E-COURSE SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI
E-COURSE
SUKSES BERBISNIS DI INTERNET
DALAM 29 HARI
“Panduan Praktis Langkah Demi Langkah
Membangun Bisnis Internet yang Sukses dalam 29 Hari
Apapun Produk atau Jasa yang Anda Jual!”
Oleh: SUKARTO dan HIANOTO SANTOSO
Untuk Mendapatkan E-Course Sukses Berbisnis di Internet dalam 29 Hari ini
secara GRATIS , daftarkan diri Anda di
Jika Anda terdaftar, kami akan memberitahu Anda via email jika ada update materi E-Course, bonus ebook atau video tambahan.
E-Course ini boleh Anda berikan secara cuma-cuma kepada teman/orang lain dengan format dan isi utuh seperti aslinya, tanpa perubahan apapun
Dilarang keras untuk menjual E-Course ini atau mengutip sebagian atau seluruh materi E-Course
untuk dijadikan artikel, ebook atau materi Anda tanpa ijin tertulis dari kami
atau tidak mencantumkan sumbernya yaitu BelajarBisnisInternet.com
E-Course SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI
Hak Cipta © 2008 oleh BelajarBisnisInternet.com
Dilindungi oleh Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
Tentang BelajarBisnisInternet.com
Kami membuat dengan misi memberikan pendidikan tentang cara memulai bisnis internet ke masyarakat luas agar masyarakat Indonesia melek terhadap peluang bisnis di internet. Kami yakin
asal diberi pengetahuan dan bimbingan, banyak orang Indonesia akan mampu mendapat penghasilan dollar dari
bisnis internet (pemasukan devisa nih ceritanya, masak kita yang kirim dollar terus ke luar negeri).
Di BelajarBisnisInternet.com Anda bisa mengikuti E-Course tentang “Sukses Berbisnis Internet Dalam 29 Hari”
yang mengajarkan hal-hal essential dan mendasar tentang memulai bisnis internet yang sukses. Kami melihat begitu banyak ebooks dan course yang dijual berisi informasi yang sudah basi / out-of-date, tidak praktis dantidak dijelaskan dengan sistematis sehingga membingungkan. Kami tahu Anda akan belajar lebih maksimal jika
materi dijelaskan secara sistematis dan dibimbing langkah demi langkah. Itulah yang kami lakukan di E-Course
29 Hari kami yang kami jual Rp 1.500.000,- per orang. Anda akan belajar teori sekaligus langsung praktek.
UPDATE: Untuk sementara waktu, Anda bisa mendapatkan E-Course 29 Hari kami secara gratis . Buruan daftar
di sebelum kami berubah pikiran atau jatah yang kami sediakan habis.
E-Course ini cocok bagi Anda yang sudah punya produk sendiri yang ingin dipasarkan ataupun bagi Anda yang
belum mempunyai produk dan ingin melakukan Affiliate Marketing atau menjual produk/jasa orang lain. Untuk
detil materi yang akan Anda pelajari, bisa lihat di homepage dariSekilas tentang Sukarto Sekilas tentang Hianoto Lulus dari jurusan Teknik Informatika di STTS pada tahun 1995, Sukarto merupakan pengguna internet sejak tahun 1995. Belajar HTML pada tahun 1998 untuk membuat website untuk kebutuhan pribadi dan kebutuhan para klien. Dan resmi sejak tahun 2000 mendirikan sebuah perusahaan pengembang website yang membangun website, portal, aplikasi intranet serta memberikan konsultasi bagi para klien.
Walaupun sempat beberapa tahun ‘pindah jalur’ menekuni bidang lain seperti Real Estate dan Investasi Keuangan, kecintaannya dengan teknologi dan internet membuatnya kembali menekuni bidang Internet Marketing dan Bisnis Internet sekitar Oktober 2007 hingga sekarang.
Lebih lengkap tentang profile Sukarto bisa dibaca di website pribadinya di
Sejak lulus SMA, berbekal kecintaannya pada bidang Teknologi Informasi, Hianoto telah mulai bekerja sebagai Junior Programmer. Karirnya terus meningkat, apalagi setelah lulus kuliah, menjadi Senior Programmer Analyst dan Programming Trainer hingga berbagai posisi managerial mulai dari Sales Manager hingga Operational Manager sebuah perusahaan komputer, dan akhirnya sebagai IT Manager sebuah perusahaan manufacturing terkemuka di Indonesia.
Sempat memiliki keraguan "apakah benar bisa mendapat uang dari Internet"; namun pada bulan Desember 2007 lalu, Hianoto telah melakukan perenungan, mendapatkan jawabannya, dan akhirnya memutuskan untuk memperdalam dunia Internet Marketing lebih serius lagi sejak saat itu.
Baca profile lengkap Hianoto di situs pribadinya di
Penghasilan dari Contextual Advertising
(bagian ke-1)
Oleh : HIANOTO SANTOSO
Apa Itu Contextual Advertising? Contextual Advertising adalah penampilan iklan yang relevan dengan isi/content situs Anda
Menurut Anda, kira-kira manakah yang lebih efektif dalam penentuan target pemasangan iklan tentang panci memasak yang sangat bagus dengan berbagai kegunaan, plus bonus sebuah buku ekslusif tentang bermacam-macam resep masakan yang nikmat dan lezat yang dapat dibuat dengan panci memasak tersebut secara mudah.
Yang pertama, iklan panci memasak tersebut akan ditampilkan dalam bentuk baliho raksasa seukuran 6 x 10 meter di stadion sepakbola berkapasitas 1.000 orang pada saat pertandingan final suatu turnamen sepakbola, tanpa liputan televisi maupun radio. Atau yang kedua, iklan panci memasak dalam bentuk brosur berwarna dengan ukuran kertas A4 yang disebarkan saat arisan Ibu Rumah Tangga di berbagai kota besar di Indonesia, total kehadiran para ibu adalah 1.000 orang. Tanpa perlu dicoba, saya yakin lebih banyak orang memilih alternatif yang kedua. Kenapa?? Ya, karena iklan panci memasak jauh lebih relevan dengan acara arisan Ibu Rumah Tangga ketimbang dengan para penggemar sepakbola yang kebanyakan adalah para bapak dan pemuda yang sehari- hatinya memang tidak memasak di dapur. Dengan mengusung konsep yang sama, contextual advertising juga melakukan hal semacam ini. Seperti yang dijelaskan oleh rekan saya Sukarto di materi hari ke-3 tentang Model Bisnis Internet, misalkan website Anda adalah website yang menampilkan hasil pertandingan sepakbola, maka advertising/iklan yang akan dimunculkan di website Anda adalah hal-hal yang berhubungan dengan sepakbola, misalnya merchandise dari klub sepakbola, perlengkapan permainan sepakbola, dan sejenisnya. Ok, saya pikir sekarang Anda sudah cukup mengerti apa itu contextual advertising; sekarang waktunya untuk melihat contoh kongkritnya.
Salah satu contoh contextual advertising yang paling terkenal saat ini adalah Google AdSense. Yuk, mari kita pelajari lebih lanjut tentang Google AdSense ini.
Apakah Google AdSense Itu?
Google AdSense termasuk salah satu pelopor program contextual advertising terkemuka. Sejak Google AdSense diluncurkan dan meraih sukses, para perusahaan raksasa seperti Yahoo! dan Microsoft pun meluncurkan produk pesaing Google AdSense, misalnya Yahoo! Publisher Network dan Microsoft adCenter.
Google AdSense bekerja dengan menyediakan sepotong kode pemrograman JavaScript yang harus disisipkan ke dalam website kita. Saat pengunjung melihat website kita, kode pemrograman JavaScript tadi akan menampilkan iklan yang relevan dengan isi website tersebut. Nah, bila sang pengunjung mengklik iklan AdSense tersebut, maka Google akan membayar kita sejumlah uang tertentu.
Lho, mungkin Anda akan bertanya mengapa Google berlaku sebaik itu terhadap orang-orang yang menyisipkan iklan AdSense di website mereka. Apakah ada udang di balik rempeyek?? ☺ Tenang.. tenang.. Untuk mendapatkan gambaran yang benar atas “kebaikan” Google memberikan uang kepada para pemilik website, saya perlu menjelaskan konsep bisnis Google AdSense secara sangat disederhanakan, seperti berikut:
Untuk melengkapi gambar ilustrasi di samping kiri ini, ada tambahan penjelasan sebagai berikut:
1. Pihak pemasang iklan (advertisers) mendaftarkan iklan mereka ke Google AdWords berikut nilai iklan untuk setiap klik yang mereka bersedia bayarkan ke Google dan budget iklan Adwords mereka
2. Dengan bantuan mesin bot Google (Mediabot) yang melakukan proses index untuk isi website, maka Google akan menghitung relevansi antara suatu website dengan iklan tersebut
3. Iklan tersebut akan ditayangkan di website pihak penayang iklan (publishers)
4. Bilamana terjadi klik atas iklan itu, maka Google akan membayarkan sebagian dari nilai iklan yang telah diajukan oleh pihak pemasang iklan (advertisers) kepada pihak penayang iklan (publishers). Selisih nilai iklan yang dibayarkan oleh advertisers dan nilai iklan yang diterima oleh publishers merupakan laba bagi Google
Macam Google AdSense
Ada 3 macam Google AdSense yang dapat kita pasang di website kita, yaitu:
1. AdSense for Content Yang akan menampilkan iklan sesuai dengan isi/content webpage Anda secara otomatis
2. AdSense for Search Yang memungkinkan Anda memberikan fasilitas pencarian Google di website Anda, sekaligus memberikan peluang penghasilan kepada Anda dengan cara menampilkan iklan pada halaman hasil pencarian
3. AdSense for Feeds Masih terhitung cukup baru, AdSense for Feeds ini akan menampilkan iklan AdSense di RSS Feeds Anda
Mendaftar Google AdSense Untuk mendaftarkan diri di Google AdSense termasuk proses yang gampang-gampang-susah
Koq gampang-gampang-susah? Ya, dibilang gampang karena banyak orang bisa tembus mendaftar di Google AdSense dengan 1x daftar. Namun dibilang susah karena ada pula orang-orang yang bahkan sudah berkali-kali mendaftar Google AdSense namun tidak diterima juga. Apa yang membedakan? Persiapan dan doa ☺.
Apa yang harus Anda persiapkan sebelum mendaftar Google AdSense? Pertama, Anda harus memiliki sebuah website. Bisa website dengan domain Anda sendiri yang ditempatkan di webhosting berbayar, bisa pula website di webhosting gratisan, dan juga bisa di bloghosting gratisan seperti WordPress.com ataupun Blogger.com. Lepas dari fakta apakah kita sudah memiliki website ataupun belum, ada banyak pakar dan praktisi AdSense yang menyarankan untuk membuat dummy blog guna didaftarkan ke Google AdSense. Bahkan gosipnya (karena tidak ada data valid yang mendukung pernyataan ini), angka keberhasilannya lebih dari 68%, bahkan bisa mencapai 90% hingga 95%.
Apa sih dummy blog itu? Kenapa bisa mendongkrak keberhasilan pendaftaran Google AdSense? Dummy blog adalah semacam blog sementara - yang digunakan untuk suatu tujuan tertentu, misalnya untuk mendaftarkan diri ke Google AdSense, untuk mendapatkan backlink, atau lainnya.
Dummy blog ini harus dibuat dengan sebaik mungkin, mengingat terkadang website yang telah kita miliki mungkin terlihat tampilannya kurang profesional (tampilan penuh warna-warna yang mencolok mata, dipenuhi animasi yang heboh dan menakjubkan, dll) dan tidak/kurang memenuhi syarat pendaftaran (isi artikelnya kebanyakan adalah copy-paste dari berbagai website, isi artikelnya kebanyakan dalam bahasa Indonesia, dll).
Duh, tadi diutarakan kalau isi artikelnya kebanyakan dalam bahasa Indonesia disebut tidak/kurang memenuhi syarat pendaftaran Google AdSense? Bukankah katanya Google AdSense diperbolehkan untuk website berbahasa Indonesia? Di website Support Google AdSense, kita dapat menjumpai keterangan berikut: In addition, AdSense for search is available in Indonesian, Thai, and Vietnamese. These languages are not supported for AdSense for content pages. Please also be aware that placing the AdSense code on pages with content primarily in an unsupported language is not permitted by the AdSense program policies. Dari Di paragraf pertama, tertera jelas di sana bahwa website dengan bahasa Indonesia saat ini hanya bisa mendapatkan penghasilan dari AdSense for Search saja dan tidak diperkenankan untuk AdSense
.
for Content
Jadi, jika Anda mendaftar ke Google AdSense dengan isi utama dari website Anda berbahasa Indonesia, maka walaupun Anda berhasil diloloskan pendaftaran tersebut, namun Anda hanya boleh memasang AdSense for Search saja.
Saya merasa perlu mencetak tebal beberapa kata penting di paragraf sebelumnya karena selama ini setahu saya, hal tersebut tidaklah mendapat porsi perhatian yang cukup di sekian buku AdSense berbahasa Indonesia yang pernah saya baca sekilas di toko buku. Di paragraf kedua, Anda perlu mewaspadainya. Mungkin saja kita bisa ‘mengakali’ AdSense for Content untuk tetap menampilkan iklan AdSense walaupun website kita seluruhnya berbahasa Indonesia; namun demikian, Anda perlu ingat bahwa hal semacam itu tidaklah diperbolehkan oleh Google dan Anda harus siap menanggung risikonya sendiri bila melakukan hal ini.
Jadi sudah jelas bukan, untuk mendaftarkan diri ke Google AdSense, ada baiknya kita menggunakan dummy blog dengan penampilan yang rapi, artikel dalam bahasa Inggris, serta di-update secara berkala. Persiapan pendaftaran Google AdSense
1. Pilih topik yang Anda sukai/kuasai untuk dummy blog ini
2. Buat dummy blog di Blogger.com dengan sebaik mungkin
a. Pilih nama subdomain dengan bahasa Inggris sesuai dengan topik di atas b. Berikan judul blog juga dengan bahasa Inggris dan menggunakan bahasa yang menarik dan masih relevan/berhubungan dengan nama subdomain tersebut c. Ganti theme/template dengan yang menarik dan kira-kira sesuai dengan topik dummy blog ini d. Tambahkan beberapa komponen widget yang relevan namun masih menjaga kualitas dummy blog tetap baik dan elegan.
3. Tambahkan beberapa artikel berbahasa Inggris sesuai dengan topik di poin pertama di atas.
Penambahan artikel ini hendaknya tidak dilakukan borongan/sekaligus, namun tambahkan setidaknya 2-3 artikel dalam sehari. Lakukan hal ini hingga 4-5 hari, sehingga dummy blog ini memiliki total artikel sejumlah 8 hingga 15 artikel. Anda mungkin berpikir “Waduh, aku ini bukan tipe orang yang bisa menulis dengan baik, apalagi harus dalam bahasa Inggris. Tapi aku koq ya kepingin dapat penghasilan dari Contextual Ads seperti Google AdSense ini. Gimana nih??” Tenang, ada beberapa solusi koq tentang hal ini.
Anda bisa melakukan copy-paste berbagai artikel yang sesuai dengan topik pilihan Anda dari website seperti dll. Pastikan Anda mencantumkan sumber artikel tersebut, sesuai dengan instruksi yang diminta. Selain itu, Anda juga bisa menuliskan sendiri artikel yang baru dengan teknik memadupadankan (whalah ruwet nian istilah ini ☺) berbagai artikel. Maksudnya begini, Anda cari beberapa artikel dengan topik spesifik tertentu. Lalu Anda mencoba menggabungkan beberapa artikel tersebut menjadi satu artikel baru dengan mencomot sana, mencomot sini. Yang terakhir, Anda bisa membayar penulis untuk melakukan hal ini. Tidak perlu dipikirkan terlalu rumit, mungkin Anda punya saudara, keponakan, atau kenalan yang mampu berbahasa Inggris dengan lumayan baik. Nah Anda bisa meminta mereka menuliskan artikel tertentu dan Anda bisa bayar dengan semangkuk bakso, segelas es teh, dan ucapan terimakasih ☺. Bila penghasilan Anda di bisnis ini sudah berkembang pesat, tentunya Anda bisa mengorganisir para penulis profesional dengan imbalan finansial tertentu.
Setelah melakukan persiapan pendaftaran dengan sebaik mungkin, kini saatnya Anda mendaftarkan diri di Google AdSense.
Anda buka dan klik tombol Sign Up Now. Isikan Website Information:
1. Website URL dengan dummy blog yang telah Anda buat dan persiapkan dengan baik
2. Website language dengan English
3. Centang kedua pilihan di bawahnya Isikan Contact Information:
1. Account Type: Individual
2. Country: Indonesia
3. Nama lengkap, alamat, kota, kode pos dengan data yang benar
4. Centang konfirmasi alamat
5. Nomor telpon
6. Centang e-mail preference
7. Pilih salah satu opsi darimana Anda mengetahui Google AdSense ini Note: Nama lengkap, alamat, kota, dan kode pos harus diisi sesuai KTP atau identitas lainnya Isikan Policies:
1. Centang ketiga opsi
2. Klik tombol Submit Information Selama menunggu konfirmasi dari Google AdSense, tetaplah memasukkan artikel-artikel berbahasa Inggris ke dummy blog seperti biasanya.
Memasang Google AdSense di Website
Setelah pendaftaran Google AdSense kita disetujui oleh Google, kini saatnya kita memasang Google AdSense di website kita. Untuk itu, kita harus ke dan login menggunakan account AdSense Anda.
Kali ini kita klik menu AdSense Setup – Get Ads.
Di sini kita harus memilih AdSense macam apa yang akan kita tambahkan.
Silakan klik yang pertama, AdSense for Content.
Anda akan melihat form AdSense for Content seperti pada gambar di atas. Google menyediakan 2 macam form, model Wizard dan Single Page. Model Wizard akan menuntun Anda satu layar demi satu layar; sedangkan dengan Single Page, Anda bisa melakukan pemilihan dan pengaturan AdSense for Content langsung pada satu layar saja.
Untuk praktisnya, saya selalu menggunakan yang Single Page.
Nah dari layar tersebut, ada beberapa informasi yang bisa kita cermati. Kebijakan Google AdSense memperbolehkan Anda menaruh hingga 3 Ad Unit dan 3 Link Unit dalam satu halaman.
Apa itu Ad Unit dan apa pula itu Link Unit? Ad Unit adalah iklan AdSense itu sendiri. Ad Unit bisa berisi iklan berupa text, gambar, atau keduanya. Masing-masing Ad Unit ini sendiri memiliki berbagai ukuran.
Dimensi Text Ads, Image Ads, and Video Ads
Jenis Ads Lebar Tinggi Format AdsLeaderboard 728
90 Text, Image & Video Banner 468
60 Text & Image Half Banner 234
60 Text Small Rectangle 180 150 Text Medium Rectangle 300 250 Text, Image & Video Large Rectangle 336 280 Text, Image & Video Button 125 125 Text Small Square 200 200 Text, Image & Video Square 250 250 Text, Image & Video Skycraper 120 600 Text, Image & Video Wide Skycraper 160 600 Text, Image & Video Vertical Banner 120 240 Text Contoh Ad Unit Leaderboard (728 x 90) dengan format Text Ads, Image Ads, dan Video Ads. Berbeda dengan Ad Unit, Link Unit akan menampilkan daftar topik yang relevan dengan halaman website Anda. Ketika seorang pengunjung mengklik sebuah topik, barulah mereka akan melihat halaman hasil pencarian Google berikut iklan yang terkait dengan topik tersebut. Di sini, kita selaku publisher barulah mendapat penghasilan jika sang pengunjung tersebut mengklik iklan di halaman hasil pencarian Google.
Dimensi Link Unit
Jenis Ads Lebar Tinggi Jumlah IklanVertical 120 90 4 atau 5 iklan 160 90 4 atau 5 iklan 180 90 4 atau 5 iklan 200 90 4 atau 5 iklan
Horisontal 468 15 4 atau 5 iklan 728 15 4 atau 5 iklan
Berikut ini adalah contoh Link Unit:
Setelah memilih type iklan, kita perlu memilih format dan warna iklan. Format iklan telah kita bahas di halaman sebelumnya, seperti Leaderboard, Banner, Half Banner, dst. Untuk warna, Anda bisa menentukan aspek warna untuk komponen iklan AdSense, mulai dari border (bingkai), title, background (latar belakang), text, dan URL. Anda dapat langsung melihat contohnya di samping kiri.
Untuk sudut bingkai (border corner), kita juga bisa memilih dari beberapa alternatif yang disediakan Google.
Google juga memberikan kita keleluasaan saat Google AdSense tidak bisa menemukan iklan yang relevan dengan halaman website kita. Kita dapat memilih untuk menampilkan:
- Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Ads)
- Iklan dari URL lain
- Bidang kosong dengan latar belakang berwarna tertentu
Setelah semuanya sudah dikonfigurasi, kita tinggal memberikan nama untuk Ad Unit ini dan klik tombol “Submit and Get Code”.
Google AdSense akan menampilkan kode pemrograman web yang harus kita taruh di website kita.
Cara yang termudah untuk menyisipkan kode pemrograman tersebut adalah dengan menggunakan Widget. Silakan buat Widget Text baru dan copy-paste kode pemrograman ini ke dalam widget tersebut.
Lihatlah hasil penampilan AdSense di website Anda, seperti berikut ini:
Mudah sekali, bukan? Untuk pembuatan Link Unit, juga sangat mirip dengan Ad Unit; jadi saya hanya akan membahas perbedaannya yang cuma secuil itu. Di pilihan format Link Unit, selain menentukan ukuran Link Unit, Anda juga harus menentukan jumlah link yang akan ditampilkan untuk Link Unit tersebut. Bisa 4 atau 5 links.
Otomatis, Link Unit dengan 4 links akan menggunakan jenis huruf yang lebih besar ketimbang Link Unit dengan 5 links, seperti pada contoh berikut:
Report Google AdSense
Saat login ke AdSense, Anda bisa melihat statistik dan pendapatan Anda di hari itu. Atau Anda juga bisa mengklik menu Reports – Overview.
Di sana, Anda bisa melihat statistik dan pendapatan untuk hari tersebut. Namun demikian, Anda juga bisa melihat statistik untuk kemarin, 7 hari terakhir, bulan ini, bulan lalu, dan semua waktu. Berikut ini adalah contoh report Google AdSense: Kolom #1: Channel Menunjukkan nama channel untuk masing-masing baris data.
Kolom #2: Page Impressions Merupakan jumlah indikasi berapa kali halaman website yang berisi Ad Units dibuka oleh pengunjung. Kolom #3: Clicks Merupakan jumlah klik pada Ad Units. Kolom #4: Page CTR (Clickthrough Rate) Merupakan perbandingan (dalam persentase) antara jumlah klik yang diterima suatu Ad Units dengan jumlah tampilan Ad Units tersebut. Misalnya, satu Ad Units yang ditampilkan 40 kali dan diklik 10 kali memiliki nilai CTR 25% (yaitu 10 dibagi dengan 40).
Kolom #5: Page eCPM (Effective Cost Per Million) Merupakan hasil pembagian antara jumlah pendapatan publisher dengan jumlah impresi halaman (per 1.000) yang ia dapatkan dari iklan-iklannya. Sebagai contoh, publisher yang menghasilkan $ 180 dari 45.000 impresi akan memiliki nilai CPM sebesar $ 4 (yaitu $ 180 dibagi dengan 45).
Kolom #6: Earnings Merupakan hasil pendapatan yang diterima publisher atas klik iklan yang terjadi.
Penutup
Banyak orang mungkin mengalami kesulitan dalam mendaftar Google AdSense. Saya harapkan setelah mempelajari materi hari ini, Anda telah mengerti betapa pentingnya persiapan sebelum melakukan pendaftaran Google AdSense. Konsentrasilah dalam membuat dummy blog terbaik Anda demi suksesnya pendaftaran Anda di Google AdSense ini.
Setelah berhasil mendaftar di Google AdSense, saya harapkan Anda juga bisa menambahkan AdSense di website Anda, termasuk mengenali berbagai macam dan format AdSense. Selain itu, Anda juga telah belajar memahami report Google AdSense. Di materi selanjutnya, kita akan belajar lebih lanjut tentang Contextual Advertising, khususnya AdSense. Ada beberapa plugin WordPress yang sangat berguna dalam menangani Contextual Advertising di website Anda.
Anda bisa berdiskusi dengan sesama peserta E-Course tentang materi hari ke sepuluh E-Course ini di
Jika Anda merasa materi E-Course ini bermanfaat bagi Anda, Anda bisa email ebook/PDF ini ke teman Anda. Mereka akan berterima-kasih sekali pada Anda karena telah membuka wawasan mereka. Jika Anda ingin memberikan testimonial/pendapat/komentar Anda mengenai materi E-Course ini, silakan isi di halaman kami. Anda bisa mencantumkan alamat website Anda di halaman testimonial ini.