DIAN ARDIANTI BAB II

  6 BAB II

  TINJAUAN PUSTAKA A. Uraian Tentang Hipertensi 1. Pengertian

  sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diidentifikasikan sebagai tekanan darah sistolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi diidentifikasikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmHg (Shep,2010).

  Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepid an peningkatan volume aliran dara (Hani,2010).

2. Klasifikasi

  a. Hipertensi Esensial Hipertensi esensial disebut hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, biasanya merupakan kombinasi antara berbagai faktor genetic dan lingkungan yang menyebabkan fenotipe hipertensif, tercatat 13.353 kasus hipertensu esensial pada tahun 2010 di Rumah Sakit Panti Rapi (Rs Panti Rapih,2013). b. Hipetensi Sekunder Hipertensi sekunder mempunyai pravelensi berkisar antara 5-8% dari seluruh penderita hipertensi. Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit endokrin, penyakit renal dan penyakit lainnya seperti stress dan 3.

   Patofisiologi

  Mekanisme hipertensi tidak dapat dijelaskan dengan satu penyebab khusus, melainkan sebagai akibat interaksi dinamis antara faktor genetic, lingkugan dan faktor lainnya. Tekanan darah dirumuskan sebagai penelitian anatar curah jantung dan tahanan perifer akan meningkatka tekanan darah.

  Referensi sodium, turunya filtrasi ginjal, meningkatkan rangsangan simpatis, meningkatkan aktivitas rennin angiotensis aldosteron, perubahan mambran sel, disfungsi ensotel merupakan beberpa faktor yang terlibat dan mekanisme hipertensi (Boestan dkk 2010).

4. Tanda dan Gejala

  Dalimtha, dkk (2008)mengemukakan bahwa gejala dari hipertensi adalah sebagai berikut: a. Sakit kepala

  Darah mengalir lebih cepat di dalam pembuluh darah di kepala sehingg dari otak untuk memenuhi kebutuhan oksigenasinya juga lebih besar.

  Sehinggaakibat yang di timbulkan adalah sakit kepala.

  7 b. Leher kaku Pembuluh darah yang ada di sekitar leher menjadi menyempit dengan berkala sehingga leher akan mengalami pengerutan baik otot leher maupun pembuluh darah.

  Menurut Budiman B.J.,dkk (2012) menjelaskan bahwa mimisan atau epistaksis terjadi karena lesi molekul di hidung yang menyebabkan pembuluh darah infeksi atau penyebab lainnya yang menghancurkaan pembuluh darah, sementara hipertensi hanyalah faktor pemberat dari epitaksis massif, biasanya sebagian posterior hidung dengan tekanan diatas konka media.

  d. Wajah kemerahan dan kelelahan Kerja jantung semakin cepat dan aliran darhnya juga cepat maka akan mempengaruhi sistem saraf sehingga sebagai kompensasinya tubuh akan mengalami kelelahan dan aliran darah akan mengumpul didaerah wajah.

  e. Mual Pada saat darah masuk ke dalam organ lambung maka lambung akan mendapatkan suplai darah yang banyak dan lambung juga akan meningkat asam lambung. Sementara asam lambung harus sesuai seimbang dengan keadaan volume makanan yang masuk. Pada pasien hipertensi terjadi penurunan nafsu makan, sehingga produktifitas asam lambung meningkat dan akan meninbulkan gejala mual.

  8 f. Muntah Muntah merupakan tanda umum gangguan saluran cerna dan jantung.

  Muntah disebabkan oleh suatu rangkain kontraksi obat abdomen terkoordinasi dan gerakan peristaltic esophagus yang terbaik, khasnya g. Pandangan kabur

  Otot siliaris pada mata akan melemah akibat tekanan intraokuler, otot ini akan merangsang daya akomodasi pada lensa sehingga bayangan tidak bisa sampai kedalam titik buta retina, sehingga bayangan tidak jelas pada saat di proyeksiakan.

5. Faktor-faktor resiko

  Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya hipertensi menururt martuti (2010) & Sutomo,Bi(2009) antara lain: Faktor yang tidak dapat diubah

  a. Usia Hampir tiap survey yang dilakukan para ahli menemukan tejadinya kenaikan tekanan darah dengan naiknya umur diatas 45 tahun. Pada orang lanjut usia > 60 ttahun terkadang mengalami peningkatan tekanan nadi dikarenakan arteri lebih kaku akibat terjadinya arterioklerosis sehingga menjadi tidak lentur (Guyton,2008).

  9 b. Jenis kelamin Penelitian di Jawa Tengah dan daaerah lain di Indonesia menunjukan kejadian hipertensi lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria karena wanita mengalami menopause sehingga terjadi penurunan jaringan dilindungu oleh hormone esterogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Desinty Lapoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjaidnya poses aterosklerosis. Efek pelindungan estergen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopouse (Anggraini,A.D.,2009).

  c. Keturunan Suatu pendapat memperkirakan 3% dari anak yang lahir dari ayah-ibu normotensif (tekana darah normal) mungkin akan menderita hipertensi, sedangkan kemungkinan ini naik menjadi 45% jika kedua orang tuanya menderita hipertensi. Jadi seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adala penderita hipertensu (Marliani,2007).

  Faktor yang dapat dirubah

  a. Obesitas Penelitian membuktikan bahwa curah jantung (kemampuan memompa darah oleh jantung) dan sirkulasi volume daraah penderit hipertensi dengan obesitas lebih tingi dibandingkan penderita hipertensi dengan berat

  10 badan normal. Obesitas dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan pravelensi hipertensi,intoleransi glukosa dan penyakit jantung koroner aterosklresotik pada pasien-pasien yang kegemukan (Alwi,2009).

  Faktor lingkungan dan geografi dapat mempengaruhi kemungkinaan tingggi rendahnya tekanan darah seseorang. Lingkungan di pinggir pantai, kebiasaan akan mengkomsumsi makanan dengan tinggi garam sangat menonjol karena sebagian besar mata pencaharian di daerah pantai adalah nelayan.faktor tersebut yang memengaruhi tingkat hipertensi semaakin tinggi (Martuti,2009).

  c. Strees Pekerjaan yang memiliki tekanan darah tinggi menimbulkan stress.

  Menurut Angraini (2009) mengatakan stress akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung melalui aktifitasi saraf simpatik sehingga akan menyebabkan tekanan darah mengaalami kenaikan.

  d. Konsumsi garam Mengkomsumsi garam <3 garam perhari kemungkinan akan terjadi hipertensi beberapa persen saja, namun jika hkonsumsi garam antra 5- 15gram perhari maka kemungkinn hipertensi menjadi 15-20%.

  e. Kalium yang rendah

  11 Kalium membantu tubuh mrnjaga keseimbangan jumlah natrium dalam cairan sel. Apabila tubuh kekurangan kalium, natrium yang berlebihan didalam tubuh tidak bisa dikeluarkan sehingga resiko hipertensi meningkat. hipertensi adaah sebagai berikut:

  1. Obesitas Merupakan ciri khas penderita hipertensi. Walaupun belum diketahui secara pasti hubungan antara hipertensi dan obesitas, namun terbukti bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah obesitas dengan penderita lebih tinggi dari pada penderita hipertensi dengan berat badan normal.

  2. Strees Diduga melalui aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktifias). Peningkatan aktivitas saraf simpatis mengakibtkan meningkatkanya teknan darah secara intermitten (tidak menentu).

  3. Faktor keturunan Apabila riwayat hipertensi didapat pada kedua orang tua, maka dugaan hipertensi esensial akan sangat besar. Demikian pula dengan kembar monozigot (satu sel telur) apabila salah satunya adalah penderita hipertensi.

  12

  4. Jenis kelamin Wanita lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dari pada pria. Hipertensi berdasarkan gender didapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku status pekerjaan. Seperti perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran.

  5. Usia Dengan semakin bertambahnya usia,kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin besar.

  6. Gaya hidup yang kurang sehat Walaupun tidak terlalu jelas hubungannya dengan hipertensi namun kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol dan kurang olahraga dapat pula mempengaruhi tekanan darah. Menurut Arwilawaty,dkk(2007), dalam mengatur menu maknan yang sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari dan membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infrak jantung. Makanan yang harus dihindari adalah:

  1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak,ginjal, paru, minyak kelapa).

  13

  14

  2. Makananan yang diolah dengan menggunakan garam natrium(biscuit,craker,kripik,dan makanan kering yang asin).

  3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden,sosis,sayuran serta buah-buahan dalam kaleng atau sofdrink). ikan asin, selai kacang).

  5. Susu full cream, mentega,margarine,keju, mayonnaise,serta sumber protein hewani lainnya seperti kuning telur, kulit ayam.

  6. Bumbu-bumbu seperti kecap, terasi,saus toamt,saus sambal,tauco,serta bumbu sedap lainnya yang mengandung yodium tinggi.

  7. Alhokol dan makanan yang mengandung alcohol seperti durian dan tape.

6. Komplikasi

  Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan meruska endothel arteri dan mempercepat atherosclerosis. Komplikasi dari hipertensi termasuk rusaknya tubuh seperti jantung,mata,ginjal otak, dan pembuluh darah besar. Hipertensi adalah faktor utama penyakit serebrovoral (stroke transiet ischemic attack), penyakit areteri koroner (infrak miokard,angina),gagal ginjal, dementia dan atrial fibrilasi. Bila penderita hipertensi memiliki faktor-faktor resiko kardovaskuler lain,maka akan meningkatkan mortalitas dan mordibitas akibat gangguan kardiovaskuler tersebut. Menurut Studi Framinghan, pasien dengan hipertensi mempunyai peningkatan resiko yang bermakna untuk penyakit koroner,stroke,perifer,dan gagal jantung (Muchid,A.,2006).

  Kerusakan pada serebrovaskuler yaitu stroke trombotik dan hemoragic. Kerusakan jantung mengakibatkan penyakit jantung koroner. Hipertensi (Davey,P,2005).

  Menurut Sutomo,B (2009), dampak,yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi adalah sebagai berikut:

  1. Jantung Selain diabetes mellitus dan kolesterol tinggi, hipertensi merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung.sekitar 75% penderita hipertensi akan terkena penyakit jantung. Kondisi ini biasanya baru disadari saat penderita berusia lanjut,yaitu ketika jantung lemah telah menurun daya memompa darah dengan tekana berat. Tekanan darah tinggi yang akan menyebabkan pembesaran vertikel kiri dan mempercepat timbulnya aterosklerosis.

  2. Diabetes Penderita diabetes meliitus harus mengendalikan tingkat gula darahnya, karena diabetes dan hipertensi saling berkaitan. Kedua penyakit ini bisa menyerang bersama-sama. Bila tidak segera diobatiakibatnya resiko berkembanya aterokslerosis (dinding pembuluh darah ,enjadi kaku

  15 dan sempit). Komplikasi baru sangat mungkin terjadi berupa jaringan, stroe dan penyakit gagal ginjal.

  3. Penyakit ginjal Hipertensi berkaitan serta dengan kesehatan ginjal.penyakit ini ginjal. Begitu pula sebaliknya, tekana darah akan meningkat hingga menyebabkan hipertensi ketika fungsi ginjal terganggu.

  Kondisi ini disebabkan rusaknya organ-organ yang dilewati darah akibat tekanan darah tinggi, salah satunya adalah ginjal. Akibat terparah, terjadi gagal ginjal progresif yaitu ginjal berhenti sama sekali. Pada stadium akhir, penderita mengantuungkan hidup pada dialysis (cuci darah) dan transpantasi ginjal.

  4. Stroke Tekanan darah tinggi merupakan faktor utama penyebab stroke dan penyakit jantung. Amerika satu dari empat orang dewasa atau sekitar

  50 juta orang menderita hipertensi. Sementara anka kejadian stroke darah tinggi di Indonesia mencapai 36% pada lansia diaatas 65 tahun.

  Stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke hemoragic dan stroke non hemoragic. Stroke hemoragic adalah perdarahan otak yang disebabkan sobeknya pembuluh dindig darah (akibat tekanan darah tinggi yang mendadak). Stroke non hemoragic adalah menyumbatnya yang tidak dialiri darah akan mati dan terjadi kematian jaringn otak.

  16

7. Penatalaksanaan

  Penatalaksanaan untuk menurunkan tekanan darah ada penderita hipertensi dapat dilakukan dengan dua jenis yaitu pelaksanaan farmakologis atau pelaksannaan non farmakologis. Pengobatan hipertensi juga dapat

  a. Penatalaksanaan Farmakologis Penatalaksanaan farmakologis adalah penatalaksanaan hipertensi dengan menggunakan obat-obatan kimiawi, seperti jensi obat abti hipertensi. Ada macam jenis obat anti hipertensi pada penatalaksanaan farmakologis menurut Klodas,E (2012)& Davey,P(2005).

  Diuretic yaitu obat-obatan ini bekerja dengan mengeluarkan cairan tubtuh (melalui kencing), membuang kandungan yang berlebihan dan cairan dalam ginjal untuk membantu menurunkan tekanan darah sehingga untuk memompa darah lebih ringan.

  b. Penatalaksanaan non Farmakologis Pengobatan non farmakologis saat ini adalah pilihan utama untuk menurunkan tekanan darah terkena selain memiliki efek samping yang membahayakan bagi kesehataan. Pengobatan non farnakologis yang saat ini jarang digunakan untuk terapi akupresur karena dianggap masih terlalu asing yang pernah dilakukan adalah engan menggunakan terapi akupresur atau sering disebut dengan terapi pijat refleksi dengan menggunakan tenaga dalam.

  17

B. Uraian Tentang Akupresur 1. Pengertian

  Akupresur atau yang biasa dikenal terapi totok/tusuk jari adalah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu akupuntur, yang membedakanya terapi akupresur sama denga akupuntur, yang membedakannya terapi akupresur tidak menggunakan jarum dalam proses pengobatannya. Akupresur berguna untuk mengurangi ataupun mengobati berbagi jenis penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan.

  Proses pengobatan dengan teknik akupresur menitik bertakan pada titik-titik saraf tubuh. Dikedua telapak tangan dan kaki kita terdapat titik akupresur untuk jantung, paru, ginjal, mata, kelenjar tiroid, pancreas,sinus,dan otak (Fengge,2012).

2. Teori Dasar Akupresur

  a. Teori Yin dan Yang Akupresur sebagai seni dan ilmu penyembuhan berlandaskan pada teori keseimbangan yang berasal dari ajaran taonisme. Taonisme menyimpulkan, bahwa semua isi ala mini dan sifat-sifatnya dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yang disebut Yin dan Yang.

  Semua benda-benda yang bersifat mendekati aoi dikelompokkan kedalam yin. Api dan air sebagai patokan dalam keadaan wajar, dari sifat api dan air tersebut kemudian dirumuskan sifat-sifat penyakit dan bagaimana cara

  18 penyembuhannya, seseorang dikatakan tidak sehat atau sakit apabila diantara Yin dan Yang didlam tubuhnya tidak seimbang. Misalnya pada saat sedang semam (suhu badan di dalam tubuh naik), maka untuk mengembalikan keseimbangan Yin dan yang kemudian di kompres Pada dasarny tidak ada keseimbangan yang bersifat mutlak dan statis, sehingga hubungan antara Yin dan Yang selalu bersifat relative daan dinamis. Sifat hubungan dari Yin dan Yang adalah berlawanan, saling mengendalikan dan mempengaruhi, tapi ,e,bentk kesatuan yang dinamis.

  Hukum keseimbangaan ini menjadi dasar dalam menganalisa penyebab atau suatu penyakit dan cara penyembuhan/pemberian terapi pada metode pengobatan tradisonal, khususnya pada terapi akupuntur dan akupresur. Jika seseorang sakitnya dikelompokkan ke dalam kelompok Yin, maka pengobatanya bersifat Yang dan begitu pula sebaliknya(Fengge 2012).

  b. Teknik pemijatan pada terapi terapi akupresur Pertama kali yang harus diperhatikan sebelum melakukan pijat akupresur adalah kondisi umum penderita. Pijat akupresur tidak boleh dilakukan terhadap orang yang sedang dalam keadaan terlalu lapar ataupun terlalu kenyang, pada perempuan yang sedang dalam keadaan hamil muda. Selain kondisi pasien untuk diterapkan terapi akupresur yang harus siperhatikan yaitu suhu ruangan yang digunakan untuk terapi tidak boleh terlalu dingin, sirkulasi udara ruangN Bik dan tidak diperbolehkan melalkukan oemijatan

  19 di runagan berasap. Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik meridian yang tepat, yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat berupa raa nyeri, linu atau pegel. Daalam terapi akupresur pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari tangan (jempol dan jari telunjuk). Lama dan untuk menguatkan (Yang), untuk kasus penyakit dingin, lemah,lesu, dapat dilakukan dengan maksimal 30 kali tekanan, untuk masing-masing titik dan pemutaran pemijatannya searah jarum jam, sedangkan pemijatanya yang berfungsi melemahkan (Yin) untuk kasus penyakit panas, kuat, muka nerah, berlebihan/hiper dapat dilakukan dengan minimal 50 kali tekanan dan cara pemijatannya berlawanan jarum jam (Fengge,2012).

  c. Titik akupresur

  a. Titik akupresur utama untuk hipertensi Gb 20 fengchi (sedate) Terletak satu cun dari batas rambut belakang pada sebuh lekuan (Hartono,2012).

  20

  21

  b. Pc 6 Neiguan (sedate) Terletak 2 sun diatas pergelangan tangan (Hartono,2012).

  c. LI 11 Quichi (sedate) Terletak pada lipat siku (Hartono,2012). d. Li 4 Hegu (sedate) Terletak pada pertengahan sisi radial metacarpal (Hartono,2012)

  e. Lama terapi Terapi hipertensi dilakukan minimal dua kali seminggu selama satu bulan. Apabila setelah terapi, tekanan darah dapat langsung turun, biasanya kenaikan tekanan darah disebabkan oleh fakto stress. Apabila tekanan darah tidak dapat langsung turun, kemungkinan ada penyebab lain seperti misalnya terlalu banyak minum-minuman beralhokol atau minum kopi dan mengkomsumsi obat obat antihipertensi, mengkomsumsi terlalu banyak garam serta protein hewani, merokok, terdapat kekakuan pembuluh darah yang disebabkan oleh faktor usia,serta pembentukan jaringan ikat atau pengapuran pada aterosklerosis (Hartono,2012).

3. Tujuan Akupresur

  Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk membangun sel-sel dalam tubuh yang melemah serta mampu membuat sistem pertaahnan dan mengenerasikan sel tubuh. Umumnya penyakit berasal dari tubuh yang kurang

  22 sehat,sehingga pengobatan akupresur memberikan jalan keluar mengenerasikan sel-sel agar daya tahan tubuh kuat untuk mengurangi sel-sel abnormal. Dalam pengobatan akupresur ini tidak menggunaakan obat-obatan jamu,eamuan herbal (Fengge,2012).

   Pengobatan Alternatif

  Pengobatan alternatif merupakan pelayanan pengobatan dengan cara menggunakan cara, alat,atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern/konvensial dan dipergunakn sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut. Ada beberapa jenis pengobatan alternatif antara lain akupresur, akupuntur, atmaterapi,terapi nutrisi, terapi polaritas, psikoterapi, aromaterapi, dan pemijatan (Fengge,2012).

  a. Terapi Energi Jenis pengobatan alternative yang digolongkan ke dalam terapi energy yaitu akupuntur,akupresur, mediasi,terapi polaritas, dan terapi tumpangan tangan.

  b. Terapi fisik Terapi fisik meliputi massage (pijat) aromaterapi,teknik Alexander, teknik relaksasi.

  23 c. Terapi pikiran dan spiritual Terapi pikiran dan spiritual ini meliputi psikoterapi, terapi kognitif, terapi keluarga, terapi kelompok, terapi seni, terapi music, terapi suara dan terapi warna.

   Manfaat terapi akupresur Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan rehabilitasi (pemulihan) dan meningkatkan daya tahan tubuh.

  Untuk pencegahan penyakit, akupresur dipraktikkan pada saat-saat tertentu sebelum sakit, tujuanya untuk mencegah masuknya penyebab penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh. Melalui terapi akupresur penyakit pasien dapat disembuhkan karena akupresur keadaan sakit. Akuprsure juga dapat bermanfaat sebagai rehabilitasi (pemulihan) dengan cara meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit. Selain itu, akupresure juga berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak sedang dala keadaan sakit (Fengge,2012).

  24