prioritas masyarakat setempat tidak dipertimbangkan pada saat
merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek
5 4 3 2 1
9.
Kinerja saya baik atau pada umumnya dinilai baik jika anggaran yang ditetapkan dapat dicapai/dilaksanakan
5 4 3 2 1
10.
Kinerja saya baik atau atau pada umumnya dinilai baik jika anggaran yang ditetapkan dapat dikendalikan/diawasi
5 4 3 2 1
11.
Kinerja saya baik atau pada umumnya dinilai baik jika anggaran yang ditetapkan dapat dipertanggung jawabkan
5 4 3 2 1
12.
Untuk mengetahui perkembangan kinerja saya baik atau pada umumnya baik jika rencana dan realisasi anggaran dari tahun ke tahun dapat diperbandingkan
5 4 3 2 1
(18)
Lampiran 2
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Variabel Partisipasi
Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 SkorTotal
item1 Pearson Correlation 1 -.183 -.311* -.015 .095 .073 .172 .231 .343*
Sig. (2-tailed) .223 .035 .921 .529 .631 .254 .123 .020
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item2 Pearson Correlation -.183 1 .112 .141 .259 .125 -.085 .203 .456**
Sig. (2-tailed) .223 .458 .349 .082 .409 .575 .175 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item3 Pearson Correlation -.311* .112 1 -.017 .379** .082 -.029 -.124 .294*
Sig. (2-tailed) .035 .458 .912 .009 .590 .846 .412 .047
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item4 Pearson Correlation -.015 .141 -.017 1 -.029 .014 .025 -.238 .324*
Sig. (2-tailed) .921 .349 .912 .847 .924 .870 .111 .028
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item5 Pearson Correlation .095 .259 .379** -.029 1 .375* -.030 .108 .664**
Sig. (2-tailed) .529 .082 .009 .847 .010 .842 .473 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item6 Pearson Correlation .073 .125 .082 .014 .375* 1 -.192 .455** .587**
Sig. (2-tailed) .631 .409 .590 .924 .010 .200 .001 .000
(19)
item7 Pearson Correlation .172 -.085 -.029 .025 -.030 -.192 1 -.164 .192
Sig. (2-tailed) .254 .575 .846 .870 .842 .200 .275 .201
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item8 Pearson Correlation .231 .203 -.124 -.238 .108 .455** -.164 1 .423**
Sig. (2-tailed) .123 .175 .412 .111 .473 .001 .275 .003
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
SkorTotal Pearson Correlation .343* .456** .294* .324* .664** .587** .192 .423** 1
Sig. (2-tailed) .020 .001 .047 .028 .000 .000 .201 .003
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item8 TotalSkor
item1 Pearson Correlation 1 -.183 -.311* -.015 .095 .073 .231 .300*
Sig. (2-tailed) .223 .035 .921 .529 .631 .123 .042
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item2 Pearson Correlation -.183 1 .112 .141 .259 .125 .203 .486**
Sig. (2-tailed) .223 .458 .349 .082 .409 .175 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item3 Pearson Correlation -.311* .112 1 -.017 .379** .082 -.124 .307*
Sig. (2-tailed) .035 .458 .912 .009 .590 .412 .038
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item4 Pearson Correlation -.015 .141 -.017 1 -.029 .014 -.238 .322*
Sig. (2-tailed) .921 .349 .912 .847 .924 .111 .029
(20)
item5 Pearson Correlation .095 .259 .379** -.029 1 .375* .108 .683**
Sig. (2-tailed) .529 .082 .009 .847 .010 .473 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item6 Pearson Correlation .073 .125 .082 .014 .375* 1 .455** .650**
Sig. (2-tailed) .631 .409 .590 .924 .010 .001 .000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item8 Pearson Correlation .231 .203 -.124 -.238 .108 .455** 1 .476**
Sig. (2-tailed) .123 .175 .412 .111 .473 .001 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46
TotalSkor Pearson Correlation .300* .486** .307* .322* .683** .650** .476** 1
Sig. (2-tailed) .042 .001 .038 .029 .000 .000 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(21)
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100.0
Excludeda 0 .0
Total 46 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
(22)
2. Variabel kejelasan tujuan kerja
Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 TotalSkor
item1 Pearson Correlation 1 .105 -.210 -.017 -.067 .498**
Sig. (2-tailed) .487 .162 .909 .658 .000
N 46 46 46 46 46 46
item2 Pearson Correlation .105 1 -.157 .050 -.232 .335*
Sig. (2-tailed) .487 .299 .743 .120 .023
N 46 46 46 46 46 46
item3 Pearson Correlation -.210 -.157 1 .027 .137 .356*
Sig. (2-tailed) .162 .299 .859 .363 .015
N 46 46 46 46 46 46
item4 Pearson Correlation -.017 .050 .027 1 .118 .475**
Sig. (2-tailed) .909 .743 .859 .436 .001
N 46 46 46 46 46 46
item5 Pearson Correlation -.067 -.232 .137 .118 1 .437**
Sig. (2-tailed) .658 .120 .363 .436 .002
N 46 46 46 46 46 46
TotalSkor Pearson Correlation .498** .335* .356* .475** .437** 1
Sig. (2-tailed) .000 .023 .015 .001 .002
N 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
(23)
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100.0
Excludeda 0 .0
Total 46 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
(24)
3. Variabel Evaluasi Kinerja Anggaran
Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 TotalSkor
item1 Pearson Correlation 1 -.008 .118 .048 -.209 .116 -.215 .303*
Sig. (2-tailed) .960 .433 .752 .163 .442 .152 .041
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item2 Pearson Correlation -.008 1 -.021 .011 -.187 .094 -.033 .356*
Sig. (2-tailed) .960 .891 .943 .214 .535 .825 .015
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item3 Pearson Correlation .118 -.021 1 .030 -.281 -.060 -.215 .166
Sig. (2-tailed) .433 .891 .842 .058 .690 .152 .269
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item4 Pearson Correlation .048 .011 .030 1 -.199 -.118 .049 .348*
Sig. (2-tailed) .752 .943 .842 .184 .435 .748 .018
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item5 Pearson Correlation -.209 -.187 -.281 -.199 1 .218 .080 .344*
Sig. (2-tailed) .163 .214 .058 .184 .145 .599 .019
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item6 Pearson Correlation .116 .094 -.060 -.118 .218 1 .144 .489**
Sig. (2-tailed) .442 .535 .690 .435 .145 .339 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item7 Pearson Correlation -.215 -.033 -.215 .049 .080 .144 1 .326*
Sig. (2-tailed) .152 .825 .152 .748 .599 .339 .027
(25)
TotalSkor Pearson Correlation .303* .356* .166 .348* .344* .489** .326* 1
Sig. (2-tailed) .041 .015 .269 .018 .019 .001 .027
N 46 46 46 46 46 46 46 46
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
item1 item2 item4 item5 item6 item7 TotalSkor
item1 Pearson Correlation 1 -.008 .048 -.209 .116 -.215 .303*
Sig. (2-tailed) .960 .752 .163 .442 .152 .041
N 46 46 46 46 46 46 46
item2 Pearson Correlation -.008 1 .011 -.187 .094 -.033 .356*
Sig. (2-tailed) .960 .943 .214 .535 .825 .015
N 46 46 46 46 46 46 46
item4 Pearson Correlation .048 .011 1 -.199 -.118 .049 .348*
Sig. (2-tailed) .752 .943 .184 .435 .748 .018
N 46 46 46 46 46 46 46
item5 Pearson Correlation -.209 -.187 -.199 1 .218 .080 .344*
Sig. (2-tailed) .163 .214 .184 .145 .599 .019
N 46 46 46 46 46 46 46
item6 Pearson Correlation .116 .094 -.118 .218 1 .144 .489**
Sig. (2-tailed) .442 .535 .435 .145 .339 .001
(26)
item7 Pearson Correlation -.215 -.033 .049 .080 .144 1 .326*
Sig. (2-tailed) .152 .825 .748 .599 .339 .027
N 46 46 46 46 46 46 46
TotalSkor Pearson Correlation .303* .356* .348* .344* .489** .326* 1
Sig. (2-tailed) .041 .015 .018 .019 .001 .027
N 46 46 46 46 46 46 46
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100.0
Excludeda 0 .0
Total 46 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
(27)
4. Variabel Kinerja
Correlations
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 TotalSkor item1 Pearson Correlation 1 .036 .179 .003 .169 -.149 .197 -.082 .085 .064 -.127 .052 .389**
Sig. (2-tailed) .814 .235 .983 .262 .322 .189 .588 .576 .672 .402 .730 .008
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item2 Pearson Correlation .036 1 -.074 -.219 -.256 .034 .013 -.201 .241 .040 -.134 .033 .191
Sig. (2-tailed) .814 .623 .143 .086 .823 .933 .181 .107 .792 .374 .829 .202
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item3 Pearson Correlation .179 -.074 1 -.228 .188 .000 .264 -.021 .055 .151 .039 .030 .440**
Sig. (2-tailed) .235 .623 .128 .211 1.000 .076 .888 .716 .317 .796 .842 .002
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item4 Pearson Correlation .003 -.219 -.228 1 -.058 .036 .265 .046 -.201 -.124 -.052 -.077 .065
Sig. (2-tailed) .983 .143 .128 .703 .810 .075 .759 .181 .412 .734 .613 .666
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item5 Pearson Correlation .169 -.256 .188 -.058 1 -.116 -.051 -.154 .019 .015 -.051 -.091 .154
Sig. (2-tailed) .262 .086 .211 .703 .444 .737 .307 .901 .920 .737 .547 .307
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item6 Pearson Correlation -.149 .034 .000 .036 -.116 1 .080 -.037 -.052 .030 .080 .149 .274
Sig. (2-tailed) .322 .823 1.000 .810 .444 .596 .805 .731 .841 .596 .322 .066
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item7 Pearson Correlation .197 .013 .264 .265 -.051 .080 1 -.219 .049 -.175 .216 -.035 .401**
Sig. (2-tailed) .189 .933 .076 .075 .737 .596 .144 .745 .244 .150 .816 .006
(28)
item8 Pearson Correlation -.082 -.201 -.021 .046 -.154 -.037 -.219 1 -.009 -.023 -.138 .007 .044
Sig. (2-tailed) .588 .181 .888 .759 .307 .805 .144 .952 .881 .362 .966 .773
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item9 Pearson Correlation .085 .241 .055 -.201 .019 -.052 .049 -.009 1 .133 .106 -.085 .475**
Sig. (2-tailed) .576 .107 .716 .181 .901 .731 .745 .952 .380 .484 .576 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item10 Pearson Correlation .064 .040 .151 -.124 .015 .030 -.175 -.023 .133 1 .023 .059 .393**
Sig. (2-tailed) .672 .792 .317 .412 .920 .841 .244 .881 .380 .879 .698 .007
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item11 Pearson Correlation -.127 -.134 .039 -.052 -.051 .080 .216 -.138 .106 .023 1 .369* .338*
Sig. (2-tailed) .402 .374 .796 .734 .737 .596 .150 .362 .484 .879 .012 .022
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
item12 Pearson Correlation .052 .033 .030 -.077 -.091 .149 -.035 .007 -.085 .059 .369* 1 .360*
Sig. (2-tailed) .730 .829 .842 .613 .547 .322 .816 .966 .576 .698 .012 .014
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
TotalSk or
Pearson Correlation .389** .191 .440** .065 .154 .274 .401** .044 .475** .393** .338* .360* 1
Sig. (2-tailed) .008 .202 .002 .666 .307 .066 .006 .773 .001 .007 .022 .014
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
(29)
Correlations
item1 item3 item7 item9 item10 item11 item12 TotalSkor
item1 Pearson Correlation 1 .179 .197 .085 .064 -.127 .052 .389**
Sig. (2-tailed) .235 .189 .576 .672 .402 .730 .008
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item3 Pearson Correlation .179 1 .264 .055 .151 .039 .030 .440**
Sig. (2-tailed) .235 .076 .716 .317 .796 .842 .002
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item7 Pearson Correlation .197 .264 1 .049 -.175 .216 -.035 .401**
Sig. (2-tailed) .189 .076 .745 .244 .150 .816 .006
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item9 Pearson Correlation .085 .055 .049 1 .133 .106 -.085 .475**
Sig. (2-tailed) .576 .716 .745 .380 .484 .576 .001
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item10 Pearson Correlation .064 .151 -.175 .133 1 .023 .059 .393**
Sig. (2-tailed) .672 .317 .244 .380 .879 .698 .007
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item11 Pearson Correlation -.127 .039 .216 .106 .023 1 .369* .338*
Sig. (2-tailed) .402 .796 .150 .484 .879 .012 .022
N 46 46 46 46 46 46 46 46
item12 Pearson Correlation .052 .030 -.035 -.085 .059 .369* 1 .360*
Sig. (2-tailed) .730 .842 .816 .576 .698 .012 .014
N 46 46 46 46 46 46 46 46
TotalSkor Pearson Correlation .389** .440** .401** .475** .393** .338* .360* 1
Sig. (2-tailed) .008 .002 .006 .001 .007 .022 .014
(30)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100.0
Excludeda 0 .0
Total 46 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
(31)
Lampiran 3 Nomor Responden
Kinerja
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 57
2 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 51
3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 52
4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 50
5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 5 4 49
6 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 51
7 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 51
8 5 3 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 50
9 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 50
10 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 51
11 5 4 4 5 4 4 5 4 2 3 4 5 49
12 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 53
13 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 54
14 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 48
15 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 51
16 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 52
17 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 51
18 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 54
19 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 50
20 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 51
21 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 53
22 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 55
23 5 5 5 4 4 3 4 5 3 5 4 4 51
24 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50
25 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 52
26 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 52
27 4 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 54
28 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 54
29 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 51
30 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 51
31 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 48
32 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 54
33 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 52
34 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 54
35 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 4 4 53
36 5 5 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 51
(32)
38 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 51
39 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 56
40 5 4 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 52
41 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 54
42 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 53
43 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 5 53
44 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 56
45 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 54
(33)
Nomor Responden
Partisipasi Penganggaran
Total
1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 5 5 5 5 5 5 5 40
2 5 4 4 5 4 4 5 4 35
3 5 5 4 4 4 4 4 5 35
4 5 4 5 4 4 4 4 4 34
5 4 4 5 4 4 3 4 4 32
6 4 5 5 3 5 5 4 5 36
7 4 4 4 3 4 5 4 5 33
8 5 4 4 3 4 4 5 4 33
9 5 3 4 3 3 4 5 4 31
10 3 4 5 3 4 4 4 4 31
11 4 4 5 3 4 5 3 5 33
12 5 4 4 4 5 5 4 5 36
13 3 5 5 5 4 4 4 4 34
14 4 4 5 5 3 4 5 4 34
15 5 5 4 5 4 4 5 4 36
16 5 4 4 3 4 4 5 5 34
17 4 4 4 4 3 3 4 4 30
18 5 5 5 4 5 5 4 5 38
19 4 4 4 5 4 4 4 4 33
20 4 4 4 4 3 4 5 4 32
21 5 4 4 4 3 4 4 5 33
22 5 4 5 4 5 5 4 4 36
23 4 4 5 4 4 5 4 4 34
24 4 5 5 4 5 4 5 4 36
25 4 4 4 5 4 5 4 5 35
26 4 5 4 5 3 4 4 3 32
27 4 4 4 5 4 5 4 4 34
28 5 4 5 4 5 4 4 4 35
29 4 4 5 4 5 4 4 4 34
30 4 4 4 4 4 5 5 5 35
31 5 5 4 4 4 5 4 5 36
32 4 4 5 3 4 5 5 4 34
33 4 4 5 5 5 5 4 3 35
34 5 3 5 5 3 4 5 4 34
35 4 4 5 5 5 4 5 4 36
36 4 5 5 4 4 4 5 4 35
37 4 4 5 5 4 5 4 5 36
(34)
39 3 5 5 4 4 4 5 4 34
40 4 4 5 4 4 4 4 4 33
41 4 5 5 4 4 5 4 5 36
42 4 4 5 4 5 5 5 4 36
43 5 4 5 4 5 4 5 4 36
44 4 4 5 4 3 4 4 4 32
45 5 4 5 4 4 5 5 5 37
(35)
Nomor Responden
Kejelasan Tujuan Kerja
Total
1 2 3 4 5
1 5 4 3 5 5 22
2 3 5 2 5 4 19
3 4 4 2 5 5 20
4 4 4 2 4 4 18
5 3 4 1 4 4 16
6 5 5 1 4 5 20
7 4 4 2 5 4 19
8 2 4 1 5 5 17
9 4 3 1 5 4 17
10 4 5 2 5 4 20
11 3 5 1 5 5 19
12 5 3 1 4 5 18
13 4 4 1 5 4 18
14 4 4 1 4 3 16
15 4 5 1 4 4 18
16 4 4 1 4 4 17
17 3 4 1 4 5 17
18 5 4 3 4 5 21
19 4 4 1 5 4 18
20 5 5 1 4 4 19
21 4 4 1 4 5 18
22 4 4 1 5 3 17
23 3 3 3 4 5 18
24 5 5 1 4 4 19
25 4 5 2 5 4 20
26 5 4 2 4 4 19
27 4 4 1 5 5 19
28 3 5 2 4 4 18
29 5 4 1 3 3 16
30 5 5 1 4 4 19
31 5 4 1 5 4 19
32 5 5 1 5 4 20
33 5 4 1 5 5 20
34 3 3 2 4 5 17
35 4 5 1 4 4 18
36 4 4 3 5 4 20
37 4 4 2 4 5 19
(36)
39 5 5 1 4 5 20
40 5 4 1 5 5 20
41 5 5 1 5 3 19
42 3 4 2 4 4 17
43 5 4 1 5 5 20
44 5 4 1 5 5 20
45 5 4 1 5 5 20
(37)
Nomor Responden
Evaluasi Kinerja Anggaran
Total
1 2 3 4 5 6 7
1 5 1 1 5 4 4 5 25
2 5 3 2 5 1 4 4 24
3 4 1 1 4 5 5 4 24
4 5 1 1 5 4 4 4 24
5 4 2 1 4 4 5 5 25
6 4 1 2 5 4 4 5 25
7 5 1 1 5 5 4 4 25
8 4 1 3 5 4 4 4 25
9 4 1 1 5 4 4 4 23
10 4 2 1 4 4 4 4 23
11 5 2 1 5 2 4 4 23
12 4 1 1 4 4 4 4 22
13 5 2 2 3 5 5 3 25
14 5 1 1 4 4 4 4 23
15 5 1 1 4 5 4 4 24
16 5 1 1 4 4 4 5 24
17 5 1 1 4 4 4 5 24
18 5 1 1 4 4 5 5 25
19 5 1 3 4 2 4 4 23
20 5 2 1 3 5 4 4 24
21 4 3 1 5 4 4 4 25
22 5 1 1 4 4 4 4 23
23 4 1 1 4 4 4 4 22
24 5 1 1 5 4 5 5 26
25 5 1 1 4 3 4 3 21
26 5 2 1 5 4 4 4 25
27 5 1 1 5 4 4 4 24
28 5 1 1 3 4 4 5 23
29 5 3 1 4 5 5 5 28
30 4 2 1 4 4 4 5 24
31 4 1 1 4 4 4 5 23
32 4 3 1 4 5 4 4 25
33 4 1 1 5 5 4 4 24
34 5 1 3 4 5 4 4 26
35 3 2 1 4 4 4 5 23
36 4 1 1 5 4 4 5 24
37 4 1 1 4 5 5 5 25
(38)
39 3 1 1 4 5 4 5 23
40 4 1 1 4 5 4 4 23
41 4 1 1 3 4 4 4 21
42 4 1 1 5 5 4 4 24
43 5 2 1 5 5 4 5 27
44 5 1 1 5 5 5 4 26
45 4 1 1 4 5 4 4 23
(39)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan besar di dalam masalah penganggaran di Indonesia, dimulai dikeluarkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. UU Nomor 17 Tahun 2003 memuat perubahan-perubahan mendasar dalam perencanaan dan penyusunan anggaran, yang salah satunya adalah pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting).
Secara umum, anggaran merupakan instrumen kebijakan yang memiliki multifungsi dilaksanakan untuk mencapai tujuan, Kondisi ini juga berlaku di pemerintahan. Anggaran menjadi alat perencanaan kegiatan pemerintah serta kegiatan pelayanan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter. Anggaran juga merupakan alat pengendalian dan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah tersebut. Keseluruhan strategi operasional instansi berupa tujuan dan rencana, baik jangka pendek dan jangka panjang, tertuang di dalam anggaran.
Pencapaian anggaran pada organisasi swasta dan pemerintah telah menjadi ukuran, terutama menyangkut isu tata kelola perusahaan dan pemerintahan. Istilah akuntabilitas, salah satunya menyinggung masalah pertanggungjawaban atas penggunaan dan pencapaian anggaran. Studi Wang (2000) menganalisis penggunaan pengukuran kinerja atas penganggaran pada sektor publik, yaitu anggaran legislatif. Penelitian ini menggunakan survei secara nasional pada pemerintah daerah. Ia menemukan bahwa penggunaan pengukuran kinerja organisasi dalam berbagai pelaksanaan bidang penganggaran di legislatif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada pengukuran kinerja pengguna
(40)
2 anggaran menjadi sangat rendah karena dihadapkan pada permasalahan teknis dan tidak adanya dukungan dari pihak legislatif. Studi Wang menyimpulkan bahwa studi pada kompetensi analitis pengguna anggaran dan dukungan politik harus ditingkatkan. Tujuannya adalah untuk menilai kinerja pengguna sebagai pengukuran dalam pencapaian penganggaran, yang mengarah ke lebih efisien, efektif, dan akuntabel pemerintah.
Studi Wang (2000) tersebut menunjukkan bahwa pengukuran pencapaian atau kinerja penganggaran adalah suatu hal yang penting terutama di sektor pemerintah. Kemampuan pengguna anggaran dan dukungan organisasi pada anggaran akan sangat mendukung tercapaian kinerja anggaran yang baik. Lebih jauh lagi Wang menjelaskan bahwa tanpa partisipasi dari pihak pengguna anggaran, maka akan sulit diperoleh ukuran kinerja karena pengguna tidak mampu menggunakan informasi yang dikandung di dalam anggaran dalam bekerja.
Dalam penyusunan anggaran diperlukan masukan dari semua pihak yang membutuhkan anggaran tersebut. Mekanisme penyusunan anggaran yang partisipatif sudah banyak dijadikan topik penelitian dan sudah banyak temuan yang menunjukkan adanya hubungan positif antara partisipasi anggaran dengan kinerja organisasi. Melibatkan pengguna anggaran pada saat penyusunan anggaran akan memberikan efek psikologis yang kuat dari para penggunanya. Selain si pengguna lebih mengerti kebutuhan yang akan mereka hadapi pada kegiatan sehari-hari, pengguna juga akan merasa dihargai pada saat mereka dilibatkan dan merasa bertanggungjawab atas perencanaan yang telah mereka susun. Itulah sebabnya mengapa anggaran yang bersifat partisipatif akan cenderung menghasilkan kinerja yang baik.
(41)
3
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Partisipasi Anggaran berpengaruh positif terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum se-Provinsi Lampung?
2. Apakah Kejelasan Tujuan Anggaran berpengaruh terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum se-Provinsi Lampung?
3. Apakah Evaluasi Anggaran berpengaruh terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum se-Provinsi Lampung?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris pada beberapa hal, seperti berikut.
1. Untuk memberikan bukti empiris apakah ada pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum se-Provinsi Lampung.
2. Untuk memberikan bukti empiris apakah ada pengaruh Kejelasan Tujuan Anggaran terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum se-Provinsi Lampung.
3. Untuk memberikan bukti empiris apakah ada pengaruh Evaluasi Anggaran terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum se-Provinsi Lampung.
1.4. Manfaat Penelitian
Apabila penelitian dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
(42)
4 a) Bagi para akademisi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih atau kontribusi buah pikir untuk pengembangan literatur Akuntansi Sektor Publik (ASP) khususnya pengembangan sistem pengendalian manajemen pada sektor publik. b) Bagi pemerintah diharapkan menjadi masukan dalam mendukung pelaksanaan
otonomi daerah khususnya akan meningkatkan kinerja aparat Komisi Pemilihan Umum.
(43)
5
BAB II
TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Teori
Kajian teoritis yang digunakan di dalam penelitian ini sebagai dasar asumsi penelitian ini masih menggunakan kajian teoritis pada sektor privat. Hal ini dikarenakan memang masih sulitnya menemukan teori yang berkaitan dalam sektor pemerintah. Selain itu, variabel-variabel yang diteliti pada skripsi menggunakan variabel-variabel yang banyak diteliti pada sektor privat. Oleh sebab itu, pemahaman dalam sektor publik ini masih menggunakan pendekatan di sektor swasta.
Studi Kenis (1979) adalah peneliti yang sering dijadikan acuan di dalam penelitian di sektor publik. Kenis menjelaskan ada 5 (lima) karakteristik tujuan anggaran (budgetary goal characteristics), yang beberapa diantaranya dijadikan variabel utama skripsi ini. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
a) Partisipasi Anggaran
Partisipasi penyusunan anggaran merupakan pendekatan yang secara umum dapat meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Argyris (dalam Nor, 2007) menyatakan bahwa partisipasi sebagai alat untuk mencapai tujuan, partisipasi juga sebagai alat untuk mengintegrasikan kebutuhan individu dan organisasi. Sehingga partisipasi dapat diartikan sebagai berbagi pengaruh, pendelegasian prosedur-prosedur, keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan suatu pemberdayaan. Partisipasi yang baik membawa beberapa keuntungan sebagai berikut: (1) memberi pengaruh yang sehat terhadap adanya inisiatif, moralisme dan antusiasme, (2) memberikan suatu hasil yang lebih baik dari sebuah rencana karena adanya kombinasi pengetahuan dari beberapa individu, (3)
(44)
6 dapat meningkatkan kerja sama antar departemen, dan (4) para karyawan dapat lebih menyadari situasi di masa yang akan datang yang berkaitan dengan sasaran dan pertimbangan lain.
Istiyani (2009) menjelaskan bahwa, untuk mencegah dampak disfungsional anggaran tersebut, Argyris, (1952) dalam Nor (2007) menyarankan bahwa kontribusi terbesar dari kegiatan penganggaran terjadi jika bawahan diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyusunan anggaran. Selanjutnya, Bronwell (dalam Sarjito 2007) menyatakan bahwa partisipasi anggaran sebagai proses dalam oganisasi yang melibatkan para manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya. Partisipasi banyak menguntungkan bagi suatu organisasi, hal ini diperoleh dari hampir penelitian tentang partisipasi.
Sedang menurut Sord dan Welsch, (1995) dalam Sarjito, (2007) mengemukakan bahwa tingkat partisipasi yang lebih tinggi akan menghasilkan moral yang lebih baik dan inisiatif yang lebih tinggi pula. Partisipasi anggaran pada sektor publik terjadi pada saat pembahasan anggaran, dimana eksekutif dan legislatif saling beradu argumen dalam pembahasan RAPBD. Di mana anggaran dibuat oleh eksekutif dalam hal ini Kepala Daerah melalui usulan dari unit kerja yang disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan setelah itu Kepala Daerah bersama-sama DPRD menetapkan anggaran. Aimee dan Carol (2004) dalam Munawar (2006) menemukan mekanisme input partisipasi warga negara mempunyai pengaruh langsung pada keputusan anggaran. Munawar (2006) menemukan bahwa karakteristik tujuan anggaran dengan variabel partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku, sikap dan kinerja aparat pemerintah daerah di Kabupaten Kupang (dalam Istiyani, 2009).
(45)
7
b) Kejelasan Tujuan Anggaran
Istiyani (2009) menjelaskan bahwa karena begitu luasnya kejelasan tujuan anggaran, maka tujuan anggaran harus dinyatakan secara spesifik, jelas dan dapat dimengerti oleh siapa saja yang bertanggung jawab. Munawar (2006) menemukan bahwa aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang dapat mengetahui hasil usahanya melalui evaluasi yang dilakukan secara efektif untuk mengetahui kejelasan tujuan anggaran yang telah dibuatnya dan mereka merasa puas atas anggaran yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.
c) Umpan Balik Anggaran
Kepuasan Kerja dan motivasi anggaran ditemukan signifikan dengan hubungan yang agak lemah dengan umpan balik anggaran. Umpan balik mengenai tingkat pencapaian tujuan anggaran tidak efektif dalam memperbaiki kinerja dan hanya efektif secara marginal dalam memperbaiki sikap manajer (Kenis, 1979). Selanjutnya, munawar (2006) menemukan bahwa aparat daerah Kabupaten Kupang mengetahui hasil usahanya dalam menyusun anggaran maupun dalam melaksanakan anggaran sehingga membuat mereka merasa berhasil (dalam Istiyani, 2009).
d) Evaluasi Anggaran
Menunjuk pada luasnya per bedaan anggaran yang digunakan kembali oleh individu pimpinan departemen dan digunakan dalam evaluasi kinerja mereka. Penemuan Kenis (1979) bahwa manajer memberi reaksi yang tidak menguntungkan untuk menggunakan anggaran dalam evaluasi kinerja dalam suatu gaya punitive (meningkatkan ketegangan kerja, menurunkan kinerja anggaran). Kecenderungan hubungan antar variabel menjadi lemah. Munawar (2006) menemukan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh terhadap perilaku aparat pemerintah daerah Kab. Kupang . Hal ini menunjukkan bahwa dalam menyiapkan anggaran mereka selalu melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan dan pada
(46)
8 pelaksanaan anggaran, mereka juga melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan sehingga kinerja mereka menjadi lebih baik.
e) Kesulitan Tujuan Anggaran
Kenis (1979) manajer yang memiliki tujuan anggaran yang terlalu ketat secara signifikan memiliki ketegangan kerja tinggi dan motivasi kerja rendah, kinerja anggaran, dan efisiensi biaya dibandingkan untuk anggaran memiliki tujuan anggaran tepat atau ketat tetapi dapat dicapai. Hal ini mengidentifikasikan bahwa ketat tapi dapat dicapai adalah tingkat kesulitan tujuan anggaran. Munawar (2006) menemukan bahwa aparat daerah Kab. Kupang tidak dipengaruhi oleh kesulitan tujuan anggaran, sehingga dalam mempersiapkan penyusunan anggaran tidak terlalu memperhatikan mudah atau sulitnya anggaran yang dicapai (dalam Istiyani, 2009).
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah
Dalam Istiyani (2009) menjelaskan bahwa penilaian Kinerja adalah proses dimana organisasi mengevaluasi/menilai kinerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang kinerja mereka. Penilaian kinerja merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang telah melaksanakan pekerjaan masing-masing secara keseluruhan atau suatu proses yang terjadi di dalam organisasi menilai atau mengetahui kinerja seseorang.
Byars dan Rue (2000) mendefinisikan penilaian kinerja sebagai proses penentuan dan dan pengkomunikasian kepada karyawan sebagaimana mereka dalam melaksanakan secara ideal, penyusunan rencana perbaikan kinerja. Menurut Raymond (2000) penilaian kinerja
(47)
9 adalah proses dimana organisasi mendapatkan informasi seberapa baik karyawan melaksanakan tugasnya (dalam Istiyani, 2009).
2.2. Definisi dan Karakteristik Anggaran Sektor Publik
Mardiasmo (2006) menyatakan bahwa anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedang penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan anggaran. Anggaran sektor publik menyajikan suatu bagian yang penting dari sistem motivasi organisasi yang dirancang untuk memperbaiki perilaku dan kinerja aparat pemerintah.
Istiyani (2009) menjelaskan bahwa anggaran sektor publik mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan non-keuangan, (2) anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, (3) anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, (4) usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran dan (5) sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu (Bastian, 2006).
2.3. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
2.3.1. Hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja
Pada penelitian awal tentang hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja, telah dilakukan oleh Argyris (1952). Dia menemukan bahawa partisipasi dari bawahan ternyata memiliki peranan penting dan sentral dalam pencapaian tujuan. Penelitian dengan topik yang sama juga dilakukan oleh para peneliti di Indonesia. Peneliti tersebut antara lain adalah Munawar (2006), Sinuraya (2009), dan Istiyani (2009).
Hasil penelitian yang dilakukan Munawar (2006) adalah penelitian di Indonesia yang mendukung temuan Argyris (1952). Penelitian ini juga semakin memperkuat penelitian yang
(48)
10 menguji hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja. Munawar (2006) menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah Kabupaten Kupang. Temuan ini juga menunjukkan bahwa anggaran yang dibuat oleh aparat pemerintah daerah yang umumnya bersifat spesifik dan jelas tujuannya, lebih dimengerti pegawai dengan baik saat pegawai tersebut dilibatkan dalamm perencanaan (saat anggaran disusun). Hal inilah yang selanjutnya meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah.
Partisipasi dalam penganggaran ditemukan pula berhubungan dengan kinerja pihak manajerial, namun hubungan itu tidak secara langsung. Studi yang seperti ini dilakukan oleh Sinuraya (2009). Dalam penelitian Istiyani (2009) diperoleh hasil bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja aparat Pemda Kabupaten Temanggung. ini berarti bahwa peningkatan atas partisipasi aparat Pemda dalam pembuatan tujuan anggaran akan meningkat kinerja aparat Pemda, sebaliknya jika partisipasi aparat Pemda dalam pembuatan tujuan anggaran turun maka kinerja aparat Pemda juga akan turun.
Selanjutnya hipotesis yang dibangun atas penjelasan teori dan hasil penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
Ha1: Terdapat hubungan positif antara partisipasi anggaran dengan kinerja
2.3.2. Hubungan antara kejelasan tujuananggaran dengan kinerja
Argyris (1952) adalah penelitian yang mempelopori pengujian hubungan antara kejelasan tujuan anggaran dengan kinerja. Hasil ini mendukung penelitian Argyris (1952) yang menyimpulkan bahwa salah satu kunci kinerja yang efektif adalah kejelasan tujuan penganggaran memegang peran sentral dalam pencapaian tujuan. Dengan tujuan yang jelas dalam proses penganggaran, akan memberikan implikasi terhadap kejelasan tugas dan target yang dicapai, sehingga membantu manajer mencapai tujuan organisasi sebagaimana dalam perencanan anggaran (dalam Istiyani 2009).
(49)
11 Sinuraya (2009) menemukan hasil penelitiannya bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunann anggaran akan semakin tinggi pula kejelasan informasi tentang suatu pekerjaan atau kejelasan tujuan anggaran. Selanjutnya, semakin tinggi pula kejelasan tujuan anggaran akan mendorong tercapainya tujuan perusahaan yang berarti meningkatkan kinerja perusahaan.
Selanjutnya hipotesis yang dibangun atas penjelasan teori dan hasil penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
Ha2: Terdapat hubungan positif antara kejelasan tujuananggaran dengan kinerja
2.3.3. Hubungan antara evaluasi anggaran dengan kinerja
Istiyani (2009) melakukan pengujian atas hubungan antara evaluasi anggaran dengan kinerja. Penelitian Istiyani menjelaskan beberapa hasil penelitian dalam topik ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan Kenis (1979) yang meneliti evaluasi penganggaran ditemukan berpengaruh lemah terhadap kinerja manajer. Hasil ini juga bertentangan dengan penelitian Michael dan Troy (2000) dalam Munawar (2006) yang menjelaskan bahwa untuk mengukur kinerja sebuah pemerintah lokal dalam perbandingannya dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan maka diperlukan akuntabel oleh pemerintah lokal.
Selanjutnya hipotesis yang dibangun atas penjelasan teori dan hasil penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
(50)
12
2.4. Model Penelitian
Berdasarkan telaah literatur dan pengembangan hipotesis yang telah dijelaskan di atas, model penelitian yang dibangun adalah sebagai berikut.
Partisipasi Anggaran
Kinerja Pegawai KPU di Provinsi Lampung Kejelasan Tugas
Evaluasi Anggaran
(51)
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pegawai pada Komisi Pemilihan Umum di 7 (tujuh) KPU Kabupaten/Kota dan 1 (satu) KPU Provinsi Lampung. Dari masing-masing Satuan Kerja tersebut masing-masing-masing-masing diambil sampel dengan total sebanyak 50 orang pegawai.
Tabel 3.1. Sampel Penelitian
No. Nama Kabupaten/Kota
di Provinsi Lampung Ibu Kota
Pegawai KPU
1 KPU Kabupaten Lampung Utara Kotabumi 6
2 KPU Kabupaten Mesuji Wiralaga Mulya 6
3 KPU Kabupaten Pringsewu Pringsewu 6
4 KPU Kabupaten LampungSelatan Kalianda 6
5 KPU Kabupaten Tulang Bawang Barat Panaragan Jaya 5
6 KPU Kabupaten Tulang Bawang Menggala 5
7 KPU KotaMetro Metro 6
8 KPU Provinsi Lampung Bandar Lampung 10
(52)
14
3.2. Data Penelitian
Data yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer. Data penelitian ini akan dikumpulkan dengan menggunakan bantuan kuesioner yang akan dikirimkan melalui post. Kuesioner di penelitian ini menggunakan kuesioner dalam penelitian Istiyani (2009) dengan beberapa perbaikan redaksional kalimat tanpa mengubah makna pertanyaan.
Ada sebanyak 32 butir pertanyaan yang digunakan di dalam survey kuesioner penelitian ini. Delapan butir pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel partisipasi penganggaran; lima butir pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel kejelasan tugas; tujuh butir pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel evaluasi anggaran, dan 12butir pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel kinerja pegawai.
Sebelum kuesioner digunakan, terlebih dahulu akan dilakukan pilot test questionnaire untuk memastikan tingkat reliabilitas dan validitas pertanyaan. Teknik Uji Instrumen yang digunakan adalah:
Uji Validitas dan Reliabilitas
Meskipun kuesioner yang digunakan di dalampenelitiandibangun dengan menggunakan
pendekatan konsepsual dari para ahli SDM, namun karena
belumterbuktireliabilitasdanvaliditasnyapadapenelitian-penelitiansebelumnya, pada penelitian ini akan dilakukan pilot test untuk memperoleh nilai validitas dan reliabilitasnya.
Maksud pengujian validitasadalah untukmenentukanapakahinstrumen yang digunakandi dalam penelitian ini dapat mengukur objekyang diukursebagaimanapersepsiresponden yang sesungguhnya. Karena alasan inilah, kuesioneryang digunakan harusdibangunsebaikmungkin agar hasil yang diperolehmerefleksikankondisiyang riil.Pengujian kuesionerpenelitianiniakan menggunakankorelasi Pearsonuntukmengukurkevalidaninstrumen. Hasil yang
(53)
15 diperolehatasujivaliditasmemperlihatkaninstrumen yang digunakan valid, dengansignifikansikorelasipada level <0,05.
Pengujian reliabilitaskuesioner yang digunakanpadapenelitianiniakan diukurdenganmenggunakansplit halfyaitudengancara memilihAnalyze >> Scale>>Reliabilty yang terdapatpada SPSS. Hasilcronbach alpha yang diperolehsebesar 0,5 menunjukkan bahwa pertanyaan di dalam survey penelitian ini dapat diandalkan.
3.3 Alat Statistik
Alat statistik yang digunakan dipengujian hipotesis penelitian ini adalah uji regresi berganda. Uji ini dilakukan untuk memperoleh nilai goodness of fitdari model penelitian yang diajukan di dalam penelitian, walaupun hasil regresi yang akan digunakan adalah uji variabel independen terhadap dependen-nya secara parsial.
Menurut Ghazali (2006), dalam analisis regresi selain mengukur seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, juga menunjukkan bagaimana hubungan antara variabel independen dengan dependen, sehingga dapat membedakan variabel independen dengan variabel dependen tersebut.
(54)
16 Persamaan regresi yang dipakai adalah:
Kinerja = a + b1PP + b2KTA + b3EA +e
Dimana :
Kinerja = Kinerja pegawai KPU
a = Konstanta
b1-3 = Koefisien regresi
PP = Penganggaran Partisipatif
KTA = Kejelasan Tujuan Anggaran
EA = Evaluasi Anggaran
(55)
30
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Hasil penelitian ini dapat memberikan simpulan bahwa partisipasi memberikan dampak yang signifikan pada kinerja KPU di Provinsi Lampung. Sementara variabel lainnya, seperti kejelasan tujuan anggaran dan evaluasi anggaran tidak memberikan pengaruh pada kinerja. Hasil pengujian untuk hipotesis pertama ini mengindikasikan bahwa partisipasi pembuatan anggaran pada komisi pemilihan umum di daerah Lampung dapat memberikan peningkatkan kinerja anggaran.
Sementara itu, hipotesis kedua penelitian ini yang berbunyi bahwa terdapat hubungan positif antara kejelasan tujuan anggaran dengan kinerja tidak dapat terdukung dengan data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini. Hasil pengujian hipotesis kedua tidak dapat menunjukkan bahwa kejelasan tujuan anggaran memiliki hubungan dengan kinerja. Demikian juga dengan hipotesis ketiga penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara evaluasi anggaran dengan kinerja juga tidak dapat terdukung di dalam penelitian ini. Data yang digunakan untuk menguji hipotesis kedua tidak menunjukkan bahwa evaluasi anggaran memiliki hubungan dengan kinerja.
5.2. Keterbatasan dan Saran
Penelitian ini dihadapkan pada sulitnya memperoleh responden penelitian dikarena jumlah pegawai Komisi Pemilihan Umum se-Provinsi Lampung yang memang sangat terbatas. Selain itu pula, lokasi tempat kerja responden juga menjadi penghalang bagi penelitian ini untuk memperoleh jumlah responden yang lebih besar. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan penambahan jumlah sampel, dengan tidak hanya membatasi
(56)
31 pada unit tertentu. Hal ini dapat menambah jumlah responden penelitian dengan cukup signifikan.
Saran lain yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah dengan menambahkan variabel lain yang terkait dengan peningkatan kinerja yang tidak hanya dari organisasi, namun yang lebih penting lagi adalah dari latar belakang pegawai yang bersangkutan. Latar belakang pendidikan, jenis pendidikan, dan lama bekerja juga dapat digunakan sebagai variabel independen yang mempengaruhi kinerja organisasi.
(57)
DAFTAR PUSTAKA
Argyris, Chris. 1952. The Impact of Budgets on People: Controllership Foundation Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat Jakarta.
Chalos, Peter, Margaret C.C. Poon. 2000. Participation and Performance in Capital Budgeting Teams. Behavioral Research In Accounting Vol 12: 200-229.
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Istiyani. 2009. Pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah. (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Temanggung). Tesis Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kenis, I., 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and
Performance. The Accounting Review: 707-721 Mardiasmo.2006. Akuntansi Sektor Publik. Andi Yogyakarta.
Nor, Wahyudin.2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpina Sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar.
Sarjito, Bambang. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Budaya organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar.
Sinuraya, Candra. 2009. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajer: Peran Kecukupan Anggaran dan Job-Relevant Information sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1:17-39
Wang, Xiaohu. 2000. Performance Measurement in Budgeting: A Study of County Governments. Public Budgeting & Finance. Fall: 102-118
(1)
14 3.2. Data Penelitian
Data yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer. Data penelitian ini akan dikumpulkan dengan menggunakan bantuan kuesioner yang akan dikirimkan melalui post. Kuesioner di penelitian ini menggunakan kuesioner dalam penelitian Istiyani (2009) dengan beberapa perbaikan redaksional kalimat tanpa mengubah makna pertanyaan.
Ada sebanyak 32 butir pertanyaan yang digunakan di dalam survey kuesioner penelitian ini. Delapan butir pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel partisipasi penganggaran; lima butir pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel kejelasan tugas; tujuh butir pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel evaluasi anggaran, dan 12butir pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel kinerja pegawai.
Sebelum kuesioner digunakan, terlebih dahulu akan dilakukan pilot test questionnaire untuk memastikan tingkat reliabilitas dan validitas pertanyaan. Teknik Uji Instrumen yang digunakan adalah:
Uji Validitas dan Reliabilitas
Meskipun kuesioner yang digunakan di dalampenelitiandibangun dengan menggunakan pendekatan konsepsual dari para ahli SDM, namun karena belumterbuktireliabilitasdanvaliditasnyapadapenelitian-penelitiansebelumnya, pada penelitian ini akan dilakukan pilot test untuk memperoleh nilai validitas dan reliabilitasnya.
Maksud pengujian validitasadalah untukmenentukanapakahinstrumen yang digunakandi dalam penelitian ini dapat mengukur objekyang diukursebagaimanapersepsiresponden yang sesungguhnya. Karena alasan inilah, kuesioneryang digunakan harusdibangunsebaikmungkin agar hasil yang diperolehmerefleksikankondisiyang riil.Pengujian kuesionerpenelitianiniakan menggunakankorelasi Pearsonuntukmengukurkevalidaninstrumen. Hasil yang
(2)
15 diperolehatasujivaliditasmemperlihatkaninstrumen yang digunakan valid, dengansignifikansikorelasipada level <0,05.
Pengujian reliabilitaskuesioner yang digunakanpadapenelitianiniakan diukurdenganmenggunakansplit halfyaitudengancara memilihAnalyze >> Scale>>Reliabilty
yang terdapatpada SPSS. Hasilcronbach alpha yang diperolehsebesar 0,5 menunjukkan bahwa pertanyaan di dalam survey penelitian ini dapat diandalkan.
3.3 Alat Statistik
Alat statistik yang digunakan dipengujian hipotesis penelitian ini adalah uji regresi berganda. Uji ini dilakukan untuk memperoleh nilai goodness of fitdari model penelitian yang diajukan di dalam penelitian, walaupun hasil regresi yang akan digunakan adalah uji variabel independen terhadap dependen-nya secara parsial.
Menurut Ghazali (2006), dalam analisis regresi selain mengukur seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, juga menunjukkan bagaimana hubungan antara variabel independen dengan dependen, sehingga dapat membedakan variabel independen dengan variabel dependen tersebut.
(3)
16 Persamaan regresi yang dipakai adalah:
Kinerja = a + b1PP + b2KTA + b3EA +e
Dimana :
Kinerja = Kinerja pegawai KPU
a = Konstanta
b1-3 = Koefisien regresi
PP = Penganggaran Partisipatif
KTA = Kejelasan Tujuan Anggaran
EA = Evaluasi Anggaran
(4)
30 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Hasil penelitian ini dapat memberikan simpulan bahwa partisipasi memberikan dampak yang signifikan pada kinerja KPU di Provinsi Lampung. Sementara variabel lainnya, seperti kejelasan tujuan anggaran dan evaluasi anggaran tidak memberikan pengaruh pada kinerja. Hasil pengujian untuk hipotesis pertama ini mengindikasikan bahwa partisipasi pembuatan anggaran pada komisi pemilihan umum di daerah Lampung dapat memberikan peningkatkan kinerja anggaran.
Sementara itu, hipotesis kedua penelitian ini yang berbunyi bahwa terdapat hubungan positif antara kejelasan tujuan anggaran dengan kinerja tidak dapat terdukung dengan data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini. Hasil pengujian hipotesis kedua tidak dapat menunjukkan bahwa kejelasan tujuan anggaran memiliki hubungan dengan kinerja. Demikian juga dengan hipotesis ketiga penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara evaluasi anggaran dengan kinerja juga tidak dapat terdukung di dalam penelitian ini. Data yang digunakan untuk menguji hipotesis kedua tidak menunjukkan bahwa evaluasi anggaran memiliki hubungan dengan kinerja.
5.2. Keterbatasan dan Saran
Penelitian ini dihadapkan pada sulitnya memperoleh responden penelitian dikarena jumlah pegawai Komisi Pemilihan Umum se-Provinsi Lampung yang memang sangat terbatas. Selain itu pula, lokasi tempat kerja responden juga menjadi penghalang bagi penelitian ini untuk memperoleh jumlah responden yang lebih besar. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan penambahan jumlah sampel, dengan tidak hanya membatasi
(5)
31 pada unit tertentu. Hal ini dapat menambah jumlah responden penelitian dengan cukup signifikan.
Saran lain yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah dengan menambahkan variabel lain yang terkait dengan peningkatan kinerja yang tidak hanya dari organisasi, namun yang lebih penting lagi adalah dari latar belakang pegawai yang bersangkutan. Latar belakang pendidikan, jenis pendidikan, dan lama bekerja juga dapat digunakan sebagai variabel independen yang mempengaruhi kinerja organisasi.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Argyris, Chris. 1952. The Impact of Budgets on People: Controllership Foundation Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat Jakarta.
Chalos, Peter, Margaret C.C. Poon. 2000. Participation and Performance in Capital Budgeting Teams. Behavioral Research In Accounting Vol 12: 200-229.
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Istiyani. 2009. Pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah. (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Temanggung). Tesis Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kenis, I., 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and
Performance. The Accounting Review: 707-721 Mardiasmo.2006. Akuntansi Sektor Publik. Andi Yogyakarta.
Nor, Wahyudin.2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpina Sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar.
Sarjito, Bambang. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Budaya organisasi dan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar.
Sinuraya, Candra. 2009. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajer: Peran Kecukupan Anggaran dan Job-Relevant Information sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.1:17-39
Wang, Xiaohu. 2000. Performance Measurement in Budgeting: A Study of County Governments. Public Budgeting & Finance. Fall: 102-118