ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO TOTAL ASSET, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA 2009-2013
ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO TOTAL ASSET,
RETURN ON ASSET TERHADAP CASH DIVIDEND PADA DAN
PERUSAHAAN LQ-45 YANG
GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA 2009-2013
Ramandhanu Adi Wicaksono, Widya Susanti, Mahsina
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
ramandhanuadi@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh
Cash Position , Debt to Total Asset, dan Return on Asset terhadap Cash Dividend pada
perusahaan LQ-45 yang go publik di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis I bahwa diduga Cash position, Debt to total assets dan
Return On Assets secara simultan berpengaruh terhadap Cash Dividend dan Hipotesis 2
yang menyatakan bahwa diduga Debt to Total Asset, Cash position, Return On Assets berpengaruh terhadap Cash Dividend. Dan Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa diduga variabel ROA memiliki pengaruh yang dominan.
Kunci : Cash Position, Debt to Total Asset, Return on Asset, dan Cash Dividend
ABSTRACT
This study aims to identify and test empirically the effect of Cash Position, Debt to
Total Assets, and Return on Assets for Cash Dividend on LQ-45 companies that go
public in Indonesia Stock Exchange. From the analysis it can be concluded that the
hypothesis I that allegedly Cash position, Debt to total assets and Return on Assets
simultaneously affect the cash dividend and Hypothesis 2 which states that allegedly
Debt to Total Assets, Cash position, Return On Assets Cash Dividend. And Hypothesis 3
which states that the alleged ROA has a dominant.
Keywords: Position Cash, Debt to Total Assets, Return on Assets, and Cash Dividend
PENDAHULUANHusnan (2011:352) suatu perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang, mungkin tidak begitu kuat posisi likuiditasnya karena sebagian besar dari dananya tertanam dalam aktiva tetap dan modal kerja, tetapi apabila perusahaan tidak ingin mengurangi pembayaran dividen hanya karena hal tersebut bisa ditafsirkan oleh investor sebagai memburuknya prospek perusahaan, maka perusahaan perlu membagikan dividen yang relatif rendah untuk mengurangi kemungkinan kesulitan likuiditas. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cash dividen yaitu profitabilitas, stabilitas dividen dan earning, likuiditas dan cash flows, investasi dan pembiayaan. Selanjutnya menurut Kartika (2005) menyebutkan bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi Cash Dividend, yaitu ROI, Cash Ratio, Current Ratio dan DTA, dan Sudarsi (2010) berpendapat bahwa Cash Position, Profitability, Growth Potential, Debt to Equity Ratio dan Firm Size merupakan faktor dalam penentuan dividen kas.
Dividend
Sutrisno (2010: 303) “deviden sebagai bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Besarnya dividen yang dibayarkan akan meningkatkan nilai perusahaan atau harga saham. Semakin besar dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan memperkecil sisa dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan sebagai reinvestasi, karena laba ditahan tersebut merupakan sumber dana intern yang dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan.”
Cash Position
Sudarsih (2010:79) Cash Position merupakan rasio kas akhir tahun dengan tax. Bagi perusahaan yang memiliki posisi kas yang lebih kuat maka akan
earning after
semakin besar kemampuan untuk membayarkan dividen, hal ini disebabkan karena posisi kas merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen, sehingga pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung bagi kebijakan deviden
Debt to Total Assets
Sutrisno (2010:249), Debt to total Asset merupakan rasio utang yang mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari utang. Kreditur lebih menyukai Debt to total
Asset yang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik. Apabila
Debt to total Asset semakin tinggi, ini berarti menunjukkan perusahaan semakin
berisiko. Semakin berisiko suatu perusahaan, maka kreditur akan meminta imbalan semakin tinggi
Return on Assets Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabiitas yang digunakan
untuk mengukur efektivitas kegiatan operasional manajemen dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor. Rasio ini juga merupakan indikator keberhasilan manajemen dalam menjalankan kegiatan operasional (Sartono, 2011:131).
Cash Dividend
Merupakan besarnya dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan kepada setiap pemegang saham. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah rupiah per lembar saham
Hubungan Cash Position dengan Cash Dividend
Makin kuat posisi kas perusahaan akan semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen, dengan semakin meningkatnya cash ratio maka meningkat pula kekayaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan.
Hubungan Debt to Total Assets dengan Cash Dividend
Besar kecilnya DTA berpengaruh terhadap naik turunnya dividen yang dibagikan perusahaan. Hal ini disebabkan kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, apabila perusahaan membutuhkan dana yang besar untuk membiayai pertumbuhan, maka pembagian dividen tunai akan semakin kecil, atau pembagian dividen tunai diganti dengan dividen saham
Hubungn Return on Asset dengan Cash Dividend ROA memiliki arah negatif karena banyak perusahaan yang mengalami
keuntungan tetapi tidak memutuskan untuk membagikan dividen.Itulah yang menyebabkan tingkat profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap cash
dividend.
METODE PENELITIAN Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di PT.
- –
Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2009 sampai per 31 Desember 2013 dan perusahaaan
perusahaan tersebut sahamnya termasuk dalam indeks LQ-45, tercatat sebanyak 28 perusahaan.
Sampel Pengambilan sampel merupakan bagian dalam melaksanakan suatu penelitian, untuk itu
teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu teknik non probability
sampling dengan metode purposive sampling artinya teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2002 : 78). Adapun pertimbangan dalam pengambilan sampel
tersebut yaitu antara lain :1. Perusahaan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2009 sampai per 31 Desember 2013 dan sahamnya termasuk dalam indeks LQ-45.
2. Perusahaan sampel adalah perusahaan yang sahamnya termasuk dalam indeks LQ-45. dan mempunyai laporan keuangan lengkap, valid dan telah diaudit oleh auditor independen.
3. Perusahaan sampel adalah perusahaan yang sahamnya termasuk dalam indeks LQ-45 dan perusahaan tersebut membagikan deviden kas selama 5 (lima) tahun berturut
- – turut yaitu Tahun 2009, 2010, 2011,2012, dan 2013.
Kerangka Konseptual Cash Position Debt to Total Assets Cash Dividend
Return on Assets Regresi Linier Berganda Gambar 1 Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Bahwa Cash Position,Debt to Total Assets,Return on Assets berpengaruh secara simultan terhadap Cash Dividend pada perusahaan LQ-45 yang go publik di
Bursa Efek Indonesia. H2 : Bahwa Cash Position,Debt to Total Asset, Return on Assets berpengaruh secara parsial terhadap Cash Dividend pada perusahaan LQ-45 yang go publik di Bursa
Efek Indonesia. H3 : Bahwa Return on Asset berpengaruh secara dominan terhadap Cash Position,Debt
to Total Asset, Return on Assets pada perusahaan LQ-45 yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
Lokasi dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi dari obyek penelitian adalah seluruh perusahaan LQ-45 yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
2. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada lima (5) periode yaitu lima (5) tahun mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, dan data yang diambil dari sampel yang digunakan.
Jenis dan Sumber Data
Ditinjau dari sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, sedangkan dilihat dari cara memperolehnya, data yang dipergunakan merupakan data sekunder yaitu data keuangan perusahaan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2009 sampai per 31 Desember 2013 dan sahamnya termasuk dalam indeks LQ-45, yang meliputi Cash Position, Debt to Total Asset,
Return on Asset dan Cash Dividend Dan data yang digunakan tersebut diambil dari
Bursa Efek Indonesia.Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Studi pustaka
Yaitu mengumpulkan data dengan cara mempelajari literatur, baik berupa buku- buku, majalah, tulisan-tulisan ilmiah maupun browsing data internet yang terkait dengan permasalahan yang diteliti.
b.
Dokumentasi Yaitu salah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen yang dimiliki oleh perusahaan yang terpilih sebagai obyek penelitian, dalam hal ini data yang digunakan adalah dokumen-dokumen perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sahamnya termasuk dalam indeks LQ-45.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Tabel 1 Hasil Validitas
Variable r hitung r table Keterangan
0,885 ( ) 0,8783 Valid ( ) 0,965 0,8783 Valid ( ) 0,882 0,8783 Valid Y 0,879 0,8783 Valid
Sumber : Peneliti (2015)
Berdasarkan , dan Y Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa pada r hitung variabel dengan r tabel 0,8783 maka data dari hasil uji diatas adalah valid.
Uji Reliabilitas Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics a
Cronbach's Alpha N of Items 6,048
4 Sumber :Peneliti (2015) Dari hasil analisis di dapat nilai Alpha sebesar 6,048, sedangkan nilai r kritis
(uji 2 sisi) pada sgnifikansi 5% dengan n = 5, di dapat sebesar 0,8783. Maka berdasarkan Tabel 2 nilai Alpha lebih besar.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 3
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
aCoefficients Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 1,016 ,017 60,414 ,011 CASH
- 1,014 ,026 -1,014 -38,962 ,016 ,639 1,564 POSITION
1 DTA -,004 ,032 -,003 -,125 ,921 ,708 1,413
ROA 1,016 ,029 ,823 35,612 ,018 ,811 1,233
a. Dependent Variable: CASH DIVIDEN Sumber : Peneliti (2015)Berdasarkan Tabel 3 diperoleh suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut:
- e............................................................................... (1) + + Y = Y = 1,016- 1,014 - 0,004 + 1,016 +e .......................................................... (2)
Besarnya nilai koefisien regresi (b
3 ) sebesar 1,016, nilai (b 3 ) yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Cash Dividend dengan variabel Return On Assets, yang artinya jika nilai variabel Return On Assets naik sebesar satu satuan, maka nilai Cash Dividend akan naik sebesar 1,016 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Pengujian Hipotesis a. Hipotesis 1 (untuk mengetahui pengaruh secara simultan)
Tabel 4
Hasil Uji F
Keterangan Sig Sig standart Cash position 768,575 6,94 0,027 0,05 Debt to total assets 768,575 6,94 0,027 0,05 Return On Assets 768,575 6,94 0,027 0,05
Peneliti (2015)
Sumber ;
Sesuai dengan ketentuan berdasarkan pengambilan keputusan maka diperoleh
nilai ≥ (768,575 ≥6,94), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya
antara variabel Cash position, Debt to total assets dan Return On Assetssecara
simultan ada pengaruhnya terhadap variabel Y b.
Hipotesis 2 (untuk mengetahui pengaruh secara parsial)
Tabel 5
Hasil Uji t (parsial)
Sig Sig standart Keterangan
38,962 0,016
Cash position 3.18245 0,05
4,125 0,021
Debt to total assets 3.18245 0,05
35,612 0,018
Return On Assets 3.18245 0,05 Sumber ; Peneliti (2015)
Jika nilai Artinya antara variabel cash position(X
1. (38,962 ≥ ≥3.18245), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
1 ) secara parsial ada pengaruhnya terhadap variabel cash dividen (Y).
2. (4,125 ≥ ≥ 3.18245), maka H0 ditolak dan Ha
Jika besarnya nilai diterima. Artinya antara variabel Debt To Total Assets(X
2 ) ada pengaruhnya
terhadap variabel cash dividen(Y) 3. (35,612
≥ ≥ 3.18245), maka H0 ditolak dan Ha besarnya nilai diterima. Artinya antara variabel Return On Assets(X
3 ) ada pengaruhnya terhadap
variabel cash dividen (Y) c.
Hipotesis 3 (untuk mengetahui variabel yang lebih dominan)
Tabel 6
Hasil Koefisien Determinasi Parsial
Koefisien Keterangan Beta Zero order Sig determinasi parsial
- 1,014 -0,667 0,016 0,016
Cash position 0,003 0,294 0,21 0,009
Debt to total assets Return On Assets 0,823 0,392 0,018 0,322 Sumber ; Peneliti (2015)
Sesuai dengan Tabel 6 dari ketiga variabel yang terdiri dari cash position, debt
to total assets dan return on assets, maka variabel return on assets yang mempunyai
nilai Koefisien determinasi parsial sebesar 0,322 dan tingkat signifikannya sebesar 0,018, adalah variabel yangmemiliki pengaruh yang paling dominan terhadap cash
dividen pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dapat diterima, karena dari
hasil uji statistik variabel ROA memiliki pengaruh yang dominan yaitu 0,322 atau 32,2%.
SIMPULAN a. Hipotesis 1 (untuk mengetahui pengaruh secara simultan)
Sesuai dengan ketentuan berdasarkan pengambilan keputusan maka diperoleh nilai (768,575 ≥ ≥6,94), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya antara variabel Cash position, Debt to total assets dan Return On Assetssecara simultan ada pengaruhnya terhadap variabel Y b.
Hipotesis 2 (untuk mengetahui pengaruh secara parsial)
Sesuai dengan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pada uji hipotesis yang ke dua (2) yaitu uji secara parsial dalah sebagai berikut : 1. (38,962 ≥ ≥3.18245), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika nilai Artinya antara variabel cash position(X
1 ) secara parsial ada pengaruhnya terhadap variabel cash dividen (Y).
2. (4,125 ≥ ≥ 3.18245), maka H0 ditolak dan Ha
Jika besarnya nilai
2
diterima. Artinya antara variabel Debt To Total Assets(X ) ada pengaruhnya terhadap variabel cash dividen(Y) 3. (35,612 ≥ ≥ 3.18245), maka H0 ditolak dan Ha diterima. besarnya nilai
Artinya antara variabel Return On Assets(X
3 ) ada pengaruhnya terhadap variabelcash dividen (Y).
c. Hipotesis 3 (untuk mengetahui variabel yang lebih dominan)
Sesuai dengan hasil uji diatas dari ketiga variabel yang terdiri dari cash position,
debt to total assets dan return on assets, maka variabel return on assets yang
mempunyai nilai Koefisien determinasi parsial sebesar 0,322 dan tingkat signifikannya sebesar 0,018, adalah variabel yangmemiliki pengaruh yang paling dominan terhadap
cash dividen pada perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dapat diterima, karena
dari hasil uji statistik variabel ROA memiliki pengaruh yang dominan yaitu 0,322 atau 32,2%.
SARAN
Adapun saran-saran tersebut adalah : 1. Untuk dapat meningkatkan Cash Dividend, perusahaan harus dapat tanggap terhadap situasi yang terjadi disekelilingnya
2. Pihak manajemen harus memutuskan berapa bagian pendapatan yang akan diinvestasikan kembali dan berapa bagian pendapatan perusahaan yang harus dibagikan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden kas.
3. Pihak manajemen juga harus mempertimbangkan cash position sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan topik yang sama dengan memperbanyak jumlah sampel dan periode penelitian yang lebih lama sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad, 2011. Dasar - Dasar Teori Porto Folio Dan Analisis Sekuritas, Penerbit PT UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Kartika, 2005, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Kas Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Staf Pengajar, STIE Stikubank, Semarang. Sutrisno, 2010,
”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia”, TEMA, Vol.2, No.1, Hal 1-12, Maret,
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Sartono, R. Agus, 2011, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Sudarsih, Sri, 2010, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio
pada Industri Perbankan yang Listed di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.