EKSPLORASI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA
EKSPLORASI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA
Poppy Indriyanti 1)
Dyan Indah Purnama Sari 2)
Dosen FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1) Email: poppy.indriyanti@ustjogja.ac.id
2) Email: dyan.ibra88@gmail.com
ABSTRACT
This study uses a qualitative method. To collect data the researcher used interview techniques, direct field observation, documentation and questionnaires. Data were analyzed using Miles and Huberman methods, namely data reduction, display data, and verifying. While testing the validity of the data include credibility test, transferability testing, dependentbility testing and konfirmability testing. The results showed that at Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta Primary School (1). Student interest in learning dance is supported on a variety of things: the situation of students who are already generally follow arts activities outside school, dance lessons is an intrakulikuler lesson, the learning process is being held at the open room gives a very good effect. (2). How teachers implement instructional dance is the main thing in student interest in learning dance, in addition to teachers provide interesting material for study by students, teachers also use the “Among” systems wich engage students to learn, with the fun atmosphere. (3) Constraints faced by teachers in dance learning in this case the medium of teaching such as audio media are not yet using the digital system. Location in teaching and learning of the dance lessons impact on the level of the students concentration. Selection of appropriate materials become an obstacle in the classroom because this is an inclusive school.
Keywords : interest in learning, lessons, dance, Primary School
PENDAHULUAN
yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh
Pendidikan merupakan hal yang dari secara formal tersebut berakibat pada setiap dulu sudah sangat dicanangkan oleh
individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan
dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan bangsa. Di setiap negara pasti menekankan
yang diperolehnya. Menurut Ki Hajar kepada masyarakatnya untuk mengenyam
Dewantara pendidikan adalah suatu pendidikan. Dari segi bahasa definisi
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak- Pendidikan diartikan sebagai proses
anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan pengubahan sikap dan tata laku seseorang
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada atau kelompok orang dalam usaha
pada peserta didik agar sebagai manusia mendewasakan manusia melalui upaya
dan anggota masyarakat dapat mencapai pengajaran dan pelatihan yang sesuai
keselamatan dan kebahagiaan hidup yang prosedur pendidikan itu sendiri. Dalam
setinggi-tingginya
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari Pendidikan
sebagai penunjang pembelajaran bagi setiap individu untuk
pendidikan itu sendiri. Disetiap Negara mencapai pengetahuan dan pemahaman
memiliki metode dan caranya sendiri dalam
SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 47 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 47
Ekstrakulikuler yang dilaksanakan diluar merupakan Negara yang pendidikannya
jam pelajaran sekolah seperti beladiri, tidak bisa dilepaskan dari segi budaya dan
drumband dan masih banyak lagi sesuai kebudayaaan
Indonesia itu sendiri. kebutuhan dari sekolah itu sendiri. Pendidikan yang ada di indonesia sendiri
Adapun salah satu upaya penting dalam terdiri dari beberapa tahapan atau jenjang
mengantisipasi masa depan adalah upaya pendidikan atau tingkatan pendidikan, yang
yang berkaitan dengan pengembangan diawali dari PAUD (Pendidikan Anak Usia
kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal- Dini), TK (Taman Kanak-Kanak), SD
hal yang berkaitan dengan sarana (Sekolah Dasar), SLTP (Sekolah Lanjutan
Seperti yang Tingkat Pertama), SLTA (Sekolah Lanjutan
kehidupan
manusia.
dikemukakan dalam bukunya, kebudayaan Tingkat Akhir), dan Universitas.
mencakup unsur-unsur mulai dari system Dalam penelitian ini akan terfokus
kemasyarakatan, pengetahuan, pada pendidikan di SD (sekolah Dasar).
religi,
bahasa, kesenian, mata pencarian, sampai Berdasar pada amanat Undang-undang
dengan system teknologi dan peralatan Dasar 1945, maka pengertian pendidikan di
(koentjaraningrat, 1974;12). Di sekolah sekolah dasar merupakan upaya untuk
pembelajaran berbasis mencerdaskan dan mencetak kehidupan
dasar
pun
kebudayaan dapat terlihat dalam mata bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga
pelajaran SBK (Seni Budaya dan terhadap bangsa dan negara, terampil,
Keterampilan) tapi selain SBK ada juga kreatif, berbudi pekerti yang santun serta
beberapa sekolah didaerah tertentu yang mampu menyelesaikan permasalahan di
menjadikan bahasa daerah menjadi mata lingkungannya. Pendidikan Sekolah dasar
pelajaran wajib dan tidak masuk dalam merupakan dasar dari pendidikan yang
SBK (Seni Budaya dan Keterampilan). Hal rentan pendidikannya mulai dari usia anak
tersebut adalah kebijakan masing-masing berumur 7 tahun sampai dengan umur 13
pemerintah daerah dalam cara melestarikan tahun. Pendidikan sekolah dasar dalam
kebudayaan daerah setempat. Adapun salah pelaksanaannya siswa diberikan berbgai
salah satunya dalam mata pelajaran SBK macam mata pelajaran dan materi yang
(Seni Budaya dan Keterampilan) tersebut harus mereka kuasai selama siswa
antara lain seni tari, seni rupa, seni music menempuh pendidikan di sekolah dasar.
dan seni drama atau teater. Sekolah dasar memiliki tingkatan kelas
Keterlibatan seni dengan kehidupan dalam hal ini di indonseia memulai
nyata anak sangat erat dan kita dapat pendidikan sekolah dasar dari kelas 1
membangun kesadaran esterika dan sampai dengan kelas 6. Disetiap tingkatan
kepekaan (sensitivitas), melalui proses siswa diberikan materi pelajaran yang
belajar melalui seni, belajar dengan seni berbeda-beda
dan belajar tentang seni, pendidikan seni kelasnya.
berdasarkan
tingkatan
berperan mengembangkan kemampuan Mata pelajaran di sekolah dasar
anak secara multidimensial, multilingual, meliputi mata pelajaran intrakulikuler dan
dan multikultural secara terintegrasi baik ektrakulikuler. Adapun mata pelajaran
dalam satu bidang seni, antara bidang tersebut antara lain pendidikan agama
maupun lintas bidang (Yetti, 2011:2). (diberikan sesuai dengan agama dan
Pelajaran seni untuk sekolah dasar kepercayaan siswa masing-masing, yaitu
sangatlah penting, karena untuk dapat agama islam, kristen, katolik, hindu, dan
memberikan kesadaran kebudayaan daerah bhuda), pendidikan kewarganegaraan, BI
lokal siswa dimana mereka tinggal. (Bahasa Indonesia), IPA (Ilmu Pengetahuan
Misalnya saja salah satunya adalah seni tari. Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial),
Seni tari sering diartikan beberapa orang Matematika, Olahraga, SBK (Seni Budaya
merupakan kegiatan yang hanya dapat
48 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 48 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
langkah yang sistematis dan efektif. Hal ini ke sanggar-sanggar yang jam belajarnya
dilakukan karena tujuan yang hendak kebanyakan di akhir pekan. Namun dalam
dicapai dalam pendidikan, khususnya hal seni tari di sekolah dasar diajarkan dan
pendidikan seni tari mencakup tiga aspek dicantumkan dalam mata pelajaran
yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan intrakulikuler khususnya SBK (Seni
aspek psikomotor.
Budaya dan Keterampilan) diharapkan Dalam pelaksanaan belajar mengajar siswa dapat mencintai budaya daerah
guru harus menggunakan metode yang tepat mereka melalui seni tradisi setempat
dan sesuai dengan materi yang akan melalui seni tari. Belajar seni tari tidak
diajarkan. Ada bermacam-macam metode hanya sekedar dapat melihat anak-anak
dalam pembelajaran seni tari antara lain pentas di atas panggung atau menari di
metode ceramah., metode tugas, metode televise yang nantinya dapat ditonton oleh
tanya jawab, metode demontrasi, metode semua orang. Akan tetapi dengan belajar
diskusi, metode numbered head together, seni tari anak-anak dapat belajar banyak hal
metode quantum, metode wisata, dan misalanya seperti mengenal lingkungannya,
metode drill (Suwaji, 2014:2). lebih sensitive dan dapat meningkatkan
Berdasarkan latar belakang masalah kepercayaan diri. Selain itu belajar menari
yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti memberikan keseimbangan belahan otak
tertarik untuk melakukan penelitian yaitu kanan dan otak kiri. Melalui pendidikan
mengekslporasi minat belajar siswa dalam seni berbagai kemampuan dasar manusia
mata pelajaran seni tari di Sekolah Dasar seperti fisik, perseptual, pikir, emosional,
Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa kreativitas, sosial, dan estetika dapat
Yogyakarta. Sekolah Dasar Taman Muda dikembangkan. Pembelajaran dilakukan
Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta dengan pengaturan
dipilih karena berdasarkan penelitian yang interaksi yang ada di dalam dan disekitar
bermacam-macam
terdahulu didapatlah informasi sebagai momen belajar efektif yang mempengaruhi
berikut:
kesuksesan siswa (Deporter, 2003). Proses
1. Sekolah Dasar Taman Muda Ibu pembelajaran
Pawiyatan Yogyakarta ini merupakan komunikasi, yaitu proses penyampaian
merupakan
proses
sekolah yang berbasis seni budaya hal pesan dari sumber pesan melalui saluran/
ini tercermin dalam visinya yaitu media tertentu ke penerima pesan. Pesan,
"Menjadi sekolah bermutu, berbasis sumber pesan, saluran/ media dan penerima
seni budaya dan pendidikan budi pekerti pesan adalah komponen-komponen proses
luhur". Dan guna mencapai visi terebut komunikasi.
maka salah satu misinya adalah dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun
menyelengarakan pendidikan kesenian didikan yang ada dalam kurikulum, sumber
dan penanaman nilai-nilai budaya untuk pesannya bisa guru, siwa, orang lain,
mewujudkan pendidikan berbasis seni ataupun penulis buku dan media. (Putri,
budaya. Dari temuan tersebut dapat 2014:2). Pembelajaran seni tari di sekolah
disimpulkan bahwa sekolah tersebut dasar tidak akan bisa dilepaskan dari peran
tidak melepaskan seni tradisi khusus seorang guru / pelatih tari. Karena disetiap
nya seni tari local yang mana hal proses belajar mengajar sangat diharapkan
tersebut tercermin dalam kegiatan seorang guru dapat menjadi orang yang bisa
intrakulikulernya yang didalamnya membimbing dan menuntut anak didiknya
terdapat mata pelajaran seni tari. dalam menerima pelajaran. Seperti yang
Namun demikian ternyata dalam diutarakan suwaji (Suwaji, 2014:2) dalam
pelaksanaannya masih banyak kendala jurnal seni tari nya proses belajar
yang dihadapi.
mengajar seorang guru di tuntut untuk
SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 49
2. Sekolah meraih banyak medali dan
Gambar 1 : Kerangka Berpikir
piala dalam bidang seni salah satunya seni tari. Penghargaan tersebut dapat terlihat jelas pada saat memasuki ruang tamu dari pada kantor guru. Hal tersebut dapat menjadi penyemangat dan motivasi lebih baik lagi bagi semua baik
murid-murid, guru maupun orang tua murid.
1. Pendidikan Seni Tari
3. Proses belajar mengajar sangatlah Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam penerimaan pelajaran
utama dalam mengantisipasi masa depan, yang diberikan oleh guru. Guru
karena pendidikan selalu diorientasikan memberikan kesempatan kepada setiap
pada penyiapan peserta didik untuk murid untuk bisa mengekspresikan
berperan di masa yang akan dating. Oleh dirinya dalam seni tari. Hal ini terlihat
pengembangan sarana dari tidak membeda-bedakannya antara
karena
itu,
pendidikan sebagai salah satu prasyarat satu murid dengan murid lainnya.
utama untuk menjemput masa depan
kesempatan dan siswa untuk bisa menerima pelajaran
4. Sarana prasarana merupakan pendukung
dengan
segala
tantangangannya (Tirtarahardja, 2012: 153). dengan baik. Di sekolah ini untuk
Pendidikan seni juga mengembangkan pelajaran seni tari siswa diberikan ruang
imajinasi untuk memperoleh berbagai terbuka untuk belajar seni tari yaitu
kemungkinan gagasan dalam pemecahan berupa pendopo taman siswa. Hal ini
masalah serta menemukan pengetahuan dan dapat menjadi contoh bagi sekolah
secara aktif dan bahwa belajar seni memberikan
teknologi
baru
menyenangkan. Bila berbagai kemampuan kesempatan anak berekspresi tanpa ada
dasar tersebut dapat berkembang secara batas ruang dan udara.
optimal akan menghasilkan tingkat Proses pembelajaran dalam setiap mata
kecerdasan emosional, intelektual, kreatif, pelajaran menentukan bagaimana nanti
dan moral. (Yetti, 2011:2) siswa atau anak didik akan menerima
pendidikan tidak pelajaran yang diberikan. Hal tersebut tidak
Dalam
tari
dimaksudkan siswa terampil menari untuk dapat dilepaskan dari peran seorang guru.
kebutuhan pentas. Akan tetapi fokus materi Begitu pun dengan mata pelajaran seni tari,
ini adalah pada proses kreatif siswa. Proses yang mana sekarang mata pelajaran seni
ini berguna untuk membantu pertumbuhan tari dibeberapa sekolah dasar sudah
dan perkembangan kognitif, afektif, dan termasuk dalam intrakulikuler.
psikomotor siswa. Hal ini ditegaskan oleh Seni tari merupakan salah satu cabang
Murgianto (1993:27) bahwa sebagai berikut kesenian yang dipelajari siswa sekolah
: “Nilai tari dalam dunia pendidikan dasar dalam intrakulikuler. Dengan begitu
menurut hemat saya, bukan terletak pada seni tari termasuk mata pelajaran yang
latihan kemahiran dan keterampilan gerak wajib ditempuh oleh siswa. Dalam
lebih kepada pembelajarannya setiap guru memiliki daya
(semata-mata) tetapi
kemungkinannya untuk mempertimbangkan ajar yang berbeda-beda sesuai dengan
daya ekspresi anak. Tari harus mampu tingkatan kelas siswa. Sehngga setiap
memberikan pengalaman kreatif kepada tingkatannya akan memiliki kesulitan
anak-anak dan harus menyatakan kembali dalam penyampaian materi itu sendiri,
nilai estetik yang dialami dalam terlebih dalam hal praktek. Lebih lanjut
kehidupan”. (Masunah & Narawati, 2012: dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Kesenian adalah suatu perwujudan lahir dari jiwa manusia, yang timbul dari
50 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 50 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
bahwa seni merupakan sesuatu yang indah, manusia (perasaan estetis) (Saefudin, 2009:
namun ada juga yang mengatakan bahwa 37). Beberapa pakar seni mengatakan
seni merupakan sebuah ungkapan atau bahwa seni merupakan sesuatu yang indah,
simbol dari sebuah isi hati sang namun ada juga yang mengatakan bahwa
senimannya. Meskipun setiap pakar seni merupakan sebuah ungkapan atau
mengatakan seni dengan berbagai definisi simbol dari sebuah isi hati sang
yang berbeda tapi dapat disimpulkan bahwa senimannya. Meskipun setiap pakar
Seni adalah Ide, Gagasan, Perasaan, Suara mengatakan seni dengan berbagai definisi
Hati, Gejolak Jiwa, yang diwujudkan atau yang berbeda tapi dapat disimpulkan bahwa
diekspresikan, melalui unsur-unsur tertentu, Seni adalah Ide, Gagasan, Perasaan, Suara
yang bersifat indah untuk memenuhi Hati, Gejolak Jiwa, yang diwujudkan atau
kebutuhan manusia walaupun banyak juga diekspresikan, melalui unsur-unsur tertentu,
karya seni yang digunakan untuk binatang yang bersifat indah untuk memenuhi
(Dharmawati, 2012: 3)
kebutuhan manusia walaupun banyak juga Kesenian nasional menurut Taman karya seni yang digunakan untuk binatang
Siswa dimaksudkan untuk menanamkan (Dharmawati, 2012: 3)
benih atau bekal nudi pekerti (watak atau Seni tari adalah salah satu cabang seni
tabiat) yang akan merapatkan jiwa anak yang merupakan kesenian yang sekarang
dengan kebangsaannya. Adapun pelajaran sudah banyak diajarkan diberbagai sekolah
kesenian dapat menjadikan cultiveren yakni dasar. Proses pembelajaran tari adalah suatu
memasak jiwa dan raga anak-anak, interaksi antar siswa dengan guru dalam
sehingga kelak akan mencapai derajat rangkaian kegiatan penyampaian materi
manusia yang utama serta dapat menyusun yang bertujuan menciptakan perubahan
pantas dalam tingkah laku dalam berkesenian dengan
perikehidupan
yang
masyarakat. Tak boleh dilupakan pula budaya untuk mewujudkan hasil belajar
bahwa pelajaran kesenian itu amat besar yang maksimal (Putri, 2014:4).
manfaatnya untuk menolak pengaruh Seni
“intelektualisme” yang merajalela hingga keterampilan, pembentukan pribadi peserta
mengalahkan moral atau rasa kesucian didik
memperhatikan kebutuhan perkembangan
3. Minat
anak dalam mencapai multi kecerdasan Minat adalah sesuatu pemusatan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
perhatian yang tidak disengaja yang lahir visual spasial, musical, linguistic, logic
dengan penuh kemauannya dan tergantung matematik, naturalis serta kecerdasan
dari bakat dan lingkungannya, minat adalah adversitas ,
yang tetap untuk kecerdasan spiritual dan kecerdasan
memperhatikan dan mengenang beberapa emosional dari penjelasan teori yang ada
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang seperti yang terdapat pada mata kuliah seni
diperhatikan terus menerus yang disertai musik, pendidikan seni rupa dan pendidikan
dengan rasa senang. Jika ada siswa yang seni tari dan drama memiliki kekhasan
kurang berminatterhadap belajar, maka tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan
diusahakan agar ia mempunyai minat yang masing-masing. (Tandi dan Dewi, 2012:2)
lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal
2. Pendidikan berbasis seni dan budaya yang berhubungan dengan cita-cita serta Kesenian adalah suatu perwujudan lahir
kaitannya dengan bahan pelajaran yang dari jiwa manusia, yang timbul dari
dipelajari (Sujanto, 1991: 92). Slamet kemauan jiwa manusia sendiri dan halus
kasarnya terbatas oleh rasa keindahan Djamarah (1994:48) mengungkapkan manusia (perasaan estetis) (Saefudin, 2009:
bahwa minat adalah kecendrungan yang
SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 51 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 51
Teknik analisis data menggunakan Miles berminat terhadap suatu aktivitas akan
dan Huberman, yakni data reduction, data memperhatikan aktivitas itu secara
display, dan verifying . Sedangkan uji konsisten dengan rasa senang.
keabsahan data meliputi uji validitas Guru perlu membangkitkan 7 minat
(credibility), pengujian siswa agar pelajaran yang diberikan mudah
internal
transferability , pengujian dependentbility dipahami. Minat ini dapat dibangkitkan
dan pengujian konfirmability. dengan cara – cara sebagai berikut: 1) Membangkitkan adannya suatu kebutuhan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2) Menghubungkan dengan persoalaan
Hasil Penelitian
pengalaman yang lampau. 3) Memberi Pada penelitian ini menekankan pada kesempatan untuk mendapatkan hasil yang
minat belajar siswa dalam mata pelajaran baik. 4) Menggunakan berbagai macam
seni tari. Pada bagian ini peneliti bentuk mengajar (Sardiman, 2000: 93).
menyajikan hasil penelitian yang diperoleh Siswa yang memiliki minat menari
melalui obervasi langsung, wawacara tinggi, perhatiannya akan tinggi dan
mendalam untuk mendapatkan data yang minatnya berfungsi sebagai pendorong kuat
akurat dari narasumber langsung dan untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
penyebaran angket sebagai pelengkap untuk belajar mengajar pada pembelajaran seni
sehingga dapat tari. Sehingga dapat menimbulkan kesiapan
mendapatkan
data,
mendiskripsikan dan menganalisis data untuk berbuat dan belajar dalam bidang
dengan lebih baik. Berdasarkan hasil seni tari. (Maherdi dan warpala, 2013:7)
penelitian maka dapat diketahhui bahwa
4. Belajar minat belajar siswa dalam mata pelajaran Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu
seni tari di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan proses untuk memperoleh pengetahuan,
Yogyakarta
meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap,
dan
mengkokohkan
Minat belajar siswa dalam pembelajaran
kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu
seni tari di SD Taman Muda Ibu
atau proses memperoleh pengetahuan,
Pawiyatan Yogyakarta.
menurut pemahaman sains konvensional,
a. Diskripsi Umum Keadaan Siswa
kontak manusia dengan alam diistilahkan Subyek dalam penelitian ini adalah dengan
siswa siswi kelas 4,5 dan 6 SD Taman Pengalaman yang terjadi berulang kali
pengalaman
(experience).
Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta, yang melahirkan pengetahuan (knowledge), atau
terdiri dari 25 orang siswa kelas 4, 19 orang
a body of knowledge . Definisi ini siswa kelas 5, 18 orang siswa kelas 6. SD merupakan
Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta pembelajaran sains secara konvensional,
merupakan sekolah inklusi dimana dan beranggapan bahwa pengetahuan sudah
siswanya ada yang siswa berkebutuhan tersebar di alam, tinggal bagaimana siswa
khusus atau biasa di sebut dengan ABK. atau pembelajar berekplorasi, menggali dan
Disetiap kelas terdapat beberapa anak ABK menemukan kemudian memungutnya untuk
(anak berkebutuhan khusus) yang mana memperoleh pengetahuan (Sardiman, 2000:
memiliki beragam khasnya masing-masing. 98).
Kemampuan akademik setiap siswa berbeda-beda ada yang berkemmpuan
METODE PENELITIAN
akademik tinggi, sedang dan rendah, namun Penelitian ini menggunakan metode
rata-rata semua siswa memiliki kemampuan kualitatif. Untuk mengumpulkan data
akademik yang sedang dalam mata peneliti menggunakan teknik wawancara,
pelajaran seni tari. Latar belakang siswa obsevasi lapangan secara langsung,
52 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 52 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
pembelajaran seni tari dilakukan diruang pelajaran seni tari sampai dengan yang
Pendopo . Proses memang mengikuti kegiatan seni tari di luar
terbuka
yaitu
pembelajaran diruang terbuka akan berbeda jam sekolah seperti sanggar dan paguyuban.
dengan proses belajar diruang tertutup
mempengaruhi tingkat Mata pelajaran seni tari di SD Taman
b. Diskripsi Mata Pelajaran
sehingga
penerimaan siswa dalam menyerap materi Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta masuk
pelajaran. Proses belajar mengajar diluar dalam
ruangan akan memberikan dampak positif Berdasarkan hasil wawancara dengan
pembelajaran
intrakulikuler.
dan negatif, sehingga mempengaruhi Kepala Sekolah Dasar Taman Muda Ibu
interaksi dalam kelas antara guru dengan Pawiyatan Yogyakarta, mata pelajaran seni
murid ataupun murid dengan murid. tari sudah sejak lama masuk dalam
Ruang terbuka lebih memberikan ruang intrakulikuler, beliau mengungkapkan
kebebasan siswa dalam pengembangan diri bahwa “Sejak jaman Ki Hajardewantara
berupa diproses kreatifitas, tingkat mendirikan sekolah ini beliau telah
keaktifan yang lebih ekspresif dalam memasukkan unsur budaya jawa didalam
mengekplorasi gerak, sehingga dalam pelajaran, hal ini seni tari yang dirasa
proses esperimen akan mempermudah sangat pas untuk membawa siswa siswi
siswa dalam penjelajahan gerak tari. tetap cinta akan seni budaya khususnya
budaya jawa”. Mata pelajaran seni tari ini
Cara guru melaksanakan pembelajaran
diwajibkan kepada siswa mulai dari kelas 1
seni tari di SD Taman Muda Ibu
sampai dengan kelas 6. Hal ini diharapkan
Pawiyatan Yogyakarta
dapat mengenalkan budaya jawa sejak dari
a. Pendekatan
kelas bawah. Suhaya (2016) dalam jurnalnya yang Pada pembelajaran seni tari ini
Pendidikan Seni Sebagai diharapkan dapat memberikan efek
berjudul
Penunjang Kreativitas, menjabarkan bahwa samping yang positif dalam kehidupan
pada usia SD, anak mengalami masa sehari-hari siswa baik dalam proses belajar
keingintahuan dan perkembangan kognitif, mengajar, lingkungan sekolah maupun di
efektif maupun psikomotor yang cepat. masyarakat. Efek positif tersebut dapat
Perkembangan anak ini akan terhambat jika terlihat dari bagaimana siswa tersebut
mereka “dibunuh” rasa keingintahuan dan berperilaku. Seni tari merupakan aktifitas
kreativitas mereka. Kreativitas anak pada dimana
masa ini sangat beragam sesuai dengan ketelatenan dan konsentrasi yang tinggi
membutuhkan
kesabaran,
tingkat kematangan dan perkembangan otak karena tidak hanya penghapalan gerak
mereka. Oleh karena itu, untuk menujang namun juga kolaborasi keseluruhan yaitu
perkembangan kreativitas anak agar hapalan gerak, menyatukan gerak dengan
pendidikan seni musik dan terampil dalam penggunaan
tumbuh
optimal,
memegang peranan yang sangat penting properti tari. Dengan proses ini lah
sarana yag dapat diharapkan efek positif tersebut dapat
yaitu
sebagai
memfasilitasi anak dalam mengekspresikan mempengaruhi perubahan prilaku siswa
pikiran dan jiwa mereka. Tentu dengan yang biasanya arogan dapat lebih tenang,
bimbingan dan arahan dari guru, yang tidak konsentrasi bisa lebih
pendidikan seni sangat membantu dalam mengontrol konsentrasi, emosi yang lebih
mengoptimalkan lemah lembut dalam mengutarakan
meningkatkan
dan
perkembangan kreativitas anak. Pendopot.
Upaya yang harus dilakukan guru-guru
c. Proses Belajar Mengajar
tari untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa pelajaran tari dapat
SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 53 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 53
belajar mengajar siswa merasa tidak tuntutan yang mendesak segera ditemukan
terbebani dengan materi yang pada awalnya solusinya. (Kuswarsantyo, 2012:18)
sulit.
Metode pengajaran dalam proses belajar Dengan adanya siswa campuran antara mengajar memberikan dampak yang sangat
siswa biasa dengan siswa ABK (anak nyata dalam penyampaian mata pelajaran,
perkebutuhan khusus), guru memberikan begitupun dengan mata pelajaran seni tari.
seimbang dalam Pemberian materi dalam mata pelajaran
perannya
yang
menghadapi setiap ada kekurangan yang seni tari akan berbeda dengan mata
terjadi antara siswa. Sehingga siswa pun pelajaran yang lain karena mata pelajaran
tidak merasa adanya perbedaan. Selain itu seni tari lebih membutuhkan pendekatan
guru menjadi peran utama dalam yang lebih aktif antara guru terhadap siswa.
penyemangat siswa untuk terus maju Berdasarkan hasil observasi dilapangan
walaupun keterbatasan tidak menjadi peneliti mengamati bahwa guru seni tari
halangan siswa untuk mendapatkan menggunakan pendekatan Teacher Centerd
pelajaran yang sama dan merata. Learning (TCL) , dimana siswa masih
d. Media yang digunakan
berpusat kepada cara pengajaran guru. Pembelajaran seni tari di SD Taman Contoh nyata, pada awal pembelajaran guru
Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta ini guru memberikan beberapa gerak tarian kepada
menggunakan media pembelajaran berupa siswa kemudian siswa diminta mengulangi
media audio yaitu tape dan kaset. Selain dan kemudian menghapalkan. Sehingga
tape dan kaset sebagai media nya, guru juga siswa hanya terpatok kepada apa yang
menggunakan sumber belajar berupa orang diberikan oleh guru. Meskipun guru tari
dan barang/alat yaitu guru itu sendiri masih menggunakan pendekatan Teacher
sebagai orangnya dan properti sampur atau Centerd Learning (TCL) namun dalam
selendang sebagai alat/bahannya. Dalam pembelajarannya
pembelajaran seni tari guru sebagai metode active learning, dimana siswa
guru
menggunakan
mediator nyata yang merupakan media diberikan kebebasan dalam beraktifitas dan
utama selain tape dan kaset karena dalam berekspresi. Memberikan kebebasan siswa
penyampaian materi yang berupa praktek dalam menghapal gerak tari dengan cara
siswa perlu melihat terlebih dahulu gerak dan tekniknya sendiri-sendiri sesuai dengan
yang dicontohkan oleh guru yang kemudian batas kemampuannya,
akan dilakukan oleh siswa. dikondisikan dengan kondisi siswa yang
hal tersebut
e. Penyebaran Angket
merupakan siswa campuran dari siswa biasa
Tabel 1: Hasil angket yang disebarkan untuk
dengan siswa
siswa kelas 4, 5, dan 6
Berkebutuhan Khusus.
b. Interaksi aktif dan positif
Guru sebagai peran utama dalam pemberian
diharapkan dapat menjadi contoh maupun pembimbing
mengajar. Pentingnya peranan guru dalam kelas tidak hanya sebatas pemberian materi pelajaran namun juga dapat menjadi sosok yang bisa diandalkan. Temuan dalam proses dilapangan, guru tidak hanya memberikan materi secara utuh tapi juga berperan sebagai teman dan sahabat siswa
54 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Pada penelitian ini menggunakan tidak hanya siswa yang biasa namun angket sebagai cara untuk bisa mengetahui
ada siswa ABK (anak seberapa besar minat siswa dalam pelajaran
juga
berkebutuhan khusus) sehingga guru seni tari. Selain itu juga ingin mengetahui
pelajaran seni tari dalam memberikan seberapa besar peran guru dalam proses materi tidak dapat hanya dengan satu
belajar mengajar yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti pelajaran seni
materi. Awalnya guru akan mencoba tari di sekolah.
terlebih dahulu satu tarian yang mudah
Kendala apa saja yang dihadapi oleh
untuk diterapkan baik untuk anak siswa
guru dalam pembelajaran seni tari di SD
biasa maupun siswa ABK (anak
Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta
berkebutuhan khusus). Jika ternyata
a. Sarana prasarana, dimana guru masih materi yang diberikan kesulitan untuk
merasa banyak penunjang kegiatan diterima oleh anak ABK (anak
yang belum memadai seperti media berkebutuhan khusus) maka guru akan
yang terbatas. Seperti tape yang mencari materi gerak tari lainnya yang
terkadang sering mengalami kerusakan sekiranya dapat mudah diterima oleh
karena penggunaan yang terkadang anak ABK. Dengan begitu guru akan
bukan hanya terkhusus untuk pelajaran lebih banyak membutuhkan tenaga dan
seni tari namun juga digunakan untuk waktu dalam pemberian materi.
olah raga dan mata pelajaran lain yang
menggunakan tape sebagai medianya.
PEMBAHASAN
b. Lokasi, untuk pelaksanaan pelajaran
1. Mata Pelajaran Seni Tari termasuk
seni tari di SD Taman Muda Ibu
salah satu pelajaran Intrakulikuler
Pawiyatan Yogyakarta memang sudah
pendidikan tidak sangat memadai yaitu Pendopo, selain
Dalam
tari
dimaksudkan siswa terampil menari untuk ruang yang terbuka Pendopo Taman
kebutuhan pentas. Akan tetapi fokus materi ini adalah pada proses kreatif siswa. Proses
siswa ini sangat luas dan dirasa sangat ini berguna untuk membantu pertumbuhan
cukup untuk aktifitas siswa yang aktif dan perkembangan kognitif, afektif, dan dalam pelajaran seni tari. Namun
psikomotor siswa. Hal ini ditegaskan oleh demikian terkadang karena letaknya
Murgianto (1993:27) bahwa sebagai berikut merupakan ruang terbuka sehingga
: “Nilai tari dalam dunia pendidikan membuat konsentrasi siswa kadang
menurut hemat saya, bukan terletak pada latihan kemahiran dan keterampilan gerak
terganggu. Seperti misalnya suara- (semata-mata) tetapi
lebih kepada suara yang mengganggu seperti
kemungkinannya untuk mempertimbangkan kendaraan yang lalu lalang, cuaca yang
daya ekspresi anak. Tari harus mampu kadang kurang bersahabat seperti saat
memberikan pengalaman kreatif kepada musim hujan siswa terkadang harus
anak-anak dan harus menyatakan kembali basah basahan dari lokasi sekolah
nilai estetik yang dialami dalam menuju Pendopo, angin yang kencang
kehidupan”. (Masunah & Narawati, 2012: 263). Hal ini sejalan dengan yang
membuat Pendopo berdebu, suara tape dimaksudkan oleh Ki Hajar Dewantara kurang terdengar saat ada aktifitas lain
melalui wawancara kepada Kepala Sekolah yang ada di Pendopo.
Taman Muda Ibu Pawiyatan bahwa
c. Materi, karena SD Taman Muda Ibu semenjak didirikannya sekolah tamansiswa Pawiyatan Yogyakarta merupakan
Ki Hajar Dewantara memasukkan pelajaran sekolah inklusi yang dimana siswanya
seni tari dalam pelajaran intrakulikuler dan
SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 55 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 55
Pawiyatan ini setiap anak yang telah satu pelajaran intrakulir bukanlah hal yang
mengikuti pelajaran seni tari diharapkan sepele, hal ini dimaksud untuk memberikan
dapat memiliki :
kesadaran cinta tanah air melalui budaya
a. Daya kreatifitas yang tinggi, memiliki setempat yaitu budaya jawa. Selain siswa
caranya sendiri dalam menyelesaikan dituntut untuk bisa pelajaran umum,
sebuah permasalahan dengan baik. diharapkan siswa siswa tamansiswa juga
b. Aktif dalam beraktifitas namun tetap dapat terus melestarikan seni budaya jawa
terkontrol.
dengan mempelajari seni budaya disekolah.
c. Lebih bisa berkonsentrasi dan fokus Begitupun menurut Rizali (2003:3) dalam
dalam melakukan sesuatu, hal ini Jurnalnya yang berjudul Seni:Estetika,
diharapkan berpengaruh pada tingkat Logika dan Etika, dalam suatu kebudayaan
belajar anak.
d. Dapat dengan lembut dalam bertutur yang secara bersamaan menyatu dengan
tata nilai tersebut terwujud dalam sistem
kata dan mengutarakan Pendopot,baik gagasan (ide), tindakan (perilaku) dan hasil
dengan guru, orang tua maupun temen karya.
sebayanya.
e. Perduli dengan sesama baik dituntut untuk bisa kreatif , mandiri dan
Setiap pelajaran disekolah selalu
dilingkungan sekolah maupun diluar perduli dengan sesama. Pelajaran seni tari
sekolah
tidak hanya sekedar pelajaran yang hanya
f. Dapat lebih santun dan bertatakrama mempelajari sebuah tarian, namun ada nilai
yang baik terhadap Guru dan orang nilai yang bisa didapat oleh anak-anak
yang lebih tua maupun dengan teman peserta didik. Seperti hal nya yang
sebaya.
dikatakan oleh Yetti (2011:2) bahwa
g. Memiliki kesensitifitasan dalam hal Pendidikan seni juga mengembangkan
sosial seperti memiliki rasa gotong imajinasi untuk memperoleh berbagai
royong dan tolong menolong. kemungkinan gagasan dalam pemecahan
Sikap yang ditanamkan tersebut masalah serta menemukan pengetahuan dan
diharapkan dapat diterapkan dalam teknologi
kehidupan sehari-hari baik dilingkungan menyenangkan. Bila berbagai kemampuan
sekolah maupun diluar sekolah seperti dasar tersebut dapat berkembang secara
dikeluarga dan masyarakat. Seperti yang optimal maka akan menghasilkan tingkat
diutarakan oleh Putri (2014:4) Seni tari kecerdasan emosional, intelektual, kreatif,
adalah salah satu cabang seni yang dan moral. Kesenian nasional menurut
merupakan kesenian yang sekarang sudah Taman
banyak diajarkan diberbagai sekolah dasar. menanamkan benih atau bekal nudi pekerti
Proses pembelajaran tari adalah suatu (watak atau tabiat) yang akan merapatkan
interaksi antar siswa dengan guru dalam jiwa anak dengan kebangsaannya. Adapun
rangkaian kegiatan penyampaian materi pelajaran kesenian dapat menjadikan
yang bertujuan menciptakan perubahan cultiveren yakni memasak jiwa dan raga
tingkah laku dalam berkesenian dengan anak-anak, sehingga kelak akan mencapai
budaya untuk mewujudkan hasil belajar derajat manusia yang utama serta dapat
yang maksimal.
menyusun perikehidupan yang pantas
2. Proses Pembelajaran diruang
dalam masyarakat. Tak boleh dilupakan
terbuka (Pendopo)
pula bahwa pelajaran kesenian itu amat Proses belajar mengajar disekolah akan besar manfaatnya untuk menolak pengaruh
sangat membantu anak-anak dalam “intelektualisme” yang merajalela hingga
menerima pelajaran yaitu diawali dari mengalahkan moral atau rasa kesucian
suasana belajar yang nyaman dan (Saefudin, 2009: 38).
menyenangkan. Fasilitas yang mendukung
56 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 56 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
terjalin dan berjalan dengan sendirinya. maksimal. Proses belajar mengajar memang
Karena Pendopo merupakan ruang yang pada umumnya dilakukan dalam ruang
terbuka dengan setiap sudut bisa dilihat kelas yang tertutup dengan tempat duduk
dengan begitu siswa bisa melatih dan meja siswa yang telah tersusun rapi
kepercayaan diri saat mereka ditonton oleh sehingga anak-anak nyaman dalam
setiap orang yang ada di lingkungan menyerap pelajaran. Namun untuk beberapa
sekitaran Pendopo.
sekolah menerapkan dalam proses belajar
3. Minat Belajar Siswa dalam Mata
mengajar tidak harus selalu berada didalam
Pelajaran Seni Tari
kelas tapi dapat juga berlangsung diluar Pemberian materi dalam mata pelajaran ruangan
seni tari akan berbeda dengan mata disesuaikan dengan kebutuhannya. Seperti
pelajaran yang lain karena mata pelajaran dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
seni tari lebih membutuhkan pendekatan Alam, anak-anak diajak untuk melihat alam
yang lebih aktif antara guru terhadap siswa. sekitar seperti perkenalan jenis-jenis
Guru perlu membangkitkan 4 minat siswa tumbuhan.
agar pelajaran yang diberikan mudah Pelajaran yang dilakukan diluar ruangan
dipahami. Minat ini dapat dibangkitkan tidak selalu pelajaran dalam mengenal
dengan cara – cara sebagai berikut: 1) alam, namun juga dapat menyatu dengan
Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. alam, contohnya adalah pelajaran seni.
2) Menghubungkan dengan persoalan Pelajaran seni tari di SD Taman Muda Ibu
pengalaman yang lampau. 3) Memberi Pawiyatan ini proses belajar mengajarnya
kesempatan untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan di Pendopo. Pendopo baik. 4) Menggunakan berbagai macam
merupakan bagian dari sebuah rumah bentuk mengajar (Sardiman, 2000: 93). tradisional Jawa yang mempunyai arti
Guru merupakan tokoh utama dalm penting, selain karena letaknya yang
pemberian pelajaran didalam kelas. Selain terdapat pada bagian paling depan dari
berperan sebagai guru yang memberikan sebuah rumah tinggal, fungsi sebuah
materi pelajaran lebih dari itu guru dituntut Pendopo adalah tempat untuk bersosialisasi
untuk lebih kreatif dan imajinatif dalam dengan keluarga, kerabat maupun tetangga,
menyampaikan materi agar dapat diserap demikian juga sebuah Pendopo tidak hanya
dengan baik oleh para peserta didik. Dalam sekedar sebuah tempat tetapi mempunyai
pelajaran seni tari hal utama yang harus makna
dipikirkan oleh guru tari adalah materi tari mengaktualisasi satu bentuk kerukunan
yang lebih
dalam
yakni
itu sendiri, materi yang diberikan haruslah antara si penghuni dengan masyarakat
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa sekitarnya/kerabatnya (Hidayatun, 1999:
baik itu dengan tingkatan kelas maupun 37). Proses pembelajaran diruang terbuka
kemampuan secara individu anak. memberikan dampak yang berbeda dengan
Pemberian materi kepada peserta didik proses belajar yang dilakukan dalam
menentukan ketertarikan anak dalam ruangan. Pembelajaran seni tari di Pendopo
mengikuti pelajaran tersebut. Keinginan sendiri memberikan ruang kebebasan siswa
belajar yang besar terhadap anak terjadi dalam menyerap pelajaran seni tari. Siswa
beberapa faktor yaitu antara lain : dapat bebas berkreasi dan berkreatifitas
1. Isi dari materi pelajaran tanpa batas dan hambatan seperti ruang
2. Cara guru dalam memberikan materi bergerak dan bersuara. Pembelajaran seni
pelajaran
tari di Pendopo pun merupakan bentuk
3. Suasana kelas yang menyenangkan melatih diri siswa untuk bisa menyatu
4. Tidak adanya tekanaan selama dengan lingkungan sekitar dan merasakan
berlangsungnya pelajaran materi tari jawa dalam hal ini lebih
SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 57
5. Kondisi belajar / tempat belajar yang dirasa masih belum paham oleh siswa. Guru memadai atau nyaman
pun dalam memberikan materi pelajaran tak Seperti yang di utarakan oleh Sujanto
lupa menerapkan sistem among yang ada di (1991:92) bahwa Minat adalah sesuatu
Tamansiswa, sehingga siswa-siswa pun pemusatan perhatian yang tidak disengaja
merasa dalam pemberian materi guru juga yang lahir dengan penuh kemauannya dan
memberikan kasih sayang. tergantung dari bakat dan lingkungannya,
Selain materi yang dipilih untuk minat adalah kecenderungan yang tetap
memberikan minat belajar pada siswa, untuk memperhatikan dan mengenang
waktu menjadi sebuah faktor yang tidak beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
bisa dihindari. Waktu yang singkat dalam seseorang diperhatikan terus menerus yang
pelajaran dapat mempengaruhi siswa dalam disertai dengan rasa senang. Jika ada siswa
pelajaran yang yang kurang berminat terhadap belajar,
penerimaan
materi
diberikan, karena siswa bisa saja langsung maka diusahakan agar ia mempunyai minat
lupa jika waktu belajar sangatlah singkat. yang lebih besar dengan cara menjelaskan
72,4 persen siswa menyatakan bahwa hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita
kurangnya waktu yang diberikan dalam serta kaitannya dengan bahan pelajaran
pelajaran seni tari sehingga 10,7 persen yang dipelajari. Peran guru sangat
siswa tidak dapat menerima materi menentukan dalam hal membangkitkan
pelajaran dengan baik dan sempurna. Hal minat siswa dalam belajar. Pelajaran seni
ini terjadi disaat adanya pengulangan materi tari memiliki daya tariknya sendiri untuk
gerak disetiap minggunya yang semestinya dapat diminati oleh siswa. Namum salah
dapat digunakan untuk menambah materi dalam memilih materi akan berakibat
gerak selanjutnya.
kebosanan dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran yang Dalam penyampaian materi pelajaran
tepat akan membuat proses penerimaan seni tari guru sebagai model didepan kelas
materi pelajaran akan lebih maksimal. harus lebih kreatif dalam membangkitkan
Dalam hal ini pelajaran seni tari di SD suasana belajar yang menyenangkan.
Ibu Pawiyatan Dengan memberikan kebebasan berekspresi
Taman
Muda
belummenggunakan siswa digital sehingga kepada siswa maka kelas dalam pelajaran
dalam pelaksanaannya masih mengalami seni tari akan menjadi lebih aktif. Meskipun
kesulitan karena media yang dipakai masih pendekatan
berupa manual seperti tipe dan kaset. menggunakan metode Teacher Active
Padahal dengan menggunakan siswa digital Learning namun hal itu tidak terlalu
akan lebih mempermudah baik dari segi monoton karena guru masih memberikan
waktu maupun tenaga.
kebebasan anak dalam mengekspresikan
dalam pemberian dirinya. Berdasarkan hasil angket yang
Peran
guru
pembelajaran di kelas memang sangat besar diperoleh 96,5 persen siswa menyatakan
pengaruhnya. Dengan cara dan metode senang dengan pemberian materi yang
yang tepat dengan pendekatan yang pas diberikan oleh guru hal tersebut terbukti
maka materi yang diajarkan pun dapat dengan antusiasnya siswa dalam belajar
diterima dengan baik. Peran serta dari disetiap pertemuannya, 96 persen siswa
berbagai pihak sangatlah membantu siswa menyatakan bahwa guru aktif dalam
dalam proses belajar mengajar. Guru memberikan masukan dan membenarkan
sebagai peran penting dalam pemberian jika ada siswa yang melakukan kesalahan
materi dan pihak sekolah sebagai pemberi dalam mengulangi materi gerak tari yang
fasiltas yang menunjang.
diberikan, guru tidak segan segera
4. Kendala yang dihadapi oleh guru
memberikan sebuah pembenaran disaat
dalam pembelajaran seni tari di SD
anak-anak melekukan kesalahan dengan
Taman Muda Ibu Pawiyatan
cara mengulangi kembali gerak tarian yang
Yogyakarta
58 SOSIOHUMANIORA - Vol.3, No.1, April 2017 - Jurnal LP3M - Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Dalam proses belajar mengajar tidak sekolah inklusi yang dimana siswanya dapat dihindari dalam hal kendala
tidak hanya siswa yang biasa namun begitupun dengan pelajaran seni tari.
ada siswa ABK (anak Walaupun pelajaran seni tari merupakan
juga
berkebutuhan khusus) sehingga guru pelajaran yang menyenangkan bagi anak-
pelajaran seni tari dalam memberikan anak, kendala yang dihadpi guru sangatlah
materi tidak dapat hanya dengan satu tidak sedikit. Adapun kendala yang
materi. Awalnya guru akan mencoba dihadapi oleh guru pada pelajaran seni tari
terlebih dahulu satu tarian yang mudah diantaranya adalah :
untuk diterapkan baik untuk anak siswa
a. Sarana prasarana, dimana guru masih biasa maupun siswa ABK (anak merasa banyak penunjang kegiatan
berkebutuhan khusus). Jika ternyata yang belum memadai seperti media
materi yang diberikan kesulitan untuk yang terbatas. Seperti tape yang
diterima oleh anak ABK (anak terkadang sering mengalami kerusakan
berkebutuhan khusus) maka guru akan karena penggunaan yang terkadang
mencari materi gerak tari lainnya yang bukan hanya terkhusus untuk pelajaran
sekiranya dapat mudah diterima oleh seni tari namun juga digunakan untuk
anak ABK. Dengan begitu guru akan olah raga dan mata pelajaran lain yang
lebih banyak membutuhkan tenaga dan menggunakan tape sebagai medianya.
waktu dalam pemberian materi. Sedangkan untuk jaman dengan berkembangnya teknologi saat ini,
Tabel 2. Bahan Materi Ajar Mata
teknologi dengan sistem digital
Pelajaran Seni Tari di SD Taman Muda
sangatlah membantu dalam aktifitas
Ibu Pawiyatan Yogyakarta
manusia. Dengan adanya sistem media yang
memungkinkan kendala dalam hal media ini akan teratasi.
b. Lokasi, untuk pelaksanaan pelajaran seni tari di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta memang sudah sangat memadai yaitu Pendopo, selain
KESIMPULAN
ruang yang
pembahasan hasil Tamansiswa ini sangat luas dan dirasa
terbuka
pendopo Berdasarkan
penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sangat cukup untuk aktifitas siswa yang
eksplorasi minat belajar seni tari di SD aktif dalam pelajaran seni tari. Namun
Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta demikian terkadang karena letaknya
tidak dapat dilepaskan dari peranan segala merupakan ruang terbuka sehingga
pihak. Mata pelajaran seni tari di SD membuat konsentrasi siswa kadang
Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta terganggu. Seperti misalnya suara-
mata pelajaran suara yang mengganggu seperti
termasuk
dalam
intrakulikuler yang memang sudah ada dari kendaraan yang lalu lalang, cuaca yang
sejak pertma sekolah ini didirikan dengan kadang kurang bersahabat seperti saat
maksud agar siswa siswi dapat terus musim hujan siswa terkadang harus
melestarikan seni budaya jawa melalui seni basah basahan dari lokasi sekolah
tari. Di Sekolah Taman Muda Ibu menuju Pendopo, angin yang kencang
Pawiyatan ini setiap anak yang telah membuat Pendopo berdebu, suara tape
mengikuti pelajaran seni tari diharapkan kurang terdengar saat ada aktifitas lain
dapat memiliki: (a) Daya kreatifitas yang yang ada di Pendopo.
tinggi, memiliki caranya sendiri dalam
c. Materi, karena SD Taman Muda Ibu
sebuah permasalahan Pawiyatan Yogyakarta merupakan
menyelesaikan