SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI
Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF
SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR
WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,
KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Pogram Studi Pendidikan Biologi

Oleh :
Leona Pantamareta (091434016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI
Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF
SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR
WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,
KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Pogram Studi Pendidikan Biologi

Oleh :
Leona Pantamareta (091434016)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
Skripsi dengan Judul :
ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI
Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF
SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR
WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,
KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL


Oleh :
Leona Pantamareta
NIM : 091434016
Telah disetujui oleh
Pembimbing I

(Lucia Wiwid Wijayanti S.Si. M.Si )

Tanggal, 23 November 2013

Pembimbing II

(Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo M.Pd) Tanggal, 23 November 2013

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI
Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF
SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR
WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,
KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL

Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Leona Pantamareta
NIM : 091434016
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji
Pada tanggal 19 Desember 2013
Dan telah dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap

Tanda Tangan

Ketua

: Drs. Aufridus. Atmadi, M.Si.


………………

Sekretaris : Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc.

………………

Anggota : Drs. Sutardhi Sumartoatmodjo, M.Pd.

………………

Anggota : Lucia Wiwid Wijayanti, S.Si. M.Si.

………………

Anggota : Dr. Ir. P. Wiryono Proyotamtama, SJ

………………

Yogyakarta, 19 Desember 2013

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Rohandi, Ph.D

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Suatu saat nanti ketika aku menjadi orang besar, bukan sekedar janji yang akan
aku utarakan. Namun lihatlah sahabat-sahabatku, ketika kalian datang kepadaku,
pintuku selalu ada dan terbuka untukmu. (Leon, 2010)

Kupersembahkan Karyaku Ini Untuk :
1. Ayah Bunda tercinta, yang tulus ikhlas, tiada henti-hentinya mencurahkan
kasih sayang, doa, dukungan, serta semangat agar aku mampu melangkah lebih
baik dalam menjalani kehidupan ini.
2. Untuk semua sahabat-sahabatku

3. Keluarga Besar Pendidikan Biologi Sanata Dharma Angkatan 2009
4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisa Pencemaran Fisik, Kimia Dan Biologis (Bakteri Escherichia Coli) Secara
Kualitatif Dan Semi Kuantitatif Sebagai Parameter Kualitas Air Minum Pada Air
Sumur Warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan
Srandakan, Kabupaten Bantul”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu
persyaratan akademik untuk menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada beberapa pihak atas bantuan dan dukungannya, sehingga penulisan
skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, khususnya kepada:
1. Rektor Universitas Sanata Dharma, Rm. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J.

yang juga dosen Pendidikan Biologi.
2. Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si selaku dosen pembimbing I, yang telah
membimbing dengan kritik dan sarannya dengan penuh kesabaran, seperti seorang
ibu yang selalu memberi semangat untuk tak pernah menyerah.
3. Bapak Drs. Sutardhi Sumartodwiatmodjo, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang
telah membimbing dengan kesabaran, yang berjuang dari Semarang untuk tetap
meluangkan waktu dalam memberikan kritik dan saran.
4. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku dosen penguji yang mampu
memberikan kritik dan saran untu membangun untuk menyempurnakan skripsi ini,
dengan kebijakannya.
5. Bapak Mujiman selaku ketua RT warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa
Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.
v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Seluruh warga Dasa Wisma Rt 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan
Srandakan, Kabupaten Bantul yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian dan menerima kehadiran peneliti dengan tangan terbuka.
7. Ibu Catharina Retno, M.Biotech, Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc dan

seluruh dosen Pendidikan Biologi yang memberi dukungan moril dan sumber
pustaka untuk skripsi ini.
8. Penjaga perpustakaan Unversitas Gajah Mada Yogyakarta yang membantu
melancarkan penyelesaian skripsi ini, dengan menunjukan letak buku-buku sumber
pustaka.
9. Ibu Darwani selaku Kepala Laboratorium Balai Kesehatan, Mas Andi dan Bapak
Sumadi yang turut membimbing dan menuntun dalam kinerja di Laboratorium.
10. Bapak Petrus Silam dan Ibu Yustina Rini selaku orang tua yang memberikan
dukungan dalam bentuk apapun, terlebih doa yang tak pernah ada henti.
11. Leoni Afikawati, Leonanda Nilam Putranti, Leonita Senwa Mayla selaku saudara
tercinta yang selalu memberikan semangat dengan tawa canda.
12. Fransiska Apriyani, sebagai orang spesial dalam hidup. Tempat berkeluh kesah,
atas doa, dukungan dan kesabarannya. “You are everything”
13. Widi Candra Bahtera, Haris Witantyo, Arvi Mahendra dan Mike selaku sahabat
sekaligus keluarga baru yang memberikan dukugan dengan motivasi serta
keyakinan yang mampu mewarnai semangat dalam hidup.
14. Wisnu, Shodiq, Yuni, Yani, Ina, Wiwik, Rio, Adit, Fajar, Edo, Ius, Nerman,
Mario, Lia, serta teman-teman Biologi 2009 yang telah menaruh kerinduan yang
mewarnai semangat hidup.


vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15. Bang Andro, Budin, Frater Jimmy, Ricca, Thomas, Fani, Wayan, Ancis, Ian, Yudi,
Bayu, Jhon, Widi Angkringan, Neva Angkringan, Priyo, Komeng Burjo yang telah
memberikan canda tawa penuh semangat.
16. Seluruh rekan-rekan di luar kampus atas kerjasama dan bantuannya serta semua
pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik
dan saran sangat diharapkan agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak.

Penulis

Leona Pantamareta

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis
tidak memuat hasil karya atau bagian karya orang lain, sebagaimana yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Desember 2013
Penulis,

Leona Pantamareta

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama

: Leona Pantamareta

Nomor Mahasiswa

: 091434016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISA PENCEMARAN FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIS (BAKTERI
Escherichia coli) SECARA KUALITATIF DAN SEMI KUANTITATIF
SEBAGAI PARAMETER KUALITAS AIR MINUM PADA AIR SUMUR
WARGA DASA WISMA RT 2, DUSUN NGENTAK, DESA PONCOSARI,
KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univeristas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam

bentuk

pangkalan

data,

mendistribusikan

secara

terbatas,

dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang telah saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 19 Desember 2013
Yang Menyatakan,

Leona Pantamareta

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Sumber air minum yang memenuhi syarat baku mutu air minum yang didapat
dari sumur jumlahnya makin lama makin berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya pencemaran fisik, pencemaran kimia dan pencemaran
biologis bakteri Escherichia coli pada kasus air sumur warga Dasa Wisma RT 2,
Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.
Pengambilan 8 sampel dilakukan secara aseptis dengan metode stratified random
sampling, yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2013. Setelah dilakukan
pengamatan dan pengukuran berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologis,
diperoleh hasil bahwa terjadi pencemaran pada air sumur warga Dasa Wisma RT 2,
Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Hasil
pengamatan dan pengukuran parameter fisik pada semua sampel menunjukan bahwa
air sumur masih berbau, berasa dan berwarna serta mempunyai tingkat kekeruhan
yang melebihi batas baku mutu air minum. Hasil pengukuran parameter kimia pada
semua sampel menunjukan bahwa air sumur mempunyai kandungan besi (Fe) yang
sangat tinggi dengan nilai 1-3 mg/l. Nilai ini melebihi batas baku mutu air minum.
Hasil pengamatan dan pengukuran parameter biologis dengan metode MPN (Most
Probable Number) menunjukan bahwa terdapat dua sampel air sumur mengandung
cemaran bakteri Escherichia coli. Berdasarkan analisa dari hasil yang diteliti, dapat
disimpulkan bahwa air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa
Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul belum layak untuk dikonsumsi
sebagai air minum menurut persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No.
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang baku mutu air minum.
Kata Kunci : pencemaran, air sumur, parameter, air minum

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Water source which fulfills the requirements as the quality standard of
drinking water is found from the wells which are decreasing day by day. The purpose
of the research is to find out whether there are physical, chemical and biological
pollutions which are caused by Escherichia coli at the well-water of the members of
Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan,
Kabupaten Bantul or not. The taking over eight samples aseptically used stratified
random sampling method, which was conducted on 20 August 2013. After doing
observation and measurement based on physical, chemical and biological parameter,
it is found that there is water pollution of the members’ wells. Based on the
observation and the measurement of physical parameter to all samples, it shows that
the water is still stinky, tasty, has color and turbidity level which surpasses the limit of
the drinking water quality standard. The result of chemical parameter to all samples
shows that the well-water has high-level of Ferum (Fe) with score 1-3 mg/l which
surpasses the limit of the drinking water genuine quality. The result of the research
and measurement of biological parameter using MPN (Most Probable Number)
method shows two samples water contains pollutant of Escherichia coli. Based on
analysis of the observed result, it can be concluded that the well-water of Dasa
Wisma’s members is not well-consumed as drinking water, according to the
requirements of Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 about the
drinking water quality standard.
Key words: pollution, well-water, parameter, drinking water.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................

iv

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................

viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................

ix

ABSTRAK ............................................................................................................

x

ABSTRACT..........................................................................................................

xi

DAFTAR ISI.........................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL.................................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

xvii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................

1

A. Latar Belakang ..........................................................................................

1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................

4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................

4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................

6

A. Pencemaran Air ......................................................................... ...............

6

1. Faktor Alami......................................................................... ................

6

2. Faktor Buatan......................................................................... ...............

7

B. Kualitas Air Minum ..................................................................................

7

1. Parameter Fisika....................................................................................

8

2. Parameter Kimia......................................................................... ..........

8

3. Parameter Biologis......................................................................... .......

8

C. Perubahan Kualitas Air .............................................................................

9

1. Suhu......................................................................... .............................

9

2. Kekeruhan/ Turbiditas......................................................................... .

10

3. Warna, Bau dan Rasa ......................................................................... ..

10

4. Alkalinitas......................................................................... ....................

11

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. pH..........................................................................................................

11

6. Dissolved Oksigen/ Oksigen Terlarut.................................................. .

12

7. Unsur N......................................................................... ........................

12

8. Kesadahan......................................................................... ....................

13

9. Besi (Fe) ......................................................................... ......................

14

10. Mikrobiologis ......................................................................... ............

15

D. Bakteri Escherichia coli......................................................................... ...

17

E. Uji Bakteriologis Air Minum.....................................................................

18

1. Uji Pendugaan......................................................................... ..............

19

2. Uji Penegasan........................................................................................

19

3. Uji Pelengkap......................................................................... ...............

19

F. Persyaratan Kualitas Air Minum...............................................................

20

G. Kerangka Berpikir......................................................................... ............

21

H. Hipotesis......................................................................... ..........................

22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..........................................................

23

A. Jenis Penelitian .........................................................................................

23

B. Sampel Penelitian .....................................................................................

23

C. Waktu dan Tempat Penelitian. ..................................................................

24

D. Alat dan Bahan Penelitian.... .....................................................................

24

E. Prosedur Kerja. .........................................................................................

25

1. Penelitian Pendahuluan .........................................................................

25

2. Sampling......................................................................... ......................

25

3. Pengukuran Parameter Fisik dan Kimia.................................................

25

4. Pembuatan Media .................................................................................

29

5. Uji Parameter Biologis .........................................................................

29

F. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................

32

G. Analisis Data. ............................................................................................

32

H. Instrumen Penelitian . ...............................................................................

33

I. Agenda Penelitian .....................................................................................

35

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................

36

A. Hasil Penelitian .........................................................................................

36

B. Pembahasan...............................................................................................

39

1. Bau......................................................................... ...............................

39

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Rasa......................................................................... ..............................

39

3. Warna......................................................................... ...........................

40

4. Kekeruhan......................................................................... ....................

41

5. Suhu......................................................................... .............................

42

6. Besi (Fe) ......................................................................... ......................

43

7. Kesadahan......................................................................... ....................

47

8. DO (Dissolved Oxygen) .......................................................................

48

9. Alkalinitas .............................................................................................

49

10. pH........................................................................................................

50

11. Amonia ................................................................................................

52

12. Nitrit (NO2) ........................................................................................

53

13. Nitrat (NO3) .......................................................................................

55

14. Bakteri Escherichia coli ......................................................................

56

C. Aplikasi Penelitian Sebagai Sumber Pembelajaran Biologi......................

59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................

61

A. Kesimpulan ...............................................................................................

61

B. Saran .........................................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

63

LAMPIRAN.. ........................................................................................................

66

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Derajat Kesadahan Air Berdasarkan Kandungan CaCO3. ..................

14

Tabel 2.2. Parameter Persyaratan Wajib ...............................................................

20

Tabel 3.1. Data Pengukuran Parameter Uji Air Sumur ........................................

34

Tabel 3.2. Agenda Penelitian ................................................................................

35

Tabel 4.1. Hasil Uji Parameter Fisik .....................................................................

36

Tabel 4.2. Hasil Uji Parameter Kimia ...................................................................

37

Tabel 4.3. Hasil Uji Parameter Biologis ...............................................................

38

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.

Bakteri Escherichia coli ................................................................

17

Gambar 4.1.4. Diagram Tingkat Kekeruhan ........................................................

41

Gambar 4.1.5. Diagram Suhu ...............................................................................

43

Gambar 4.2.1. Diagram Besi (Fe) .........................................................................

44

Gambar 4.2.2. Diagram Kesadahan ......................................................................

47

Gambar 4.2.5. Diagram pH ..................................................................................

51

Gambar 4.2.7. Diagram Nitrit(NO2) .....................................................................

53

Gambar 4.1.8. Diagram Nitrat (NO3) ...................................................................

55

Gambar 4.3.2. Uji Pendugaan ...............................................................................

56

Gambar 4.3.3. Uji Penegasan ...............................................................................

57

Gambar 4.3.4. Sampel D dan Sampel F ................................................................

57

Gambar 4.3.5. Uji Pelengkap ...............................................................................

58

Gambar 4.3.6. Gambar E.coli (sampel D dan Sampel F) .....................................

58

Gambar 4.3.1. Diagram Escherichia coli .............................................................

59

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Uji Parameter Fisika .........................................................

67

Lampiran 2 Hasil Uji Parameter Kimia .........................................................

68

Lampiran 3 Hasil Uji Parameter Biologis .....................................................

69

Lampiran 4 Warna Air Sumur .......................................................................

70

Lampiran 5 Pengukuran Kekeruhan pada Sampel Air ..................................

71

Lampiran 6 Pengukuran Kadar Besi (Fe) pada Sampel Air ..........................

72

Lampiran 7 Pengukuran Kesadahan pada Sampel Air ..................................

73

Lampiran 8 Pengukuran Oksigen Terlarut pada Sampel Air ........................

74

Lampiran 9 Pengukuran Alkalinitas pada Sampel Air ..................................

75

Lampiran 10 Pengukuran pH pada Sampel Air .............................................

76

Lampiran 11 Pengukuran Amonia pada Sampel Air.....................................

77

Lampiran 12 SILABUS .................................................................................

78

Lampiran 13 RPP ..........................................................................................

80

Lampiran 14 LKS ..........................................................................................

94

Lampiran 15 Lembar Pengamatan Diskusi dan Penilaian Laporan .............

96

Lampiran 16 Kisi-Kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi ..............................

98

Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian ...........................................................

10

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Air sebagai materi esensial dalam kehidupan sangat tampak dari
kebutuhan sehari-hari. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin
meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk di dunia setiap
hari bertambah, sehingga mengakibatkan semakin meningkat jumlah kebutuhan
air. Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan air minum mempunyai peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Selain
itu, ketersediaan air bersih juga berperan dalam meningkatkan standar atau
kualitas hidup masyarakat.
Masalah air bersih dan sanitasi tampaknya merupakan masalah klasik bagi
Negara Indonesia. Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air
minum. Menurut ilmu kesehatan, setiap orang dapat hidup 2-3 minggu tanpa
makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002). Data
dari Kementerian Kesehatan yang dimuat dalam Harian KOMPAS tanggal 23
November 2011 menyatakan bahwa 60% sungai di Indonesia tercemar, mulai dari
bahan organik sampai bakteri–bakteri penyebab penyakit. Air sungai yang
seharusnya bisa menjadi sumber kehidupan warga sekitar, justru malah tercemar
dan berubah warnanya menjadi hitam pekat, sehingga tidak layak menjadi air
minum, mandi, serta mencuci. Kondisi ini tentunya menyebabkan pencemaran
lingkungan dan berimbas pada buruknya kesehatan pada warga.
Hasil dari penelitian sebuah lembaga MDGs (Millenium Development
Goals) Asia Pasifik atau yang sering dengan sebutan Tujuan Pembangunan
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Millenium, menyatakan bahwa capaian Indonesia dalam penyediaan air bersih dan
untuk sektor sanitasi rata-rata mencapai 80%. Hal ini berarti telah melampaui
target dari ketentuan MDGs yang hanya 74%. Namun, prosentase capaian
Indonesia tersebut baru sebatas kuantitas bukan kualitas. Hal itu dibuktikan
melalui hasil penelitian dari Jim Woodcock, seorang konsultan masalah air dan
sanitasi dari bank dunia, yang hasilnya adalah 100.000 bayi di Indonesia
meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyakit diare, penyakit yang mematikan
nomor dua setelah infeksi saluran pernapasan akut (dalam Harian KOMPAS 14
Januari 2013).
Beberapa penyebab utama penyakit diare di Indonesia adalah sanitasi yang
buruk, pembuangan limbah rumah tangga yang tidak tepat, serta seringnya warga
membuang sampah sembarangan yang menyebabkan semakin berkurangnya debit
air bersih. Data terbaru yang dilansir MDGs menunjukkan bahwa hanya sekitar
51,02% keluarga di Indonesia yang memiliki akses sanitasi yang memadai.
Padahal sesuai hasil kesepakatan Kepala Negara dan perwakilan 189 Negara
Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Deklarasi Millenium ditargetkan untuk tahun
2015, akses sanitasi dapat naik hingga mencapai angka 60% hingga 70%.
Sanitasi yang buruk merupakan hal utama penyebab tingkat pencemaran
air yang tinggi. Pencemaran inilah yang dapat menambah banyaknya populasi
bakteri dalam air dan tanah, sehingga kualitas air di daerah tersebut semakin
rendah dan mampu memunculkan bau yang tidak sedap. Upaya yang dilakukan
oleh warga dalam pemenuhan kebutuhan air, yang sering dilakukan adalah
mengambil air dari dalam tanah. Air tanah diyakini mempunyai kualitas yang
lebih baik karena pencemaran yang relatif kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Banyak air tanah yang digunakan tidak selalu sesuai dengan syarat
kesehatan. Hal ini disebabkan seringkali ditemui air yang mengandung bibit
penyakit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan sakit pada orang yang
mengkonsumsinya. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai baku mutu
air minum yang didapat dari sumur jumlahnya makin lama makin berkurang
(Razif, 2001).
Salah satu keprihatinan yang layak untuk diperhatikan adalah kasus air
sumur yang diduga tercemar yang terdapat di beberapa rumah warga Dasa Wisma
RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.
Berdasarkan hasil wawancara dengan warga setempat, air yang digunakan masih
berbau dan berwarna, dan pengelolaan air untuk ketersediaan air bersih untuk
minum tidak berhasil. Apabila dikaitkan dengan baku mutu air minum menurut
persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010, air sumur
warga belum layak untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh air sumur yang
belum memenuhi persyaratan wajib dari parameter fisik yang ditentukan.
Persyaratan tersebut yaitu air tidak berbau dan tidak berwarna. Selain persyaratan
fisika, air sumur juga harus memenuhi persyaratan kimia dan biologis.
Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan warga Dasa Wisma
RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul,
maka perlu dilakukan pengukuran dan pengamatan untuk mengetahui kualitas air
yang bisa digunakan untuk kebutuhan air minum tanpa menyebabkan akibat yang
buruk berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologis. Kebutuhan air bagi setiap
warga harus terpenuhi, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Penelitian terhadap air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak,
Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul merupakan bagian dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

sebuah proyek penelitian yang akan diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian
Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini difokuskan pada parameter biologis
dalam menganalisa ada tidaknya bakteri Escherichia coli dan menghitung jumlah
bakteri dalam skala yang ditentukan. Bakteri Escherichia coli ini, digunakan
sebagai parameter pencemaran biologis. Untuk meperoleh hasil maksimal dalam
menganalisa parameter biologis, maka disertakan analisa parameter fisik dan
kimia dalam uji kualitas air minum sesuai dengan persyaratan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari,
Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul memenuhi persyaratan kualitas air
minum ditinjau dari parameter fisik, kimia dan biologis?
2. Apakah air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari,
Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul mengandung cemaran biologis
Escherichia coli?

C. TUJUAN PENELITIAN
Ada beberapa tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini. Tujuantujuan tersebut sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kualitas air minum pada air sumur warga Dasa Wisma RT
2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul
ditinjau dari parameter fisika, kimia dan biologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pencemaran biologis bakteri Escherichia coli
pada air sumur warga Dasa Wisma RT 2, Dusun Ngentak, Desa Poncosari,
Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul sebagai salah satu parameter
kualitas air minum.

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini mempunyai beberapa manfaat. Manfaat tersebut
dapat digunakan oleh pihak-pihak yang bersangkutan yaitu sebagai berikut.
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan masyarakat untuk memperoleh informasi
tentang pencemaran yang terdapat pada air sumur.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk mengaplikasikan dan
mengembangkan ilmu Biologi, terutama dalam menganalisa pencemaran yang
terjadi pada air sumur.
3. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat digunakan pemerintah untuk memperoleh informasi
wilayah yang layak untuk diperhatikan dalam penyediaan air minum.
4. Bagi Guru Biologi
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran yang
berkaitan dengan pencemaran lingkungan.
5. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pencemaran Air
Pencemaran air diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi dan komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alami sehingga kualitas air turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan kegunaannya (Mahida, 1984). Pencemaran air sangat
tergantung pada :
1. faktor alami
2. faktor buatan
1. Faktor Alami
Faktor alami yang dimaksudkan, seperti banyaknya populasi bakteri pada
air, yang secara alami dihasilkan oleh kondisi lingkungan yang kemudian
mempengaruhi kualitas air. Contohnya, seperti kondisi vegetasi, batuan dan tanah
yang buruk.
Faktor alami dari pencemaran air dapat berlaku sebagai pembawa
mikrobia patogen. Mikrobia patogen yang paling sering ditemukan pada air
adalah mikrobia yang menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Salah satu
organisme ini adalah Escherichia coli. Beberapa penyakit pada saluran
pencernaan adalah demam typhoid, paratyphoid, disentri dan kolera. Organisme
penyebab penyakit ini terdapat dalam tinja atau air seni orang yang menderita
infeksi (Pelezar & Chan, 1988).

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

2. Faktor Buatan
Faktor buatan yang dimaksudkan, seperti banyaknya sampah yang dibuang
sembarangan, banyaknya limbah-limbah yang tidak diolah dari sentra industri,
maupun sistem irigasi yang buruk. Aliran dari pembuangan limbah rumah tangga,
industri dan pertanian dapat menyebabkan perubahan secara fisik, kimia dan
biologi terhadap kualitas air. Air yang terkontaminasi dan tidak higienis dapat
menyebabkan berkembangbiaknya vektor dan bakteri yang potensial untuk
menyebarkan wabah penyakit (Jeannin et al., 2005).

B. Kualitas Air Minum
Standar mutu air minum untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan
berdasarkan

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

No.

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Standar baku
air minum tersebut disesuaikan dengan Standar Internasional yang dikeluarkan
oleh WHO.
Adanya standar mutu kualitas air minum dapat dinilai kelayakan
pendistribusian sumber air untuk keperluan rumah tangga yang bertujuan untuk
memelihara, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat,
terutama

dalam

pengelolaan

air

atau

kegiatan

usaha

mengolah

dan

mendistribusikan air minum untuk masyarakat umum (Kusnaedi, 2010).
Persyaratan air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010, dapat ditinjau dari :
1. parameter fisika
2. parameter kimia
3. parameter biologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

1. Parameter Fisika
Parameter fisika menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 492/Menkes/Per/IV/2010 umumnya meliputi bau, kekeruhan, rasa, suhu,
warna dan jumlah zat padat terlarut (TDS). Parameter ini dapat diidentifikasi dari
kondisi fisik air. Alat ukur yang digunakan adalah Spektrofotometer. Air yang
baik idealnya tidak berbau, tidak berwarna, tidak memiliki rasa/tawar dan suhu
untuk air minum idealnya ± 30 C. Padatan terlarut total (TDS) dengan bahan
terlarut diameter < 10 -6 dan koloid (diameter 10 -6 - 10 -3 mm) yang berupa
senyawa kimia dan bahan-bahan lain (Effendi, 2003).

2. Parameter Kimia
Parameter kimia menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 dikelompokkan menjadi kimia anorganik
dan kimia organik. Alat ukur yang digunakan adalah Spektrofotometer,
Turbidimeter dan Test-KIT. Air yang baik idealnya tidak mengandung zat kimia
anorganik yang berupa logam, zat-zat reaktif, zat-zat berbahaya dan beracun.
Sumber logam dalam air dapat berasal dari industri, pertambangan ataupun proses
pelapukan secara alamiah. Korosi dari pipa penyalur air minum dapat juga sebagai
penyebab kehadiran logam dalam air (Mulia, 2005). Air yang baik idealnya juga
tidak mengandung zat kimia organik yang berupa insektisida dan herbisida.

3. Parameter Biologis
Parameter biologis menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 umumnya menggunakan mikrobiologi
seperti bakteri Coliform dan E. coli sebagai organisme petunjuk. Air yang baik
idealnya tidak mengandung bakteri Coliform dan E. coli. Dalam laboratorium,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

istilah total Coliform dan E. coli menunjukkan jumlah bakteri Coliform dan E. coli
yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas (Mulia, 2005).

C. Perubahan Kualitas Air
Dix (1981) menyatakan bahwa air alami tidak dapat didefinisikan, tetapi
dapat ditentukan keadaannya dari segi fisik, kimia dan keberadaan kondisi
biologisnya. Parameter yang perlu diperhatikan untuk menentukan kualitas
perairan antara lain :
1. suhu
2. kekeruhan/turbiditas
3. warna, bau dan rasa
4. alkalinitas
5. pH
6. dissolved oxygen (Oksigen Terlarut)
7. unsur nitrogen (N)
8. kesadahan
9. besi (Fe)
10. mikrobiologis

1. Suhu
Suhu merupakan besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat.
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Pada termometer, zat yang paling
banyak digunakan adalah alkohol dan raksa. Pengukuran suhu diperlukan karena
suhu mempengaruhi reaksi kimia perairan dan juga kelarutan beberapa zat di
dalam air serta perkembangan mikroorganisme. Adanya suhu menunjukkan
kecenderungan aktivitas-aktivitas kimiawi dan biologis, pengentalan, tekanan uap,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

tegangan permukaan dan nilai-nilai penjenuhan dari benda-benda padat dan gas.
Menurut Odum (1971) dalam Sundra (1997), fluktuasi suhu perairan diakibatkan
oleh komposisi substrat, kekeruhan, curah hujan, angin dan reaksi-reaksi kimia
dari penguraian sampah di dalam air.

2. Kekeruhan/Turbiditas
Kekeruhan air atau sering disebut turbiditas adalah salah satu parameter
uji fisik dalam analisis air. Tingkat kekeruhan air umumnya akan diketahui
dengan besaran NTU (nephelometer turbidity unit) setelah dilakukan uji aplikasi
menggunakan alat turbidimeter. Besaran kekeruhan air minum yang memenuhi
syarat kesehatan berdasarkan acuan yang berlaku adalah tidak lebih dari 5 NTU,
secara visual kekeruhan air ini tidak akan terlihat oleh mata. Atas dasar
pengalaman bahwa setelah melebihi dari 10 NTU kekeruhan air akan nampak
secara visual. Kekeruhan terjadi disebabkan oleh kehadiran zat organik yang
terurai secara halus, jasad-jasad renik, lumpur, tanah liat dan zat koloid atau benda
terapung yang tidak mengendap dengan segera. (Yusup, 2012). Semakin jernih air
maka akan menghambat perkembangbiakan bakteri yang mungkin ada dalam air.
Selain itu dalam air yang keruh akan sulit dilakukan desinfeksi karena mikroba
akan terlindungi zat tersuspensi tersebut (Slamet, 1996).

3. Warna, Bau dan Rasa
Warna, bau dan rasa adalah beberapa parameter uji fisik dalam analisis air
yang dapat diketahui menggunakan panca indra manusia. Air minum sebaiknya
tidak berwarna untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun
mikroorganisme yang berwarna. Air yang layak untuk diminum biasanya tidak
memberikan rasa. Air yang berasa dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

yang dapat membahayakan kesehatan (Slamet, 1996). Adanya bau dan rasa pada
air minum akan mengurangi daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsi air
tersebut. Bau dan rasa biasanya terjadi bersama-sama dan disebabkan oleh adanya
bahan-bahan organik yang membusuk.

4. Alkalinitas
Alkalinitas merupakan penyangga (buffer) perubahan pH air dan indikasi
kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas adalah kapasitas
air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan (Alaerts
& Ir. S. Sumetri. S, 1987).
Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air. Alkalinitas optimal
pada nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi dengan pengapuran dosis 5
ppm. Secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan
kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat, ion karbonat dan hidroksida dalam air.
Ketiga ion tersebut dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga
menurunkan keasaman dan menaikkan pH.

5. pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Air minum sebaiknya
netral, tidak asam atau basa. Hal ini untuk mencegah terjadinya pelarutan logam
berat. Air adalah bahan pelarut yang baik. Jika dibantu dengan pH yang tidak
netral maka dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang ada di dalam air
(Slamet, 1996). Nilai pH suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam
dan basa dalam air, serta mencirikan suatu pengukuran konsentrasi ion hidrogen
dalam larutan. Adanya karbonat, hidroksida dan bikarbonat akan menaikkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

kebasaan air, sementara adanya asam-asam mineral bebas dan asam karbonat akan
menaikkan asam (Purnama, 1997).

6.

Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut)
Oksigen terlarut atau DO merupakan salah satu parameter penting dalam

analisis kualitas air. Nilai DO biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi yang
menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam air. Semakin besar nilai DO
pada air, mengindikasikan bahwa air memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya
jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air telah tercemar. Oksigen terlarut
akan menentukan apakah perubahan biologi berlangsung secara aerob atau
anaerob (Purnama, 1997).
DO juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan pencemaran
limbah baik domestik maupun industri. Jika ditinjau dari segi air minum, kadar
DO rendah tidak menimbulkan masalah, namun berdampak pada aktivitas bakteri
pengurai bahan organik. Aktivitas bakteri dengan tingginya oksigen terlarut dapat
berperan dalam menguraikan bahan-bahan organik menjadi komponen yang lebih
sederhana sehingga menjadi senyawa yang tidak berbahaya lagi. Namun apabila
oksigen terlarut rendah, maka bakteri tidak dapat bekerja dalam menguraikan
bahan-bahan organik (Purnama, 1997).

7. Unsur (N)
Nitrogen adalah nutrien penting dalam kehidupan mahluk hidup. Proporsi
unsur nitrogen di dalam air yang tercemar dapat berupa nitrogen organik dan
nitrogen ammonia. Senyawa nitrogen organik dapat ditransformasi menjadi
nitrogen ammonia dan dioksidasi menjadi nitrogen nitrit dan nitrat dalam sistem
biologis (Saeni, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Amonia (NH3), nitrit (NO2-) dan nitrat (NO3-) merupakan senyawasenyawa yang mengandung unsur nitrogen (N). Unsur N sebagai salah satu unsur
makro yang penting dibutuhkan untuk petumbuhan suatu organisme. Di dalam
perairan, kebanyakan senyawa-senyawa nitrogen dijumpai dalam bentuk organik
dan anorganik (Mahida, 1997).

8. Kesadahan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat.
Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi,
sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah.
Air yang mempunyai tingkat kesadahan terlalu tinggi sangat merugikan
karena dapat menimbulkan karatan (korosi) pada peralatan yang terbuat dari besi,
sabun kurang membusa dan menimbulkan endapan atau kerak dalam wadah
pengolah.
Berdasarkan jenisnya, tingkat kesadahan air dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
a. kesadahan sementara (temporer)
b. kesadahan tetap (permanen)

a. Kesadahan Sementara
Kesadahan sementara disebabkan oleh garam-garam karbonat ( CO3+) dan
bikarbonat (HCO3-) dari Ca dan Mg. Garam karbonat merupakan garam yang
tidak larut, sedangkan garam bikarbonat merupakan garam yang dapat larut.
Garam karbonat dengan adanya air dan karbondioksida di udara membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

garam bikarbonat yang dapat dapat larut dalam air. Semakin tinggi kadar CO2 di
udara maka semakin tinggi pula kelarutannya sehingga air semakin sadah.

b. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap disebabkan oleh adanya garam-garam klorida (Cl-) dan
sulfat (SO42-) dari Ca dan Mg. Kesadahan yang disebabkan oleh garam-garam
tersebut bersifat tetap dan sangat sulit dihilangkan. Berdasarkan sifat
kesadahannya, air dapat dibedakan menjadi 4 golongan pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Derajat kesadahan air berdasarkan kandungan CaCO3 (Masudah, 2003)
No

Derajat Kesadahan

Kandungan CaCO3 (mg/L)

1

Lunak

0-75

2

Agak Sadah

76-150

3

Sadah

151-300

4

Sangat Sadah

> 300

9. Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah elemen yang banyak di batuan dan merupakan salah satu
elemen kimia yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua
lapisan geologi dan semua badan air

(Toth, 1984 dalam Kodoatie, 1996).

Penampilan fisik yang buruk pada air mampu menggambarkan kualitas kimia
maupun biologi yang tidak memenuhi standar. Contohnya pada air dengan
kandungan besi (Fe) yang tinggi.
Kandungan besi yang tinggi ini dapat diketahui dari bau “amis” yang
sangat khas dan warna air yang kekuningan (World Poultry, Vol 25 No. 3, 2009).
Perubahan kondisi air yang semula jernih menjadi keruh dan beberapa saat
dibiarkan akan menjadi kekuning-kuningan merupakan tanda bahwa air tersebut
mengandung besi (Fe) dengan konsentrasi yang tinggi (Said, 2002). Reaksi antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

udara yang mengandung oksigen dengan air yang mengandung konsentrasi besi
(Fe)

tinggi

akan

menghasilkan

endapan

berwarna

kekuning-kuningan

(Degreemont, 1991).
Kadar besi (Fe) dalam air yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang baku mutu air minum sebesar 0,3
mg/l. Air yang mengandung kadar besi yang cukup tinggi dapat menyebabkan air
tersebut tercemar sehingga dapat menimbulkan keracunan pada tubuh. Air yang
mengandung zat besi melebihi batas toleransi akan menunjukkan warna merah
kecoklatan, berbau dan rasa yang tidak normal.

10. Mikrobiologis
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan indera penglihatan
secara langsung melainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat
kecil ini disebut sebagai mikroorganisme. Mikroorganisme sangat erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari, contohnya adalah mikroorganisme yang hidup
dalam air.
Air mengandung bermacam-macam mikroorganisme yang berasal dari
berbagai sumber. Sumber-sumber yang dimaksud antara lain dari udara, tanah,
sampah, lumpur, tanaman atau hewan yang mati, kotoran manusia atau hewan
maupun dari bahan organik lainnya (Imamuddin, 1999). Menurut Pelezer dan
Chan (1988), mikroorganisme indikator dalam analisis air mengacu pada sejenis
mikroorganisme yang kehadirannya merupakan bukti bahwa air tersebut tercemar
oleh bahan tinja atau kotoran hewan berdarah panas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Beberapa ciri penting suatu mikroorganisme atau bakteri sebagai indikator
yang baik adalah terdapat dalam air yang tercemar dan tidak ditemukan dalam air
yang tidak tercemar, terdapat di dalam air yang ada bakteri patogennya, jumlah
mikroorganisme indikator berkorelasi dengan kadar pencemar, mempunyai
kemampuan bertahan hidup lebih lama daripada bakteri yang patogen,
mempunyai sifat yang seragam, tidak berbahaya bagi manusia dan hewan,
terdapat dalam jumlah yang lebih banyak daripada bakteri yang patogen, mudah
didieteksi dengan teknik-teknik laboratorium yang sederhana. Ada beberapa jenis
mikroorganisme indikator dalam air yang dikategorikan dalam mikrorganisme
indikator primer.
Mikroorganisme yang sering digunakan sebagai indikator primer adalah
bakteri golongan Coliform, Streptococci, Enterococci dan Staphylococci. Bakteri
Coliform bersifat aerobik dan fakultatif anaerobik, gram negatif, tidak membentuk
spora, berbentuk batang dan mampu memfermentasikan laktosa dengan
menghasilkan gas dan asam pada 350 C dalam waktu 24 – 48 jam. Bakteri
Coliform termasuk Familia Enterobacteriaceae yang terdiri dari Genus
Enterobacter, Klebsiella dan Citrobacter (Toranzos, 2002).
Thermatolerant Coliform (koliform fekal) adalah semua bakteri yang
termasuk dalam total koliform tetapi mampu tumbuh dan memfermentasikan
laktosa dengan menghasilkan gas dan asam pada 44,5 ± 0,2oC. Kelompok fekal
koliform mempunyai karakteristik biokimiawi yaitu, tidak menggunakan sitrat
sebagai

sumber

karbon,

mempunyai

enzim

triptofan,

kurang

mampu

menghidrolisis urea, negatif untuk uji Voges-Proskauer dan positif untuk uji
metil-red. Bakteri yang termasuk dalam koliform termotoleran adalah anggota
Genus Klebsiella dan Coli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

D. Bakteri Escherichi coli
Bakteri Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk batang
yang tidak membentuk spora yang merupakan flora no