PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SUSU MURNI Studi Kasus Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta

  

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SUSU MURNI

Studi Kasus Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

STEPHANUS TRI ARIWIBOWO

  

NIM: 021334069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2007

  MOTTO

  

IMAN

PENGHARAPAN KASIH (Beverly Sills) (Hugh Downs)

  (John MacNoughton) (Mzm 145:9)

  PERSEMBAHAN

  ! " # • $ # % # & •

  '

  • & •

  

ABSTRAK

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SUSU MURNI

Studi Kasus Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta

Stephanus Tri Ariwibowo

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kualitas susu murni yang diproduksi oleh Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta; (2) pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk susu murni terhadap volume penjualan susu murni.

  Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan di Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2007. Jumlah sampel yang diambil adalah jumlah produksi, biaya kualitas, dan volume penjualan selama tahun 2006. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode grafik rata-rata ( X ) dan metode grafik rentang (R) untuk menjawab masalah pertama. Sedangkan untuk menjawab masalah kedua digunakan analisis regresi sederhana.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kualitas susu murni yang diproduksi Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta tidak terkendali; (2) ada pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk susu murni terhadap volume penjualan susu murni (t 2,350>t 1,78).

  hitung tabel

  

ABSTRACT

QUALITY CONTROL OF PURE MILK PRODUCT

A Case Study at “Warga Mulya” Milk Cooperation Yogyakarta

Stephanus Tri Ariwibowo

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

  The purposes of this research are to know: (1) the quality of pure milk produced by “Warga Mulya” Milk Cooperation Yogyakarta; (2) positive effect of quality cost emerged by control activity of pure milk product toward the pure milk selling volume.

  This research is a case study done at “Warga Mulya” Milk Cooperation Yogyakarta from February until April 2007. The research data came from the amount of production, the quality cost, and the selling volume during 2006. The techniques of data gathering were interviews and direct observation. In order to answer the first problem, the “average graphic method ( X )”, and “range graphic method was used (R)”, while for the second problem, the research used plain regression analysis.

  The result of the research shows that: (1) the quality of pure milk which was produced by “Warga Mulya” Milk Cooperation Yogyakarta is less controlled; (2) control activity of pure milk product has positive affect on the pure milk selling volume (t 2,350>t 1,78)

  account table

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur penulis haturkan kepada YESUS dan BUNDA MARIA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

  

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SUSU MURNI Studi Kasus Pada

Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat meemperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi selain itu diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak.

  Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:

  1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar, teliti membantu dan membimbing selama penulisan skripsi ini.

  5. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si, selaku dosen Penguji yang telah

  6. Natalina Presmatuti Brataningrum, S.Pd, selaku dosen Penguji yang telah bersedia mendampingi penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.

  7. Para dosen Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi, yang telah memberikan masukkan, saran dan dukungan dalam melengkapi skripsi ini.

  8.

  9. Bapak Dr. St. Susento, M.S., atas segala dukungan dan bantuannya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

  10. Ibu Dra. Ch. Sri Prapti J, yang selalu memotivasi, memberikan masukkan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

  11. Ibu Dra. MJ Retno Priyani, M.Si., Bapak Drs YB. Adimassana, M.A., Bapak Markus Budiraharjo, S.Pd., M.Ed., Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., Ibu E. Catur Rismiyati, S.Pd., M.A., atas segala saran dan dukungannya sehingga lebih sempurnanya skripsi ini.

  12. Bapak Iskandar Gunawan SH, selaku manager Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam melakukan penelitian.

  13. Ibu Tutin, S.E, selaku sekretaris Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam perijinan dan dalam memperoleh data.

  14. Bapak Hartono selaku kepala Bagian Unit Susu Murni atas segala

  15. Ibuku dan Bapak (alm) yang selalu memberi dorongan dan doa restu serta penyertaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, Ibu tidak ada duanya bagiku dalam hidup ini.

  16. Kakak-kakakku: Mas B. Eko CN, S.H., Mbak Intan, A.Md dan Mbak MM. Riris W, S.Pd. Makasih untuk semua dukungan, doa dan wejangannya untuk adikmu ini sehingga selesailah skripsi ini.

  17. Mbak Erika MIPA dan mas Eko MIPA yang telah mendampingi dan selalu aku repoti sehingga selesainya skripsi ini

  18. Sr. Saveria, CB., Sr. Gabriel, CB., Sr. Loise Marie, PBHK dan Br. Tadeus Sudarno, BM., trimakasih untuk dukungan dan doanya sehinga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

  19. Sahabat dan saudaraku: Om Novan, Tante Sisca, Om Irza, Tante Chieze, Romo Hiro, mas Bayu, mak Uri terima kasih untuk perhatian dan dorongan serta arti sebuah persahabatan yang indah yang pernah kita jalani bersama sehingga selesailah skripsi ini.

  20. Temen-temen satu perjuangan: Novan, Wisnu, Yuni, Lusi, Ephi, Muntari, Erma dan Sigit (akhirnya kita lulus bareng ya…), Indri, Imas (jgn males- malesan dan jgn cpt nyerah….kamu pasti bisa), Renata (kpn ya kita crita2 lg..).

  21. Teman-teman PAK B 2002, selama 5,5 tahun bersama kalian, aku menemukan suatu kebersamaan yang hangat dan sayang untuk aku lupakan.

  22. Pakdhe & Budhe serta Paklek & Bulek semua, terimakasih atas doa, dorongan dan perhatian yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  23. Romo Paroki (Rm Ign. Suharyono,Pr) beserta Dewan Paroki Pakem: terimakasih atas doa, dukungan dan saran-sarannya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  24. Mudika Paroki St. Maria Assumpta Pakem: Putri, Anna, Ian, Andri,dan semua….Makasih atas perhatian, kebersamaan dan doa-doanya.

  25. Mudika St. Bernardinus Candibinangun: Danur, Novi, Peyek, Retrno, Tami, Denox “Trie”, Hari, Agus “Dugul” Makasih atas perhatian, kebersamaan, bantuan dan doanya.

  26. Teman-temen P3G dan PKM, makasih atas kebersamaannya.

  27. Semua teman-teman, sahabat, saudara, dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata-kata sempurna, oleh sebab itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan skripsi ini nenjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, 3 Oktober 2007 Penulis

  DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii MOTTO .............................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii DAFTAR FOTO ................................................................................................. xix

  BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Batasan Masalah .................................................................................... 3

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

  

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 6

A. Pengertian Pengendalian, Kualitas, dan Pengendalian Kualitas ............... 6

  1. Pengendalian ................................................................................... 6

  2. Kualitas ........................................................................................... 7

  3. Pengendalian Kualitas ..................................................................... 7

  B. Tujuan Pengendalian Kualitas ................................................................. 8

  C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas .......................................... 10

  D. Standar Produksi .................................................................................... 12

  E. Macam-Macam Pendekatan Pengendalian Kualitas ................................ 14

  F. Teknik Pengendalian Kualitas ................................................................. 15

  G. Biaya Kualitas ........................................................................................ 22

  H. Volume Penjualan .................................................................................. 28

  I. Kerangka Teoretik ................................................................................... 28 J. Hipotesis ................................................................................................. 30

  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 31

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 31 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 31 D. Data Yang Diperlukan ........................................................................... 32 E. Populasi Dan Sampel ............................................................................. 32 F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32

  G. Uji Prasyarat Analisis/ Asumsi ............................................................... 33

  H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 35

  

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................................. 40

A. Sejarah Umum Perusahaan ....................................................................... 40 B. Lokasi Koperasi Susu Warga Mulya ........................................................ 42 C. Visi, Misi, Motto Program dan Modal Koperasi Susu Warga Mulya ........ 44 D. Struktur Organisasi .................................................................................. 47

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 58

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 58 B. Analisis Data ........................................................................................... 66

  1. Pengendalian Kualitas Susu Murni ...................................................... 66

  2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni ...... 91

  a. Pengujian Normalitas ..................................................................... 91

  b. Pengujian Linearitas ....................................................................... 91

  c. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 92

  C. Pembahasan ............................................................................................ 93

  1. Pengendalian Kualitas Susu Murni ...................................................... 93

  a. Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni ............................................. 93

  b. Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni ..................................... 94

  c. Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni .................................... 96

  2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni ...... 98

  

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 101

A. Kesimpulan .............................................................................................. 101

  1. Pengendalian Kualitas Susu Murni ...................................................... 101

  a. Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni ............................................. 101

  b. Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni ..................................... 101

  c. Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni .................................... 102

  2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni ...... 103

  B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 103

  C. Saran ....................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan di berbagai bidang yang meliputi bidang ekonomi, sosial,

  budaya, dan teknologi saat ini mengakibatkan adanya perubahan pola kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan hidup manusia semakin kompleks dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Dalam pemenuhan kebutuhan, manusiapun semakin selektif. Manusia dapat memilih secara leluasa produk mana yang menjadi seleranya. Pendeknya, mereka akan memilih satu atau lebih produk berdasarkan preferensinya masing-masing.

  Konsekuensi bagi perusahaan akan hal di atas adalah perusahaan harus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas produknya.

  Pengawasan dan pengendalian produk merupakan suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana telah direncanakan dan menekan adanya produk yang rusak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan dan mengambil tindakan apabila terjadi penyimpangan dalam proses produksinya. Hal ini penting mengingat kualitas produk perusahaan merupakan jaminan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.

  Ketidakcermatan perusahaan memperhatikan kualitas produk dapat mengakibatkan hilangnya pangsa pasar. Perusahaan yang memproduksi hasil

  

berproduksi dengan kualitas buruk akan menjadi berkurang peminatnya dan

selanjutnya tersingkir dari pasar.

  Koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta adalah koperasi yang bergerak

dalam usaha penampungan, proses produksi dan pasteurisasi susu sapi perah dari

para peternak di wilayah kabupaten Sleman. Koperasi susu ini selalu berusaha

agar kualitas hasil produksinya dapat diterima dan diminati berbagai pihak. Hasil

produksi susu murni koperasi “Warga Mulya” ini nantinya akan didistribusikan

ke PT Sari Husada Yogyakarta, para agen yang sudah terdaftar menjadi anggota

koperasi, dan kepada para konsumen. Karenanya, koperasi susu ini berusaha

sedapat mungkin meminimumkan kerusakan yang timbul akibat kurangnya

pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas susu murni yang diproduksi.

Sayangnya, usaha-usaha tersebut belum sepenuhnya berhasil. Hal ini tampak dari

adanya penurunan jumlah penjualannya yang disebabkan oleh karena kurang teliti

dan kurang jeli dalam proses pengawasan dan pengendalian kualitas susunya .

  Kegiatan produksi dalam koperasi susu murni ini dilaksanakan dalam

beberapa tahap. Pada masing-masing tahap tersebut kegiatan pengawasan belum

sepenuhnya dilaksanakan secara optimal. Hal ini tampak dari kegiatan

penyaringan susu dari para peternak yang kurang memperhatikan kebersihan,

kurang teliti dan kurang jeli dalam mengamati proses penyaringan sehingga masih

terdapat kotoran yang ikut tercampur dengan susu murni. Kegiatan penyaringan

dilakukan dengan tujuan supaya kotoran-kotoran dalam susu dapat terpisah.

Proses penyaringan dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu dengan strimin dan kain kualitas dan hasil akhir produksi susu murni, apabila susu murni yang diambil dari para peternak kurang bersih (terdapat bulu ternak, pasir, debu, pakan ternak dan sebagainya) maka dimungkinkan hasil akhir susu murni tersebut kualitasnya jelek dan tidak dapat dipasarkan.

  Koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta berusaha memperhatikan kualitas susu dari para peternak, yaitu dengan melakukan uji kualitas sebelum diolah. Pendeknya, kegiatan pengendalian kualitas susu murni dari para peternak akan menentukan kualitas hasil produk susu murni dan selanjutnya berdampak pada penjualan.

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengendalian Kualitas Produk Susu Murni” Studi Kasus Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta. Penelitian ini didasarkan pada periode pengamatan bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006.

B. Batasan Masalah

  Adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengendalian kualitas produk susu murni. Faktor-faktor tersebut adalah mesin atau peralatan, manusia, dan lain-lain. Penelitian ini memfokuskan pada penilaian atas usaha koperasi susu dalam melakukan kegiatan pengendalian kualitas produk susu murni “Warga Mulya” Yogyakarta. Penilaian didasarkan periode bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006 mengenai variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah kualitas susu murni yang diproduksi oleh koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta sudah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh koperasi?

  2. Apakah ada pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk susu murni terhadap volume penjualan susu murni? D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah kualitas produk susu murni yang diproduksi oleh koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta sudah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk susu murni terhadap volume penjualan susu murni.

  E. Manfaat Penelitian Manfaat diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak manajemen

  2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian yang serupa di masa yang akan datang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pengendalian, Kualitas, dan Pengendalian Kualitas.

  1. Pengendalian Ada banyak pengertian pengendalian. Berikut ini disajikan beberapa pengertian pengendalian: a. Menurut Feigenbaum (1989:9), pengendalian adalah suatu proses untuk mendelegasikan (menyerahkan) tanggung jawab dan kekuasaan untuk kegiatan-kegiatan manajemen dengan tetap menggunakan cara- cara untuk menjamin hasil yang memuaskan.

  b. Menurut Hansen dan Mowen dalam Abdul Halim, dkk (1995:4), pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda setara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

  c. Menurut Anthony, dkk (1987:5), pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya penetapan standar supaya kegiatan-kegiatan yang sedang dan yang akan dijalankan oleh manajemen dapat memperoleh hasil yang memuaskan, sesuai dengan yang direncanakan dan yang ditetapkan sebelumnya.

  7

  2. Kualitas Ada banyak pengertian kualitas. Berikut ini disajikan beberapa pengertian kualitas: a. Menurut Sofjan Assauri (1980:221), kualitas merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan.

  b. Menurut Feigenbaum (1989:7), kualitas adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang dimaksudkan memenuhi harapan-harapan pelanggan.

  c. Menurut Montgomery (1990:3), kualitas merupakan faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan, dan peningkatan posisi bersaing.

  Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah sesuatu harapan dan yang menjadi dasar konsumen, serta yang menjadi faktor keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

  3. Pengendalian Kualitas Ada banyak pengertian pengendalian kualitas. Berikut ini disajikan beberapa pengertian pengendalian kualitas: a. Menurut Montgomery (1990:3), pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas itu kita ukur ciri-ciri

  8 kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar.

  b. Menurut Sofjan Assauri (1980:227), pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pemimpin perusahaan.

  c. Menurut Lalu Sumayang (2003:265), pengendalian kualitas merupakan falsafah yang memantapkan dan menjaga lingkungan yang menghasilkan perbaikan terus-menerus pada kualitas dan produktivitas di seluruh aktivitas perusahaan, pemasok, dan jalur distribusi.

  d. Menurut Agus Ahyari (1983:334), pengendalian kualitas merupakan aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau meningkatkan karakteristik produk secara terus-menerus pada sebuah proses yang stabil sehingga memenuhi harapan konsumen.

B. Tujuan Pengendalian Kualitas

  Menurut Sofjan Assauri (1980:228), pengendalian kualitas dimaksudkan agar spesifikasi produk yang telah ditetapkan sebagai standar dapat tercermin dalam produk atau hasil akhir. Tujuan dari pengendalian kualitas adalah:

  9

  1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang ditetapkan.

  2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.

  3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.

  4. Mengusahakan agar biaya produksi menjadi serendah mungkin.

  Jadi, pengendalian kualitas bukan membuat suatu produk yang kualitasnya tinggi dengan harga mahal akan tetapi membuat suatu produk dengan kualitas baik, dapat dijangkau oleh konsumen dan diterima sesuai selera konsumen.

  Menurut Agus Ahyari (1983:334), pengendalian kualitas dalam perusahaan mempunyai tujuan, antara lain:

  1. Terdapatnya peningkatan kepuasan konsumen.

  2. Proses produksi dapat dilaksanakan dengan biaya serendah-rendahnya 3. Selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

  Menurut Lalu Sumayang (2003:265), pengendalian kualitas dalam perusahaan mempunyai tujuan, antara lain adalah:

  1. Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

  2. Memberi keberhasilan usaha.

  3. Mengembalikan investasi kepada para pemegang saham dan pemilik perusahaan.

  Apabila perusahaan hanya berproduksi pada biaya yang serendah- rendahnya tetapi tidak memperhatikan kepuasan konsumen maka perusahaan

  10 tersebut tidak lagi memperhatikan kualitas produknya. Demikian juga apabila terdapat perusahaan yang hanya mengejar penyelesaian produksi tetap pada waktunya tetapi mengakibatkan adanya kenaikan biaya produksi yang sangat besar, maka keadaan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai usaha untuk melaksanakan pengendalian kualitas dengan baik.

  Dengan demikian pengendalian kualitas harus mengarah kepada beberapa tujuan tersebut secara terpadu, sehingga para konsumen dapat puas menggunakan produk dan jasa perusahaan, harga produk atau jasa perusahaan yang dapat ditekan menjadi serendah-rendahnya serta proses produksi selesai, sesuai dengan waktu yang telah direncanakan oleh perusahaan.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

  Adanya 9 (sembilan) faktor dasar yang mempengaruhi kualitas produk dan jasa, yang dikenal dengan 9M (Armand V. Feigenbaum,1989:54-56).

  Faktor-faktor tersebut adalah:

  1. Pasar (Market) Dengan bertambah banyaknya perusahaan, maka pasar menjadi bersifat global sehingga mengakibatkan bisnis menjadi lebih fleksibel dan mampu berubah dengan cepat.

  2. Uang (Money) Meningkatnya persaingan di berbagai bidang yang berjalan seiring dengan fluktuasi ekonomi dunia, telah menurunkan batas (margin) laba dan meningkatkan pengeluaran biaya untuk proses penyediaan perlengkapan yang baru.

  11

  3. Manajemen (Management) Tanggung jawab mutu telah didistribusikan di antara beberapa kelompok khusus. Bagian pemasaran melalui perencanaan produk membuat persyaratan-persyaratan produk. Bagian pembikinan harus mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan kemampuan yang cukup untuk membuat produk sesuai spesifikasi rekayasa. Bagian kendali mutu harus merencanakan pengukuran-pengukuran mutu pada seluruh aliran proses agar hasil akhir akan memenuhi persyaratan-persyaratan mutu. Mutu pelayanan merupakan bagian yang semakin penting dari “paket produk” total.

  4. Manusia (Men) Karena bidang-bidang pengetahuan semakin bertambah jumlah dan luasnya, maka dengan sendirinya menimbulkan permintaan akan manusia- manusia (pekerja) yang lebih besar dan dengan pengetahuan khusus. Keahlian itu perlu bersama-sama untuk merencanakan, menciptakan, dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang diinginkan.

  5. Motivasi (Motivation) Para pekerja dewasa ini memerlukan sesuatu yang memperkuat rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan yang positif bahwa mereka secara pribadi turut memberikan sumbangan atas tercapainya tujuan perusahaan. Hal tersebut membimbing kearah kebutuhan yang tidak pernah ada sebelumnya, yaitu pendidikan, mutu dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran.

  12

  6. Bahan (Material) Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan umum, para ahli teknik memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari yang sebelumnya. Hal ini mengakibatkan spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih besar.

  7. Mesin dan Mekanisasi (Machines and Mechanization) Dengan mekanisasi dan optimasi mesin, perusahaan-perusahaan berusaha mencapai pengurangan biaya dan peningkatan mutu.

  8. Metode Informasi Modern (Modern Methods) Teknologi informasi telah menyedian cara untuk mengendalikan mesin dan proses selama waktu produksi, mengendalikan produk dan jasa bahkan setelah produk dan jasa sampai pada konsumen. Metode pemrosesan data yang baru memberi kemampuan untuk memanajemeni informasi yang bermanfaat lebih akurat, tepat waktu, dan bersifat ramalan yang mendasari keputusan-keputusan yang membimbing masa depan bisnis.

  9. Persyaratan Proses Produksi (Muoting Product Requirement) Perhatian yang konstan diberikan untuk meyakinkan bahwa tidak ada faktor-faktor yang diketahui atau tidak diketahui, memasuki proses untuk menurunkan keterandalan komponen atau sistem. Rancangan yang andal dapat dihandalkan sebagai hasil kewaspadaan dalam pengoperasiannya.

D. Standar Produksi

  Untuk melaksanakan pengendalian kualitas, standarisasi kualitas memegang peranan yang sangat penting agar arah atau sasaran yang akan

  13 dicapai jelas, produk yang dihasilkan dapat diukur atau dibuat kriteria baik- buruknya berdasarkan standar yang diberlakukan.

  1. Pengertian standar kualitas Menurut Agus Ahyari (1983:262), standar kualitas diartikan sebagai suatu hal yang sudah diputuskan dan akan dijadikan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan operasi suatu perusahaan sehubungan dengan karakteristik yang diinginkan.

  2. Tujuan penggunaan standar kualitas Penggunaan standar kualitas dalam perusahaan mempunyai beberapa tujuan, yaitu: a. Meningkatkan produktivitas

  b. Meningkatkan kualitas

  c. Menekan biaya

  d. Menghemat bahan baku

  3. Manfaat penggunaan standar kualitas, yaitu:

  a. Memungkinkan karyawan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan perusahaan.

  b. Mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik karena kesalahan yang dilakukan dapat dideteksi oleh pengawas.

  c. Memungkinkan dilakukannya kegiatan pengawasan kualitas dengan metode statistik, karena dengan adanya standar kualitas dapat ditentukan mana produk yang baik dan mana yang rusak.

  d. Memungkinkan melakukan pengawasan atau pengendalian dengan baik dan mengambil tindakan bila perlu.

  14 E. Macam-macam Pendekatan Pengendalian Kualitas Menurut Agus Ahyari (1983:340-360), pengendalian kualitas dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu:

  1. Pendekatan Bahan Baku Bahan baku merupakan faktor utama dalam pembuatan suatu produk. pada umumnya, baik atau buruknya kualitas suatu produk tergantung pada kualitas bahan yang digunakan. Oleh karena itu, pengendalian kualitas bahan baku penting dilakukan untuk mendukung kualitas produk akhir yang baik.

  2. Pendekatan Produk Dalam Proses Proses produksi merupakan kegiatan utama dalam produksi karena itu perlu sekali diadakan pengendalian agar nantinya dapat dihasilkan produk yang sesuai dengan standar kualitas. Selama produk dalam proses diusahakan agar prose berjalan lancar dan tidak terjadi penyimpangan yang dapat mengganggu produk yang dihasilkan.

  3. Pendekatan Produk Akhir Pendekatan ini merupakan upaya perusahaan untuk dapat menilai kualitas produk yang dihasilkan. Pelaksanaan pengendalian kualitas dengan pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara pemberian petunjuk pemakaian yang lengkap, tersedianya suku cadang bagi produk-produk yang memerlukan penggantian suku cadang, dan memeriksa seluruh produk atau dengan sampel apakah sudah sesuai dengan standar kualitas atau tidak.

  15 F. Teknik Pengendalian Kualitas

  1. Metode Control Chart Menurut Lalu Sumayang (2003:272), bagan kendali ini merupakan alat pengendalian yang berupa grafik (bagan) untuk menjelaskan bagaimana proses produksi berada dalam pengendalian. Sehingga bila ada penyimpangan dengan mudah dapat diketahui dan menjadi bahan masukan manajemen untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan (Lalu Sumayang, 2003:272).

  

Gambar: 2.1. Metode Pengendalian Kualitas Statistik

  Batas pengendalian adalah batas optimal yang menyatakan jangkauan dari penyimpangan yang digunakan untuk menilai status dari suatu produksi. Secara umum bagan kendali tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (Lalu Sumayang, 2003:274):

  16 Gambar: 2.2. Control Chart Keterangan:

  Sumbu Vertikal : menunjukkan hasil penelitian va- riabel. Sumbu Horizontal : menunjukkan jumlah sampel ba- rang yang diperiksa. Sumbu UCL (Upper Control Limit) : adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling tinggi dari nilai standar deviasi. Sumbu CL (Central Limit) : menyatakan nilai standar yang menjadi dasar perhitungan pe- ngamatan tiap sampel. Sumbu LCL (Lower Control Limit) : adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling ren- dah dari nilai standar deviasi. Berikut ini merupakan beberapa jenis grafik pengendalian kualitas, yaitu:

  a. Grafik pengendali untuk data atribut Grafik ini digunakan untuk menunjukkan sifat-sifat kualitas produk yang diteliti, dengan cara mencocokkan ketentuan yang diperlukan dan dijelaskan dengan dua kata yang berlawanan, yaitu baik atau buruk, ya atau tidak, cacat atau tidak cacat. Menurut Montgomery (1990:143-174), jenis-jenis grafik pengendali atribut yang digunakan adalah: 1). Grafik p (p Chart)

  Grafik ini untuk mengetahui bagian (proporsi) produk yang ditolak karena suatu spesifikasi. Proporsi didefinisikan sebagai rasio

  17 banyaknya barang yang tidak sesuai (rusak/ cacat) terhadap total barang yang diperiksa. Nilai-nilai yang diperlukan adalah:

  x p = N

  Keterangan: p = proporsi atau bagian kerusakan dari semua sampel yang diambil.

  x = banyaknya produk yang rusak. N = banyaknya produk yang diobservasi. p ( −

  1 p )

  S = d n

  Keterangan: = proporsi atau bagian kerusakan dari semua sampel yang

  p diambil.

  n = banyaknya sampel yang diperiksa Dengan menggunakan batas 3 sigma, maka batas pengendalian untuk grafik p adalah:

  Batas Pengendali Atas (UCL) = p +

  3 S d Garis Tengah (CL) = p Batas Pengendali Bawah (LCL) = p

  3 S d 2). Grafik c (c Chart)

  Bagian ini untuk memeriksa jumlah kerusakan (ketidak- sesuaian) untuk setiap unit produk. Pemeriksaan didasarkan pada titik-titik spesifik yang tidak memenuhi syarat. Jadi suatu produk cacat/ rusak akan mengandung satu atau lebih titik spesifikasi yang tidak memenuhi syarat. Nilai-nilai yang diperlukan untuk grafik c adalah: a). Jumlah cacat dalam tiap-tiap sampel (c)

  18

  b). Rata-rata jumlah cacat dari sampel c = c

  Jumlah penelitian sampel Jumlah sampel semua cacat total

  c). Batas pengendali untuk grafik c dengan batas 3 sigma adalah: Batas Pengendali Atas (UCL) = d

  S c

  3 + Garis tengah (CL) = c Batas Pengendali Bawah (LCL) = d

  S c

  3 − Keterangan: c = Rata-rata jumlah cacat yang sebenarnya dalam proses d

  S = Standar deviasi dari c (standar deviasi dengan distribusi

  poisson) b. Grafik pengendali untuk data variabel

  Grafik pengendali ini dibuat berdasarkan karakteristik mutu yang diukur secara sebenarnya, misalnya dimensi, bobot/ berat, volume, dan lain-lain, maka karakteristik itu dapat dinyatakan oleh peubah-peubah (variabel). Menurut Montgomery (1990:204-214), jenis-jenis grafik pengendali untuk data variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

  1). Grafik Pengendali R Grafik ini digunakan untuk menunjukkan variabilitas dari kualitas produk dalam proses tertentu. Nilai-nilai yang dipergunakan dalam menggunakan grafik R adalah:

  a). Range masing-masing sampel (R)

  b). Rata-rata dari range suatu sampel ( R )

  n R R =

  19 Keterangan: R = Rentang sampel (R = R R )

  max— min

  n = Banyaknya sampel

  c). Batas pengendali untuk grafik R dengan batas 3 sigma adalah: Batas Pengendali Atas (UCL) = R .D 4 Garis Tengah (CL) = R

  Batas Pengendali Bawah (LCL) = R .D

  3 Dengan nilai dari konstanta D dan D terdapat pada tabel faktor

  4

  3 guna membentuk grafik pengendalian variabel.

  2). Grafik pengendali X Nilai-nilai yang dipergunakan untuk grafik pengendali X adalah:

  a). Rata-rata masing-masing sampel ( X ), yang dihitung dengan

  X X = n

  Keterangan: X = Nilai masing-masing unsur dalam suatu sampel n = Banyak sampel b). Rata-rata dari masing-masing sampel, X

  X X = n

  Keterangan:

  X = nilai masing-masing unsur dalam suatu sampel n = banyak sampel

  c). Batas pengendali untuk grafik X dengan batas 3 sigma adalah:

  X A R

  • Batas Pengendali Atas (UCL) =
  • 2 Garis Tengah (CL) = X

  20 Batas Pengendali Bawah (LCL) = R A

  X 2

  − Dengan nilai dari konstanta A

  2

  terdapat pada tabel faktor guna membentuk grafik pengendalian variabel.

  2. Metode Diagram Pareto Menurut Dorothea Wahyu Ariani (2004:19), diagram Pareto merupakan suatu gambar untuk mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan rangking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan paling penting untuk segera diselesaiakan sampai masalah yang tidak harus diselesaikan. Diagram Pareto juga dapat mengidentifikasi masalah yang paling penting yang mempengaruhi usaha perbaikan kualitas. Proses penyusunan diagram Pareto meliputi 6 (enam) langkah, yaitu: a.

  Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan masalah, penyebab, jenis ketidaksesuaian, dan lain-lain.

  b.

  Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik-karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan sebagianya.

  c.

  Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.

  d. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yang terbesar hingga terkecil.

  e. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan.

  21 f. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing-masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian.

  3. Diagram Sebab-Akibat (Diagram Fish Bone) Menurut Dorothea Wahyu Ariani (2004:24), diagram Fish Bone atau diagram sebab-akibat menunjukkan hubungan antara karakteristik dan faktor penyebab. Dalam diagram fish bone akibat atau masalah ditaruh di sebelah kanan dan penyebab utama di sebelah kiri. Diagram tersebut digunakan untuk mengetahui akibat dari suatu masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dari akibat tersebut kemudian dicari beberapa kemungkinan penyebab. Penyebab masalah ini dapat berasal dari berbagai sumber utama, misalnya tenaga kerja, metode kerja, bahan, mesin, kebijakan, prosedur, dan karyawan pada lingkungan dan seterusnya. Selanjutnya, dari sumber-sumber utama tersebut diturunkan menjadi beberapa sumber yang lebih kecil dan mendetail. Manfaat diagram sebab-akibat antara lain: a.

  Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk atau jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan dapat mengurangi biaya.

  b.

  Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau jasa dan keluhan pelanggan.

  c. Dapat membuat suatu standarisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan.

  22 d. Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan keputusan dan melakukan tindakan perbaikan. metode tenaga kerja kualitas bahan mesin

  

Gambar:2.3. Diagram Fish Bone

G.

   Biaya Kualitas