UJI KUALITAS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN MEDAN DENAI.

(1)

Oleh :

Rudi Ade Kurniawan NIM 4113220030 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

ii Juli 1993. Ibu bernama Mukini dan ayah bernama Rohimat, dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1999, Penulis masuk SD Negeri 115461 Tanjung Medan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, Penulis melanjutkan sekolah MTS Ridho Allah Perlabian, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, Penulis melanjutkan SMA Negeri 2 Rantau uatara ( SMA Negeri 4 Rantau Prapat), dan lulus pada tahun 2011, dan pada tahun 2011, Penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(4)

iii

UJI KUALITAS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN MEDAN DENAI

Rudi Ade Kurniawan (NIM 4113220030)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air di tinjau dari keberadaan Escherichia coli yang terdapat pada depot air di Kecamatan Denai. Ada 6 sampel air minum isi ulang dalam penelitian ini, keenam sampel tersebut diambil dari 6 kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Denai masing-masing satu depot, yaitu Kelurahan Binjai, Denai, Medan Tenggara, Tegal Sari Mandala I, Tegal Sari Mandala II, Tegal Sari Mandala III. Sampel air minum isi ulang diperiksa di Laboratorium BTKL (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan) di Jl. K.H Wahid Hasyim No.15 Medan. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kualitatif. Perhitungan kelompok bakteri coliform dan fecal coli/ Escherichia coli mempergunakan metode MPN (Most Probable Number) dengan urutan sebagai berikut :Uji perkiraan dan Uji Penegasan. Penentuan jumlah bakteri coliform dan Escherichia Coli berdasarkan nilai MPN/100 ml air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 depot air minum isi ulang yang diperiksa selama 4 minggu diketahui bahwa dua minggu pertama ditemukan 5 depot yang terkontaminasi bakteri coliform dan 4 depot yang terkontaminasi Escherichia coli. Kemudian 2 minggu terakhir ditemukan 4 depot yang terkontaminasi oleh bakteri coliform dan 2 depot yang tekontaminasi Escherichia coli. Depot air minum isi ulang di Kecamatan Medan Denai telah terkontaminasi oleh bakteri coliform dan Escherichia coli. Ini dibuktikan dengan ditemukannya bakteri coliform berkisar antara 0 (nil) – 430 MPN/ 100 ml dan bakteri fecal coli/ Escherichia coli berkisar antara 0 (nil) – 48 MPN/ 100 ml. Sementara hasil pengamatan berdasaran parameter fisika dan kimia menunjukkan bahwa air minum isi ulang yang berada di Kecamatan Medan Denai memenuhi standart kualitas air minum yang baik untuk dikonsumsi.


(5)

TEST QUALITY DRINKS ON THE REFILL DRINKING WATER STANDS INKECAMATAN MEDAN DENAI

Rudi Ade Kurniawan (NIM 4113220030)

Abstract

The aim of thi study is to found out the quality of refill drinking water by looking the presence of Escherichia coli in the refill drinking water stands in Kecamatan Medan Denai. There is six sample the refill drinking water on this study. This sample taked from six kelurahan in Kecamatan Medan Denai one stand each. The were KelurahanBinjai, Denai, Medan Tenggara, Tegal Sari Mandala I, Tegal Sari Mandala II, Tegal Sari Mandala III. The sample of the refill drinking water is examined in BTKL (BalaiTeknikKesehatanLingkungan) Laboratories in Jl. K.H Wahid Hasyim No 15 Medan.This study is categorized as explorative-descriptive research. The computation of group of coli bacteria used MPN method (Most Probable Number) in series as follows :Persumtife Test and Confirmed Test. The determination of number of coliform and Escherichia coli is base2d on the score of MPN/ 100 ml water.The result of this study show that from 6 refill drinking water stands that have examined until four weeks kno that on the first two weeks founded 5 stands have been contaminated by coliform bacteria and 4 stands have been contaminated by Escherichia coli. And the last two week founded 4 stands have been contaminated by coliform bacteria and 2 stands have been contaminated by Escherichia coli. The refill drinking water stands in Kecamatan Medan Denai have been contaminated by coliform and Escherichia coli bacteria. It can be proved by founding of coliform bacteria about 0 (zero) – 430 MPN/ 100 ml water and Escherichia coli bacteria 0 (zero) – 48 MPN/ 100 ml water. While the results of observations based on physical and chemical parameters indicate showed that drinking water refills were in Kecamatan Medan Denai meet drinking water quality standart for consumption.


(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Adapun judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan November ini adalah “Uji Kualitas Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Medan Denai”

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan, sampai penyusunan skripsi, antara lain Bapak Ir. Herkules Abdullah, Ms selaku Dosen Pembimbing Skripsi serta Ibu Dra. Riwayati, M.si, Bapak Drs. Puji Prastowo, M.si dan Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Mahyudi yang telah banyak membantu dalam analisis sampel. Secara khusus kepada yang tercinta Ayahanda Rohimat dan Ibunda Mukini serta adikku yang tersayang Neneng Nur Hikmawati, atas segala doa yang selalu diberikan, limpahan kasih sayang dan dukungannya, saya sampaikan banyak terima kasih. Ucapan terima kasih juga terkhusus diberikan kepada Sheila Aulia Eka Larasati, atas support yang selalu diberikan untuk menyelesaikan skripsi ini dan kepada sahabat-sahabatku Yahya, Debi, Wana, Kiki, Nova, Vivi dan Suci serta seluruh teman-teman Biologi non dik’11 yang telah banyak memberikan dukungan dalam skripsi ini.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk keseimbangan lingkungan hidup terlebih dalam peningkatan kualitas air minum untk kebutuhan hidup manusia.

Medan, 4 Februari 2016

Rudi Ade Kurniawan NIM. 4113220030


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LembarPengesahan i

RiwayatHidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

DaftarGambar viii

DaftarTabel ix

BAB I. PENDAHULUN 1

1.1.Latar Belakang 5

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 6

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Standarisasi Air 8

2.2. Kualitas Produk 9

2.3. Air Minum 10

2.4. Sumber-sumber Air Minum 11

2.5. Persyaratan Kualitas Air Minum 11

2.6. Mikroorganisme Air Minum 14

2.6.1. Kedudukan Escherichia coli Dalam Taksomomi 14

2.6.2. Escherichia coli 15

2.6.3. Penyakit yang Disebabkan Eschericia coli 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 18

3.1. Lokasi danWaktu Penelitian 18

3.2. Populasi dan Sampel 18

3.3. Desain Penelitian 19

3.4. Alat dan Bahan 20


(8)

vii

3.5. Analisis Data 24

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 26

4.1. Hasil Penelitian 26

4.1.1. Faktor Fisika Air Minum Isi Ulang (AMIU) di Kecamatan

Medan Denai 28

4.1.2. Faktor Kimia Air Minum Isi Ulang (AMIU) di Kecamatan Medan Denai

4.1.2. Jumlah Escherichia Coli yang diambildari 7 Depot AMIU di

Kecamatan Medan Denai 28

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 37

5.2. Saran 37

DAFTAR PUSTAKA 38


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Data Konsumen Air Minum Isi Ulang 4

Gambar 1.2. Data Konsumen Air Minum Kemasan 4

Gambar 2.1 Gambar Spesies Escherichia coli 17

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Jumlah Bakteri Coliform Dan Fecal Coli/ Escherichia coli Pada Setiap Sampel Air Minum Isi Ulang

(AMIU) di Kecamatan Medan Denai 28 Gambar 4.2. Persentase Sampel Air Minum Isi Ulang (AMIU) Yang

Memenuhi Syarat danTidak Memenuhi Syarat PERMENKES


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Denai 4 Tabel 2.1. Persyaratan Kualitas Air Minum Berdasarkan Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 492/

MENKES/PER/IV/2010 10

Tabel 3.1 Peraturan Mengenai Kualitas Air Minum Di Lihat Dari Kandungan Mikrobiologinya Berdasarkan PERMENKES


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air merupakan pelarut yang universal, hampir semua jenis zat dapat larut dalam air.Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50 – 70% dari seluruh berat badan. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air yang ada didalam organ, seperti 80% dari darah terdiri atas air, 25% dari tulang, 75% dari urat syaraf, 80% dari ginjal, 70% dari hati, dan 75% dari otot adalah air. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu minum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Anonim, 2015)

Manusia membutuhkan air untuk berbagai keperluan seperti minum,mencuci, memasak, bercocok tanam, dan lain-lain. Semakin bertambah jumlah manusia semakin besar pula kebutuhan akan air. Pada sisi lain, keberadaan air dilihat dari jumlah dan kualitasnya semakin lama semakin menurun. Bahkan banyak daerah perkotaan dan pedesaan terancam menggalami krisis air bersih.

Semua limbah masuk ke sungai atau danau dan air tanah.Akibatnya air menggalami perubahan dari keadaan normal atau menggalami pencemaran.Dengan demikian, pecemaran air adalah pencemaran tubuh-tubuh air seperti danau, sungai, laut dan air tanah disebabkan kegiatan manusia yang membahayakan organisme dan tumbuhan yang hidup pada tubuh-tubuh air tesebut. Dampak lain yang ditimbulkan adalah berkurangnya sumber air bersih karena air tanah yang merupakan sumber air bersih yang umum digunakan masyarakat sebagai sumber air utama sudah tercemar.

Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat vital bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi.Untuk itu air perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya.Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air memiliki peran yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung


(12)

2

kehidupan dan pelaksanaan pembangunan di masa kini maupun di masa mendatang. Tanpa adanya air maka kehidupan tidak akan dapat berjalan(Joko, 2010).

Keberadaan air bersih di daerah perkotaan menjadi sangat penting mengingat aktivitas kehidupan masyarakat kota yang sangat dinamis. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk daerah perkotaan tidak dapat mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan hujan karena kedua sumber air sebagian besar telah tercemar baik langsung maupun tidak langsung dari aktivitas manusia itu sendiri.Air tanah merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi mempunyai keterbatasan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu pengambilan air tanah secara berlebih tanpa mempertimbangkan kesetimbangan air tanah akan memberikan dampak lain seperti penurunan muka tanah, intrusi air laut dan lain-lain.

Air minum isi ulang (AMIU) merupakan cara yang praktis untuk mendapatkan sumber air bersih terutama sumber air minum dan sangat ekonomis, banyak tempat-tempat penjualan air minum isi ulang belakangan ini dikarenakan kebutuhan masyarakat yang tinggi dan juga tingkat ketergantungan masyarakat terhadap air minum isi ulang juga tinggi, masyarakat tidak harus repot merebus air yang membutuhkan biaya lebih tinggi dibandingkan air minum isi ulang yang lebih praktis dan ekonomis (Notoadmodjo, 2007).

Kecamatan Medan Denai memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, 141.395 jiwa. Sehingga kebutuhan akan air minum dlam kehidupan sehari-hari jiuga semakin meningkat di daerah tersebut.

Keberadaan depot air minum isi ulang terus meningkat sejalan dengan dinamika keperluan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi.Meski lebih murah, tidak semua depot air minum isi ulang terjamin keamanan produknya. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002, tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, pengawasan mutu air pada depot air minum menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota .


(13)

Dalam Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010, persyaratan kualitas air minum untuk kandungan maksimum bakteri Escherichia coli yang diperbolehkan adalah 0 / ml sampel. Air minum yang aman dikonsumsi harus bebas dari kontaminan bakteri Escherichia coli.

Sanitasi air sangat penting terutama untuk air minum.Salah satu standart kebersihan dan kesehatan air diukur dengan ada tidaknya Coliform sebagai mikroorganisme indikator.Kehadiran mikroorganisme indikator tersebut didalam air merupakan bukti bahwa air tersebut terpolusi oleh tinja dari manusia atau hewan dan berpeluang bagi mikroorganisme patogen untuk masuk kedalam air tersebut.

Kebutuhan akan air bersih terhambat oleh pencemaran air tanah yang kian parah dewasa ini. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, khususnya air minum. Dewasa ini air tanah sudah tidak lagi aman dijadikan sebagai air baku untuk air minum. Hal ini dikarenakan air tanah telah terkontaminasi oleh rembesan septik tank, maupun air permukaan buang limbah industri dan rumah tangga.

Air bersih sangat dibutuhkan sebagai sumber air yang layak minum. Namun karena semakin sedikitnya sumber air minum, banyak masyarakat menjadikan depot sebagai tumpuan sumber air minum sehari-hari, disamping karena semakin susahnya mendapatkan sumber air yang bersih, air minum isi ulang juga dianggap praktis dan murah(Noviandi, 2010).

Medan merupakan kota nomer tiga terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk di atas 2 juta jiwa ditambah ± 566 ribu jiwa penduduk yang tidak tetap, dengan tingkat konsumsi air minum rata-rata 2,1 – 2,8 liter per orang per hari, maka dibutuhkan sebanyak 5,5 -7,2 juta liter per hari. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air khususnya air minum juga semakin meningkat. Sebagaimana diketahui, kualitas air sumur dan air sungai di Medan juga sudah tercemar.Air tanah di Kota Medan sudah tercemar, sementara pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi belum menjangkau semua warga (Johana, 2009).


(14)

4

Peneliti merasa tertarik untuk meneliti air minum yang dihasilkan oleh depot-depot AIMU di Kecamatan Medan Denai, terutama dari segi keberadaan bakteri Escherichia coli, apakah telah memenuhi kriteria air layak minum yang aman untuk dikonsumsi oleh manusia sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang air minum, dimana jumlah bakteri Escherichia coli yang diperbolehkan dalam air minum adalah 0/100 ml, menginggat semakin tingginya persentase masyarakat yang menggunakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum sehari-hari, dapat dilihat pada gamabaran diagram dibawah ini.

Sumber data:SUSENAS Data Publikasi

Gambar 1.1 : Diagram perkembangan pengguna air kemasan dan isi ulang

Pada gambar di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah konsumen air minum kemasan da nisi ulang sebagai sumber air minum, peningkatan yang signifikan terjadi di perkotaan, hal itu disebabkan karena semakin sedikitnya sumber air bersih bagi masyarakat perkotaan.


(15)

Sumber data: SUSENAS Data Puublikasi

Gambar 1.2 : Persentase rumah tangga konsumen air minum kemasan dan air isi ulang

Kecamatan Medan Denai memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak seperti yang terlihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Kecamatan Medan Denai

No Data umum Keterangan

1 Luas 8,45 Km2

2 Jumlah kelurahan 6 kelurahan

3 Jumlah penduduk 141.866 jiwa

4 Panjang jalan -

Sumber: BPS Kota Medan (Anonim, 2015).

Semakin banyaknya peminat air minum isi ulang, maka usaha air minum isi ulang juga semakin menjamur karena dianggap sebagai lahan bisnis yang menguntungkan, namun sayangnya banyak oknum yang tidak bertanggung jawab, menjual air minum isi ulang yang tidak memperhatikan bahaya bagi kesehatan masyarakat sebagai konsumen. Untuk menggertahui kualiatas air minum isi ulang di Kecamatan Medan Denai perlu dilakukan berbagai penelitian, terutama penelitian menggenai “Uji kualitas air minum pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Medan Denai”.


(16)

6

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Kebutuhan air minum semakin meningkat. b. Sumber air minum semakin terbatas.

c. Pemeriksaan depot air minum yang tidak di uji dengan rutin.

1.3 Batasan masalah

Dalam penelitian ini, batasan masalah dibatasi pada:

a. Subjek penelitian adalah air minum isi ulang yang didapatkan di depot Kecamatan Medan Denai.

b. Sumber air minum isi ulang didapatkan di Kecamatan Medan Denai. c. Parameter yang diukur adalah parameter fisika, paremeter kimia, dan

parameter biologi.

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter fisika.

b. Bagaimana tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter kimia.

c. Bagaimana tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter biologi.

1.5 Tujuan penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter fisika.

b. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter kimia.


(17)

c. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter biologi.

1.6 Manfaat penelitian

Adapun hasil dari peneliitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai informasi dasar untuk keperluan penelitian kualitas air minum isi ulang di Kecamatan Medan Denai.

b. Sebagai sumbangsih nyata bagi ilmu pengetahuan.

c. Sebagai bahan masukan serta bahan pertimbangan bagi penelitian uji kualitas air minum isi ulang.

d. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menentukan tempat mengisi ulang air minum.

e. Dengan adanya penelitian ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang lebih selektif dalam menentukan tempat pengisian air minum isi ulang agar tidak membahayakan bagi kesehatan.


(18)

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian tentang keberadaan bakteri Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan parameter fisika

Air minum yang dihasilkan oleh depot air minum isi ulang di Kecamatan Medan Denai menunjukkan bahwa air minum yang dujadikan sebagai sampel layak untuk dikonsumsi karena secara faktor fisika air minum yang telah ditetapkan, dari segi:

 Kekeruhan

Selama 4 minggu berturut-turut, didapatkan hasil yang bervariasi yaitu 0,84-1,10 NTU, air minum yang baik mempunyai tingkat kekeruhan kurang dari 5 NTU.

 Bau dan rasa

Selama 4 minggu berturut-turut, didapatkan hasil yang bervariasi yaitu 0,84 – 1,10 TCU, air minum yang baik mempunyai tingkat kekeruhan kurang dari 15 TCU.

b. Berdasarkan parameter kimia

 Derajat keasaman (pH)

Berdasarkan pemeriksaan derajat keasaman atau pH terhadap 6 sampel air minum isi ulang selama 4 minggu berturut-turut, didapat hasil yang bervariasi yaitu 7,0 – 8,0. Hasil pemeriksaan ini memenuhi persyaratan, yaitu air minum yang baik mempunyai pH dengan kisaran 6,5 – 8,5.


(19)

38

kecamatan medan denai sangat bervariasi yaitu mencapai 48 MPN/100 ml air, seperti yang terdapat pada depot air minum isi ulang (AMIU) di kelurahan tegal sari mandala III. Escherichia coli dan coliform yang diperoleh membuktikan bahwa air minum isi ulang (AMIU) yang dihasilkan beberapa depot di Kecamatan medan denai sebagian besar terkontaminasi.

5.2. Saran

Beberapa saran yang perlu dikemukakan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi pemilik/pengusaha depot Air Minum Isi Ulang (AMIU) Kecamatan Medan Denai agar lebih memperhatikan kondisi depotnya, dan disarankan untuk memeriksakan produknya ke Laboratorium minimal tiap tiga bulan sekali dan melaporkan hasilnya.

2. Bagi konsumen/masyarakat dianjurkan agar lebih teliti dalam membeli air minum isi ulang, walaupun harganya relatif murah namun diatas segalanya itu kesehatanlah yang paling penting.

3. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang adanya pengaruh mengkonsumsi Air Minum Isi Ulang (AMIU) terhadap kondisi kesehatan masyarakat luas pada umumnya dan masyarakat Kecamatan Medan Denai pada khususnya.


(20)

39

DAFTAR PUSTAKA

Anonim_(2015),http://E.COLI/609-penyediaan-air-bersih-dan-sehat.html (Diakses:15 April 2015)

Anonim_(2015),http://Pemkomedan.go.id/Kecamatan-Medan-Denai (Diakses 10 September 2015)

Anonim_(2015),http://Sunsenas.com/statistik-pengguna-air-minum-kemasan-dan-air minum-isi-ulang (Diakses 10 September 2015)

Ari Khoeriyah., dan Anies., (2013), Aspek Kualitas Bakteriologi dan Hygienesanitasi Fisik Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Cimareme Kabupaten Bandung Barat, Jurnal Ekologi Kesehatan. 978-602-17001-1-2 (70-71) Chadra, B, 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran.

Darmono., (2001), Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, Jakarta.

Johana., 2009. Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Medan, Pemko Medan http://dinkes.pemkomedan.go.id/detail .pHp.id=15

Joko, Tri. 2010. Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kotler, Philip. (2000).Manajemen Pemasaran di Indonesia:Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Edisi kedelapan terjemahan Arcella Ariwati Hermawa. Jakarta: Salemba Empat.

Notoadmodjo, S., (2007), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Noviandi., (2010), Panduan Pemeriksaan Kualitas Air di Laboratorium Kimia, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Medan.

Sarwono, B. (2003),Mikrobiologi Air, Penerbit Alumni, Bandung.

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, (2004), Mikrobiologi Kedokteran, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.


(21)

Suprihatin, 2003. Hasil Studi Kualitas Air Minum Depot Isi Ulang. Makalah pada Seminar Sehari Permasalahan Depot Air Minum dan Upaya Pemecahannya. Suriawiria, (2003). Mikrobiologi Air. Penerbit Alumni, Bandung.

Suripin., (2004), PelestarianSumberDaya Tanah Dan Air, Penerbit ANDI, Yogyakarta

Tamher., (2008), MikrobiologiUntukMahasiswaKeperawatan, Penerbit Trans Info Media, Jakarta.

Widiyanti, M.P., danRistiati, P.N.,(2004), AnalisisKualitatifBakteri Coliform pada Depot Air MinumisiUlang di Kota Singaraja Bali, Jurnal Ekologi Kesehatan 3 ( 64-73)


(1)

6

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Kebutuhan air minum semakin meningkat. b. Sumber air minum semakin terbatas.

c. Pemeriksaan depot air minum yang tidak di uji dengan rutin.

1.3 Batasan masalah

Dalam penelitian ini, batasan masalah dibatasi pada:

a. Subjek penelitian adalah air minum isi ulang yang didapatkan di depot Kecamatan Medan Denai.

b. Sumber air minum isi ulang didapatkan di Kecamatan Medan Denai. c. Parameter yang diukur adalah parameter fisika, paremeter kimia, dan

parameter biologi.

1.4 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter fisika.

b. Bagaimana tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter kimia.

c. Bagaimana tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter biologi.

1.5 Tujuan penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter fisika.

b. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter kimia.


(2)

7

c. Untuk mengetahui kualitas tingkat kelayakan air minum isi ulang sebagai sumber air minum masyarakat dari parameter biologi.

1.6 Manfaat penelitian

Adapun hasil dari peneliitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai informasi dasar untuk keperluan penelitian kualitas air minum isi ulang di Kecamatan Medan Denai.

b. Sebagai sumbangsih nyata bagi ilmu pengetahuan.

c. Sebagai bahan masukan serta bahan pertimbangan bagi penelitian uji kualitas air minum isi ulang.

d. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menentukan tempat mengisi ulang air minum.

e. Dengan adanya penelitian ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang lebih selektif dalam menentukan tempat pengisian air minum isi ulang agar tidak membahayakan bagi kesehatan.


(3)

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian tentang keberadaan bakteri Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan parameter fisika

Air minum yang dihasilkan oleh depot air minum isi ulang di Kecamatan Medan Denai menunjukkan bahwa air minum yang dujadikan sebagai sampel layak untuk dikonsumsi karena secara faktor fisika air minum yang telah ditetapkan, dari segi:

 Kekeruhan

Selama 4 minggu berturut-turut, didapatkan hasil yang bervariasi yaitu 0,84-1,10 NTU, air minum yang baik mempunyai tingkat kekeruhan kurang dari 5 NTU.

 Bau dan rasa

Selama 4 minggu berturut-turut, didapatkan hasil yang bervariasi yaitu 0,84 – 1,10 TCU, air minum yang baik mempunyai tingkat kekeruhan kurang dari 15 TCU.

b. Berdasarkan parameter kimia  Derajat keasaman (pH)

Berdasarkan pemeriksaan derajat keasaman atau pH terhadap 6 sampel air minum isi ulang selama 4 minggu berturut-turut, didapat hasil yang bervariasi yaitu 7,0 – 8,0. Hasil pemeriksaan ini memenuhi persyaratan, yaitu air minum yang baik mempunyai pH dengan kisaran 6,5 – 8,5.


(4)

38 c. Berdasarkan parameter biologi

Air minum yang dihasilkan oleh depot air minum isi ulang di kecamatan medan denai menunjukkan bahwa keberadaan bakteri Escherichia coli di kecamatan medan denai sangat bervariasi yaitu mencapai 48 MPN/100 ml air, seperti yang terdapat pada depot air minum isi ulang (AMIU) di kelurahan tegal sari mandala III. Escherichia coli dan coliform yang diperoleh membuktikan bahwa air minum isi ulang (AMIU) yang dihasilkan beberapa depot di Kecamatan medan denai sebagian besar terkontaminasi.

5.2. Saran

Beberapa saran yang perlu dikemukakan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi pemilik/pengusaha depot Air Minum Isi Ulang (AMIU) Kecamatan Medan Denai agar lebih memperhatikan kondisi depotnya, dan disarankan untuk memeriksakan produknya ke Laboratorium minimal tiap tiga bulan sekali dan melaporkan hasilnya.

2. Bagi konsumen/masyarakat dianjurkan agar lebih teliti dalam membeli air minum isi ulang, walaupun harganya relatif murah namun diatas segalanya itu kesehatanlah yang paling penting.

3. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang adanya pengaruh mengkonsumsi Air Minum Isi Ulang (AMIU) terhadap kondisi kesehatan masyarakat luas pada umumnya dan masyarakat Kecamatan Medan Denai pada khususnya.


(5)

39

DAFTAR PUSTAKA

Anonim_(2015),http://E.COLI/609-penyediaan-air-bersih-dan-sehat.html (Diakses:15 April 2015)

Anonim_(2015),http://Pemkomedan.go.id/Kecamatan-Medan-Denai (Diakses 10 September 2015)

Anonim_(2015),http://Sunsenas.com/statistik-pengguna-air-minum-kemasan-dan-air minum-isi-ulang (Diakses 10 September 2015)

Ari Khoeriyah., dan Anies., (2013), Aspek Kualitas Bakteriologi dan Hygienesanitasi Fisik Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Cimareme Kabupaten Bandung Barat, Jurnal Ekologi Kesehatan. 978-602-17001-1-2 (70-71) Chadra, B, 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran.

Darmono., (2001), Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Penerbit Universitas Indonesia UI-Press, Jakarta.

Johana., 2009. Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Medan, Pemko Medan http://dinkes.pemkomedan.go.id/detail .pHp.id=15

Joko, Tri. 2010. Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kotler, Philip. (2000).Manajemen Pemasaran di Indonesia:Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian Edisi kedelapan terjemahan Arcella Ariwati

Hermawa. Jakarta: Salemba Empat.

Notoadmodjo, S., (2007), Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Noviandi., (2010), Panduan Pemeriksaan Kualitas Air di Laboratorium Kimia, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Medan.

Sarwono, B. (2003),Mikrobiologi Air, Penerbit Alumni, Bandung.

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, (2004), Mikrobiologi


(6)

40

Suprihatin, 2003. Hasil Studi Kualitas Air Minum Depot Isi Ulang. Makalah pada Seminar Sehari Permasalahan Depot Air Minum dan Upaya Pemecahannya. Suriawiria, (2003). Mikrobiologi Air. Penerbit Alumni, Bandung.

Suripin., (2004), PelestarianSumberDaya Tanah Dan Air, Penerbit ANDI, Yogyakarta

Tamher., (2008), MikrobiologiUntukMahasiswaKeperawatan, Penerbit Trans Info Media, Jakarta.

Widiyanti, M.P., danRistiati, P.N.,(2004), AnalisisKualitatifBakteri Coliform pada Depot Air MinumisiUlang di Kota Singaraja Bali, Jurnal Ekologi Kesehatan