TUGAS PENGANTAR EKONOMI Permintaan Agreg (1)

TUGAS PENGANTAR EKONOMI
“Permintaan Agregat”

Kelas

: 1EB17

Kelompok

:3

1. Chandra Nur Widiantoro (21215458)
2. Dyah Tri Pusparini (22215090)
3. Fitri Febrianti (22215735)
4. Prasetia Wiguna (25215365)
5. Tubagus Aji Firdaus B (26215962)

UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan nikmat yang berlimpah untuk kita semua. Solawat serta
salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan
sahabatnya Berkat

kodrat

dan

hidayah-Nya

akhirnya

kami

dapat

menyelesaikan makalah tentang “Permintaan Agregat”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Pengantar
Ekonomi. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih

kepada pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan
arahan kepada kami.
Dalam menulis makalah ini, kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu segala kritik dan saran guna memperbaiki agar
makalah ini menjadi sempurna sangatlah bermanfaat. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca
semuanya.

DAFTAR ISI

PERMINTAAN AGREGAT
Dalam teori makro ekonomi klasik, jumlah output bergantung pada
kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya
bergantung pada suplai modal dan tenaga kerja serta pada ketersediaan
teknologi produksi. Ini adalah esensi dari model klasik dasar. Harga
fleksibel adalah asumsi penting dari teori klasik. Teori klasik menyatakan,
yang kadang-kadang secara emplisit, bahwa harga disesuaikan untuk
menjamin bahwa kuantitas output yang diinginkan sama dengan kuantitas
yang ditawarkan. Perekonomian bekerja cukup berbeda apabila harga
bersifat kaku.

Dalam hal ini, sebagaimana kita lihat, output juga bergantung pada
permintaan terhadap barang dan jasa. Karena kebijakan moneter dan
fiskal dapat mempengaruhi output perekonomian selama horison waktu
ketika harga bersifat kaku. Permintaan adalah pandangan yang paling
sederhana dalam teori ekonomi, permintaan untuk setiap barang yang
menentukan harga barang serta jumlah yang dijual, dan bagaimana
penawaran dan permintaan ini mempengaruhi harga serta jumlahnya.
Tetapi, penawaran dilihat dari ukuran ekonomi yang jauh lebih besar.

Permintaan Agregat
Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan
antara tingkat harga agregat dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan
kata lain, kurva permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa
yang ingin dibeli orang pada setiap tingkat harga.

Persamaan Kuantitas Sebagai Permintaan Agregat

Teori kuantitas menyatakan MV=PY, di mana M adalah jumlah uang
yang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y
adalah jumlah output. Jika perputaran uang adalah konstan, maka

persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan
nilai nominal output, yang pada akhirnya merupakan produk dari tingkat
harga dan jumlah output.
Persamaan kuantitas bisa di tulis kembali dalam bentuk permintaan
untuk keseimbangan uang riil M/P sama dengan permintaan (M/P)d.
Permintaan adalah proposional terhadap output Y. Perputaran uang V
adalah sisi lain dari parameter permintaan uang K. Asumsi perutaran uang
konstan sama dengan asumsi bahwa permintaan untuk keseimbangan
uang riil untuk tiap satuan output adalah konstan.
Diasumsikan untuk setiap jumlah uang yang beredar M dan
perputaran V tetap, persamaan kuantitas menghasilkan hubungan negatif
antara tingkat harga P dan Output Y. Gambar di bawah ini menunjukkan
kombinasi

P

dan

Y


yang

memenuhi

persamaan

kuantitas

yang

mempertahankan M dan V konstan. Kurva menurun dari dari kiri atas ke
kanan bawah ini di sebut kurva permintaan agregat.

Kurva permintaan agregat (AD) menunjukkan hubungan antara
tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu
digambarkan untuk nilai jumlah uang yang beredar M tertentu. Kurva

permintaan agregat miring kebawah, semakin tinggi tingkat harga P,
maka semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karena itu
semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta.


Pergeseran Kurva Permintaan Agregat
Kurva permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang yang
beredar yang tetap. Dengan kata lain, kurva tersebut menyatakan
kombinasi yang memungkinkan dari P dan Y untuk nilai M tertentu. Jika
jumlah uang yang beredar berubah, maka kombinasi yang mungkin dari P
dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser. Sebagai
contoh, jika uang yang beredar berkurang. Persamaan kuantitas MV=PY,
menyatakan

bahwa

pengurangan

jumlah

uang

yang


beredar

menyebabkan pengangguran proporsional dalam nilai nominal output PY.
Untuk setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih rendah, dan untuk
jumlah output apapun, tingkat harga adalah lebih rendah. Kurva
permintaan kan bergeser ke kiri.

Hal sebaliknya jika uang yang beredar meningkat. Persamaan
kuantitas menyatakan bahwa kenaikan dalam M menyebabkan kenaikan
dalam PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih tinggi,
dan untuk jumlah output berapapun, tingkat harga adalah lebih tinggi.
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan.

Meskipun teori kuantitas memberikan dasar yang sangat sederhana
untuk memahami kurva permintaan agregat, kenyataan sesungguhnya
jauh lebih rumit. Fluktuasi dalam jumlah uang beredar bukanlah satusatunya fluktuasi permintaan agregat. Meskipun jumlah uang yang
beredar tetap konstan, kurva permintaan agregat juga bisa bergeser jika
beberapa hal menyebabkan perubahan perputaran uang.

Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya
harga-harga

secara

umum

dan

terus-menerus

berkaitan

dengan

mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain
yaitu : konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk
juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling

sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan
menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan
hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah
angka 10% setahun. Inflasi sedang antara 10%—30% setahun. Inflasi

berat antara 30%—100% setahun, dan Hiperinflasi atau inflasi tak
terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Pengaruh inflasi terhadap permintaan agregat adalah :


Inflasi akan menyebabkan suku bunga meningkat. Kenaikan suku
bunga

ini

pertamatama

menyebabkan

investasi


turun

yang

selanjutnya akan menurunkan permintaan agregat dan pendapatan
nasional


Inflasi menyebabkan kemerosotan ekspor dan kenaikan impor yang
juga akan menyebabkan pengurangan ke atas permintaan agregat dan
pendapatan nasional

DAFTAR PUSTAKA
http://accounting-media.blogspot.co.id/2014/07/pengertianpermintaan-agregat.html#
https://adiyatnapages.wordpress.com/2011/05/02/permintaanagregat/