PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA MATA KULIAH KALKULUS DIFFERENSIAL
PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA MATA
KULIAH KALKULUS DIFFERENSIAL
1
2 Reza Kusuma Setyansah dan Edy Suprapto
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Madiun
Abstrak:
Permasalahan-permasalahan terkait motivasi belajar seperti rendahnya keaktifan mahasiswa dalam
mengemukakan ide atau tanggapan, kurangnya perhatian mahasiswa terhadap perkuliahan matematika, serta
kurangnya kemandirian belajar matematika mahasiswa menjadi tugas dan tantangan bagi pendidik untuk
segera diselesaikan dan ditemukan alternatif solusinya. Perkembangan pembelajaran berbasis e-learning telah
semakin kian pesatnya dewasa ini. Agar upaya peningkatan kemandirian mahasiswa pada matakuliah kalkulus
differensial, dengan pendukung office 365 diharapkan meningkatkan pembelajaran mahasiswa secara mandiri
maupun kerjasama kelompok. Bentuk perangkat pembelajaran menggunakan office 365menampilkan langkah
program maple ke dalam sway online umpan balik mahasiswa dengan onenote online, diharapkan membantu
kemandirian belajar mahasiswa.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak tiga siklus.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sasaran
penelitian ini adalah mahasiswa yang telah menempuh semester I pada program studi pendidikan matematika,
yaitu mahasiswa semester II dari program studi teknik informatika Universitas PGRI Madiun. Dari hasil
analisis didapatkan bahwa prestasi belajar mahasiswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III
yaitu, siklus I (35,3%), siklus II (64,7%), siklus III (88,2%). Sedangkan kemandirian belajar mahasiswa juga
mengalami peningkatan yaitu dari siklus I (58,8%), siklus II (70,6%), dan siklus III (76,4%). Simpulan dari
penelitian ini adalah Pembelajaran berbasis e-learningdapat berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar
mahasiswa dalam proses perkuliahan dan terhadap prestasi belajar mahasiswa, tetapi hal tersebut juga harus
didukung oleh beberapa faktor terutama dalam diri mahasiswa. Kesadaran akan pentingnya belajar
kemandirian juga harus ditanamkan dalam diri mahasiswa agar mereka termotivasi untuk mencapai
ketuntasan belajar, dan metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran dalam
perkuliahan pendidikan matematika.Kata Kunci : Pembelajaran, e-Learning, Kemandirian Belajar, Kalkulus Differensial
Abstract
Problems related to learning motivation such as the low activity of students in expressing ideas or responses,
the lack of attention of students to lectures in mathematics, and the lack of self-reliance in learning
mathematics students become tasks and challenges for educators to be resolved and found alternative
solutions. The development of e-learning based learning has increasingly rapidly today. In order to increase
student independence in differential calculus courses, with 365 office supporters are expected to improve
student learning independently and teamwork. The form of learning device using the Offline 365 shows
maple program steps into online sway student feedback with onenote online, is expected to help students self-
reliance. This research uses classroom action research as much as three cycles. Each cycle consists of four
stages: planning, execution, observation and reflection. The target of this research is students who have taken
the first semester in mathematics education program, that is, second semester students from Informatics
Engineering University of PGRI Madiun. From the analysis result, it is found that the students' learning
achievement has increased from cycle I to cycle III that is, cycle I (35,3%), cycle II (64,7%), cycle III
(88,2%). While student self-reliance also increased from cycle I (58,8%), cycle II (70,6%), and cycle III
(76,4%). The conclusion of this research is e-learning based learning can have a positive effect on the
independence of student learning in lecturing process and on student achievement, but it also must be
supported by several factors, especially in students. Awareness of the importance of self-reliance learning
should also be instilled in students so that they are motivated to achieve learning mastery, and this learning
method can be used as an alternative learning in lectures on mathematics education.Key word : lerning, e-learning, self-reliance in learning, calculus differensial
PENDAHULUAN
Perkembangan pendidikan kiat maju pesatnya salah satunya dalam perkuliahan dalam pendidikan matematika kalkulus merupakan matakuliah yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa pendidikan matematika maupun non pendidikan matematika. Dalam pedoman kurikulum program studi teknik informatika matakuliah kalkulus dibagi menjadi kalkulus differensial, kalkulus integral. Dilihat dari porsi yang diberikan untuk mata kuliah kalkulus, memang kalkulus merupakan matakuliah umum yang merupakan pendukung perhitungan dasar dalam beberapa perkuliahan yang perkiraan dan berpikir kritis.
Mahasiswa terkadang mengabaikan mata kuliah umum kalkulus differensial yang menjadi pondasi berpikir yang kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Sehingga motivasi dan kurangnya minat belajar dalam perkuliahan kalkulus differensial dalam program studi teknik informatika Universitas PGRI Madiun sangat rendah. Permasalahan-permasalahan terkait motivasi belajar seperti rendahnya keaktifan mahasiswa dalam mengemukakan ide atau tanggapan, kurangnya perhatian mahasiswa terhadap perkuliahan matematika, serta kurangnya kemandirian belajar matematika mahasiswa menjadi tugas dan tantangan bagi pendidik untuk segera diselesaikan danditemukan alternatif solusinya. Dalam dunia pendidikan, banyak ahli melihat potensi dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi duniapendidikan sebagai alat atau media penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Salah satu produk intergrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan adalah dengan pemanfaatan suatu media pembelajaran elektronik atau
e-learning .
Sehubungan dengan hal tersebut maka sebagai seorang pendidik harus mampu memikirkan dan mengupayakan agar dalam proses pembelajaran perkuliahan yang berjalan di kelas terjadi interaksi yang baik antara pengampu perkuliahan dan mahasiswa. Penggunaan pembelajaran bebasis e-learning pendekatan yang diharapkan dapat memberikan pengaruh kepadamahasiswa untuk aktif membaca dan memahami materi yang diberikan dari pengampu. Sehingga diharapkan dengan pembelajaran berbasis e-learning ini dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa sekaligus prestasi belajar mahasiswa.
Bentuk perangkat yang akan digunakan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan berbasis e-learning. E-
learning menurut (Hartoyo, 2012:
112)berarti pembelajaran dengan menggunakanjasa bantuan perangkat elektronik seperti audio, videotape, transmisi satelit atau komputer. Perangkat pembelajaran e-learning dengan menerapkan office 365 menampilkan langkah program maple ke dalam sway
online umpan balik mahasiswa dengan
onenote online , diharapkan membantu Perencana
kemandirian belajar mahasiswa, Menurut Printrich (dalam Bokaerts et al., 2000:
Evaluasi/Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
453), self regulated learning (SRL)
Tindakan
didefinisikan sebagai proses konstruktif ketika siswa menetapkan tujuan belajar
Pengamata
sekaligus mencoba memantau, mengatur, dan mengendalikan pengamatan motivasi, serta perilakunya yang di batasi oleh tujuan belajar dan kondisi lingkungan. Perencana
Diharapkan pembelajaran
Evaluasi/Refleksi Pelaksanaan
berbasis e-learning pada matakuliah
SIKLUS II
Tindakan
kalkulus differensial dengan memanfaatkan tutorial software
Pengamata
matematika diharapkan dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun.
Perencana Evaluasi/Refleksi
METODE Pelaksanaan
SIKLUS III
Tindakan
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan dilakukan sebanyak 3
Pengamata siklus, tiap siklus tiga kali pertemuan.
Masing
- –masing siklus terdiri 4 tahap
Hasil
kegiatan utama, yaitu (1) Tahap penyusunan perencanan tindakan, (2) Gambar 1. Tahapan Siklus Penelitian
Tahap pelaksanaan tindakan, (3) Tahap Tindakan Kelas pengamatan, (4) Tahap perefleksian
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 75). Secara Penjelasan alur gambar 1 di atas singkat tahap –tahap dalam siklus di atas
1. Perencanaan dapat digambarkan sebagai berikut.
Sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajarannya meliputi :
1) Kontrak Perkuliahan Kontrak perkuliahan merupakan salah satu perangkat penelitian yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam pembelajaran. Kontrak Perkuliahan memuat beberapa hal, diantaranya: Kompetensi Mata Kuliah, Standar Kompetensi, dan Indikator PEnilaian . 2)
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti setiap kali mengadakan proses pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini juga memuat kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar. 3)
Bahan tutorial pembelajaran berbasis e-learningyang akan dimuatkan ke dalam tampilan office 365. 4)
Bahan tes yang digunakan untuk mengevaluasi preatasi belajar mahasiswa. 5)
Menyusun lembar Observasi yang akan digunakan sebagai alat untuk mengetahui kemandirian belajar mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan/implementasi tindakan Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
3. Pengamatan/Observasi Pada saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi yang digunakan untuk memperoleh bahan penyusunan refleksi. Pada tahap ini yang bertindak sebagai pengamat/observer adalah dosen program studi teknik informatika dan dosen program studi pendidikan matematika Universitas PGRI Madiun. Tujuan dilaksanaknnya observasi ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran berbasis e-learning yang digunakan dapat berhasil. Hasil yang didapat dari observasi ini adalah tingkat kemandirian belajar mahasiswa, sedangkan tes untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar mahasiswa pada perkuliahan kalkulus differensial. Dari hasil ini diketahui berhasil tidaknya metode dipakai untuk menindak lanjuti siklus berikutnya agar mendapat hasil yang lebih baik.
4. Refleksi Tahapan refleksi dilakukan untuk membahas pelaksanaan tindakan pembelajaran berdasarkan data yang diperoleh terhadap kemandirian belajar dan prestasi belajar. Tahapan ini meliputi pelaksanaan perencanaan kontrak perkuliahan, keterlaksanaan RPP, keefektifan perangkat pembelajaran e-learning, hasil soal- soal evaluasi, pemberian tindakan pada kelasserta hal-hal yang perlu dikembangkan pada siklus berikutnya. Kemudian dari hasil refleksi tersebut dilakukan evaluasi untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
BAHASAN UTAMA 1.
Siklus I Pada siklus I penelitian dilaksanakan di kelas semester II C dengan jumlah mahasiswa sebanyak 17 mahasiswa. Pada siklus ini adapun hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut.
a.
Tahap Perencanaan Pada tahap ini penerapan pembelajaran berbasis
e- learning berupaya untuk meningkatkan
kemandirian belajar dan aktif dalam mengkases materi yang didapatkan. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran E-Learning ini terdiri dari halaman utama (wordpress), materi (swayonline), evaluasi (google drive ).Adapun bentuk tampilan halaman utama, halaman materi, evaluasi, hasil validasi produk akan dibahas sebagai berikut.
Halaman utama, akan berisikan beberapa muatan matakuliah yang diisikan dalam linkpage wordpress, diantaranya yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalkulus differensial.
Gambar 2. Tampilan Halaman Utama E-
Learning b.
Tahap Pelaksanaan/Implementasi tindakan Pelaksanaan pembelajaran siklus I hal ini peneliti bertindak sebagai pengampu mata kuliah kalkulus differensial. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada RPS yang telah dipersiapkan. Pada akhir proses belajar mengajar mahasiswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
c.
Tahap Pengamatan/Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pembelajaran dalam perkuliahan.Pada tahap ini yang diobservasi adalah prestasi belajar mahasiswa yang meliputi keaktifan mahasiswa secara individu dan hasil tes. Setelah proses pembelajaran, diketahui hasilnya sebagai berikut :
1) Hasil Tes Formatif Prestasi
Belajar Tes formatif disetiap akhir siklus untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman mahasiswa pada materi yang telah disampaikan sehingga diperoleh hasilnya berupa prestasi belajar. Berdasarkan hasil tes formatif mahasiswa diperoleh sebagai berikut: Tabel
1. Prosentase Ketuntasan kurang aktif dalam mengikuti kegiatan Prestasi Belajar Mahasiswa Siklus I mengajar menggunakan metode pembelajaran e-learning pada perkuliahan
Jumlah No. Uraian Prosentase Mahasiswa
Dari Tabel 1 di atas , maka dapat
Mahasiswa
diperoleh jumlah mahasiswa yang tuntas 1.
6 35,3% yang tuntas
sebanyak 6 mahasiswa dengan prosentase
Mahasiswa 2. yang tidak 11 64,7%
35,3% dan jumlah mahasiswa yang tidak
tuntas
tuntas sebanyak 11 mahasiswa dengan kalkulus differensial pada materi fungsi prosentase 64,7%. Berdasarkan indikator aljabar. ketercapaian pada penelitian ini belum dikatakan berhasil karena mahasiswa d. Tahap Refleksi yang tuntas belum mencapai 80%.
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi tindakan pada siklus I, 2) Hasil Observasi ditemukan kekurangan-kekurangan dalam
Berdasarkan hasil observasi disajikan pelaksanaan tindakan siklus I yaitu dalam tabel sebagai berikut: sebagai berikut:
Tabel
2 Tabel Kemandirian 1.)
Dilihat dari hasil prestasi belajar mahasiswa siklus I masih terdapat
Kemandirian Jumlah Prosent
64,7% mahasiswa yang belum tuntas.
No Belajar Mahasis ase Mahasiswa wa Hal ini dikarenakan : Mahasiswa yang
a)
1 5 29,4% Materi cukup baik, akan tetapi mandiri
kurang dipahami mahasiswa dalam
Mahasiswa yang
2 5 29,4% cukup mandiri
penerapan program maple. Hal
Mahasiswa yang
tersebut terlihat pada hasil presentasi
3 2 11,8% kurang mandiri
yang ditampilkan didepan kelas dan
Mahasiswa yang
4 5 29,4% tidak mandiri
pemberian tes di akhir perkuliahan.
b) Mahasiswa kurang aktif dalam
Dari data prosentase kemandirian belajar mengerjakan tugas yang diberikan mahasiswa pada tabel2dalam penerapan pengampu, terlihat pada saat metode pembelajaran e-learning pada pengampu perkuliahan membahas siklus I mahasiswa yang memiliki masih terlihat beberapa mahasiswa kemandirian dan cukup kemandirian belum memahami materi. sebanyak 58,8%. Berdasarkan indikator
2.) Dilihat dari kemandirian belajar ketercapaian pada penelitian ini proses mahasiswa selama kegiatan belajar mengajar dikatakan aktif jika pembelajaran siklus I masih prosentase mahasiswa yang memiliki terdapat 41,2% mahasiswa yang kemandirian mencapai 75%. Jadi, pada kurang aktif dan tidak aktif selama siklus ini mahasiswa dikatakan masih proses belajar mengajar berlangsung. Learning ini terdiri dari halaman Hal ini dikarenakan : utama (wordpress), materi
a) (swayonline), evaluasi
Mahasiswa kurang percaya diri mengunakan program maple (onenoteonline), RPS dan Silabus terhadap materi di depan kelas (google drive). ketika melaksanakan prestasi di b.
Tahap Pelaksanaan/Implementasi depan kelas. tindakan b)
Pelaksanaan pembelajaran Masih banyak mahasiswa yang belum paham penggunaan materi siklus II hal ini peneliti bertindak dan pemahaman dari tutorial e- sebagai pengampu mata kuliah
learning . kalkulus differensial. Adapun
proses belajar mengajar mengacu Untuk meningkatkan prestasi belajar pada RPS yang telah dipersiapkan. dan kemandirian belajar mahasiwa serta Pada akhir proses belajar mengajar untuk mengurangi kekurangan yang mahasiswa diberi tes formatif II terjadi pada siklus I maka : dengan tujuan untuk mengetahui
1) tingkat keberhasilan mahasiswa
Materi diberikan gambar tutorial penggunaan terhadap software maple. dalam proses belajar mengajar yang Dosen pengampu memotivasi dan sering memberi bimbingan kepada c.
Tahap Pengamatan/Observasi mahasiswa dalam mengerjakan tugas Pengamatan (observasi) sehingga mahasiswa mempunyai dilaksanakan bersamaan dengan arahan dalam mengerjakan tugas. pembelajaran dalam
3) perkuliahan.Pada tahap ini yang
Dosen pengampu terlebih dahulu memberi penjelasan poin-poin yang diobservasi adalah prestasi belajar akan mereka pelajari, sehingga mahasiswa yang meliputi mahasiswa mampu memahami materi. kemandirian belajar secara individu
Semua dari refleksi siklus I ini dan hasil tes. Setelah proses akan digunakan untuk menyusun pembelajaran, diketahui hasilnya perangkat pembelajaran berbasis
e- sebagai berikut : pada siklus II. learning
3) Hasil Tes Formatif Prestasi 2.
Belajar Siklus II
Pada siklus ini adapun hasil penelitian Tes formatif disetiap akhir siklus pada siklus II adalah sebagai berikut. untuk mengetahui seberapa besar a. tingkat pemahaman mahasiswa
Tahap Perencanaan Pada tahap ini penerapan pada materi yang telah dilakukan evaluasi terhadap disampaikan sehingga diperoleh pembelajaran berbasis e-learningE- hasilnya berupa prestasi belajar.
Berdasarkan hasil tes formatif mahasiswa diperoleh sebagai berikut:
Prose ntase
3 Mahasiswa yang kurang mandiri 3 17,6%
2 Mahasiswa yang cukup mandiri 7 41,2%
1 Mahasiswa yang mandiri 5 29,4%
Mahasis Prose ntase
No Kemandirian Belajar Mahasiswa Jumlah
2 Mahasiswa yang tidak tuntas 6 35,3%
1. Mahasiswa yang tuntas 11 64,7%
No. Uraian Jumlah mahasi swa
Tabel 3. Prosentase Ketuntasan Prestasi Belajar Mahasiswa Siklus I Dari Tabel 3 di atas , maka dapat diperoleh jumlah mahasiswa yang tuntas sebanyak 11 mahasiswa dengan prosentase 64,7% dan jumlah mahasiswa yang tidak tuntas sebanyak 6 mahasiswa dengan prosentase 35,3%. Walaupun pada siklus II ini terjadi peningkatan dari siklus I, namun berdasarkan indikator ketercapaian pada penelitian ini belum dikatakan berhasil karena mahasiswa
Hal tersebut terlihat pada hasil presentasi yang ditampilkan
a) Materi cukup baik, akan tetapi kurang dipahami mahasiswa dalam penerapan program maple.
II masih terdapat 64,7% mahasiswa yang belum tuntas. Hal ini dikarenakan :
Dilihat dari hasil prestasi belajar mahasiswa siklus
Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi tindakan pada siklus II, ditemukan kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan tindakan siklus II yaitu sebagai berikut: 1.)
d.
Mahasiswa Dari data prosentase kemandirian belajar mahasiswa pada tabel 2 dalam penerapan metode pembelajaran e-learning pada siklus II mahasiswa yang memiliki kemandirian dan cukup kemandirian sebanyak 70,6%. Berdasarkan indikator ketercapaian pada penelitian ini proses belajar mengajar dikatakan kemandirian belajar jika prosentase mahasiswa yang memiliki kemandirian mencapai 75%. Jadi, pada siklus ini mahasiswa dikatakan masih kurang memiliki kemandirian belajar dalam mengikuti kegiatan mengajar menggunakan metode pembelajaran e-learning pada perkuliahan kalkulus differensial pada materi fungsi aljabar.
4) Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4 Tabel Kemandirian Belajar
4 Mahasiswa yang tidak mandiri 2 11,8% didepan kelas dan pemberian tes di akhir perkuliahan.
b) Mahasiswa kurang aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan pengampu, terlihat pada saat pengampu perkuliahan membahas masih terlihat beberapa mahasiswa belum memahami materi.
a.
c.
Tahap Pelaksanaan/Implementasi tindakan Pelaksanaan pembelajaran siklus III hal ini peneliti bertindak sebagai pengampu mata kuliah kalkulus differensial. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada RPS yang telah dipersiapkan. Pada akhir proses belajar mengajar mahasiswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
b.
utama (wordpress), materi (swayonline), evaluasi (onenoteonline), RPS dan Silabus (google drive).
Learning ini terdiri dari halaman
Tahap Perencanaan Pada tahap ini penerapan dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran berbasis e-learningE-
3. Siklus III Pada siklus ini adapun hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut.
2.) Dilihat dari kemandirian belajar mahasiswa selama kegiatan pembelajaran siklus I masih terdapat 41,2% mahasiswa yang kurang aktif dan tidak aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini dikarenakan :
4) Semua dari refleksi siklus II ini akan digunakan untuk menyusun perangkat pembelajaran berbasis e- learning pada siklus III.
3) Dosen pengampu terlebih dahulu memberi penjelasan poin-poin yang akan mereka pelajari, sehingga mahasiswa mampu memahami materi.
2) Dosen pengampu meningkatkan cara memotivasi kepada mahasiswa dalam mengerjakan tugas sehingga mahasiswa mempunyai arahan dalam mengerjakan tugas.
1) Materi diberikan gambar tutorial penggunaan terhadap software maple.
Untuk meningkatkan prestasi belajar dan kemandirian belajar mahasiwa serta untuk mengurangi kekurangan yang terjadi pada siklus II maka :
b) Masih banyak mahasiswa yang belum paham penggunaan materi dan pemahaman dari tutorial e- learning .
a) Mahasiswa kurang percaya diri mengunakan program maple ketika melaksanakan prestasi di depan kelas.
Tahap Pengamatan/Observasi Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pembelajaran dalam perkuliahan.Pada tahap ini yang 2) Hasil Observasi diobservasi adalah prestasi belajar Berdasarkan hasil observasi disajikan mahasiswa yang meliputi dalam tabel sebagai berikut: kemandirian belajar mahasiswa Tabel
6 Tabel Kemandirian secara individu dan hasil tes. Belajar Mahasiswa Setelah proses pembelajaran,
Kemandirian Jumlah Pro No
diketahui hasilnya sebagai berikut :
Belajar Mahasiswa Mahasiswa sentase Mahasiswa 6 35,2
1 yang mandiri
1) Hasil Tes Formatif Prestasi
Mahasiswa 7 41,2
2 Belajar yang cukup mandiri
Tes formatif disetiap akhir siklus
Mahasiswa 2 11,8
3 yang kurang mandiri
untuk mengetahui seberapa besar
Mahasiswa 2 11,8
4
tingkat pemahaman mahasiswa
yang tidak mandiri
pada materi yang telah disampaikan sehingga diperoleh Dari data prosentase kemandirian belajar hasilnya berupa prestasi belajar. mahasiswa pada tabel 6 dalam penerapan
Berdasarkan hasil tes formatif metode pembelajaran e-learning pada siklus II mahasiswa yang memiliki berikut: kemandirian dan cukup kemandirian
Tabel 5. Prosentase Ketuntasan Prestasi sebanyak 70,6%. Berdasarkan indikator Belajar Mahasiswa Siklus III ketercapaian pada penelitian ini proses
Maha Prosent
belajar mengajar dikatakan aktif jika
No. Uraian siswa ase
prosentase mahasiswa yang memiliki
Mahasiswa 15 88,2% 1. yang tuntas kemandirian mencapai 75%. Jadi, pada Mahasiswa
3 11,8%
siklus ini mahasiswa dikatakan masih
2 yang tidak tuntas
kurang aktif dalam mengikuti kegiatan mengajar menggunakan metode Dari Tabel 5 di atas , maka dapat pembelajaran e-learning pada perkuliahan diperoleh jumlah mahasiswa yang tuntas kalkulus differensial pada materi fungsi sebanyak 11 mahasiswa dengan limit. prosentase 64,7% dan jumlah mahasiswa yang tidak tuntas sebanyak 6 mahasiswa d. Tahap Refleksi dengan prosentase 35,3%. Walaupun
Pada tahap ini pengampu pada siklus II ini terjadi peningkatan dari mengevalusi data kemandirian siklus I, namun berdasarkan indikator belajarmahasiswa dan hasil prestasi ketercapaian pada penelitian ini belum belajar mahasiswa. Dilihat dari dikatakan berhasil karena mahasiswa prosentase ketuntasan prestasi belajar yang tuntas belum mencapai 80%. mahasiswa pada siklus III sebesar 88,2% dan kemandirian belajarmahasiswa pada
III mengalami peningkatan. Prosentase siklus III sebesar 76,4% menunjukkan mahasiswa yang tuntas belajar dari kenaikan yang signifikan, sehingga dapat siklus I ke siklus II mengalami dikatakan siklus ini telah berhasil karena peningkatan sebesar 29,4% dan dari sudah mencapai indikator keberhasilan siklus II ke siklus III mengalami yang ingin dicapai oleh peneliti. peningkatan sebesar 23,5%. Hal ini dikarenakan mahasiswa terbiasa belajar
BAHASAN UTAMA mandiri dan semakin terampil dalam
presentasi materi.Berdasarkan hasil tes formatif dari siklus Dengan demikian sesuai dengan
I, II dan III akan dibuat tabel sebagai hipotesis dapat disimpulkan bahwa berikut. pembelajaran berbasis e-learningdapat
Tabel 7. Ketuntasan Belajar Mahasiswa meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada materi kalkulus
Pelaksanaan Prosentase Ketuntasan differensial.
Tindakan Belajar Mahasiswa Adapun faktor-faktor penghambat
Siklus I 35,3% dan pendukung yang dialami peneliti Siklus II 64,7% dalam menerapkan metode sehingga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dalam penelitian ini, dapat
Dari tabel diatas dapat dibuat grafik diuraikan sebagai berikut : tentang ketuntasan belajar mahasiswa
1.) setelah diadakan penelitian tindakan Faktor Penghambat a. sebagai berikut :
Sarana dan prasarana yang belum memadai terutama jaringan internet.
100
80 b.
Kurang terbiasanya mahasiswa
60
dalam mengakses media office
88,2
40 64,7
365.
35,3
20 c.
Masih adanya mahasiswa yang kurang lancar dalam
Siklus Siklus Siklus
I II
III
pemahaman materi kalkulus differensial. Gambar 3. Grafik Ketuntasan Siklus
2.) Faktor Pendukung
Pretasi Mahasiswa
a. materi yang Pendukung memadai
Berdasarkan tabel 7 dan grafik 3 b.
Tingkat kehadiran mahasiswa nampak bahwa prosentase mahasiswa yang cukup tinggi. yang tuntas belajar dari siklus I, II dan c. termotivasi untuk berani menyampaikan Besarnya perhatian, dorongan dan motivasi pengampu materi. terhadap mahasiswa. Dengan demikian dapat
Berdasarkan hasil observasi dari siklus I, disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
II dan III akan dibuat tabel sebagai menggunakan metode pembelajaran berikut. berbasise-learning dapat meningkatkan Tabel 8. Ketuntasan Kemandirian Belajar kemandirian belajar pada mata kuliah Mahasiswa kalkulus differensial.
Prosentase Kemandirian Belajar
Adapun faktor-faktor penghambat
Mahasiswa Siklus
dan pendukung yang dialami peneliti
Jumlah
Persentase (%) dalam menerapkan metode pembelajaran
Mahasiswa
I
10
58,8 e-learningsehingga mempengaruhi
II
12
70,6 keaktifan mahasiswa dalam penelitian ini,
III
13
76,4 dapat diuraikan sebagai berikut : 1.)
Faktor Penghambat Dari tabel 8 tentang prosentase a.
Mahasiswa kurang aktif dalam kemandirian belajar mahasiswa dapat mengakses materi. digambarkan dalam diagram sebagai b.
Kurangnya tutorial yang bersifat berikut: menarik. 2.)
Faktor Pendukung
80 a.
Suasana persentasi yang santai dan menyenangkan.
60 b.
Keinginan mahasiswa yang besar
76,4
40 70,6
untuk dapat mencapai nilai yang
58,8
20 lebih baik.
c.
Perhatian, dorongan dan motivasi pengampu terhadap mahasiswa.
Siklus I Siklus Siklus
II III PENUTUP
Gambar 4. Grafik Ketuntasan Siklus Dari hasil kegiatan pembelajaran
Kemandirian Belajar Mahasiswa yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan
Dari tabel 8 dan gambar 4 dapat serta analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa prosentase kemandirian disimpulkan sebagai berikut : belajar mahasiswa dari siklus I, siklus II
a) Pemberian pembelajaran berbasis e- dan siklus III mengalami peningkatan. learning memberikan motivasi yang
Hal ini disebabkan mahasiswa telah baik dalam meningkatkan kemandirian belajar. b) dalam bentuk Perkuliahan perhitungan mampu diberikan dalam bentuk pembelajaran berbasis e- learning .
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad,A. 2002. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Boekaerts, M. (2002). The on-line motivation questionnaire: A self- reporrt instrument to assess student's context sensitivity.
Advances in motivation and achievement, New York, 1st ed. Vol. 12, pp 43-76. Hartoyo. 2012. Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Pembelajaran Bahasa. Semarang: Pelita Insani.