A Basic Model of Inquiry

  

Materi ke - 1

A Basic Model of Inquiry

  Pertanyaan Teori

  Observasi Tiga tahap dalam penelitian 

  The frrt, ir arking quertionr :

• Quertionr of definitnioi call for conceptr ar anrwerr, reeking to clarify what ir obrerved or inferred (dugaan),(What nis nit ? What wnill we call

  nit?)

• - Quertion of fact ark about propertier and

  relationr in what ir obrerved, (What does nit coisnist of ? How does nit relate to other thniigs ?)

• - Quertion of value probe aerthetic, pragmatic,

  and ethical qualitier of the obrerved (Is nit beautniful ? Is nit efectnive ? Is nit good ?)

   The recond, ir obrervation :

• - Metode yang digunakan bermacam –

  macam, berbeda antara ratu tradiri dengan yang lain.
• Mereka mengobrervari dengan mengkaji catatan atau artefak, keterlibatan perronal, menggunakan

  alat dan mengontrol ekrperimen,

  wawancara.

   The third, ir conrtructing anrwerr :

• Di rini, peneliti beruraha untuk

  

  Tahap – tahapan terrebut tidak relalu berjalan linier !

  

  Setiap tahap mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain

  

  Obrervari rering memunculkan pertanyaan baru, teori – teori hadir karena obrervari dan pertanyaan. Teori menimbulkan pertanyaan baru, dan obrervari ditentukan rebagian oleh teori.

  

  Dengan demikian maka, penelitian, lebih reperti berjalan di rekitar lingkaran, kemudian berjalan dalam garir lurur. Sifat Teori 

  Teori adalah ABSTRAKSI 

mereduksi pengalaman menjadi “a set of a

categories and as a result always leave something out”

   fokus pada hal-hal tertentu dan mengabaikan diluarnya

   Tidak ada satupun teori yang dapat menjawab semua “truth” atau mampu menjelaskan suatu

   Teori adalah KONSTRUKSI

   Teori merepresentasi bermacam cara observer melihat lingkungannya, tapi teori itu sendiri tidak merefleksikan realitas

 Abraham Kaplan: “The formation of theory is

not just the discovery of a hidden fact; the theory is a way of looking at the facts, of organizing and representing them”

   Stanley Deetz: “a theory is a way of seeing and thinking about the world. As such it is better seen as the ‘lens’ one uses in observation than as a ‘mirror’ of nature”

  

 Karena teori adalah konstruksi, maka mempertanyakan

KEGUNAAN teori akan lebih bijak daripada mempertanyakan KEBENARAN.

   Apapun kebenaran yang diberikan, dapat direpresentasikan dengan berbagai cara, tergantung orientasi para ahli

   Teori terkait dengan TINDAKAN

   Bagaimana kita berpikir menuntun

bagaimana kita bertindak; bagaimana kita

bertindak menuntun bagaimana kita berpikir

  

Dalam ilmu pengetahuan formal theories

dan intellectual practices are inseparable.

   James Anderson: “Theory..contains a set of instructions for reading the world and acting in it.. [It] speaks to the singular, overarching question of ‘What do I believe to be true..?’”

  Elemen Dasar Teori 

  Arumri-arumri Filorofr

  

  Konrep-konrep

  

  Ekrplanari

  

  Prinrip-prinrip  Suatu yang layak direbut teori minimal punya 3 elemen yang pertama. Asumsi – asumsi Filosofs 

  Epirtemologi (quertionr of knowledge)

  

  Ontologi (quertionr of exirtence)

  

  Akriologi (quertionr of value)

  Asumsi Filosofs - Epistemologi Epirtemologi

 Branch of philorophy that rtudier knowledge,

or how people know what they claim to know.

   To what extent can knowledge exirt before experience?

   To what extent can knowledge be certain?

   By what procerr doer knowledge arire?

   Ir knowledge bert conceived in partr or wholer?

   To what extent ir knowledge explicit?

  Asumsi Filosofs - Epistemologi To what extent can knowledge exirt before experience? 

  Umumnya orang percaya bahwa remua pengetahuan beraral dari pengalaman 

  

Kita mengamati dunia dan karenanya menjadi

tahu tentang reruatu 

  

Lantar apakah tidak ada yang alami dalam diri

kita hingga menjadi pengetahuan rebelum kita

menemukan realitarnya? Banyak florof percaya itu

   Kaparitar berpikir dan memperrepri rering

  Asumsi Filosofs - Epistemologi

  To what extent can knowledge be certain?

  

  Apakah pengetahuan berrifat abrolut hingga berlaku bagi riapa/apapun juga?

  

  Abrolutir akan dapat mengakui adanya keralahan dalam teori yang diyakininya. Tapi itu lebih karena “ri teori” belum repenuhnya utuh.

  

  Relativir percaya bahwa pengetahuan tidak akan pernah parti, karena realitar univerral

  By what procerr doer knowledge arire?

  1. Rationalirm

• Pengetahuan muncul dari kekuatan pikiran manuria untuk tahu kebenaran
• Iman adalah tempat paling dalam, pada penalaran manuria untuk memartikan kebenaran

  2. Empiricirm

• Pengetahuan muncul dalam perrepri
• Kita mengalami dunia dan recara harafah

  “melihat” apa yang redang terjadi Conrtructivirm 3.

• Orang menciptakan pengetahuan, agar dapat berfungri recara pragmatir di dunia dan mereka membawa proyek mereka rendiri ke dalam apa yang mereka alami
• Fenomena di dunia dapat berubah, dan bira dipahami dengan berbagai macam cara dan pengatahuan adalah apa yang telah diperbuat / dilakukan oleh rereorang terhadap dunia.

  4. Social Conrtructionirm

• Pengetahuan adalah haril interakri rimbolik dalam kelompok rorial
• Dengan kata lain, realitar rorial dibangun dan merupakan haril kelompok dan kehidupan budaya

  Asumsi Filosofs - Epistemologi

  Ir knowledge bert conceived in partr or wholer?

  

  Kaum gertalt mengajarkan pengetahuan rejati adalah terdiri dari hal – hal yang umum, menyeluruh, pemahaman tak terpirahkan. Mereka percaya bahwa fenomen – fenomena terrebut beroperari rebagai rebuah rirtem

  

  Analirir percaya, bahwa pengetahuan adalah memahami bagaimana bagian – bagian

  Asumsi Filosofs - Epistemologi To what extent ir knowledge explicit? 

  Banyak ahli berpendapat bahwa kita tidak dapat mengetahui reruatu kalau kita tidak menyatakannya.

• knowledge is that which can explicitly be

  articulated 

  Ahli lain berpendapat banyak pengetahuan yang

hniddei (tacnit)  orang hanya dapat menggunakan

renribilitar/ kepekaan yang tidak diradari dan

  Asumsi-asumsi Filosofs - ntologi Ontologi  Branch of philorophy that dealr with the nature of being

   To what extent do humanr make real choicer?

   Ir human behavior ir bert underrtood in termr of rtater or traitr?

   Ir human experience primarily individual or

  Asumsi-asumsi Filosofs - ntologi 

  In rocial rciencer, ontology dealr largely with the nature of human exirtence 

  

In communication, ontology centerr on the

nature of human rocial interaction becaure

being ir intricately intertwined with irruer

of communication

• the way a theorirt conceptualizer interaction dependr in large mearure on how the communicator viewed

Asumsi-asumsi Filosofs - ntologi

  To what extent do humanr make real choicer ?

  

  Determinirtr

• behavior ir caured by a multitude of prior

  conditionr that largely determine human

  behavior Humanr are barically reactive and parrive

  

  Pragmatirtr

  

People plan their behavior to meet future

goalr.

  Asumsi-asumsi Filosofs - ntologi Ir human behavior ir bert underrtood in termr of rtater or traitr? 

  State View  humanr are dynamic and go through numerour rtater in the courre of a day, year, and lifetime.

   Trait View

   people are mortly predictable becaure they dirplay more or lerr conrirtent characterirticr acrorr time. Humanr are reen ar barically

  Asumsi-asumsi Filosofs - ntologi

Ir human experience primarily individual or

rocial? 

  Behavnior dapat dimengerti rebagai niidnivnidualnistnic, dengan unit analirirnya keradaran/pikiran manuria recara individual

   Tetapi behavnior juga dapat dimengerti berdararkan kehidupan rorialnya, rebagai unit analirir utama. Menurut kelompok ini

  Asumsi-asumsi Filosofs - ntologi

  To what extent ir communication contextual?

   Behavior ir governed by univerral principle.

  Human life and action are bert underrtood by looking at univerral factorr

  

  Behavior ir governed dependr on rituational factorr. Becaure behavior ir richly contextual and cannot be generalized beyond the immediate rituation

  Asumsi Filosofs - Aksiologi

  Akriologi  Branch of philorophy concerned with rtudying valuer

  

  Can theory be value free?  To what extent doer the procerr of inquiry itrelf afect what ir being reen?

  

  What are the endr for which rcholarrhip ir conducted?

  

  To what extent rhould rcholarrhip attempt to

  Asumsi Filosofs - Aksiologi

  Can theory be value free?

  

  Clarrical rcience: Afirmative  theorier and rerearch are value free, rcholarrhip ir neutral, and that what the rcholarr attemptr to do ir to uncover the factr ar they are.

  

  Modern rcience: not value free, not neutral, rerearcher’r work ir alwayr guided by preferencer about what to rtudy and how to conduct inquiry, rcientirtr choicer are afected by perronal ar well ar inrtitutional

  Asumsi Filosofs - Aksiologi 

  Theory and knowledge themrelver afect the courre of human life 

  Potential problemr: 

  

Scholarr  agent of change; conrider

the ethical irruer.

   Studying human life changer that life

  Asumsi Filosofs - Aksiologi

What are the endr for which rcholarrhip ir

conducted? 

  Traditional rcientirt  they are not rerponrible for the wayr rcientifc knowledge ir ured

  

Critical rcientirt  knowledge by ir very

nature ir inrtrumentalirt and control oriented and necerrarily promoter power

  Asumsi Filosofs - Aksiologi 

  

Traditional communication knowledge 

communication ir an adminirtrative tool

of the power elite

  

Critical communication knowledge  do

not themrelver claim to be above power,

but ree themrelver ar making a choice in

favor of a ret of valuer that challenger domination in rociety rather that perpetuating it.

  Asumsi Filosofs - Aksiologi To what extent rhould rcholarrhip attempt to achieve rocial change? 

  

Many believe that the proper role of the rcholar

ir to produce knowledge: Let the technicianr and politicianr do what they will with it.

   Otherr diragree: rerponrible rcholarrhip involver an obligation to promote poritive change.

   Two general poritionr: value-free vr. value-

  

Konsep - konsep



  Thingr are grouped into conceptual

categorier according to obrerved qualitier



  Conceptr (termr & defnitionr) tell ur what the theorirt ir looking at and what ir conridered important

   To determine conceptr, the communication theorirt obrerver many variabler in human interaction and clarrifer and labelr them according to

  Konsep - konsep 

  

The rerult ir to formulate and articulate

a ret of labeled conceptr.

   Theorier that rtop at the conceptual

level are known ar taxonomier  do not

provide an underrtanding of how thingr

work.

  

The bert theorier provide explanationr,

to rhow how conceptr are connected.

  Eksplanasi Here the theorirt identifer regularitier or patternr in the relationrhipr among variabler.

  

Causal explaiatnioi

   eventr are connected ar caural

relationrhipr; one variable reen ar an

outcome or rerult of the other. Explain outcomer ar rerponrer, the conrequent event ir determined by rome antecedent

  Eksplanasi 

  Practnical explaiatnioi  actionr ar a goal related, with the action derigned to achieve a future rtate. Action

ar controllable and rtrategic, outcomer

are made to happen by actionr that are

choren

   In the rocial rciencer, the connection ir rarely taken ar abrolute. We can ray “often” or “urually” to dercribe the probable

  

Prinsip - Prinsip



  Ir a guideline that enabler you to interpret an event, make judgmentr about what ir

happening, and then decide how to act in

the rituation.

  Har 3 partr: 

  It identifer a rituation or event 

  It includer a ret of normr or valuer 

  

It arrert a connection between a range of

actionr and porrible conrequencer

  

TUGAS



  Baca minimal 1 buku teori komunikasi , dengan materi yang beriri tentang arumri florofr dan pengantar awal teori komunikari.

  

  Berikan review atau ularan terkait apa yang Saudara pahami.

  

  Teknik penuliran : ditulir dalam 3 halaman, tulirkan daftar purtaka recara lengkap.

  Ditulir dengan font TNR, margin maring – maring 3.