ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG - Unika Repository
ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT.
INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI
NOODLE CABANG SEMARANG
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pangan
Oleh :
Gregoria Efifani Putri Bella Pertiwi
15.I1.0070
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK
INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK.
DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG
Oleh :
GREGORIA EFIFANI PUTRI BELLA PERTIWI
NIM : 15.I1.0070
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN
Laporan ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal : 27 November 2017 Semarang, 8 September 2017 Fakultas Teknologi Pertanian
Program Studi Teknologi Pangan Universitas Soegijapranata Semarang
Pembimbing Akademik, Pembimbing Lapangan, Meiliana, S.Gz, M.S Boshido Bening Dinala
Mengetahui, Dekan, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Divisi Noodle Cabang Semarang Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc. Despan Rajagukguk
BPDQCM
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaan- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “Analisis Kadar Air terkait Umur Simpan Bumbu pada Produk Indomie dan Popmie di PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang ”. Laporan ini ditulis dengan tujuan melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Selama kurang lebih satu bulan mengikuti Kerja Praktek dan menulis laporan, penulis mendapatkan berbagai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan terkait dengan pengawasan mutu di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang mulai dari bahan baku hingga produk akhir. Laporan ini dapat terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak yang dengan setia membimbing serta memberikan informasi dan dukungan bagi penulis. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah membantu penulis untuk Kerja Praktek di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.
2. Ibu Meiliana, S.Gz, M.S. selaku Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang sekaligus selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan laporan dan pelaksanaan ujian Kerja Praktek.
3. Bapak Adi Wiratno selaku HR PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi
Noodle Cabang Semarang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan kerja praktek di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.
4. Bapak Despan Rajagukguk selaku Branch Process Development and Quality Control
Manager PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang
yang berkenan membantu dan memberi pengarahan bagi penulis dalam penyusunan laporan.
5. Bapak Boshido Bening Dinala selaku Process Development and Quality Control
Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang
sekaligus selaku Pembimbing Lapangan yang mengarahkan dan membimbing penulis selama melakukan kerja praktek.
6. Bapak Akhmad Irdiana selaku Quality Control Raw Material Supervisor PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang memberikan bimbingan dan pengarahan selama melakukan kerja praktek.
7. Bapak Prianto selaku Quality Control Raw Material Section Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah member pengarahan dan bimbingan bagi penulis selama melakukan kerja praktek.
8. Bapak Sumarno A, Bapak Widi, Bapak Dharu, Ibu Ambar dan segenap karyawan di
bagian Incoming Quality Control PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang berkenan mebagikan banyak pengetahuan dan memberi arahan kepada penulis selama melakukan kerja praktek.
9. Bapak Himawan selaku Process Quality Control PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang memberikan informasi mengenai proses pembuatan mi instan kepada penulis selama melakukan kerja praktek.
10. Bapak Usman, Bapak Marno B, Bapak Aris, dan Mas Rochmat selaku Quality
Control Analyst di laboratorium PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang berkenan membagikan pengetahuan, pengalaman,
dan memberi kesempatan kepada penulis untuk menganalisa sampel guna keperluan data penulis.
11. Bapak Amal, Bapak Asmuni, dan Mas Radith selaku Quality Control Finsihed Good PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang banyak memberikan informasi mengenai produk akhir kepada penulis selama melakukan kerja praktek.
12. Segenap karyawan dan staf PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang tidak bias penulis sebutkan satu per satu.
13. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi motivasi kepada penulis selama kerja praktek hingga penulisan laporan kerja praktek.
14. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah membantu dalam perizinan dan pemenuhan syarat Kerja Praktek.
15. Natalia, Aurel, Mei, dan Eileen selaku teman seperjuangan dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah banyak membantu dan mendukung penulis selama kerja praktek dan dalam penyusunan laporan kerja praktek.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini.
Dalam laporan ini, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dan keterbatasan. Oleh sebab itu, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan maupun hal-hal yang kurang berkenan bagi para pembaca. Penulis menerima kritik dan saran atas laporan yang telah disusun. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Tekknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Semarang, 8 September 2017 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii 1.
PENDAHULAN ...................................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang Kerja Praktek ......................................................... 1 1.2. Tujuan Kerja Praktek ...................................................................... 2 1.3. Metode dan Kegiatan Kerja Praktek ............................................... 2 1.4. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek ................................ 2 2. PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................... 3 3. SPESIFIKASI PRODUK ........................................................................ 7 4. QUALITY CONTROL ............................................................................... 12 5. PENGAWASAN MUTU BUMBU INDOMIE DAN POPMIE .............. 18 5.1.
Latar Belakang ................................................................................ 18 5.2. Tujuan .............................................................................................. 18 5.3. Metode ............................................................................................. 19 5.4. Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 21 6. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 23 7. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 24 8. LAMPIRAN ............................................................................................ 26
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Hasil Analisis Kadar Air Bumbu Indomie dan Pop Mie ................................ 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Srtuktur Organisasi ............................................................................ 5 Gambar 2. Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ................................. 6 Gambar 3.Varian Rasa Produk Indomie ............................................................... 7 Gambar 4.Varian Rasa Produk Supermie ............................................................. 8 Gambar 5.Varian Rasa Produk Sarimi ................................................................. 9 Gambar 6.Varian Rasa Produk Pop Mie ............................................................. 10 Gambar 7.Varian Rasa Produk Sarimi Gelas ....................................................... 10 Gambar 8.Varian Rasa Produk Mi Telur Cap 3 Ayam......................................... 11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Kadar Air Bumbu Indomie dan Pop Mie .................... 26
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang industri mi instan, dengan produk yang dihasilkan antara lain: Indomie, Sarimi, Supermi, Pop Mie, Sarimi Gelas, dan Mi Telur Cap 3 Ayam. Dalam pembuatan produk perlu dilakukan pengawasan mutu sehingga produk yang dihasilkan berkualitas dan aman dikonsumsi. Pengawasan mutu yang dilakukan dimulai dari bahan baku datang yang akan digunakan untuk proses produksi. Pengawasan mutu dilakukan dengan tujuan memastikan bahwa bahan yang digunakan dalam pembuatan mi instan dalam kondisi yang baik, produk yang dihasilkan berkualitas dan aman dikonsumsi, serta tidak terjadi penyimpangan dalam proses pembuatannya. Dalam produksi mie instan, bahan pelengkap yang digunakan adalah bumbu. Bumbu ini diproduksi oleh PT. Indofood CBP FoodIngredientDivision (ICBP FID) Semarang.
ICBP FID ini merupakan perusahaan dalam satu grup yang sama dengan ICBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle, dimana perusahaan ini khusus memproduksi seasoning (bumbu, minyak, dan solidingredient) yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh cabang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle di Indonesia.
Bumbu Pop Mie dan bumbu Indomie memiliki komposisi berbeda. Pada Indomie bumbu yang digunakan hanya serbuk bumbu, sedangkan pada Pop Mie serbuk bumbu dicampur dengan sayuran kering. Hal ini dapat menyebabkan kadar air bumbu Indomie dan Pop Mie berbeda. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang selalu mengawasi mutu bumbu yang baru datang dengan cara menganalisis kadar air bumbu. Karena hal ini dapat mempengaruhi umur simpan produk secara keseluruhan.
1.2. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang mulai dari
incoming bahan baku hingga produk jadi yang siap untuk didistribusikan dalam rangka
menjaga kualitas dan mempertahankan umur simpan produk.1.3. Metode dan Kegiatan Kerja Praktek
Metode yang digunakan selama kerja praktek antara lain pengamatan langsung di lapangan, tanya jawab, dan diskusi dengan pembimbing lapangan, diikuti dengan studi pustaka dari beberapa sumber. Sedangkan kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek yaitu orientasi (pengenalan peraturan perusahaan serta hak dan kewajiban penulis selama mengikuti kerja praktek), praktek langsung di divisi Quality Control (seasoning, pengemasan, tepung, proses produksi, laboratorium, finished good, dan shelflife), diskusi dengan pembimbing lapangan terkait dengan bagian-bagian di atas, dan studi pustaka.
1.4. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kerja praktek dilaksanakan oleh penulis di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Divisi Noodle Cabang Semarang yang berada di Jl. Tambak Aji II No. 8 Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Waktu pelaksanaan kerja praktek selama 26 hari masa kerja dimulai dari tanggal 1 Agustus 2017 hingga 31 Agustus 2017.
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi NoodleCabang Semarang adalah salah
satu perusahaan mi instan yang merupakan cabang dari perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Pada awalnya berdiri dengan nama PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd Cabang Semarang pada tanggal 31 Oktober 1987 yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian Ir. Hartarto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo. Pada tanggal 1 Maret 1994 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd bersama dengan perusahaan-perusahaan lainnya bergabung menjadi satu perusahaan dengan nama PT. Indofood Sukses Makmur. Kemudian pada bulan Oktober 2009 berubah nama menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
2.2. Lokasi Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang berlokasi di Jl.
Tambak Aji II No. 8 Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Perusahaan ini terletak di dalam kawasan industri di Semarang Barat yang berdekatan dengan jalan utara Semarang-Jakarta. Hal ini dapat mempermudah proses pengangkutan bahan baku serta pendistribusian produk. Batas wilayah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah sebagai berikut:
: PT. Apollo Sebelah Barat : PT. Guna Mekar Industri Sebelah Timur : PT. Lautan Luas Sebelah Utara : PT. Woi Sebelah Selatan Lokasi pabrik ini tidak berada di dekat tepi jalan raya. Jarak pabrik dari tepi jalan raya sekitar 1 km. Akan tetapi hal ini tidak mempengaruhi proses pendistribusian dan transportasi karena lokasi pabrik mudah dijangkau. Luas bangunan pabrik adalah 19.695
2
2
m , sedangkan luas tanahnya yaitu 33.015 m . Lokasi pabrik ini jauh dari pemukiman warga karena area tersebut merupakan kawasan industri.
2.3. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang mempunyai visi dan misi yang realistik, spesifik, dan meyakinkan.
2.3.1. Visi Perusahaan
Visi dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah menjadi produsen barang-barang konsumsi yang terkemuka.
2.3.2. Misi Perusahaan
Misi dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah: Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek-merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi.
Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi kami.
Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan. Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan.
2.3.3. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Semarang adalah “Dengan disiplin sebagai dasar cara hidup kita; Kami menjalankan bisnis kami dengan integritas; Kami memperlakukan para pemangku kepentingan dengan hormat; dan bersama-sama kita bersatu untuk mengupayakan keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan
.” 2.4.
Struktur Organisasi
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang dipimpin oleh seorang BranchManagerserta dibantu beberapa Kepala Departemen dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 1. Sruktur Organisasi Struktur organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang terdiri dari beberapa jabatan, dimana tugas masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: Branch Manager Memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan untuk mencapai
performance yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
Branch Human Resources Manager Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
Human Resources , yang meliputi PublicRelations, IndustrialRelations, Administrasi
Kepegawaian dan Pengupahan, Jaminan Sosial, serta Pelayanan Umum untuk mendukung proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Factory Manager Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
Manufacturing yang meliputi: PPIC, Produksi, Teknik, dan Gudang untuk
mendukung proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Branch Process Development and Quality Control Manager Mengendalikan semua kegiatan DepartemenProcessDevelopmentandQualityControl dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelancaran dan kelangsungan aktivitas perusahaan.
Finance & Accounting Manager Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua kegiatan
FinanceAccounting , menyajikan laporan keuangan dan analisa untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Area Sales &PromotionManager Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
Departemen Marketing untuk mendukung proses pencapaian sasaran perusahaan.
2.5. Logo Perusahaan
Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarangmenggunakan dua warna dasar, yaitu merah dan biru dengan pencitraan grafis huruf dan warna. Warna merah yang menjadi dasar dari logo perusahaan memiliki arti, yaitu semangat. Sedangkan warna biru menggambarkan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Gambar 2. Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
BAB 3 SPESIFIKASI PRODUK PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memproduksi
mi instan dengan berbagai brand, antara lain Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sarimi Gelas, dan Mi Telur Cap 3 Ayam dengan karakteristik yang berbeda-beda.
3.1. Indomie
Indomie pertama kali dikenal pada tahun 1972. Produk pertama yang diproduksi yakni Indomie kuah rasa kaldu ayam yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1982, Indofood mengeluarkan varian rasa baru yaitu Indomie kuah rasa kari ayam. Selanjutnya pada tahun 1983, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang mulai mengeluarkan varian yang berbeda, yaitu Indomie goreng. Kini perusahaan ini sudah memiliki beragam varian rasa produk Indomie. Indomie kuah meliputi rasa ayam bawang, ayam spesial, soto mie, soto spesial, soto lamongan, tengkleng, dan kari ayam ekstra bawang goreng; Indomie goreng antara lain goreng special, goreng pedas, soto, rendang, iga penyet, dendeng balado, sambal matah, ayam bawang, sambal rica-rica; Indomie goreng jumbo yaitu mi goreng jumbo spesial dan mi goreng jumbo rasa ayam panggang.Beberapa varian rasa produk Indomie dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3.Varian Rasa Produk Indomie 3.2.
Supermi
Supermi pertama kali diproduksi pada tahun 1968 sebagai mi instan serbaguna. Sebelum Indomie diluncurkan, Supermi sudah hadir sebagai mi instan serbaguna. Namun setelah Indomie diluncurkan, supermi berubah menjadi mi instan yang dilengkapi dengan bumbu dan minyak. Pertama kali Supermi meluncurkan produk berbumbu yaitu pada tahun 1976 dengan varian rasa kaldu ayam. Pada tahun 2008, Supermi meluncurkan tiga varian baru yaitu GoBang (goreng bawang), GoSo (goreng soto), dan GoKar (goreng kari). Kemudian pada tahun 2013 Supermi membuat varian rasa kembali yaitu Supermi rasa ayam spesial, dan diikuti dengan varian rasa lainnya seperti rasa opor ayam dan sop buntut.Beberapa varian rasa produk Supermi dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4.Varian Rasa Produk Supermie 3.3.
Sarimi
Sarimi mulai diproduksi pada tahun 1982, kemudian pada tahun 2012 membuat maskot dan kemasan baru. Sarimi mempunyai varian rasa, antara lain ayam bawang, ayam + bawang goreng, baso sapi, dan tongseng ayam. Selain itu, Sarimi juga meluncurkan produk isi 2 dalam satu kemasan dengan varian rasa meliputi Sarimi isi 2 goreng ayam bawang, tongseng ayam, dan gulai ayam.Beberapa varian rasa produk Supermi dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Varian Rasa Produk Sarimi 3.4.
Pop Mie
Pop Mie mulai diproduksi pada tahun 1987. Pop Mie adalah jenis mie instan dalam bentuk
cup. Kemasan cup digunakan supaya konsumen lebih praktis, cepat, dan dapat disajikan
dimana saja. Pop Mie memiliki berbagai varian rasa diantaranya Pop Mie rasa ayam jumbo, baso jumbo, soto ayam jumbo, kari ayam jumbo, ayam jumbo, dan baso spesial jumbo. Kemudian pada tahun 2014 Pop Mie meluncurkan produk baru yaitu Pop Mie goreng dengan dua varian rasa yaitu Pop Mie goreng spesial dan goreng pedas. Kemudian pada tahun 2017 Pop Mie kembali mengeluarkan varian baru yakni Pop Mie Meaty.Beberapa varian rasa produk Pop Mie dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Varian Rasa Produk Pop Mie 3.5.
Sarimi Gelas
Sarimi Gelas merupakan brand terbaru yang dikeluarkan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Sarimi Gelas yang diproduksi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memiliki tiga varian rasa, yakni ayam bawang, soto ayam, dan baso sapi.Beberapa varian rasa produk Sarimi Gelas dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7.Varian Rasa Produk Sarimi Gelas 3.6.
Mi Telur Cap 3 Ayam
Mi Telur Cap 3 Ayam merupakan produk yang diluncurkan sebagai mi tanpa bumbu yang dapat diolah sebagai masakan utama dengan berbagai kreasi. Produk ini diproduksi tanpa proses pengorengan, melainkan dengan proses pengeringan menggunakan dryer. Sehingga kadar air dalam mi menjadi rendah. Oleh karena itu mikroba pembusuk sulit untuk berkembang biak. Mi Telur Cap 3 Ayam terbagi menjadi empat varian yaitu Mi Telur Cap 3 Ayam Kuning, Mi Telur Cap 3 Ayam Merah, Mi Telur Cap 3 Ayam Kuning Folded, Mi Telur Cap 3 Ayam Merah Folded. Beberapa varian rasa produk Mi Telur Cap 3 Ayam dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8.Varian Rasa Produk Mie Telur Cap 3 Ayam
BAB 4 QUALITY CONTROL
4.1. Pengawasan dan Pengendalian Mutu
Salah satu faktor penting perusahaan dalam menjaga konsistensi mutu produk yaitu dengan cara pengawasan dan pengendalian mutu. Pengawasan atau pengendalian mutu merupakan kegiatan inspeksi yang dilakukan pada setiap mata rantai proses produksi, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga produk akhir (Junais et al., 2010). Pengawasan ini dilakukan oleh seorang quality control. Tugas quality control adalah menjamin mutu produk mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir (Muhandri dan Kadarisman, 2008). Pengawasan mutu penting dilakukan guna menjaga keamanan produk, mencegah gagal produksi, menjaga kepercayaan konsumen, dan mencegah kerugian (Junais et al., 2010). Keamanan pangan dapat diartikan sebagai jaminan bahwa bahan pangan tidak memberi efek berbahaya terhadap konsumen ketika dikonsumsi (Codex, 1997). Menurut PP Nomor 28 Tahun 2004, keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang dilakukan guna mencegah bahan pangan dari risiko cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
4.2. Standar Pengawasan Mutu
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memiliki standar pengawasan mutu. Standarisasi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan, tenaga kerja, produk jadi, hingga produk yang disimpan sampai batas umur simpan maksimum. Prawirosentono (2004) menambahkan bahwa mutu produk akhir dipengaruhi oleh mutu bahan baku yang digunakan. Oleh sebab itu, pengawasan mutu perlu dilakukan mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, dan sebelum bahan baku digunakan untuk proses produksi. Mi instan yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang telah memenuhi standar dan sertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi
ISO (International Organization for Standardization). PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang sudah mempunyai sertifikat ISO 22000, dimana ISO 22000 berkaitan dengan keamanan pangan serta sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk. ISO 22000 merupakan standar sistem keamanan pangan global untuk seluruh rantai pasokan bahan pangan, mulai dari petani, produsen, pengolah, pengepak, transportasi, dan penjual. Dalam suatu industri, ISO 22000 juga mengawasi peralatan yang digunakan. Sejak tanggal 5 Februari 2004 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang telah memiliki sertifikasi dari badan akreditasi SGS International of Indonesia yaitu ISO 9001:2000 berkenaan dengan manajemen mutu yang baik untuk menghasilkan produk barang yang bermutu baik dan sesuai dengan standar yang berlaku. ISO 9001:2000 menjamin bahwa suatu perusahaan akan memberikan produk sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan, dimana syarat ini merupakan permintaan dari konsumen. Selain itu perusahaan bertanggung jawab mengenai kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan slogan yang dimiliki oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle
Cabang Semarang yaitu “The
Symbol of Quality Food
”, maka PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang akan selalu menghasilkan produk-produk bermutu tinggi dengan menggunakan bahan baku pilihan yang telah diuji kualitasnya, melalui proses aman, higenis, dan memenuhi standar mutu dengan unsur kandungan gizi. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang melakukan pengawasan mutu berdasarkan pada SOP (Standarts Operational Procedure) yang berlaku dengan kebijakan perusahan serta mengikuti standar dari SNI 01-3551-2000 dan CODEX.
4.3. Pengawas Mutu
Pengawasan mutu dipimpin oleh seorang BPDQC Manager, dan dilakukan oleh Departemen PDQC dengan bantuan PDQC Supervisor dalam melaksanakan pengawasan mutu. BPDQC bertugas dan bertanggung jawab mengendalikan semua kegiatan Departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu guna menjamin kelangsungan aktivitas perusahaan, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP di proses prduksi, mengendalikan semua kegiatan
quality control mulai dari awal hingga hasil pengawasan mutu, mengatur dan
merencanakan pekerjaan, tenaga kerja, dan fasilitas kerja dalam batas standar baku yang selaras dengan rencana manajemen, serta mengevaluasi kerja staf Departemen PDQC.
Pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi
Noodle Cabang Semarang dibagi menjadi tiga bagian, antara lain: Incoming Quality
Control (Pengawasan Mutu Bahan Baku), Proses Quality Control (Pengawasan Mutu
Proses Produksi), dan Outgoing Quality Control (Pengawasan Mutu Produk Akhir).
4.4. Incoming Quality Control (IQC)
Incoming Quality Control (IQC) merupakan pengawasan mutu yang dilakukan pada
bahan baku yang selanjutnya akan digunakan dalam proses produksi. Pengawasan mutu bahan baku penting untuk dilakukan supaya produk yang dihasilkan tidak mengalami penurunan mutu akibat adanya hal-hal yang tidak diinginkan yang bersumber dari bahan baku yang digunakan. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memberlakukan pengawasan mutu pada bahan baku seperti tepung terigu, minyak, seasoning, dan pengemas.
Quality Control Tepung Terigu dan Tepung Tapioka Pada QC Bahan Baku, pengawasan mutu tepung terigu dilakukan secara fisik, organoleptik, dan kimia. Analisa secara fisik yang dilakukan adalah mengecek kebocoran
zak , mengecek label produksi pada zak, menimbang tepung per zak, dan mengecek segel.
Dalam pengecekan ini, zak tidak boleh bocor, label zak harus tertera dan dapat dibaca dengan jelas, zak harus dalam keadaan tersegel rapi, serta berat tepung terigu 25 kg per
zak dan berat tepung tapioka 50 kg per zak. Sedangkan analisa organoleptik dilakukan
dengan cara melihat bentuk, warna, dan bau tepung, serta mengayak sampel tepung.Tepung yang masuk dipastikan halal, sesuai standar, dan tidak tercemar dari segala jenis pengotor. Menurut SNI 3751-2009 bentuk tepung terigu yaitu serbuk dengan bau normal (bebas dari bau asing), warna putih khas terigu. Tepung yang diayak harus bebas dari kotoran, kepompong, dan serangga. Kemudian analisa kimia dilakukan dengan menguji kadar abu, gluten, dan iron spot. Bersadarkan SNI 3751-2009 tentang tepung terigu, kadar abu tepung terigu yang diizinkan maksimal 0,7%.
Quality Control Minyak Goreng Untuk bahan baku minyak goreng, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi
Noodle
Cabang Semarang menggunakan Minyak Kelapa Sawit “Bimoli”, dimana produk ini merupakan satu group dengan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Dalam pengawasan mutu, minyak goreng yang baru datang dari
supplier diambil sampelnya dan dianalisa secara kimia dengan cara pengujian asam
lemak bebas / free fatty acid (FFA). Kadar FFA maksimal yang diizinkan berdasarkan SNI 7709-2012 tentang minyak kelapa sawit yaitu 0,3%.
Quality Control Seasoning Pada bagian QC Seasoning dilakukan pengawasan mutu bumbu, minyak bumbu, kecap, sambal, solid ingredient, dan chilli powder yang baru datang dari PT.Indofood CBP Food
Ingredient Division (ICBP FID) Semarang. Pengawasan ini meliputi analisa fisik dan
kimia. Analisa fisik yang dilakukan yaitu penimbangan bumbu per sachet, pengukuran panjang sambungan untuk bumbu tanpa potong, dan pengecekan kebocoran kemasan bumbu. Setiap flavor bumbu memiliki standar yang berbeda berkaitan dengan berat bumbu dan panjang sambungan kemasan. Analisa kimia dengan cara menguji kadar air bumbu. Menurut standar yang telah ditetapkan, kadar air bumbu mi reguler maksimal 2,5%, sedangkan untuk bumbu mix sayuran kering maksimal 8%.
Quality Control Pengemas Pengawasan mutu kemasan dilakukan oleh QC Pengemas. Untuk etiket, analisa yang dilakukan meliputi pengukuran lebar, pitch, serta ketebalan etiket. Lebar dan pitch etiket diukur menggunakan penggaris, sedangkan ketebalan etiket diukur menggunakan alat bernama thickness gauge. Selanjutnya, analisa karton dengan cara menukur panjang, lebar, dan tinggi karton, serta daya tumpuk karton. Kemudian analisa cup Pop Mie meliputi pengukuran tinggi, diameter atas, diameter bawah, tebal bibir atas secara vertikal, tebal cup, serta berat cup. Pengukuran tinggi dan diameter cup menggunakan penggaris. Pengukuran tebal cup dan tebal bibir atas cup secara vertikal menggunakan jangka sorong. Pengukuran berat cup menggunakan timbangan analitik. Selain itu, garpu Pop Mie dianalisa berdasarkan berat, panjang, dan kelendutan garpu.
4.5. Process Quality Control (PQC)
Setelah Incoming Quality Control, pengawasan mutu terus dilakukan sepanjang proses produksi yang disebut dengan Process Quality Control (PQC). Pada PQC, analisa dilakukan terhadap adonan mi dan blok mi, meliputi kadar air dan kadar lemak, air alkali meliuti pengukuran pH, viskositas, dan specific gravity. Serta analisa minyak yang terdapat pada fryer dengan analisa kadar free fatty acid (FFA). Analisa ini dilakukan secara kimiawi oleh QC analis di laboratorium. Selain itu, analisa organoleptik juga dilakukan oleh QC Shelf Life. Untuk blok mi, analisa dilakukan dengan mengamati warna, aroma, dan tekstur. Warna dan aroma dipastikan normal, serta tekstur renyah. Pada minyak bumbu diihat warna, bau, dan rasanya. Warna dipastikan jernih, serta bau dan rasa normal. Bumbu dianalisa berdasarkan warna, aroma, tekstur, dan rasa. Warna bumbu dipastikan cerah dan normal, tekstur hablur (tidak cacking) dan rasa normal. Untuk chilli analisa dilakukan dengan mengamati warna, rasa, aroma, dan tekstur. Warna,
powder
rasa, dan aroma dipastikan normal, serta tekstur hablur. Pada kecap dan minyak kecap analisa dilakukan berdasarkan warna dan kekentalan. Warna dipastikan normal dan tidak terlalu kental (dapat mengalir). Selanjutnya, analisa bawang goreng dan solid ingredient dilakukan dengan mengamati tekstur, kerenyahan, rasa, aroma, dan warna. Aroma, rasa, dan warna dipastikan normal dan tekstur renyah. Selain itu, analisa terhadap air minum dan total dissolve solid (TDS) air limbah juga turut dilakukan menggunakan analisa kimiawi oleh QC analis di laboratorium. Analisa TDS bertujuan untuk menentukan tahap pegolahan limbah yang harus dilakukan.
4.6. Outgoing Quality Control (OQC)
Setelah melalui IQC dan PQC, tahap akhir pengawasan mutu yaitu Outgoing Quality
Control (OQC). Pada tahap ini, analisa dilakukan terhadap produk jadi yang siap untuk
didistribusikan. Pengawasan mutu yang dilakukan meliputi pengecekan kode produksi dan expired date, kebocoran kemasan, kelayakan karton, serta berat mi per bungkus. Kode produksi dan expired date harus tertera dan terbaca dengan jelas. Kemasan mi dipastikan tertutup rapat (tidak ada kebocoran). Karton yang digunakan harus kuat dan tersegel rapat. Berat mi per bungkus harus sesuai dengan berat yang tertera pada kemasan. Berat mi diukur menggunakan timbangan analitik. Selain itu, OQC juga turut memastikan penataan gudang dan pendistribusian produk dengan sistem first in first out (FIFO). Artinya, barang yang diproduksi terlebih dahulu akan didistribusikan lebih awal.
BAB 5 PENGAWASAN MUTU BUMBU PRODUK INDOMIE DAN POP MIE
5.1. Latar Belakang
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan mi instan. Mi instan yang diproduksi disertai dengan bahan pelengkap berupa bumbu, minyak bumbu, chili powder, dan solid
ingredient . Bumbu yang digunakan dalam produk mi instan di PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Food
Ingredient Division (ICBP FID) Semarang. ICBP FID merupakan perusahaan dalam satu
grup yang sama dengan ICBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle, dimana perusahaan ini khusus memproduksi seasoning (bumbu, minyak bumbu, dan solid ingredient) yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh cabang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle di Indonesia. Bumbu yang baru datang dari supplier akan dianalisis kualitasnya dalam incoming quality
control. Hal ini dilakukan supaya bumbu yang akan disertakan pada produk akhir memiiki
mutu yang baik dan sesuai standar sehingga umur simpannya sesuai dengan umur simpan mi dan produk secara keseuruhan. Analisa yang dilakukan meliputi analisa kimia dan fisik. Anlisa kimia yang dilakukan adalah pengujian kadar air. Sedangkan analisa fisik yang dilakukan adalah pengecekan flavor, kode batch, dan tanggal datang. Incoming bumbu yang dianalisa hanya diambil beberapa sampel secara acak dengan jumlah sesuai ketentuan dari QC Seasoning . Menurut Rutoto (2007), dalam melakukan analisa pada suatu populasi yang banyak perlu dilakukan sampling. Sampel yang diambil harus mewakili populasinya secara representatif. Apabila pada sampel yang diuji terdapat bumbu yang tidak sesuai dengan standar dengan ketentuan A/R (accept / reject) tertentu maka akan dikembalikan ke PT. Indofood CBP
Food Ingredient Division (ICBP FID) Semarang.
5.2. Tujuan
Mengetahui kadar air terkait dengan umur simpan bumbu pada produk Indomie dan Pop Mie di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.
5.3. Metode 5.3.1. Analisa Fisik Bumbu
Sebelum dilakukan analisa fisik, pada incoming bumbu peru dicek flavor, kode batch, dan tanggal datang. Kemudian setelah analisa, kode produksi bumbu yang disampling dicatat pada laporan analisa. Analisa fisik yang dilakukan untuk mengawasi mutu bumbu antara lain menimbang berat bumbu per bungkus, mengukur panjang sambungan, dan mengecek kebocoran kemasan. Setiap flavor memiliki standar berat bumbu per kemasan dan standar panjang sambungan yang berbeda. Untuk berat bumbu dinyatakan dalam gram (g) dengan toleransi ±0,5 g. Sedangkan panjang sambungan dinyatakan dalam milimeter (mm) dengan toleransi ±4 mm. Berat bumbu harus memnuhi standar supaya tidak merugikan konsumen. Pengukuran panjang sambungan hanya dilakukan pada bumbu tanpa potong (bumbu dalam bentuk renceng). Panjang sambungan harus memenuhi standar supaya ketika dipotong menggunakan mesin pemotong otomatis, potongan tepat pada sambungan sehingga kemasan bumbu tidak robek dan bocor. Kebocoran kemasan juga perlu diteliti agar uap air dan pengotor tidak masuk ke dalam kemasan bumbu. Uap air yang kontak langsung dengan bumbu dapat meningkatkan kadar air bumbu sehingga akan memperpendek umur simpannya. Hal ini sesuai dengan teori Floros dan Gnanasekharan (1993) yang menyatakan bahwa terdapat enam faktor utama yang menyebabkan kerusakan dan penurunan mutu produk pangan, antara lain keberadaan uap air, oksigen, cahaya, mikroorganisme, bahan kimia toksik, dan bantingan (kompresi). Analisa fisik ini dilakukan oleh QC bagian Seasoning di Gudang Seasoning PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.
5.3.2. Analisa Kimia Bumbu
Analisa kimia yang dilakukan untuk mengawasi mutu bumbu adalah uji kadar air bumbu, dimana kadar air ini dapat menentukan umur simpan bumbu. Setiap flavor memiliki standar kadar air yang berbeda. Maka dari itu, umur simpan beberapa brand ada yang berbeda. Antara lain Indomie memiliki umur simpan delapan bulan, Pop Mie dengan umur simpan enam bulan, dan Sarimi Gelas memiliki umur simpan tujuh bulan. Umur simpan ini selain ditentukan oleh hasil akhir blok mi dan kemasan juga ditentukan oleh bumbu dan bahan pelengkapnya. Analisa kimia dilakukan oleh QC Analis di Laboratorium PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.
Uji Kadar Air Bumbu Pengujian kadar air bumbu di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang menggunakan metode pengeringan dengan oven (thermogravimetri). Prinsip pengujiannya adalah mengeringkan sampel menggunakan oven dengan suhu 103- 107 C hingga seluruh air menguap dan diperoleh berat tetap dari sampel yang diujikan. Kadar air sampel merupakan selisih dari berat sampel sebelum dikeringkan dengan berat sampel setelah dikeringkan yang kemudian dinyatakan dalam persen.
Bahan Bahan yang digunakan dalam pengujian kadar air adalah bumbu Indomie Rasa Ayam Bawang Dan Bumbu Pop Mie Rasa Ayam Bawang Jumbo.
Alat Alat yang digunakan dalam pengujian kadar air bumbu antara lain oven listrik, neraca analitik, desikator (berisi desikan aktif yang berwarna biru), cawan / botol timbang beserta tutupnya dengan diameter 5 cm dan tinggi 3-5 cm, serta penjepit.
Cara Kerja Menurut AOAC (2005), cara kerja pengujian kadar air pertama-tama cawan dan tutup dikeringkan dalam oven bersuhu 103-107 C selama 15 menit, kemudian didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang sampai ketelitian 0,1 mg. Selanjutnya, sampel yang sudah disiapkan ditimbang sebanyak 3-5 g ke dalam cawan. Setelah itu, cawan berisi sampel dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 103-107 C selama 3 jam. Setelah kering, cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator selama 30-40 menit. Kemudian, cawan berisi sampel ditimbang kembali hingga ketelitian 0,1 mg. Selanjutnya, kadar air dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: −
1
2
= × 100% −
1 Keterangan: W = berat cawan + tutup W 1 = berat cawan + tutup + sampel sebelum dikeringkan W 2 = berat cawan + tutup + sampel setelah dikeringkan
5.4. Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis kadar air bumbu Indomie Rasa Ayam Bawang dan Pop Mie Rasa Ayam Bawang Jumbo dapat diihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Bumbu Indomie Rasa Ayam Bawang Jumbo dan Pop Mie Rasa Ayam Bawang
Indomie Rasa Ayam Bawang Pop Mie Rasa Ayam Bawang Jumbo Ul Kadar Kadar
1
2
1
2 W W W W W W
Air Air 1 24,4949 27,6473 27,6049 1,3450 22,9432 32,8582 32,5813 2,7927 2 23,8485 27,0078 26,9654 1,3421 28,4182 39,2671 38,9685 2,7524 3 25,7362 29,0036 28,9642 1,2059 22,6575 33,0342 32,7815 2,4353
2,6375 4 28,9648 32,0747 32,0358 1,2508 25,5675 36,2291 35,9479
Keterangan: W = berat cawan + tutup W 1 = berat cawan + tutup + sampel sebelum dikeringkan W 2 = berat cawan + tutup + sampel setelah dikeringkan Perhitungan kadar air dapat dilihat pada lampiran
Penjelasan Hasil Pengamatan Berdasarkan tabel 1., dapat dilihat bahwa selisih nilai W
1 dan W 2 pada bumbu Indomie
lebih kecil dibandingkan dengan bumbu Pop Mie. Oleh sebab itu, kadar air bumbu Indomie lebih kecil daripada bumbu Pop Mie. Kadar air bumbu Indomie berkisar antara 1,2059 - 1,3450, sedangkan bumbu Pop Mie sekitar 2,4353 - 2,7927.
Berdasarkan hasil pengamatan, kadar air bumbu Pop Mie lebih tinggi dibandingkan dengan bumbu Indomie. Hal ini dikarenakan bumbu Pop Mie tidak hanya terdiri dari bumbu murni, melainkan campuran bumbu dengan bahan pelengkap (solid ingredient) berupa sayur, sosis, dan bakso dalam bentuk kering, sehingga mengakibatkan kadar air bumbunya lebih tinggi.
Hubungan Kadar Air dengan Umur Simpan Analisa kimia yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Cabang Semarang untuk mengawasi mutu bumbu yang baru datang adalah
Noodle