MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 269

  

MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU

BUDHA DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 DURENAN

KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I

TAHUN 2013/2014

  Oleh: Suwito

  SDN 2 Durenan, Trenggalek

  

Abstrak. Guru sebagai saka guru pendidikan dituntut untuk terus mengembangkan metode pem-

belajaran, agar dapat menyukseskan pendidikan. Akan tetapi pembelajaran IPS selama ini ada be-

berapa masalah yang menyebabkan sebagian besar siswa di kelas V SDN 2 Durenan tidak menyukai

mata pelajaran IPS diantaranya: (1) Siswa merasa takut pada mata pelajaran IPS, (2) siswa sulit

memahami dan menerapkan pokok bahasan IPS dalam pemecahan soal, (3) Siswa jarang melakukan

percobaan guna membuktikan kebenaran suatu pokok bahasan IPS, (4) sebagian guru kurang efektif

dalam menerapkan metode pembelajaran yang digunakan, dan (5) sebagian guru masih menyukai

pembelajaran ceramah tanpa variasi model lain. Dalam penelitian Tindakan Kelas ini diadakan

dengan tujuan untuk mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan minat belajar IPS dan

perolehan hasil belajar bidang studi IPS dengan menggunakan Metode group investigation pada

siswa kelas V SDN 2 Durenan Tahun 2013/2014 semester I. Kecamatan Durenan Kabupaten

Trenggalek. Obyek kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas V semester I SDN 2 Durenan Keca-

matan Durenan tahun 2013/2014 yang berjumlah 26 Siswa. Peneliti adalah Guru Kelas V SDN 2

Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Metode group investigation dalam pem-

belajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar siswa. Terbukti dari hasil angket yang diberikan,

rata-rata siswa menyukai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation

dengan nilai 97,69%. Dari tindakan - tindakan yang diterapkan dalam metode group investigation

tampaknya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bidang studi IPS. Terbukti dari kenaikan

hasil belajar siswa setiap siklus. Dari hasil nilai rata-rata siswa siklus I 72,31 dengan persentase

ketuntasan 73,08.

  Kata kunci: group investigation, prestasi belajar, Kelas V, IPS

  Perkembangan jaman semakin pesat dan Pendidikan (KTSP). Namun kenyataan canggih. Hal ini ditandai dengan persaingan menunjukkan bahwa mutu pendidikan di di segala bidang yang semakin ketat, tak Indonesia masih rendah. terkecuali dalam dunia pendidikan. Perubah- Winkel (1996) memberikan definisi an besar sudah seharusnya terjadi dalam pembelajaran sebagai aktivitas mental/ psikis dunia pendidikan, khususnya di negara kita berlangsung dalam interaksi aktif degan agar dapat bersaing dengan negara-negara lingkungan, menghasilkan perubahan penge- maju. Berbagai upaya telah dilakukan oleh tahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap, bersifat pemerintah Indonesia, salah satunya dengan tetap dan membekas. Pembelajaran bukan merubah kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif pemindahan pengetahuan melainkan suatu (CBSA) menjadi Kurikulum Berbasis kegiatan yang memungkinkan peserta didik Kompetensi (KBK) yang kemudian dirubah membentuk pengetahuan, mengkonstruksi namanya menjadi Kurikulum Tingkat Satuan makna secara jelas dan kritis dalam

  270 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan...

  menghadapi fenomena baru dan menemukan cara-cara pemecahan permasalahan.

  Gagne dan Leslie (1979:3) mengarti- kan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempenga- ruhi dan mendukung terjadinya proses bela- jar peserta didik yang bersifat internal.

  Proses pembelajaran pada satuan pend- idikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, me- aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkem- bangan fisik serta psikologis peserta didik.

  Pembelajaran dirancang memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk melakukan olah raga, olah rasio, olah rasa, dan olah rohani. Pembelajaran meletakkan peserta didik sebagai subyek belajar dan guru sebagai fasilitator. Konsepsi kegiatan pembelajaran sangat berbeda dengan kon- sepsi kegiatan belajar mengajar. Dalam ke- giatan belajar mengajar guru cenderung men- dominasi waktu untuk mengajar dan peserta didik pasif mendengarkan penjelasan atau demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran peserta didik sebagai subyek belajar yang difasilitasi.

  Guru sebagai saka guru pendidikan dituntut untuk terus mengembangkan metode pembelajaran, agar dapat menyukseskan pendidikan. Akan tetapi pembelajaran IPS selama ini ada beberapa masalah yang me- nyebabkan sebagian besar siswa di kelas V SDN 2 Durenan tidak menyukai mata pela- jaran IPS diantaranya: (1) Siswa merasa takut pada mata pelajaran IPS, (2) siswa sulit memahami dan menerapkan pokok bahasan

  IPS dalam pemecahan soal, (3) Siswa jarang melakukan percobaan guna membuktikan kebenaran suatu pokok bahasan IPS, (4) sebagian guru kurang efektif dalam me- nerapkan metode pembelajaran yang diguna- kan, dan (5) sebagian guru masih menyukai pembelajaran ceramah tanpa variasi model lain.

  Jika memperhatikan latar belakang ma- salah di atas, peneliti tertarik untuk me- ngadakan penelitian dengan judul

  : “Melalui Model Group Investigation Meningkatkan Sejarah Hindu Budha di Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Semester I Tahun 2013/2014”.

  METODE PENELITIAN Setting Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilak- sanakan di SDN 2 Durenan Kecamatan Du- renan Kabupaten Trenggalek. Obyek kegiat- an penelitian ini adalah siswa kelas V semes- ter I SDN 2 Durenan Kecamatan Durenan tahun 2013/2014 yang berjumlah 26 Siswa. Peneliti adalah Guru Kelas V SDN 2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.

  Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan Oktober sampai dengan bulan November 2013 pada bidang studi IPS materi ajar Peninggalan Sejarah Hindu Budha di Indonesia.

  Persiapan Penelitian

  Dalam menyiapkan Penelitian Tindak- an Kelas ini dilakukan langkah-langkah se- bagai berikut. (1) Mengubah formasi tempat duduk dan bangku siswa menurut model yang ada pada metode Group Investigation.

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 271

  (2) Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari buku paket keluaran terbaru dari Depdiknas. (3) Melatih siswa untuk menggunakan dan merangkai peralatan yang terdapat pada proses pembelajaran. (4) Mengajak guru bidang studi IPS (guru kelas) untuk menjadi pengamat sekaligus kolaborator dalam penilaian.

  Populasi dan Sampel

  Populasi merupakan jumlah individu secara keseluruhan pada wilayah penyeli- dikan, seperti yang diungkapkan oleh Hadi

  :220) “Seluruh siswa yang dimaksud- kan untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai jumlah siswa atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama”.

  Sedangkan menurut Arikunto (1991: 102) “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian

  ”, lebih lanjut Sutrisno Hadi me- nyatakan bahwa “Populasi dapat terwujud alat-alat pelajaran, cara mengajar kurikulum cara-cara administrasi dan sebagainya, se- mua itu harus ditegaskan juga dijadikan po- pulasi obyek penelitian. Alat bermacam-ma- cam, cara mengajar, kurikulum, cara-cara ad- ministrasi demikian juga dalam segala hal yang perlu diperhatikan adalah mendapatkan lebih luas dan sifat-sifat populasi, memberi batasan yang tegas, baru kemudian mene- tapkan sampelnya (Hadi, 1981: 221).

  Berdasarkan dari pengertian di atas maka dapatlah diambil suatu pengertian bah- wa populasi dari penelitian ini adalah jumlah keseluruhan Siswa Kelas V Semester I SDN

  2 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/ 2014 yang kelasnya berjumlah 26 Siswa.

  Sampel merupakan bagian dari popu- lasi, artinya penyelidikan dilakukan terhadap sebagian individu dari jumlah yang ada dalam populasi. Hal ini dilakukan bila individu yang dijadikan obyek penelitian terlalu besar. Sebagian dari populasi disebut sejumlah penduduknya yang jumlahnya kurang dari populasi. Jumlah sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat sama baik kodrat maupun pengkhususannya (Hadi, 1981: 221).

  Walaupun demikian menetapkan sam- pel tidaklah ada secara pasti namun ada pendapat yang dapat dijadikan suatu acuan, yaitu pendapat dari Suharsimi Arikunto yang mengemukakan bahwa

  “apabila subjeknya sehingga penilaian nya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika objeknya besar dapat diambil antar 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 1991: 107).

  Karena jumlah populasi dalam pene- litian ini hanya 26 siswa maka berdasarkan pendapat di atas peneliti mengambil sampel. Hal ini berarti populasi secara keseluruhan dijadikan sampel, yang berarti seluruh siswa Kelas V Semester I SDN 2 Durenan Keca- matan Durenan Kabupaten Trenggalek Ta- hun Pelajaran 2012/2013.

  Metode Pengumpulan Data

  Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1) Observasi, diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

  Ada dua jenis observasi yang dilaku- kan, diantaranya: (a) observasi langsung, ya-

  272 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan...

  itu observasi yang dilakukan dimana ob- server berada bersama objek yang diselidiki, dan (b) observasi tidak langsung, yaitu ob- servasi atau pengamatan yang dilakukan ti- dak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Dengan menggunakan teknik ini, melakukan catatan terhadap hasil observasi dengan menggunakan daftar cek (chek list). Dalam penelitian ini metode observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah pengamatan berperan serta dalam serang- kaian kegiatan penelitian.

   Wawancara

  Menurut Arifin (1998) yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya.

  (2) Dokumentasi

  Menurut Zuriah (2003) teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui peningalan tertulis, terutama berupa arsip- arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

  Guba & Lincoln (1981) mengatakan bahwa dokumen dan record dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (a) Merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong. (b) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian. (c) Sifatnya alamiah sesuai dengan konteks. (d) Hasil pengkajian akan membuka kesempatan untuk lebih memper- luas pengetahuan yang diselidiki.

  Siklus Penelitian

  Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing- masing meliputi: planning (perencanaan),

  acting (pelaksanaan), observing (pengamat-

  an) dan reflecting (refleksi). Masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merenca- nakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II.

  Hal itu dilaksanakan terus dari satu yang dihadapi dapat dipecahkan secara tun- tas, pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode

  group investigation dalam proses belajar mengajar bidang studi IPS.

  Instrumen Penelitian

  Untuk mengumpulkan data hasil pene- litian, maka peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi. Lembar observasi terstruktur digunakan untuk meningkatkan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan un- tuk mengungkapkan aktifitas guru. Butir- butir observasi supervisi dan observasi ter- struktur terlebih dahulu didiskusikan oleh Tim peneliti. (2) Lembar tes tertulis berupa tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dan uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada perubahan aktifitas saat proses pembelajaran. Tes dila- kukan tiap akhir siklus. (3) Dokumen Siswa, berupa catatan siswa saat proses pem- belajaran. Dokumen ini diperlukan dengan asumsi bahwa dokumen siswa yang baik menunjukkan minat siswa yang tinggi

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 273

  terhadap bidang studi IPS. (4) Lembar Ang- ket, untuk mengukur minat belajar siswa, yang berisi beberapa pernyataan yang diha- rapkan dapat mengukur besarnya minat bela- jar siswa. Siswa diberikan pilihan beberapa alternatif jawaban yang meliputi selalu, kadang-kadang dan tidak pernah. (5) Daftar Nilai, berisi kesimpulan angka yang meng- gambarkan perolehan hasil belajar pada po- kok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pem- belajaran.

  Kriteria penilaian tingkat keberhasilan pembelajaran, peneliti tentukan sebagai berikut. (a) Nilai 86-100: A (baik sekali); (b) Nilai 76- 85: B (baik); (c) Nilai 56-75: C (cukup); (d) Nilai 46-55: D (kurang); (e) Nilai 0-45: E (kurang sekali).

  Dalam penelitian ini memfokuskan kri- teria tingkat keberhasilan atau ketuntasan secara klasikal, suatu kelas telah tuntas bela- jar jika sekurang kurangnya 85% siswa telah tuntas belajar de ngan ketentuan nilainya ≥

  70. Sedangkan kriteria minat belajar siswa, peneliti tentukan sebagai berikut. (a) 70 %- 100% = baik; (c) 41 % - 69% = cukup; (d) 0 % - 40% = kurang.

  Untuk menentukan respon siswa, digu- nakan kriteria sebagai berikut. (a) 2,00 ≥ skor rata-rata > 1,75 sangat positif; (b) 1,75 ≥ skor rata-rata > 1,50 positif; (c) 1,50 ≥ skor rata- rata > 1,25 negatif; (d) 1,25 ≥ skor rata-rata > 1,00 sangat positif.

  HASIL PENELITIAN SIKLUS 1 Refleksi awal

  Peneliti bersama dengan mitra guru yang dalam hal ini adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas V SDN 2 Du- renan, yaitu tentang rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

  Perencanaan, (1) Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran, yaitu satuan pelajaran dan rencana pelaksanaan pembela- jaran yang meliputi: definisi pokok bahasan, penjabaran pokok bahasan, penerapan pokok bahasan pada kelas atau kehidupan sehari- hari dan yang memuat soal-soal. (2) Guru mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan catatan lapangan. (3) membuat perangkat sistem penilaian. (5) Jadwal kegiatan penelitian pada siklus I diuraikan pada Tabel 1.

  Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Siklus I No. Tanggal Pelaksanaan Keterangan 1 16 & 23 Oktobr 2013 Siklus I Evaluasi

  2

  30 Oktober 2013 Evaluasi Siklus I

  Pelaksanaan pembelajaran IPS pada si- klus I terbagi dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan pendahuluan, dan kegiatan akhir masing-masing berlangsung dalam 2 kali pertemuan. Berikut ini deskripsi dari pembelajaran siklus I: (1) Pada tanggal 16 Oktober 2013, pukul 07.00 WIB, peneliti dengan Sri Hariyati, S.Pd, selaku pengamat dalam penelitian ini memasuki ruang kelas V. (2) Siswa kelas V mengucapkan salam ke- pada guru. (3) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama. (4) Guru menanyakan siswa untuk menyebutkan can- di-candi yang berada di kabupaten Treng- galek. (5) Pukul 07.15 WIB, peneliti mema- suki kegiatan inti. (6) Guru memberikan pen- jelasan sekilas tentang bukti peninggalan sejarah Hindu di Indonesia. (7) Siswa me- ngerjakan lembar kerja kelompok dengan

  274 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan...

  sejarah Hindu di Indonesia. (8) Pukul 07.45, WIB, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi.

  (9) Pukul 08.00 WIB, siswa mengerjakan lembar kerja individu. (10) Pukul 08.30 Masing-masing siswa menyerahkan hasil kerjanya ke guru/teman untuk diteliti oleh guru/teman untuk diteliti mengenai kebenaran pengerjaannya. (11) Pemajangan hasil kerja individu. (12) Pukul 08.45, guru memasuki kegiatan akhir. (13) Guru melakukan refleksi dan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. kesimpulan. (15) Pembelajaran diakhiri de- ngan doa. (16) Pada tanggal 23 Oktober 2013, pukul 07.00 WIB, peneliti dengan Sri Hariyati, S.Pd, selaku pengamat dalam pene- litian ini memasuki ruang kelas V. (17) Siswa kelas V mengucapkan salam kepada guru. (18) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama. (19) Guru menan- yakan siswa untuk menyebutkan candi-candi Budha yang berada di kabupaten Trenggalek. (20) Pukul 07.15 WIB, peneliti memasuki kegiatan inti. (21) Guru memberikan penjelasan sekilas tentang bukti peninggalan sejarah Budha di Indonesia. (22) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok dengan membaca buku dan peta tentang peninggalan sejarah Budha di Indonesia. (23) Pukul 07.45, WIB, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi. (24) Pukul 08.00 WIB, siswa mengerjakan lembar kerja individu. (25) Pukul 08.30. Masing-masing siswa menye- rahkan hasil kerjanya ke guru/teman untuk diteliti oleh guru/teman untuk diteliti menge- nai kebenaran pengerjaannya. (26) Pema- jangan hasil kerja individu. (27) Pukul 08.45, guru memasuki kegiatan akhir. (28) Guru melakukan refleksi dan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

  (29) Guru membimbing siswa membuat kesimpulan. (30) Pembelajaran diakhiri dengan doa.

  Pengamatan

  Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Group Investigation diketahui bahwa (1) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada pening- katan dibandingkan dengan kegiatan belajar cepat dalam mempelajari materi yang disam- paikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai.

  Sedangkan dari aktivitas guru yang masih memerlukan perbaikan adalah (1) guru memberikan balikan tertulis belum secara merata, (2) guru membimbing siswa dalam diskusi belum merata kepada semua kelom- pok, (3) guru belum merangsang interaksi an- tar siswa, (4) guru belum memberikan umpan balik dari materi yang dibahas, (5) guru belum menumbuhkan peran aktif siswa.

  Refleksi

  Berdasarkan data hasil pantauan guru peneliti dan guru kolaborator maka pelaksa- naan tindakan pada siklus I dapat direflek- sikan sebagai berikut. (a) Semua tindakan efektif yang direncanakan dapat terlaksana meskipun belum efektif. (b) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembelajaran. (c)

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 275

  Siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan sesuatu permasalahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain.

  Siklus 2 Perencanaan

  Berdasarkan hasil tindakan yang dila- kukan pada siklus I yang dipaparkan di atas maka guru peneliti dan guru pengamat saat diskusi merumuskan rencana tindakan untuk siklus II, dengan beberapa perubahan dianta- ranya: (a) Menunjukkan kepada setiap ke- latihan sebagaimana yang petunjuknya ada di dalam LKS. (b) Jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus II terhadap siswa kelas V SDN 2 Durenan adalah sebagai berikut.

  Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian Siklus II No Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Keterangan 1 6 & 13 Nopember 2013

  Materi Siklus II

  2

  20 Nopember 2013 Tes Evaluasi

  Pelaksanaan

  Kegiatan pelaksanaan penelitian pada siklus II ini sama dengan yang terdapat pada siklus I, yaitu sesuai yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Lang- kah-langkah kegiatan tersebut adalah: (1) Pada tanggal 6 Nopember 2013, pukul 07.00 WIB, peneliti dengan Sri Hariyati, S.Pd, selaku pengamat dalam penelitian ini me- masuki ruang kelas V. (2) Siswa kelas V mengucapkan salam kepada guru. (3) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama. (4) Guru menanyakan siswa untuk menyebutkan candi-candi yang berada di kabupaten Trenggalek. (5) Pukul 07.15 WIB, memberikan penjelasan sekilas tentang bukti peninggalan sejarah Hindu di Indonesia. (7) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok dengan membaca buku dan peta tentang peninggalan sejarah Hindu di Indonesia. (8) Pukul 07.45, WIB, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi. (9) Pukul 08.00 WIB, siswa mengerjakan lembar kerja individu. (10) Pukul 08.30, masing-masing siswa menyerahkan hasil kerjanya ke guru/ teman untuk diteliti oleh guru/teman untuk diteliti mengenai kebenaran pengerjaannya. (11) 08.45, guru memasuki kegiatan akhir. (13) Guru melakukan refleksi dan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang ber- langsung. (13) Guru membimbing siswa membuat kesimpulan. (14) Pembelajaran di- akhiri dengan doa. (15) Pada tanggal 13 No- pember 2013, pukul 07.00 WIB, peneliti dengan Sri Hariyati, S.Pd, selaku pengamat dalam penelitian ini memasuki ruang kelas V. (16) Siswa kelas V mengucapkan salam kepada guru. (17) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama. (18) Guru menanyakan siswa untuk menyebutkan can- di-candi Budha yang berada di kabupaten Trenggalek. (19) Pukul 07.15 WIB, peneliti memasuki kegiatan inti. (20) Guru memberi- kan penjelasan sekilas tentang bukti pening- galan sejarah Budha di Indonesia. (21) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok dengan membaca buku dan peta tentang peninggalan sejarah Budha di Indonesia. (22) Pukul 07.45, WIB, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya, kelompok lain menanggapi. (23) Pukul 08.00 WIB, siswa mengerjakan lembar kerja individu. (24) Pukul 08.30, masing-masing siswa menyerahkan hasil kerjanya ke guru/teman untuk diteliti oleh guru/teman untuk diteliti

  276 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan...

  mengenai kebenaran pengerjaannya. (25) kegiatan tugas mandiri. Ketika melakukan Pemajangan hasil kerja individu. (26) Pukul kegiatan siswa lebih santai, hal ini dise- 08.45, guru memasuki kegiatan akhir. (27) babkan tidak merasa diamati teman-teman- Guru melakukan refleksi dan penilaian nya, sewaktu menanggapi pendapat kelom- terhadap kegiatan pembelajaran yang ber- pok lain, semua anggota kelompok tidak langsung. (28) Guru membimbing siswa kesulitan. membuat kesimpulan. (29) Pembelajaran di- Refleksi akhiri dengan doa. (30) Pemberian tugas. Semua tindakan perbaikan pembelajar-

  

Pengamatan an telah dapat terlaksana dengan baik.

  Hasil pengamatan observer menunjuk- Penggunaan metode problem based learning kan, rencana tindakan yang akan dilaksana- hingga siklus II telah berhasil meningkatkan kan sudah berjalan dengan baik, konsep dan prestasi belajar siswa dengan tercapainya model pertanyaan telah disusun lebih baik ketuntasan sebesar 92,31% pada akhir siklus sebagai motivator dalam pembelajaran baik berakhir pada siklus II. dalam kegiatan diskusi, presentasi maupun

  HASIL DAN PEMBAHASAN Respon siswa Tabel 3 Hasil Respon Siswa Frekuensi Skor No Pernyataan Jumlah Rata-rata Ya Tidak Tidak Menjawab =3x2 =4x1 =5x0

  Apakah kamu merasa metode pembelajaran yang diterapkan

  1

  25

  1

  50

  1 51 1,96 guru sesuai dengan keinginanmu? Apakah kamu merasa mudah

  2 belajar IPS setelah guru

  24

  1

  1

  48

  1 49 1,88 menerapkan metode ini? Apakah kamu lebih mudah bekerjasama dengan

  3

  25

  1

  50 50 1,92 kelompokmu dengan diterapkannya metode ini? Apakah metode pembelajaran ini

  4 mampu meningkatkan motivasi

  26

  52 52 2,00 belajarmu? Apakah metode belajar ini mampu melatih kamu untuk

  5

  26

  52 52 2,00 berkomunikasi dengan temanmu?

  Jumlah 9,77 Rata-rata 97,69

  Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, maka peneliti memberikan angket kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respon, sikap dan minat siswa setelah mengikuti pembelajaran

  IPS dengan menggunakan metode group investigation. Dari hasil rekapitulasi angket siswa dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap pembe lajaran dalam kategori “positif” dengan perolehan rata-rata nilai respon siswa sebesar 97,69% Hal ini membuktikan bahwa respon siswa

JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 277

  70 T -

  80 T -

  80 T -

  21 Pei Elmira Retoma

  80 T -

  20 Nabila Nindia Rahma 60 - TT

  80 T -

  19 Nabela Nova Riandana

  80 T -

  80 T -

  70 T -

  18 Mila Rahmawati

  80 T -

  80 T -

  17 Mahmudah Nvita R

  22 Riza Dwi Rositasari

  80 T -

  80 T -

  70 T -

  Untuk aktivitas siswa pada siklus I sudah termasuk dalam taraf aktivitas belajar yang baik dengan persentase aktivitas sebe- sar 61,25%. Demikian pula untuk aktivitas guru pada siklus I sudah menunjukkan aktivitas yang baik dengan persentase 66,25%. Aktivitas siswa dalam kegiatan diskusi, presentasi maupun kegiatan tugas mandiri dengan persentase aktivitas 61,25%.

  Aktivitas Belajar

  Berdasarkan hasil kegiatan belajar di- peroleh rata-rata nilai hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 2 Durenan Kecamatan Durenan mengalami peningkatan dari nilai rata-rata siswa siklus I 72,31 dengan persentase ketuntasan 73,08% sedangkan nilai rata-rata siklus II 83,08 dengan persentase 92,31%. dengan demikian penelitian ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dalam peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 1.

  2 Rata-Rata 72,31 73,08 26,92 83,08 92,31 7,69

  24

  80 T - Jumlah 1880 19 7 2160

  26 Mardika Tulasa Duri

  23 Viky Ramadhan Ashari

  80 T - 100 T -

  25 Anisa Mulida Zahrani

  70 T - 100 T -

  24 Zulma Silmia Jazurur

  80 T -

  70 T -

  80 T -

  yang baik dari siswa Kelas V SDN 2 Durenan Kecamatan Durenan tahun 2013/2014 semester I.

  Prestasi Belajar Siswa Tabel 4 Prestasi Belajar Siswa No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

  80 T -

  6 Amanda Mufidatunnisa

  70 T - 100 T -

  5 Alvin Lufiah

  80 T -

  70 T -

  4 Anesty Nezha

  80 T -

  7 Bayu Yuli Ardana

  3 Ansori Putra

  80 T -

  80 T -

  2 Ajib Sugiarto

  80 T -

  1 Ahmad Sadila 60 - TT

  80 T - 100 T -

  70 T -

  80 T -

  90 T - 60 - TT

  15 M. Fabiel R 60 - TT

  70 T -

  90 T -

  14 Melin Dewi Siswanti

  80 T - 100 T -

  13 Ihsan Sofyan

  12 Dimas Fibianto

  80 T -

  80 T -

  11 Devina Rhma Rerti S 60 - TT

  10 Devina Rania Asisi 60 - TT 60 - TT

  9 Chevo Yusuf Kirana 60 - TT 100 T -

  90 T -

  8 Candra Septa Pradika 60 - TT

  16 Munir Muanam

  278 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan...

  53.85

  Gambar 1 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

  40.00

  60.00

  80.00 100.00

  63.85

  72.31

  83.08

  73.08

  0.00

  92.31 RATA-RATA %KETUNTASA N

  IPS. Hendaknya guru menggunakan berbagai macam variasi metode pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak bosan dan bahkan menyukai materi yang disampaikan.

  Penerapan metode group investigation dalam pembelajaran IPS yang telah diuraikan di atas, hendaknya guru dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh tenaga guru lainnya. Perpustakaan sekolah agar meng- usahakan keberadaan buku-buku bacaan populer yang ada sangkut pautnya dengan

  Saran

  Metode group investigation dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar siswa. Terbukti dari hasil angket yang diberikan, rata-rata siswa menyukai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation dengan nilai 97,69%. Dari tindakan-tindakan yang diterapkan dalam metode group investigation tampaknya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bidang studi IPS. Terbukti dari kenaikan hasil belajar siswa setiap siklus. Dari hasil nilai rata-rata siswa siklus I 72,31 dengan persentase ketuntasan 73,08% dengan persentase 92,31%.

  PENUTUP Kesimpulan

  Untuk aktivitas siswa pada siklus II mendapatkan skor 75,00%. Artinya siswa sudah baik dalam menerapkan metode group investigation dalam pembelajaran IPS. Keti- ka melakukan kegiatan siswa lebih santai, hal ini disebabkan tidak merasa diamati teman- temannya, sewaktu menanggapi pendapat kelompok lain, semua anggota kelompok tidak kesulitan. Untuk aktivitas guru, guru mampu menempatkan diri sebagai motivator dalam pembelajaran baik dalam kegiatan diskusi, presentasi maupun kegiatan tugas mandiri. Untuk aktivitas guru pada siklus II mendapatkan skor 75,00%. Artinya guru sudah baik dalam menerapkan metode GI dalam pembelajaran IPS.

  20.00

DAFTAR PUSTAKA

  Bidang Pendidikan dan Sosial . Edisi

  Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

  Zuriah, N. 2003. Penelitian Tidakuri dalam

  Evaluasi Belajar . Jakarta: Gramedia

  2 . Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

  Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research

  Effective Evaluation . San Fransisco:

  Rinegart and Winston. Guba, Egon G. & Lincoln, Yvonna S. 1981.

  Principles of instructional Design, Second edition . New York: Holt,

  Jakarta: Aksara Baru. Gagne, R. M. dan Leslie J, Briggs. 1979.

  Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .

  Sebuah Pengantar Ringkas . Jakarta: Raja Grafindo Persada.

  Arifin, Anwar. 1998. Ilmu Komunikasi

  P3M SUP. 1999. Jurnal Gentengkali, Surabaya: Depdikbud Kanwil Jatim. Winkel. 1996. Psikologi Pendidikan dan

  

279

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE KARYAWISATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH PADA SISWA KELAS IV SDN PADANGASRI KABUPATEN MOJOKERTO

1 8 31

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI BERCERITA PADA SISWA KELAS V MELALUI PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI SDN 3 SURENLOR TRENGGALEK

0 7 18

PENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH SISWA KELAS V SDN ORO-ORO OMBO 02 BATU

0 10 18

ENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN TEGALHARJO 08 KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 12

STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY SOSIAL DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG PENINGGALAN SEJARAH HINDU DI INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 194 PATAMPANUA HASNAH

0 1 6

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V SEMESTER I DI SD 2 TANJUNGKARANG TAHUN 20132014

0 0 17

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN KELAS V SEMESTER 2 SDN 4 PIJI KUDUS

0 0 26

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN GUGUS I PONTIANAK SELATAN

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA X IPS 2 SMA KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20172018

0 0 15

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK NEGERI 1 TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 20122013

0 0 11