Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran 2017/2018

Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran 2017/2018

Abdul Gafur

Guru SMPN 2 Sano Nggoang, NTT

Abstrak; pelaksanaan pembelajaran dituntut agar berlangsung dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Akan tetapi kenyataannya di sekolah, sering dijumpai adanya guru yang cenderung menggunakan metode yang mengedepankan keaktifan guru sementara siswa pasif. Padahal, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan agar siswa lebih menguasai materi pelajaran, bukan justru hanya menjadi pendengar dan mencatat materi pelajaran IPA. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran 2017/2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil belajar siswa dengan diterapkannya metode demonstrasi ini dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA Terpadu pokok bahasan sumber energi dan kegunaannya. Hal ini terbukti pada pada nilai awal pre test yang rataratanya sebesar 51,5 dengan ketuntasan belajar 6,66% dan pada siklus I sebesar 68,66 dengan ketuntasan belajar 80%, dan pada siklus II menunjukkan peningkatan sebesar 79,5% dengan ketuntasan belajar 93,33%. Dan dari penggunaan metode demonstrasi dapat dilihat (a) rasa keingintahuan yang tinggi dari diri siswa atas apa yang belum diketahui, (b) semangat siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan berusaha mengerjakan tugas tersebut tepat waktu, (c) siswa mampu menerapkan materi yang diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari (d) siswa tampak gembira dan senang selama mengikuti pembelajaran. Dengan demikian pada siklus II telah mencapai target bahwa pembelajaran menggunakan metode demonstrasi mampu meningkatkan Hasil belajar IPA.

Kata Kunci: Metode Demontrasi, PTK, Hasil Belajar IPA.

PENDAHULUAN

pembelajaran dan evaluasi, kualitas guru, Di dalam Undang-Undang Nomor 20

sarana dan prasarana sekolah, dan buku ajar. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Dalam hal ini, perlu dilakukan perubahan Nasional menegaskan, bahwa “Pendidikan

dalam sistem pendidikan nasional karena merupakan usaha sadar agar manusia dapat

sistem pendidikan yang berjalan dianggap mengembangkan potensi dirinya melalui

oleh berbagai pihak sudah tidak efektif dan proses pembelajaran Perkembangan potensi

tidak dapat memberikan bekal serta tidak manusia akan sangat bergantung pada kualitas

sanggup mempersiapkan peserta didik untuk proses pembelajaran yang diperoleh sehingga

berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi

dunia ini. Perubahan mendasar tersebut pemikir, perencana dan pelaksana pendidikan

adalah berkaitan dengan kurikulum. Buchori untuk merencanakan dan mengembangkan

menyampaikan dalam Pendidikan Indonesia sistem pendidikan nasional yang relevan

Alami Proses Involusi (Kompas.co.id, 2004). dengan tuntutan masyarakat yang terus

Bahwa sistem pendidikan yang diberlakukan berkembang. Pendidikan merupakan proses

saat ini merupakan kelanjutan dari sistem yang dinamis karena tuntutan masyarakat dan

yang bersifat elitis eksklusif. perkembangan ilmu pengetahuan dan

Penguasaan sejumlah kompetensi teknologi sehingga harus ada usaha yang terus

merupakan salah satu indikator yang dapat menerus berkelanjutan untuk meningkatkan

menggambarkan hasil belajar siswa. Hal kualitas pendidikan terhadap berbagai sistem

tersebut menjadi sebuah dambaan pendidik, didalamnya.

instansi sekolah, peserta didik dan Terdapat beberapa unsur yang

masyarakat. Penguasaan sejumlah kompetensi mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya

merupakan hasil belajar peserta didik yang adalah kurikulum, isi pendidikan, proses

dapat diukur dengan angka ataupun simbul dapat diukur dengan angka ataupun simbul

penguasaan konsep.

dapat mencapai nilai ketuntasan minimal yang Hasil observasi awal di kelas VIII.B ditetapkan oleh lembaga pendidikan.

SMP Negeri 2 Sano Nggoang menunjukkan Proses pembelajaran di sekolah

bahwa dalam proses pembelajaran IPA bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Terpadu masih memiliki kelemahan, antara sumber daya manusia Indonesia berkaitan

lain:

dengan aspek pengetahuan, sikap, dan 1). Kurangnya kreatifitas dan ketrampilan keterampilan. Berkaitan dengan hal tersebut,

guru dalam mengajar sehingga pembelajaran setiap guru dituntut profesionalitas dalam

terasa membosankan dan monoton, 2). Siswa menciptakan proses pembelajaran berkualitas,

menganggap bahwa pelajaran IPA kadang di

sulit dipahami karena mempelajari hal yang pembelajaran yang relevan dengan materi

antaranya menggunakan

metode

abstrak tampa pembuktian secara konkrit secara efektif dan efisien dalam menunjang

dalam kehidupan nyata. 3). Dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran, seperti

belajar mengajar selama ini hanya sebatas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

upaya untuk mencapai target pembelajaran (IPA).

dalam satu semester tanpa melihat siswa yang Setiap pelaksanaan pembelajaran

kurang faham terhadap meteri tertentu yang dituntut agar berlangsung dengan baik agar

menjadikan siswa hanya terampil dalam tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

mengerjakan soal-soal saja, sehingga maksimal. Akan tetapi kenyataannya di

pelajaran berlangsung kurang bermakna. sekolah, sering dijumpai adanya guru yang

Untuk menghindari agar pembelajaran IPA cenderung menggunakan metode yang

tidak terlalu verbalistik, maka metode mengedepankan keaktifan guru sementara

pembelajaran yang paling memungkinkan siswa pasif. Padahal, keaktifan siswa dalam

digunakan dalam pembelajaran IPA adalah pembelajaran sangat diperlukan agar siswa

metode demonstrasi agar siswa terlibat secara lebih menguasai materi pelajaran, bukan

aktif dalam mendemonstrasikan materi, justru hanya menjadi pendengar dan mencatat

karena hal tersebut dapat meningkatkan materi pelajaran IPA.

kemampuan belajar siswa sehingga pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

meningkatkan hasil (KTSP) menghendaki agar setiap guru secara

gilirannya dapat

belajarnya.

profesional merancang dan menerapkan Metode demonstrasi pada hakikatnya metode pembelajaran sehingga siswa merasa

telah diterapkan dalam pembelajaran IPA senang belajar agar dapat meningkatkan

Terpadu di VIII.B SMP Negeri 2 Sano kemampuan belajarnya. Demikian halnya

Nggoang. Akan tetapi kegiatan demonstrasi dengan pelajaran IPA. Guru seharusnya

lebih sering dilakukan oleh guru dan kurang memilih

melibatkan siswa. Demikian pula pada saat pembelajaran sesuai materi, bukan sekadar

dan menggunakan

metode

pembelajaran, masih banyak siswa kurang menerangkan materi secara lisan tanpa adanya

memperhatikan demonstrasi guru. Bahkan kegiatan memperagakan materi. Hal yang

tidak sedikit siswa kurang memperhatikan penting dalam metode ialah bahwa setiap

guru saat menerangkan, malas mengerjakan metode pembelajaran yang digunakan

tugas, ribut saat guru sedang menerangkan, bertalian dengan tujuan belajar yang ingin

dan cenderung pasif saat belajar sehingga dicapai”.

hanya guru yang lebih dominan dalam Dalam

pembelajaran. Salah satu masalah penting pembelajaran IPA Terpadu dirancang untuk

yang menurunkan hasil belajar siswa, yaitu mengembangkan kerja ilmiah dan sikap

rendahnya aktivitas siswa dalam proses ilmiah siswa. Hal ini menuntut kemampuan

pembelajaran, seperti: siswa kurang aktif guru

bertanya, hanya memperhatikan guru saat pembelajaran

menerangkan materi, dan kurang terlibat penunjang agar siswa mengalami seluruh

secara aktif dalam proses pembelajaran (pasif) tahapan pembelajaran yang bermuatan

sehingga dapat mempengaruhi rendahnya sehingga dapat mempengaruhi rendahnya

menghasilkan perubahan yang relatif pembelajaran IPA Terpadu seharusnya

menetap/bertahan pada kemampuan ranah melibatkan siswa secara aktif, sementara guru

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akan hanya mengarahkan atau membimbing siswa.

tetapi menurut Edward Walter, belajar adalah Dengan cara tersebut, maka aktivitas belajar

perubahan tingkah laku akibat pengalaman siswa dapat lebih maksimal sehingga pada

dan latihan. Clifford T. Morgan, berpendapat gilirannya dapat

bahwa belajar merupakan perubahan tingkah belajarnya. Berkaitan dengan hal itu, maka

meningkatkan

hasil

laku karena hasil pengalaman, sehingga dilakukan penelitian tindakan kelas dengan

memungkinkan seseorang menghadapi situasi judul: Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu

selanjutnya dengan cara yang berbeda-beda. Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa

Belajar merupakan perubahan yang relatif Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang

permanen, akibat interaksi lingkungan. Manggarai Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.

Sedangkan belajar mempunyai maksud antara Berdasarkan latar belakang tersebut

lain untuk: 1) Mengambil suatu kepandaian, maka rumusan masalah pada penelitian ini

kecakapan atau konsep yang sebelumnya adalah “Apakah Metode Demostrasi Dapat

tidak pernah diketahui. 2) Dapat mengajarkan Meningkatkan Hasil Belajar IPA Terpadu

yang sebelumnya tidak dapat dibuat, baik Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano

tingkah laku maupun keterampilan. 3) Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran

Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan 2017/2018? ”

atau lebih ke dalam suatu pengertian baru, Berdasarkan perumusan masalah di

baik keterampilan, pengetahuan, konsep atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

maupun tingkah laku. 4) Dapat memahami mengetahui Peningkatan Hasil Belajar IPA

dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Terpadu Menggunakan Metode Demonstrasi

(Sardiman, 1992: 3).

Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano

Hakekat Pembelajaran Afektif

Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran Menurut Popham (1995), ranah afektif 2017/2018

menentukan keberhasilan belajar seseorang.

TINJAUAN PUSTAKA

Orang yang tidak memiliki minat pada

Pengertian Belajar

pelajaran tertentu sulit untuk mencapai Belajar merupakan kegiatan yang

secara optimal. tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan

keberhasilan

belajar

Seseorang yang berminat dalam suatu mata dilakukan oleh setiap orang untuk

pelajaran diharapkan akan mencapai hasil memperoleh suatu pengetahuan baru. Piaget

pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu (dalam Dimyati, Mujiono, 2006: 13)

harus mampu berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk

semua

pendidik

membangkitkan minat semua peserta didik oleh individu. Sebab individu melakukan

untuk mencapai kompetensi yang telah interaksi

ditentukan. Selain itu ikatan emosional sering lingkungannya dan lingkungan tersebut

diperlukan untuk membangun semangat mengalami perubahan, sehingga fungsi

kebersamaan, semangat persatuan, semangat intelek semakin berkembang.

nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Dengan belajar manusia dapat

Untuk itu semua dalam merancang program mengembangkan

pembelajaran, satuan pendidikan harus dibawanya sejak lahir. Belajar sebagai suatu

potensi-potensi

yang

memperhatikan ranah afektif. proses usaha yang dilakukan individu untuk

Keberhasilan pembelajaran pada ranah memperoleh perubahan tingkah laku secara

kognitif dan psikomotorik dipengaruhi oleh keseluruhan sebagai hasil pengalaman

kondisi afektif peserta didik. Peserta didik individu

yang memiliki minat belajar dan sikap positif lingkungannya (Slameto, 1995). Sedangkan

terhadap pelajaran akan merasa senang menurut Winkel (1989) belajar sebagai suatu

mempelajari mata pelajaran tertentu, sehingga proses kegiatan mental pada diri seseorang

dapat mencapai hasil pembelajaran yang yang berlangsung dalam interaksi aktif

optimal. Walaupun para pendidik sadar akan optimal. Walaupun para pendidik sadar akan

menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, meningkatkan minat peserta didik. Oleh

afektif, psikomotorik. Pengembangan dari karena itu untuk mencapai hasil belajar yang

masing-masing ranah dapat kita lihat pada optimal,

table dibawah ini.

pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi

Tabel 2.1 jenis dan indikator hasil belajar

peserta didik, pendidik harus memperhatikan

karakteristik afektif

peserta

didik.

1. Ranah kognitif

http://www.idonbiu.com/hakikat- Mengidentifikasi,

a. Pengetahuan

pembelajaran-afektif (4 Juni 2014). mendefinisikan, mendaftar,

(Knowledge)

mencocokkan, menetapkan,

Hasil Belajar

menyebutkan, melabel,

Menurut Hamalik

memberikan

menggambarkan, memilih.

pengertian tentang hasil belajar adalah sebagai

b. Pemahaman

Menerjemahkan, merubah,

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

(Comprehensio menyamarkan, menguraikan n )

seseorang yang dapat diamati dan diukur dengan kata-kata sendiri,

menulis kembali,

bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.

merangkum, membedakan,

Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai

menduga, mengambil

terjadinya peningkatan dan pengembangan

kesimpulan, menjelaskan.

yang lebih baik dari sebelumnya dan yang

c. Penerapan

Menggunakan,

tidak tahu menjadi tahu. mengoperasikan,

(Application)

menciptakan/membuat

Hasil belajar dapat diartikan sebagai

perubahan, menyelesaikan,

hasil maksimum yang telah dicapai oleh siswa

memperhitungkan,

setelah mengalami proses belajar mengajar

menyiapkan, menentukan

dalam mempelajari materi pelajaran tertentu.

d. Analisis

Membedakan, memilih,

Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, membedakan, memisahkan,

(Analysis)

membagi, mengidentifikasi,

akan tetapi dapat berupa perubahan atau

merinci, menganalisis,

peningkatan sikap, kebiasaan, pengetahuan,

membandingkan.

keuletan, ketabahan, penalaran, kedisiplinan,

e. Menciptakan,

Membuat pola,

keterampilan dan lain sebagainya yang

membangun

merencanakan, menyusun,

menuju pada perubahan positif.

(Synthesis)

mengubah, mengatur, menyimpulkan, menyusun,

Hasil belajar

menunjukkan

membangun, merencanakan.

kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah

f. Evaluasi

Menilai, membandingkan,

mengalami proses

membenarkan,mengkritik,

pengetahuan dari seseorang yang dapat

menjelaskan, menafsirkan,

dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan

mersngkum, mengevaluasi.

kurang. Jadi dengan adanya hasil belajar,

2. Ranah Afektif

orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa

a. Penerimaan

Mengikuti, memilih,

dapat menangkap, memahami, memiliki

(Receiving)

mempercayai, memutuskan,

materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu

bertanya, memegang,

pendidik dapat menentukan strategi belajar

memberi, menemukan,

mengajar yang lebih baik. mengikuti.

b. Menjawab/me

Membaca, mencocokkan,

Indikator Dalam Hasil Belajar

nanggapi

membantu, menjawab,

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil

(Responding)

mempraktekkan, memberi,

belajar ideal meliputi segenap ranah

melaporkan, menyambut,

psikologis yang berubah sebagai akibat

menceritakan, melakukan,

pengalaman dan proses belajar siswa. Kunci membantu.

c. Penilaian

Memprakarsai, meminta,

pokok untuk memperoleh ukuran dan data

(Valuing)

mengundang, membagikan,

hasil belajar siswa adalah mengetahui garis

bergabung, mengikuti,

besar indicator dikaitkan dengan jenis hasil

mengemukakan, membaca,

yang hendak diungkapkan atau diukur.

belajar, bekerja, menerima,

Indikator hasil belajar menurut Benjamin

melakukan, mendebat

S.Bloom dengan Taxonomy of Education Mempertahankan,

d. Organisasi

(Organization) mengubah, menggabungkan, (Organization) mengubah, menggabungkan,

wadah, ajang atau muara penyatupaduan

mendengarkan,

konsep-konsep yang dikandung beberapa

mempengaruhi, mengikuti, memodifikasi,

pokok bahasan atau beberapa mata pelajaran

menghubungkan,

yang seharusnya memiliki keterkaitan dan

menyatukan

keterpaduan

pemahamamnya. Menurut

e. Menentukan

Mengikuti, menghubungkan,

Fogarty (1991), pembelajaran terpadu

ciri-ciri nilai memutuskan,

menyajikan,

meliputi pembelajaran terpadu dalam satu

(Characterizat menggunakan,

menguji,

disiplin ilmu, terpadu antar mata pelajaran

ion by a value menanyai,

menegaskan,

or value mengemukakan,

serta terpadu dalam dan lintas peserta didik.

complex )

memecahkan,

Trianto (2012:57) mengungkapkan bahwa

mempengaruhi,

pembelajaran terpadu dikatakan sebagai

menunjukkan.

pendekatan belajar mengajar yang melibatkan

3. Ranah psikomotor

beberapa bidang studi untuk memberikan

a. Gerakan

Membawa,

mendengar,

pengalaman bermakna untuk siswa. Sugiyanto

(2008) berpendapat bahwa pembelajaran

terpadu memngkinkan siswa baik secara

melompat,

memegang,

individual maupun kelompok aktif mencari,

berdiri, berlari

menggali dan menemukan konsep serta prinsi

b. Gerakan

Melatih,

membangun,

secara holistik. Pembelajaran ini merupakan

model yang mencoba memadukan beberapa

pokok bahasan.

menggunakan,

Lain halnya dengan pendapat Beans

bahwa istilah

c. Gerakan

Bermain, menghubungkan,

pembelajaran terpadu berasal dari kata

“integrated teaching and learning” atau

(Ordinative

menguraikan,

“integrated curiculum approach”. Konsep ini

dikemukakan oleh John Dewey sebagai usaha

menggerakkan,

berenang,

untuk mengintegrasikan perkembangan dan

Gerakan pertumbuhan peserta didik dan kemampuan

memperbaiki, menulis d. Menciptakan, menemukan,

pengetahuannya. Prabowo (2000) mengatakan

Kreativ

membangun, menggunakan,

(Creative

memainkan, menunjukkan,

bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu

Movement) melakukan,

membuat,

pendekatan dalam proses pembelajaran yang

secara sengaja mengaitkan beberapa aspek Dengan melihat tabel di atas kita dapat

menyusun.

baik dalam intra mata pelajaran maupun antar menyimpulkan bahwa dalam hasil belajar

mata pelajaran dan memiliki beberapa ciri: (1) harus dapat mengembangkan tiga ranah yaitu:

berpusat pada siswa (student centered); (2) ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam

mengutamakan penelitian ini difokuskan pada salah satu

proses

pembelajaran

pemberian pengalaman langsung; dan (3) ranah dalam teori hasil belajar yaitu pada

pemisahan antar bidang studi tidak terlihat ranah kognitif.

jelas.

Pengertian Pembelajaran IPA Terpadu

Berdasarkan beberapa pengertian di Pembelajaran terpadu merujuk pada

atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dua pengertian yaitu sebagai berikut (PPPPTK

terpadu merupakan pembelajaran yang IPA, 2001): 1) pembelajaran terpadu sebagai

memadukan beberapa pokok bahasan dalam bentuk aktivitas belajar mengajar yang secara

satu disilin atau antar disiplin ilmu bersifat struktur sama dengan program satuan

holistik, bermakna, dan autentik, berpusat pembelajaran untuk satu pokok bahasan/

pada peserta didik dan mengutamakan materi pokok dalam silabus, hanya muatan

pembelajaran melalui pengalaman langsung. materinya dan konteknya berbeda, yaitu

Melalui pembelajaran terpadu peserta didik berasal dari beberapa pokok bahasan untuk

akan mempelajari konsep yang diperoleh satu mata pelajaran atau bahkan antar pokok

langsung dan bahasan dari dua atau lebih mata pelajaran; 2)

melalui

pengalaman

membedakannya dengan konsep lain yang pembelajaran terpadu berfungsi sebagai membedakannya dengan konsep lain yang pembelajaran terpadu berfungsi sebagai

anak-anak mereka memperhatikan dan

2. Metode Demonstrasi

menirunya.

Metode demonstrasi adalah metode Dalam metode demonstrasi diharapkan mengajar dengan cara memperagakan suatu

dari hal-hal yang benda tertentu yang tidak terlepas dari

setiap

Iangkah

didemonstrasikan dapat dilihat dengan penjelasan secara lisan oleh seorang guru.

mudah oleh siswa melalui prosedur yang Menurut Sanjaya W (2006:152) metode

benar meskipun demikian siswa perlu juga demonstrasi ” Metode penyajian pela-jaran

mendapatkan waktu yang cukup lama untuk dengan memperagakan dan mempertunjukan

sesuatu yang kepada siswa tentang suatu proses, situasi

memperhatikan

Dalam demonstarsi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau

didemonstrasikan.

terutama dalam mengembangkan sikap- hanya sekadar tiruan.” Sebagai metode

sikap, guru perlu merencanakan pendekatan penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari

secara Iebih berhati-hati dan ia melakukan penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun

kecakapan untuk mengarahkan motivasi dan dalam proses demonstrasi peran siswa hanya

berpikir siswa.

sekedar mem-perhatikan, akan tetapi Tidak semua yang dijelaskan guru demonstrasi dapat menyajikan bahan

dapat diterima oleh semua siswa dengan pelajaran lebih kon-kret dalam setrategi

mudah. Hal ini disebabkan antara lain: pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

1. Tingkat perkembangan berpikir yang Sedangkan

berbeda-beda. Perkembangan berpikir (2009:403) metode demonstrasi ”cara

menurut

Daryanto

di-mulai dari kongkret menuju abstrak, penyajian bahan pelajaran dengan meragakan

apa yang dipelajari akan lebih jelas dan atau mempertunjukan kepada siswa suatu

mudah dipahami siswa dengan melihat proses situasi, atau benda tertentu yang

langsung atau melalui alat/ benda tiruan sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun

ditujukan (diragakan/ tiruan yang sering disertai penjelasan Iisan.”

yang

didemonstrasikan) guru. Sering kali orang mengira bahwa

2. Sifat bahan yang dipelajari tidak semua metode demonstrasi hanya digunakan pada

sama. Ada bahan pelajaran yang tak mata pelajaran ilmu pengetahuan alam saja.

diragakan atau Padahal tidak demikian halnya. Metode ini

menuntut

adapula yang dapat dipergunakan bagi penyajian semua

dipertunjukan,tetapi

diperagakan atau jenis mata pelajaran termasuk matematika.

menuntut

dipertunjukan untuk Iebih memperjelas. Dengan demonstrasi proses penerimaan

Untuk yang terakhir inilah diperlukan terhadap pelajaran akan lebih berkesan

demonstrasi seperti hal-hal yang baru secara mendalam, sehingga membentuk

diperkenalkan kepada siswa, alat-alat pengertian dengan baik dan sempurna, juga

baru apalagi yang rumit. siswa dapat mengamati dan memperhatikan

3. Tipe pelajaran individu yang berbeda, pada apa yang diperagakan guru selama

terdapat beberapa tipe belajar antara pelajaran berlangsung.

lain, tipe visual, tipe auditif, tipe Penggunaan teknik demonstrasi sangat

motorik, tipe campuran ( merupakan menunjang proses interaksi belajar mengajar

dari tipe-tipe belajar dikelas, sehingga kesan yang diterima lebih

kombinasi

tersebut). Dalam hal ini dilihat saja lama pada jiwanya. Akibatnya memberikan

kecenderungannya, apakah ia termasuk motivasi yang kuat untuk síswa agar lebih

tipe visual, tipeauditif, tipe motorik atau giat belajar. Dengan demonstrasi itu siswa

tipe campuran. (Daryanto, 2009:403). dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh

a. Perencanaan dan Persiapan Metode

pengalaman langsung

mengembangkan kecakapannya. Setiap metode pembelajaran harus Metode

direncanakan dan dipersiapkan agar tujuan metode yang paling pertama digunakan oleh

demonstrasi

merupakan

pembelajaran tercapai, begitu pula dengan manusia purba takala menambah kayu untuk

metode demontrasi. Menurut Djamarah

(2010 : 403) hal-hal yang perlu mendapat

3. Mulailah demontrasi dengan menarik perhatian pada Iangkah ini antara Iain:

perhatian siswa.

1. Penentuan tujuan demonstrasi yang akan

4. Ingatlah pokok-pokok materi yang dilakukan dalam hal ini pertim-

agar demontrasi bangkanlah apakah tujuan yang akan

didemontrasikan

mencapai sasaran.

dicapai siswa dengan belajar melalui

5. Pada waktu berjalannya demonstrasi, demonstrasi

sekali-kali perhatikanlah keadaan siswa, menggunakan metode demontrasi.

apakah semua mengikuti dengan baik

2. Materi yang akan didemontrasikan

6. Untuk menghindarkan ketegangan, terutama hal-hal yang penting ingin di-

ciptakanlah suasana yang harmonis tonjolkan.

7. Berikanlah kesempatan kepada siswa

3. Siapkanlah

untuk secara aktif memikirkan lebih demonstrasi seperti peralatan, tempat

fasilitas

penunjang

lanjut tentang apa yang dilihat dan dan mungkin juga biaya yang

didengarnya dalam bentuk mengajukan dibutuhkan.

pertanyaan, membandingkannya dengan

4. Penataan peralatan dan kelas pada posisi yang lain atau dengan pengalaman Iain, yang baik.

serta men-coba melakukannya sendiri

5. Pertimbangkanlah

dengan bimbingan guru. dihubungkan dengan hal yang akan

jumlah

siswa

Sedangkan menurut Daryanto (2009: didemons-trasikan agar siswa dapat

403) langkah-langkah metode demonstrasi melihatnya dengan jelas.

sebagai berikut:

6. Buatlah garis besar langkah atau pokok-

1. Membagi dan menjelaskan sumber- pokok yang akan didemonstrasikan

sumber kegiatan demonstrasi. secara berurutan dari tertulis pada papan

2. Memberikan gambaran tentang seluruh tulis atau pada kertas lebar, agar dapat

kegiatan demonstrasi dan mewujudkan dibaca-kan siswa dan guru secara

hasil akhir.

keseluruhan.

3. Menghubungkan

kegiatan dengan

7. Untuk menghindarkan kegagalan dalam keterampilan yang memiliki peserta dan pelaksanaan sebaiknya demonstrasi yang

keterampilan yang akan disampaikan. direncanakan dicoba terlebih dahulu.

langkah-langkah Berdasarkan

4. Mendemonstrasikan

serta perlahan dan memberikan waktu pembelajaran menggunakan demonstrasi

penjelasan

diatas

yang cukup pada peserta untuk harus diper-siapkan secara matang agar tidak

mengamatinya.

terjadi kegagalan dalam pelaksanaannya.

5. Menentukan hal-hal yang penting dan Agar siswa dapat mengetahui dengan jelas

keritis atau hal yang berkaitan dengan semua obyek yang didemonstrasikan.

keselamatan kerja.

b. Pelaksanaa Metode Demonstrasi

Jadi dalam pelaksanaan metode Menurut Djamarah (2010 : 91) setelah

demonstrasi guru dituntut membuat siswa segala sesuatu direncanaan dan disiapkan,

aktif, Ajak siswa untuk mau menanyakan apa langkah

yang kurang dimengerti. Bagian yang melaksanakan demonstrasi beberapa hal

dipandang terpenting dari sesuatu yang yang perlu diperhatikan antara lain:

dipertunjukan atau dijelaskan harus diulang

1. Guru sebelum memulai persiapkanlah

siswa benar-benar sekali lagi kesiapan peralatan yang akan

berkali-kali

agar

mengetahui seluk beluknya. Setelah selesai didemonstarsikan,

guru mengajukan tempat,keterangan tentang garis besar

pengaturan

mendemons-trasikan

pertanyaan kepada siswa untuk mengecek langkah dan pokok-pokok yang akan

sampai dimana siswa telah dapat memahami didemonstrasikan. dan lain-Iain yang

atau mengikuti demonstrasi yang harus diperlukan.

selesai diper-tunjukan.

2. Siapkanlah siswa, barangkali ada hal-hal Siswa diarahkan untuk mengamati yang perlu mereka catat.

dengan penuh perhatian kepada sesuatu obyek yang didemonstrasikan, maka dengan penuh perhatian kepada sesuatu obyek yang didemonstrasikan, maka

dan terperinci tentang obyek yang dilihatnya. obyek yang dipertunjukan.

Dengan demikian siswa di didik untuk

c. Keunggulan Dan Kelemahan Metode

mengamati sesuatu dengan sikap kritis.

Demonstrasi

Mengamati sesuatu dengan cermat, Setiap

baik dengan alat indera mata, telinga maupun mempunyai keunggulan dan kelemahan

metode

pembelajaran

indera lainnya bukan pekerjaan yang mudah termasuk metode demonstrasi. Adapun

bagi siswa kalau tempat duduknya tidak keunggulan

berpindah-pindah maka siswa hanya melihat demonstrasi sebagai berikut:

dari satu pihak saja, obyek yang

Hal ini dapat Sebagai suatu metode pembelajaran

1. Keunggulan

didemonstrasikan.

menimbulkan kekeliruan tanggapan dan demonstrasi

pengertian mengenai obyek yang diamati. diantaranya:

memiliki

keunggulan,

Apabila siswanya hanya dengan berpindah-

a. Melalui metode demonstarsi terjadinya pindah tempat dapat menibulkan kegaduhan. verbalisme akan dapat dihindari, sebab

mengatasinya guru harus siswa langsung memperhatikan bahan

Untuk

menentapkan garis-garis besar, langkah- pelajaran yang dijelaskan.

langkah

demonstrasi yang akan

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik,

dilaksanakan.

sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi

2. Kelemahan

juga melihat peristiwa yang terjadi. Di samping beberapa kelebihan,

c. Dengan cara mengamati secara langsung metode demonstrasi juga memiliki beberapa siswa akan memiliki kesempatan untuk

ke-lemahan. Kelemahan tersebut dijabarkan membandingkan antara

oleh beberapa ahli, diantaranya: Menurut kenyataan.

teori dan

Sanjaya W (2006:153) kekurangan metode

d. Dengan demikian siswa akan lebih

demonstrasi adalah:

meyakini kebenaran materi pembelajaran.

a. Metode demonstrsi memerlukan persiapan (Sanjaya W, 2006:152).

yang lebih matang, sebab tanpa persiapan Sedangkan menurut Syaiful (2010: 210)

yang memadai demonstrasi bisa gagal kelebihan metode demonstrasi ini adalah:

sehingga dapat menyebabkan metode ini

a. Metode ini dapat membuat pengajaran tidak efektip lagi. Bahkan sering terjadi menjadi lebih jelas dan Iebih kongkret.

untuk menghasilkan pertun-jukan suatu Sehingga

proses tertentu, guru harus bisa beberapa verbalisme.

dapat

menghindarkan

kali mencobanya terlebih dahulu,

b. Siswa diharapkan lebih mudah dalam sehingga dapat memakan waktu yang memahami apa yang dipelajari

banyak.

c. Proses pengajaran akan lebih menarik

b. Demonstrasi memerlukan peralatan,

d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, bahan-bahan, dan tempat yang memadai menyesuaikan antara teori dengan

yang bearti menggunakan metode ini kenyataan, dan mencoba melakukannya

memerlukan pembiayaan yang lebih sendiri.

mahal dibandingkan dengan ceramah.

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan pelajaran yang tidak mungkin kurang

e. Melalui metode ini dapat disajikan materi

dan keterampilan guru yang khusus, se- sesuai dengan menggunakan metode lain.

hingga guru dituntut untuk bekerja lebih Dari kelebihan-kelebihan di atas

profesional. Disamping itu metode metode demonstrasi dapat menanamkan

juga memerlukan keyakinan pada siswa akan kepastian sesuatu

demonstrasi

kemampuan dan motivasi guru yang karena metode demonstrasi merupakan cara

keberhasilan proses yang wajar atau alamiah sesuai dengan

bagus

untuk

pembelajaran siswa.

proses perkembangan jiwa anak untuk Sedangkan menurut Syaiful (2010: 210) belajar memahami sesuatu atau obyek

kekurangan metode ini adalah: perbuatan. Dengan melihat sendiri obyeknya kekurangan metode ini adalah: perbuatan. Dengan melihat sendiri obyeknya

secara optimal.

dengan hal-hal itu,pelaksanaan metode Berdasarkan pengertian PTK di demonstrasi akan tidak efektip.

atas, kita dapat memperoleh karakteristik

b. Pasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya PTK dibandingkan dengan peneliti lain, yaitu: yang memadai tidak selalu tersedia dengan

a. Masalah PTK muncul dari kesadaran pada baik.

diri guru itu sendiri yang harus diperbaiki,

c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan bukan dari guru lain dari luar. Dengan perencanaan yang matang di samping

demikian, masalah dalam PTK berasal sering memerlukan waktu yang cukup

dari permasalahan yang nyata yang terjadi panjang mungkin terpaksa mengambil

dalam pembelajaran di kelas. Dengan kata waktu atau jam pelajaran lain.

lain berfokus pada masalah praktis bukan Dari kelemahan-kelemahan di atas

problem teoritis.

sebaiknya guru mengarahkan demonstrasi itu

penelitian yang sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh

b. PTK

merupakan

dilakukan melalui refleksi diri (self pengertian dan gambaran yang benar tentang

reflective inquiry).

apa yang sedang didemonstrasikan sebaiknya

c. PTK di lakukan di dalam kelas. Penelitian sebelum demonstrasi itu di-mulai guru telah

ini fokus pada kegiatan pembelajaran di mengadakan uji coba supaya kelak dalam

kelas yang berupa perilaku guru dan siswa pelaksanaan nya tepat dan secara otomatis

dalam berinteraksi.

metode demonstrasi dalam IPA Terpadu.

d. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses

METODE PENELITIAN

pembelajaran yang dilakukan secara

Jenis Penelitian

bertahap dan terus menerus selama PTK Penelitian ini peneliti mengambil

dilakukan. Oleh sebab itu, dalam PTK jenis penelitian tindakan kelas. Dalam istilah

dikenal adanya siklus tindakan yang aslinya Penelitian Tindakan Kelas disebut

meliputi: perencanaan – pelaksanaan – dengan Classroom

observasi – refleksi – revisi (perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

kajian sistematis dari upaya perbaikan

e. PTK merupakan bagian penting dari pelaksanaan praktek pendidikan

upaya pengembengan profesionalisme sekelompok guru

oleh

guru, karena PTK mampu membelajarkan tindakan-tindakan

dengan melakukan

guru untuk berfikir kritis dan sistematis, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil

dalam

pembelajaran,

mampu membiasakan guru untuk menulis dari tindakan-tindakan tersebut. Penelitian

dan membuat catatan. Tindakan Kelas pada dasarnya merupakan

Untuk meningkatkan perbaikan kegiatan nyata yang dilakukan oleh guru

praktik pembelajaran yang dilakukan oleh dalam

guru, PTK merupakan salah satu cara yang pembelajaran dikelasnya. Dalam penelitian ini

strategis bagi guru untuk meningkatkan atau peneliti terlibat langsung pada praktik

memperbaiki layanan pembelajaran. Tujuan pembelajarang yang dilakukan di kelas mulia

ini dapat dicapai dengan cara melakukan dari tahap perencanaan setelah ditemukannya

berbagai tindakan untuk memecahkannya. masalah dalam pembelajaran dilanjutkan

Dalam konteks tujuan penelitian tindakan dengan pelaksanaan tindakan, pengamatan

rinci Suhardjono dan refleksi.

kelas ini,

secara

mengemukakan sebagai berikut: Kesimpulan

a. Meningkatkan mutu isi, masukan proses Penelitian Tindakan Kelas atau PTK adalah

dari

pengertian

sertahasil pendidikan dan pembelajaran di suatu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh

sekolah.

seorang guru di kelas atau di sekolah

b. Membentu guru tenaga kependidikan tempatnya mengajar dengan menekankan

lainnya mengatasi masalah pembelajaran pada kinerja guru dalam proses pembelajaran

dan pendidikan di dalam kelas. dan menyempurnkan praktik mengajarnya

c. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

d. Menumbuhkembangkan budaya akademik menemukan kekuatan kelemahan dan di lingkungan sekolah sehingga tercipta

tantangan pembelajaran dan pendidikan sikap pro aktif di dalam melakukan

masa depan dan mengembangkan perbaikan

pemecahan masalah / pembelajaran

kelemahan yang ada pada dirinya dalam (sustainable).

c. Manfaat Bagi Sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran yang

Pada intinya, tujuan utama PTK

Jika sekolah tersebut gurunya dilakukan secara bertahap dan terus menerus

mamiliki bkemampuan untuk malakukan selama PTK dilakukan. Menyimak dari

perubahanatau melakukan perubahan pengertian, karakteristik dan tujuan PTK

perbaikan kinerjanya secara profesional, tersebut kita pasti mengenal bahwa dalam

maka sekolah tersebut akan berkembang PTK ada 3 (tiga) komponan yang menjadi

pesat. Sekolah todak akan berkembang sasaran

jika gurunya tidak memiliki kemempuan siswa/pembelajaran, guru dan sekolah. Dari

untuk mengembangkan diri. Kaitannya ketiga kompenen itulah yang akan menerima

dengan PTK, jika sekolah yang para manfaat dari PTK. Manfaat dari PTK tersebut

gurunya memiliki ketrampilan dalam adalah:

melaksanakan PTK tentu saja sekolah

a. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran. tersebut akan memperoleh manfaat yang Dengan adanya pelaksanaan PTK,

besar, karena peningkatan kualitas kesalahan dan kesulitan dalam proses

pembelajaran mencerminkan kualitas pembelajaran (baik strategi, teknik,

pendidikan di sekolah tersebut. konsep dan lain-lain) akan dengan cepat

jenis penelitian dianalisis dan didiagnosis, sehingga

Berdasarkan

sebagaimana dipaparkan sebelumnya, kesalahan dan kesulitan tersebut tidak

rancangan atau desain PTK yang akan berlarut-larut. Jika kesalahan yang

digunakan adalah menggunakan model terjadi dapat segera diperbaiki, maka

PTK Kemmis & Mc. Taggart yang ada pembelajaran akan mudah dilaksanakan,

dalam alur penelitiannya yakni meliputi menarik dan hasil belajar siswa

langkah-langkah berikut: diharapkan akan meningkat.

a. Perencanaan (plan)

b. Manfaat bagi guru.

b. Melaksanakan Tindakan (act) Beberapa manfaat PTK bagi guru antara

c. Melaksanakan pengamatan (observe) lain:

d. Mengadakan refleksi (reflection)

1. Guru memiliki kemampuan memperbaiki Sehingga penelitian ini merupakan proses pembelajaran melalui suatu kajian

proses siklus spiral mulai dari perencanaan, yang mendalam terhadap apa yang terjadi

pelaksanaan tindakan, pengamatan untuk di kelasnya.

modifikasi perencanaan, dan refleksi.

2. Dengan melakukan PTK, guru dapat Adapun tahapan penelitian yang digunakan berkembang

dan

meningkatkan

sebagai berikut:

kinerjanya secara profesional, karena guru mampu menilai, marefleksi diri, dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

3. Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk

ketrampilan sendiri.

4. Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri karena guru selalu merefleksi diri, melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya sendiri di dalam kelas. Dan hal ini tentu saja akan selalu

Lokasi Dan Subjek Penelitian mengetahui seberapa jauh efek tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP

telah mencapai sasaran. Negeri 2 Sano Nggoang yang terletak di desa

Observasi ini digunakan untuk Golo Mbu Kecamatan Sano Nggoang Kab.

memperoleh data hasil belajar siswa (aspek Manggarai

afektif) dalam kegiatan pembelajaran di dilaksanakan di kelas VIII B dengan jumlah

kelas. Pengambilan data dilakukan dengan siswa 30 orang siswa (15 siswa laki-laki dan

pengamatan/observasi langsung di kelas

15 siswa perempuan) dengan latar belakang mengenai kondisi siswa. Hasil observasi yang berbeda. Berdasarkan hasil pengamatan

diperoleh dari pengamatan temen sejawat yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sano

atau guru di sekolah tersebutterhadap Nggoang Kab. Manggarai Barat NTT,

aktifitas praktisi dan siswa dengan pengajaran IPA Terpadu masih bersifat

menggunakan lembar pengamatan yang konvensional,

disediakan oleh peneliti. penggunaan metodemengajar yang sangat

b. Interview / wawancara

kurang, guru cenderung mendominasi dalam Interview (wawancara) adalah teknik menjelaskan materi pembelajaran serta siswa

pengumpulan data dengan mengajukan langsung diberi tugas, sehingga pembelajaran

pertanyaan langsung oleh pewawancara terasa sangat membosankan dan cenderung

kepada responden, dan jawaban-jawaban monoton bagi siswa.

responden dicatat atau direkam. Kehadiran Peneliti

Wawancara yang digunakan peneliti Sesuai dengan jenis penelitian ini

terencana dan yaitu penelitian tindakan kelas, maka

adalah

wawancara

terstruktur yaitu dengan menetapkan kehadiran peneliti sangat diperlukan sebagai

sendiri masalah dan

instrumen utama. Peneliti sebagai instrumen pertanyaan yang diajukan. Wawancara utama dimagsudkan adalah peneliti bertindak

yang dilakukan pada subyek wawancara sebagai pengumpul data utama yang bertindak

yaitu guru pelajaran dan siswa kelas sebagai pengamat, pewawancara dan pembuat

VIII/B. Wawancara ini digunakan sebagai laporan hasil penelitian.

informasi pendukung untuk memperjelas

Teknik Pengumpulan Data

pelaksanaan Metode Pengumpulan data adalah pencatatan

data

tentang

pembelajaran Demonstrasi di kelas VIII/B. peristiwa-peristiwa

keterangan-keterangan atau karakteristik- Tes adalah suatu alat atau prosedur karakteristik sebagian atau seluruh elemen

yang digunakan dapat berbentuk tugas- populasi yang akan menunjang atau

tugas atau suruhan-suruhan yang harus pendukung penelitian.

dilaksanakan dan dapat pula berbentuk Teknik pengumpulan data dalam

pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal yang penelitian ini menggunakan empat cara yaitu

harus dijawab yang pelaksanaannya dapat sebagai berikut:

secara lisan maupun tulisan.

a. Observasi Jenis tes yang digunakan sebagai alat Observasi

pengukur dalam penelitian ini adalah tes pengamatan dan pencatatan secara

diartikan

sebagai

tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan sistematik terhadap gejala yang tampak

yang diajukan secara tertulis tentang aspek- pada objek penelitian.

aspek yang ingin diketahui keadaannya dari Observasi dibagi menjadi dua, yaitu:

jawaban yang diberikan secara tertulis. Tes ini observasi langsung dan observasi tidak

berfungsi untuk mengukur baik keterampilan, langsung. Pengamatan atau observasi

intelegensi, dan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan

pengetahuan,

sikap,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh cara mengadakan pengamatan secara teliti

individu. Dalam penelitian ini, tes yang serta pencatatan secara sistematis.

diberikan ada dua macam dilihat dari waktu Pengertian lain observasi adalah kegiatan

pemberiannya yakni:

pengamatan (pengambilan data) untuk

1) Pre Test (Tes Awal)

Tes yang diberikan sebelum tindakan, adalah data nama siswa (absensi) kelas bertujuan untuk mengetahui pemahaman

VIII/B, data hasil pre-test, data tes pada peserta didik terhadap materi yang akan

tiap siklus, dan KMB berlangsung. diajarkan. Pre test ini memiliki banyak

e. Catatan Lapangan

kegunaan dalam proses pembelajaran yang Catatan lapangan adalah catatan akan dilaksanakan, oleh karena itu pre test

yang ditulis tentang apa yang didengar, memegang peranan yang penting dalam

dilihat, dan dialami dalam rangka pembelajaran sebagai pengukur indikasi awal

pengumpulan data dan refleksi terhadap pemahaman peserta didik.

data penilaian kualitatif. Catatan lapangan

2) 2) Post Test (Tes Akhir) digunakan untuk memperoleh sasaran yang Yaitu tes yang diberikan setiap akhir

diteliti yaitu tentang hasil belajar siswa tindakan untuk mengetahui pemahaman siswa

mata pelajaran IPA. Catatan lapangan dan ketuntasan belajar siswa pada masing-

dibuat dalam catatan yang lengkap setelah masing pokok bahasan.

peneliti sampai ke rumah. Proses ini Tes tersebut disusun oleh peneliti dan

dilakukan setiap kali mengadakan dikonsultasikan dengan guru bidang studi.

pengamatan dan wawancara. Siswa dianggap tuntas belajar jika mencapai

Catatan lapangan berisi rangkuman nilai > 75, jika < 75 dianggap belum tuntas

seluruh data lapangan yang terkumpul belajar, sehingga siswa tersebut memerlukan

selama sehari atau periode tertentu, yang perlakuan khusus pada tindakan selanjutnya.

disusun berdasarkan catatan pendek, Pengambilan data hasil pos tes dilakukan

catatan harian, log lapangan, dan juga setiap akhir siklus. Kriteria penilaian dari

mencakup data terkait yang berasal dari hasil tes ini adalah sebagai berikut:

dokumen, rekaman, dan catatan telaah dan Tabel Kriteria Kektuntasan

pemahaman terhadap situasi social yang

Huruf bersangkutan. Angka 0-4 Angka 0-100 Angka 0-10 Predikat

Teknik Analisis Data

A 4 85-100 8,5-10,0 Sangat Baik Analisis data adalah upaya yang

B 3 70-84 7,0-8,4 Baik dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

C mengorganisasikan data, memilah-milahnya 2 55-69 5,5-6,9 Cukup

menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola,

D 1 40-54 4,0-5,4 Kurang mensintesiskannya, mencari dan menemukan

Sangat

pola, menemukan apa yang penting dan

E 0 0-39

0,0-3,9

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

Kurang

diceritakan kepada orang lain. Analisa data dalam penelitian kualitatif

Untuk menghitung hasil tes, baik Pre Test dilakukan sebelum memasuki lapangan, maupun Post Test pada proses pembelajaran selama di lapangan, dan setelah selesai di IPA

dengan menggunakan

metode

lapangan. Dalam hal ini Nasution mentahan demonstrasi, dapat menggunakan rumus bahwa “Analisis telah mulai sejak percentages correction sebagai berikut: merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung Keterangan:

terus sampai penulisan hasil penelitian”. S = nilai yang dicari atau diharapkan

Namun, dalam penelitian kualitatif, analisis R = jumlah skor atau item yang dijawab benar

data yang lebih difokuskan dengan proses di N = skor maksimum ideal dari tes yang

lapangan bersamaan dengan pengumpulan bersangkutan

data.

100 = konstanta (bilangan tetap) Moleong mengatakan bahwa proses

d. Dokumentasi analisis data dimulai dengan menelan seluruh Dokumentasi yaitu pengumpulan

data yag tersedia dari berbagai sumber yaitu data dengan melihat atau mencatat suatu

dari wawancara, pengamatan yang sudah laporan

ditulis dalam catatan lapangan,dokumen Dokumentasi yang dibutuhkan peneliti

yang

sudah

tersedia.20 tersedia.20

guru mengenai hal-hal atau data-data yang Sesuai dengan pendapat Miles M.B &

mendukung peneliti dalam melakukan Huberman tentang hal-hal yang terdapat

penelitian.

analisis, maka analisis data dalam penelitian

b. Paparan/Penyajian Data (Data Display) ini

Penyajian data dapat dilakukan dalam pengumpulan data yang terkumpul dianalisis

dilakukan selama

dan

setelah

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan data (flow model) yang meliputi reduksi data,

antara kategori. Dengan penyajian data maka paparan data, dan penarikan kesimpulan.

akan mempermudah untuk memahami apa Agar lebih mudah mengetahui tingkat

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya keberhasilan

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. mengatakan “pembelajaran dikatakan berhasil

pembelajaran

Mulyasa

Kesimpulan (Conclusion dan berkualitas dari segi proses apabila

c. Penarikan

Drawing)

seluruh siswa setidak-tidaknya sebagian besar Pada tahap penarikan kesimpulan ini 75% siswa terlibat secara aktif, baik fisik

kegiatan yang dilakukan adalah memberikan mental maupun social dalam proses

data-data hasil pembelajaran, di samping itu menunjukkan

kesimpulan

terhadap

penafsiran. Kesimpulan dalam penelitian ini kegairahan belajar yang tinggi, semangat

merupakan temuan baru yang sebelumnya yang besar dan rasa percaya diri. Sedangkan

belum pernah ada. Temuan tersebut dapat dari segi hasil dikatakan berhasil dan

berupa deskripsi/gambaran suatu objek yang berkualitas apabila terjadi perubahan perilaku

sebelumnya masih belum jelas, sehingga yang positif pada siswa seluruhnya atau

setelah diteliti menjadi jelas. Jika hasil dari setidak- tidaknya 75% ”.

kesimpulan ini kurang kuat, maka perlu

a. Reduksi Data (Data Reduction) adanya verifikasi. Verifikasi yaitu menguji Reduksi data yaitu suatu proses

kebenaran, kekokohan dan mencocokkan menyeleksi,

makna-makna yang muncul dari data. menyederhanakan, meringkas, dan mengubah

menentukan

fokus,

Pelaksanaan verifikasi merupakan suatu bentuk data mentah yang ada dalam catatan

tujuan ulang pada pencatatan lapangan atau lapangan. Dalam proses ini dilakukan

peninjauan kembali serta tukar pikiran dengan penajaman, pemfokusan, penyisihan data

guru maupun teman sejawat. yang kurang bermakna dan menatanya

HASIL PENELITIAN

sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir Penelitian ini dilaksanakan di kelas III dapat ditarik dan diverifikasi.27 Pendapat lain

B yang berjumlah 30 siswa. Dengan mengatakan bahwa reduksi data adalah proses

menerapkan metode demonstrasi pada mata pemilihan, pemusatan, perhatian pada

pelajaran IPA pokok bahasan sumber energi penyederhanaan,

dan kegunaannya. Metode demonstrasi transformasi data “kasar” yang muncul dari

pengabstrakan

dan

adalah adalah cara penyajian pelajaran dalam catatan-catatan lapangan.

meragakan atau mempertunjukkan pada siswa Dengan demikian data yang telah

suatu proses, situasi atau benda tertentu yang direduksi akan memberikan gambaran yang

sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan jelas, dan mempermudah peneliti dalam

yang disertai dengan penjelasan lisan. proses peninjauan kembali untuk melakukan

demonstrasi, proses pengumpulan

Dengan

metode

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POLA PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0 – 6 BULAN SERTA FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DI POSYANDU MERPATI 1, 2 DAN 3 DI KELURAHAN JATIMURNI, KECAMATAN PONDOK MELATI, BEKASI

0 0 8

Efektivitas Diklat Pengendalian OPT Bawang Putih dengan Metode Ceramah dan Praktek Langsung di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur

0 0 7

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Penerapan Rangkaian Elektronika Siswa Kelas XI TAV 1 SMKN 2 Kota Bima Pokok Bahasan Merencanakan Rangkaian Filter Tahun Pelajaran 20172018

0 0 9

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XII TL1 SMKN 2 Kota Bima Pokok Bahasan Penerapan Listrik Statis dan Dinamis Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 7

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SDN 03 KOTA BIMA TAHUN 2017/2018

0 1 5

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII K PADA MATA PELAJARAN YANG DIUJIAN NASIONALKAN MELALUAI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN TEKNIK CERDAS CERMAT DI SMPN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016-2017

0 0 10

Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Penyusunan RPP Melalui Pendampingan Berbasis KKG Bagi Guru SD Negeri 40 Mataram Semester Dua Tahun Pelajaran 2016/2017

1 6 12

Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru kelas Dalam Penyusunan RPP Berdasarkan Ktsp Melalui Pendampingan Berbasis KKG Semester Dua Tahun Pelajaran 2016/2017 Di SD Negeri 8 Cakranegara

0 0 12

Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas Dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Di Kelas Senyatanya Semester Satu Tahun Pelajaran 2017/2018 Di SD Negeri 44 Mataram

0 0 9

Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Binaan Dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Di Kelas Semester Satu Tahun Pelajaran 2017/2018 SD Negeri 39 Mataram

0 0 9